REVIEW MATERI PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

Post on 16-Oct-2021

14 views 0 download

Transcript of REVIEW MATERI PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

1

Oleh :dr. Wahyu Agung Purnomo, Sp.P

Selasa, 22 Juni 2021

dokterspesialisparujember@gmil.com@dokterparujember

REVIEW MATERI &PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

2

OUTLINE

• REVIEW MATERI: TB DAN ASMA

• PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

REVIEW MATERITB

DefinisiEtiologi & Transmisi

Faktor ResikoPatogenesisGejala Klinis

Klasifikasi & Tipe PasienDiagnosis

Pengobatan

REVIEW MATERITB

DEFINISI :• Penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis

complex (MTBC). • Spesies yang sering menginfeksi manusia:

M. tuberculosis, M.africanum menginfeksi beberapa orang di Afrika,M. avium kerap kali dtemukan pada penderita HIV.

STRUKTUR & MORFOLOGI MTB:▪ Bakteri berbentuk batang dengan panjang 2-4 μm dan lebar 0,2-0,5 μm.▪ Obligat aerob→bagian apeks paru yang kaya oksigen.▪ Intraseluler fakultatif→sering berada dalam makrofag, dan mempunyai

waktu pertumbuhan yang lambat yakni 15-20 jam.▪ Basil Tahan Asam (BTA)→ketika diwarnai dengan carbol-fuchsin atau

fluorochromes tidak mudah terdekolourisasi oleh larutan asam alkohol.

Van Ingen J, Rahim Z, Mulder A, Boeree MJ, Simeone R, Brosch R, van Soolingen D. "Characterization of Mycobacterium orygisas M. tuberculosis complex subspecies". Emerging Infectious Diseases 2012; 18 (4): 653–5.Murray PR, Rosenthal KS, Pfaller MA (2005). Medical Microbiology. Elsevier Mosby.

REVIEW MATERITB

TRANSMISI :• Penderita TB (paru,laring) batuk, bersin, atau bicara menularkan lewat

udara melalui percik renik (droplet nuclei)→ partikel kecil ø 1-5μm→

menampung 1-5 basil, bertahan di udara 4 jam.• Dosis yg diperlukan terjadinya infeksi TB → 1-10 basil• Batuk→ 3000 percik renik, Bersin→ 1 juta percik renik

• 3 Faktor penentu transmisi:(1) Jumlah basil yg keluar ke udara(2) Konsentrasi basil dalam udara, ditentukan volume ruang dan ventilasi(3) Lama seseorang menghirup udara terkontaminasi basil

• Terinfeksi MTB → 10%TB aktif→ 50% terjadi segera setelah terinfeksi(imun normal) (2 th pasca terinfeksi)

- resiko>> : balita dan lansia- ODHA terinfeksi→ 50-60% jadi TB aktif- Silikosis, DM, Steroid jangka panjang,imunosupresan jangka Panjang.

REVIEW MATERITB

FAKTOR RESIKO :1. Orang dengan HIV positif dan penyakit imunokompromais lain. 2. Orang yang mengonsumsi obat imunosupresan dalam jangka waktu

panjang.3. Perokok4. Konsumsi alkohol tinggi 5. Anak usia <5 tahun dan lansia6. Memiliki kontak erat dengan orang dengan penyakit TB aktif yang infeksius. 7. Berada di tempat dengan risiko tinggi terinfeksi tuberkulosis

(contoh: lembaga permasyarakatan, fasilitas perawatan jangka panjang). 8. Petugas kesehatan

REVIEW MATERITB

PATOGENESIS:

Inhalasi percikrenik→terdeposit di bronkiolus respiratorikatau alveolus

Difagositmakrofagalveoli→respons non-spesifik

Tuberkelmembelahperlahan setiap23-32 jam

Virulensi bakteri > bakterisid makrofag→ multiplikasi dlm makrofag

MTB tdk punya endo/eksotoksin→

tdk terjadi reaksi imun segera→

bakteri terus tumbuh 2-12 mgg→

10˄3-10 ˄4→jumlah cukup respon imunseluler→terdeteksi reaksi Uji TST

Bakteri merusakmakrofag→ keluarkan

produk tuberkelbasilus dan kemokin→stimulasi respon imun

Sebelum imunitas selulerberkembang→ tuberkel basilimenyebar sistem limfatik→Nodus limfe hilus ke alirandarah→ organ lain

Organ yg mudahterinfeksi: sumsum tulang, hepar, limpa

Terdeposit: apeks paru, ginjal, tulang, otak

REVIEW MATERITB

PATOGENESIS:

TB PRIMER

Paparan pertamaterhadap tuberkel

basili. Bagian bawah lobus

superior, bagianatas lobus inferior

Terfagosit makrofagalveoli→multiplikasi→kemokin→makrofag lain, monositmigrasi→ focus infeksi→FOKUS GHON

Basili & Ag migrasi dariFOKUS GHON melaluijalur limfatik → Limfe

nodus hilus→KOMPLEKS (GHON)

PRIMER

ReaktivasiatauReinfeksi

Dorman → kumanlaten

Asimtomatik, menunjukan hasil TST

positif(4-6mgg pasca infeksi)

TB POST PRIMER

Karakteristik :kavitas pada lobus superior paru dan

kerusakan paru yang luas. Pemeriksaan sputum positif dan tidak ditemukan limfadenopati intratorakal.

REVIEW MATERITB

GEJALA KLINIS :Gejala penyakit TB tergantung pada lokasi lesi, sehingga dapat menunjukkan manifestasi klinis sebagai berikut: 1. Batuk ≥ 2 minggu 2. Batuk berdahak 3. Batuk berdahak dapat bercampur darah 4. Dapat disertai nyeri dada 5. Sesak napas

Dengan gejala lain meliputi : 1. Malaise 2. Penurunan berat badan 3. Menurunnya nafsu makan 4. Menggigil 5. Demam 6. Berkeringat di malam hari

REVIEW MATERITB

KLASIFIKASI:A. Berdasarkan Lokasi Anatomis :

(1) TB Paru(2) TB Ekstra Paru

B. Berdasarkan Riwayat Pengobatan : (1) Kasus Baru(2) Kasus Kambuh(3) Kasus Gagal(4) Kasus Loss to Follow up

C. Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Uji Kepekaan Obat :(1) Monoresisten(2) Poliresisten(3) TB MDR(4) TB XDR(5) TB RR

D. Berdasarkan Status HIV :(1) TB HIV Positif(2) TB HIV Negatif(3) TB HIV tidak diketahui

REVIEW MATERITB

DIAGNOSIS:

REVIEW MATERITB

DIAGNOSIS:

REVIEW MATERI

TB DIAGNOSIS: 9 KRITERIA TERDUGA TB-RO

➢ Terduga TB-RO →pasien memiliki risiko tinggi resistan terhadap OAT, yaitu

pasien yang mempunyai gejala TB yang memiliki riwayat satu atau lebih di bawah ini:

1. Pasien TB gagal pengobatan kategori 2. 2. Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah 3 bulan pengobatan. 3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar serta

menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua paling sedikit selama 1 bulan. 4. Pasien TB gagal pengobatan kategori 1. 5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tidak konversi setelah 2 bulan pengobatan. 6. Pasien TB kasus kambuh (relaps), dengan pengobatan OAT kategori 1 dan 2. 7. Pasien TB yang kembali setelah loss to follow-up (lalai berobat/default). 8. Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB- RO,

termasuk dalam hal ini warga binaan yang ada di lapas/rutan, hunian padat seperti asrama, barak, buruh pabrik.

9. Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respons secara bakteriologis maupun klinis terhadap pemberian OAT, (bila pada penegakan diagnosis awal tidak menggunakan TCM TB).

REVIEW MATERITB

PENGOBATAN :A. TUJUAN• Menyembuhkan, mempertahankan kualitas hidup dan produktivitas

pasien • Mencegah kematian akibat TB aktif atau efek lanjutan • Mencegah kekambuhan TB • Mengurangi penularan TB kepada orang lain • Mencegah perkembangan dan penularan resistan obat

A. PRINSIP• Pengobatan diberikan dalam bentuk paduan OAT yang tepat mengandung

minimal 4 macam obat untuk mencegah terjadinya resistensi • Diberikan dalam dosis yang tepat • Ditelan secara teratur dan diawasi secara langsung oleh PMO (pengawas

menelan obat) sampai selesai masa pengobatan. • Pengobatan diberikan dalam jangka waktu yang cukup terbagi dalam tahap

awal serta tahap lanjutan untuk mencegah kekambuhan.

REVIEW MATERITB

PENGOBATAN :

KATEGOR 1

KATEGORI 2

REVIEW MATERITB

PENGOBATAN : DOSIS OAT LINI I

REVIEW MATERITB

PENGOBATAN :Hasil Pengobatan

REVIEW MATERITB PENGOBATAN TB-RO :

REVIEW MATERITB PENGOBATAN TB-RO :

REVIEW MATERITB PENGOBATAN TB-RO :

REVIEW MATERITB PENGOBATAN TB-RO :

REVIEW MATERITB PENGOBATAN TB-RO :

REVIEW MATERIASMA

▪ Heterogen- Karakteristik patofisiologi asma yang bervariasi - Fenotipe asma : a. asma alergi d. asma dengan fixed airflow limitation

b. asma non-alergi e. asma pada obesitasc. asma late onset

▪ Inflamasi kronis saluran napas- bronkokonstriksi, - penebalan dinding jalan napas- edema dinding saluran napas, - hipersekresi mukus

▪ Episodik serangan yang hilang dan timbul→terdapat periode bebas serangan

▪ Bervariasi dari waktu ke waktuVARIABILITAS→bervariasinya kondisi asma pada waktu tertentu : perubahan cuaca, faktor pencetus, dalam satu hari terjadi variabilitas dengan perburukan pada malam atau dini hari.

▪ Keterbatasan aliran udara ekspirasi yang bervariasiREVERSIBILITAS→meredanya gejala asma dengan/tanpa pengobatan

(SABA)

REVIEW MATERIASMA

REVIEW MATERIASMA

Disease Pathology Asthma COPD

Reversible airflow obstruction + ++ +

Airway inflammation + ++ + +

Mucus hypersecretion + + + +

Goblet cell metaplasia + + +

Impaired mucus clearance + + + +

Epithelial damage ++ —

Alveolar destruction — ++

Smooth muscle hypertrophy + + —

Basement membrane thickening +++ —

REVIEW MATERIASMA

Faktor Pejamu (Host) Faktor Lingkungan (Pencetus)

REVIEW MATERIASMA KLASIFIKASI

ETIOLOGI

FENOTIP

GEJALA KLINIS

KONDISITERKONTROL

EKSASERBASI

Sulit diketahui

a. asma alergib. asma non-alergic. asma late onsetd. asma dengan fixed airflow limitatione. asma pada obesitas

a. Persistenb. Intermiten Ringan, Sedang, Berat

a. Terkontrolb. Terkontrol Sebagianc. Tidak Terkontrol

a. Ringan-Sedangb. Beratc. Mengancam Jiwa

REVIEW MATERIASMA KLASIFIKASI

FENOTIP

1. Asma alergi : fenotip yg plg mudah dikenali, terjadi pada masa anak, berhubungan dengan riwayat alergi pada keluarga atau di masa lampau (eksim, rinitis alergi, alergi makanan/minuman). Beresponbaik dengan pemberian ICS.

2. Asma non alergi : tidak berhubungan dengan alergi, profil sel dari sputum dapat neutrofilik/eosinofilik/pausigranulositik. Respon kurang baik dengan ICS.

3. Asma late onset : muncul pertama kali pada usia dewasa. Cenderung non-alergi, membutuhkan dosis ICS yang lebih tinggi.

4. Asma fixed airflow limitation: pasien dgn gejala asma persisten dan ireversibel, kemungkinan disebabkan oleh remodeling jalan napas.

5. Asma dengan obesitas : keluhan respirasi meningkat, eosinofil sedikit meningkat.

Sekumpulan karakteristik yang dapat diamati dari

individu yang merupakan hasil interaksi antara

genotip dengan lingkungan→ presentasi klinis yang berbeda.

REVIEW MATERIASMA KLASIFIKASI

GEJALA KLINIS

REVIEW MATERIASMA KLASIFIKASI

DERAJAT KONTROL

REVIEW MATERIASMA KLASIFIKASI

EKSASERBASI

RINGAN-SEDANG BERAT MENGANCAM JIWA

- Bicara dalam frase- Memilih duduk

daripada berbaring- Tidak agitasi- RR meningkat- Otot bantu napas(-)- HR : 100-120x/mnt- SaO2 : 90-95%- APE>50% dari nilai

prediktif

- Bicara dalam kata- Duduk membungkuk

ke depan- Agitasi- RR>30x/mnt- Otot bantu napas (+)- HR : >120x/mnt- SaO2 <90%- APE≤50% dari nilai

prediktif

- Mengantuk- Kebingungan- Silent chest

REVIEW MATERIASMA DIAGNOSIS

Kriteria diagnosis Asma:

• Anamnesis : Keluhan khas asma

• Pemeriksaan Fisik : Wheezing, Ekspirasi memanjang, silent chest

• Pemeriksaan Penunjang:

1. Spirometri:

FEV1/FVC <75% → post BD: naik ≥12% atau 200ml

2. APE/PEFR: (normal : 400-500 ml) pada asma turun→post BD: naik ≥ 20%

3. Variasi diurnal : menunjukkan peningkatan/penurunan dari gejala dan fungsi paru.

→mengukur APE pagi dan malam selama 2 minggu (variasi diurnal) nilai APE ≥ 20%

4. Uji Provokasi Bronku: (metakolin/histamin) Nilai PC 20 < 8 mg/ml →Positif AHR

5. Eosinofil total : ≥ 300 (≥ 4%)

6. Uji kulit (skin prick test)

7. FeNo : Nilainya tinggi pada asma yang ditandai dengan inflamasi tipe 2 tapi jg terjadi pada kondisi non asma( bronkitis eosinofilik, atopy, rhinitisalergi, eksim) dan tidak meningkat pada bbrp fenotip asma (cth, asma neutrofilik).

REVIEW MATERIASMA

DIAGNOSIS

REVIEW MATERIASMA

DIAGNOSIS

Uji Provokasi Bronkus :• Menilai Hiperaktivitas Bronkus / Airway Hyperesponsiveness (AHR)

• Suatu kondisi saluran napas menyempit setelah paparan stimulus (histamin/metakolin) dimana pada kondisi saluran napas orang normal tidak menimbulkan reaksi

• Dinyatakan dengan parameter PC 20 : konsentrasi zat inhalasi yang menimbulkan penurunan VEP1 20%

• Nilai PC 20 < 8 mg/ml →Positif AHR

(lebih dari 8 mg/ml memiliki negatif prediktif value yang tinggi)

REVIEW MATERIASMA TATALAKSANA

REVIEW MATERIASMA TATALAKSANA

REVIEW MATERIASMA TATALAKSANA

REVIEW MATERIASMA TATALAKSANA

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

15. Virus yang paling sering bersifat airbone….

A. Herpes simplex virus

B. Virus HIV

C. Avian virus

D. Hemophilus influenza tipe B

E. Varicella zoster virus

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

Skenario soal 20 - 22

Laki-laki 30 thn ke puskesmas dgn keluhan batuk sejak 3 minggu lalu. Batuk berdahak

kuning yg sulit dikeluarkan, disertai demam yg tdk terlalu tinggi, kadang berkeringat malam

dan BB menurun 5 kg sejak 8 bulan yg lalu. Pemfis , TD:120/90, N:110x/mnt, P:22x/mnt,

S:37,5C. pd pemfis paru : bunyi nafas vesikuler, terdapat ronki kering pd kedua lapang paru,

namun tdk ada mengi.

20. Kemungkinan diagnosis pasien d atas mengarah pd ?

A. ISPA

B. Pneumonia

C. Bronkiektasis

D. Bronkitis kronik

E. Tuberculosis paru

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

21. Pemeriksaan apa yg sebaiknya dilakukan untuk menegakkan diagnosis pasien tsb ?

A. Foto thorax lateral

B. Sputum BTA 3x → update terbaru TCM

C. Sikatan bronkus

D. Tes tuberculosis

E. Swab tenggorok

22. Bakteri yg menyebabkan penyakit tersebut di atas memiliki karakteristik :

A. Berbentuk basil, obligat aerob, tahan asam, non-motil

B. Berbentuk coccobasil, obligat aerob, tahan asam, motil

C. Berbentuk basil, obligat anaerob,tahan asam, motil

D. Berbentuk coccus, obligat aerob, tahan asam, non-motil

E. Berbentuk basil,obligat aerob, tidak tahan asam, non-motil

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

23. Bayi wanita dgn gejala adanya warna putih pd mulut dan lesi pd sekitar kemaluan

dgn tanda peradangan gejala kelainan pernapasan berupa batuk dan adanya sesak.

Diagnosa yg paling tepat infeksi disebabkan :

A. Candidiasis

B. Dengue virus

C. Tuberculosis

D. Hepatitis virus

E. Infeksi HIV

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

24. Sifat infeksi traktus respiratorius yang di sebabkan Cryptococcus neoformans :

A. Terlihat kapsul jamur di dalam air

B. Infeksi pd paru menyebabkan batuk, demam dan adanya nodul pada jaringan paru

C. Merupakan mikroorganisme kemungkinan phatogen pd nasopharynx dan orapharynx dr

org sehat

D. Mikoorganisme tdk dpt menembus lapisan mening dan otak

E. Bentuk khas seperti typically dimorphic

PEMBAHASAN SINGKAT SOAL PARU

25. Seorang anak perempuan 4 thn, d bawa oleh ibunya ke UGD RS krn tiba2 sesak nafas yg

bertambah akibat terjatuh dr tangga. Pemeriksaan foto thorax: adanya fraktur clavicula

kanan dgn fragmen fraktur yg merobek pleura hingga terjadi tension pneumothorax dgn

gambaran sbg berikut :

A. Hiperlusen avaskular dgn collaps paru kea rah lateral

B. Hiperlusen avaskular dgn collaps paru ke arah medial

C. Hiperlusen dgn gambaran vascular yg samar-samar

D. Hiperlusen avascular dengan sinus dan diafragma tertutup

E. Hiperlusen dgn gambaran “air-fluidlevel”

53

TERIMA KASIHdokterspesialisparujember@gmail.com@dokterparujember