BAB III METODE PENELITIAN -...

18
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik (Sugiyono, 2008). 3.2 Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian yang hanya menggambarkan atau memaparkan variabel-variabel yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variabel. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskriptif agar pembaca dapat memahami data tersebut dengan mudah (Dharma,2011). 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugyono 2008:38). Dalam peneltian ini digunakan dua variabel yaitu variabel bebas(independen) dan variabel terikat ( dependen). 3.3.1 Variabel Bebas

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah

penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif/statistik (Sugiyono, 2008).

3.2 Desain Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif yaitu

metode penelitian yang hanya menggambarkan atau memaparkan

variabel-variabel yang diteliti tanpa menganalisa hubungan antar variabel.

Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskriptif agar pembaca dapat

memahami data tersebut dengan mudah (Dharma,2011).

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugyono 2008:38).

Dalam peneltian ini digunakan dua variabel yaitu variabel

bebas(independen) dan variabel terikat (dependen).

3.3.1 Variabel Bebas

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(Sugyono 2008:39). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas

adalah pengetahuan dan sikap.

3.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugyono 2008:39).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah mengontrol

kekambuhan asma.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau

individu-individu yang karakteristiknya ingin diketahui. Sedangkan

menurut (Sugyono 2008:80) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulananya. Populasi dalam peneltian ini adalah

pasien asma bronkial yang sedang rawat jalan.

3.4.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugyono 2008:81). Sampel dalam penelitian ini

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

adalah pasien asma dengan kriteria laki-laki dan perempuan dengan

batasan umur 15-55 tahun, bisa membaca, dan pendidikan terakhir

minimal SD.

Menurut Nursalam (2008), semakin besar sampel semakin

mengurangi angkakesalahan. Prinsip umum yang berlaku adalah

sebaiknya dalam penelitian digunakanjumlah sampel sebanyak mungkin.

Penentuan besar sampel menggunakan rumus besar sampel jenis

penelitian deskriptif kategorial sebagai berikut :

N= ( Zα)2 P.Q d²

Keterangan:

Zα = kesalahan tipe satu

P = proporsi kategori

Q = 1-P

d = presisi (Dahlan,2008)

berdasarkan rumus diatas peneliti menetapkan tingkat kepercayaan yang

dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5% dan Zα

=1,64, P=0,5 (belum diketahui penelitian sebelumnya) kesalahan prediksi

yang masih diterima (Presisi, d) ditetapkan sebesar 10%. Dengan demikian

besar sampel yang diperlukan adalah :

N = (1,64)2. 0,5 x 0,5 ( 0,05)2

N = 67 orang

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

Berdasarkan hasil perhitungan diatas jumlah sampel minimal adalah 67

orang. Peneliti juga mengantisipasi adanya drop out responden peneliti

menambah 10% dengan rumus :

N = n (1 - F) = 67,25

(1 – 0,1)

= 74

Jadi jumlah sampel minimal yang dibutuhkan adalah 74 orang

(Sastroasmoro & Ismael, 2010)

3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel penelitian disajikan pada tabel 3.1 dibawah ini.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi

Operasional Skala Alat Ukur Hasil ukur

Pengetahuan Sikap Mengontrol Kekambuhan asma

Segala sesuatu yang diketahui oleh responden mengenai asma dan mengontrol kekambuhan asma. Meliputi : 1. Pengertian asma 2. Faktor penyebab

asma 3. Faktor resiko

asma Tindakan yang dilakukan responden untuk mengatasi ketika asmanya kambuh yang. meliputi : 1. Sikap

mengontrol kekambuhan

Ordinal Ordinal

Kuesioner dengan pilihan Tunggal a,b,c dan d. Kuesioner, Model Skala Likert modifikasi yang dikategorikan menjadi sikap positif dan negatif.

Baik 76-100%, Cukup 56-75% Kurang 56%. Ẋ> mean = sikap positif Ẋ<mean = sikap negatif

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

Mengontrol Kekambuhan asma

asma 2. Kebiasaan yang

digunakan untuk mengontrol asma

Kontrol yang dilakukan untuk mengatasi kekambuhan asma, terdiri dari 1. kepatuhan

mengontrol 2. Kepatuhan

menghindari faktor pencetus asma

Guttman

Kuesioner dengan skala Guttman

Ẋ>mean =Terkontrol Ẋ<mean=Tidak terkontrol

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang Instalasi Rawat Jalan, Rumah Sakit

Paru dr. Ario Wirawan Salatiga selama 1 bulan 1 minggu sejak tanggal 14

Mei sampai dengan 21 Juni 2012. Lamanya waktu penelitian ini

berhubungan dengan jumlah sampel penelitian yang cukup banyak dengan

jumlah 75 responden. Peneliti memilih Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

Salatiga, karena Rumah Sakit ini telah menjalin kerjasama dengan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan Rumah

Sakit ini adalah salah satu Rumah Sakit khusus penyakit paru yang ada di

Salatiga dan merupakan Rumah sakit rujukan Paru. Peneliti mengikuti

kegiatan dengan perawat ruang rawat jalan sehingga langsung

memberikan kuesioner/angket kepada penderita yang datang

berobat/kontrol, langsung diisi dan langsung diambil kembali oleh peneliti

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

saat itu juga. Dalam penelitian ini, peneliti juga mengalami hambatan-

hambatan diantaranya yaitu ada beberapa responden yang menolak untuk

mengisi kuesioner, kesulitan dalam berkomunikasi dengan beberapa

responden (tidak bisa berbahasa Indonesia) sehingga peneliti meminta

tolong perawat ruang rawat jalan untuk membantu menjelaskan maksud

dan tujuan peneliti, serta tidak ada tempat khusus yang disiapkan bagi

peneliti dan responden untuk mengisi kuesioner/angket. Responden

mengisi kuesioner/angket saat menunggu obat di apotek sehingga peneliti

dan responden cukup merasa terganggu dengan keramaian yang ada

diruangan.

3.7 Instrumentasi

Alat ukur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner. Terdiri dari kuesioner pengetahuan, sikap dan

mengontrol kekambuhan asma.

1. Pengetahuan asma

Kuesioner pengetahuan asma akan diujikan pada pasien asma

rawat jalan BKPM Salatiga sebelum langsung pada objek penelitian yaitu

RSP dr. Ario Wirawan Salatiga dengan pertanyaan berjumlah 10 item.Untuk

variabel pengetahuan kuesioner ini disusun dengan menggunakan bentuk

pertanyaan berupa pilihan tunggal dengan pilihan a, b, c, dan d kemudian

responden diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban tersebut.

Jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0.

Dengan skala pengukuran dilakukan skor setiap pilihan berdasarkan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

tingkatan pengetahuan yaitu baik jika jawaban benar76-100%,

pengetahuan cukup jika jawaban benar 56-75% dan berpengetahuankurang

jika jawaban benar kurang dari 56%. Untuk interpretasi data,

diprosentasikan denganmenggunakan rumus:

P = X 100% Y

Keterangan :

P = Prosentase

X = Skor yang didapat

Y = Skor yang diharapkan

Setelah diprosentasikan, hasil penelitian akan menggunakan tingkat

pengetahuan yaitu :

Baik = 76% - 100%

Cukup = 56% - 75%

Kurang baik = < 56%

(Arikunto; 2006)

2. Sikap mengontrol kekambuhan asma

Pada kuesioner sikap mengontrol kekambuhan asma, jumlah

pernyataan 10 item, pengukuran sikap menggunakan model skala Likert

yang dimodifikasi dengan alternatif jawaban

Pernyatan positif diberi nilai sebagai berikut:

Jawaban sangat setuju : nilai 4

Jawaban setuju : nilai 3

Jawaban tidak setuju : nilai 2

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

Jawaban sangat tidak setuju : nilai 1

Pernyatan negatif diberi nilai sebagai berikut :

Jawaban sangat setuju : nilai 1

Jawaban setuju : nilai 2

Jawaban tidak setuju : nilai 3

Jawaban sangat tidak setuju : nilai 4

Dari tiap item pernyataan dianalisis secara univariat, kemudian data di

interpretasikan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(X) =∑X

N

Keterangan :

(X) = nilai rata-rata

∑X =hasil penjumlahan nilai observasi

N =jumlah observasi mean

Selanjutnya hasil skor total responden dibandingkan dengan (X) dengan

skor mean dengan interpretasi sebagai berikut

X> mean = sikap positif

X<mean = sikap negatif

(Azwar, 2009)

3. Mengontrol kekambuhan asma

Kuesionermengontrol kekambuhan asma yang akan diujikan pada

pasien asma rawat jalan berjumlah 10 item. Kuesioner ini disusun dengan

menggunakan bentuk pertanyaan tertutup dengan dua alternatif jawaban,

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

kemudian responden diminta untuk memilih salah satu dari dua alternatif

jawaban tersebut yaitu Y (ya) dan T (Tidak). Dengan skala pengukuran

untuk range skor 0 untuk jawaban tidak dan skor 1 untuk jawaban ya. Pada

tipe pertanyaan yang bermakna asma terkontrol jawaban tidak setuju (tidak)

skor 1, sedangkan tipe pertanyaan yang bermakna asma tidak terkontrol

jawaban setuju (ya) skor 0.

Jawaban setiap item akan dilakukan scoring untuk prosentasi tingkat kontrol

dengan menggunakan tolok ukur tingkatan asma terkontrol berdasarkan

jawaban yang benar.

Dari tiap item pernyataan dianalisis secara univariat, kemudian data di

interpretasikan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(X) =∑X N Keterangan :

(X) = nilai rata-rata

∑X =hasil penjumlahan nilai observasi

N =jumlah observasi mean

Selanjutnya hasil skor total responden dibandingkan dengan (X) dengan

skor mean dengan interpretasi sebagai berikut

X> mean = Terkontrol

X<mean = Tidak terkontrol

(Azwar, 2009)

3.8 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu angket atau

kuesioner dan dokumentasi.

1. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Aritkunto, 2002: 128).

Bentuk lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis.

Dalam penelitian ini untuk pengukuran setiap variabel yang akan

diteliti, peneliti menggunakan dalam bentuk checklist dan bentuk

pilihan berganda. Untuk variabel bebas yaitu pengetahuan dan sikap

dalam bentuk pilihan berganda sedangkan untuk variabel yaitu

kekambuhan mengontrol terikat dalam bentuk checklist.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi dapat dilakukan dengan mencari data

mengenai hal-hal yang berupa catatan-catatan, buku-buku, surat

kabar, notulen, agenda, dan sebagainya. (Arikunto, 2002: 188).

Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran umum tentang

Rumah Sakit, data-data jumlah pasien penderita asma. Dokumentasi

yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain catatan keperawatan

berupa rekam medis untuk mengetahui desain penelitian yang akan

dilakukan

3.9 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

Salah satu unsur terpenting dalam penelitian adalah menentukan validitas

dan reliabilitas suatu alat ukur. Alat ukur yang baik harus memenuhi

persyaratan validitas dan reliabilitas yang ditunjukkan dengan tingginya

validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut instrumen penelitian sebelum

dahulu dilakukan uji coba agar diperoleh instrument yang valid. Uji validitas

dilakukan untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur

dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar,2003)

3.9.1 Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang memiliki ketepatan dan

kecermatan secara sederhana yang dimaksud dengan valid adalah shahih.

Alat ukur itu dikatakan shahih atau valid bila alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang hendak diukur (Mahfoedz, 2007).

Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas kuesioner

menggunakan rumus pearson product moment, setelah itu dilihat penafsiran

dari indeks korelasinya (rtabel).

Rumus Pearson Product Moment:

rxy = NΣXY – (ΣX) (ΣY) √{NΣX² - (ΣX²)} {NΣY² - (ΣY²)}

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

ΣX = jumlah skor item

ΣY = jumlah skor total

N = jumlah responden

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

Pengujian validitas dengan bantuan program SPSS For Windows

menghasilkan nilaikorelasi dan signifikansi. Suatu item pertanyaan dikatakan

valid apabila memiliki nilaikorelasi yang positif dan memiliki nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

3.9.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.. Untuk mencari

reliabilitas angket digunakan rumus Alpha Cronbach:

r11 = ( k ) (1- Σ σ b² ) (k – 1) σ²t

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Σ σ b² = jumlah varians butir

σ²t = varians total

(Arikunto, 2006)

Jika hasil rhitung>rtabel maka item dikatakan signifikan, begitu juga

sebaliknya jika hasil rhitung< rtabel maka item dikatakan tidak signifikan.

(Sugiyono, 2005).

Tolok ukur reliabilitas yang dipakai didasarkan pada intepretasi nilai

alpha menurur George&Mallery (1995) sebagai berikut:

a. >0,9 sangat bagus (excellent)

b. >0,8 bagus (good)

c. >0,7 dapat diterima (acceptable)

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

d. >0,6 dapat dipertanyakan (questionable)

e. >0,5 jelek (poor)

f. <0,5 tidak dapat diterima (unacceptable).

3. 10 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum melaksanakan penelitian di Rumah Sakit Paru dr. Ario

Wirawan Salatiga, terlebih dahulu peneliti melakukan pengujian validitas

dan reliabilitas di UPT Balai Kesehatan Paru Masyarakat Salatiga untuk

mengetahui validitas dan reliabilitas angket yang akan digunakan. Uji

validitas dilakukan dari tanggal 19-31 Maret 2012. Terdapat tiga jenis

kuesioner/angket yang digunakan oleh peneliti yaitu kuesioner/angket

pengetahuan yang terdiri dari 10 butir soal, sikap mengontrol kekambuhan

asma yang terdiri dari 10 pernyataan, dan kuesioner/angket mengontrol

kekambuhan asma yang terdiri dari 10 pernyataan.

3.10.1 Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas kuesioner/angket penelitian diujikan pada 20

orang penderita asma yang sedang menjalankan pengobatan di UPT

Balai Kesehatan Paru Masyarakat. Berdasarkan uji validitas

kuesioner penelitian pengetahuan, sikap dan mengontrol

kekambuhan asma dengan menggunakan teknik pearson product

moment, dalam program SPSS 16,0 for window, beberapa item

diketahui tidak valid. Item yang tidak valid diganti dan dilakukan uji

validitas ulang. Setelah dilakukan uji validitas ulang diketahui N=20

didapatkan koefisien korelasi item total ≥ 0,444 sehingga

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

kuesioner/angket penelitian tersebut valid dan layak untuk disebarkan

kepada riset responden yang sebenarnya. Hasil uji validitas item

ketiga kuesioner selengkapnya terdapat dilampiran.

3.10.2 Hasil Uji Reliabilitas

Setelah melakukan uji validitas maka peneliti juga melakukan uji

reliabilitas kuesioner/angket penelitian dengan menggunakan teknik

Alpha-Cronbach. Berdasarkan uji reliabilitas instrument skala

pengetahuan (SPS) diperoleh reliabilitas koefisien alpha cronbach’s

:0,860, skala sikap mengontrol kekambuhan asma alpha cronbach’s

:0,882, sedangkan untuk instrumen mengontrol kekambuhan asma

diperoleh reliabilitas koefisien alpha cronbach’s :0,901. Berdasarkan

hasil pengolahan data uji coba instrument pengetahuan, sikap

mengontrol kekambuhan asma, sudah dapat digunakan atau

instrument sudah reliabel dan dikategorikan bagus (good) untuk

instrumen pengetahuan, bagus (good) untuk instrument sikap

mengontrol kekambuhan asma dan sangat bagus (excellent) untuk

mengontrol kekambuhan asma.

3.11 Rencana Pengelolaan Dan Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan

setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti (Sugiyono,

2008).

3.11.1 Rencana Pengelolaan Data

1. Editing Data

Memeriksa kembali semua data yang telah dikumpulkan melalui

pembagian kuisioner dengan tujuan memeriksa kembali apakah

hasilnyasudah sesuai dengan rencana atau tujuan yang hendak dicapai.

Hal ini untuk memastikan apakah data telah terisi semua dan dapat

dibacaserta relevan.

2. Coding data

Merupakan kegiatan pengubahan data lebih ringkas dengan

menggunakan kode yang dirumuskan untuk mempermudah dalam

melakukan tabulasi dan analisis data.

3. Entry data

Memasukkan data untuk diolah memakai program komputer untuk

dianalisis.

4. Tabulating

Tabulating adalah kegiatan untuk meringkas data yang masuk (data

mentah) ke dalam tabel-tabel yang telah dipisahkan. Proses ini meliputi:

1) Mempersiapkan tabel dengan kolom dan barisnya yang cermat

sesuai kebutuhan

2) Menghitung banyak frekuensi untuk setiap kategori jawaban

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

(Arikunto, 2006)

3.11.2 Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang

lebihmudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisis data yang akan dilakukan

adalah analisis univariat. Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel

dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam penelitian ini hanya

menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo,

2002). Analisa yang digunakan adalah analisa uraian yaitu dimaksudkan

untuk mengetahui distribusi frekuensi dari variabel yang diamati, sehingga

dapat mengetahui gambaran dari variabel yang diteliti.

3.12 Pelaksanaan Penelitian

3.12.1 Prosedur Penelitian

3.12.1.1 Tahap Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan persiapan

antara lain proses perijinan yaitu, peneliti meminta surat pengantar

dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang berisi ijin untuk

melakukan penelitian. Surat pengantar tersebut ditujukan kepada

Direktur Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga untuk

memohon ijin melakukan penelitian, pengambilan data, serta

penyebaran kuesioner/angket penelitian.

3.12.1.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

Beberapa hal yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan

antara lain peneliti melakukan pengambilan data dengan cara

membagikan kuesioner/angket kepada responden setelah

mendapat persetujuan dari responden, kemudian data tersebut

dikumpulkan dan disiapkan untuk diolah.

3.12.1.3 Tahap Akhir

Beberapa hal yang dilakukan pada tahap akhir antara lain,

peneliti, mengoreksi kembali data kuesioner/angket yang telah

dikumpulkan kemudian memberikan skoring terhadap data dari

ketiga alat ukur. Setelah data selesai diberi skoring, kemudian data

diolah menggunakan bantuan program SPSS 16,0 for windowdan

beberapa data menggunakan proses manual.

3.13 Etika Penelitian

Setelah mendapatkan ijin penelitian, kemudian peneliti melakukan

penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi:

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan

lembar persetujuan. Informed consent tersebut di berikan

sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi informan. Tujuannya agar informan

mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui

dampaknya. Jika responden bersedia, maka peneliti harus

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2964/3/T1_462008079_BAB II… · dikehendaki sebesar 95% dengan hipotesis dua arah nilai α=5%

menghormati hak responeden. Beberapa informasi yang

harus ada antara lain: inisial responden, tujuan di lakukan

tindakan, jenis data yang di butuhkan, komitmen, prosedur

potensial masalah yang akan di teliti, manfaat, kerahasiaan

informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.

2. Anonymity (tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan responden

penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan

nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode/inisial pada lembar pengumpulan data atau

masalah penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan

memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi

yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan di laporkan pada

hasil riset.