Materi ajar 7 (magnitudo)

15
Sistem Magnitudo

Transcript of Materi ajar 7 (magnitudo)

Page 1: Materi ajar 7 (magnitudo)

Sistem MagnitudoSistem Magnitudo

Page 2: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

Pada tahun 1951, H.L. Johnson dan W.W. Morgan menajukan sistem magnitudo yang disebut sistem UBV, yaitu

U = magnitudo semu dalam daerah ultraungu (ef = 3500 Å)

B = magnitudo semu dalam daerah biru (ef = 4350 Å)

V = magnitudo semu dalam daerah visual (ef = 5550 Å)

Dalam sistem UBV ini, indeks warna adalah U-B dan B-V

Makin kecil harga B-V, bintang semakin panas.

Page 3: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

Magnitudo Warna Efektif

(Å)Lebar Pita

(Å)

Sistem UGR dari Becker

U Ultraviolet 3 690

500 – 700 G Hijau 4 680

R Merah 6380

Sistem UBV dari Johnson dan Morgan

U Ultraviolet 3 500

800 – 1000B Biru 4 350

V Kuning 5 550

Sistem Stromgren (Sistem ubvy)

u Ultraviolet 3 500

200v Violet 4 100

b Biru 4 670

y Hijau 5 470

Berbagai Sistem Magnitudo

Page 4: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

Magnitudo Warna Efektif (Å) Lebar Pita

(Å)

Sistem Stebbins dan Withford

U Ultraviolet 3 550

600 - 1500

V Violet 4 200

B Biru 4 900

G Hijau 5 700

R Merah 7 200

I inframerah 10 300

Berbagai Sistem Magnitudo

Page 5: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

Magnitudo BolometrikMagnitudo Bolometrik

Magnitudo bintang yang diukur dalam seluruh panjang gelombang

Untuk magnitudo semu bolometrik ini, rumus Pogson dituliskan sebagai,

Magnitudo semu bolometrik = mbol

Magnitudo mutlak bolometrik = Mbol

mbol = -2,5 log Ebol + Cbol

tetapan

Fluks bolometrik E =L

4 d 2

. . . . . . . . . . . . . . (7-1)

Page 6: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

Magnitudo mutlak bolometrik mempunyai arti penting karena kita dapat memperoleh informasi mengenai energi total yang dipancarkan suatu bintang per detik (luminositas) yaitu dari rumus,

Mbol – Mbol = -2,5 log L/L

Mbol : magnitudo mutlak bolometrik bintang

L : Luminositas bintang

Mbol : magnitudo mutlak bolometrik Matahari

L : Luminositas Matahari = 3,83 x 1033 erg/det

. . . . . . . . . . . (7-2)

Page 7: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

Magnitudo bolometrik sukar ditentukan karena beberapa panjang gelombang tak dapat menembus atmosfer Bumi.

Bintang yang panas sebagian besar energinya dipancarkan pada panjang gelombang ultraviolet, sedangkan bintang yang dingin, sebagian besar energinya dipancarkan pada panjang gelombang inframerah. Keduannya tidak dapat menembus atmosfer Bumi.

Magnitudo bolometrik bintang-bintang panas dan dingin ini ditentukan secara teori, atau penentuannya dilakukan di luar atmosfer Bumi.

Page 8: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

Cara lain adalah cara tidak langsung, yaitu dengan memberikan koreksi pada magnitudo visualnya. Caranya adalah sebagai berikut:

Magnitudo visual adalah, V = -2,5 log EV + CV

Magnitudo bolometrik adalah, mbol = -2,5 log Ebol + Cbol

Dari dua persamaan ini diperoleh,

V - mbol = -2,5 log EV / Ebol + C

Atau V – mbol = BC

BC disebut koreksi bolometrik (bolometric correction) yang harganya bergantung pada temperatur atau warna bintang

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (7-3)

Page 9: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

Untuk bintang yang sangat panas atau sangat dingin, sebagian besar energinya dipancarkan pada daerah ultraviolet atau inframerah, hanya sebagian kecil saja dipancarkan pada daerah visual, oleh karena itu untuk bintang seperti ini, koreksi bolometriknya besar

Untuk bintang yang temperaturnya sedang, seperti Matahari, sebagian besar energinya dipancarkan dalam daerah visual hingga perbedaan antara mbol dan V kecil. Jadi untuk bintang seperti ini koreksi bolometriknya mencapai harga terkecil.

Koreksi bolometrik bergantung pada warna bintang !

Page 10: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

0

- 0,32

1

2

3

4

5

0,00 0,43 0,66 1,41

B - V

BC

Hubungan antara BC dengan B-V

BC = 0, untuk B – V = 0,45

Page 11: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

L = 4 R2 ef

E =L

4 d 2

Dari pelajaran yang lalu diperoleh

dan

E = Tef4

Rd

2

R

d

=Rd

E = 2 Tef4

Radius sudut bintang

. . . . . . . . . . . . (7-4)

Page 12: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

R

d

= 2 Garis tengah sudut

E = 2 Tef4

Untuk Matahari

E = Tef4

2

2

E = Tef4

2

2 . . . . . . . . (7-5)

Page 13: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

Apabila kita bandingkan fluks bintang dan fluks Matahari diperoleh,

E = Tef4

2

2

E = Tef4

2

2

1/2 E

E

1/4 Tef

Tef =

Jika diambil logaritmanya, maka diperoleh,

log (Tef /Tef) = 0,25 log (E /E) + 0,5 log (/ )

. . . . . . . . . . . . (7-6)

Page 14: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

Selanjutnya dengan menggunakan rumus Pogson, diperoleh

mbol - mbol = - 2,5 log (E/E)

log (Tef /Tef) = 0,25 log (E /E) + 0,5 log (/ )

Apabila rumus ini kita subtitusikan ke persamaan

akan diperoleh,

log Tef = log Tef - 0,1 log (mbol - mbol ) + 0,5 (log - log )

. . . . . . . . . . . . (7-7)

Page 15: Materi ajar 7 (magnitudo)

DND - 2005DND - 2005

Untuk Matahari diketahui,

Tef = 5785 K, mbol = -26,79 dan = 1920”

log Tef = log Tef - 0,1 log (mbol - mbol ) + 0,5 (log - log )

Jika harga-harga ini dimasukan ke persamaan

akan diperoleh,

log Tef = 2,726 – 0,1mbol – 0,5 log

dinyatakan dalam detik busur

. . . . . . . . . . . . . . (7-8)