Post on 26-Dec-2015
.
Oleh :
Estri Yunari
H1A011027
Dosen Pembimbing : Dian Windy Dwiasi, M.Sc.
Pembimbing Teknis : Faisal Assegaf, M.Si.
OPTIMASI METODE ANALISIS PENGUKURAN RESIDU
β-PROPIOLAKTON DALAM BULK VAKSIN CELL UTUH Streptococus pneumonia
MENGGUNAKAN GCMS
PT. Bio Farma (Persero) merupakan badan usaha milik pemerintah (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi vaksin dan antisera yang berkualitas internasional.
Produk vaksin dan antisera yang diproduksi PT. Bio Farma (Persero) turut mendukung program imunisasi nasional (PIN) yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia dengan derajat kesehatan yang baik.
Gedung PT. Bio Farma (Persero)
Lokasi PT. Bio Farma (Persero) beralamat di Jalan Pasteur No. 28 Bandung
OPTIMASI METODE ANALISIS PENGUKURAN RESIDU
β-PROPIOLAKTON DALAM BULK VAKSIN CELL UTUH Streptococus pneumonia
MENGGUNAKAN GCMS
Pendahuluan
Tujuan
Pengertian vaksin
bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu
penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi organisme alami
atau asing.
Bakteri Streptococus pneumococcus
Pneumoniae (S. Pneumoniae) adalah diplococus gram positif, sering berbentuk lancet rantai, memiliki kapsul polisakarida yang memudahkan untuk pengelompokan antisera spesifik.
Pneumococcus merupakan penghuni normal dari saluran pernafasan bagian atas manusia sekitar 5-40 % dan dapat menyebabkan pneumonia, sinutisis, otitis, bronchitis, bakteremia, meningitis dan proses infeksi lainnya
Pneumoniae (S. Pneumoniae) adalah diplococus gram positif, sering berbentuk lancet rantai, memiliki kapsul polisakarida yang memudahkan untuk pengelompokan antisera spesifik.
Pneumococcus merupakan penghuni normal dari saluran pernafasan bagian atas manusia sekitar 5-40 % dan dapat menyebabkan pneumonia, sinutisis, otitis, bronchitis, bakteremia, meningitis dan proses infeksi lainnya
Beta-propiolakton
• .
Kromatografi Gas
Kromatografi gas (GC) merupakan salah satu teknik spektroskopi yang menggunakan prinsip pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen penyusunnya.
Kromatografi gas biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang terdapat pada campuran gas dan juga mempunyai peranan penting dalam mengestimasi konsentrasi suatu senyawa dalam fasa gas
Metodologi PenelitianA. ALAT DAN BAHAN
Instrumen GC-MSMultipipet dan tipsVortex mixerTabung sentrifugasiTabung polypropyleneSentrifugeSyringeLabu ukur
ALATALAT
β-PropiolactoneEtanol murni, Aquadest, HPLC gradeKloroform, HPLC gradeBulk vaksin Streptococcus pneumoniae
BAHANBAHAN
1. Pembuatan larutan Calibration Internal Standart (CIS 1)
Tabung volumetrik 5 ml
-Tambahkan etanol 1 mL - ditambah larutan stok internal standar sebanyak 100 L -diencerkan sampai 10 mL dengan etanol- dikocok
CIS 1 10 (μg/mL)
Prosedur Kerja
2. Pembuatan larutan Calibration Internal Standart (CIS 2)
Tabung volumetrik 5 ml
CIS 2 ( 2 μg/mL )
- 2 mL larutan intermediet 1 - diencerkan dengan etanol sampai 10 mL
3. Larutan Standar Kalibrasi
STD Conc.CIS (µg/
mL)
Aliq(µL)
Aquades (µL)
Kloroform(mL)
Conc.akhir
(ng/ mL)
STD 1 2 15 135 1 200
STD 2 2 30 120 1 400
STD 3 2 45 105 1 600
STD 4 10 15 135 1 1000
STD 5 10 22,5 127,5 1 1500
STD 6 10 30 120 1 2000
-divortex selama 10 menit -disentrifugasi pada kecepatan
3700 rpm selama 10 menit
-diambil 800 μL menggunakan syringe -dipindah ke dalam vial 2 mL -dianalisis menggunakan GC-MS
Larutan standar (200, 400, 600, 800, 1000, 1500, 2000 ng/mL)
2 Fasa
Fasa Kloroform
Fasa Air
Kurva Kalibrasi
-dimasukkan ke dalam ependorf
-ditambah 120 μL SPWCA (bulk vaksin sel utuh Streptococcus pneumonia)
- ditambah 1 mL kloroform
-divortex selama 10 menit
- disentrifugasi pada kecepatan 3700 rpm selama 10 menit
30 μL CIS 2
Larutan sampel SPWCA
2 Fasa
4. Analisis Β-propiolakton (BPL) dalam Sampel SPWCA
-diambil 800 μL menggunakan syringe
-dipindah ke dalam vial 2 mL
-dianalisis menggunakan GC-MS
-dihitung kadar residu BPL berdasarkan rata-rata 3x injeksi
Fasa kloroform
Fasa air
Kadar residu BPL (ng/mL)
2 Fasa
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, diperoleh konsentrasi rata-rata hasil injeksi yaitu 147,06. Hasil ini kemudian dimasukan kedalam rumus Cb = Ca/Z, sehingga diperoleh kadar BPL dalam sampel sebesar 14,706
ng/mg protein. Kadar ini masuk dalam kriteria penerimaan BPL dalam suatu vaksin yaitu 30 ng/mg protein
Peak sampel 1
kesimpulan
• Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar beta-propiolakton dalam bulk vaksin yaitu 149,21; 145,92 dan 146,06, sehingga diperoleh kadar rata-ratanya yaitu 147,06.