Sistem koordinat silinder – lingkaran · PDF fileterdapat sistem-sistem koordinat...
Transcript of Sistem koordinat silinder – lingkaran · PDF fileterdapat sistem-sistem koordinat...
2012 1 Matematika II Pusat Bahan Ajar dan eLearning Dian Widi Astuti http://www.mercubuana.ac.id
1
Sistem koordinat silinder – lingkaran
Sistem koordinat silinder – lingkaran adalah sebuah versi tiga dimensi dari sistem
koordinat polar. Di dalam sistem koordinat polar dua dimensi, sebuah titik dikenali
letaknya dengan mendefinisikan jarak ρ dari titik tersebut ke pusat koordinat, dan
sebuah sudut φ yang terbentuk antara garis yang menghubungkan titik itu ke pusat
koordinat dengan suatu garis rujukan yang didefinisikan sebagai
φ = 0 . Sistem
koordinat silinder-lingkaran, yang merupakan sebuah sistem tiga dimensi, diperoleh
dengan cara mendefinisikan pula jarak z dari titik tersebut ke suatu bidang rujukan
z = 0 ,
yang mana bidang ini tegak lurus dengan garis
ρ = 0 . Untuk meringkaskan penamaan,
kita akan menyebut sistem koordinat silinder-lingkaran sebagai sistem koordinat silinder
saja. Untuk pembahasan kita di sini tidak kita bahas, tetapi perlu kita mengetahui bahwa
terdapat sistem-sistem koordinat silinder lainnya seperti koordinat silinder-elips, silinder-
hiperbola, koordinat silinder-parabola dan sebagainya.
Berbeda dengan sistem koordinat persegi, kita tidak lagi menarik tiga garis sumbu
untuk koordinat silinder. Seperti telah disinggung sebelumnya, kita harus memandang
sebuah titik sebagai perpotongan antara tiga buah permukaan yang saling tegak lurus.
Permukaan-permukaan ini adalah sebuah permukaan selubung silinder beralas
lingkaran ( ρ = konstanta), sebuah bidang datar ( φ = konstanta) dan sebuah bidang
datar lainnya (z = konstanta). Kita telah berkenalan dengan konsep padanannya untuk
koordinat persegi, di mana sebuah titik merupakan lokasi perpotongan antara tiga buah
bidang datar (x = konstanta, y = konstanta, dan z = konstanta). Tiga permukaan
konseptual untuk koordinat silinder ditampilkan sketsanya dalam gambar 2a. Perhatikan
bahwa ketiga permukaan ini dapat mendefinisikan titik manapun di dalam ruang,
terkecuali titik-titik yang berada pada sumbu z, yang dapat didefinisikan dengan
permukaan saja.
2012 2 Matematika II Pusat Bahan Ajar dan eLearning Dian Widi Astuti http://www.mercubuana.ac.id
2
Gambar 2. (a) Tiga permukaan yang saling tegak lurus di dalam sistem koordinat silinder-
lingkaran. (b) Tiga vektor satuan untuk sistem koordinat silinder-lingkaran. (c) Satuan volume
diferensial di dalam sistem koordinat silinder-lingkaran;
elemen panjang.
dρ , ρdφ dan dz
adalah elemen-
Vektor satuan a ρ
di titik P(ρ1 ,φ1 , z1 ) mengarah radial ’keluar’ dari pusat koordinat, dan
normal atau tegak lurus terhadap permukaan ρ = ρ1 . Vektor ini terletak pada
permukaan φ = φ1
dan permukaan
z = z1 . Vektor satuan aφ
adalah normal terhadap
permukaan φ = φ1 , mengarah menuju pertambahan nilai koordinat φ, terletak pula di
permukaan
z = z1
dan merupakan garis tangen bagi permukaan selubung silinder
ρ = ρ1 . Vektor satuan a z sama dengan vektor satuan a z
dalam sistem koordinat
persegi. Gambar 2b menampilkan ketiga vektor satuan untuk sistem koordinat silinder
ini.
2012 3 Matematika II Pusat Bahan Ajar dan eLearning Dian Widi Astuti http://www.mercubuana.ac.id
3
x = ρ cos φ y = ρ sin φ z = z
(1)
Gambar 3. Hubungan antara variabel-variabel koordinat persegi x, y dan z dan variabel-variabel
koordinat silinder ρ, φ dan z. Tidak ada perbedaan untuk varibel z antara kedua sistem
koordinat.
Dari sudut pandang yang sebaliknya, kita dapat pula menyatakan variabel-variabel
koordinat silinder dalam suku-suku x, y dan z
ρ = x 2 + y 2
φ = tan −1 y x
(2)
z = z
Kita akan memandang variabel jarak dari titik yang bersangkutan ke titik pusat koordinat
yaitu ρ sebagai selalu bernilai positif, sehingga hanya tanda positif yang digunakan
untuk nilai akar pada persamaan (2). Nilai yang benar untuk sudut φ ditentukan dengan
menilik tanda positif/negatif dari nilai-nilai x dan y. Maka, jika x = −3 dan y = 4 , pastilah
titik yang bersangkutan berada di kuadran kedua sehingga
ρ = 5 dan φ = 126.9° . Untuk
2012 4 Matematika II Pusat Bahan Ajar dan eLearning Dian Widi Astuti http://www.mercubuana.ac.id
4