Pp-gizi Klinik III New

86
1 VITAMIN VITAMIN Vitamin : Vitamin : Zat organik yang diperlukan dalam Zat organik yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk regulasi jumlah kecil untuk regulasi metabolisme tubuh metabolisme tubuh Kebutuhan : 1 Kebutuhan : 1 μ μ g – 100 mg/hari g – 100 mg/hari Faktor2 yang pengaruhi penggunaan Faktor2 yang pengaruhi penggunaan vitamin vitamin 1. 1. Availabilitas Availabilitas Nutrien terikat, sulit diserap Nutrien terikat, sulit diserap Vitamin larut-lemak ada Vitamin larut-lemak ada malabsorpsi lemak malabsorpsi lemak

Transcript of Pp-gizi Klinik III New

Page 1: Pp-gizi Klinik III New

1

VITAMINVITAMINVitamin :Vitamin :

Zat organik yang diperlukan dalam Zat organik yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk regulasi jumlah kecil untuk regulasi metabolisme tubuhmetabolisme tubuh

Kebutuhan : 1 Kebutuhan : 1 μμg – 100 mg/harig – 100 mg/hari

Faktor2 yang pengaruhi penggunaan Faktor2 yang pengaruhi penggunaan vitaminvitamin

1.1. AvailabilitasAvailabilitas Nutrien terikat, sulit diserapNutrien terikat, sulit diserap Vitamin larut-lemak ada Vitamin larut-lemak ada

malabsorpsi lemakmalabsorpsi lemak

Page 2: Pp-gizi Klinik III New

2

2. 2. Anti vitaminAnti vitamin Vitamin + anti vitamin molekul tak larutVitamin + anti vitamin molekul tak larut Anti vitamin merusak vitaminAnti vitamin merusak vitamin Inhibisi kompetitif merebut tempat Inhibisi kompetitif merebut tempat

vitamin dalam enzimvitamin dalam enzim Contoh : Komponen B kompleks, C dan KContoh : Komponen B kompleks, C dan K

3. 3. ProvitaminProvitamin

Provitamin makanan diubah jadi vitamin Provitamin makanan diubah jadi vitamin dalam tubuhdalam tubuh

KarotenKaroten vitamin A vitamin A Triptofan Triptofan Niacin Niacin Ergosterol Ergosterol vitamin D vitamin D

Page 3: Pp-gizi Klinik III New

3

4. 4. Biosintesis vitamin dalam ususBiosintesis vitamin dalam usus

Flora bakteri usus membuat komponen vitamin B Flora bakteri usus membuat komponen vitamin B kompleks + Kkompleks + K

KLASIFIKASI VITAMINKLASIFIKASI VITAMIN

1. Vitamin larut - air (VLA) : B kompleks + C1. Vitamin larut - air (VLA) : B kompleks + C

2. Vitamin larut – lemak (VLL) : A, D, E, K2. Vitamin larut – lemak (VLL) : A, D, E, K

Sifat-sifat VLASifat-sifat VLA Berfungsi sebagai koenzimBerfungsi sebagai koenzim Diekskresi melalui urinDiekskresi melalui urin Cadangan dalam tubuh tidak ada (sedikit)Cadangan dalam tubuh tidak ada (sedikit)

mudah hipovitaminosis, jarang hipervitaminosismudah hipovitaminosis, jarang hipervitaminosis

Page 4: Pp-gizi Klinik III New

4

Sifat-sifat VLLSifat-sifat VLL Fungsi / mekanisme tidak jelasFungsi / mekanisme tidak jelas Ekskresi melalui tinja, bukan urinEkskresi melalui tinja, bukan urin Cadangan dalam tubuh bisa banyak, Cadangan dalam tubuh bisa banyak,

bisa hipervitaminosisbisa hipervitaminosis

Penyakit-penyakit defisiensi gizi di Penyakit-penyakit defisiensi gizi di IndonesiaIndonesia Def. vitamin A (Xeroftalmia)Def. vitamin A (Xeroftalmia) Def. vitamin B kompleks (B2, B6, Folat, B12)Def. vitamin B kompleks (B2, B6, Folat, B12) Def. vitamin D (Rakhitis)Def. vitamin D (Rakhitis) Def. vitamin KDef. vitamin K

Page 5: Pp-gizi Klinik III New

5

Vitamin B KompleksVitamin B Kompleks1.1. Vitamin B1Vitamin B1 : Thiamin, aneurin: Thiamin, aneurin2.2. Vitamin B2Vitamin B2 : Riboflavin: Riboflavin3.3. Vitamin B3Vitamin B3 : Niacin = : Niacin =

NicotinamideNicotinamide4.4. Vitamin B5Vitamin B5 : Asam panthotenat: Asam panthotenat5.5. Vitamin B6Vitamin B6 : Pyridoxin: Pyridoxin6.6. Vitamin B7Vitamin B7 : Inositol : Inositol 7.7. Vitamin B8Vitamin B8 : Biotin: Biotin8.8. Vitamin B9,10,11Vitamin B9,10,11 : Grup asam folat: Grup asam folat9.9. Vitamin B12Vitamin B12 : Cyanocoalamine: Cyanocoalamine10.10. Asam LipoikAsam Lipoik11.11. PABAPABA12.12. CholineCholine

Page 6: Pp-gizi Klinik III New

6

Vitamin B KompleksVitamin B Kompleks

Vitamin B kompleks merupakan bagian Vitamin B kompleks merupakan bagian sistem enzim.sistem enzim.

Defisiensi satu vit.B kompleks Defisiensi satu vit.B kompleks ganggu satu mata rantai reaksi ganggu satu mata rantai reaksi metabolisme kimiawi gejala metabolisme kimiawi gejala bervariasibervariasi

Beberapa komponen vit.B kompleks Beberapa komponen vit.B kompleks disintesa flora usus.disintesa flora usus.

Page 7: Pp-gizi Klinik III New

7

Sifat-sifat defisiensi utama B kompleks :Sifat-sifat defisiensi utama B kompleks : Onset relatif pendek (cadangan tidak ada)Onset relatif pendek (cadangan tidak ada) Def. B kompleks biasa multipelDef. B kompleks biasa multipel

Pengobatan juga selalu multipelPengobatan juga selalu multipel Risiko lebih tingi pada diit rendah protein Risiko lebih tingi pada diit rendah protein

(gagal ginjal, vegetarian)(gagal ginjal, vegetarian) Def.sekunder mudah timbul pada diare Def.sekunder mudah timbul pada diare

kronik + keadaan malabsorpsi (penyakit kronik + keadaan malabsorpsi (penyakit hati, pankreas, sal.empedu, usus halus)hati, pankreas, sal.empedu, usus halus)

Page 8: Pp-gizi Klinik III New

8

Defisiensi vitamin B1 = Beri-beriDefisiensi vitamin B1 = Beri-beri

Gejala : Gejala : Sistim saraf Sistim saraf Sistim kardiovaskular Sistim kardiovaskular

Saluran cerna Saluran cerna

2 tipe :2 tipe : Beri-beri basah Beri-beri basah Kardiovaskular (payah Kardiovaskular (payah

jantungjantung

Beri-beri kering Ggn CNS + Beri-beri kering Ggn CNS +

polyneuritispolyneuritis

Beri-beri infantil sekarang jarang, dari ibu-Beri-beri infantil sekarang jarang, dari ibu-

ibu ibu hamil + laktasi, dgn def.B1 berat. hamil + laktasi, dgn def.B1 berat.

Terapi :Terapi : Vit.B1 : peroral 5 – 20 mg/hari Vit.B1 : peroral 5 – 20 mg/hari

Vit.B1 : i.m/i.v pada penyakit jantungVit.B1 : i.m/i.v pada penyakit jantung

Vitamin B kompleks lainnyaVitamin B kompleks lainnya

Page 9: Pp-gizi Klinik III New

9

Def. vitamin B2 = AriboflavinDef. vitamin B2 = Ariboflavin Vit B2 =Vit B2 = bagian sistim enzim (flavoprotein) bagian sistim enzim (flavoprotein)

membentuk koenzim FAD + FMNmembentuk koenzim FAD + FMN SumberSumber : : susu,hati, telur, sayuran hijaususu,hati, telur, sayuran hijau Def. vit. B2 :Def. vit. B2 :

Biasanya bersamaBiasanya bersama22 def. B kompleks lainnya def. B kompleks lainnya Sering bersama KwashiorkorSering bersama Kwashiorkor Merupakan def. B kompleks yang paling seringMerupakan def. B kompleks yang paling sering Timbul institusional (asrama, panti asuhan)Timbul institusional (asrama, panti asuhan)

Page 10: Pp-gizi Klinik III New

10

SimptomatologiSimptomatologi

Berupa lesi pada kulit dan mukosa terutama di Berupa lesi pada kulit dan mukosa terutama di

peralihan mukokutaneusperalihan mukokutaneus

MataMata : : - Fotofobia, lakrimasi, ggn penglihatan - Fotofobia, lakrimasi, ggn penglihatan

- Vaskularisasi kornea bertambah- Vaskularisasi kornea bertambah

- Blefaritis angularis, konjungtivitis, - Blefaritis angularis, konjungtivitis,

keratitis interstitialis keratitis interstitialis

Page 11: Pp-gizi Klinik III New

11

Bibir, lidah, mukosa mulut (Bukkal)Bibir, lidah, mukosa mulut (Bukkal)

a. a. Bibir :Bibir :

Cheilosis angularis (stomatitis Cheilosis angularis (stomatitis angularis, angularis, perléche) :perléche) :

Bibir warna merah bataBibir warna merah bata

Fissura sudut mulut + krustaFissura sudut mulut + krusta

b. b. Lidah :Lidah :

Glossitis :Glossitis :

Lidah warna merah bata (lidah Lidah warna merah bata (lidah magenta)magenta)

Atrofi papil pengecapAtrofi papil pengecap

Page 12: Pp-gizi Klinik III New

12

Kulit:Kulit:

Dermatitis regio perianogenitalis Dermatitis regio perianogenitalis (skrotum merah (skrotum merah

hitam/deskuamasi, vulva merah bata)hitam/deskuamasi, vulva merah bata)

Muka : dermatitis seboroik (lipatan Muka : dermatitis seboroik (lipatan nasolabial, alae nasi, kelopak nasolabial, alae nasi, kelopak

mata)mata) TerapiTerapi

Vit. B2 peroral : 3 – 10 mg/hariVit. B2 peroral : 3 – 10 mg/hari Vit. B kompleks lainnyaVit. B kompleks lainnya

Page 13: Pp-gizi Klinik III New

13

Defisiensi Niacin = PellagraDefisiensi Niacin = Pellagra

Pellis = kulit; agra = keringPellis = kulit; agra = kering Niacin merupakan bagian koenzim I (NAD) Niacin merupakan bagian koenzim I (NAD)

dan koenzim II (NADP)dan koenzim II (NADP)

Tryptophan = provitamin (prekursor) NiacinTryptophan = provitamin (prekursor) Niacin

Sumber niacin : daging, hati, ikan, ragi, Sumber niacin : daging, hati, ikan, ragi,

kacang-kacangan kacang-kacangan

Sumber tryptophan : telur, susu, makanan Sumber tryptophan : telur, susu, makanan

kaya kaya protein protein

Page 14: Pp-gizi Klinik III New

14

Gejala defisiensi Niacin = 4DGejala defisiensi Niacin = 4D

Gejala kulit (Gejala kulit (DDermatitis)ermatitis)

Dasarnya : kulit fotosensitif, sun burnDasarnya : kulit fotosensitif, sun burn

Lengan : Pellagrous gloveLengan : Pellagrous glove

Tungkai : Pellagrous bootTungkai : Pellagrous boot

Leher : Casal’s necklace (kalung Casal)Leher : Casal’s necklace (kalung Casal)

Kelainan kulit bersifat :Kelainan kulit bersifat :

Eritema simetris, berbatas tegas, lesi Eritema simetris, berbatas tegas, lesi

merah tua, kering (merah tua, kering (tipe keringtipe kering))

Vesikel, bulla, suppurasi di bawah Vesikel, bulla, suppurasi di bawah

skuama dan krusta (skuama dan krusta (tipe basahtipe basah))

Page 15: Pp-gizi Klinik III New

15

Gejala gastrointestinal (Gejala gastrointestinal (DDiare)iare) Glossitis, stomatitis, muntah, diareGlossitis, stomatitis, muntah, diare Scarlet and Raw tongue (lidah warna Scarlet and Raw tongue (lidah warna

kemerahan, mulakemerahan, mula22 ujung+tepi lateral, ujung+tepi lateral, lalu seluruhnya; bengkak ulserasi)lalu seluruhnya; bengkak ulserasi)

Gejala saraf (Gejala saraf (DDementia)ementia)

Depresi, disorientasi, insomnia, deliriumDepresi, disorientasi, insomnia, delirium

DDeatheath TerapiTerapi

Niacin oral : anak < 5 th 50 mg/hariNiacin oral : anak < 5 th 50 mg/hari Vitamin B kompleks lainnyaVitamin B kompleks lainnya Cegah paparan sinar matahariCegah paparan sinar matahari

Page 16: Pp-gizi Klinik III New

16

Page 17: Pp-gizi Klinik III New

17

Vitamin B6 = PyridoxinVitamin B6 = PyridoxinVit.B6 merupakan koenzim dalam Vit.B6 merupakan koenzim dalam

metabolisme metabolisme

untuk :untuk :

Produksi energiProduksi energi

Metabolisme ALEMetabolisme ALE

Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino

Aktivitas sarafAktivitas saraf

Produksi Haem, jadi juga Hb.Produksi Haem, jadi juga Hb.

Sumber Sumber ::

Susu, daging, telur, kacangSusu, daging, telur, kacang22an, serealiaan, serealia

Biosintesa flora ususBiosintesa flora usus

Page 18: Pp-gizi Klinik III New

18

Defisiensi vitamin B6Defisiensi vitamin B6Ingat predisposisi :Ingat predisposisi :

Ibu hamil (emesis gravidarum) dgn vit. Ibu hamil (emesis gravidarum) dgn vit. B6 dosis tinggi Vit. B6 dependencyB6 dosis tinggi Vit. B6 dependency Pemakaian INH jangka waktu lamaPemakaian INH jangka waktu lama (INH = antagonis B6)(INH = antagonis B6)

Simtomatologi:Simtomatologi: Konvulsi pada bayiKonvulsi pada bayi

Ibu hamil dgn vit. B6 dosis tinggiIbu hamil dgn vit. B6 dosis tinggi Neuritis periferNeuritis perifer

Terapi TBC dgn INH tanpa Terapi TBC dgn INH tanpa suplementasi vit. B6suplementasi vit. B6

Page 19: Pp-gizi Klinik III New

19

Kelainan kulit + mukosaKelainan kulit + mukosa

Cheilosis, glositis, dermatitis seboroikCheilosis, glositis, dermatitis seboroik

AnemiaAnemia

Anemia mikrositik hipokromikAnemia mikrositik hipokromik

KadangKadang22 anemia megaloblastik karena anemia megaloblastik karena

defisiensi enzim herediter, biasa disertai retardasi defisiensi enzim herediter, biasa disertai retardasi

mentalmental

TerapiTerapi

Vitamin B6 peroral Vitamin B6 peroral : 1-100 mg/hari: 1-100 mg/hari

Vitamin B6 i.m Vitamin B6 i.m : 100 mg, konvulsi pada bayi: 100 mg, konvulsi pada bayi

Vitamin B kompleksVitamin B kompleks

Page 20: Pp-gizi Klinik III New

20

Vitamin B12 dan FolatVitamin B12 dan Folat Keduanya penting untuk proses Keduanya penting untuk proses pematangan pematangan

sel darah merahsel darah merah Def. B12Def. B12

Kelainan lidah, anemia makrositik dan Kelainan lidah, anemia makrositik dan megaloblastik, gejala sarafmegaloblastik, gejala saraf

Def. FolatDef. Folat Gangguan gastrointestinal (diare Gangguan gastrointestinal (diare

kronis)kronis) Anemia makrositik + megaloblastikAnemia makrositik + megaloblastik KadangKadang22 gejala saraf gejala saraf

Selanjutnya Selanjutnya dikuliahkan Hematologi anakdikuliahkan Hematologi anak

Page 21: Pp-gizi Klinik III New

21

Vitamin CVitamin C

Defisiensi vitamin C pada anakDefisiensi vitamin C pada anak

Morbus Barlow atau Skorbut infantilMorbus Barlow atau Skorbut infantil

InsidensInsidens : setiap umur, puncak 6 bln – 2 th : setiap umur, puncak 6 bln – 2 th

Gejala-gejalaGejala-gejala

Nyeri umum progresif;Nyeri umum progresif;

rewel, pseudo paralisis, frog rewel, pseudo paralisis, frog

positionposition

Perdarahan subperiosteal ujung os Perdarahan subperiosteal ujung os

femurfemur

Page 22: Pp-gizi Klinik III New

22

Ginggivitis skorbutikaGinggivitis skorbutika

gusi bengkak, berwarna keunguan, gusi bengkak, berwarna keunguan,

perdarahanperdarahan22 kecil submukosa, mudah kecil submukosa, mudah

berdarahberdarah

Tasbeh skorbutikaTasbeh skorbutika

DD : tasbeh rachitisDD : tasbeh rachitis

PerdarahanPerdarahan22 lain (diatesis hemoragik) lain (diatesis hemoragik)

purpura, hematemesis, melena, purpura, hematemesis, melena,

hemoptoe, perdarahan retroorbital, hemoptoe, perdarahan retroorbital,

perdarahan intrakranialperdarahan intrakranial

Page 23: Pp-gizi Klinik III New

23

Page 24: Pp-gizi Klinik III New

24

Anemia ringanAnemia ringan

anemia mikrositik hipokromik anemia mikrositik hipokromik akibat akibat gangguan utilisasi Fegangguan utilisasi Fe

juga gangguan metabolisme juga gangguan metabolisme folatfolat

Hiperkeratosis follikularis (HF)Hiperkeratosis follikularis (HF)

DD :DD :

Defisiensi vit. C (HF tipe 2)Defisiensi vit. C (HF tipe 2)

Defisiensi vit. A (HF tipe 1)Defisiensi vit. A (HF tipe 1)

Defisiensi ALE (HF tipe 1)Defisiensi ALE (HF tipe 1)

Defisiensi vit. B kompleksDefisiensi vit. B kompleks

Defisiensi asam amino esensialDefisiensi asam amino esensial

Page 25: Pp-gizi Klinik III New

25

PEM. RADIOLOGIPEM. RADIOLOGI

Atrofi tulang panjangAtrofi tulang panjang

Ground Glass Appearance + White Ground Glass Appearance + White

line line

pada epifisispada epifisis

Rarefaction metafisisRarefaction metafisis

Gambaran bentuk gada karena Gambaran bentuk gada karena

ossifikasi perdarahan subperiostalossifikasi perdarahan subperiostal

Page 26: Pp-gizi Klinik III New

26

DIAGNOSTIKDIAGNOSTIK

1. Anamnesis : kurang sari buah + 1. Anamnesis : kurang sari buah + buahbuah22anan

2. Pemeriksaan fisik khas2. Pemeriksaan fisik khas

3. Pem. Radiologik3. Pem. Radiologik

4. Laboratorium :4. Laboratorium :

Kadar vit. C lekositKadar vit. C lekosit

Surcharge testSurcharge test

Rumple Leede (+)Rumple Leede (+)

5. Uji exjuvantibus5. Uji exjuvantibus

Page 27: Pp-gizi Klinik III New

27

Page 28: Pp-gizi Klinik III New

28

TERAPITERAPI

Vitamin C per oral 100-200 mg/hariVitamin C per oral 100-200 mg/hari

BuahBuah22an + sayuran segaran + sayuran segar

HIPERVITAMINOSIS CHIPERVITAMINOSIS C

Tidak ditemukanTidak ditemukan

Efek samping dosis tinggi :Efek samping dosis tinggi :

Distres G.IDistres G.I

KadangKadang22 batu urat, oksalat dalam batu urat, oksalat dalam

vesika urinaria.vesika urinaria.

Page 29: Pp-gizi Klinik III New

29

VITAMIN AVITAMIN A Vitamin AVitamin A = = nama generik semua derivat nama generik semua derivat

cincin betaionone cincin betaionone 2 Golongan2 Golongan = Vitamin A = Vitamin A11 dan A dan A22

Terpenting :Terpenting : Bentuk alkohol vit ABentuk alkohol vit A11 = retinol = retinol Bentuk alkohol vit ABentuk alkohol vit A22 = dehidroretinol = dehidroretinol

Sumber-sumber :Sumber-sumber :

Vit AVit A1 1 : telur, hati, minyak hati ikan : telur, hati, minyak hati ikan laut.laut. Vit AVit A22 : minyak hati ikan air tawar : minyak hati ikan air tawar Provit A : - sayur hijau + kuningProvit A : - sayur hijau + kuning

- buah kuning, jingga, merah- buah kuning, jingga, merah - umbi- umbi22an merahan merah - minyak kelapa sawit- minyak kelapa sawit

Page 30: Pp-gizi Klinik III New

30

METABOLISMEMETABOLISME Absorpsi Absorpsi :: perlu garam empedu + lipase dan lemak perlu garam empedu + lipase dan lemak

dalam makanan.dalam makanan. terganggu pada penyakit hati, pankreas, terganggu pada penyakit hati, pankreas,

malabsorpsi usus, PEM berat.malabsorpsi usus, PEM berat. Konversi provitamin A Konversi provitamin A Vitamin A : Vitamin A : dalam mukosa usus halus dan hati.dalam mukosa usus halus dan hati. terganggu pd penyakit hati, usus, DM, terganggu pd penyakit hati, usus, DM,

hipotiroid.hipotiroid. karotenemia : karoten berlebihan dlm karotenemia : karoten berlebihan dlm

darah darah pseudoicterus (xanthosis) pseudoicterus (xanthosis)

Page 31: Pp-gizi Klinik III New

31

Cadangan :Cadangan : Vitamin A dlm sel liposit hati.Vitamin A dlm sel liposit hati. Provitamin A dlm jaringan lemak tubuh.Provitamin A dlm jaringan lemak tubuh. Terganggu pd penyakit hati menahun + Terganggu pd penyakit hati menahun +

PEM berat.PEM berat.

Mobilisasi/Transportasi :Mobilisasi/Transportasi : Perlu retinol-binding protein (RBP).Perlu retinol-binding protein (RBP). RBP menurun pada penyakit hati. RBP menurun pada penyakit hati.

(produksi di hati)(produksi di hati) RBP meninggi pada penyakit ginjal.RBP meninggi pada penyakit ginjal.

(penghancuran di ginjal)(penghancuran di ginjal)

EkskresiEkskresi : : hati dan ginjal hati dan ginjal

Page 32: Pp-gizi Klinik III New

32

DEFISIENSI VITAMIN ADEFISIENSI VITAMIN AI. Gejala bukan pada mataI. Gejala bukan pada mataII. Gejala mataII. Gejala mata

I. I. Gejala-gejala bukan pada mataGejala-gejala bukan pada mata1. 1. Gangguan pertumbuhanGangguan pertumbuhan2. 2. Kelainan mukosa.Kelainan mukosa.

Atrofi epitel mukosa + proliferasi sel basal.Atrofi epitel mukosa + proliferasi sel basal. Xerostomi (mulut kering).Xerostomi (mulut kering). Mudah infeksi sal.napas, cerna, kemihMudah infeksi sal.napas, cerna, kemih

3. 3. Kelainan kulitKelainan kulit Keratinisasi + pigmentasi epitel kulitKeratinisasi + pigmentasi epitel kulit Hiperkeratosis folikularis (=toad skin)Hiperkeratosis folikularis (=toad skin) Mudah infeksi (furunkulosis)Mudah infeksi (furunkulosis)

4. Ubun-ubun besar menonjol4. Ubun-ubun besar menonjol5. Lain-lain : anemia, resistensi tubuh 5. Lain-lain : anemia, resistensi tubuh

Page 33: Pp-gizi Klinik III New

33

II. Gejala-gejala mata = XeroftalmiaII. Gejala-gejala mata = Xeroftalmia1. 1. Gejala awalGejala awal

Hemeralopi / nyctalopiHemeralopi / nyctalopi Adaptasi gelap lambatAdaptasi gelap lambat

2. 2. Xerosis conjungtivaeXerosis conjungtivae Conjungtiva palpebra + bulbi keringConjungtiva palpebra + bulbi kering Bitot’s spot (patognomonik)Bitot’s spot (patognomonik)

3. 3. Xerosis cornaeXerosis cornae Timbul fotofobi (fungsional).Timbul fotofobi (fungsional).

4. 4. KeratomalaciaKeratomalacia Perlunakan corneaPerlunakan cornea Mata selalu tertutup, fotofobi berat.Mata selalu tertutup, fotofobi berat.

5. 5. Ulcus cornaeUlcus cornae Ulcus Ulcus perforasi perforasi panoftalmitis panoftalmitis atrofi bulbi atrofi bulbi

fungsional

batas sembuh tanpa jar.parut

Page 34: Pp-gizi Klinik III New

34

DIAGNOSTIKDIAGNOSTIK1. Anamnesis makanan1. Anamnesis makanan2. Pem.fisik/gejala klinik2. Pem.fisik/gejala klinik3. Laboratorium :3. Laboratorium :

- Kadar vit A plasma - Kadar vit A plasma kurang konklusif kurang konklusif- Pem. PA garukan epitel konjungtiva. - Pem. PA garukan epitel konjungtiva.

(diagnostik dini)(diagnostik dini)4. Pem. fundus oculi4. Pem. fundus oculi

- Xeroftalmia fundus = bercak- Xeroftalmia fundus = bercak22 putih putih fundusfundus

5. Uji adaptasi gelap5. Uji adaptasi gelap

Page 35: Pp-gizi Klinik III New

35

KLASIFIKASI XEROFTALMIAKLASIFIKASI XEROFTALMIA

Gejala primerGejala primerX1AX1A Xerosis conjungtivaeXerosis conjungtivaeX1BX1B Bintik Bitot + xerosis conjungtivaeBintik Bitot + xerosis conjungtivaeX2X2 Xerosis cornaeXerosis cornaeX3AX3A Ulceratio cornaeUlceratio cornae

X3BX3B keratomalaciakeratomalacia

Gejala sekunderGejala sekunderXNXN Night blindnessNight blindnessXFXF Xeroftalmia fundusXeroftalmia fundusXSXS Corneae scarsCorneae scars

Page 36: Pp-gizi Klinik III New

36

PENGOBATANPENGOBATAN

1. 1. Vitamin A dosis tinggiVitamin A dosis tinggi : :

Untuk umur > 1 tahunUntuk umur > 1 tahun

- Hari 1 : Vit A.200.000 SI oily solution per - Hari 1 : Vit A.200.000 SI oily solution per oral oral atau Vit A.100.000 SI water miscible i.m. atau Vit A.100.000 SI water miscible i.m.

- Hari 2 : Vit A.200.000 SI oily solution per - Hari 2 : Vit A.200.000 SI oily solution per oral.oral.

- Sebelum pulang : Vit A.200.000 SI oily - Sebelum pulang : Vit A.200.000 SI oily solution solution per oral. per oral.

Untuk umur 6 bulan - 1 tahunUntuk umur 6 bulan - 1 tahun

- Setengah dosis di atas.- Setengah dosis di atas.

Untuk umur > 1 tahunUntuk umur > 1 tahun

- Seperempat dosis di atas.- Seperempat dosis di atas.

(1 SI = 0,3 (1 SI = 0,3 μμg retinol)g retinol)

2. 2. Makanan kaya proteinMakanan kaya protein..

3. 3. Berantas infestasi AscarisBerantas infestasi Ascaris..

Page 37: Pp-gizi Klinik III New

37

Penggunaan Vit.A dosis tinggi lainnya :Penggunaan Vit.A dosis tinggi lainnya :

1. PEM berat (1 x pada hari 1)1. PEM berat (1 x pada hari 1)

2. Program pencegahan massal def. Vit A:2. Program pencegahan massal def. Vit A:

(tiap 6 bulan, pd bulan Februari-Agustus)(tiap 6 bulan, pd bulan Februari-Agustus)

3. Campak (1x)3. Campak (1x)

4. Dianjurkan juga pada diare dan infeksi 4. Dianjurkan juga pada diare dan infeksi

saluran napas (1x) (saluran napas (1x) (Belum ada Belum ada

kesepakatankesepakatan))

Dosis sesuai umurDosis sesuai umur (lihat di atas) (lihat di atas)

Page 38: Pp-gizi Klinik III New

38

Program pencegahan defisiensi Vit. AProgram pencegahan defisiensi Vit. A

1. Dosis tinggi 200.000 SI oily solution 1. Dosis tinggi 200.000 SI oily solution

per oral.per oral.

2. Tiap 6 bulan (Februari – Agustus).2. Tiap 6 bulan (Februari – Agustus).

3. Pada anak umur 1/2 – 5 tahun.3. Pada anak umur 1/2 – 5 tahun.

(4. Bersama dengan vitamin E sebagai (4. Bersama dengan vitamin E sebagai

antioksidan).antioksidan).

Page 39: Pp-gizi Klinik III New

39

X1AX1A (Xerosis Konjungtiva)

Tanda-tanda:• Penumpukan keratin & sel epitel yang khas• Konjungtiva kering, tampak menebal dan berlipat-lipat• Keluhan orang tua mata anaknya bersisik

Kerutan dan hiperpigmentasi

Page 40: Pp-gizi Klinik III New

40

X1B (dengan Bitot’ X1B (dengan Bitot’ spot)spot)

‘‘Foam-like’ substanceFoam-like’ substance

Hyperpigmentation & wrinkle (X-1b)

Page 41: Pp-gizi Klinik III New

41

X2 (Xerosis Kornea)

Tanda-tanda :•Kekeringan meluas sampai kornea•Kornea tampak suram & kering dan permukaan kasar•K.U. anak biasanya buruk (gizi buruk & penyakit penyerta lain)

Kerutan dan hiperpigmentasi

Page 42: Pp-gizi Klinik III New

42

X3 ( KERATOMALACIA)

Terdiri dari X3Terdiri dari X3aa dan X3 dan X3bbTanda-tanda:

kornea melunak seperti bubur & dapat menjadi ulkus X3a < 1/3 kornea , X3b ≥ 1/3 kornea Keadaan umum anak sangat buruk, dapat terjadi perforasi kornea/ pecah

Page 43: Pp-gizi Klinik III New

43

X3AX3A

Conjunctival & ciliary injection

Corneal ulcer < 1/3Corneal ulcer < 1/3

Page 44: Pp-gizi Klinik III New

44

X3 BX3 B

Ulkus kornea > 1/3Ulkus kornea > 1/3

Keratomalacia

Page 45: Pp-gizi Klinik III New

45

XS (Jaringan parut kornea)

Tanda-tanda:

Kornea mata tampak putih/ bola mata mengecilMeninggalkan bekas luka parut/ sikatrikMenjadi buta & tidak dpt sembuh, walau dioperasi cangkok kornea

Corneal scarCorneal scar

Page 46: Pp-gizi Klinik III New

46

XF (XEROFTALMIA FUNDUS)XF (XEROFTALMIA FUNDUS)

Dengan ophtalmoscope pada Dengan ophtalmoscope pada fundus gambar seperti cendolfundus gambar seperti cendol

Page 47: Pp-gizi Klinik III New

47

HIPERVITAMINOSIS AHIPERVITAMINOSIS A1. 1. MendadakMendadak : :

Sesudah pemberian dosis tunggal 300.000 SI Sesudah pemberian dosis tunggal 300.000 SI atau atau lebihlebih GejalaGejala

GI : mual, muntahGI : mual, muntahCNS: akibat tekanan intrakranial meCNS: akibat tekanan intrakranial me

(ubun-ubun (ubun-ubun menonjol, muntah, edema papil, menonjol, muntah, edema papil, diplopia)diplopia)

2. 2. MenahunMenahun : : 50.000 SI/hari selama bbrp minggu50.000 SI/hari selama bbrp minggu GejalaGejala

- Anoreksia, pruritus, iritabel- Anoreksia, pruritus, iritabel- Ekstremitas : hematom subperiostal, nyeri, - Ekstremitas : hematom subperiostal, nyeri, pseudoparalisis. pseudoparalisis.- X-Ray : hiperostosis- X-Ray : hiperostosis (DD : Caffey’s Disease)(DD : Caffey’s Disease)

Page 48: Pp-gizi Klinik III New

48

VITAMIN DVITAMIN D

Vitamin DVitamin D = Senyawa = Senyawa22 sterol yang sterol yang

mempunyai fungsi anti rachitis mempunyai fungsi anti rachitis

Vitamin DVitamin D22 = ergocalciferol = viosterol = ergocalciferol = viosterol

Vitamin DVitamin D33 = cholecalciferol = cholecalciferol

Sumber vitamin DSumber vitamin D : : Hati, minyak hati ikan.Hati, minyak hati ikan. Mentega dan susu yang difortifikasi vit.D.Mentega dan susu yang difortifikasi vit.D.

Page 49: Pp-gizi Klinik III New

49

Provitamin DProvitamin D

1). 1). 7-dehydrocholesterol7-dehydrocholesterol : :

Terdapat dalam jaringan lemak subkutanTerdapat dalam jaringan lemak subkutan

Dengan iradiasi sinar ultraviolet disintesa Dengan iradiasi sinar ultraviolet disintesa jadi cholecalciferol (vitamin Djadi cholecalciferol (vitamin D33))

2). 2). ErgosterolErgosterol : :

Terdapat dalam fungi dan ragiTerdapat dalam fungi dan ragi

Dengan iradiasi sinar ultraviolet disintesa Dengan iradiasi sinar ultraviolet disintesa menjadi ergocalciferol (vitamin Dmenjadi ergocalciferol (vitamin D22).).

Page 50: Pp-gizi Klinik III New

50

Fungsi vitamin D :Fungsi vitamin D :

1. Meningkatkan absorpsi Ca + P dalam 1. Meningkatkan absorpsi Ca + P dalam

usususus

2. Meningkatkan uptake + deposisi Ca 2. Meningkatkan uptake + deposisi Ca

+ P dalam tulang + P dalam tulang kalsifikasi kalsifikasi

3. Mengatur keseimbangan Ca + P 3. Mengatur keseimbangan Ca + P

dalam darah dan kadar alkali dalam darah dan kadar alkali

fosfatase.fosfatase.

Page 51: Pp-gizi Klinik III New

51

Metabolisme vitamin D

Kulit HatiSinar ultraviolet

CC

Organ target :

Usus halus Tulang Otot bercorak Ginjal

7-DC

Usus halus

Ginjal

Plasma darahDiit

CC

cc 25-HCC

Keterangan : 7-DC = 7- dehydrocholesterol, CC = cholecalciferol, 25-HCC = 25- hydroxycholecalciferol, 1,25-DHCC = 1,25- dihydroxycholecalciferol (= vitamin D aktif suatu hormon

25-HCC

1,25-DHCC

Page 52: Pp-gizi Klinik III New

52

KLINIKKLINIK

I. I. DefisiensiDefisiensi : :

1. Rachitis (Rickets).1. Rachitis (Rickets).

2. Tetani infantil2. Tetani infantil

3. Gangguan pertumbuhan3. Gangguan pertumbuhan

4. Osteomalacia (pada orang dewasa)4. Osteomalacia (pada orang dewasa)

II. II. KelebihanKelebihan

Hipervitaminosis D.Hipervitaminosis D.

padaanak

Page 53: Pp-gizi Klinik III New

53

RACHITISRACHITIS Insidens umur :Insidens umur :

Puncak 6 bulan – 2 tahun.Puncak 6 bulan – 2 tahun. Jarang < 2 bulan Jarang < 2 bulan pada bayi prematur. pada bayi prematur. Jarang > 3 tahun Jarang > 3 tahun Rachitis tarda. Rachitis tarda.

EtiologiEtiologi1. 1. Intake kurangIntake kurang

- Primer- Primer : makanan kurang Vit D, Ca, P.: makanan kurang Vit D, Ca, P.

- Sekunder- Sekunder : malabsorpsi lemak.: malabsorpsi lemak.

2. Kurang paparan sinar ultraviolet2. Kurang paparan sinar ultraviolet

3. Penyakit ginjal difus + berat3. Penyakit ginjal difus + berat

Page 54: Pp-gizi Klinik III New

54

PredisposisiPredisposisi

1. Pertumbuhan cepat.1. Pertumbuhan cepat.

(prematur, gemelli, remaja)(prematur, gemelli, remaja)

2. Infeksi-infeksi.2. Infeksi-infeksi.

3. Sindrom malabsorpsi.3. Sindrom malabsorpsi.

(penyakit usus, hati, pankreas)(penyakit usus, hati, pankreas)

4. Gangguan metabolisme vitamin D. 4. Gangguan metabolisme vitamin D.

(penyakit ginjal/hati)(penyakit ginjal/hati)

Page 55: Pp-gizi Klinik III New

55

GEJALA-GEJALA KLINIKGEJALA-GEJALA KLINIK

Gejala Rachitis diniGejala Rachitis dini : :

1. Craniotabes 1. Craniotabes pingpong ball pingpong ball

sensationsensation

2. Tasbeh rachitis.2. Tasbeh rachitis.

3. Penebalan pergelangan tangan + 3. Penebalan pergelangan tangan +

kaki (pembengkakan epifisis) kaki (pembengkakan epifisis)

pergelangan tangan + kaki ganda.pergelangan tangan + kaki ganda.

Page 56: Pp-gizi Klinik III New

56

Gejala Rachitis lanjutGejala Rachitis lanjut : :

KepalaKepala : :

1. Craniotabes1. Craniotabes

2. Fontanella mayor lambat menutup 2. Fontanella mayor lambat menutup

( > 2 tahun).( > 2 tahun).

3. Caput quadratum.3. Caput quadratum.

(os parietalis + os frontalis (os parietalis + os frontalis

menebal)menebal)

4. Kepala ceper (asimetris).4. Kepala ceper (asimetris).

Page 57: Pp-gizi Klinik III New

57

ThoraxThorax : :

1. 1. Tasbeh RachitisTasbeh Rachitis

(pandang + raba + X-ray).(pandang + raba + X-ray).

2. 2. Pigeon Breast.Pigeon Breast.

3. 3. Sulcus Harrison (pada daerah insersi Sulcus Harrison (pada daerah insersi

diafragma).diafragma).

Columna VertebralisColumna Vertebralis : :

- Kifosis, lordosis, skoliosis berlebihan.- Kifosis, lordosis, skoliosis berlebihan.

- Kifosis bersifat - Kifosis bersifat arcuairarcuair

Pada TBC bersifat Pada TBC bersifat angularisangularis

Page 58: Pp-gizi Klinik III New

58

PelvisPelvis : :

1. 1. PAPPAP

2. 2. PBPPBP

EkstremitasEkstremitas : :

1. 1. Pergelangan kaki dan tangan Pergelangan kaki dan tangan

ganda.ganda.

2. 2. Kaki-O dan kaki-X.Kaki-O dan kaki-X.

3. 3. Green Stick FractureGreen Stick Fracture (pada trauma (pada trauma

kecil).kecil).

sempit

Page 59: Pp-gizi Klinik III New

59

Rachitic dwarfismRachitic dwarfism

Nampak pendek karena kelainan columna Nampak pendek karena kelainan columna

vertebralis dan ekstremitas inferior.vertebralis dan ekstremitas inferior.

Otot dan ligamenOtot dan ligamen

Hipotoni Otot :Hipotoni Otot :

- lambat jalan / berdiri.- lambat jalan / berdiri.

- potbelly + pseudo ascites.- potbelly + pseudo ascites.

Hipotoni Ligamen :Hipotoni Ligamen :

- hiperekstensi lutut- hiperekstensi lutut

- tungkai mudah dilipat ke atas- tungkai mudah dilipat ke atas

Page 60: Pp-gizi Klinik III New

60

Pem.radiologikPem.radiologik

Pergelangan tanganPergelangan tangan : :

- Gejala cupping = gelas champagne- Gejala cupping = gelas champagne

- Jarak ujung radius-ulna dengan ossa - Jarak ujung radius-ulna dengan ossa

metacarpalia melebar metacarpalia melebar

Tulang panjang / ekstremitasTulang panjang / ekstremitas : :

- Osteoporosis umum- Osteoporosis umum

- Densitas kurang- Densitas kurang

ToraksToraks

- Tasbeh Rachitis- Tasbeh Rachitis

Deformitas tulang-tulangDeformitas tulang-tulang

Page 61: Pp-gizi Klinik III New

61

Page 62: Pp-gizi Klinik III New

62

Page 63: Pp-gizi Klinik III New

63

Page 64: Pp-gizi Klinik III New

64

Pem. Kimia darahPem. Kimia darah

1. 1. Kadar fosfor anorganik plasma Kadar fosfor anorganik plasma

(N: 4,5-6,5 mg/dl).(N: 4,5-6,5 mg/dl).

2.2. Kadar kalsium plasma normal atau Kadar kalsium plasma normal atau

subnormal (N: 9-11 mg/dl)subnormal (N: 9-11 mg/dl)

3.3. Kadar alkali fosfatase serum Kadar alkali fosfatase serum .. Kadar Ca Kadar Ca bila kompensasi oleh bila kompensasi oleh

parathormon dari Gl. Paratiroidea gagal.parathormon dari Gl. Paratiroidea gagal. Indikator dini insufisiensi vit. D adalah Indikator dini insufisiensi vit. D adalah

kadar 25-HCC rendah.kadar 25-HCC rendah.

Page 65: Pp-gizi Klinik III New

65

DiagnosisDiagnosis

1. 1. AnamnesisAnamnesis : intake vit D : intake vit D dan dan

paparan paparan sinar matahari kurangsinar matahari kurang

2.2. Gambaran klinikGambaran klinik (dini dan lanjut) (dini dan lanjut)

3.3. Pem.radiologikPem.radiologik : tasbeh dan : tasbeh dan

pergelangan pergelangan tangan (dini).tangan (dini).

4.4. LaboratoriumLaboratorium

Kadar fosfor, kalsium, alkali Kadar fosfor, kalsium, alkali

fosfatase fosfatase serum.serum.

Page 66: Pp-gizi Klinik III New

66

Terapi Terapi ::

1.1. Makanan cukup Ca + PMakanan cukup Ca + P

2.2. Paparan sinar matahari/ultravioletPaparan sinar matahari/ultraviolet

3.3. Vit DVit D33 2000-5000 SI/hari per oral 2000-5000 SI/hari per oral

atau IM, selama 2-4 minggu atau IM, selama 2-4 minggu

atau Vit Datau Vit D33 aktif (calcitriol) per oral aktif (calcitriol) per oral

0,25-0,50 0,25-0,50 μμg/harig/hari

4.4. Immobilisasi stadium aktif untuk Immobilisasi stadium aktif untuk

cegah deformitascegah deformitas

Page 67: Pp-gizi Klinik III New

67

TETANI INFANTILTETANI INFANTIL

Tetani infantil = tetani hipokalsemia akibat Tetani infantil = tetani hipokalsemia akibat defisiensi defisiensi

vitamin D.vitamin D. Gejala klinikGejala klinik Tetani manifesTetani manifes : :

- spasme karpopedal- spasme karpopedal- konvulsi umum- konvulsi umum- laringospasme- laringospasme

Tetani latenTetani laten : :- gejala tetani timbul bila dirangsang.- gejala tetani timbul bila dirangsang. Cara perangsanganCara perangsangan 1.1. Cara ChvostekCara Chvostek 2.2. Cara TrousseauCara Trousseau 3.3. Cara LustCara Lust 4.4. Cara ErbCara Erb

Page 68: Pp-gizi Klinik III New

68

Diagnosis :Diagnosis :

1.1. Ada gejala tetani laten/manifesAda gejala tetani laten/manifes

2.2. Ada gejala RachitisAda gejala Rachitis

3.3. Ada hipokalsemia (7,0 – 7,5 mg/dl)Ada hipokalsemia (7,0 – 7,5 mg/dl)

Diagnosis banding :Diagnosis banding :

1.1. Tetani hipokalsemikTetani hipokalsemik

2.2. Tetani hipomagnesemikTetani hipomagnesemik

3.3. Tetani gastrikTetani gastrik

4.4. Tetani iatrogenik (transfusi tukar, Tetani iatrogenik (transfusi tukar,

post asidosis)post asidosis)

Page 69: Pp-gizi Klinik III New

69

PengobatanPengobatan

1.1. Pemberian CaPemberian Ca : :

- - Ca laktat per oral (10-12gram/hari) Ca laktat per oral (10-12gram/hari)

untuk 10 hariuntuk 10 hari

- - atau Ca glukonat 10% 5-10 ml (I.V)atau Ca glukonat 10% 5-10 ml (I.V)

2.2. Konvulsi/laringospasmeKonvulsi/laringospasme : :

- - sedatif/relaksan otot/antikonvulsansedatif/relaksan otot/antikonvulsan

- - oksigenoksigen

- - intubasiintubasi

3.3. Terapi Rachitis sendiriTerapi Rachitis sendiri

Page 70: Pp-gizi Klinik III New

70

HIPERVITAMINOSIS DHIPERVITAMINOSIS D

Etiologi Etiologi :: intake vitamin D berlebihan. intake vitamin D berlebihan.

Misalnya :Misalnya : Vit D 3000 SI oral/hari beberapa minggu.Vit D 3000 SI oral/hari beberapa minggu. Vit D 200.000 SI, I.M 2-3 x/minggu, Vit D 200.000 SI, I.M 2-3 x/minggu, 1-3 bulan1-3 bulan

Gejala klinikGejala klinik : : 1. GI : nausea, anoreksia, muntah, 1. GI : nausea, anoreksia, muntah,

konstipasi.konstipasi. 2. Ginjal : hiperkalsiuria 2. Ginjal : hiperkalsiuria batu ginjal. batu ginjal. 3. Gejala umum : hipotoni, pucat, iritabel.3. Gejala umum : hipotoni, pucat, iritabel. 4. Hiperkalsemia, kalsifiasi metastatik.4. Hiperkalsemia, kalsifiasi metastatik. 5. X-ray tulang panjang : osteoporosis + 5. X-ray tulang panjang : osteoporosis + kalsifikasi metastatik.kalsifikasi metastatik.

Page 71: Pp-gizi Klinik III New

71

DDDD : 1. Nefritis kronik : 1. Nefritis kronik

2. Hiperparatiroidisme2. Hiperparatiroidisme

3. Hiperkalsemia idiopatik3. Hiperkalsemia idiopatik

TerapiTerapi : :

1.1. Stop vitamin D + kurangi kalsiumStop vitamin D + kurangi kalsium

2.2. Kasus berat : Al hidroksida per oral, Kasus berat : Al hidroksida per oral,

kortison.kortison.

Page 72: Pp-gizi Klinik III New

72

Vitamin KVitamin K = senyawa naftoquinon = senyawa naftoquinon

FungsiFungsi : pembentukan faktor pembekuan : pembentukan faktor pembekuan yang vitamin K – dependent (faktor II, VII, IX, yang vitamin K – dependent (faktor II, VII, IX, X)X)

Sintesis Sintesis : vitamin K disintesa flora usus: vitamin K disintesa flora usus

Defisiensi vit.K :Defisiensi vit.K :1. Predisposisi neonatus, terutama prematur1. Predisposisi neonatus, terutama prematur2. Pengunaan antibiotik yang lama2. Pengunaan antibiotik yang lama3. Malabsorbsi lemak3. Malabsorbsi lemak

VITAMIN K

Page 73: Pp-gizi Klinik III New

73

Gejala klinikGejala klinik : :

Defisiensi vit.K merupakan penyakit Defisiensi vit.K merupakan penyakit diatesis hemorhagik, gangguan pada fase diatesis hemorhagik, gangguan pada fase II proses pembekuan, terutama II proses pembekuan, terutama kekurangan protrombin.kekurangan protrombin.

Pada neonatusPada neonatus

Hemorrhagic disease of the newbornHemorrhagic disease of the newborn (HDN)(HDN)

- Melena neonatorum.- Melena neonatorum.

- Perdarahan umbilikus.- Perdarahan umbilikus.

- Perdarahan lain : epitaksis, purpura, - Perdarahan lain : epitaksis, purpura, intrakranial, hematemesis, dll intrakranial, hematemesis, dll

Page 74: Pp-gizi Klinik III New

74

DD :DD :

- Melena spuria (tertelan darah ibu - Melena spuria (tertelan darah ibu waktu persalinan, darah puting susu waktu persalinan, darah puting susu yang lecet)yang lecet)

Terapi :Terapi :

- Vit. K 1 mg (per oral atau I.M)- Vit. K 1 mg (per oral atau I.M)

- Dapat diulangi tiap 8 jam- Dapat diulangi tiap 8 jam

Page 75: Pp-gizi Klinik III New

75

HIPERVITAMINOSIS VITAMIN KHIPERVITAMINOSIS VITAMIN K

Mengakibatkan hemolisis eritrositMengakibatkan hemolisis eritrosit Gejala-gejala :Gejala-gejala :

- Anemia hemolitik- Anemia hemolitik- Hiperbilirubinemia Bil. I- Hiperbilirubinemia Bil. I- Icterus hemolitik (sampai kern icterus)- Icterus hemolitik (sampai kern icterus)- Hemoglobinuria- Hemoglobinuria

Pencegahan :Pencegahan :- Pemberian vit.K pada bayi- Pemberian vit.K pada bayi22 prematur + neonatus prematur + neonatus yg lahir dengan tindakan yg lahir dengan tindakan cukup 1 mg (I.M atau cukup 1 mg (I.M atau oral), oral),

jangan berlebihanjangan berlebihan Terapi :Terapi :

- Hentikan vitamin K- Hentikan vitamin K- Atasi anemia- Atasi anemia- Bila perlu - Bila perlu transfusi tukar transfusi tukar

Page 76: Pp-gizi Klinik III New

76

MINERALMINERAL

Mineral :Mineral : - Zat gizi anorganik- Zat gizi anorganik

- Abu jaringan biologik sebagai sisa - Abu jaringan biologik sebagai sisa pembakaran pembakaran bahan organik bahan organik makanan/jaringan tubuh.makanan/jaringan tubuh.

FungsiFungsi : :

1) 1) Building materialBuilding material

- Sebagian besar : mineral dalam tulang (Ca,P)- Sebagian besar : mineral dalam tulang (Ca,P)

- Sebagian kecil : mineral dalam molekul - Sebagian kecil : mineral dalam molekul esensial (Fe esensial (Fe dalam Hb) dalam Hb)

Page 77: Pp-gizi Klinik III New

77

2) 2) Body regulatorBody regulator- Mengatur reaksi fisiko-kimiawi - Mengatur reaksi fisiko-kimiawi

dalam dalam proses metabolisme esensial, proses metabolisme esensial, a.l :a.l :

Keseimbangan asam-basa (Na, Cl, Keseimbangan asam-basa (Na, Cl, Ca)Ca)

Transmisi rangsang saraf (Ca,Na)Transmisi rangsang saraf (Ca,Na) Proses oksidasi (Fe)Proses oksidasi (Fe) Kontraksi otot (Ca,Na), dllKontraksi otot (Ca,Na), dll

Page 78: Pp-gizi Klinik III New

78

Klasifikasi mineralKlasifikasi mineral dalam tubuh : dalam tubuh :

I. I. Mineral esensialMineral esensial

1. 1. Makromineral = makroelemen :Makromineral = makroelemen :

Ca, P, K, Na, Cl, Mg, SCa, P, K, Na, Cl, Mg, S

2. 2. Mikromineral = trace element = unsur renikMikromineral = trace element = unsur renik

Fe, J, Cu, Zn, Mn, Co, Se, F, Cr, Mo sebagai Fe, J, Cu, Zn, Mn, Co, Se, F, Cr, Mo sebagai aktivator dalam sistem enzim dan hormon aktivator dalam sistem enzim dan hormon

II.II. Mineral dengan fungsi tidak jelasMineral dengan fungsi tidak jelas

Hanya dalam jumlah yang kecil : Hanya dalam jumlah yang kecil :

Al, As, Bo, Cd, Sr, Va.Al, As, Bo, Cd, Sr, Va.

III.III. Mineral kontaminasi makanan/minumanMineral kontaminasi makanan/minuman

Tak ada fungsi, bahkan bisa toksik : Tak ada fungsi, bahkan bisa toksik :

Au, Ag, Pb, Ni, dll.Au, Ag, Pb, Ni, dll.

Page 79: Pp-gizi Klinik III New

79

Sumber :Sumber : - Terutama makanan nabati - Terutama makanan nabati

- Zat- Zat22 gizi organik gizi organik

- Garam- Garam22 organik organik

Defisiensi mineralDefisiensi mineral

Di negara berkembang / IndonesiaDi negara berkembang / Indonesia

1.1. Defisiensi Fe Defisiensi Fe anemia gizi anemia gizi

2.2. Defisiensi J Defisiensi J gondok endemik gondok endemik

3.3. Defisiensi Ca Defisiensi Ca gangguan tulang, gangguan tulang, tetanitetani

4.4. Defisiensi Co, Cu, Mn Defisiensi Co, Cu, Mn anemia anemia

Page 80: Pp-gizi Klinik III New

80

Etiologi Etiologi : : 1. Defisiensi protein1. Defisiensi protein2. Defisiensi mineral2. Defisiensi mineral

- Terutama Fe- Terutama Fe- Bisa juga Co, Cu, Mn- Bisa juga Co, Cu, Mn

3. Defisiensi vitamin3. Defisiensi vitamin

- Terutama vit. B- Terutama vit. B66, B, B1212, folat, folat- Juga vitamin C, A- Juga vitamin C, A

Di samping itu faktor pemberat :Di samping itu faktor pemberat :- Infeksi dengan demam tinggi- Infeksi dengan demam tinggi- Infestasi : - Infestasi : - Cacing tambang- Cacing tambang

- Entamoeba histolytica- Entamoeba histolytica

ANEMIA GIZI

Page 81: Pp-gizi Klinik III New

81

Defisiensi BDefisiensi B1212 + folat + Co + folat + Co anemia anemia

makrositik normokromik dan makrositik normokromik dan

megaloblastik.megaloblastik.

Defisiensi BDefisiensi B66 + vit.C + Cu + vit.C + Cu anemia anemia

mikrositik hipokromik.mikrositik hipokromik.

Defisiensi BDefisiensi B66 dengan retardasi dengan retardasi

mental mental anemia megaloblastik anemia megaloblastik

herediterherediter

Page 82: Pp-gizi Klinik III New

82

ANEMIA ANEMIA

Page 83: Pp-gizi Klinik III New

83

Gondok (= goiter) = pembesaran Gondok (= goiter) = pembesaran kel.tiroidkel.tiroid

Gondok endemik = prevalensi gondok Gondok endemik = prevalensi gondok ≥ ≥ 10% dalam masyarakat10% dalam masyarakat

Etiologi :Etiologi :

1.1. Defisiensi Jodium dalam makanan / Defisiensi Jodium dalam makanan / minuman (biasa di pegunungan)minuman (biasa di pegunungan)

2.2. Kelebihan Jodium dalam makanan / Kelebihan Jodium dalam makanan / minuman (di pulauminuman (di pulau22))

3.3. Zat goitrogenik (sayur kol, dll).Zat goitrogenik (sayur kol, dll).

GONDOK ENDEMIK

Page 84: Pp-gizi Klinik III New

84

Gejala-gejala hipotiroidisme :Gejala-gejala hipotiroidisme :- Neonatus : pasif, kulit lembab, Neonatus : pasif, kulit lembab,

konstipasi, ikterus yang berkepanjangan.konstipasi, ikterus yang berkepanjangan.

- Hipotoni, hipotermiHipotoni, hipotermi

- MyxedemaMyxedema

- Gangguan SSP :Gangguan SSP :

retardasi mentalretardasi mental

gangguan pendengaran perseptifgangguan pendengaran perseptif

retardasi neuromotorikretardasi neuromotorik

- Kreatinisme endemikKreatinisme endemik

Page 85: Pp-gizi Klinik III New

85

Pencegahan :Pencegahan :- Jodisasi garam dapur, air minum + Jodisasi garam dapur, air minum +

makananmakanan

- Jodised oil I.MJodised oil I.M

Pengobatan :Pengobatan :- Larutan KJ.Larutan KJ.

- Hormon tiroksinHormon tiroksin

Sumber Jodium :Sumber Jodium :- Garam berjodiumGaram berjodium

- Makanan lautMakanan laut

Page 86: Pp-gizi Klinik III New

86

Terima Kasih