SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS...

15
1 SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS ANGGORA DENGAN METODE DEMPSTER – SHAFFER Latifa Sari Rinni Purnama sari Utari Rachmadini Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora dengan metode Dempster-Shafer berisi basis pengetahuan gejala-gejala penyakit pada kucing jenis anggora. Setiap gejala-gejala yang dipilih dapat menentukan jenis penyakit pada kucing anggora. Pada diagnosa penyakit kucing jenis anggora menggunakan rule base method untuk menentukan alur atau aturan dalam penentuan jenis penyakit kucing anggora. Metode dempster shafer memiliki karakterik yang sesuai dengan cara berfikir seorang pakar, namun menggunakan perhitungan matematika berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Bobot nilai didapat dari pakar yang disebut belief functions kemudian dilakukan perhitungan menggunakan rumus yang disebut plausible pada setiap gejala yang dipilih setelah itu dilakukan perhitungan matrik dengan cara mengkalikan setiap gejala dan menghasilkan nilai tertinggi. Sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora dengan metode Dempster- Shafer berbasis web dapat mempermudah pengguna dalam mencari informasi jenis penyakit pada kucing anggora serta dapat langsung mendiagnosa penyakit dan solusi dari penyakit tersebut. Kata Kunci : Sistem Pakar, Kucing Anggora,Dempster-Shafer. PENDAHULUAN Hewan peliharaan bagi pemiliknya adalah seperti anak sendiri. Merawat, menjaga dan memperhatikan perekembangannya adalah suatu hal yang sangat penting. Tidak hanya manusia saja yang bisa pergi kesalon untuk perawatan, hewan juga punya salonnya sendiri untuk melakukan perawatan. Bahkan pemilik hewan peliharaan pun rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk merawat hewan peliharaannya agar terhindar dari berbagai penyakit. Kucing telah menjadi sahabat manusia dengan sifatnya yang manis, mungil, dan mudah dekat dengan pemiliknya. Dengan kemampuannnya bermain, manusia mengagumi dan menyayangi mereka. Ada banyak jenis kucing yang biasa dijadikan hewan peliharaan, salah satunya adalah kucing anggora. Menurut Sema Gul (2007 : 4) kucing anggora adalah jenis kucing yang sangat aktif, ia pintar, manis, suka berteman, dan suka bermain. Kucing anggora selalu ingin membuat atraksi, antara lain berjalan diatas perabotan rumah tangga, mencoba menangkap bayangan buruannya, atau bermain dengan gulungan tali sehingga kita bisa terhibur. Dibalik semua itu pemilik kucing anggora juga harus memperhatikan perkembangan kucing anggora yang dipeliharanya dengan merawat dan membawanya ke klinik hewan ataupun pet shop. Pemilik kucing ingin selalu mengetahui keadaan kucing peliharaannya dan memastikan kondisi kesehatannya selalu baik. Namun, belum banyaknya klinik hewan di kota Palembang dan juga ketebatasan waktu yang dimiliki si pemilik kucing, membuat mereka sering kali kesulitan untuk mencari tahu tentang kondisi kesehatan kucing peliharaan mereka tersebut.

Transcript of SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS...

Page 1: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

1

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS ANGGORA

DENGAN METODE DEMPSTER – SHAFFER

Latifa Sari

Rinni Purnama sari

Utari Rachmadini

Jurusan Sistem Informasi

STMIK PalComTech Palembang

Abstrak

Sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora dengan metode Dempster-Shafer berisi

basis pengetahuan gejala-gejala penyakit pada kucing jenis anggora. Setiap gejala-gejala

yang dipilih dapat menentukan jenis penyakit pada kucing anggora. Pada diagnosa penyakit

kucing jenis anggora menggunakan rule base method untuk menentukan alur atau aturan

dalam penentuan jenis penyakit kucing anggora. Metode dempster shafer memiliki karakterik

yang sesuai dengan cara berfikir seorang pakar, namun menggunakan perhitungan

matematika berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan

pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi

yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Bobot nilai

didapat dari pakar yang disebut belief functions kemudian dilakukan perhitungan

menggunakan rumus yang disebut plausible pada setiap gejala yang dipilih setelah itu

dilakukan perhitungan matrik dengan cara mengkalikan setiap gejala dan menghasilkan nilai

tertinggi. Sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora dengan metode Dempster-

Shafer berbasis web dapat mempermudah pengguna dalam mencari informasi jenis penyakit

pada kucing anggora serta dapat langsung mendiagnosa penyakit dan solusi dari penyakit

tersebut.

Kata Kunci : Sistem Pakar, Kucing Anggora,Dempster-Shafer.

PENDAHULUAN

Hewan peliharaan bagi pemiliknya adalah seperti anak sendiri. Merawat, menjaga dan

memperhatikan perekembangannya adalah suatu hal yang sangat penting. Tidak hanya

manusia saja yang bisa pergi kesalon untuk perawatan, hewan juga punya salonnya sendiri

untuk melakukan perawatan. Bahkan pemilik hewan peliharaan pun rela mengeluarkan

banyak uang hanya untuk merawat hewan peliharaannya agar terhindar dari berbagai

penyakit. Kucing telah menjadi sahabat manusia dengan sifatnya yang manis, mungil, dan

mudah dekat dengan pemiliknya. Dengan kemampuannnya bermain, manusia mengagumi

dan menyayangi mereka. Ada banyak jenis kucing yang biasa dijadikan hewan peliharaan,

salah satunya adalah kucing anggora.

Menurut Sema Gul (2007 : 4) kucing anggora adalah jenis kucing yang sangat aktif, ia

pintar, manis, suka berteman, dan suka bermain. Kucing anggora selalu ingin membuat

atraksi, antara lain berjalan diatas perabotan rumah tangga, mencoba menangkap bayangan

buruannya, atau bermain dengan gulungan tali sehingga kita bisa terhibur. Dibalik semua itu

pemilik kucing anggora juga harus memperhatikan perkembangan kucing anggora yang

dipeliharanya dengan merawat dan membawanya ke klinik hewan ataupun pet shop. Pemilik

kucing ingin selalu mengetahui keadaan kucing peliharaannya dan memastikan kondisi

kesehatannya selalu baik. Namun, belum banyaknya klinik hewan di kota Palembang dan

juga ketebatasan waktu yang dimiliki si pemilik kucing, membuat mereka sering kali

kesulitan untuk mencari tahu tentang kondisi kesehatan kucing peliharaan mereka tersebut.

Page 2: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

2

Seiring dengan berkembangnya teknologi, pakar tidak hanya manusia, pakar dapat

diimplementasikan kedalam sistem yang disebut sistem pakar. Kecerdasan buatan adalah

salah satu bidang dalam ilmu komputer yang membuat komputer dapat bertindak seperti

manusia (menirukan kerja otak manusia). Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah

sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat

menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. ( Elfina dan Ardi

pujiyanto : 2013).

Dengan adanya sistem pakar, masyarakat dapat berkonsultasi secara langsung

mengenai penyakit apa yang sedang dialami oleh kucing mereka dilihat dari gejala – gejala

yang dialami oleh kucing tersebut. Selain itu sistem pakar juga dapat membantu masyarakat

memberikan solusi yang tepat untuk menyembuhkan kucing peliharaan mereka tersebut dan

tips – tips untuk membantu agar kucing peliharaan mereka tidak lagi terserang penyakit.

Kesalahan dalam perawatan ataupun kurangnya pengetahuan tentang pemeliharaan pada

kucing anggora dapat berakibat patal seperti kematian.

Oleh karena itu, dibuatlah sebuah sistem pakar guna untuk membantu masyarakat

yang memiliki kucing peliharaan agar dapat mengetahui kondisi kesehatan kucing mereka

serta cara merawatnya. Dalam pembuatan sistem pakar ini, metode yang digunakan adalah

metode Dempster- Shafer. Dempster- Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian

berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang

masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah

(bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa.Berdasarkan uraian diatas

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Sistem Pakar Diagnosa

Penyakit Kucing Jenis Anggora dengan Metode Dempster – Shafer”.

LANDASAN TEORI

Kecerdasan Buatan

Menurut Sutojo, Mulyanto, dan Suhartono (2011:1) kecerdasan buatan berasal dari

bahasa inggris “Artificial Inteligence” atau disingkat AI, yaitu intelligence adalah kata sifat

yang berarti cerdas, sedangkan artificial artinya buatan kecerdasan. Buatan yang dimaksud

di sini merujuk pada mesin yang mampu berpikir menimbang tindakan yang diambil, dan

mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia.

Pakar

Menurut Kusrini (2008:3), Pakar adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang

dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam.

Sistem Pakar

Menurut Kusrini (2008:1), Sistem pakar adalah program komputer yang menirukan

penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu.

Struktur Sistem Pakar

Menurut Sutojo, Mulyanto, dan Suhartono (2011:166), ada dua bagian penting dari

sistem pakar, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan

konsultasi (consultation environment).

Basis Pengetahuan

Menurut Ahrami (2005:19), basis pengetahuan mengandung pengetahuan mengandung

pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah.

Page 3: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

3

Mesin Inferensi

Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk

penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan

untuk memformulasikan kesimpulan (Ahrami, 2005:19).

Kucing Kucing adalah Kucing (Felis catus) merupakan hewan karnivora yang dapat ditemui

hampir di seluruh dunia karena kemampuan beradaptasinya yang sangat baik.Seiring

perkembangan jaman, kucing yang pada jaman dahulu dikenal sebagai simbol religi,

sekarang telah menjadi pengontrol populasi tikus dan juga salah satu hewan

kesayangan.(Putu Anna Oktaviana, Made Dwinata dan Ida Bagus Made Oka : 2014 ).

Kucing Anggora

Menurut Sema Gul (2010:7) Kucing adalah binatang pintar, menggemaskan, dan

menghibur. Hewan ini dapat dijadikan teman ketika kesepian dan teman bermain.

Jenis-Jenis Penyakit pada Kucing Anggora

1. Flu Kucing adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh penyebaran virus dan bakteri.

Gejala – gejala yang terdapat pada flu kucing adalah bersin – bersin, nafsu makan

turun, demam, pilek, belekan berlebihan, radang mata, dehidrasi, air ludah yang

berlebihan, lemas, dan batuk

2. Penyakit Kulit

a. Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit sejenis kutu (tungau

scabies). Gejala – gejala yang terdapat pada scabies adalah gatal – gatal,

keropeng yang terdapat di daerah muka, telinga, dan kaki.

b. Jamur Ringworm adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur yang hidup di

kulit dan bulu. Gejala – gejala yang terdapat pada jamur adalah gatal – gatal,

radang mata, hidung bengkak, dan suara nafas berat.

c. Flea atau Kutu adalah parasit yang terdapat dibagian luar tubuh hewan. Kutu

akan menghisap darah hewan yang ditumpanginya. Gejala – gejala yang

terdapat pada kutu adalah gatal – gatal dan bulu rontok.

3. Diare adalah penyakit dimana kucing mengalami buang air besar yang sering dan

memiliki lebih banyak kandungan air. Gejala – gejala yang biasa terdapat pada diare

adalah nafsu makan turun, diare, dehidrasi dan lemas.

Php

Menurut Kadir (2009 : 246 ), PHP adalah skrip yang dijalankan di server. Jadi, konsepnya

berbeda dengan JavaScript yang dijalankan pada sisi klien.

MySQL

Menurut Nugroho ( 2005 : 3 ), MYSQL adalah sebuah database server, dapat juga berperan

sebagai client sehinggga disebut database client/server, yang open source dengan

kemampuan dapat berjalan baik di OS (operating Sistem) manapun, dengan Platform

Windows maupun Linux.

Dempster – Shaffer Menurut Yasidah Nur Istiqomah dan Abdul Fadlil (2013) secara umum teori

Dempster Shafer ditulis dalam suatu interval:

Page 4: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

4

[Belief, Plausibility] (1)

Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan

preposisi. Jika bernilai (nol) maka mengidentifikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika

bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian [2]. Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai :

Pl(s) = 1 – Bel(¬s) (2)

Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika kita yakin akan ¬s, maka dapat dikatakan

bahwa Bel(¬s)=1, dan Pl(¬s)=0. Pada teori Dempster Shaffer kita mengenal adanya frame of

discernment yang dinotasikan dengan θ. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari

sekumpulan hipotesis. Tujuan kita adalah mengaitkan ukuran kepercayaan elemen-elemen θ.

Tidak semua evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Sebagai contoh, panas

mungkin hanya mendukung {F,B,D}. Untuk itu perlu adanya probabilitas fungsi densitas

(m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemen-elemen θ saja, namun juga semua subset-

nya. Sehingga jika θ berisi n elemen, maka subset dari θ semuanya berjumlah 2n . Kita harus

menunjukkan bahwa jumlah semua m dalam subset θ sama dengan 1. Andaikan tidakada

informasi apapun untuk memilih keempat hipotesa tersebut, maka nilai:

m{ θ } = 1,0

Jika kemudian diketahui bahwa panas merupakan gejala dari flu, demam, dan

bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1 – 0,8 = 0,2

Andaikan diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1 sebagai fungsi densitasnya,

dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi densitasnya, maka kita dapat

membentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3, yaitu:

M3 (Z) = .

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Masalah

Dengan adanya sistem pakar, masyarakat dapat berkonsultasi secara langsung

mengenai penyakit apa yang sedang dialami oleh kucing mereka dilihat dari gejala – gejala

yang dialami oleh kucing tersebut. Selain itu sistem pakar juga dapat membantu masyarakat

memberikan solusi yang tepat untuk menyembuhkan kucing peliharaan mereka tersebut dan

tips – tips untuk membantu agar kucing peliharaan mereka tidak lagi terserang penyakit. Oleh

karena itu, dibuatlah sebuah sistem pakar guna untuk membantu masyarakat yang memiliki

kucing peliharaan agar dapat mengetahui kondisi kesehatan kucing mereka serta cara

merawatnya. Dalam pembuatan sistem pakar ini, metode yang digunakan adalah metode

Dempster- Shafer. Dempster- Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian

berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran

yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang

terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa.

Analisis Sistem

Dari hasil wawancara penulis dengan pakar, gejala-gejala penyakit kucing anggora

akan dipilih oleh user dan ditampilkan sebagai input yaitu:

Gejala penyakit pada kucing anggora yang terpilih adalah perubahan suhu tubuh, kurangnya

nafsu makan, dan penurunan daya tahan tubuh.

Langkah penentuan penyakit kucing anggora:

1) Mencari penyakit pada kucing anggora yang sesuai dengan gejala-gejala yang telah

dipilih oleh user dan sesuai dengan basis pengetahuan.

Page 5: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

5

2) Melakukan perhitungan Dempster Shafer dari gejala-gejala penyakit pada kucing

anggora yang dipilih oleh user dan ditentukan oleh forward chaining.

Penyelesaian:

1) Mencari jenis penyakit kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala penyakit yang

dipilih user.

2) Berdasarkan gejala-gejala yang telah dipilih user maka diperoleh jenis penyakit

kucing anggora yang mempunyai nilai forward chaining dan dempster Shaffer

tertinggi.

Penyelesaian:

1) Mencari jenis penyakit kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala penyakit yang

dipili user.

2) Berdasarkan gejala-gejala yang telah dipilih user maka diperoleh jenis penyakit

kucing anggora yang penyelusuran dengan forward chaining dan perhitungan dengan

demster shaffer.

Analisis Hasil

Dari ha

sil konsultasi dengan pakar, diagnosa penyakit pada kucing anggora :

Langkah konsultasi

1) Mencari gejala-gejala yang telah ditentukan

2) Mencari data jenis penyakit kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala yang dipilih

oleh user.

Penyelesain:

1) Mencari jenis penyakit pada kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala yang dipilih.

Tabel 1. Data Penyakit

Kode jenis penyakit Jenis penyakit

P01 Flea / Kutu

P02 Jamur

P03 Scabies

P04 Diare

P05 Flu Kucing

Tabel 2. Data Gejala

No Kode Gejala Gejala

1 G01 Gatal- Gatal

2 G02 Bulu Rontok / Kusam

3 G03 Radang Mata

4 G04 Hidung Bengkak

5 G05 Sesak Nafas berlebihan

6 G06 Keropeng di daerah Mata, telinga dan kaki

7 G07 Nafsu Makan Menurun

Page 6: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

6

8 G08 Diare

9 G09 Dehidrasi

10 G10 Lemas

11 G11 Bersin – Bersin

12 G12 Demam

13 G13 Pilek

14 G14 Belekan berlebihan

15 G15 Air Ludah Berlebihan

16 G16 Batuk – Batuk

17 G17 Kekebalan Tubuh Menurun

Tabel 3. Tabel Keputusan

Kode

Gejala

Kode Penyakit

P01 P02 P03 P04 P05

G01 � � �

G02 �

G03 � �

G04 �

G05 � �

G06 �

G07 � �

G08 � �

G09 � �

G10 � �

G11 �

G12 �

G13 �

G14 �

G15 �

G16 �

G17 �

Tabel 4. Rentang Nilai

Kode

Gejala Nama Gejala Bobot

G01 Gatal-Gatal 0,95

G02 Bulu Rontok/Kusam 0,50

G03 Radang Mata 0,65

G04 Hidung Bengkak 0,55

G05 Sesak Nafas berlebihan 0,70

G06 Keropeng di daerah Mata, telinga dan kaki 0,60

G07 Nafsu Makan Menurun 0,75

Page 7: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

7

G08 Diare 0,85

G09 Dehidrasi 0,53

G10 Lemas 0,72

G11 Bersin-Bersin 0,66

G12 Deman 0,85

G13 Pilek 0,78

G14 Belekan Berlebihan 0,59

G15 Air Ludah Berlebihan 0,90

G16 Batuk-Batuk 0,84

G17 Kekebalan Tubuh Menurun 0,57

Tabel 5. Rule base ( Tabel Aturan)

Aturan/Rule Kaidah

Aturan 1

(R1)

IF G01 AND G02 THEN P01.

Aturan 2

(R2)

IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 THEN

P02.

Aturan 3

(R3)

IF G01 AND G06 THEN P03.

Aturan 4

(R4)

IF G07 AND G08 AND G09 AND G10 THEN

P04.

Aturan 5

(R5)

IF G07 AND G08 AND G09 AND G10 AND

G05 AND G03 AND G11 AND G12 AND G13

AND G14 AND G15 AND G16 AND G17 THEN

P05.

Diagram Konteks Sistem

Menurut De Marco dan Jourdan, diagram konteks adalah diagram yang

menggambarkan Sistem bagian besar dari aliran arus data Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa

Penyakit Pada Kucing Anggora. Diagram konteks juga menjelaskan sumber dan bagaimana

informasi data-data tersebut diproses.

Gambar 1. Diagram Konteks Sistem.

Diagram konteks pada gambar 1. dapat dijelaskan bahwa Sistem Pakar Untuk

Mendiagnosa Penyakit Pada Kucing Anggora mempunyai 2 kesatuan luar, yaitu : admin dan

pengunjung. Admin melakukan penginputan data berupa data login, data gejala, data

Page 8: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

8

penyakit, dan data tips. Sedangkan pengunjung melakukan penginputan data konsultasi, dan

informasi yang didapatkan oleh pengunjung adalah info gejala, info tips dan hasil konsultasi.

Data Flow Diagram(DFD)

Menurut Fatta (2007:119) Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang

digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem yang kan

dikembangkan.

Gambar 2. Diagram Level 0

Page 9: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

9

Berikut penjelasan yang terdapat pada gambar 2 di atas :

1. Proses 1.0 adalah Proses Penginputan data admin dimana data bersumber dari terminator

Admin berupa data admin, hasil proses disimpan dalam tabel Admin.

2. Proses 2.0 adalah Proses Penginputan data gejala dimana data bersumber dari terminator

pakar berupa data gejala, hasil proses disimpan dalam tabel gejala dan akan diberikan ke

proses data konsultasi.

3. Proses 3.0 adalah Proses penginputan data penyakit dimana data bersumber dari

terminator Pakar berupa data penyakit, hasil proses disimpan dalam tabel penyakit dan

akan diberikan ke proses data konsultasi.

4. Proses 4.0 P adalah input data tips berupa data tips dan akan disimpan didalam tabel tips.

5. Proses 5.0 adalah input data pengunjung.

6. Proses 5.0 P adalah input data konsultasi berupa data konsultasi dan akan disimpan

didalam tabel konsultasi. Pengunjung akan mendapatkan hasil konsultasi dan informasi

tips perawatan kucing.

Entity Relational Diagram(ERD)

Menurut Fatta (2007:121) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang

menunjukkan informasi dibuat, disimpan dan digunakan dalam sistem bisnis.

Gambar 3. Entity Relational Diagram(ERD) Dari gambar 3. Diargram entity relational diagram (erd) dapat dijelakan bahwa

entitas gejala dan penyakit melakukan relasi ke hasil konsultasi. Entitas konsultasi mendapat

gejala dan penyakit yang terdapat pada kucing sehingga menghasilkan hasil konsultasi.

Page 10: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

10

Desain Alur yang diusulkan

Gambar 4.Diagram yang Diusulkan

Berdasarkan gambar 4 Flowchart yang usulkan pada sistem pakar untuk menganalisis

tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir dengan menggunakan metode Dempster-Shafer

sebagai beikut:

1. Admin melakukan login dengan menggunakan username dan password, jika berhasil

akan masuk ke menu utama dan jika gagal maka akan melalukan login ulang.

2. Admin melakukan proses penginputan data ke dalam sistem yang berupa data Gejala,

data Penyakit, data Tips, dan data Konsultasi. Jika selesai penginputan akan

tersimpan ke dalam database admin, Gejala, Penyakit, Tips,dan Konsultasi.

Page 11: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

11

3. Pengunjung melakukan konsultasi dengan memasukkan data gejala-gejala yang

dialami kucing anggora tersebut kemudian setelah proses perhitungan sistem

mendapatkan hasil data penyakit dan solusi.

HASIL RANCANGAN

1. Form Login Admin

Halaman form Login admin berguna untuk Admin masuk kedalam halaman

Admin. Admin harus mengisi username dan password yang berfungsi untuk

pengamanan sistem pakar.

Gambar 5. Halaman Login Admin

2. Halaman Index Admin

Setelah Login akan tampil ke Halaman utama Admin. Pada halamanini terdiri dari

menu yang harus dipilih terlebih dahulu untuk pengisian data pada sistem pakar daignosa

penyakit kucing jenis anggora.

Gambar 6. Halaman Index Admin

3. Halaman Home

Halaman Home adalah halaman depan Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit kucing

jenis anggora yang terdiri dari beberapa menu yaitu home, diagnosa, artikel dan testimoni.

Page 12: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

12

Gambar 7. Halaman Home

4. Halaman Diagnosa

Halaman Diagnosa berisikan jenis gejala penyakit pada kucing anggora

dapat dipilih dengan menconteng check box gejala penyakit untuk menentukan

penyakit yang ada kucing anggora.

Gambar 8. Halaman Diagnosa.

Page 13: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

13

5. Halaman Artikel

Halaman Artikel berisikan artikel tips perawatan kucing anggora.

Gambar 9. Halaman Artikel

6. Halaman Testimoni

Halaman Testimoni berfungsi untuk pengunjung website menyampaikan kritikan

ataupun saran tentang Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora.

Gambar 10. Halaman Testimoni

Page 14: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

14

7. Halaman Cek Diagnosa

Halaman Cek Diagnosa adalah halaman untuk melihat hasil diagnosa yang dilakukan

pengunjung.

Gambar 11. Halaman Cek Diagnosa

8. Halaman Hasil diagnosa

Halaman hasil diagnosa adalah halaman yang menampilkan hasil dari diagnosa setelah

gejala yang dipilih oleh pengunjung.

Gambar 12. Halaman Hasil diagnosa

Page 15: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS …news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2015/09/Jurnal_Latifa_Rinni... · bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1

15

PENUTUP

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dengan penerapan Metode

Dempster- Shafer pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Kucing Anggora. Maka penulis

mengambil beberapa kesimpulan bahwa Dengan adanya Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa

Penyakit pada kucing anggora dapat membantu mengetahui macam penyakit yang menyerang

pada kucing Anggora.Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada kucing anggora ini bisa

menampilkan informasi seperti diagnosa penyakit kucing anggora, artikel mengenai

kucing,tips-tips mengenai kucing anggora.

DAFTAR PUSTAKA

Ahrami, Muhammad.2005.Konsep Dasar Sistem Pakar.Yogyakarta: Andi offset.

Elfina dan A. Pujiyanto. 2013. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada ikan konsumsi

air tawar berbasis website. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Vol : 1. No : 1.

Hal : 45.

Fatta, Al Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi.

Gul Sema. 2007. Serial Ilmu Pengetahuan Pupoler Hewan Peliharaan. Bogor : Yudhistira.

Istiqomah, Nur Yasidah dan A. Fadhil. 2013. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit

saluran penceranaan menggunkan metode Dempster Shafer. Jurnal Sarjana

Teknik Informatika. Vol : 1. No : 1. Hal : 35.

Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan

Metode Kuantitatif Pertanyaan.Yogyakarta:Andi.

Kadir, Abdul. 2009. Mastering Ajax dan PHP. Yogyakarta : Andi.

Nugroho, Bunafit.2005. Database Relasional dengan MySQL. Yogyakarta:Andi

Oktaviana, P Anna, M Dwinata dan I bagus made oka. 2014. Prevalensi Infeksi Cacing

Ancylostoma Spp Pada Kucing Lokal (Felis catus) Di Kota Denpasar. Buletin

Veteriner Udayana. Vol : 6. No : 2. Hal : 162.

Sutojo, E. Mulyanto dan Vincent Suhartono. 2011. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta:Andi.