Tugas Analisis Struktur II
-
Upload
indiraannisa -
Category
Documents
-
view
19 -
download
1
description
Transcript of Tugas Analisis Struktur II
TUGAS 1
PERENCANAAN BEBAN DAN SISTEM STRUKTUR
Elemen struktur bangunan terdiri dari elemen pelat t = 120 mm, balok anak, dan balok
induk. Berat volume beton γbaja= 7900 kg/m3. Beban hidup qLL= 2.5 kN/m2. Beban tetap
qPL= 1.5 kN/m2.
Buatlah dokumen laporan perencanaan beban dan sistem struktur bangunan. Pelat
lantai di setiap elevasi merupakan beban yang bekerja pada portal sistem struktur:
1. Rencanakan dimensi elemen balok dan kolom bangunan (Kelompok genap:
elemen beton bertulang).
2. Gambarkan pola pembebanan balok lantai: qDL, qPL, dan qLL.
1
JAWABAN
2. Gambarkan pola pembebanan balok lantai: qDL, qPL, dan qLL.
Pola pembebanan yang akan digambarkan pada laporan tugas ini adalah pola
pembebanan pada bagian C-D, 2-3 dan C-D, 1-2.
A. Bagian C-D, 2-3
Gambar 1.1 Pola Beban pada Balok C-D, 2-3
Keterangan:
Garis tebal : Balok induk
Garis tipis : Balok anak
2
Berikut adalah tahapan-tahapan perhitungan pola pembebanan:
1) Menghitung beban mati pelat (qDL pelat)
Perhitungan beban mati pelat (qDL pelat) adalah sebagai berikut:
12×qDL pelat×alas=
12×alas× tinggi× tebal×γ beton
qDL pelat=tinggi× tebal×γ beton
qDL pelat=2×0.12×25=6kN /m
2) Menghitung beban hidup pelat (qLL pelat)
Perhitungan beban hidup pelat (qLL pelat) adalah sebagai berikut:
12×q¿ pelat×alas=
12×alas×tinggi ×q¿
q¿ pelat=tinggi ×q¿
q¿ pelat=2×2.5=5kN /m
3) Menghitung beban mati tambahan (qSIDL)
Perhitungan beban mati tambahan (qSIDL) adalah sebagai berikut:
12×qSIDL×alas=
12×alas× tinggi×qPL
qSIDL=tinggi×qPL
qSIDL=2×1.5=3kN /m
4) Menghitung beban ekivalen
Kedua pola beban berupa beban segitiga. Dalam analisis, beban segitiga
diekivalenkan dengan beban seragam merata. Perhitungan beban ekivalen
seragam ditetapkan dari persamaan lendutan maksimum antara beban segitiga
dengan beban ekivalen merata seragam.
3
Gambar 1.2 qsegitiga dan qekivalen untuk Pembebanan Balok
Lendutan akibat beban seragam merata atau uniform:
δ bebanuniformmaks=5384
×qekivalen l
4
EI
Lendutan akibat beban segitiga:
δ beban segitigamaks=1120
×qsegitiga l
4
EI
Maka,
5384
×qekivalen l
4
EI= 1120
×qsegitiga l
4
EI
Sehingga,
qekivalen=0.64×qsegitiga
qekivalenDL=0.64×6kN /m=3.84kN /m
qekivalen≪¿=0.64× 5kN /m=3.2 kN /m¿
qekivalenSIDL=0.64×3 kN /m=1.92kN /m
5) Menghitung beban mati balok (qDL bslok)
Pada bagian CD-23 terdapat dua jenis balok yang berbeda, yaitu balok induk
yang memiliki dimensi penampang 350/700 mm2 dan balok anak yang memiliki
dimensi 250/500 mm2. Perhitungan beban mati balok induk dan balok anak
adalah sebagai berikut:
Beban mati balok induk
qDLBalok350/700 =0.35×0.7×25kN /m3=6.125kN /m
Beban mati balok anak
qDLBalok250/500 =0.25×0.5×25kN /m3=3.125kN /m
6) Menghitung beban terfaktor
Perhitungan beban terfaktor yang bekerja pada sistem portal adalah sebagai
berikut:
Bentang 2-3
Balok Induk=1.2¿¿1.2 (2× (3.84+1.92 )+6.125 )+1.6×2×3.2¿31.414 kN /m
Balok Anak=1.2¿¿1.2 (2× (3.84+1.92 )+3.125 )+1.6×2×3.2¿27.814 kN /m
4
Bentang C-D
Balok Induk=1.2¿¿1.2 (2× (3.84+1.92 )+6.125 )+1.6×2×3.2¿31.414 kN /m
Balok Anak=1.2¿¿1.2 (2× (3.84+1.92 )+3.125 )+1.6×2×3.2¿27.814 kN /m
Beban terfaktor yang bekerja bentang 2-3 dan bentang C-D bernilai sama
karena memiliki panjang bentang yang sama.
Gambar 1.3 Beban Portal
B. Bagian C-D, 1-2
5
Gambar 1.4 Pola Beban pada Balok C-D, 1-2
Keterangan:
Garis tebal : Balok induk
Garis tipis : Balok anak
Berikut adalah tahapan-tahapan perhitungan pola pembebanan:
6
1) Menghitung beban mati pelat (qDL pelat)
Perhitungan beban mati pelat (qDL pelat) adalah sebagai berikut:
Bentang 1-2
12×qDL pelat×alas=
12×alas× tinggi× tebal×γ beton
qDL pelat=tinggi× tebal×γ beton
qDL pelat=1.85×0.12×25=5.55kN /m
Bentang C-D
12×qDL pelat×(Σ sisi sejajar )=1
2×(Σ sisi sejajar )×tinggi× tebal× γbeton
qDL pelat=tinggi× tebal×γ beton
qDL pelat=1.85×0.12×25=5.55kN /m
2) Menghitung beban hidup pelat (qLL pelat)
Perhitungan beban hidup pelat (qLL pelat) adalah sebagai berikut:
Bentang 1-2
12×q¿ pelat×alas=
12×alas×tinggi ×q¿
q¿ pelat=tinggi ×q¿
q¿ pelat=1.85×2.5=4.625kN /m
Bentang C-D
12×q¿ pelat×(Σ sisi sejajar )=1
2×(Σ sisi sejajar )×tinggi×q¿
q¿ pelat=tinggi ×q¿
qDL pelat=1.85×2.5=4.625kN /m
3) Menghitung beban mati tambahan (qSIDL)
Perhitungan beban mati tambahan (qSIDL) adalah sebagai berikut:
Bentang 1-2
12×qSIDL×tinggi=
12×alas×tinggi×qPL
qSIDL=tinggi×qPL
qSIDL=1.85×1.5=2.775 kN /m
7
Bentang C-D
12×qSIDL pelat×(Σ sisi sejajar )=1
2×(Σ sisi sejajar )×tinggi×qPL
qSIDL pelat=tinggi×qPL
qSIDL pelat=1.85×1.5=2.775kN /m
4) Menghitung beban ekivalen
Bentang 1-2
Pada bentang 1-2, pola beban merupakan beban segitiga. Dalam analisis, beban
segitiga diekivalenkan dengan beban seragam merata. Perhitungan beban
ekivalen seragam ditetapkan dari persamaan lendutan maksimum antara beban
segitiga dengan beban ekivalen merata seragam.
Gambar 1.5 qsegitiga dan qekivalen untuk Pembebanan Balok
Lendutan akibat beban seragam merata atau uniform:
δ bebanuniformmaks=5384
×qekivalen l
4
EI
Lendutan akibat beban segitiga:
δ beban segitigamaks=1120
×qsegitiga l
4
EI
Maka,
5384
×qekivalen l
4
EI= 1120
×qsegitiga l
4
EI
Sehingga,
qekivalen=0.64×qsegiti ga
qekivalenDL=0.64×5.55kN /m=3.552kN /m
8
qekivalen≪¿=0.64× 4.625 kN /m=2.96 kN /m¿
qekivalenSIDL=0.64×2.775kN /m=1.776 kN /m
Bentang C-D
Pada bentang C-D, pola beban merupakan beban trapesium Dalam analisis,
beban trapesium diekivalenkan dengan beban seragam merata. Perhitungan
beban ekivalen seragam ditetapkan dari persamaan lendutan maksimum antara
beban trapesium dengan beban ekivalen merata seragam.
Gambar 1.6 qtrapesium dan qekivalen untuk Pembebanan Balok
Lendutan akibat beban seragam merata/uniform:
δmaksimumbebanuniform= 5
384×qekivalen l
4
EI
Lendutan akibat beban trapesium:
δmaksimumbebantrapesium= 5
384
q trapesiumEI
[l2−0.8a2 ]2
Maka,
5384
×qekivalen l
4
EI= 5384
q trapesiumEI
[ l2−0.8a2 ]2
Sehingga,
qekivalen=[ l2−0.8a2 ]2
l4×qtrapesi um
qekivalenDL=[42−0.8(1.85)2 ]2
44×5.55=3.813kN /m
qekivalen≪¿=
[ 42−0.8(1.85)2 ]2
44× 4.625=3.177 kN /m¿
9
qekivalenSIDL=[42−0.8(1.85)2 ]2
44×2.775=1.906kN /m
5) Menghitung beban mati balok (qDL bslok)
Pada bagian CD-23 terdapat dua jenis balok yang berbeda, yaitu balok induk
yang memiliki dimensi penampang 350/700 mm2 dan balok anak yang memiliki
dimensi 250/500 mm2. Perhitungan beban mati balok induk dan balok anak
adalah sebagai berikut:
Beban mati balok induk
qDLBalok350/700 =0.35×0.7×25kN /m3=6.125kN /m
Beban mati balok anak
qDLBalok250/500 =0.25×0.5×25kN /m3=3.125kN /m
6) Menghitung beban terfaktor
Gambar 1.7 Penomoran Balok
Perhitungan beban terfaktor yang bekerja pada sistem portal adalah sebagai
berikut:
Bentang 1-2
10
Balok 1=1.2¿¿1.2 (2× (3.552+1.776 )+6.125 )+1.6×2×2.96¿29.609kN /m
Balok 2=1.2¿¿1.2 (2× (3.552+1.776 )+3.125 )+1.6×2×2.96¿26.009kN /m
Balok 3=1.2¿¿1.2 (2× (3.552+1.776 )+6.125 )+1.6×2×2.96¿29.609kN /m
Bentang C-D
Balok 4=1.2 (qDLPelat+qSIDL+qDLBalok350/700 )+1.6×q¿Pelat
¿1.2 (3.813+1.906+6.125 )+1.6×3.177¿19.297kN /m
(Balok 4 hanya menerima beban pelat dari satu sisi saja)
Balok 5=1.2¿¿1.2 (2× (3.813+1.906 )+3.125 )+1.6×2×3.177
¿27.645kN /m
Balok 6=1.2¿¿1.2 (2× (3.813+1.906 )+6.125 )+1.6×2×3.177
¿31.245kN /m
11
Gambar 1.8 Beban Portal
12