Pertemuan Ke-12 Ho 6.4 Uji Hipotesis · PDF fileContoh 3 : Uji satu arah ... Dari tampilan...
Click here to load reader
Transcript of Pertemuan Ke-12 Ho 6.4 Uji Hipotesis · PDF fileContoh 3 : Uji satu arah ... Dari tampilan...
Pertemuan Ke-126.4 Uji Hipotesis
Langkah – langkah pengujian hipotesis :
1. Nyatakan hipotesa nolnya Ho bahwa θθθθ = θθθθo.2. Pilih hipotesis alternatif H1 yang sesuai diantara θθθθ < θθθθo,
θθθθ > θθθθo atau θθθθ # θθθθo.3. Tentukan taraf nyata αααα .4. Pilih statistik uji yang sesuai dan kemudian tentukan
wilayah kritiknya.5. Hitung nilai statistik uji berdasarkan data contohnya.6. Keputusan : Tolak Ho jika nilai statistik uji tersebut jatuh
dalam wilayah kritik , dan jika nilai itu jatuh di luarwilayah kritiknya terima Ho.
Z < - Zα
Z > Zα
Z > Zα/2 atau Z < - Zα/2
t < - tα
t > tα
t > tα/2 atau t < - tα/2
µ < µ0
µ > µ0
µ ≠ µ0
µ < µ0
µ > µ0
µ ≠ µ0
Z = x - µ0
σ / √ n
σ Diketahui atau
n≥30
t = x - µ0
s / √ n
σ tidak diketahuiatau
n<30
µ = µ0
µ = µ0
Wilayah KritikH1Nilai Statistik UjiHo
6.5. Pengujian hipotesis mengenai rata-rata
LatihanLatihan SoalSoal !!
1. Suatu Populasi berupa seluruh pelat baja yang diproduksi
oleh suatu perusahaan memiliki rata-rata panjang 80 cm dengan simpangan baku 7 cm. Sesudah berselang 3 tahun,
teknisi perusahaan meragukan hipotesis mengenai rata-rata
panjang pelat baja tersebut. Guna menyakinkan keabsahan
hipotesis itu, diambil suatu sampel sebanyak 100 unit pelat
baja dari populasi di atas, dan diperoleh hasil perhitunganbahwa rata-rata panjang pelat baja adalah 83 cm, dan
standar deviasinya tetap. Apakah ada alasan untuk
meragukan bahwa rata-rata panjang pelat baja yang
dihasilkan perusahaan itu sama dengan 80 cm pad taraf
signifikansi α = 5 % ?
Contoh 3 : Uji satu arah (kanan)Ujilah pernyataan suatu perusahaan rokok X yang
menyatakan bahwa kadar tar rokok produksinya kurang
dari 17,5 mg. Dari sampel acak 8 batang rokok ternyata
memiliki rata-rata kadar tarnya adalah 18,613 mg dengan
simpangan baku = 1,422 mg . Gunakan α = 5 % untukmenguji pernyataan tersebut di atas.
Bentuk ujinya:
Ho : µo < 17,5
H1 : µo ≥ 17,5
Langkah-langkah dengan SPSS :
1. Masukkan data pada data editor
2. Pilih menu Analyze
3. Pilih Compare Means
4. Pilih one sample T Test
5. Setelah itu akan muncul kotak dialog seperti pada Gambar 3.1
6. Isi nama variabel ( kadartar )yang akan di uji pada Test
Variable(s)
7. Isi nilai rata-rata hipotetsis (17,5 mg) yang akan diuji pada kotak
Test Value
8. Klik OK , maka akan tampil output seperti pada Gambar 3.2
Gambar 3.1
Dari tampilan output diperoleh nilai z = nilai t = 2,213 dan nilai p untuk
pengujian dua arah ( nilai Sig.(2-tailed) adalah 0,062. Oleh karena
pengujian satu arah maka nilai p di bagi dua menjadi 0,062/2 = 0,031
lebih kecil dari nilai α yang sebesar 0,05. Berarti Ho ditolak
Keterangan :
Ho diterima bila nilai sgn/2 ≥ 5 %
Ho ditolak bila nilai sgn/2 < 5 %
One-Sample Test
2.213 7 .062 1.113 -.647 2.872kadar tar rokok X
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference Lower Upper
99% Confidence
Interval of the
Difference
Test Value = 17.5
Gambar 3.2
Contoh 2 : Uji satu arah (kiri)Ada pernyataan bahwa rata-rata gaji pegawai di suatu
perusahaan A diatas Rp 750.000 Diambil sampel acak 20
pegawai dan diperoleh rata-rata gajinya Rp 1.020.000
dengan simpangan baku sebesar Rp 820.686,49 .
Gunakan α = 1 %. Ujilah apakah pernyataan tersebutditerima atau ditolak?
Bentuk ujinya sbb:
Ho : µo > 750.000
H1 : µo ≤ 750.000
Langkah-langkah dengan SPSS :
1. Masukkan data pada data editor
2. Pilih menu Analyze
3. Pilih Compare Means
4. Pilih one sample T Test
5. Setelah itu akan muncul kotak dialog seperti pada peraga2.1
6. Isi nama variabel ( gaji )yang akan di uji pada Test
Variable(s)
7. Isi nilai rata-rata hipotetsis (750000) yang akan diuji pada
kotak Test Value8. Klik OK , maka akan tampil output seperti pada peraga 2.2
One-Sample Test
1.471 19 .158 270000.00 -255013 795013.19gaji pegawai
perusahaan A
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference Lower Upper
99% Confidence
Interval of the
Difference
Test Value = 750000
Dari tampilan output diperoleh nilai z = nilai t = 1,471 dan nilai p untuk
pengujian dua arah ( nilai Sig.(2-tailed) adalah 0,158. Oleh karena
pengujian satu arah maka nilai p di bagi dua menjadi 0,158/2 = 0,079
lebih besar dari nilai α yang sebesar 0,01. Berarti Ho diterima
Keterangan: Ho diterima bila nilai sign/2 > 0,01
Ho diterima bila nilai sign/2 ≤ 0,01
UJI HIPOTESIS TENTANG RATA-RATA POPULASI
Contoh 1 : kasus uji dua arahNilai matematika di sebuah SMU tahun lalu adalah 60 dantahun ini dipekirakan akan sama dengan tahun lalu.
Setelah selesai ujian tahun ini, diambil sampel acak 10
murid dan nilai rata-ratanya adalah 68,8 dengan
simpangan baku 14,91. Dengan menggunakan α = 5 % apakah Ho diterima atau ditolak ?
Bentuk Uji dua arah:
Ho : µo = 60
H1 : µo ≠ 60
Langkah-langkah dengan SPSS:
1. Masukkan data pada data editor
2. Pilih menu Analyze
3. Pilih Compare Means
4. Pilih one sample T Test5. Setelah itu akan muncul kotak dialog seperti pada
peraga 1.1
6. Isi nama variabel ( nilai matematika ) yang akan di uji
pada Test Variable(s)7. Isi nilai rata-rata hipotetsis (60) yang akan diuji pada
kotak Test Value
8. Klik OK , maka akan tampil output seperti pada
peraga 1.2
One-Sample Test
1.867 9 .095 8.80 -1.86 19.46nilia matematika
t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Test Value = 60
Penjelasan :Dari tampilan output diperoleh nilai z = nilai t = 1,867 dan p
( nilai Sig.(2-tailed) adalah 0,095 lebih besar dari nilai α yang sebesar 0,05. Berarti Ho diterimaKeterangan:
Untuk uji dua arah : Ho diterima bila nilai sign ≥ αHo ditolak bila nilai sign < α
SOAL – SOAL LATIHAN
01. Bentuk uji normal ( Z ) dalam pengujian hipotesis rata-
rata adalah
a. Z = ( x - µo)/(σ/√n) c. Z = ( x - µo)/(σ/n)
b. Z = ( x + µo)/(σ/√n) d. Z = ( x + µo)/(σ/n)
02. Pada pengujian hipotesa jika sampelnya ada 48 maka
digunakan uji
a. normal c. Fisher
b. T - student d. Chi-kuadrat
02. Pada pengujian hipotesa jika sampelnya ada 48 maka
digunakan uji
a. normal c. Fisher
b. T - student d. Chi-kuadrat
03. Bentuk uji t dalam pengujian hipotesis rata-rata adalah
a. t = ( x - µo)/(s/√n) c. t = ( x - µo)/(s/n)
b. t = ( x + µo)/(s/√n) d. t = ( x + µo)/(s/n)
03. Bentuk uji t dalam pengujian hipotesis rata-rata adalah
a. t = ( x - µo)/(s/√n) c. t = ( x - µo)/(s/n)
b. t = ( x + µo)/(s/√n) d. t = ( x + µo)/(s/n)
04. Perumusan hipotesa jika pernyataannya” rata-rata investasi tidak kurang dari 15%” adalah
a. H0: µ < 15% c. H0: µ > 15%
H1: µ > 15% H1: µ < 15%
b. H0: µ ≤15% d. H0: µ ≥ 15%
H1: µ > 15% H1: µ < 15%
04. Perumusan hipotesa jika pernyataannya” rata-rata investasi tidak kurang dari 15%” adalah
a. H0: µ < 15% c. H0: µ > 15%
H1: µ > 15% H1: µ < 15%
b. H0: µ ≤15% d. H0: µ ≥ 15%
H1: µ > 15% H1: µ < 15%
05. Jika bentuk uji hipotesa : H0: µ = 15%
H1: µ ≠ 15%
maka wilayah kritis berada di sisi
a. kiri c. kiri dan kanan
b. kanan d. tengah
05. Jika bentuk uji hipotesa : H0: µ = 15%
H1: µ ≠ 15%
maka wilayah kritis berada di sisi
a. kiri c. kiri dan kanan
b. kanan d. tengah
01. Bentuk uji normal ( Z ) dalam pengujian hipotesis rata-rata adalah
a. Z = ( x - µo)/(σ/√n) c. Z = ( x - µo)/(σ/n)
b. Z = ( x + µo)/(σ/√n) d. Z = ( x + µo)/(σ/n)