Petunjuk Praktikum

download Petunjuk  Praktikum

If you can't read please download the document

Transcript of Petunjuk Praktikum

PEMBIASAN DAN PRISMAI. II. Tujuan Teori : : menentukan sudut deviasi minimum sudut deviasi adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar yang masuk dengan perpanjangan sinar yang keluar dari prisma. D = i1 + R2 - i1 = sudut datang

R2 = sudut bias

= sudut pembiasD = sudut deviasiIII. Alat dan bahan :

1. Kotak cahaya 2. Power Supplay 3. Prisma 4. Busur dan kertas

IV.

Langkah kerja :

1. Gambar prisma 6 kali pada kertas

2. Susunlah alat seperti pada gambar

i1DR2

3. Buat sudut datang (i1), 35o 4. Ukurlah besar masing-masing sudut deviasi (D) dan R2 5. Ulangi langkah nomor 3 dan 4 untuk sudut datang (i1) = 40o,45o, 50o, 55o dan 60o.

Judul PraktikumNama No. Absen Kelas 1.

:: : :

Pembiasan dan Prisma

Data percobaan : No . 1 2 3 4 5 6

I1 35 40 45 50 55 60

R2

i1 + R2 -

2.

Analisis hasil percobaan :

3.

Grafik hubungan antara D terhadap i1 D

i1 4. Kesimpulan

PEMBIASAN PADA KACA PLAN PARALEL

I.

Tujuan

:

1. Menentukan indeks bias kaca 2. Menentukan pergeseran sinar 1. Indeks bias kaca, dapat ditentuksn dengan persamaan : n=

II.

Teori

:

Sin i Sin r

n = Indeks bias kaca, i = sudut datang, r = sudut bias 2. Pergeseran sinar adalah jarak antara sinar yang masuk kaca dengan perpanjangan sinar yang keluar dari kaca atau dengan menggunakan persamaan : t=

dSin( i r ) Cosr r

t = pergeseran sinar, d = tebal kaca

kaca plan paralel

III.

Alat dan bahan :

IV.

Langkah kerja :

1. 2. 3. 4. 5. 1. 3. 4. 5. 6. 7.

Sumber arus Power Suplay Kota cahaya (lights box) Plan paralel Busur dan kertas buram Gambar kaca plan paralel sebanyak 6 kali pada kertas buram 2. Buat sudut datang (i) = 20o, 25o, 30o, 35o, 40o, 45o Hubungan sinar masuk dan keluar dari kaca Plan Paralel Ukur sudut biasnya ( r ) Buat garis perpanjangan sinar bias Ukur pergeseran sinar ( t ) Lengkapi data percobaan di bawah ini

Judul PraktikumNama No. Absen Kelas

:: : :

Pembiasan pada Kaca Plan Paralel

1.

Data Percobaan

No

i

r

Sin i

Sin r

n=

Sin i Sin r

n-

n

(n n)

2

t

t=

d

Sin( i r ) Cos r

1 2 3 4 5 6

20 25 30 35 40 45

n=2. Analisis hasil percobaan :

=

3.

Grafik Sin i terhadap Sin r Sin i

Sin r 4. Kesimpulan

AYUNAN MATEMATIS

I. II.

Tujuan Teori

: :

Menemukan percepatan gravitasi Percepatan gravitasi dapat ditemukan dengan persamaan T = 2 22

l l g

g1 getaran = A B

T2 = 4 CBA

gIII. Alat dan bahan :

= 1. 2. 3. 4. 5.

4 2 l T2Statif Tali Beban Stop Watch Busur derajat

A B

C

IV.

Langkah kerja :

1. Pasang beban pada tali 2. Ukur tali yangterpasang beban sepanjang 50 cm 3. Pasang tali tersebut pada statif 4. Buat sudut 10o yang dibentuk oleh tali 5. Ayunkan beban pada tali tersebut 10 kali getaran 6. Catat waktu yang dibutuhkan 7. Ulangi langkah 3, 4, 5, 6 dengan panjang tali 60 cm, 70 cm, 80 cm, 90 cm, 100 cm. 8. Lengkapi data percobaan di bawah ini

Judul PraktikumNama No. Absen Kelas 1.

:: : :

Ayunan matematis

Data Percobaan NO. 1 2 3 4 5 6 l (cm) 50 60 70 80 90 100 Jumlah Ayunan 10 10 10 10 10 10 t T T2 g=

4 2 l T2

g- g

(g g)

2

g = .2. Analisis hasil percobaan :

= .

3.

Grafik hubungan antara T2 terhadap l T2

l 4. Kesimpulan

Judul PraktikumNama No. Absen KelasI. II. Tujuan

:: : ::

HAMBATAN DALAM AMPEREMETER

Menentukan nilai hambatan dalam Amperemeter

Alat yang digunakan : 1. Amperemeter (DC 25 mA) 2. Voltmeter (DC 15 V) 3. DC Power Supply (E = 12 V) 4. Bangku Hambatan (0,5 24 Ohm) 5. Kabel-kabel penghubung

III.

Dasar Teori Ampere meter Komponen dasar sebuah alat ukur listrik analog (multimeter) adalah kumparn, diletakkan antara dua kutub magnet, yang bergerak ketika dilewati listrik. Alat ini disebut Galvanometer. Sebuah amperemeter terdiri atas Galvanometer dan sebuah tahanan dengan resistensi rendah yang disusun paralel, seperti gambar di bawah ini, I I

A Ra

A

Menentukan Nilai Hambatan Dalam Mili Amperemeter Dalam rangkaian listrik yang ditunjukkan pada gambar ., kuat arus I yang melalui mili amperemeter Ra ditentukan dengan persamaan : Rd =

V Rp IRp

-

+ +

A+

-

V

Cara Kerja 1. Susun rangkaian listrik seperti gambar 1, tunjukkan pada asisten sebelum rangkaian dihubungkan dengan power supply. 2. Kecilkan tegangan keluar (pada angka nol) kemudian power supply dihidupkan. 3. Naikkan tegangan yang keluar dari power supply, dan catatlah arus I dan tegangan V, ulangi untukkenaikan tegangan yang berbeda. 4. Catatlah I dan V tersebut untuk beberapa nilai RP. Lembar Pengamatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 R P(Ohm) V (Volt) I (Ampere) R a(Ohm)

V= Alat I= Alat

SkalaTerbaca x Max SkalaTerbesar SkalaTerbaca x Max SkalaTerbesar

RANGKAIAN ARUS SEARAH

I. II.

Tujuan Teori

: :

Menentukan nilai Resistor 1. Nilai resistor dapat ditentukan dengan persamaan :

R=

V I

dimana V = tegangan ( V )

I = Kuat Arus ( A ) 2. Ampere meter dipasang seri, volt meter dipasang paralelV

+

A +

R -

III.

Alat dan bahan :

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Sumber arus PLN Power Supplay DC 3 V, 6 V, 9 V dan 12 V Basic meter Shunt Ampermeter Resistor

IV .

Langkah kerja

:

1. Rangkai alat seperti pada gambar 2. Tegangan positif catu dihubungkan ke resistor. Tegangan negarif catu dihubungkan ke resistor. Kedua ujung volt meter dihubungkan ke kedua ujung resistor. 3. Tentukan kuat arus, tegangan dan hambatan dengan melengkapi data percobaan di bawah ini :

Judul PraktikumNama No. Absen Kelas

:: : :

Rangkaian Arus Searah

1.

Data PercobaanNo. V Input

:I (Amper) V (Volt) R= V I (Ohm) R- R (R - R ) 2

1 2 3 4

3 6 9 12R= =

2.

Analisis hasil percobaan :

3.

Grafik hubungan antara V terhadap I V

I Kesimpulan

TARA KALOR MEKANIK STATISA. TUJUAN B. ALAT/ALAT/BAHAN Power supply Amperemeter Voltmeter Joule kalorimeter Termometer Neraca Stopwatch Kabel-kabel C. TEORI DASAR Tenaga dalam bentuk panas dapat dirubah menjadi tenaga dalam bentuk mekanis, demikian pula sebaliknya. Dalam proses reversibel tersebut tentunya diperlukan kesetaraan antara satuan dari panas dan satuan dari mekanis. Berdasarkan percobaanpercobaan yang dilakukan secara teliti diperoleh hubungan berikut : 1 Joule ~ 0,239 kalori atau 1 Kalori ~ 4,186 Joule Melalui percobaan joule kalorimeter yang akan kita lakukan ini, kita dapat mengukur besarnya tara kalor mekanik berdasarkan prinsip pengukuran banyaknya tenaga listrik yang diubah menjadi tenaga panas pada penghantar logam yang dicelupkan ke dalam sejumlah air. Jika besarnya tenaga yang diperlukan untuk memindahkan muatan negatif sebesar i.t Coulomb di sepanjang penghantar yang memiliki beda potensial V adalah U =Vi t Seluruhnya diubah menjadi tenaga panas (Q) yang digunakan untuk menaikkan suhu air toC sebesar : : Menentukan tara kalor mekanik dengan listrik secara statis

o o o o o o o o

Q = [ ( m kal C kal ) + ( m air C air ) ]TJ==

maka berlaku

U Q

[ ( m kal C kal )

Vit + ( m air C air ) ] T

Keterangan : Q

mkal Ckal mair Cair V I t D.

T

= = = = = = = = =

Jumlah panas (Kalori) massa kalorimeter (gram) kalor jenis kalorimeter (kal/gramoC) massa air (gram) kalor jenis air (kal/gramoC) kenaikan suhu (oC) beda potensial ujung-ujung penghantar (Volt) kuat arus (Ampere) lamanya arus mengalir (detik)

CARA KERJA 1. Menimbang kalorimeter kosong beserta pengaduk 2. Mengisi kalorimeter dengan air secukupnya 3. Menimbang kalorimeter yang berisi air 4. Menghubungkan alat-alat seperti pada gambar 5. Mengukur suhu air sebelum percobaan dimulai 6. Menghidupkan saklar power supplay (pilih tombol ON) 7. Mengukur waktu lamanya arus mengalir 8. Mengukur suhu air setelah percobaan berakhir

-

+

V T

+ A +

TABEL PENGAMATAN

Besaran m kalorimeter m air T awal T akhir V I t U = V itQ = m J= U Q

Nilai

Satuan

[(

C + m air C air T kal kal

) (

)]

Nama No. Absen Kelas

: : :

JEMBATAN WHEAT STONE1. Tujuan 2. Teori : : menentukan nilai hambatan sebuah resistor dengan rangkaian Jembatan Wheat stone. 1. Hukum Ohm I=V R

dimana

I~V I~

IR

2. Hukum Kirchoff : i1 + i2 = i3 + i4 + i5 jika pada suatu titik bertemu beberapa penghantar berarus, maka jumlah kuat arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar i1 i2 i3 i4 i5 .

3. Agar arus yang mengalir pada galvano I = 0 saat R1 R4 = R2 R3 (1) R1 L4 A4

= R2

L3 A3

R1 L4 = R2 L3 R1 (2) Rangkaian Jembatan wheatstone R1G

L4 A3

= R2

.

R1 R2 R4G

R2 i=0

R3

L1

L2

gambar (1) dari persamaan (1) 3. Alat dan bahan : 1. Sumber daya listrik DC 2. Galvanometer (G) 3. Tahanan Standart (R1) 4. Kawat geser dengan kontak geser (L1 dan L2) 5. Tahanan yang akan diukur (R2) 6. Kabel-kabel

gambar (2) dari persamaan (2)

4. Cara kerja 1. Hubungan rangkaian seperti tersebut diatas 2. Hidupkan power supplay (posisi ON) 3. Geserkan kontak geser sepanjang kawat geser sedemikian rupa sehingga skala pada Galvanometer menunjukkan angka nol. 4. Catat tempat kedudukan kontak geser tersebut untuk menentukan panjang L1 dan L2 5. Ulangi percobaan diatas 4X dengan merubah besar R1 sesuai dengan tabel percobaan.

1. Data PercobaanNo. Beda Potensial (V) R yang ditetapkan (R 1) L3 L4 R2 R dari Warna (R 2 R 2) 2

1 5V 2 10 V

500 1000 2000 2500 500 1000 2000 2500R=

=

DR2 =

(R 2 R 2 ) n (n 1)

;

Hasil percobaan R2 = R 2 R 2

Nama No. Absen Kelas

: : :

MENENTUKAN JARAK FOKUS LENSA1. Tujuan 2. Teori : : 1. Menentukan jarak fokus lensa cembung (bikonvek) 1. Lensa adalah benda bening yang tembus cahaya, permukaannya merupakan bidang lengkung sferus. 2.

1 1 1 = + F S 0 S1

F

= jarak fokus

3. Gambar

S0 = jarak benda ke lensa S1 = jarak bayangan di layar ke lensa

3. Alat dan bahan : 1. 2 lensa bikonvek 2. Sumber cahaya dan perlengkapannya 3. Layar 4. Obyek transparan berskala 4. Langkah percobaan 1. Hubungkan sumber cahaya dengan catu-daya sesuai dengan sumber cahaya. 2. Atur jarak antara lensa + 200 mm dan benda (jarum) sejauh 30 cm (S0) 3. Nyalakan sumber cahaya 4. Geser-geser layar mendekati/mejauhi lensa sehingga diperoleh bayangan yang paling jelas. Ukur jarak lensa + 200 mm terhadap layar (S1). Lalu masukkan hasil pengukuran itu ke dalam tabel pengamatan. 5. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk jarak benda 40 cm, 50 cm, 60 cm dan 70 cm. Keterangan : 1. Sambungkan rel presisi agar diperoleh rel yang lebih panjang. 2. Susunan alat dengan urutan : sumber cahaya, lensa +100 mm, diafragma, lensa 200 mm, meja optik (layar). 3. Lensa fokus 100mm dipasang dengan jarak 10 cm dari sumber cahaya sebagai kondensor.

Judul PraktikumNama No. Absen Kelas

:: : :

Menentukan Jarak Fokus Lensa

1.

Data PercobaanJarak benda (S0) (cm) 1 S0 Jarak bayang an (S1) (cm) 1 2 3 Rata-rata Jarak Bayangan

No. 1.

1 S1

1 S0

+

1 S1

f

f -

f

(f f`)2

2.

1 2 3

3.

1 2 3

4.

1 2 3

5.

1 2 3

6.

1 2 3

f = f=

fn

= ( f f ')2= .

f =2. Analisis hasil percobaan :

3.

Grafik hubungan antara 1 s terhadap 1 s '1 s

1

s'

4.

Kesimpulan

PERCOBAAN OSCILOSCOP1. Tujuan : 1. 2. 3. 4. 5. Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur Mengukur tegangan dari puncak ke puncak tegangan maksimum periode frekuensi tegangan efektif

2. Teori

:

1. Osciloscop mengukur tegangan maksimum tegangan puncak ke puncak mengukur frekuensi dan periode. 2. Vpp = 2 Vmax f=

3. Gambar

1 T

Volt/cm pada posisi 2 volt Sweep time/cm pada posisi . 5 ms Vpp = 2Volt/cm x 4 cm = 8 volt Vmax = 2Volt/cm x 2 cm = 4 volt T = 4 cm x 5 ms/cm = 20 ms = 20 x 10-3 s => 2 x 10-2 s f= 3. Alat dan bahan : 1. Osciloscop 2. Power supply 3. Voltmeter 4. Langkah kerja 1. Gambar tampilan osciloscop secara lengkap pada setiap pengukuran 2. Mengukur tegangan puncak ke puncak 3. Mengukur tegangan maksimum 4. Mengukur tegangan efektif disertai gambar 5. Lembar kerja 1. Gambar tampilan 2. Gambar tampilan voltmeter. 3. Gambar tampilan 4. Gambar tampilan osciloscop pada input 3 V secara sempurna dan gambar voltmeter. osciloscop pada input 6 V dan gambar tegangan yang ditunjukkan osciloscop dan voltmeter pada input 9 volt. osciloscop dan voltmeter pada input 12 volt.

1 1 100 = = 50 Hz 2 = T 2 10 2

Judul PraktikumNama No. Absen Kelas 1.

:: : :

Percobaan Osciloscop

Data PercobaanNo. 1. 2. 3. 4. Input 3V 6V 9V 12 V Vpp (volt) Vmax (volt) Vefektif (volt)

V max Vefektif

2.

Analisis hasil percobaan :

3.

Grafik hubungan antara Vmax Vs Vefektif Vmax

Vef 4. Kesimpulan

PENGUKURAN1. Tujuan : 1. Mengukur : a. b. c. d. e. Diameter kelereng Diameter dalam dan luar PVC Diameter gotri Berat benda Kuat arus dan tegangan baterai

2. Alat dan bahan : 1. Jangka sorong 2. Mikrometer 3. Neraca analitis 4. Voltmeter 5. Ohm meter 6. Amper meter 4. Petunjuk pelaksanaan 1. Setiap pengukuran menggunakan jangka sorong dan mikrometer dilakukan tiga kali disertai gambar 2. Pengukuran kuat arus dan tegangan dan hambatan dilakukan sekali disertai gambar 3. Pengukuran berat benda harus ditunjukkan oleh tim Penguji

Judul PraktikumNama No. Absen Kelas

:: : :

Pengukuran

1.No. 1. 2. 3. 4. 5.

Data PercobaanNama alat yang diukur Kelereng PVC Gotri Baterai Hambatan Besaran yang diukur Diameter Diameter dalam Rata-Rata Diameter Tegangan volt Besar Hambatan ohm Rata-rata Diameter Diameter luar Rata-rata Diameter Kuat arus = A Cincin Cincin Cincin Cincin 1 2 3 4 Nilai Hambatan : bacaan Cincin 1,2 dan 3 toleransi Rata-Rata

2.

Analisis hasil percobaan :

3.

Kesimpulan

KALORI MET RI1. Tujuan 2. Teori : : 1. Menentukan kalor jenis logam 1. Menurut azas Black banyaknya kalor yang diterima sama dengan banyaknya kalor yang dilepaskan. 2. Qterima = Qlepas 3. Gambar

3. Langkah kerja 1. Timbang kalori meter kosong (gram) 2. Timbang kalori meter berisi air (gram) 3. Ukur suhu air oC 4. Timbanglah massa logam yang akan dicari kalor jenisnya. 5. Ikatlah logam dengan benang lalu panaskan dalam air sampai suhu sekitar 90o 6. Masukkan logam panas tersebut ke dalam kalori meter lalu diaduk sekitar 30 menit 7. Ukur suhu akhirnya.

Judul PraktikumNama No. Absen Kelas

:: : :

Kalori Metri

1.No. 1. 2. 3.

Data PercobaanNama logam Besi Kuningan Tembaga Massa logam Suhu logam Massa kalori metri kosong Massa kalori berisi air Suhu air Suhu akhir

2.

Analisa data : Massa air Kalor jenis air = 1 kalori/groC Kalor jenis Aluminium (Kalori Metri) = 0,2142 kalori/groC Qterima = Qlepas m air Cair t + mAl . CAl t = mlogam . Clogam . t C logam =

3.

Kesimpulan

KISI DIFRAKSI1. Tujuan 2. Teori : : 1. Menentukan Panjang Gelombang Sinar Laser 1. Panjang gelombang sinar laser dapat ditentukan dengan persamaan:

=

P = Jarak terang pusat ke terang pertama d = Konstanta kisi = Jarak kisi ke layar 3. Alat dan Bahan : 1. Laser 2. Kisi 3. Statif besi 4. Meteran 4. Langkah kerja 1. Pasanglah kisi seperti pada gambar

= Panjang gelombang dalam satuan nm

Pd

T1 terang pertama To terang pusat T1 terang pertama

2. 3. 4. 5. 6.

Tentukan jarak kisi ke layar Saratkan laser ke kisi Tentukan letak terang pusat Tentukan letak terang pertama di sebelah kiri dan kanan pusat dari terang pusat Ukur terang pertama di sebelah kiri dan kanan dari terang pusat

Judul PraktikumNama No. Absen Kelas

:: : :

Kisi Difraksi

1.

Data PercobaanLebar Celah d= 50 cm 75 cm 100 cm 125 cm 150 cm 175 cm 200 cm Jarak layar ke kisi ( ) Jarak terang pertama ke terang pusat P Kiri P Kanan Panjang Gelombang

No.

Konstanta Kisi (N)

1 N

Rata-rata P

Pd =

'

( ' ) 2

1.

=.....=d n

=.......

= 2. Analisa data :

=

( )n (n 1)

2

Hasil Ukur = + 3. Grafik hubungan antara Vs P

P 4. Kesimpulan