Logika.pptx

10
Logika Muhammad Robby Fathuda (235) Ade Rega Susanto (247) Khairul Anwar (242) Muhammad Farid Ramadhan (265) Alfian Edi Masyhudi (243) Prawiro Wibowo (277)

description

ahay

Transcript of Logika.pptx

Page 1: Logika.pptx

Logika

Muhammad Robby Fathuda (235) Ade Rega Susanto (247)

Khairul Anwar (242) Muhammad Farid Ramadhan (265)

Alfian Edi Masyhudi (243) Prawiro Wibowo (277)

Page 2: Logika.pptx

Pengertian

• Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.

• Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (bahasa Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.

Page 3: Logika.pptx

Logika sebagai ilmu pengetahuan

• Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan di mana objek materialnya adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran) dan objek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.

• Logika digunakan untuk melakukan pembuktian. Logika mengatakan yang bentuk inferensi yang berlaku dan yang tidak. Secara tradisional, logika dipelajari sebagai cabang filosofi, tetapi juga bisa dianggap sebagai cabang matematika. Logika tidak bisa dihindarkan dalam proses hidup mencari kebenaran.

Page 4: Logika.pptx

Logika sebagai cabang filsafat

• Logika adalah sebuah cabang filsafat yang praktis. Praktis di sini berarti logika dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

• Logika lahir bersama-sama dengan lahirnya filsafat di Yunani. Dalam usaha untuk memasarkan pikiran-pikirannya serta pendapat-pendapatnya, filsuf-filsuf Yunani kuno tidak jarang mencoba membantah pikiran yang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya.

Page 5: Logika.pptx

Sejarah Singkat Logika

• Apabila ditelusuri dari awal keberadaan logika, tidak terlepas dari ahli pikir sebelumnya seperti Thales (624-548 SM), filsuf Yunani pertama, meninggalkan segala dongeng, takhayul, dan cerita-cerita isapan jempol dan berpaling kepada akal budi untuk memecahkan rahasia alam semesta, sejak saat itulah ia meletakkan dasar-dasar berfikir logis.

• Aristoteles kemudian mengenalkan logika sebagai ilmu, yang kemudian disebut logica scientica.

Page 6: Logika.pptx

Macam Macam Logika

• Logika Alamiah, Manusia mendapatkan nya sejak lahir atau sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan yang obyektif

• Logika Ilmiah, menjadi suatu ilmu khusus yang merumuskan asas-asas yang harus ditepati dalam setiap pemikiran. Berkat pertolongan logika ilmiah inilah akal budi dapat bekerja dengan lebih tepat, lebih teliti, lebih mudah, dan lebih aman

Page 7: Logika.pptx

Cara Berfikir Logis

• Induksi, Cara berfikir dengan menarik kesimpulan dari yang bersifat khusus ke yang bersifat umum]

• Deduksi, Cara berfikir dari pernyataan yang bersifat umum lalu menarik kesimpulan yang bersifat khusus]

• Analogi, Membuktikan dengan hal yang serupa yang sudah diketahui sebelumnya

• Komparasi, Membandingkan dengan sesuatu yang mempunyai kesamaan dengan apa yang dipikirkannya

Page 8: Logika.pptx

Contoh Penerapan Sederhana Logika

•Macet ketika di perlajanan

Page 9: Logika.pptx

Kegunaan Logika

• Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren.

• Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.

• Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpkir, kekeliruan, serta kesesatan.

• Terhindar dari klenik, tahayul, atau kepercayaan turun-temurun.

Page 10: Logika.pptx

Kesimpulan

• Logika adalah landasan utama utk menguasai filsafat & ilmu pengetahuan serta sarana penghubung antara filsafat & ilmu. Logika menyelidiki, menyeleksi, dan menilai pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan untuk mendapatkan kebenaran, terlepas dari segala kepentingan dan keinginan perorangan. Logika merumuskan serta menerapkan hukum - hukum dan patokan - patokan yang harus ditaati agar seseorang dapat berpikir benar, efisien, sistematis, dan teratur.