TUGAS III - ITB BLOGS | Inharmonia Progressio · PDF filebisnis, yang difokuskan pada ......
Click here to load reader
-
Upload
phungkhuong -
Category
Documents
-
view
216 -
download
4
Transcript of TUGAS III - ITB BLOGS | Inharmonia Progressio · PDF filebisnis, yang difokuskan pada ......
Halaman 1 of 4
TUGAS III
BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT APPROACH Nurochman
NIM 23511070
Magister Chief Information Officer (CIO)-STEI Institut Teknologi Bandung, Indonesia
Abstrak
Six-σ (6-sigma) merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses
bisnis, yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses (process variances) sekaligus
mengurangi cacat (produk/jasa yang diluar spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan
problem solving tools secara intensif. Penulisan essay ini dimaksudkan untuk
mengidentifikasi dan memilih pendekatan Business Process Improvement (BPI) yang akan
diterapkan dalam merancang, mengevaluasi, serta meningkatkan business process di Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Perwakilan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY). Penerapan Six-σ diharapkan dapat mengurangi kegagalan dalam
pencapaian sasaran mutu yang diinginkan pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPK RI
sebagai lembaga yang bertugas untuk memeriksa keuangan negara.
Keyword: Six-σ, BPI, BPK RI Perwakilan Provinsi DIY
Pendahuluan
Business process merupakan nyawa/roh dari suatu organisasi. Proses bisnislah yang
mampu menggerakkan roda suatu organisasi, sehingga kinerja suatu organisasi akan sangat
bergantung pada efektivitas dan efisiensi proses bisnisnya. Peranan business process yang
sangat signifikan tersebut mendorong munculnya berbagai macam pendekatan untuk
meningkatkan performa proses bisnis, atau yang biasa dikenal dengan Business Process
Improvement (BPI). Setidaknya terdapat 14 pendekatan BPI yang dijelaskan dalam jurnal
tersebut diantaranya Six-σ, Business Process Re-engineering (BPR), WABPI, MIPI, BPI,
Framework for the improvement of knowledge-intensive business processes, A SUPER
methodology for BPI, An integrated business improvement methodology, SAM framework for
BPI, BPI methodology with focus on learning organization concepts.
Six-σ dipilih untuk menjadi pendekatan untuk meningkatkan proses bisnis di BPK RI
Perwakilan Provinsi DIY yang akan menjadi topik pembahasan di akhir semester ini. Latar
belakang pemilihan pendekatan ini adalah terkait dengan pemenuhannya terhadap lima
mandatory elements of a method lebih lengkap dibanding 13 pendekatan lainnya. Pendekatan
Six-σ memenuhi empat dari lima elemen, yaitu: activities/procedure model, technique, role,
serta results.
Halaman 2 of 4
Pembahasan Six-σ
Kualitas merupakan sebuah keniscayaan bagi suatu produk organisasi. Kualitas tidak
lagi diartikan sebagai sebuah pengertian tradisional dimana sebagai suatu pemenuhan
(reconformance) terhadap suatu persyaratan, melainkan dikaitkan sebagai suatu produk/hasil
yang dapat memuaskan konsumen [1]. Ketika proses bisnis berlangsung, berbagai tahapan
proses yang dilalui seperti inisiasi (inisiating), perencanaan (planning),
pengerjaan/pelaksanaan (executing), pengontrolan (controlling), dan penutupan (closing)
tidak luput dari sebuah penjagaan kualitas (management quality) agar dapat menghasilkan
output yang optimal.
Tahapan dalam pemeliharaan sebuah kualitas agar tetap berada pada sebuah standar
baku yang telah ditetapkan, menjadi sebuah penekanan terpenting dalam kelangsungan
sebuah proses bisnis. Tahapan tersebut diantaranya: pada tahap perencanaan diperlukan
sebuah prosedur perencanaan kualitas (quality planning), tahap pelaksanaan diperlukan
sebuah jaminan kualitas (quality assurance), tahap evaluasi diperlukan sebuah pengontrolan
terhadap kualitas (quality control) dan tahap penjagaan serta pengembangan mutu (quality
improvement). [2]
Salah satu pendekatan penjagaan kualitas yang dikembangkan adalah Six-σ (6-sigma).
Beberapa definisi Six-σ adalah sebagai berikut:
Sebuah pendekatan perbaikan kualitas berbasis statistik yang memerlukan disiplin tinggi
dan dilakukan secara komprehensif yang mengeleminasi sumber masalah utama dengan
pendekatan DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control).
Sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha
mengurangi variasi proses (process variances) sekaligus mengurangi cacat (produk/jasa
yang tidak memenuhi spesifikasi) dengan menggunakan statistik dan problem solving
tools secara intensif.
Pendekatan ini lebih dikenal sebagai sebuah metodologi peningkatan kualitas dan strategi
bisnis yang tidak menghasilkan cacat (defect) melebihi 3,4 per 1 juta kesempatan [3].
Menurut Peter Pande,dkk, dalam bukunya The Six Sigma Way: Team Fieldbook, ada
enam komponen utama konsep Six Sigma sebagai strategi bisnis [4] :
1. Benar-benar mengutamakan pelanggan (Customer Oriented)
Pelanggan bukan hanya berarti pembeli, tapi bisa juga berarti rekan kerja kita, team yang
menerima hasil kerja kita, pemerintah, masyarakat umum pengguna jasa, dll. Bagi BPK RI
Perwakilan Provinsi DIY pelanggan merupakan stakeholder/pemilik kepentingan terhadap
produk BPK RI yang berupa Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Pemilik kepentingan
tersebut adalah lembaga perwakilan (DPR/DPRD), aparat penegak hukum, entitas yang
diperiksa, masyarakat, serta pihak internal.
2. Manajemen yang berdasarkan data dan fakta Manajemen ini harus didasarkan pada data yang akurat dan relevan bukan berdasarkan
opini atau pendapat tanpa dasar. LHP BPK RI dibuat berdasarkan pada fakta dan data
yang ditemukan di lapangan saat dilakukan pemeriksaan lapangan (fieldwork) dan telah
dikonfirmasikan kepada pihak terkait yang kompeten secara jelas dan cukup.
3. Fokus pada proses, manajemen dan perbaikan
Six Sigma sangat tergantung kemampuan kita mengerti proses yang dipadu dengan
manajemen yang bagus untuk melakukan perbaikan.
4. Manajemen yang proaktif Peran pemimpin dan manajer sangat penting dalam mengarahkan keberhasilan dalam
melakukan perubahan.
Halaman 3 of 4
5. Kolaborasi tanpa batas Seluruh elemen dalam organisasi harus memahami dan menanamkan prinsip kerjasama
baik antar individu ataupun di antara unit/fungsi yang berbeda-beda.
6. Selalu mengejar kesempurnaan
Mempunyai motivasi yang tinggi untuk selalu berbenah dan mencapai hasil yang
maksimal.
Struktur Six-σ terdiri dari lima tahapan yang disingkat DMAIC: Define, Analyze,
Improve,Control. Selain itu, kesuksesan implementasi Six-σ ditentukan oleh kehadiran
seorang (atau lebih) fasilitator yang memahami manajemen dan penggunaan statistik yang
disebut dengan Black Belt. Namun yang terpenting di atas semua itu adalah team pelaksana,
yang sebaiknya terdiri dari anggota yang berasal dari berbagai tim/departemen yang saling
terkait (cross-functional team). Adapun rincian dari struktur DMAIC tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Define Pada tahap ini team pelaksana mengidentifikasikan permasalahan, mendefiniskan
spesifikasi pelanggan, dan menentukan tujuan (pengurangan cacat/biaya dan target waktu).
2. Measure
Tahap untuk memvalidasi permasalahan, mengukur/menganalisis permasalahan dari data
yang ada.
3. Analyze Menentukan faktor-faktor yang paling mempengaruhi proses; artinya mencari satu atau
dua faktor yang kalau itu diperbaiki akan memperbaiki proses kita secara dramatis.
4. Improve
Di tahap ini kita mendiskusikan ide-ide untuk memperbaiki sistem kita berdasarkan hasil
analisa terdahulu, melakukan percobaan untuk melihat hasilnya, jika bagus lalu dibuatkan
prosedur bakunya (standard operating procedure-SOP).
5. Control
Di tahap ini kita harus membuat rencana dan desain pengukuran agar hasil yang sudah
bagus dari perbaikan team kita bisa berkesinambungan. Dalam tahap ini kita membuat
semacam metrics untuk selalu dimonitor dan dikoreksi bila sudah mulai menurun ataupun
untuk melakukan perbaikan lagi.
Halaman 4 of 4
Referensi
[1] B. Bregman, B. Klefsjo, The TQM Magazine, 17/1 (2005) 19-34.
[2] F.M. Gryna, Quality Planning and Analysis, McGraw-Hill, New York, 1991, p.634.
[3] P. Gupta, The Six Sigma Performance Hand Book, McGraw Hill, New York, 2005, p.135
[4] Pande, Peter S., Neuman Robert P, dan Roland R. Cavanagh. The Six Sigma Way: Team
Fieldbook, An Implementation Guide for Process Improvement Teams. McGraw-
Hill, 2002.
[5] Latief Yusuf dan Retyaning Puji Utami, Penerapan Pendekatan Six Sigma Dalam
Penjagaan Kualitas Pada Proyek Konstruksi. Makara, Teknologi, Vol. 13, No. 2,
November 2009: 67-72
[6] Manggala D, Mengenal Six Sigma Secara Sederhana. 2005