ppt elka 2

27
Mengenal Komponen Elektronika

description

Fundamental Electonica for Science

Transcript of ppt elka 2

Mengenal Komponen Elektronika

1. ResistorResistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari arang yang bersifat sebagai tahanan / penghambat. Satuan Resistor adalah Ohm (Ω).

Berikut Kode Warna Resistor

• Contoh

• Resistor dengan gelang warna : • I. Coklat : 1 II. Hitam : 0 III. Merah : 00 IV. Perak :

10% Jadi nilai resistor tersebut adalah 1000 Ohm atau 1 K Ohm dengan toleransi 10% artinya nilai aslinya bisa berkisar antara 900 Ohm – 1100 Ohm. Angka 900 didapat dari 1000 – (1000 x 10%) dan 1100 Ohm dari 1000 + (1000 x 10%).

2.KapasitorNama lainnya adalah kondensator. Adalah komponen yang terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan dengan isolator. Isolator ini menunjukkan nama dari kapasitor tersebut.

Simbol Kondensator dalm Rangkaian adalah "C" dan simbol gambarnya adalah :

3.TransformatorTrafo tersusun dari gulungan kawat primer dan sekunder yang dililitkan pada inti besi. Trafo bisa bekerja hanya dengan tegangan AC. Jenis trafo adaptor ada 2 : 1. TRAFO STEP DOWN (untuk

menurunkan tegangan)2. TRAFO STEP UP (untuk

menaikkan tegangan)

4.DIODADioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari unsur semikonduktor. Bahan ini adalah silikon atau germanium. Dioda silikon bekerja pada tegangan 0.6 VDC dan dioda germanium bekerja pada tegangan 0,2 VDC. Contoh dioda : IN 4148, IN4002, IN 4003, dll.

Sifat dioda : Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif => katoda) akan menghantarkan arus dan sebaliknya,

4.TransistorTransistor adalah termasuk komponen utama dalam elektronika. Transistor terbuat dari 2 dioda germanium yang disatukan. Tegangan kerja transistor sama dengan dioda yaitu 0,6 volt. Transistor memiliki 3 kaki yaitu : • EMITOR (E) • BASIS (B) • COLECTOR (C) Jenis transistor ada 2 yaitu : 1. Transistor PNP (anoda katoda anoda / kaki

katoda yang disatukan) 2. Transistor NPN (katoda anoda katoda / kaki

anoda yang disatukan) Contoh transistor : C 828, FCS 9014, FCS 9013, TIP 32, TIP 31, C5149, C5129, C5804, BU2520DF, BU2507DX, dll

CARA MENGUKUR MENGGUNAKAN MULTIMETER

Cara Mengukur Arus DC (VDC) Menggunakan Multimeter

• Cara Mengukur Arus DC Menggunakan Multimeter adalah sebagai berikut:

• Atur Selektor pada posisi DCA. • Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus

yang akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mA.

• Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu diukur oleh multimeter karena jika melebihi batas maka fuse (sekring) pada multimeter akan putus dan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring) harus diganti dulu.

• Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC dan AC, karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung.

• Hubungkan probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe (-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.

• Baca hasil ukur pada multimeter.

Cara Mengukur Tegangan AC (VAC) Menggunakan Multimeter Seperti halnya pada pengukuran tegangan DC, perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan jangkah pada skala yang lebih tinggi. Pada umumnya multimeter hanya dapat mengukur tegangan sinus dengan frekuensi antara 30 Hz - 30 KHz. Hasil pengukuran adalah tegangan efektif (Veff).

Berikut adalah cara melakukan pengukuran tegangan AC menggunakan multimeter: • Atur Selektor pada posisi ACV. • Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan

besar tegangan yang akan di cek, jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.

• Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.

• Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek. Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.

• Baca hasil ukur pada multimeter.

Cara Mengukur Tegangan DC Menggunakan Multimeter • Mengukur Tegangan DC Menggunakan Multimeter: • Atur selektor pada posisi DCV. • Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek,

jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.

• Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.

• Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan dicek, probe warna merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.

• Baca hasil ukur pada multimeter.

Mengenal Osiloskop

Deskripsi

• Osiloskop digunakan untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.

• Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar.

• Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.

• Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu disetel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Hal hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah : 1. Memastikan alat yang diukur dan osiloskop ditanahkan(digroundkan).Disamping untuk keamanan hal ini juga untuk mengurangi noise dari frekuensi radio atau jala jala.

• 2. Memastikan probe dalam keadaan baik.

• 3. Kalibrasi tampilan bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di osiloskop.

Tombol-tombol yang terdapat di panel osiloskop antara lain : • Focus : Digunakan untuk mengatur fokus • Intensity : Untuk mengatur kecerahan garis yang ditampilkan di layar • Trace rotation : Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar • Volt/div : Mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar • Time/div : Mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar • Position : Untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol)

• AC/DC : Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.

• Ground : Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar. • Channel 1/ 2 : Memilih saluran / kanal yang digunakan.

Langkah awal pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali harus muncul di layar adalah garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan. Yang perlu disetel adalah fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan menggunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar. Jika yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div ( satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div ( satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms ) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak. Jika masih belum tepat maka perlu disetel dengan potensio yang terdapat di tengah-tengah knob pengganti Volt/div dan time/div. Atau kalau pada gambar osiloskop diatas berupa potensio dengan label "var"

Rangkaian Setara

Dalil2 Thevenin dan Norton : digunakan untuk penyerderhanaan rangkaian

19

Thevenin Norton

Dalil2 Thevenin dan NortonDalil2 Thevenin dan Norton sering digunakan utk penyederhanaan rangk. Perhatikan rangk N dg 2 terminal yg menghubungkannya ke rangk N* sbb :

Analisis sistem ini akan menghasilkan suatu set persamaan dlm bentuk pers linier : aV+bI-c = 0, dg a, b dan c independen thd V dan I.

Rangkaian Setara TheveninBeberapa sumber tegangan dan beberapa hambatan, digantidengan sebuah sumber tegangan tetap (tegangan Thevenin,ETH) atau suatu gaya gerak listrik (ggl) dan suatu hambatanseri (hambatan Thevenin, RTH ) dengan ggl tersebut.

Dengan teorema ini, rangkaian yang sangat kompleks dapat

disederhanakan dengan sumber tegangan ideal terhubung

seri dengan hambatan thevenin

Rangkaian ekivalen Thevenin

RL

RTH

VTH

VTH dan RTH terhubung seri

VTH = Voc (open-circuit voltage)

RTH = R ekivalen (R total) dalam rangkaian

Contoh

Rabu 19 April 2023 23

thVOCV

RRr

EI

RIOCVABVCDV

CVAV

volt1812.5,1

A 5,1

1231

volt24

21

2.

;

Prosedur :

1. RL terhubung singkat 2. Titik AB terbuka, hitung VOC

Vth atau VOC

DI

Jika diberi beban (RL) seperti gambar di bawah :

Terlihat dari rumusan di atas,bahwa jatuh tegangan terjadi olehadanya arus beban pada RL

sebesar ILRL ooVthIRthE ,OV

Mengukur Eth dan Rth

Suatu pengukuran yang sekaligus menentukan Eth dan Rth

adalah dari lengkung pembebanan. Yaitu membuat grafik

yang menunjukkan hubungan antara VO dengan arus

beban IL.

0

2

4

6

8

10

12

0 2 4 6 8 10 12

iL

Vo

Kemiringan =

thEOOV ,

LROV

LI Maks

LL

O RI

V

RL

42V

10V

Rangkaian ekivalen

RL

RTH

VTH

Teorema Thevenin

Rangkaian Setara Norton

• Jika RO >>RL , maka (arus tetap). Nilai VO akan berubah jika nilai RL juga berubah dimana

• Suatu sumber arus akan bernilai tetap jika

• Setiap rangkaian yang terdiri dari beberapa sumber tegangan dan beberapa hambatan, dapat diganti

OR

LR

LI

OV .

27

Teorema Norton

ThN RR