Pp-gizi Klinik III New

86
1 VITAMIN VITAMIN Vitamin : Vitamin : Zat organik yang diperlukan dalam Zat organik yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk regulasi jumlah kecil untuk regulasi metabolisme tubuh metabolisme tubuh Kebutuhan : 1 Kebutuhan : 1 μ μ g – 100 mg/hari g – 100 mg/hari Faktor2 yang pengaruhi penggunaan Faktor2 yang pengaruhi penggunaan vitamin vitamin 1. 1. Availabilitas Availabilitas Nutrien terikat, sulit diserap Nutrien terikat, sulit diserap Vitamin larut-lemak ada Vitamin larut-lemak ada malabsorpsi lemak malabsorpsi lemak

Transcript of Pp-gizi Klinik III New

  • *VITAMINVitamin :Zat organik yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk regulasi metabolisme tubuhKebutuhan : 1 g 100 mg/hariFaktor2 yang pengaruhi penggunaan vitaminAvailabilitasNutrien terikat, sulit diserapVitamin larut-lemak ada malabsorpsi lemak

  • *2. Anti vitaminVitamin + anti vitamin molekul tak larutAnti vitamin merusak vitaminInhibisi kompetitif merebut tempat vitamin dalam enzimContoh : Komponen B kompleks, C dan K3. Provitamin Provitamin makanan diubah jadi vitamin dalam tubuhKaroten vitamin ATriptofan NiacinErgosterol vitamin D

  • *4. Biosintesis vitamin dalam ususFlora bakteri usus membuat komponen vitamin B kompleks + KKLASIFIKASI VITAMIN1. Vitamin larut - air (VLA) : B kompleks + C2. Vitamin larut lemak (VLL) : A, D, E, KSifat-sifat VLABerfungsi sebagai koenzimDiekskresi melalui urinCadangan dalam tubuh tidak ada (sedikit)mudah hipovitaminosis, jarang hipervitaminosis

  • *Sifat-sifat VLLFungsi / mekanisme tidak jelasEkskresi melalui tinja, bukan urinCadangan dalam tubuh bisa banyak, bisa hipervitaminosisPenyakit-penyakit defisiensi gizi di IndonesiaDef. vitamin A (Xeroftalmia)Def. vitamin B kompleks (B2, B6, Folat, B12)Def. vitamin D (Rakhitis)Def. vitamin K

  • *Vitamin B KompleksVitamin B1: Thiamin, aneurinVitamin B2: RiboflavinVitamin B3: Niacin = NicotinamideVitamin B5: Asam panthotenatVitamin B6: PyridoxinVitamin B7: Inositol Vitamin B8: BiotinVitamin B9,10,11: Grup asam folatVitamin B12: CyanocoalamineAsam LipoikPABACholine

  • *Vitamin B Kompleks

    Vitamin B kompleks merupakan bagian sistem enzim.

    Defisiensi satu vit.B kompleks ganggu satu mata rantai reaksi metabolisme kimiawi gejala bervariasi

    Beberapa komponen vit.B kompleks disintesa flora usus.

  • *Sifat-sifat defisiensi utama B kompleks :Onset relatif pendek (cadangan tidak ada)Def. B kompleks biasa multipelPengobatan juga selalu multipelRisiko lebih tingi pada diit rendah protein (gagal ginjal, vegetarian)Def.sekunder mudah timbul pada diare kronik + keadaan malabsorpsi (penyakit hati, pankreas, sal.empedu, usus halus)

  • *Defisiensi vitamin B1 = Beri-beriGejala : Sistim saraf Sistim kardiovaskular Saluran cerna2 tipe : Beri-beri basah Kardiovaskular (payah jantung Beri-beri kering Ggn CNS + polyneuritis Beri-beri infantil sekarang jarang, dari ibu-ibu hamil + laktasi, dgn def.B1 berat.Terapi : Vit.B1 : peroral 5 20 mg/hari Vit.B1 : i.m/i.v pada penyakit jantung Vitamin B kompleks lainnya

  • *Def. vitamin B2 = AriboflavinVit B2 = bagian sistim enzim (flavoprotein) membentuk koenzim FAD + FMNSumber: susu,hati, telur, sayuran hijauDef. vit. B2 :Biasanya bersama2 def. B kompleks lainnyaSering bersama KwashiorkorMerupakan def. B kompleks yang paling seringTimbul institusional (asrama, panti asuhan)

  • *SimptomatologiBerupa lesi pada kulit dan mukosa terutama di peralihan mukokutaneus Mata : - Fotofobia, lakrimasi, ggn penglihatan - Vaskularisasi kornea bertambah - Blefaritis angularis, konjungtivitis, keratitis interstitialis

  • *Bibir, lidah, mukosa mulut (Bukkal)a. Bibir :Cheilosis angularis (stomatitis angularis, perlche) : Bibir warna merah bata Fissura sudut mulut + krustab. Lidah :Glossitis : Lidah warna merah bata (lidah magenta) Atrofi papil pengecap

  • *Kulit: Dermatitis regio perianogenitalis (skrotum merah hitam/deskuamasi, vulva merah bata) Muka : dermatitis seboroik (lipatan nasolabial, alae nasi, kelopak mata)Terapi Vit. B2 peroral : 3 10 mg/hari Vit. B kompleks lainnya

  • *Defisiensi Niacin = PellagraPellis = kulit; agra = kering Niacin merupakan bagian koenzim I (NAD) dan koenzim II (NADP) Tryptophan = provitamin (prekursor) Niacin Sumber niacin : daging, hati, ikan, ragi, kacang-kacangan Sumber tryptophan : telur, susu, makanan kaya protein

  • *Gejala defisiensi Niacin = 4D Gejala kulit (Dermatitis) Dasarnya : kulit fotosensitif, sun burn Lengan : Pellagrous glove Tungkai : Pellagrous boot Leher : Casals necklace (kalung Casal)Kelainan kulit bersifat : Eritema simetris, berbatas tegas, lesi merah tua, kering (tipe kering) Vesikel, bulla, suppurasi di bawah skuama dan krusta (tipe basah)

  • * Gejala gastrointestinal (Diare) Glossitis, stomatitis, muntah, diare Scarlet and Raw tongue (lidah warna kemerahan, mula2 ujung+tepi lateral, lalu seluruhnya; bengkak ulserasi) Gejala saraf (Dementia) Depresi, disorientasi, insomnia, delirium Death TerapiNiacin oral : anak < 5 th 50 mg/hariVitamin B kompleks lainnyaCegah paparan sinar matahari

  • *

  • *Vitamin B6 = PyridoxinVit.B6 merupakan koenzim dalam metabolisme untuk : Produksi energi Metabolisme ALE Metabolisme asam amino Aktivitas saraf Produksi Haem, jadi juga Hb.Sumber : Susu, daging, telur, kacang2an, serealia Biosintesa flora usus

  • *Defisiensi vitamin B6Ingat predisposisi : Ibu hamil (emesis gravidarum) dgn vit. B6 dosis tinggi Vit. B6 dependency Pemakaian INH jangka waktu lama (INH = antagonis B6)Simtomatologi: Konvulsi pada bayi Ibu hamil dgn vit. B6 dosis tinggi Neuritis perifer Terapi TBC dgn INH tanpa suplementasi vit. B6

  • * Kelainan kulit + mukosa Cheilosis, glositis, dermatitis seboroik Anemia Anemia mikrositik hipokromik Kadang2 anemia megaloblastik karena defisiensi enzim herediter, biasa disertai retardasi mental Terapi Vitamin B6 peroral : 1-100 mg/hari Vitamin B6 i.m : 100 mg, konvulsi pada bayi Vitamin B kompleks

  • *Vitamin B12 dan Folat Keduanya penting untuk proses pematangan sel darah merah Def. B12 Kelainan lidah, anemia makrositik dan megaloblastik, gejala saraf Def. Folat Gangguan gastrointestinal (diare kronis) Anemia makrositik + megaloblastik Kadang2 gejala saraf Selanjutnya dikuliahkan Hematologi anak

  • *Vitamin C Defisiensi vitamin C pada anak Morbus Barlow atau Skorbut infantil Insidens : setiap umur, puncak 6 bln 2 th Gejala-gejala Nyeri umum progresif; rewel, pseudo paralisis, frog position Perdarahan subperiosteal ujung os femur

  • * Ginggivitis skorbutika gusi bengkak, berwarna keunguan, perdarahan2 kecil submukosa, mudah berdarah Tasbeh skorbutika DD : tasbeh rachitis Perdarahan2 lain (diatesis hemoragik) purpura, hematemesis, melena, hemoptoe, perdarahan retroorbital, perdarahan intrakranial

  • *

  • * Anemia ringan anemia mikrositik hipokromik akibat gangguan utilisasi Fe juga gangguan metabolisme folat Hiperkeratosis follikularis (HF) DD : Defisiensi vit. C (HF tipe 2) Defisiensi vit. A (HF tipe 1) Defisiensi ALE (HF tipe 1) Defisiensi vit. B kompleks Defisiensi asam amino esensial

  • *PEM. RADIOLOGI Atrofi tulang panjang Ground Glass Appearance + White line pada epifisisRarefaction metafisisGambaran bentuk gada karena ossifikasi perdarahan subperiostal

  • *DIAGNOSTIK1. Anamnesis : kurang sari buah + buah2an2. Pemeriksaan fisik khas3. Pem. Radiologik4. Laboratorium : Kadar vit. C lekosit Surcharge test Rumple Leede (+)5. Uji exjuvantibus

  • *

  • *TERAPIVitamin C per oral 100-200 mg/hariBuah2an + sayuran segarHIPERVITAMINOSIS CTidak ditemukanEfek samping dosis tinggi : Distres G.I Kadang2 batu urat, oksalat dalam vesika urinaria.

  • *VITAMIN AVitamin A =nama generik semua derivat cincin betaionone2 Golongan = Vitamin A1 dan A2Terpenting : Bentuk alkohol vit A1 = retinol Bentuk alkohol vit A2 = dehidroretinolSumber-sumber : Vit A1 : telur, hati, minyak hati ikan laut. Vit A2 : minyak hati ikan air tawar Provit A : - sayur hijau + kuning - buah kuning, jingga, merah - umbi2an merah - minyak kelapa sawit

  • *METABOLISME Absorpsi :perlu garam empedu + lipase dan lemak dalam makanan.terganggu pada penyakit hati, pankreas, malabsorpsi usus, PEM berat. Konversi provitamin A Vitamin A :dalam mukosa usus halus dan hati.terganggu pd penyakit hati, usus, DM, hipotiroid.karotenemia : karoten berlebihan dlm darah pseudoicterus (xanthosis)

  • * Cadangan :Vitamin A dlm sel liposit hati.Provitamin A dlm jaringan lemak tubuh.Terganggu pd penyakit hati menahun + PEM berat.

    Mobilisasi/Transportasi :Perlu retinol-binding protein (RBP).RBP menurun pada penyakit hati. (produksi di hati)RBP meninggi pada penyakit ginjal.(penghancuran di ginjal)

    Ekskresi : hati dan ginjal

  • *DEFISIENSI VITAMIN AI. Gejala bukan pada mataII. Gejala mata

    I. Gejala-gejala bukan pada mata1. Gangguan pertumbuhan2. Kelainan mukosa. Atrofi epitel mukosa + proliferasi sel basal. Xerostomi (mulut kering). Mudah infeksi sal.napas, cerna, kemih3. Kelainan kulit Keratinisasi + pigmentasi epitel kulit Hiperkeratosis folikularis (=toad skin) Mudah infeksi (furunkulosis)4. Ubun-ubun besar menonjol5. Lain-lain : anemia, resistensi tubuh

  • *II. Gejala-gejala mata = Xeroftalmia1. Gejala awal Hemeralopi / nyctalopi Adaptasi gelap lambat2. Xerosis conjungtivae Conjungtiva palpebra + bulbi kering Bitots spot (patognomonik)3. Xerosis cornae Timbul fotofobi (fungsional).

    4. Keratomalacia Perlunakan cornea Mata selalu tertutup, fotofobi berat.5. Ulcus cornae Ulcus perforasi panoftalmitis atrofi bulbifungsionalbatas sembuh tanpa jar.parut

  • *DIAGNOSTIK1. Anamnesis makanan2. Pem.fisik/gejala klinik3. Laboratorium :- Kadar vit A plasma kurang konklusif- Pem. PA garukan epitel konjungtiva. (diagnostik dini)4. Pem. fundus oculi- Xeroftalmia fundus = bercak2 putih fundus5. Uji adaptasi gelap

  • *KLASIFIKASI XEROFTALMIA

    Gejala primerX1AXerosis conjungtivaeX1BBintik Bitot + xerosis conjungtivaeX2Xerosis cornaeX3AUlceratio cornaeX3Bkeratomalacia

    Gejala sekunderXNNight blindnessXFXeroftalmia fundusXSCorneae scars

  • *PENGOBATAN1. Vitamin A dosis tinggi : Untuk umur > 1 tahun- Hari 1 : Vit A.200.000 SI oily solution per oral atau Vit A.100.000 SI water miscible i.m.- Hari 2 : Vit A.200.000 SI oily solution per oral.- Sebelum pulang : Vit A.200.000 SI oily solution per oral. Untuk umur 6 bulan - 1 tahun- Setengah dosis di atas. Untuk umur > 1 tahun- Seperempat dosis di atas. (1 SI = 0,3 g retinol)2. Makanan kaya protein.3. Berantas infestasi Ascaris.

  • *Penggunaan Vit.A dosis tinggi lainnya :1. PEM berat (1 x pada hari 1)2. Program pencegahan massal def. Vit A: (tiap 6 bulan, pd bulan Februari-Agustus)3. Campak (1x)4. Dianjurkan juga pada diare dan infeksi saluran napas (1x) (Belum ada kesepakatan)

    Dosis sesuai umur (lihat di atas)

  • *Program pencegahan defisiensi Vit. A 1. Dosis tinggi 200.000 SI oily solution per oral. 2. Tiap 6 bulan (Februari Agustus). 3. Pada anak umur 1/2 5 tahun.(4. Bersama dengan vitamin E sebagai antioksidan).

  • *X1A (Xerosis Konjungtiva) Tanda-tanda: Penumpukan keratin & sel epitel yang khas Konjungtiva kering, tampak menebal dan berlipat-lipat Keluhan orang tua mata anaknya bersisik

    Kerutan dan hiperpigmentasi

  • *X1B (dengan Bitot spot)Foam-like substanceHyperpigmentation & wrinkle (X-1b)

  • *X2 (Xerosis Kornea)

    Tanda-tanda :Kekeringan meluas sampai korneaKornea tampak suram & kering dan permukaan kasarK.U. anak biasanya buruk (gizi buruk & penyakit penyerta lain)Kerutan dan hiperpigmentasi

  • *X3 ( KERATOMALACIA)

    Terdiri dari X3a dan X3bTanda-tanda:

    kornea melunak seperti bubur & dapat menjadi ulkus X3a < 1/3 kornea , X3b 1/3 kornea Keadaan umum anak sangat buruk, dapat terjadi perforasi kornea/ pecah

  • *X3AConjunctival & ciliary injectionCorneal ulcer < 1/3

  • *X3 BUlkus kornea > 1/3Keratomalacia

  • *XS (Jaringan parut kornea)Tanda-tanda:

    Kornea mata tampak putih/ bola mata mengecilMeninggalkan bekas luka parut/ sikatrikMenjadi buta & tidak dpt sembuh, walau dioperasi cangkok kornea Corneal scar

  • *XF (XEROFTALMIA FUNDUS) Dengan ophtalmoscope pada fundus gambar seperti cendol

  • *HIPERVITAMINOSIS A1. Mendadak : Sesudah pemberian dosis tunggal 300.000 SI atau lebih GejalaGI : mual, muntahCNS: akibat tekanan intrakranial me (ubun-ubun menonjol, muntah, edema papil, diplopia)

    2. Menahun : 50.000 SI/hari selama bbrp minggu Gejala- Anoreksia, pruritus, iritabel- Ekstremitas : hematom subperiostal, nyeri, pseudoparalisis.- X-Ray : hiperostosis (DD : Caffeys Disease)

  • *VITAMIN DVitamin D = Senyawa2 sterol yang mempunyai fungsi anti rachitisVitamin D2 = ergocalciferol = viosterolVitamin D3 = cholecalciferol

    Sumber vitamin D :Hati, minyak hati ikan.Mentega dan susu yang difortifikasi vit.D.

  • *Provitamin D1). 7-dehydrocholesterol : Terdapat dalam jaringan lemak subkutan Dengan iradiasi sinar ultraviolet disintesa jadi cholecalciferol (vitamin D3)

    2). Ergosterol : Terdapat dalam fungi dan ragi Dengan iradiasi sinar ultraviolet disintesa menjadi ergocalciferol (vitamin D2).

  • *Fungsi vitamin D :1. Meningkatkan absorpsi Ca + P dalam usus2. Meningkatkan uptake + deposisi Ca + P dalam tulang kalsifikasi3. Mengatur keseimbangan Ca + P dalam darah dan kadar alkali fosfatase.

  • *Metabolisme vitamin DKulitHatiSinar ultravioletCCOrgan target : Usus halus Tulang Otot bercorak Ginjal7-DCUsus halusGinjalPlasma darahDiitCCcc25-HCCKeterangan : 7-DC = 7- dehydrocholesterol, CC = cholecalciferol, 25-HCC = 25- hydroxycholecalciferol, 1,25-DHCC = 1,25- dihydroxycholecalciferol (= vitamin D aktif suatu hormon25-HCC1,25-DHCC

  • *KLINIKI. Defisiensi :1. Rachitis (Rickets).2. Tetani infantil3. Gangguan pertumbuhan4. Osteomalacia (pada orang dewasa)

    II. Kelebihan Hipervitaminosis D.padaanak

  • *RACHITISInsidens umur :Puncak 6 bulan 2 tahun.Jarang < 2 bulan pada bayi prematur.Jarang > 3 tahun Rachitis tarda.Etiologi1. Intake kurang- Primer: makanan kurang Vit D, Ca, P.- Sekunder: malabsorpsi lemak.2. Kurang paparan sinar ultraviolet3. Penyakit ginjal difus + berat

  • * Predisposisi1. Pertumbuhan cepat. (prematur, gemelli, remaja)2. Infeksi-infeksi.3. Sindrom malabsorpsi. (penyakit usus, hati, pankreas)4. Gangguan metabolisme vitamin D. (penyakit ginjal/hati)

  • *GEJALA-GEJALA KLINIK Gejala Rachitis dini :1. Craniotabes pingpong ball sensation2. Tasbeh rachitis.3. Penebalan pergelangan tangan + kaki (pembengkakan epifisis) pergelangan tangan + kaki ganda.

  • * Gejala Rachitis lanjut : Kepala :1. Craniotabes2. Fontanella mayor lambat menutup ( > 2 tahun).3. Caput quadratum. (os parietalis + os frontalis menebal)4. Kepala ceper (asimetris).

  • * Thorax :1. Tasbeh Rachitis(pandang + raba + X-ray).2. Pigeon Breast.3. Sulcus Harrison (pada daerah insersi diafragma). Columna Vertebralis :- Kifosis, lordosis, skoliosis berlebihan.- Kifosis bersifat arcuair Pada TBC bersifat angularis

  • * Pelvis :1. PAP2. PBP Ekstremitas :1. Pergelangan kaki dan tangan ganda.2. Kaki-O dan kaki-X.3. Green Stick Fracture (pada trauma kecil).sempit

  • * Rachitic dwarfism Nampak pendek karena kelainan columna vertebralis dan ekstremitas inferior. Otot dan ligamen Hipotoni Otot :- lambat jalan / berdiri.- potbelly + pseudo ascites. Hipotoni Ligamen :- hiperekstensi lutut- tungkai mudah dilipat ke atas

  • * Pem.radiologik Pergelangan tangan :- Gejala cupping = gelas champagne- Jarak ujung radius-ulna dengan ossa metacarpalia melebar Tulang panjang / ekstremitas :- Osteoporosis umum- Densitas kurang Toraks- Tasbeh Rachitis Deformitas tulang-tulang

  • *

  • *

  • *

  • *Pem. Kimia darah1. Kadar fosfor anorganik plasma (N: 4,5-6,5 mg/dl).2.Kadar kalsium plasma normal atau subnormal (N: 9-11 mg/dl)3.Kadar alkali fosfatase serum .Kadar Ca bila kompensasi oleh parathormon dari Gl. Paratiroidea gagal.Indikator dini insufisiensi vit. D adalah kadar 25-HCC rendah.

  • *Diagnosis1. Anamnesis : intake vit D dan paparan sinar matahari kurang2.Gambaran klinik (dini dan lanjut)3.Pem.radiologik : tasbeh dan pergelangan tangan (dini).4.LaboratoriumKadar fosfor, kalsium, alkali fosfatase serum.

  • * Terapi :Makanan cukup Ca + PPaparan sinar matahari/ultravioletVit D3 2000-5000 SI/hari per oral atau IM, selama 2-4 minggu atau Vit D3 aktif (calcitriol) per oral 0,25-0,50 g/hariImmobilisasi stadium aktif untuk cegah deformitas

  • *TETANI INFANTIL

    Tetani infantil = tetani hipokalsemia akibat defisiensi vitamin D. Gejala klinik Tetani manifes :- spasme karpopedal- konvulsi umum- laringospasme Tetani laten :- gejala tetani timbul bila dirangsang. Cara perangsangan 1.Cara Chvostek 2.Cara Trousseau 3.Cara Lust 4.Cara Erb

  • * Diagnosis :Ada gejala tetani laten/manifesAda gejala RachitisAda hipokalsemia (7,0 7,5 mg/dl) Diagnosis banding :Tetani hipokalsemikTetani hipomagnesemikTetani gastrikTetani iatrogenik (transfusi tukar, post asidosis)

  • * PengobatanPemberian Ca : - Ca laktat per oral (10-12gram/hari) untuk 10 hari - atau Ca glukonat 10% 5-10 ml (I.V)Konvulsi/laringospasme : - sedatif/relaksan otot/antikonvulsan - oksigen - intubasiTerapi Rachitis sendiri

  • *HIPERVITAMINOSIS D

    Etiologi : intake vitamin D berlebihan.

    Misalnya : Vit D 3000 SI oral/hari beberapa minggu. Vit D 200.000 SI, I.M 2-3 x/minggu, 1-3 bulan Gejala klinik : 1. GI : nausea, anoreksia, muntah, konstipasi. 2. Ginjal : hiperkalsiuria batu ginjal. 3. Gejala umum : hipotoni, pucat, iritabel. 4. Hiperkalsemia, kalsifiasi metastatik. 5. X-ray tulang panjang : osteoporosis + kalsifikasi metastatik.

  • *DD : 1. Nefritis kronik2. Hiperparatiroidisme3. Hiperkalsemia idiopatik

    Terapi :Stop vitamin D + kurangi kalsiumKasus berat : Al hidroksida per oral, kortison.

  • *

    Vitamin K = senyawa naftoquinon

    Fungsi : pembentukan faktor pembekuan yang vitamin K dependent (faktor II, VII, IX, X)

    Sintesis : vitamin K disintesa flora usus

    Defisiensi vit.K :1. Predisposisi neonatus, terutama prematur2. Pengunaan antibiotik yang lama3. Malabsorbsi lemakVITAMIN K

  • *Gejala klinik :Defisiensi vit.K merupakan penyakit diatesis hemorhagik, gangguan pada fase II proses pembekuan, terutama kekurangan protrombin.

    Pada neonatus Hemorrhagic disease of the newborn (HDN)- Melena neonatorum.- Perdarahan umbilikus.- Perdarahan lain : epitaksis, purpura, intrakranial, hematemesis, dll

  • *

    DD :- Melena spuria (tertelan darah ibu waktu persalinan, darah puting susu yang lecet)

    Terapi :- Vit. K 1 mg (per oral atau I.M)- Dapat diulangi tiap 8 jam

  • *HIPERVITAMINOSIS VITAMIN K

    Mengakibatkan hemolisis eritrosit Gejala-gejala :- Anemia hemolitik- Hiperbilirubinemia Bil. I- Icterus hemolitik (sampai kern icterus)- Hemoglobinuria Pencegahan :- Pemberian vit.K pada bayi2 prematur + neonatus yg lahir dengan tindakan cukup 1 mg (I.M atau oral), jangan berlebihan Terapi :- Hentikan vitamin K- Atasi anemia- Bila perlu transfusi tukar

  • *MINERAL

    Mineral :- Zat gizi anorganik- Abu jaringan biologik sebagai sisa pembakaran bahan organik makanan/jaringan tubuh.

    Fungsi : 1) Building material- Sebagian besar : mineral dalam tulang (Ca,P)- Sebagian kecil : mineral dalam molekul esensial (Fe dalam Hb)

  • *2) Body regulator- Mengatur reaksi fisiko-kimiawi dalam proses metabolisme esensial, a.l : Keseimbangan asam-basa (Na, Cl, Ca) Transmisi rangsang saraf (Ca,Na) Proses oksidasi (Fe) Kontraksi otot (Ca,Na), dll

  • *Klasifikasi mineral dalam tubuh :I. Mineral esensial1. Makromineral = makroelemen : Ca, P, K, Na, Cl, Mg, S2. Mikromineral = trace element = unsur renik Fe, J, Cu, Zn, Mn, Co, Se, F, Cr, Mo sebagai aktivator dalam sistem enzim dan hormonII.Mineral dengan fungsi tidak jelasHanya dalam jumlah yang kecil : Al, As, Bo, Cd, Sr, Va. III.Mineral kontaminasi makanan/minumanTak ada fungsi, bahkan bisa toksik : Au, Ag, Pb, Ni, dll.

  • *Sumber : - Terutama makanan nabati - Zat2 gizi organik - Garam2 organikDefisiensi mineralDi negara berkembang / Indonesia1.Defisiensi Fe anemia gizi2.Defisiensi J gondok endemik3.Defisiensi Ca gangguan tulang, tetani4.Defisiensi Co, Cu, Mn anemia

  • *

    Etiologi : 1. Defisiensi protein2. Defisiensi mineral- Terutama Fe- Bisa juga Co, Cu, Mn3. Defisiensi vitamin- Terutama vit. B6, B12, folat- Juga vitamin C, A

    Di samping itu faktor pemberat :- Infeksi dengan demam tinggi- Infestasi : - Cacing tambang- Entamoeba histolyticaANEMIA GIZI

  • *Defisiensi B12 + folat + Co anemia makrositik normokromik dan megaloblastik.Defisiensi B6 + vit.C + Cu anemia mikrositik hipokromik.Defisiensi B6 dengan retardasi mental anemia megaloblastik herediter

  • *ANEMIA

  • *

    Gondok (= goiter) = pembesaran kel.tiroidGondok endemik = prevalensi gondok 10% dalam masyarakat

    Etiologi :1.Defisiensi Jodium dalam makanan / minuman (biasa di pegunungan)2.Kelebihan Jodium dalam makanan / minuman (di pulau2)3.Zat goitrogenik (sayur kol, dll).GONDOK ENDEMIK

  • *Gejala-gejala hipotiroidisme :Neonatus : pasif, kulit lembab, konstipasi, ikterus yang berkepanjangan.Hipotoni, hipotermiMyxedemaGangguan SSP : retardasi mental gangguan pendengaran perseptif retardasi neuromotorikKreatinisme endemik

  • *Pencegahan :Jodisasi garam dapur, air minum + makananJodised oil I.MPengobatan :Larutan KJ.Hormon tiroksinSumber Jodium :Garam berjodiumMakanan laut

  • *

    Terima Kasih

    *********