Tugas Agama I - Natal

8
Cyntia Sipahutar (143020008596) Etimologi Kata “Natal” berasal dari ungkapan bahasa Latin Dies Natalis (Hari Lahir ). Dalam bahasa Inggris perayaan Natal disebut Christmas, yang berasal dari istilah Inggris kuno Cristes Maesse (1038) atau Cristes-messe (1131), yang berarti Misa Kristus . Christmas biasa pula ditulis Χ'mas, suatu penyingkatan yang tepat dengan tradisi Kristen, karena huruf X dalam bahasa Yunani merupakan singkatan dari Kristus atau dalam bahasa Yunani Chi-Rho. Dalam Alkitab bahasa Indonesia sendiri tidak dijumpai kata "Natal", yang ada hanya kelahiran Yesus. Kelahiran Yesus menurut Alkitab Cerita kelahiran Yesus dalam Injil Perjanjian Baru ditulis dalam kitab Matius (Matius 1:18-2:23) dan Lukas (Lukas 2:1-21). Menurut Lukas, Maria mengetahui dari seorang malaikat bahwa dia telah mengandung dari Roh Kudus tanpa persetubuhan. Lalu, dia dan suaminya, Yusuf. Meninggalkan Nazaret ke kota Betlehem untuk mendaftar dalam sensus yang diperintahkan oleh Agustus, Kaisar Romawi pada saat itu. Karena mereka tidak mendapat tempat untuk menginap di kota itu, bayi Yesus dibaringkan di sebuah palungan (malaf). Kelahiran Kristus di Betlehem Efrata, Yudea, di kampung halaman Daud, nenek moyang Yusuf, memenuhi nubuat nabi Mikha (Mikha 5:1-2). (Di Israel zaman purba, terdapat dua kota Betlehem, kota Betlehem satunya lagi berada di tanah Zebulon). Matius mencatat silsilah dan kelahiran Yesus dari seorang perawan, dan kemudian beralih ke kedatangan orang-orang majus dari Timur —yang diduga adalah Arabia atau Persia— untuk melihat Yesus yang baru dilahirkan. Orang-orang bijak tersebut mula-mula tiba di Yerusalem dan melaporkan kepada Raja Yudea, Herodes Agung, bahwa mereka telah melihat

Transcript of Tugas Agama I - Natal

Cyntia Sipahutar (143020008596)

EtimologiKata Natal berasal dari ungkapan bahasa LatinDies Natalis(Hari Lahir). Dalam bahasa Inggris perayaan Natal disebutChristmas, yang berasal dari istilah Inggris kunoCristes Maesse (1038) atauCristes-messe(1131), yang berartiMisaKristus. Christmas biasa pula ditulis 'mas, suatu penyingkatan yang tepat dengan tradisi Kristen, karena huruf Xdalam bahasa Yunani merupakan singkatan dari Kristus atau dalambahasa YunaniChi-Rho.Dalam Alkitab bahasa Indonesia sendiri tidak dijumpai kata "Natal", yang ada hanya kelahiran Yesus.Kelahiran Yesus menurut AlkitabCerita kelahiran Yesus dalam Injil Perjanjian Baru ditulis dalam kitabMatius(Matius 1:18-2:23) danLukas (Lukas 2:1-21).Menurut Lukas, Maria mengetahui dari seorangmalaikatbahwa dia telah mengandung dariRoh Kudus tanpapersetubuhan. Lalu, dia dan suaminya, Yusuf. Meninggalkan Nazaret ke kotaBetlehemuntuk mendaftar dalamsensusyang diperintahkan olehAgustus, Kaisar Romawi pada saat itu. Karena mereka tidak mendapat tempat untuk menginap di kota itu, bayi Yesus dibaringkan di sebuahpalungan(malaf). Kelahiran Kristus di Betlehem Efrata,Yudea, di kampung halamanDaud, nenek moyangYusuf, memenuhi nubuatnabiMikha(Mikha 5:1-2). (Di Israel zaman purba, terdapat dua kota Betlehem, kota Betlehem satunya lagi berada di tanahZebulon).Matius mencatatsilsilahdan kelahiran Yesus dari seorang perawan, dan kemudian beralih ke kedatangan orang-orang majus dari Timur yang diduga adalah Arabia atau Persia untuk melihat Yesus yang baru dilahirkan. Orang-orang bijak tersebut mula-mula tiba diYerusalemdan melaporkan kepada RajaYudea, Herodes Agung, bahwa mereka telah melihat sebuah bintang yang saat ini disebutBintang Betlehem pertanda kelahiran seorang raja. Penelitian lebih lanjut memandu mereka ke Betlehem, Yudea, dan tempat kediaman Maria dan Yusuf. Mereka mempersembahkanemas,kemenyan, danmurkepada bayi Yesus. Ketika bermalam, orang-orang Majus itu mendapatkan mimpi yang berisi peringatan bahwa Raja Herodes merencanakan pembunuhan terhadap anak tersebut. Karena itu mereka memutuskan untuk langsung pulang tanpa memberitahu Herodes keberhasilan misi mereka. Matius kemudian menuliskan bahwa keluarga Yesus kabur keMesiruntuk menghindari tindakan Raja Herodes yang memutuskan untuk membunuh semua anak di bawah dua tahun di Betlehem untuk menghilangkan saingan terhadap kekuasaannya. Setelah kematian Herodes, Yesus dan keluarga kembali dari Mesir, tetapi untuk menghindar dari raja Yudea baru (anak Herodes Agung, yakni HerodesArkhelaus) mereka pergi keGalileadan tinggal diNazaret.

Sisi lain dari cerita kelahiran Yesus yang disampaikan oleh kitabInjil Lukas; penyampaian berita oleh paramalaikatkepada para gembala. DalamInjil Matiusdicatat bahwa adaorang-orang Majus dari Timurdatang ke Yudea karena melihat sebuah bintang yang besar bersinar di atas wilayah Yerusalem. Mereka mengikuti bintang itu hingga ke kota Betlehem, tempat kelahiran Yesus. Beberapaastronomdan sejarawantelah berusaha menjelaskan gabungan sejumlah peristiwa angkasa yang dapat ditelusuri yang mungkin dapat menerangkan penampakan bintang raksasa yang tidak pernah dilihat sebelumnya itu, pendapat yang paling kuat adalah dariJohannes Kepler, yang menerangkan bahwaBintang Natalatau Bintang Betlehem itu secara astronomik adalah konjungsi planet Jupiter dan Saturnus pada konstalasi Pisces. Dan konjungsi ini memang benar terjadi pada bulan Desember tahun7 SM. Mula-mula orang-orang Majus itu bertanya-tanya kepada penduduk Yerusalem, kemudian mereka dibawa menghadap raja Herodes. Raja Herodes bertanya kepada ahli kitab di mana Mesias akan dilahirkan. BerdasarkanAlkitab Perjanjian Lama, Mesias akan dilahirkan di Betlehem dan informasi ini dipakai untuk membantu para orang majus mengetahui letak di mana Yesus dilahirkan. Herodes meminta mereka kembali setelah bertemu bayi itu agar mereka kemudian dapat melaporkan kepada Herodes. Tetapi karena mengetahui niat Herodes yang jahat , para orang Majus tidak. Asal-mula peringatan NatalPeringatan hari kelahiran Yesus tidak pernah menjadi perintah Kristus untuk dilakukan. Cerita dari Perjanjian Baru tidak pernah menyebutkan adanya perayaan hari kelahiran Yesus dilakukan oleh gereja awal. Klemens dari Aleksandria mengejek orang-orang yang berusaha menghitung dan menentukan hari kelahiran Yesus. Dalam abad-abad pertama, hidup kerohanian anggota-anggota jemaat lebih diarahkan kepada kebangkitan Yesus. Natal tidak mendapat perhatian. Perayaan hari ulang tahun umumnya terutama oleh Origenes dianggap sebagai suatu kebiasaan kafir; orang orang seperti Firaun dan Herodes yang merayakan hari ulang tahun mereka. Orang Kristen tidak berbuat demikian: orang Kristen merayakan hari kematiannya sebagai hari ulang tahunnya.Tetapi orangTimur,telah sejak dahulu memikirkan mukjizat pemunculan Allah dalam rupa manusia. Menurut tulisan-tulisan lama suatu sekte Kristen di Mesir telah merayakan "pestaEpifania" (pesta Pemunculan Tuhan) pada tanggal4 Januari. Tetapi yang dimaksudkan oleh sekte ini dengan pesta Epifania ialah munculnya Yesus sebagai Anak Allah yaitu pada waktu Ia dibaptis di sungai Yordan. Gereja sebagai keseluruhan bukan saja menganggap baptisan Yesus sebagai Epifania, tetapi terutama kelahiran-Nya di dunia. Sesuai dengan anggapan ini, Gereja Timur merayakan pesta Epifania pada tanggal 6 Januari sebagai pesta kelahiran dan pesta baptisan Yesus.Perayaan kedua pesta ini berlangsung pada tanggal 5 Januari malam (menjelang tanggal 6 Januari) dengan suatu tata ibadah yang indah, yang terdiri dari Pembacaan Alkitab dan puji pujian. Ephraim dari Syria menganggap Epifania sebagai pesta yang paling indah. Ia katakan: Malam perayaan Epifania ialah malam yang membawa damai sejahtera dalam dunia. Siapakah yang mau tidur pada malam, ketika seluruh dunia sedang berjaga jaga? Pada malam perayaan Epifania, semua gedung gereja dihiasi dengan karangan bunga. Pesta ini khususnya dirayakan dengan gembira di gua Betlehem, tempat Yesus dilahirkan.SejarahPerayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir). Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada 19 atau 20 April. Di tempat-tempat lain perayaan dilakukan pada tangal 5 atau 6 Januari; ada pula pada bulan Desember. Perayaan pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5. Ada berbagai perayaan keagamaan dalam masyarakat non-Kristen pada bulan Desember. Dewasa ini umum diterima bahwa perayaan Natal pada tanggal 25 Desember adalah penerimaan ke dalam gereja tradisi perayaan non-Kristen terhadap (dewa) matahari:Solar Invicti(Surya tak Terkalahkan), dengan menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah Sang Surya Agung itu sesuai berita Alkitab (Maleakhi 4:2; Lukas 1:78; Kidung Agung 6:10).Secara alkitabiah Yesus dijuluki sebagai "Surya Kebenaran", "Terang kebenaran yang menyinari dunia". Julukan ini sejalan dengan Dewa Matahari dari Emesa yang disembah sejak masa kekaisaran Aurelius (274) di Roma yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember. Pestanya disebut dengan Natale Solis Invicti (Lahirnya Sang Surya yang tidak terkalahkan). Saat dimana dimulainya musim dingin.

Pada waktu kekaisaran Roma menjadi Kristen, pesta ini ditransformasikan (di-kristenkan) dengan memberi makna baru atas Solis Invicti itu yaitu untuk menyebut Yesus sendiri. Julukan Yesus secara alkitabiah ditambah dengan kultur Romawi yang memberi tempat yang istimewa kepada dewa matahari pada waktu itu, dihepotesakan sebagai asal-usul dari Perayaan Natal sebagaimana kita pahami sekarang.Secara simbolik Kristus sebagai Sang Surya Agung berakar dalam kesadaran kristiani yang kemudian memberi perhatian istimewa pada peristiwa equinox berasal dari bahasa Latin aequa (sama) dan nox (malam). Suatu perubahan tata surya dimana matahari melewati batas khatulistiwa. Pada waktu itu, durasi waktu malam dan siang baik di bagian dunia sebelah utara dan selatan sama lamanya. Equinox terjadi dua kali dalam satu tahun. Pertama tanggal 21 Maret ketika matahari memasuki zodiak Aries, ini disebut dengan istilah spring equinox (equinox musim semi). Yang kedua terjadi pada tanggal 23 September, yang disebut autumnal equinox (equinox musim gugur). Pada saat tersebut, matahari bersinar selama 12 jam dan bulan pun bersinar selama sepanjang malam. dan soltice berasal dari bahasa Latin, sol yang berarti matahari dan stare yang berarti berdiri. Menggambarkan matahari mencapai titik yang paling jauh dari garis khatulistiwa. Hal itu terjadi pada tanggal 22 Juni dan 22 Desember. Pada tanggal 22 Juni mulai musim panas pada belahan dunia bagian utara dan mulai tanggal 22 September terjadi musim dingin. Yang pada gilirannya secara kosmis tanggal 25 Desember menjadi istimewa; menjadi pesta kelahiran Surya yang tak terkalahkan. St. Agustinus memandang Natal hanyalah suatu peringatan atau ulang tahun dari kelahiran Kristus dengan tetap memandang Paskah sebagai sungguh-sungguh 'sacramentum'. Sedangkan Leo Agung menyebut Natal sebagai mirabilis sacramenti. Natal dipahami oleh Leo sebagai titik awal dari keselamatan semesta. Nalal lebih bermakna daripada Paskah. Oleh karenanya pada masa Paus Leo Agung (440-461) dirayakan pesta Natal di Basilika St. Pietro dan pada malam harinya di Basilika St. Maria Maggiore, sore harinya Paus merayakannya di Basilika St.Anastasia dekat Palaytino. Sejak saat itu Misa Natal mulai dilakukan secara liturgis resmi.Ada juga pendapat yang berkata bahwa tanggal25 Desemberbukanlah tanggal hari kelahiran Yesus. Pendapat ini diperkuat berdasarkan kenyataan bahwa pada malam tersebut paragembalamasih menjaga dombanya di padang rumput. (Lukas 2:8). Pada bulan Desember tidak mungkin para gembala masih bisa menjaga domba-dombanya di padang rumput sebab musim dingin pada saat tersebut telah tiba jadi sudah tidak ada rumput yang tumbuh lagi. Para pendukung tanggal kelahiran bulan Desember berpendapat meski musim dingin, domba-domba tetap tinggal di kandangnya di padang rumput dan tetap dijaga oleh gembala, dan meski tidak ada rumput, padang rumput tetaplah disebut padang rumput. Secara astronomi Palestina bukan Inggris atau Rusia atau Alaska. Betlehem terletak di lintang 31.7 [dari garis khatulistiwa, lebih dekat sedikit ke khatulistiwa daripada kota Dallas, Texas di Amerika, 32.8], sehingga masih nyaman untuk berada di luar pada Bulan Desember di Dallas, [maka demikian juga dengan di Betlehem]. Sebab di Italia, yang terletak di garis lintang yang lebih tinggi dari Betlehem, seseorang masih dapat menggembalakan domba di akhir bulan Desember.Ada juga pendapat yang berkata bahwa perayaan Natal bersumber dari tradisiRomawipra-Kristen, peringatan bagi dewa pertanian, Saturnus, jatuh pada suatu pekan di bulan Desember dengan puncak peringatannya pada harititik balik musim dingin(winter solstice) yang jatuh pada tanggal 25 Desember dalamkalender Julian. Peringatan yang disebut Saturnalia tersebut merupakan tradisi sosial utama bagi bangsa Romawi. Agar orang-orang Romawi dapat menganut agamaKristentanpa meninggalkan tradisi mereka sendiri, atas dorongan darikaisarKristen pertamaRomawi,Konstantin I,Paus Julius Imemutuskan pada tahun 350 bahwa kelahiranYesusdiperingati pada tanggal yang sama. Namun pandangan ini disanggah olehGereja Ritus Timur, karena Gereja Ritus Timur sudah merayakan kelahiran Yesus sejak abad ke-2, sebelum Gereja di Roma menyatakan perayaan Natal pada tanggal 25 Desember.Oleh karena itu, ada beberapa aliran Kristen yang tidak merayakan tradisi Natal karena dianggap berasal dari tradisi kafir Romawi, yaitu aliranGereja Yesus Sejati,Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh,Gereja Baptis Hari Ketujuh,Perserikatan Gereja Tuhan, kaumYahudi Mesianik, danGereja Jemaat Allah Global Indonesia.Saksi-Saksi Yehuwajuga tidak merayakan Natal.Ada sejumlah naskah kuno yang mencatat bahwa Yesus ditempatkan di rahim Maria tanggal25 Desember. PenafsiranKitab Hagaimengindikasikan tanggal itu merupakan tanggal datangnya Yesus ke dalam rahim Maria, yaituHagai 2:19-20:Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya--mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!

Tanggal 24 bulan ke-9 (Kislev) dalam kalender Yahudi jatuh sekitar tanggal 25 Desember dalam kalender Gregorian.Tahun kalender Masehi diciptakan pada abad ke-6 oleh seorang biarawan yang bernamaDionysius Exignus. Tahun Masehi yang kita gunakan sekarang ini disebut jugaanno Domini(Tahun Tuhan).Bagaimana ia bisa mengetahui bahwa Tuhan Yesus dilahirkan pada tahun 1 SM? Ia mengambil data dari catatan sejarah yang menyatakan bahwa pada tahun 754kalender Romawiitu adalah tahun ke 15 dari pemerintahan KaisarTiberiusseperti yang tercantum di Lukas 3:1-2. Data inilah yang dijadikan patokan olehnya untuk mengawali tahun 1 SM.Di samping itu, ia juga mengambil data dari Lukas 2:1-2 yang menyatakan bahwaKirenius(Gubenur dariSiria) pertama kali menjalankan programsensus.Walaupun demikian masih juga orang yang meragukannya, sebab menurut sejarahwan Yahudi yang bernamaFlavius Yosefus, rajaHerodesmeninggal dunia pada tahun4 SM sehingga konsekuensinya tanggal lahir Yesus harus dimundurkan sebanyak empat tahun. Tapi teori ini pun tidak benar, sebab ia menganalisa tahun tersebut berdasaran adanyagerhana bulanpada tahun saat Herodes meninggal dunia yang terjadi diYerusalempada tanggal13 Marettahun 4 SM.

Meskipun kapan tanggal kelahiran Yesus masih menjadi perdebatan, agama Kristen pada umumnya sepakat untuk menetapkan Hari Natal jatuh setiap tanggal 25 Desember dalam Kalender Gregorian. Ini didasari atas kesadaran bahwa penetapan hari rayaliturgislain sepertiPaskahdanJumat Agungtidak juga ditemukan dengan pendekatan tanggal pasti namun hanya berupa penyelenggaraan satu tahun liturgi, yang bukan mementingkan ketepatan tanggalnya namun esensi atau inti dari setiap peringatan tersebut untuk dapat diwujudkan dari hari ke hari. Mari, melalui iman kita percaya bahwa Yesus selalu lahir setiap hari bahkan setiap detik di hati kita, dalam setiap jengkal hidup kita.

Diperoleh dari Wikipedia dan beberapa sumber lain.