TUGAS RANGKUMAN

50
TUGAS RANGKUMAN ETIKA ISLAM PEMBINAAN AKHLAQULKARIMAH Disusun Oleh: Nama : Apriadi S. Nugraha NIM : 091027 UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA Jalan Soekarno-Hatta Bandung

Transcript of TUGAS RANGKUMAN

Page 1: TUGAS RANGKUMAN

TUGAS RANGKUMAN

ETIKA ISLAMPEMBINAAN AKHLAQULKARIMAH

Disusun Oleh:

Nama : Apriadi S. Nugraha

NIM : 091027

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARAJalan Soekarno-Hatta Bandung

2010

Page 2: TUGAS RANGKUMAN

BAB IPENGERTIAN

1. Ilmu Akhlak

Perkataan “Akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari “Khuluqun” ﴿ �ق� ل yang ﴾خ�menurut loghat diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Perumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk dan antara makhluk dengan makhluk. Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an:

ال � م ع�ظ�ي ل�ق� �ع�ل�ىخ� ل �ك� �ن ﴿و�ا٤׃قلم ﴾

“Sesungghuhnya engkau (ya Muhammad) mempunyai budi pekerti yang luhur”. (Q.S. 68 al-Qalam :4)Adapun pengertian sepanjang terminology yang dikemukakan oleh Ulama Akhlak

sebagai berikut:a. Ilmu Akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang

terpuji dan yang tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.b. Ilmu Akhlak adalah ilmu pengetahuan yang memberikan pengertian tentang baik

dan buruk, ilmu yang mengajarjan pergaulan manusia dan menyatakan tujuan mereka yang terakhir dari sekuruh usaha dan pekerjaan mereka.

Pengertian Akhlaq menurut Prof.DR. Ahmad Amin dalam bukunya “Al-Akhlaq” sebagai berikut:

Akhlak ialah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh setengah manusia kepada lainnya menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.

2. EtikaPerkataan ini berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat kebiassan. Para ahli

memberikan ta’rif dalam redaksi yang berbeda-beda, antara lain:a. Etika ialah ilmu tentang tingkah laku manusia prinsip-prinsip yang disistimatisir

tentang tindakan moral yang betul (Webster’s Dict.).b. Bagian filsafat yang memperkembangkan teori tentang tindakan, hujah-hujahnya

dan tujuan yang diarahkan kepada makna tindakan (Ensiklopedi Winkler Prins).

Page 3: TUGAS RANGKUMAN

c. Ilmu tentang filsafat moral, tidak mengenai fakta, tetapi tentang nilai-nilai, tidak mengenai sifat tindakan manusia, tetapi tentang idenya, karena itu bukan yang positif tetapi ilmu yang formatif (New American Encyl).

d. Ilmu tentang moral/prinsip-prinsip kaidah-kaidah moral tentang tindakan dan kelakuan. (A.S. Hornby Dict.)

Ada orang yang berpendapat bahwa etika sama dengan akhlaq. Persamaan itu memang ada karena keduanya membahas masalah baik buruknya tingkah laku manusia. Sebagai cabang dari filsafat, maka etika bertitik tolak dari akal pikiran, tidak dari Agama. Disinilah letak perbedaannya dengan akhlaq dalam pandangan Islam.

Untuk menghilangkan kesamaran tersebut, maka perlulah diketahui karakteristik Etika Islam yang membedakannya dengan Etika Filsafat, yaitu sebagai berikut:

a. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.

b. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik buruknya perbuatan, didasrkan kepada ajaran Allah swt. (Al-Qur’an) dan ajaran Rasul-Nya (Sunnah).

c. Etika Islam bersifat universal dan komprhensif, dapat diterima oleh seluruh ummat manusia di segala waktu dan tempat.

d. Dengan ajaran-ajarannya yang praktis dan tepat, cocok dengan fithrah (naluri) dan akal pikiran manusia (manusiawi), maka Etika Islam dapat dijadikan pedoman oleh seluruh manusia.

e. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fithrah manusia ke jenjang akhlak yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia di bawah pancaran sinar petunjuk Allah swt. Menuju keridlaan-Nya. Dengan melaksanakan Etika Islam niscaya akan selamatlah manusia dari pikiran-pikiran dan perbuatan-perbuatan yang keliru dan menyesatkan.

3. MoralPerkataan “moral” berasal dari bahasa latin “mores” kata jam’ dari “mos” yang berarti:

adat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia, moral diterjemahkan dengan arti susila. Yang dimaksud moral ialah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan wajar.

Pengarang Abul A’la Maududi mengemukakan adanya moral Islam dalam bukunya: Ethical Viewpoint of Islam dan memberikan garis tegas antara moral sekuler dan moral Islam. Moral sekuler bersumber dari pikiran dan prasangka manusia yang beraneka ragam. Sedangkan moral Islam bersandar pada bimbingan dan petunjuk Allah dalam Al-Qur’an.

Page 4: TUGAS RANGKUMAN

BAB IILAPANGAN PEMBAHASAN ETIKA DAN HUBUNGANNYA

DENGAN ILMU-ILMU LAIN

1. Ruang Lingkup Pembahasan EtikaYang menjadi lapangan pembahasan ETIKA ialah:a. Menyelidiki sejarah etika dan pelbagai teori (aliran) dan baru tentang tingkah laku

mausia.b. Membahas tentang cara-cara menghukumkan /menilai baik dan buruknya suatu

pekerjaan.c. Menyelidiki faktor-faktor penting yang mencetak, mempengaruhi dan mendorong

lahirnya tingkah laku manusia yang meliputi faktor manusia itu sendiri, fithrahnya, adat kebiasaannya, lingkungannya kehendak dan cita-citanya, suara hatinya, motif yang mendorongnya berbuat dan masalah pendidikan akhlaq.

d. Menerangkan mana akhlaq yang baik (akhlaqul mahmudah) dan mana pula akhlaq yang buruk (akhlaqul mazmumah) menurut ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi saw.

e. Mengajarkan cara-cara yang perlu ditempuh juga meningkatkan budi pekerti yang ke jenjang kemuliaan, misalnya dengan cara melatih diri untuk mencapai perbaikan bagi kesempurnaan pribadi.

f. Menegaskan arti dan tujuan hidup yang sebenarnya sehingga dapatlah manusia terangsang secara aktif mengerjakan kebaikan dan menjauhi segala kelakuan yang buruk dan tercela.

2. Hubungan Dengan Ilmu TauhidIlmu Tauhid ialah ilmu ushuluddin, ilmu pokok-pokok agama, yakni menyangkut aqidah

dan keimanan, sedangkan akhlaq yang baik menurut pandangan Islam, haruslah berpijak pada keimanan.

Hubungam antara aqidah dan etika tercermin dalam pernyataan Rasulullah saw. Yang diriwayatkan dari Abi Hurairah r.a.

ا خ�ل�ق� م� ن�ه� ان�اا�ح�س� ا�ي�م� ن�ي�ن� م� ا�ل�ؤ� ل� م� ﴿٠ا�ك� ﴾ “Orang Mu’min yang mempunyai imannya ialah yang terbaik budi pekertinya. (H.R. at-Tirmidzi)

Page 5: TUGAS RANGKUMAN

3. Hubungan Dengan Ilmu HukumAntara etika dengan hukum terjalin hubungan yang erat, karena lapangan pembahasan

keduanya sama-sama berkisar pada maslah perbuatan manusia. Tujuannya pun sama, yakni mengatur perbuatan manusia demi terwujudnya keserasian, keselarasan, keselamatan, dan kebahagiaan mereka.

Bedanya ialah jika hukum memberikan putusan hukumnya perbuatan, maka etika memberikan penilaian baik atau buruknya. Putusan hukum ialah menetapkan boleh tidaknya perbuatan itu dilakukan dengan diiringi sanksi-sanksi apa yang bakal diterima oleh pelaku. Penilain etika ialah apakah perbuatan itu baik dikerjakan yang bakal mengantarkan manusia kepada kebahagiaan., dan menilai apakah itu buruk yang bakal mengantarkan seseorang pada kehinaan dan penderitaan.

4. Hubungan Dengan PsikologiPsikologi membahas masalah kekuatan yang terpendam dalam jiwa, perasaan, faham,

pengenalaan, ingatan, kehendak dan sebagainya yang kesemuanya merupakan faktor-faktor penting dalam etika.

5. Hubungan Dengan Ilmu MasyarakatIlmu Masyarakat (sosiologi) menerangkan perihal proses perkembangan masyrakat yang

meliputi faktor-faktor pendorongnya sampai kepada tujuan gerakan-gerakan sosial. Mempelajari sosologi menolong ilmu akhlaq mendapatkan pengertian tingkah laku manusia dalam kehidupannya yang penting untuk menentukan peilaian baik buruknya tingkah laku itu.

6. Hubungan Dengan FilsafatFilsafat ialah ilmu pengetahuan yang berusaha menyelidiki segala sesuatu yang ada dan

yang mungkin ada dengan menggunakan pikiran. Bagian-nagiannya meliputi:a. Metafisika : penyelidikan dibalik alam yang nyata.b. Kosmologis : penyelidikan mengenai alam (filsafat alam).c. Logika : pembahasan tentang cara berpikir cepat dan tepat.d. Etika : pembahasan tentang tingkah laku manusia.e. Thedicas : pembahasan tentang ke-Tuhanan.f. Antropologis : pembahasan tentang manusia.

Page 6: TUGAS RANGKUMAN

BAB IIIHIKMAH MEMPELAJARI ETIKA ISLAM

1. Kemajuan RohaniTujuan ilmu pengetahuan ialah meningkatkan kemajuan manusia di bidang rohaniah

atau di bidang mental spiritual. Orang yang berilmu, praktis memiliki keutamaan dengan derajat yang lebih tinggi. Hal ini diterangkan dalam al-Qur’an:

ا ؤ� ل�م� الع� ه� ب�اد� ع� ن� ىاهللا�م� اي�خ�ش� م� ٢٨﴿فاطر:٠ا�ن ﴾

Hanyasanya yang takut kepada Allah ialah orang-orang yang berilmu diantara hamba-hambanya. (al-Fathir: 28)Pengetahuan ilmu akhlak itu dapat mengantarkan seseorang kepada jenjang kemuliaan

akhlaq, karena dengan ilmu itu akan dapat menyadari mana perbuatan yang baik yang mengantarkan kepada kebahagiaan dan mana pula perbuatan yang jahat yang bakal menjerumuskan kepada kesesatan dan kecelakaan.

2. Penuntun KebaikanIlmu akhlaq bukan sekedar memberitahukan mana yang baik dan mana yang buruk,

melainkan juga mempengaruhi dan mendorong kita supaya membentuk hidup yang suci dengan memprodusir kebaikan dan kebaikan yang mendatangkan manfaat bagi sesama manusia.

Aristoteles (384-322 SM) menandaskan : Apa yang berhubungan dengan keutamaan tidak cukup sekedar mengetahui apa keutamaan itu. Bahkan harus ditambah dengan melatihnya dan mengerjakannya, atau mencari jalan lain untuk menjadikan diri kita sebagai orang-orang utama dan baik.

Nabi saw pernah bersabda:

�ق�ا �خال ا �م �ك ن �حس� ا �م �ار�ك ي �نم�نخ� اتفقعليم﴿٠ ﴾

Sesungguhnya yang paling baik di antara kamu ialah yang paling baik akhlaqnya. (H.R. Bukhari dan

Muslim)

3. Kesempurnaan Iman

Page 7: TUGAS RANGKUMAN

Iman yang sempurna akan melahirkan kesempurnaan akhlaq. Dengan perkataan lain bahwa keindahan akhlaq adalah manifestasi daripada kesempurnaan iman.

Abu Hurairah meriwayatkan penegasan Rasulullah saw.

ا ل� م� ا�ك�﴿رواهالترمزى م� ه� اء� ل�ن�س� ي�ار�ك�م� خ� ي�ار�ک�م� خ� ا،و� خ�ل�ق� م� ن�ه� ان�اا�ح�س� ا�ي�م� ن� ن�ي� م� ؤ� �لم� ﴾

Orang mu’min yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaqnya. Dan sebaik-baik diantara kamu ialah yang paling baik kepada isterinya. (H.R. at-Tirmidzi)

4. Keutamaan Di Hari KemudianDalam beberapa keterangan Rasulullah mengemukakan bahwa orang-orang yang

berakhlaq luhur, akan menempati kedudukan yang terhormat di hari kemudian.Dari Abu Darda’ r.a., Nabi saw. Bersabda:

اااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااا ا ا ا ا ا ا ق� � �ل �ام�ة�م�نح�سن�لخ �وم�لق�ي د�لم�ؤم�ني ز�ن�لع�ب م�ام�نش�يء�ثق�ل�ف�يم�يي ٬ االب�ذ� ش� اح� الف� اهللا�ي�ب�غ�ض� ا�ن ﴿رواهالترمذى۰و� ﴾

Tiada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seoranh mu’min di hari kiamat, selain daripada keindahan akhlaq.Dan Allah benci kepada orang yang keji mulut dan kelakuan.

(H.R. Tirmidzi)

5. Kebutuhan Primer Dalam KeluargaAkhlaq merupakan faktor mutlak dalam menegakan keluarga sejahtera. Keluarga yang

tidak dinina dengan tonggak akhlaq yang baik, tidak akan dapat berbahagia, sekalipun kekayaan materialnya melimpah ruah. Sebaliknya terkadang suatu keluarga serba kekurangan dalam ekonomi rumah tangganya, namun dapat bahagia berkat pembianaan akhlaq, seperti yang tercermin dalam rumah tangga Rasulullah saw.

Akhlaq yang luhur itulah yang mengharmoniskan rumah tangga, menjalin cinta dan kasih sayang semua pihak.

6. Kerukunan Antar Tetangga Dari lingkungan keluarga kita keluar kepada lingkungan yang lebih luas, hubungan antar

tetangga. Lingkungan ini pun mutlak memerlukan akhlaq yang baik. Untuk membina kerukunan bertetangga diperlukan pergaulan yang baik.

7. Peranan Akhlaq Dalam Pembinaan Remaja

8. Akhlaq Dalam Pergaulan Umum

Page 8: TUGAS RANGKUMAN

Akhlaq mempunyai peranan yang menentukan dalam kehidupan dan pergaulan yang bersifat umum. Orang yang berakhlaq rendah selalu ditolak di mana-mana, memp[ersempit ruang geraknya sendiri dan selalu dibenci orang.

Sebalinya orang yang berakhlaq mulia, di mana-mana mudah diterima orang, disenangi oleh lingkungannya, mudah dipercaya semua orang yang berhubungan dengannya.

9. Akhlaq Dalam Pembangunan NegaraAkhlak adalah faktor yang mutlak dalam “nation and character building”. Seorang

penyair Arab, Syauqi Bey menggubah syairnya sbb:

�الج�الق�م�اب�ق�ي� �نم�ااالم�م�ا �ن�ه�م�و�اذ �ه�ب�ت�ا �خ�الق�ه�م�ذ �ه�ب�و�ا ت�و�ا و�ا

Suatu bangsa dikenal karena akhlaqnya (budi pekertinya). Jika budi pekertinya telah runtuh, maka runtuh pulalah bangsa itu.

10. Akhlaq Dalam Hubungan Antar BangsaDunia ini selalu dilanda kerusuhan dan bentrokan yang mengalirkan darah manusia. Di

suatu bahagian dunia damai, tetapi pada bagian lainnya bergolak. Daerah yang tadinya bergolak dapat menjadi tenang kembali, tetapi di tempat lain muncul lagi pergolakan. Demikian sejarah manusia selalu dilumuri oleh darah peperangan.

Dunia merana dalam kecemasan, kalau kehancuran total itu akan datang akibat dan tingkah laku manusia itu sendiri, sebagaimana ditandaskan dalam al-Qur’an:

Telah nyata kerusakan di darat dan di laut, disebabkan usah tangan manusia, karena Allah hendak membuat mereka merasakan sebaghagian dari akibat perbuatan mereka, supaya mereka kembali. (Q.S. 30 ar-Rum : 41)Jika seandainya pememimpin-pemimpin dari suatu negara terdiri atas orang-orang yang

tidak berakhlaq baik, maka mereka akan menjalankan politik imperialisme dan kolonialisme yang berakibat meruasak bangsa-bangsa lainnya, hal tersebut pernah dicemaskan oleh Ratu Bilkis :

Sesungguhnya raja-raja itu apabila memasuki suatu negeri dirusakannya dan dijadikannya penduduk yang mulia menjadi hina. Begitulah mereka akan perbuat.

(Q.S. 21 an-Naml : 34)

Page 9: TUGAS RANGKUMAN

BAB IVSEJARAH SINGKAT PENYELIDIKAN ETIKA

1. Rehabilitasi Akhlaq Oleh Para RasulDijelaskan dalam al-Qur’an :

Sesungguhnya Kami (Allah) telah mengirimkan Rasul-Rasul Kamin dengan membawa keterangan-keterangan yang jelas dan kami turunkan bersama mereka Kitab dan neraca, supaya manusia dapat berdiri tegak dengan keadilan. (Q.S. 57 al Hadid : 25)

Cukup banyak jumlah Rasul yang diutus Allah swtuntuk merehabilitasi ummatnya. Dua puluh lima diantaranya dicatat dal al-Qur’an, dimulai dari Nabiyullah Adam as. Dan ditutup dengan Rasulullah Muhammad saw.

2. Akhlaq Dalam Ajaran HinduAjaran Hindu berdasarkan kepada Kitab Veda (1500 SM) di samping mengandung dasar-

dasar ketuhanan, juga mengajarkan prinsip-prinsip etika Hindu yang wajib dipegang teguh oleh pengikut-pengikutnya.

Tanda-tanda lahir yang dipandang baik dalam akhlaq menurut Hindu adalah; kemerdekaan, kesehatan, kekayaan, kebahagiaan yang semuanya itu dapat dicapai manakala seseorang patuh melaksanakan upacara keagamaan dengan baik dan sempurna.

3. Akhlaq Dalam Ajaran BudhaPokok-pokok akhlaq dalam ajaran Budha ada empat :1. Sengsara, sakit sebagai keadaan yang lazim dalam alam ini,2. Kembali ke dalam dunia (reinkarnasi) disebabkan kotornya roh dengan nafu syahwat

terdahlu,3. Untuk menyelamatkan diri dalam usaha mencapai nirwana’ maka hendaklah

melepaskan diri dari segala pengaruh syahwat,4. Wajib menjauhkan sekalian rintangan yang menghalangi seseorang dalam

melepaskan nafsu syahwatnya, yakni dengan memadamkan sekalian keinginan dan kesukaan.

Page 10: TUGAS RANGKUMAN

Untuk mencapai cita-cita tersebut diadakanlah satu pola akhlaq yang meliputi beberapa perkara yang diantaranya : melazimi kebaikan, bersefat kasih sayang suka menolong, mencintai orang lain.

4. Akhlaq Bangsa IbraniBangsa Ibrani yang populer dengan nama Bani Israil. Dalam pertumbuhan bangsa ini,

telah mengalami keadaan yang silih berganti, pernah mencatat zaman keemasan yang cemerlang, terutama karena banyak Nabi-nabi dilahirkan dari bangsa Bani Israil, sehinnga menjadi bangs yang pernah mendapat nikmat yang melebihi bangsa-bangsa lain, sebagaimana diterangkan dalam al-Quran :

Hai Bani Israil ingatlah nikma-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan aku lebihkan kamu dari bangsa-bangsa lain. (Q.S. 2 al-Baqarah : 122)

Namun demikian, akibat kemungkaran yang dilakukan oleh segolongan daripadanya maka kemudian menjadilah mereka terkutuk, porak poranda dan mengalami kehancuran :

Orang-orang kafir dari Bani Israil kena kutukan lidah Daud dan Isa anak Maryam, karena

mereka durhaka dan melanggar aturan. Mereka tidaklah saling mencegah dari kejahatan yang mereka kerjakan. Sungguh amat buruk perbuatan mereka. (Q.S. 5 al-Maidah : 78-79)

5. Akhlaq Dalam Ajaran Kong Fu-Tse (Kongfucius)Sejak abad ke V sebelum Masehi di Negeri Tiongkok berkembang suatu ajaran yang

berakar pada Lao Tse yang kemudian dikembangkan oleh muridnya yang bernama Kong Fu Tse (551-478 SM).

Menurut Kongfucius kesempurnaan itu hanya dapat dicapai oleh dua golongan :a. Orang yang mendapat ilham dari langit semenjaknya lahirnya sampai wafatnya,

yakni orang bijaksana;b. Orang hakim (bijaksana) yang mencapai atau mempelajari hikmat dengan terus-

menerus belajar, berpikir dan memeriksa dengan tidak mengenal lelah sehingga mencapai kebenaran yang membawa kepada kesempurnaan.

Menurut konsepsi Konfucius, tidak ada alternatif lain untuk membangun akhlaq yang rusak selain dari 3 perkara :

a. Pergi menyendiri beribadat kepada Tuhan seperti yang telah diperbuat oleh Lao Tse;b. Mengundang rakyat menghadiri pertemuan-pertanuan terbuka dan disan

memberikan kursu-kursu akhlaq;

Page 11: TUGAS RANGKUMAN

c. Membawa diri sendiri, baik pemerintah maupun cendekiawan para pembesar dan diplomat, melaksanakan akhlaq yang setinggi-tingginya dalam kehidupan sehari-hari.

6. Filsafat Akhlaq Pada Bangsa YunaniDi antara sekian banyak ahli-ahli pikir yunani yang menyingkapkan pengetahuan etika, disini dikemukakan beberapa di antaranya yang dipandang terkemuka :a. Socrates (469-399 SM), terkenal dengan semboyan: “kenalilah diri engkau dengan

dengan diri engkau sendiri”. Dia dipandang sebagai perintis etika Yunani yang petama.

b. Antistenes (417-370 SM), mempelopori faham “Cynics”. Ajaran etikanya yang utama adalah sebaik-baik manusia ialah yang berperangai akhlaq Ketuhanan, mengurangi kebutuhannya sedapat mungkin, rela menerima apa adanya, suka menanggung penderitaan, mengingkari kelezatan, tidak takut kemiskinan dan cercaan manusia asal tetap berpegang kepada keutamaan.

c. Plato (427-347 SM), murid Socrates. Bukunya yang terkenal “Republic”. Ia membangun etika melalui akademi yang didirikan.. Sistem pengajarannya kebanyakan dalam bentuk dialog antara dia dengan muridnya.

d. Aristoteles (394-322 SM), nurid Plato. Dia memberikan penegasan bahwa tujuan etika ialah “bahagia”. Dan untuk mencapai kebahagiaan itu haruslah mempergunakan kekuatan akal dengan sebaik-baiknya.

7. Akhlaq Dalam Agama MasehiAkhlaq dalam agama masehi (Nashrani) bersumber dari akhlaq yang diajarkan oleh Nabi

Isa a.s. Oleh karena itu, akhlaq dalam Kristen digolongkan etika yang berdasarkan agama.

8. Akhlaq Pada Bangsa Arab

9. Etika Dalam Abad Pertengahan

10. Filsafat Akhlaq Dalam Zaman BaruPandangan filsafat lama, tidak memuaskan ahli-ahli pikir pada zaman baru. Oleh karena

itu, timbulah reformasi pemikiran yang menonjolkan identitas dirinya sendiri, diantaranya adalah sbb :

a. Descartes (1596-1650)Seorang ahli pikir Prancis yang menjadi pembangun madzhab rasionalisme. Untuk menerima sesuatu akal harus tampil melakukan pemeriksaan.

b. Spinoza (1632-1677)

Page 12: TUGAS RANGKUMAN

Keturunan Yahudi yang melepaskan diri dari segala ikatan agama dengan menandaskan filsafatnya pada rasionalisme. Menurut dia, untuk mencapai kebahagiaan manusia haruslah berdasarkan rasio (akal).

c. Herbert Spencer(1820-1903)Mengemukakan paham pertumbuhan secara bertahap (evolusi) dalam akhlaq manusia.

d. John Stuart Mill (1806-1873)Yang memindahka faham Epicurus ke faham Utilitarisme. Utilitarisme adalah faham yang memandang bahwa ukuran baik buruknya sesuatu ditentukan oleh gunanya.

e. Immanuel Kant (1724-1804) Ahli pikir Jerman terkemuka. Dalam bidang etika ia meyakini adanya kesusilaan. Titik berat etika ialah rasa kewajiban (panggilan hati nurani) untuk melakukan sesuatu.

BAB VPELBAGAI ALIRAN DAN TEORI TENTANG ETIKA

1. NaturalismeAliran ini menganggap bahwa kebahagian yang menjadi tujuan setiap manusia didapat

dengan jalan memenuhi panggilan natur atau kejadian manusia itu sendiri. Itulah sebabnya, aliran tersebut dinamakan “Naturalisme”.

Page 13: TUGAS RANGKUMAN

Aliran ini berpendirian bahwa segala sesuati di dalam dunia ini menuju kepada suatu tujuan tertentu. Dengan memenuhi panggilan natur setiap sesuatu akan dapat sampai kepada kesempurnaan.

Sebagai tokoh lama aliran ini adalah Zeno (340-264 SM) seorang ahli pikir Yunani yang terkenal dengan perguruan dan aliran “Stoa”. Dia menandaskan bahwa dirinya adalah bahagian daripada alam fithrah (natur).

2. HedoismeMenurut pandangan aliran ini, manusia selalu menginginkan kelezatan (hedone),

bahkan hewan juga demikian yang didorong oleh ta’biatnya. Sebagai tokoh utama aliran Hedoisme ialah Epikuros (341-270 SM). Diterangkan ada 3 macam kelezatan :

a. Kelezatan yang wajar dan diperlukan sekali, seperti makanan dan minuman.b. Kelezatan yang wajar tetapi belum diperlukan sekali, misalnya kelezatan makanan

enak lebih daripada biasanya.c. Kelezatan yang tidak wajar dan tidal diperlukan, yang dirasakan manusia

berdasarkan atas pikiran yang salah, misalnya kemegahan harta benda.

3. UtilitarismeAliran ini menilai baik buruknya sesuatu perbuatan atas dasar besar kecilnya manfaat

yang ditimbulkannya bagi manusia.Tokoh aliran ini ialah John Stuart Mill (1806-1876) yang menandaskan bahwa kebaikan

yang tertinggi (Summun Bonum) ialah utility (manfaat). Dalam hubungan ini, J.S. Mill menerangkan tentang utility yang dikehendakinya : “Utility is happines for the greatest number of sentiment being” (kebahagian untuk jumlah manusia yang sebesar-besarnya).

Dengan demikan tujuan utilitarisme adalah mencari kesempurnaan hidup sebanyak mungkin baik dari sehi quality maupun dari segi quantity.

4. IdealismeTokoh utama aliran ini adalah Immanuel Kant (1722-1804). Pokok-pokok pandangannya

adalah sebagai berikut :a. Wujud yang paling dalam dari kenyataan (hakikat) ialah kerohanian. Seseorang

berbuat baik pada prinsipnya bukan karena dianjurkan orang lain melainkan atas dasar kemauan sendiri atau rasa kewajiban.

b. Faktor yang paling penting mempengaruhi manusia ialah “kemauan” yang melahirkan tindakan yang konkrit. Dan yang menjadi pokok di sini adalah “kemauan baik”.

c. Dari kemauan yang baik itulah dihubungkan dengan suatu hal yang menyempurnakannya yaitu “rasa kewajiban”.

Page 14: TUGAS RANGKUMAN

BAB VIKARAKTERISTI ETIKA ISLAM

1. Qur’an dan Sunnah Sumber MoralSegagai sumber moral atau pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria baik

buruknya sesuatu perbuatan adalah al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw. Kedua dasar itulah yang menjadi landasan dan sumber landasan Islam.

Page 15: TUGAS RANGKUMAN

Al-Qur’anulkarim bukanlah hasil renungan manusia, melainkan firman Allah Yang Maha Pandai Maha Bijaksana.

Dikemukakan dalam al-Qur’an :

Sesungguhnya telah datan kepadamu sekalian dari hadlirat Allah, suatu cahaya yabg terang dan Kitab yang menerangkan. Dengan (Kitab) itu Allah menunjuki orang yang menurut keridlaan-Nya kepada jalan kesejahteraan, dan Kitab itu mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya yang terang dengan idzin-Nya dan Kitab itu menunjuki kepada jalan yang lurus. ( Q.S. 5 al-Maidah : 15-16)Sebagai pedoman kedua sesudah al-Qur’an adalah Hadits Rasulullah saw. Sunnah Rasul)

yang meliputi perkataan dan perbuatan tingkah laku beliau. Al-Hadits sebagai pedoman hidup Muslim dijelaskan dalam al-Qur’an :

Dan apa yang didatangkan oleh Rasul kepadamu ambilah olehmu dan apa yang dilarangnya kepada kamu jauhilah. (Q.S. 59 al-Hasyr : 7)

2. Kedudukan Akal dan Naluri Ajaran etika Islam berpendirian sebagai berikut :a. Akal dan naluri manusia adalah anugerah Allah,b. Akal pikiran manusia terbatas sehingga pengetahuan manusia pun tidak akan mampu

memecahkan seluruh masalah yang maujud ini:

Dan tidaklah kamu diberikan pengetahuan, melainkan sedikit sekali. (Q.S. 17 al-Isra’ : 85)

c. Naluri manusia pun harus mendapatkan pengarahan dari petunjuk Allah yang dijelaskan dalam Kitan-Nya. Jika tidak itu akan salah dalam penyalurannya.

3. Motivasi ImanDalam pandangan Islam maka yang menjadi pendorong yang paling dalam dan paling

kuat untuk melakukan sesuatu amal perbuatan yang bai, adalah aqidah, iman yang terpatri dalam hati. Juka “motor iman” itu bergerak, maka keluarlah produksinya berupa amal shaleh dan akhlaqul karimah. Sabda Rasulullah saw.

Page 16: TUGAS RANGKUMAN

ة� ا�لج�ن اه� ت�ه� ن� ي�ك�م� ر;ح�تي� خ�ي� ن� م� ن> م� ؤ� م� ب�ع� ي�ش� ل�ن�﴿رواهالترمذى٠ ﴾

Sekali-kali tidaklah seorang Mu’min akan mersa kenyang (puas) megerjakan kebaikan, menjelang puncaknya memasuki surga. (H.R. Tirmidzi)

4. Mata Rantai AkhlaqDalam memanivestasikan iman tersebut terdapat “mata rantai” yang berkaitan dalam

realisasinya, yakni niat (keikhlasan) dalam hati dan pembuktian dengan amal perbuatan yang dilaksanakan oleh anggota tubuh.

Rasulullah bersabda :

ان�ۈى م� ر�ىء; ام� ال�ك�ل ا�نم� و� ب�النيات� ال� م� اا�ال�ع� ا�نم�متفقعليم﴿۰ ﴾

Hanyasanya amal itu menurut niat, dan hanyasanya bagi setiap manusia (akan memperoleh sesuatu) menurut apa yang diniatkannya. (Muttafaq’alaih)

5. Tujuan Luhur Etika IslamRidla Allah menjadi kunci kebahagian yang kekal dan abadi yang dijanjikan Allah dan

yang dirindukan oleh setiap manusia beriman. Tanpa ridla Allah maka kebahagian abadi dan sejati (surga) tidak akan dapat diraih. Panggilan ini dikemukakan Allah dalam al-Qur’an :

Hai jiwa yang teang tenteram! Kembalilah kepada Tuhan-mu dalam keadan senang (kepada Tuhan) dan disenangi (oleh Tuhan)! Sebab itu, masuklah ke dalam hamba-hamba-Ku! Dan masuklah ke dalam surge-Ku! (Q.S. 89 al-Fajr : 27-30)

BAB VIIBEBERAPA FAKTOR PENTING DALAM ETIKA

1. ManusiaManusia selaku makhluk yang istimewa dengan kelainan-kelainannya dibandinkan

dengan mahluk-mahluk yang lainnya, memiliki kelebihan-kelebihan dan juga kekurangan-kekurangan tertentu. Bukanhanya berbeda dengan mahluk lainnya, tetapi juga antara manusia itu sendiri mempunyai perbedaan, baik fisik maupun mental.

Seperti yang tertuang dalam ayat al-Qur’an :

Page 17: TUGAS RANGKUMAN

Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam (manusia), Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizki yang baik-baik dan Kami lebihkan (istinewakan) mereka daripada kebanyakan makhluq yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna. (Q.S. 17 al-Isra : 70)Demikian juga dengan yang lainnya terdapat perbedaan dalam kesanggupan fisik dan

mental, perbedaan bakat dan rizki, ilmu pengetahuan, kedudukan (derajat) dan sebagainya. Hal ini dikemukakan dalam al-Qur’an :

Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa di bumi dan sebagian kamu ditinggikan Allah beberapa tingkat dari yang lainnya, karena Allah hendak menguji kamu dengan yang diberikan-Nya kepada kamu. (Q.S. 6 al-An’am : 165)Manusia memiliki latar belakang kesanggupan yang berbeda-beda, sehingga tidak dapat

dipaksakan suatu kebaikan begitu saja kepada seluruh manusia tanpa memperhatikan kesanggupannya itu. Maka amat bijaksanalah Allah yang mewajibkan setiap muslim melaksanakan ibadah haji, tetapi kewajiban itu hanya dipundakan kepada orang yang mampu (istitha’ah). Bijaksanalah Allah dengan ketentuan yang digariskan dalam al-Qur’an :

Allah tidak memikulkan kewajiban kepada seseorang melainkan menurut kesanggupannya. (Q.S. 2 al baqarah : 286) Perbuatan dan kelakuan yang berbeda-beda itu, pada prinsipnya ditentukan dan

dipengaruhi oleh dua factor utama :a. Faktor dari dalam: yakni naluri (instink) atau fitrah yang dibawa sejak lahir,b. Faktor dari luar: misalnya pengaruh lingkungan, pendidikan dan latihan.

2. Instink (Naluri)Setiap kelakuan manusia lahir dari suatu kehendak yang digerakan oleh naluri (instink0.

Naluri merupakan tabiat yang dibawa sejak lahir, jadi merupakan suatu pembawaan yang asli. Dalam bahasa Arab disebut “garizah” atau “fithrah” dan dalam bahasa Inggris disebut “instinct”.

Ahli Psikologi menerangkan pelbagai naluri (instink) yang ada pada manusia yang menjadi pendorong tingkah lakunya, di antaranya:

a. Naluri makan (nutritive instinct): bahwa begitu manusia lahir telah embawa suatu hasrat makan tanpa didorong oleh orang lain.

b. Naluri berjodoh (seksual instinct): laki-laki menginginkan wanita dan wanita ingin berjodoh dengan laki-laki. Dalam al-Qur’an diterangkan :Manusia itu diberi hasrat atau keinginan, misalnya kepada wanita, anak-anak dan kekayaan yang melimpah-limpah. (Q.S. 3 Ali Imran : 14)

c. Naluri keibu bapaan (paternal instinct): tabiat kecintaan orang tua kepada anaknya dan sebaliknya anak kepada orang tuanya.

Page 18: TUGAS RANGKUMAN

d. Nauri berjuan (combative instinct): tabiat manusia yang cenderung mempertahankan diri dari gangguan dan tantangan.

e. Naluri ber-Tuhan: tabiat manusia mencari dan merinduka Penciptanya yang mengatur dan memberikan rahmat kepadanya. Naluri ini disalurkan dalam hidup beragama.

Naluri dapat menjerumuskan seseorang kepada kehinaan (degradasi) karena kessalahan dalam menyalurkannya, tetapi dapat juga mengangkat pribadi ke tingkat kemuliaan (sublimasi) jika disalurkan kepada jalan yang baik dengan tuntunan cahaya kebenaran.

3. Kebiasaan Yang dimaksud dengan “kebiasaan” ialah perbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga

menjadi mudah dikerjakan. Sebagai contoh:a. Merokok adalah suatu kelakuan yang pada waktu pertama dilakukan tidaklah suatu

kesenangan, malahan kadang-kadang menimbulkan pusing. Karena perbuatan itu diulang dan terus diulang akhirnya menjadilah kebiasaan yang menyenangkan.

b. Miras bagi orang yang baru meminumnya tidaklah nikmat tetapi Karen perbuatan it uterus diulangi, maka menjadilah kebiasaan yang sukar ditinggalkan (ketagihan).

c. Bangun tengah malam mengerjakan shalat tahajjud, berat bagi orang yang tidak biasa. Tetapi jika hal itu terus diulangi akhirnya akan menjadi mudah dan terus menjadi kebiasaan yang menyenangkan.

Sebagai ketentuan dari kebiasaan ialah:a. Memudahkan perbuatan manusia: segala pekerjaan yang berat bagi orang lain,

menjadi enteng bagi seseorang karena sudah terbiasa. Satu contoh, perbedaan kesanggupan tangan kiri dengan tangan kanan adalah karena perbedaan dalam kebiasaan.

b. Menghemat waktu: orang belum bisa mengerjakan sesuatu meskipun semangat dan tenaganya besar, masih memerlukan waktu yang cukup lama untuk mempersiapkan sesuatu pekerjaan.

Untuk merubah kebiassan yang jelek, ahli-ahli akhlak mengajarkan seni dalm teori sebagai berikut:

a. Niat yang sungguh-sungguh tanpa keragu-raguan sedikit pun untuk merubah kebiassan itu. Harus disertai dengan kemauan yang keras (azam).

b. Pengertian dan kesadaran yang mendalam akan perlunya kebiasaan itu ditinggalkan.c. Dalam melaksanakan niat itu hendaklah kita sesuai dengan yang diniatkan, yakni

tidak bergeser dari pendirian dan niat semula, sekalipun bertemu dengan kesukaran.

Page 19: TUGAS RANGKUMAN

d. Segera mengisi kekosongan dengan kebaikan setelah kebiasaan itu digeser. Waktu yang terluang setelah menggeser kebiasaan jelek jangan dibiarkan lowong begitu saja, karena hal itu dapat mengundang kejelekan lain.

e. Mencari waktu yang baik dan tepat untuk melaksanakan niat itu.f. Selalu memelihara kekuatan penolak yang terdapat dalam jiwa, agar selalu tumbuh

dan hidup.

4. KeturunanSalah stu faktor yang diselidiki dalam etika adalah masalah “keturunan”. Manusia

mendapatkan warisan fisik dan mental, mulai dari sifat-sifat umum sampai kepada sifat-sifat khusus yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Manusia yang berasal dari satu keturunan di mana-mana membawa turunan dari pokok-pokonya beberapa sifat dan pembawaan yang bersamaan.Dalam al-Qur’an dikemukakan:Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhan yang telah menjadikan kalian dari satu diri. Dan daripadanya Allah menciptakan isterinya dan daripada keduanya Ia perkembangbiakkan lelaki dan wanita yang banyak. (Q.S.4 an-Nisa: 1)

b. Dari sifat-sifat kemanusiaan yang umum menurunkan sifat-sifat khas kemanusiaan kepada keturunannya, maka kita dapati pula adanya rumpun, bangsa dan suku sebagai cabang dan ranting dari asal manusiatadi. Dikemukakan dalam al-Qur’an:Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorag laki-laki dan seoran perempuan, dan Kami menjadikan kalian beberapa bangsa dan suku-suku bangsa, supaya kalian salin mengenal satu sama lain. (Q.S.49 al-Hujurat: 13)

c. Dari skop rumpun, bangs dan suku, kita meninjau skop yang paling kecil yakni keluaga yang dipimpin oleh kedua orang tua. Disini pun terdapat warisan khas di mana orang tua menurunkan (mewariskan) kararkter kepada anak dan keturunannya di kenudian hari.

Sifat-sifat yang biasa diturunkan itu pada garis besarnya ada dua macam:a. Sifat-sifat jasmaniah: yakni kekuatan dan kelemahan otot dan urat syaraf orang tua

dapat diwariskan kepada anak-anaknya.b. Sifat-sifat rohaniah: yakni lemah atau kuatnya suatu naluri dapat diturunkan pula

oleh orang tua yang kelak mempengaruhi tingkah laku anak cucunya.5. Lingkungan

Lingkungan dapat dibagi kedalam 2 bagian:a. Lingkungan alam yang bersifat kebendaan.b. Lingkungan pergaulan yang bersifat rohaniah.

Page 20: TUGAS RANGKUMAN

a. Lingkungan alam

b. Lingkungan pergaulanLingkungan pergaulan dibagi ke dalam beberapa kstegori:1. Lingkungan dalam rumah tangga: akhlak orang tua di rumah dapat pula

memepengaruhi akhlak anak-anaknya.2. Lingkungan sekolah: akhlak anak sekolah dapat terbina dan terbentuk menurut

pendidikan yang diberikan oleh guru-guru di sekolah.3. Lingkungan pekerjaan: suasana pekerjaan selaku karyawan dalam suatu

perusahaan atau pabrik dapat mempengaruhi pula perkembangan pikiran, sifat dan kelakuan seseorang.

4. Lingkungan organisasi/jama’ah: orang yang menjadi anggota dalam suatu organisasi akan memperoleh aspirasi cita-cita yang digariskan organisasi itu.

5. Lingkungan kehidupan ekonomi: karena masalah ekonomi adalah primer dalam hajat hidup manusia maka hubungan-hubungan ekonomi turut mempengaruhi pikiran dan sifat-sifat seseorang.

6. Lingkungan pergaulan yan bersifat umum dan bebas.

6. ‘AzamSalah satu kekuatan yang berlindung di balik tingkah laku manusia adalah kemauan

keras (‘azam).Sesungguhnya kehidupan para Rasul dan Nabi yang tahan uji itu dihayati oleh kekuatan

‘azam. Allah memesankan dalam al-Qur’an:Hendaklah engkau tabah seperti ketabahan Rasul-rasul yang memiliki kehendak yang keras (‘azam). (Q.S. 46 al-Ahqaf: 35)Pendorong dan perangsang kelakuan manusia sehingga dapat melakukan perbuatan

yang baik dan menjauhi perbuatan jahat sesuai dengan nalurinya itu dinyatakan dalam al-Qur’an berupa:

a. Tandzir: yakni peringatan berupa neraka atau siksaan akan ditimpakan kepada orang-orang yang berbuat jahat.

b. Tabsyir: yakni berita gembira bahwa surge atau kebahagiaan yang kekal dan abadi dijanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh.

7. Suara batin (dlamir)Dalam diri manusia terdapat suatu kekuatan yang sewaktu-waktu memberikan

peringatan (isyarat) jika tingkah laku manusia berada diambang bahaya dan keburukan. Kekuatan tersebut adalah “suara batin (dlamir).

Page 21: TUGAS RANGKUMAN

Fungsi dari suara batin ialah memperingatkan bahayanya perbuatan buruk an berusaha mencegahnya. Ahli-ahli etika berpendapat bahwa suara batin itu sering menolong manusia dari kehilafan yang membahayakan dirinya.

8. PendidikanYang dimaksud pendidikan disini ialah segala tuntunan dan pengajaran yang diterima

seseorang dalam membina kepribadian. Pendidikan turut mematangkan kepribadian manusia sehingga tingkah lakunya sesuai dengan pendidikan yang telah diterimanya.

Kebodohan adalah pikiran yang sempit yang merupakan sumber keburukan, sedangkan akal yang kacau balau tidak dapat memproduser akhlak yang luhur, khufarat dan takhayul yang memenuhi otak seseorang dapat membuat pikiran tidak sehat untuk mengejar kemajuan dan kebaikan.

BAB VIIIPELBAGAI PANDANGAN AHLI PIKIR ISLAM

1. Ibnu MaskawaihSeorang ahli piker Islam yang terkemuka, adal Majusi bernama Ahmad bin Muhammad

bin Ya’kub atau Maskawaih (wafat th. 241 H), menampilkan tinjauannya tentang akhlak di samping memperkatakan masalah-maslahlainnya yang berhubungan dengan filsafat.

Dalam bukunya “Tahzibul Akhlaq” Ibnu Maskawaih menonjolkan mengenai jiwa manusia mempunyai 3 tingkata:

Page 22: TUGAS RANGKUMAN

a. Annafsul bahimiyah (nafsu kebinatangan) yang buruk;b. Annafsus sabu’iyah (nafsu binatang buas) yang sedang;c. Annafsul anthiqah (jiwa yang cerdas), yang baik menurut anggapannya. Sifat buruk dari jiwa ialah mempunyai kelakuan yang berani babi, pengecut, ujub,

(pongah), sombong, olok-olok, nanar, penipu, dan hina dina.

2. IkhwanussafaSekelompok ahli pikir yang tergabung dalam “ikhwanussafa” adalah:a. Abu Sulaiman bin mu’syir al-Busti al-Muqaddasi,b. Abdul Hasan Ali bin Harun az- Zanjabi,c. Abu Ahmad al-Mihrajjani,d. Aufi,e. Zaid bin Rifa’ah.

3. Imam al-GhazaliAbu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali (1058-1111 M) dengan kitabnya

yang masyhur “Ihya Ulumuddin”, mengungkapkan pandangan etikanya antara lain sebagai berikut:

a. Akhlak berarti mengubah bentuk jiwa dari sifat-sifat yang buruk kepada sifat-sifat yang baik sebagaiman perangai ulama, syhuda, shiddiqin dan Nabi-nabi.

b. Akhlak yang baik dapat mengadakan perimbangan antara tiga kekuatan dalam diri manusia, yaitu kekuatan berpikir, kekuatan hawa nafsu dam kekuatan amarah.

c. Akhlak itu adlah kebiasaan jiwa yang tetap yang terdapat dalam diri manusia yang dengan mudah dan tidak perlu berpikir yang menumbuhkan perbuatan-perbuatan dan tingkah laku manusia.

d. Tingkah laku seseorang itu adalah lukisan batinnya.e. Berbicara tentang “kebiasaan” al-Ghazali mengemukakan bahwa kepribadian

manusia pada dasarnya dapat menerima suatu pembentukan, tetapi lebih condong kepada kebajikan disbanding pada keahatan.

f. Berbicara tentang pentingnya latihan dan pendidikan akhlak al-Ghazali mengutarakan bahwa jiwa itu dapat dilatih, ijuasai dan diubah kepada akhlak yang mulia dan terpuji.

4. Al-FarabiAbu Nasher Muhammad bin Quzlaq bin Thurkan al Farabi (879-950 SM), ahli piker Islam

yang menitik neratkan pandangan etikanya pada masalah kenegaraan dalam bukunya yang berjudul: “Ar-Ra’yu ahlil madinayil fadlilah” yang antara lain mengemukakan:

Page 23: TUGAS RANGKUMAN

a. Negeri yang utama (madinatul fadlilah) ialah negri yang memperjuangkan kemakmuran dan kebahagiaan warga negerinya.

b. Haruslah berpedoman dengan contoh teraturnya hubungan antara Allah dengan alam semseta dan isi alam satu sama lainnya.

c. Klrasifikasi masyarakat ada dua macam. Pertama, masyarakat sempurna. Kedua masyarakat tidak sempurna.

d. Timbulnya masyarakat karena 3 macam : pertama karena adanya kekuasaan seseorang yang kuat seperti raja atau panglima yang memimpin dan mempersatukan masyarakat itu. Kedua, karena persamaan keturunan atau hubungan darah diantara warganya. Ketiga, karena hubungan perkawinan antara keluarga.

e. Setiap keadan mengandung unsure pertentangan.

5. Ibnu BayahIbnu Bayah (1095-1137 SM) di Eropa lebih masyur dengan nama AVENPACE. Ahli piker

Islam ini dilahirkan di Saragosa (Spanyol) sebagai filsuf Isllam yang pertama di dunia barat (Andalusia).

Dalam masala etika ia mempunyai pandangan sbb:a. Factor alamiah yang menggerakan manusia melakukan perbuatan.c. Sebagian akhlak manusia ada yang sama dengan akhlak hewan, misalnya sifat

beraninya maca, sombongnya merak dan malu. Tetapi sifat akali manusia yang mengjadi pangkal ilmunya adlah sifat kesempurnaan yang dapat mengatasi sifat-sifat hewani tersebut.

b. Manusia yang tidak mengindahkan sifat kesempurnaannya (akalnya) berarti hanya mencukupkan dirinya pada sifat-sifat hewani saja dan keutamaannya menjadi hilang.

BAB IXPELBAGAI AKHLAQ YANG BAIK DAN KEBALIKANNYA

Yang dimaksud dengan “akhlaqul mahmudah ialah segala tingkah laku yang terpuji (yang baik) yang biasa juga dinamakan “fadlilah” (kelebihan). Imam al-Ghazali menggunakan juaga kata “munjiyat” yang berarti segala sesuatu yang memberikan kemenangan atau kejayaan.

Sebagai kebalikan dari akhlaqul mahmudah ialah “akhlaqul mazmumah” yang berarti tingkah laku yang tercela atau akhlaq yang jahat (qabihah) yang menurut istilah al-Ghazali disebutnya “muhlikat” artinya segala sesuatu yang membinasakan atau mencelakakan.

Oleh Karen tindak tanduk batin (hati) itu pun dapat berbolak-balik, maka tepatlah du’a:

Page 24: TUGAS RANGKUMAN

“Wahai Allah yang dapat memalingkan segala hati, palingkanlah kalbu kami kepada mematuhi Engkau!”.Jika hati dikotori oleh gangguan syaitan maka segera dilawan dalam dzikir dan

ta’awwudz. Kita diperintahkan mendirikan shalat, karena kebaikan menghapuskan kejahatan, sebagaiman ditandakan dalam al-Qur’an:

“Dirikanlah shalat pada kedua tepi siang dan sebahagian dari malam hari karena sesungguhnya kebaikan menghapuskan kejahatan”. (Q.S. 11 Hud : 114)

1. Al-AmanahMenurut arti bahasa adalah kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan (tsiqah) atau

kejujuran). Kebalikannya ialah khianat.Yang dimaksud dengan amanah disini adalah suatu sifat dan sikap pribadi yang setia,

tulus hati dan jujur dalam melaksanakan sesutau yang dipercayakan kepadanya, berupa harta benda, rahasia maupun tuga kewajiban.

Kewajiban memiliki sifat dan sikap al-Amanah ini ditandaskan Allah dalam al-Qur’an:Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menunaikan amanah kepada yang berhak.

(Q.S. 4 an- Nisa : 58)Kewajiban memelihara amanah dengan memiliki sifat dan sikap amanah ditandaskan

Rasulullah saw. Dalam sabdanya:“Tunaikanlah amanah kepada orang yang beramanah kepadamu, dan janganlah engkau berkhianat kepada orang yang berkhianat kepadamu”. (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi)Khianat adalah suatu gejala munafik sebagaimana disabdakan Rasulullah saw.:Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga: apabila berkata dia dusta, apabila berjanji dia mangkir dan jika dipercaya (diamanati) dia khianat. (H.R. Muslim)

2. Benar ash-Shidqah)Ash-Shidqah berarti benar, jujur. Yang dimaksud disin adalah berlaku benar dan jujur

baik dalam perkataan maupu dalam perbuatan. Kewajiban bersifat dan bersikap benar ini diperintahkan dalam al-Qur’an:

Hai sekalian orang yang beriman, berbaktilah kepada Allah dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang benar. (Q.S. 9 at-Taubah: 119)Sikap benar ini adalah salah satu fadlilah yang menentukan status dan kemajuan

perseorangan dan masyarakat. Menegakkan prinsip kebenaran adalah salah satu sendi kemaslahatan dalam hubungan antara manusia dengan manusia dan antara satu golongan dengan golongan lainnya. Abdullah bin Mas’ud r.a. memberitahukan bahwa Rasulullah saw. Bersabda:

Page 25: TUGAS RANGKUMAN

Sesungguhnya kebenaran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang yang membiasakan diri berkata benar hingga tercatat di sisi Allah sebagai shiddiq (orang yang benar). (Muttafaq’alaih)

3. Menepati Janji (al-Wafa’)Sebagai rangkaian dari sikap amanah dan benar tersebut di atas adalah al-Awfa’

(menepati janji) sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an:Di antara orang yang beriman ada beberapa orang yang menepati apa yang telah dijanjikan kepada Allah. (Q.S. 33 al-Ahzab : 33)

4. Keadilan (al-Adl)Prinsip keadilan ditegaskan dal al-Quran:Sesungguhnya Allah memerintahkan (manusia) berlaku adil dan kebaikan.

(Q.S. 16 an-Nahl : 90)Sikap dan sifat dan Sikap adil ada dua macam. Adil yang berhubungan dengan

perseorangan dan adil yang berjubungan dengan masyarakat dan pemerintahan.Adil perseorangan adalah tindakan memberi hak kepada yang mempuinyai hak. Adil

dalam segi kemasyrakatan mislanya hakim yang menghukum orang\orang yang jahat atau orang-orang yang bersengketa sepanjang neraca keadilan. Pemerintah dipandang adil jika dia mengusahakan kemakmuran rakyat secara merata, baik di kota kota-kota maupun di des-des. Dalam peta itu diingatkan dalam al-Qur’an:

Hai orang-orang yang beriman! Hendaklah kalian berdiri lurus Karena Allah menjadi saksi atas keadilan. Janganlah kebencian pada suatu kaum menyebabkan kalian tidak menjalankan keadilan. Berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan patuhlah kepada Allah, sesungguhnya Allah itu tahu betul apa-apa yang kalian kerjakan.

(Q.S 5 al-Maidah : 8)Untuk menegakkan neraca keadilan dalam diri pribadi dan masyrakat, maka ada

beberapa factor yang perlu diperhatikan:a. Tenang dalam mengambil keputusan. Tidak berat sebelah dalam tindakan karena

pengaruh hawa nafsu, angkara murka ataupun karena kecintaan pada seseorang.b. Memperluas pandangan dan melihat soalnya secara objektif. Mengumpulkan data

dan fakta, sehinnga dalam keputusan seadil mungkin.Keadilan adalah sendi kemakmuran dan kesejahteraan. Oleh sebab itu jika prinsip

keadilan itu ditegakan, niscaya akan terwujudlah kesejahteraan dan keamanan.Qabihah adalah kebalikan daripada fadlilah yang berarti sifat dan sikap dhalim. Dhalim

berarti menganiaya, tidak adil dalam memutuskan perkara, berat sebelah dalam mengambil tindakan, mengambil hak orang lebih dari batasnya atau memberikan hak orang kurang dari semestinya.

Page 26: TUGAS RANGKUMAN

Sifat dhalim ini diancam oleh dengan firman Allah dalam al-Qur’an:Tidaklah bagi orang dhalim itu sahabat karib atau pembela yang dapat ditakuti.

(Q.S. 40 al-Mu’min : 18)Dalam hubungan ini ahli-ahli akhlaq mengemukakan hal-hal yang mendorong sesorang

berlaku dhalim atau berat sebelah:a. Cinta dan benci: barangsiapa yang mencintai oaring biasanya ia berlaku berat

sebelah keoadanya. Demikina juga kebencian kepada seseorang, menimbulkan suatu sikap yang tidak lagi melihat kebaikan orang itu, tetapi hanya menonkolkan kesalahannya saja.

b. Kepentingan diri sendiri: Karena perasaan egois dan individualis, maka keuntungan yang terbayang menyebabkan seseorang berat sebelah, curang dan culas.

c. Pengaruh luar: adanya pandangan yang menyenagkan, keindahan pakian, kewibawaan, kefasihan pembicaraan dan sebagainya dapat mempengaruhi seseorang berat sebelah dalam tindakannya.

5. Memelihara Kesucian Diri (al-‘Ifafah)Memelihara kesucian diri dilakukan mulai dari memelihara hati (Qalbu) untuk tidak

membuat rencana angan-angan yang buruk.Allah berfirman:Berbahagialah oaring yang membersihkan jiwanya. (Q.S. 91 as-Syams: 9)Demikian juga memelihara lidah dan anggota dari segala perbuatan yang tercela, karena

sadar bahwa segala gerak-gerikitu tidak leoas dari penglihatan Allah, termasuk akhlak luhur.Allah berfirman:Sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan manusia dan Kami mengetahui apa yang dibisikan oleh hatiya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya sendiri.

(Q.S. 50 Qaf: 16)6. Malu (al-Haya’)Yang dimaksud disini ialah malu terhadap Allah dan malu kepada diri sendiri dikala akan

melanggar peraturan-peraturan Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.:Jika engkau tidak malu, berbuatlah apa yang engkau kehendaki. (H.R. Bukhari)

7. Keberanian (as-Syaja’ah)Syaja’ah bukanlah semata-mata keberanian berkelahi dalam medan laga, melainkan

suatu sikap mental di mana seseorang dapat menguasai jiwanya dan berbuat menurut semestinya.

Al-Qur’an mengungkapkan sikap berani Rasulullah saw. dan para sahabat, ketika bahaya penyerangan musuh di ambang pintu:

Page 27: TUGAS RANGKUMAN

……“Sesungguhnya orang-orang telah berkumpul untuk menghancurkan kalian, sebab itu takutlah kepada mereka”. Namun hal itu (ancaman itu), menambah keimanan mereka dan mereka menjawab:”Allah cukup menjadi Penolong Kami dan pelindung yang sebaik-baiknya”. Mereka kembali denagan memperoleh nikmat dan karunia Allah dan mereka tidak tersentuh bahaya, dan mereka mngikut keridlaan Allah, dan Allah memberi karunia yang besar. (Q.S. 3 Ali Imran: 173-174)Ahli-ahli etika mengatakan adanya dua macam keberanian:a. Keberanian jasmani: seperti keberanian pahlawan dalam medan pertempuran.b. Keberanian peradanan (rohaniah): suatu keberanian yang titik beratnya pada

pikiran dan pada pendapat yang diyakini benar sekalipun menghadapi celaan dan amarah penguasa. Sebagaimana yang diungkapkan dalam hadits: “Sebaik-baik jihad ialah berkata kepada penguasa yang dhalim”.

Diantara buah dari sifat dan sikap syaja’ah itu adalah sebagai berikut:a. Keberanian adalah hiasan pribadi yang mendorong manusia mencapai kemajuan.b. Keberanian menimbulkan ketengan.c. Keberanian menghilangkan kesulitan dan kepahitan.d. Keberanian membuahkan pelbagai kreasi yang produktif atau daya cipta yang

berguna.

8. Pengecut (al-Jubn)Sifat ii termasuk ke dalam rangkaian akhlakul mazmumah. Untuk mengobati penyakit

pengecut atau takut ada beberapa factor yang perlu diketahui:a. Salah satu sumber ketakutan adalah kebodohan. Maka obatnya adalah

menghilangkan kebodohan itu.b. Salah satu sumber ketakutan adalah karena tidak biasa. Maka obatnya dengan cara

membiasakan diri melakukan seseuatu perbuatan.c. Salah satu obat takut ialah dengan ikhtiar memperkecil kesulitan yag

digambarkannya.d. Dan bagi orang yang berimanm obat takut yang utama adalah tawakkal,

penyerahan diri kepada Allah seraya berikhtiar semaksimal mungkin.

9. Kekuatan (al-Quwwah)Kekuatan pribadi manusiadapat dibagi pada tiga bagian:

a. Kekuata fisik atau kekuatan jasmaniah.b. Kekuatan jiwa atau semangat.c. Kekuatan akal pikiran atau kecerdasan.Kekuatan sebagai fadlilah (keutamaan) difahamkan dari pelbagai dalil dalam al-Qur’an

antara lain:

Page 28: TUGAS RANGKUMAN

Dan janganlah kalian bersifat dan janganlah kalian berduka cita, karena kalian lebih mulia jika memang kalian beriman. (Q.S. 3 Ali Imran : 139)

10. Kesabaran (as-Shabr) Kesabaran dapat dibagi menjadi dua kateori:

1. Kesabaran ketuka ditimpa musibah (tabah).2. Kesabaran dalam mengerjakan sesuatu (rajin, tekun, istiqomah).Kesabaran itu tidak dapat dipaksakan beitu saja dalam peribadi seseorang, melainkan

ada beberapa factor:a. Syaja’ah (keberanian): seseorang dapat bersabar terhadap sesuatu jika dalan

jiwanya itu ada keberanian menerima musibah atau keberanian dalam mengerjakan sesuatu.

b. Al-Quwwah (kekuatan) : seseorang dapat bersabar terhadap segala sesuatu jika dalam dirinya cukup tersimpan sebuah kekuatan sebagaimana pernah diuraikan.

c. Kesadaran dan pengetahuan : kesadaran adalah sumber kesabaran Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an:Bagaimana engkau dapat bersabar terhadap sesuatu yang engkau tidak mempuyai pengetahuan cukup dalam hal ini? (Q.S. 18 al-Kahfi: 68)Adapun manfaat kesabaran:a. Memperoleh rahmat dan kegembiraan:Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang shabar. (Q.S. 2 al-Baqarah: 155)b. Memperoleh kemenangan dan ketenangan:Dan jika kalian berjumlah dua puluh orang yang shabar, akan mampu mengalahkan dua ratus orang dan jika kalian berjumlah seratus orang yang sabar, akan mampu mengalahkan seribu orang-orang kafir, disebabkanmereka itu kaum yang tidak mengerti.

(Q.S. 8 al-Anfal: 65)c. Memperoleh kesenangan dan kebahagiaan:Keselamatan atas kamu disebabkan keteguhan hatimu dan alangkah senangnya tempat diam yang terakhir. (Q.S. 13 ar-Ra’du: 24)11. Kasih saying (ar-Rahmah)Jika diperinci maka ruang lingkup ar-Rahmah ini dapat diutarakan dalam beberapa

tingkatan:a. Kasih saying dalam lingkungan keluarga.b. Kasih saying dalam lingkungan tetangga dan kampung.c. Kasih saying dalam lingkungan bangsa.d. Kasih saying dalam lingkungan keagamaan.e. Kasih saying dalam bentuk perikemanusiaan.f. Kasih saying terhadap makhluk (universal).

Page 29: TUGAS RANGKUMAN

Prinsip sikap yang lahir dari sifat ar-Rahmah:a. Pemurah (as-Sakha’): sifat yang suka mengulurkan tangan kedermawanan kepada

orang lain yang menghajatkannya. Disini lahir sifat infaq.b. Tolong-menolong (at_Ta’awun): sikap yang senang menolong orang lain, baik dalam

bentuk material maupun dalam bentuk tenaga dan moril. Dikemukakan dalam al-Qur’an:

Hendaklah kalian tolong-menolong (bergotong-royong) dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa. (Q.S. 5 al-Maidah: 2)c. Pemaaf (al-Afwu): sifat pemaaf yang tumbuh karena sadar bahwa manusia bersifat

dlaif tidak luput dari keslahan dan kekhilafan.d. Damai (al-Ishlah): Orang yang berjiwa penuh kasih saying akan memancar pula

daripadanya sikap suka kepada perdamaian dan perbaikan. Sikap ini termasuk fadlilah sebagaiman yang dituntut dalam al-Qur’an:

Dan jika dua golongan dari orang-orang yang beriman saling berperang, maka damaikanlah antara keduanya. (Q.S. 49 al-Hujurat: 9)e. Persaudaraan (al-Ikha’): dari jiwa yang penuh kasih sayang mudah diperoleh

semangat persaudaraan. Dilandaskan dalam al-Qur’an:Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu salin bersaudara, sebab itu perbaikilah hubungan antara kedua saudara kalian, dan taqwalah kepada Allah, supaya kalian mendapat rahmat. (Q.S. 49 al-Hujurat: 10)f. Menghubungkan tali kekeluargaan (silaturahmi).

12. Hemat (al-Iktishad)Yang dimaksud hemat ialah menggunakan segala sesuatu yang tersedia berupa harta

benda, waktu dan tenaga menurut ukuran keperluan, mengambil jalan tengah, tidak kurang atau berlebihan.

Penghematan harta benda menurut garis-garis ketentuan Islam dinyatakan dalam al-Qur’an:

Dan mereka itu apabila membelanjakan hartanya, tidak melampaui batas dan tidak pula bersifat kikir, tetapi mengambil jalan tengah di antara keduanya. (Q.S. 25 al-Furqan: 27)Dalam hubungan ini al-Qur’an memperingatkan akibat yang akan diderita orang-orang

yang boros dan kikir:Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya serba cukup. Dan mendustakan kebaikan. Maka Kami (Allah) akan mengantarkan kepada jalan yang sulit.

(Q.S. 92 al-Lail: 8-10)Ada beberapa akibat buruk yang sering ditimbulkan oleh utang:a. Mengoncang pikiran, menggangu ketenangan dan ketenteraman jiwa;b. Merugikan keluarga, karena dikecohkan oleh tagihan-tagihan utang;

Page 30: TUGAS RANGKUMAN

c. Bila mencapai puncaknya, utang yang besra dapat mendorong seseorang berbuat kejahatan.

d. Utang seseorang dapat merusakan pekerjaan orang lain.Adapun faktor-faktor yang menyebabkan seseorang berhutang ialah:a. Keadaan yang memaksa, karena kesulitan hidup.b. Kecenderungan untuk menikmati kemewahan.c. Akibat perjudian atau kalah judi. Jika orang barat mempunyai semboyan “Time Is Money” jauh sebelum itu al-Qur’an

lahir dengan menandaskan: Demi masa! Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan. Dan mereka saling berpesan dalam kebenaran dan saling berpesan dengan keshabaran. (Q.S. 103 al-‘Ashr: 1-3)

BAB XHAK DAN KEWAJIBAN

Adapun hak azasi manusia antara lain:1. Hak hidup.2. Hak kemerdekaan.3. Hak memiliki.4. Hak mencari nafkah.5. Hak belajar.6. Hak mengajar.Adapun kewajiban manusia dapat dibagi kepada empat kategori:1. Kewajiban kepada diri sendiri.

Page 31: TUGAS RANGKUMAN

2. Kewajiban kepada Allah.3. Kewajiban kepada sesame manusia.4. Kewajiban kepada makhluk lain.

1. Kewajiban Manusia Terhadap DirinyaSetiap manusia memiliki kewajiban moral terhadap dirinya sendiri, antara lain:a. Memelihara kesucian diri, baik jasmaniah maupun rohaniah. Allah menyukai orang

yang suka membersihkan diri:Di dalamnya ada beberapa orang yang ingin membersihkan diri. Allah enyukai orang-orang yang bersih. (Q.S. 9 at-Taubah: 108)b. Memelihara kerapihan diriHai Bani Adam! Pakailah perhiasan kalian setiap waktu shalat. (Q.S. 7 al-A’Raf: 3)c. Berlaku tenang (tidak terburu-buru)

Firman Allah:Dan para hamba Allah yang berjalan di atas bumi dengan tenang, dan ditegur oleh orang yang bodoh, mereka berkata:”Selamat”. (Q.S. 25 al-Furqan : 63)d. Menambah pengetahuan :Bukankah tidak sama orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan orang-orang yang tidak berilmu pengetahuan. (Q.S. 39 az-Zumar : 9)e. Membina disiplin pribadi.

2. Akhlak dan Keawjiban Manusia Terhadap TuhannyaSebagai kewajiban dan akhlak manusia terhadap Allah ialah:a. Beriman: meyakini bahwa Dia sungguh-sungguh ada.b. Tha’at: melaksnakannya perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-

Nya, sebagaimana difirmankan:Tha’atlah kepada (perintah) Allah dan (perintah) Rasul-Nya supaya kalian mendapat rahmat. (Q.S. 3 ali-Imran: 132)c. Ikhlas : yakni kewajiban manusia beribadah hanya kepada Allah swt.Firman Allah swt.:Manusia tidak diperintah ibadah melainkan kepada Allah dengan tulus ikhlash kebaktian semata-mata karena-Nya. (Q.S. 98 al-Bayyinah : 5)d. Tadlarru dan Khusyu: Dalam beribadah kepada Allah hendaklah bersifat sungguh-

sungguh, merendahkan diri serta khusyu kepada-Nya:Beruntunglah orang-orang yang beriman, mereka yang khusyu dalam shalatnya.

(Q.S. 23 al-Mu’minun: 1-2)e. Ar-Raja’ dan ad-Du’a: manusia harus mempunyai penghargaan (ar-Raja’ =

optimisme) bahwa Allah akan memberikan rahmat kepadanya:

Page 32: TUGAS RANGKUMAN

Katakanlah! Hai hamba-Ku yang telah lengah (gegabah) atas dirinya, janganlah kalian putus harapan dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah dapat mengampunkan semua dosa, sesungguhnya ia Maha Pengampun dan Maha Penyayang. (Q.S. 39 az-Zumar: 53)f. Husnud-dhan: yakni sikap manusia berbaik sangka kepada Allah.Menurut salah satu hadits riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah:”Allah memerintahkan seorang hamba untuk dimasukan ke dalam neraka. Mendadak sampai ditepi neraka, ia menoleh dan berkata: Demi Allah! Tuhanku, tadinya sangkakku kepada-Mu sangat baik. Maka firman Allah: Kembalikan dia, Aku selalu mengikuti sangka hamba-Ku” g. Tawakkal: mempercayakan diri kepada-Nya dalam melaksanakan sesuatu pekerjaan

yang telah direncanakan dengan mantap.Firman Allah:Apabila engkau telah mempunyai kemauan yang keras (ketetapan hati), maka percayakanlah dirimu kepada Allah, karena Allah suka kepada orang-orang yang suka mempercayakan diri. (Q.S. 3 Ali-Imran: 159)h. Tasyakkur dan Qana’ah: beterima kasih atas pemberian Allah dan merasakan

kecukupan atas pemberian-Nya ituFirman Allah:Dan ingatlah ketika Tuhan kalian memberitahukan: “Jika kalian pandai berterima kasih, niscaya Aku akan memberikan tambah bagi kalian. Dan jika kaliantidak berterima kasih, sesungguhnya siksa-Ku sangat keras”. (Q.S. 14 Ibrahim: 7)i. Malu: sikap malu lebih patt ditujukan kepada Allah, yang dengan sikap tersebut

seorang mu’min malu mengerjakan kejahatan dan malu ketinggalan dalam kebaikan.

j. Taubat da Istighfar: Manusia tidak lepas dari dosa dan noda. Ketika manusia melakukan dosa, hendaklah manusia segera ingat kepada Allah dan bertaubat.

Firman Allah: Hai orang-orang uang beriman! Hendaklah kalian benar-benar taubat kepada Allah, agar segala dosa kalian diampuni dan kalian dimasukan ke dalan surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. (Q.S. 66 at-Tahrim: 66)

3. Akhlaq dan Kewajiban Manusia Keapada RasulullahManusia mempunyai sejumlah kewajiban terhadap Rasulullah:a. Menerima ajaran yang dibawanya.Apa-apa yang dibawa oleh Rasul itu, hendaklah kalian terima dan apa-apa yang dilarannya, hendaklah kalian jauhi. (Q.S. 59 al-Hasyr: 7)b. Mengikuti sunnahnya: adalah menjadi keawajiban bagi ummat untuk mengikuti

jejaknya baik dalm ibadah maupun dalam akhlaq.

Page 33: TUGAS RANGKUMAN

c. Mengucapkan salam serta shalawat kepadanya. Allah berfirman:Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya shlawat kepada Nabi. Hai, orang-orang yang beriman, hendaklah kalian shlawat kepadanya dan ucapkanlah salam kepadanya degan sepenuh-penuhnya. (Q.S. 33 al-Ahzab: 56)

4. Prinsip-prinsip Akhlaq Dalam KeluargaKeluarga adalah persekutuan hidup berdasarkan perkawinan yang sah terdiri dari suami

dan isteri yang juga selaku orang tua bagi anak-anak yang dilahirkannya.a. Akhlaq suami kepada isteriSuami adalah pemimpin rumah tangga yang tertinggi berdasarkan statusnya sebagai pria

yang lebih kuat (fisik dan nafaqah). Kewajiban yang harus dilaksanakn suami adalah: Menggauli isteri dengan sopan. Memberikan nafkah batin. Memberikan nafkah lahir. Menyimpan rahasia isteri.b. Akhlaq isteri kepada suami Patuh kepada suami. Melayani suami untuk tidur bersama. Mengurus harta suami. Berterima kasih atas pemberian suami. Tinggal bersama dan tidak boleh keluar rumah tanpa idzin. Menyimpan rahasia suami.c. Akhlaq orang tua kepada anak Menjaga keselamtan anak. Mendo’akan keselamatan anak-anaknya. Mengaqiqahkan. Menyusukan dan member makan. Memberikan kiswah (pakaian) dan tempat tidur yang layak. Mengkhitankan. Memberikan ilmu. Mengawikan jika sudah mencapai baligh.d. Akhlaq anak kepada orang tuanya Patuh. Ihsan. Perkataan yang lemah lembut. Merendahkan diri. Berterima kasih. Nenohonkan rahmat dan maghfirah.

Page 34: TUGAS RANGKUMAN

Setelah wafat: mandikan jenazahnya, memohonkan rahmat dan keampunan Illahi dll.

5. Prinsip-prinsip Akhlaq Dalam Lingkungan tetanggaTetangga adalah keluarga-keluarga yang berdekatan denga rumah kita yang perlu

mendapatkan perhatian khusus dalam akhlaq.

6. Prinsip-prinsip Dalam Lingkungan Perguruana. Adab guru dalam mengajar Niat ikhlas. Kasih sayang Hikmah kebijaksanaan Memilih waktu yang tepat. Member teladan.b. Adab murid dalam belajar Niat. Azam Tekun. Patuh dan hormat.

7. Moral DagangUntuk memperoleh keberkahan dalam jual beli, Islam mengajarlan prinsip-prinsip moral

sebagai berikut:a. Jujur dalam takaran.b. Menjual barang yang halal.c. Menjual barang yang baik mutunya.d. Jangan menyembunyikan cacat barang.e. Jangan main sumpah.f. Longgar dan bermurah hati.g. Jangan menyaingi kawan.h. Mencatat hutang piutang.i. Larangan riba.j. Zakat.

8. Prinsip-prinsip Akhlaq Dalam Kepemimpinana. Akhlaq pemimpinPada prinsipnya setiap pemimpin perlu memiliki kelebihan-kelebihan tertentu dalam

sifat-sufatnya sebagai berikut:

Page 35: TUGAS RANGKUMAN

Beriman dan bertaqwa. Kelebihan rohani dan jasmani. Berilmu pengetahuan. Berani. Jujur. Hikmah. Lapang dada. Penyantun dan pengasih. Ikhlas dan rela berkorban. Tekun dan sabar. Pada prisipnya setiap pemimpin perlu memiliki segala sifat-fifat mahmudah

menjauhkan diri dari dari sifat-sifat mazmumah.b. Sikap pemimpin terhadap rakyatDengan bekal sifat-sifat mahmudah tersebut tadi, maka dapatlah pemimpin

melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya degan baik, dengan mengambil sifat-sifat mahmudah pula, yakni:

Memelihara amanah: dengan sifat yang jujur terhunjam kuat dalam dada seorang pemimpin dapatlah dia memelihara amanah dengan baik.

Adil. Melayani dan melindungi rakyat. Bertanggung jawab. Mendidikan rakyat: di samping tugas pemimpin mengatur dan melayani keperluan

mereka secara rutin, juga harus mengantarkan kepada kemajuan dan pembangunan dengan meyediakan sarana pendidikan kepada mereka.

Melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar: prinsip ini merupakan tugas kewajiban bagi setiap muslim pada umumnya dan terutama bagi pemimpin, karena di tangan pemimpin terdapat kekuatan dan kekuasaan untuk mendorong manusia berbuat kebajikan dan mencegah kemunkaran.

c. Sikap rakyat terhadap pemimpin Patuh: taat melaksanakan perintah dan peraturan yang digariskan pemimpin selama

tidak menyimpang. Nasihat: jika pada pemimpin ada tanda-tanda kesalahan dan penyimpangan, rakyat

wajib menegurnya dan memberikan peringatan dengan nasihat yang baik (konstruktif).

Du’a: seyogyanya rakyat selalu mendu’akan pemimpinnya agar selalu diberi taufiq dan hidayah oleh Allah swt.

9. Akhlak Dengan Makhluk Lain

Page 36: TUGAS RANGKUMAN

Dalam pembahasan ini, kita ambil sampel berupa makhluk hewan yang paling dekat hubungannya dengan manusia. Jika kita kaji ajaran Islam, maka moralitas yang dikehendakinya bukan hanya terbatas pada bangsa manusia saja melainkan juga kepada hewan-hewan yang berkeliaran di sekeliling kita.