SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS...
Transcript of SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS...
1
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING JENIS ANGGORA
DENGAN METODE DEMPSTER – SHAFFER
Latifa Sari
Rinni Purnama sari
Utari Rachmadini
Jurusan Sistem Informasi
STMIK PalComTech Palembang
Abstrak
Sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora dengan metode Dempster-Shafer berisi
basis pengetahuan gejala-gejala penyakit pada kucing jenis anggora. Setiap gejala-gejala
yang dipilih dapat menentukan jenis penyakit pada kucing anggora. Pada diagnosa penyakit
kucing jenis anggora menggunakan rule base method untuk menentukan alur atau aturan
dalam penentuan jenis penyakit kucing anggora. Metode dempster shafer memiliki karakterik
yang sesuai dengan cara berfikir seorang pakar, namun menggunakan perhitungan
matematika berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan
pemikiran yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi
yang terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Bobot nilai
didapat dari pakar yang disebut belief functions kemudian dilakukan perhitungan
menggunakan rumus yang disebut plausible pada setiap gejala yang dipilih setelah itu
dilakukan perhitungan matrik dengan cara mengkalikan setiap gejala dan menghasilkan nilai
tertinggi. Sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora dengan metode Dempster-
Shafer berbasis web dapat mempermudah pengguna dalam mencari informasi jenis penyakit
pada kucing anggora serta dapat langsung mendiagnosa penyakit dan solusi dari penyakit
tersebut.
Kata Kunci : Sistem Pakar, Kucing Anggora,Dempster-Shafer.
PENDAHULUAN
Hewan peliharaan bagi pemiliknya adalah seperti anak sendiri. Merawat, menjaga dan
memperhatikan perekembangannya adalah suatu hal yang sangat penting. Tidak hanya
manusia saja yang bisa pergi kesalon untuk perawatan, hewan juga punya salonnya sendiri
untuk melakukan perawatan. Bahkan pemilik hewan peliharaan pun rela mengeluarkan
banyak uang hanya untuk merawat hewan peliharaannya agar terhindar dari berbagai
penyakit. Kucing telah menjadi sahabat manusia dengan sifatnya yang manis, mungil, dan
mudah dekat dengan pemiliknya. Dengan kemampuannnya bermain, manusia mengagumi
dan menyayangi mereka. Ada banyak jenis kucing yang biasa dijadikan hewan peliharaan,
salah satunya adalah kucing anggora.
Menurut Sema Gul (2007 : 4) kucing anggora adalah jenis kucing yang sangat aktif, ia
pintar, manis, suka berteman, dan suka bermain. Kucing anggora selalu ingin membuat
atraksi, antara lain berjalan diatas perabotan rumah tangga, mencoba menangkap bayangan
buruannya, atau bermain dengan gulungan tali sehingga kita bisa terhibur. Dibalik semua itu
pemilik kucing anggora juga harus memperhatikan perkembangan kucing anggora yang
dipeliharanya dengan merawat dan membawanya ke klinik hewan ataupun pet shop. Pemilik
kucing ingin selalu mengetahui keadaan kucing peliharaannya dan memastikan kondisi
kesehatannya selalu baik. Namun, belum banyaknya klinik hewan di kota Palembang dan
juga ketebatasan waktu yang dimiliki si pemilik kucing, membuat mereka sering kali
kesulitan untuk mencari tahu tentang kondisi kesehatan kucing peliharaan mereka tersebut.
2
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pakar tidak hanya manusia, pakar dapat
diimplementasikan kedalam sistem yang disebut sistem pakar. Kecerdasan buatan adalah
salah satu bidang dalam ilmu komputer yang membuat komputer dapat bertindak seperti
manusia (menirukan kerja otak manusia). Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah
sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. ( Elfina dan Ardi
pujiyanto : 2013).
Dengan adanya sistem pakar, masyarakat dapat berkonsultasi secara langsung
mengenai penyakit apa yang sedang dialami oleh kucing mereka dilihat dari gejala – gejala
yang dialami oleh kucing tersebut. Selain itu sistem pakar juga dapat membantu masyarakat
memberikan solusi yang tepat untuk menyembuhkan kucing peliharaan mereka tersebut dan
tips – tips untuk membantu agar kucing peliharaan mereka tidak lagi terserang penyakit.
Kesalahan dalam perawatan ataupun kurangnya pengetahuan tentang pemeliharaan pada
kucing anggora dapat berakibat patal seperti kematian.
Oleh karena itu, dibuatlah sebuah sistem pakar guna untuk membantu masyarakat
yang memiliki kucing peliharaan agar dapat mengetahui kondisi kesehatan kucing mereka
serta cara merawatnya. Dalam pembuatan sistem pakar ini, metode yang digunakan adalah
metode Dempster- Shafer. Dempster- Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian
berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran yang
masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah
(bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa.Berdasarkan uraian diatas
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Kucing Jenis Anggora dengan Metode Dempster – Shafer”.
LANDASAN TEORI
Kecerdasan Buatan
Menurut Sutojo, Mulyanto, dan Suhartono (2011:1) kecerdasan buatan berasal dari
bahasa inggris “Artificial Inteligence” atau disingkat AI, yaitu intelligence adalah kata sifat
yang berarti cerdas, sedangkan artificial artinya buatan kecerdasan. Buatan yang dimaksud
di sini merujuk pada mesin yang mampu berpikir menimbang tindakan yang diambil, dan
mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh manusia.
Pakar
Menurut Kusrini (2008:3), Pakar adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang
dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam.
Sistem Pakar
Menurut Kusrini (2008:1), Sistem pakar adalah program komputer yang menirukan
penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu.
Struktur Sistem Pakar
Menurut Sutojo, Mulyanto, dan Suhartono (2011:166), ada dua bagian penting dari
sistem pakar, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan lingkungan
konsultasi (consultation environment).
Basis Pengetahuan
Menurut Ahrami (2005:19), basis pengetahuan mengandung pengetahuan mengandung
pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah.
3
Mesin Inferensi
Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk
penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan
untuk memformulasikan kesimpulan (Ahrami, 2005:19).
Kucing Kucing adalah Kucing (Felis catus) merupakan hewan karnivora yang dapat ditemui
hampir di seluruh dunia karena kemampuan beradaptasinya yang sangat baik.Seiring
perkembangan jaman, kucing yang pada jaman dahulu dikenal sebagai simbol religi,
sekarang telah menjadi pengontrol populasi tikus dan juga salah satu hewan
kesayangan.(Putu Anna Oktaviana, Made Dwinata dan Ida Bagus Made Oka : 2014 ).
Kucing Anggora
Menurut Sema Gul (2010:7) Kucing adalah binatang pintar, menggemaskan, dan
menghibur. Hewan ini dapat dijadikan teman ketika kesepian dan teman bermain.
Jenis-Jenis Penyakit pada Kucing Anggora
1. Flu Kucing adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh penyebaran virus dan bakteri.
Gejala – gejala yang terdapat pada flu kucing adalah bersin – bersin, nafsu makan
turun, demam, pilek, belekan berlebihan, radang mata, dehidrasi, air ludah yang
berlebihan, lemas, dan batuk
2. Penyakit Kulit
a. Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit sejenis kutu (tungau
scabies). Gejala – gejala yang terdapat pada scabies adalah gatal – gatal,
keropeng yang terdapat di daerah muka, telinga, dan kaki.
b. Jamur Ringworm adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur yang hidup di
kulit dan bulu. Gejala – gejala yang terdapat pada jamur adalah gatal – gatal,
radang mata, hidung bengkak, dan suara nafas berat.
c. Flea atau Kutu adalah parasit yang terdapat dibagian luar tubuh hewan. Kutu
akan menghisap darah hewan yang ditumpanginya. Gejala – gejala yang
terdapat pada kutu adalah gatal – gatal dan bulu rontok.
3. Diare adalah penyakit dimana kucing mengalami buang air besar yang sering dan
memiliki lebih banyak kandungan air. Gejala – gejala yang biasa terdapat pada diare
adalah nafsu makan turun, diare, dehidrasi dan lemas.
Php
Menurut Kadir (2009 : 246 ), PHP adalah skrip yang dijalankan di server. Jadi, konsepnya
berbeda dengan JavaScript yang dijalankan pada sisi klien.
MySQL
Menurut Nugroho ( 2005 : 3 ), MYSQL adalah sebuah database server, dapat juga berperan
sebagai client sehinggga disebut database client/server, yang open source dengan
kemampuan dapat berjalan baik di OS (operating Sistem) manapun, dengan Platform
Windows maupun Linux.
Dempster – Shaffer Menurut Yasidah Nur Istiqomah dan Abdul Fadlil (2013) secara umum teori
Dempster Shafer ditulis dalam suatu interval:
4
[Belief, Plausibility] (1)
Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence dalam mendukung suatu himpunan
preposisi. Jika bernilai (nol) maka mengidentifikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika
bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian [2]. Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai :
Pl(s) = 1 – Bel(¬s) (2)
Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika kita yakin akan ¬s, maka dapat dikatakan
bahwa Bel(¬s)=1, dan Pl(¬s)=0. Pada teori Dempster Shaffer kita mengenal adanya frame of
discernment yang dinotasikan dengan θ. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari
sekumpulan hipotesis. Tujuan kita adalah mengaitkan ukuran kepercayaan elemen-elemen θ.
Tidak semua evidence secara langsung mendukung tiap-tiap elemen. Sebagai contoh, panas
mungkin hanya mendukung {F,B,D}. Untuk itu perlu adanya probabilitas fungsi densitas
(m). Nilai m tidak hanya mendefinisikan elemen-elemen θ saja, namun juga semua subset-
nya. Sehingga jika θ berisi n elemen, maka subset dari θ semuanya berjumlah 2n . Kita harus
menunjukkan bahwa jumlah semua m dalam subset θ sama dengan 1. Andaikan tidakada
informasi apapun untuk memilih keempat hipotesa tersebut, maka nilai:
m{ θ } = 1,0
Jika kemudian diketahui bahwa panas merupakan gejala dari flu, demam, dan
bronkitis dengan m = 0,8, maka:m{F,D,B} = 0,8 ,m{ θ } = 1 – 0,8 = 0,2
Andaikan diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1 sebagai fungsi densitasnya,
dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi densitasnya, maka kita dapat
membentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3, yaitu:
M3 (Z) = .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi Masalah
Dengan adanya sistem pakar, masyarakat dapat berkonsultasi secara langsung
mengenai penyakit apa yang sedang dialami oleh kucing mereka dilihat dari gejala – gejala
yang dialami oleh kucing tersebut. Selain itu sistem pakar juga dapat membantu masyarakat
memberikan solusi yang tepat untuk menyembuhkan kucing peliharaan mereka tersebut dan
tips – tips untuk membantu agar kucing peliharaan mereka tidak lagi terserang penyakit. Oleh
karena itu, dibuatlah sebuah sistem pakar guna untuk membantu masyarakat yang memiliki
kucing peliharaan agar dapat mengetahui kondisi kesehatan kucing mereka serta cara
merawatnya. Dalam pembuatan sistem pakar ini, metode yang digunakan adalah metode
Dempster- Shafer. Dempster- Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian
berdasarkan belief functions and plausible reasoning (fungsi kepercayaan dan pemikiran
yang masuk akal), yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang
terpisah (bukti) untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa.
Analisis Sistem
Dari hasil wawancara penulis dengan pakar, gejala-gejala penyakit kucing anggora
akan dipilih oleh user dan ditampilkan sebagai input yaitu:
Gejala penyakit pada kucing anggora yang terpilih adalah perubahan suhu tubuh, kurangnya
nafsu makan, dan penurunan daya tahan tubuh.
Langkah penentuan penyakit kucing anggora:
1) Mencari penyakit pada kucing anggora yang sesuai dengan gejala-gejala yang telah
dipilih oleh user dan sesuai dengan basis pengetahuan.
5
2) Melakukan perhitungan Dempster Shafer dari gejala-gejala penyakit pada kucing
anggora yang dipilih oleh user dan ditentukan oleh forward chaining.
Penyelesaian:
1) Mencari jenis penyakit kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala penyakit yang
dipilih user.
2) Berdasarkan gejala-gejala yang telah dipilih user maka diperoleh jenis penyakit
kucing anggora yang mempunyai nilai forward chaining dan dempster Shaffer
tertinggi.
Penyelesaian:
1) Mencari jenis penyakit kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala penyakit yang
dipili user.
2) Berdasarkan gejala-gejala yang telah dipilih user maka diperoleh jenis penyakit
kucing anggora yang penyelusuran dengan forward chaining dan perhitungan dengan
demster shaffer.
Analisis Hasil
Dari ha
sil konsultasi dengan pakar, diagnosa penyakit pada kucing anggora :
Langkah konsultasi
1) Mencari gejala-gejala yang telah ditentukan
2) Mencari data jenis penyakit kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala yang dipilih
oleh user.
Penyelesain:
1) Mencari jenis penyakit pada kucing anggora sesuai dengan gejala-gejala yang dipilih.
Tabel 1. Data Penyakit
Kode jenis penyakit Jenis penyakit
P01 Flea / Kutu
P02 Jamur
P03 Scabies
P04 Diare
P05 Flu Kucing
Tabel 2. Data Gejala
No Kode Gejala Gejala
1 G01 Gatal- Gatal
2 G02 Bulu Rontok / Kusam
3 G03 Radang Mata
4 G04 Hidung Bengkak
5 G05 Sesak Nafas berlebihan
6 G06 Keropeng di daerah Mata, telinga dan kaki
7 G07 Nafsu Makan Menurun
6
8 G08 Diare
9 G09 Dehidrasi
10 G10 Lemas
11 G11 Bersin – Bersin
12 G12 Demam
13 G13 Pilek
14 G14 Belekan berlebihan
15 G15 Air Ludah Berlebihan
16 G16 Batuk – Batuk
17 G17 Kekebalan Tubuh Menurun
Tabel 3. Tabel Keputusan
Kode
Gejala
Kode Penyakit
P01 P02 P03 P04 P05
G01 � � �
G02 �
G03 � �
G04 �
G05 � �
G06 �
G07 � �
G08 � �
G09 � �
G10 � �
G11 �
G12 �
G13 �
G14 �
G15 �
G16 �
G17 �
Tabel 4. Rentang Nilai
Kode
Gejala Nama Gejala Bobot
G01 Gatal-Gatal 0,95
G02 Bulu Rontok/Kusam 0,50
G03 Radang Mata 0,65
G04 Hidung Bengkak 0,55
G05 Sesak Nafas berlebihan 0,70
G06 Keropeng di daerah Mata, telinga dan kaki 0,60
G07 Nafsu Makan Menurun 0,75
7
G08 Diare 0,85
G09 Dehidrasi 0,53
G10 Lemas 0,72
G11 Bersin-Bersin 0,66
G12 Deman 0,85
G13 Pilek 0,78
G14 Belekan Berlebihan 0,59
G15 Air Ludah Berlebihan 0,90
G16 Batuk-Batuk 0,84
G17 Kekebalan Tubuh Menurun 0,57
Tabel 5. Rule base ( Tabel Aturan)
Aturan/Rule Kaidah
Aturan 1
(R1)
IF G01 AND G02 THEN P01.
Aturan 2
(R2)
IF G01 AND G03 AND G04 AND G05 THEN
P02.
Aturan 3
(R3)
IF G01 AND G06 THEN P03.
Aturan 4
(R4)
IF G07 AND G08 AND G09 AND G10 THEN
P04.
Aturan 5
(R5)
IF G07 AND G08 AND G09 AND G10 AND
G05 AND G03 AND G11 AND G12 AND G13
AND G14 AND G15 AND G16 AND G17 THEN
P05.
Diagram Konteks Sistem
Menurut De Marco dan Jourdan, diagram konteks adalah diagram yang
menggambarkan Sistem bagian besar dari aliran arus data Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa
Penyakit Pada Kucing Anggora. Diagram konteks juga menjelaskan sumber dan bagaimana
informasi data-data tersebut diproses.
Gambar 1. Diagram Konteks Sistem.
Diagram konteks pada gambar 1. dapat dijelaskan bahwa Sistem Pakar Untuk
Mendiagnosa Penyakit Pada Kucing Anggora mempunyai 2 kesatuan luar, yaitu : admin dan
pengunjung. Admin melakukan penginputan data berupa data login, data gejala, data
8
penyakit, dan data tips. Sedangkan pengunjung melakukan penginputan data konsultasi, dan
informasi yang didapatkan oleh pengunjung adalah info gejala, info tips dan hasil konsultasi.
Data Flow Diagram(DFD)
Menurut Fatta (2007:119) Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang
digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi pada sistem yang kan
dikembangkan.
Gambar 2. Diagram Level 0
9
Berikut penjelasan yang terdapat pada gambar 2 di atas :
1. Proses 1.0 adalah Proses Penginputan data admin dimana data bersumber dari terminator
Admin berupa data admin, hasil proses disimpan dalam tabel Admin.
2. Proses 2.0 adalah Proses Penginputan data gejala dimana data bersumber dari terminator
pakar berupa data gejala, hasil proses disimpan dalam tabel gejala dan akan diberikan ke
proses data konsultasi.
3. Proses 3.0 adalah Proses penginputan data penyakit dimana data bersumber dari
terminator Pakar berupa data penyakit, hasil proses disimpan dalam tabel penyakit dan
akan diberikan ke proses data konsultasi.
4. Proses 4.0 P adalah input data tips berupa data tips dan akan disimpan didalam tabel tips.
5. Proses 5.0 adalah input data pengunjung.
6. Proses 5.0 P adalah input data konsultasi berupa data konsultasi dan akan disimpan
didalam tabel konsultasi. Pengunjung akan mendapatkan hasil konsultasi dan informasi
tips perawatan kucing.
Entity Relational Diagram(ERD)
Menurut Fatta (2007:121) Entity Relationship Diagram (ERD) adalah diagram yang
menunjukkan informasi dibuat, disimpan dan digunakan dalam sistem bisnis.
Gambar 3. Entity Relational Diagram(ERD) Dari gambar 3. Diargram entity relational diagram (erd) dapat dijelakan bahwa
entitas gejala dan penyakit melakukan relasi ke hasil konsultasi. Entitas konsultasi mendapat
gejala dan penyakit yang terdapat pada kucing sehingga menghasilkan hasil konsultasi.
10
Desain Alur yang diusulkan
Gambar 4.Diagram yang Diusulkan
Berdasarkan gambar 4 Flowchart yang usulkan pada sistem pakar untuk menganalisis
tingkat stres pada mahasiswa tingkat akhir dengan menggunakan metode Dempster-Shafer
sebagai beikut:
1. Admin melakukan login dengan menggunakan username dan password, jika berhasil
akan masuk ke menu utama dan jika gagal maka akan melalukan login ulang.
2. Admin melakukan proses penginputan data ke dalam sistem yang berupa data Gejala,
data Penyakit, data Tips, dan data Konsultasi. Jika selesai penginputan akan
tersimpan ke dalam database admin, Gejala, Penyakit, Tips,dan Konsultasi.
11
3. Pengunjung melakukan konsultasi dengan memasukkan data gejala-gejala yang
dialami kucing anggora tersebut kemudian setelah proses perhitungan sistem
mendapatkan hasil data penyakit dan solusi.
HASIL RANCANGAN
1. Form Login Admin
Halaman form Login admin berguna untuk Admin masuk kedalam halaman
Admin. Admin harus mengisi username dan password yang berfungsi untuk
pengamanan sistem pakar.
Gambar 5. Halaman Login Admin
2. Halaman Index Admin
Setelah Login akan tampil ke Halaman utama Admin. Pada halamanini terdiri dari
menu yang harus dipilih terlebih dahulu untuk pengisian data pada sistem pakar daignosa
penyakit kucing jenis anggora.
Gambar 6. Halaman Index Admin
3. Halaman Home
Halaman Home adalah halaman depan Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit kucing
jenis anggora yang terdiri dari beberapa menu yaitu home, diagnosa, artikel dan testimoni.
12
Gambar 7. Halaman Home
4. Halaman Diagnosa
Halaman Diagnosa berisikan jenis gejala penyakit pada kucing anggora
dapat dipilih dengan menconteng check box gejala penyakit untuk menentukan
penyakit yang ada kucing anggora.
Gambar 8. Halaman Diagnosa.
13
5. Halaman Artikel
Halaman Artikel berisikan artikel tips perawatan kucing anggora.
Gambar 9. Halaman Artikel
6. Halaman Testimoni
Halaman Testimoni berfungsi untuk pengunjung website menyampaikan kritikan
ataupun saran tentang Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit kucing jenis anggora.
Gambar 10. Halaman Testimoni
14
7. Halaman Cek Diagnosa
Halaman Cek Diagnosa adalah halaman untuk melihat hasil diagnosa yang dilakukan
pengunjung.
Gambar 11. Halaman Cek Diagnosa
8. Halaman Hasil diagnosa
Halaman hasil diagnosa adalah halaman yang menampilkan hasil dari diagnosa setelah
gejala yang dipilih oleh pengunjung.
Gambar 12. Halaman Hasil diagnosa
15
PENUTUP
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dengan penerapan Metode
Dempster- Shafer pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Kucing Anggora. Maka penulis
mengambil beberapa kesimpulan bahwa Dengan adanya Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit pada kucing anggora dapat membantu mengetahui macam penyakit yang menyerang
pada kucing Anggora.Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada kucing anggora ini bisa
menampilkan informasi seperti diagnosa penyakit kucing anggora, artikel mengenai
kucing,tips-tips mengenai kucing anggora.
DAFTAR PUSTAKA
Ahrami, Muhammad.2005.Konsep Dasar Sistem Pakar.Yogyakarta: Andi offset.
Elfina dan A. Pujiyanto. 2013. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit pada ikan konsumsi
air tawar berbasis website. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Vol : 1. No : 1.
Hal : 45.
Fatta, Al Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:Andi.
Gul Sema. 2007. Serial Ilmu Pengetahuan Pupoler Hewan Peliharaan. Bogor : Yudhistira.
Istiqomah, Nur Yasidah dan A. Fadhil. 2013. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit
saluran penceranaan menggunkan metode Dempster Shafer. Jurnal Sarjana
Teknik Informatika. Vol : 1. No : 1. Hal : 35.
Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan
Metode Kuantitatif Pertanyaan.Yogyakarta:Andi.
Kadir, Abdul. 2009. Mastering Ajax dan PHP. Yogyakarta : Andi.
Nugroho, Bunafit.2005. Database Relasional dengan MySQL. Yogyakarta:Andi
Oktaviana, P Anna, M Dwinata dan I bagus made oka. 2014. Prevalensi Infeksi Cacing
Ancylostoma Spp Pada Kucing Lokal (Felis catus) Di Kota Denpasar. Buletin
Veteriner Udayana. Vol : 6. No : 2. Hal : 162.
Sutojo, E. Mulyanto dan Vincent Suhartono. 2011. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta:Andi.