ikatan kimia
-
Upload
fachri-rachmat -
Category
Documents
-
view
62 -
download
0
Transcript of ikatan kimia
Macam – macam ikatan hidrogen
1. Ikatan Hidrogen antar Molekul
a. Ikatan Hidrogen pada Air
Harus diperhatikan bahwa tiap molekul air dapat berpotensi membentuk empat ikatan
hidrogen dengan molekul air disekelilingnya. Terdapat jumlah hydrogen δ+ yang pasti dan
pasangan mandiri karena itu tiap masing-masing molekul air dapat terlibat dalam
ikatan hidrogen. Hal inilah yang menjadi sebab kenapa titik didih air lebih tinggi
dibandingkan amonia atau hidrogen fluorida. Pada kasus amonia, jumlah ikatan hidrogen
dibatasi oleh fakta bahwa tiap atom nitrogen hanya mempunyai satu pasang elektron
mandiri. Pada golongan molekul amonia, tidak terdapat cukup pasangan mandiri untuk
mengelilinginya untuk memuaskan semua hidrogen. Pada hidrogen fluorida, masalah yang
muncul adalah kekurangan hidrogen. Pada molekul air, hal itu terpenuhi dengan baik. Air
dapat digambarkan sebagai sistem ikatan hidrogen yang “sempurna”.
Gambar 1. Ikatan hydrogen yang kompleks
Hidrasi ion negatif
Ketika sebuah substansi ionik dilarutkan dalam air,molekul air berkelompok
disekeliling ion yang terpisah. Proses ini disebut hidrasi. Air seringkali terikat pada ion
positif melalui ikatan koordinasi (kovalen dativ). Air berikatan dengan ion negatif
menggunakan ikatan hydrogen.
Diagram menunjukkan potensi terbentuknya ikatan hidrogen pada ion klorida, Cl - .
Meskipun pasangan mandiri pada ion klor terletak pada tingkat-3 dan secara normal tidak
akan cukup aktif untuk membentuk ikatan hidrogen, pada kasus ini mereka terbentuk lebih
atraktif melalui muatan negatif penuh pada klor.
Gambar 2. Pembentukan katan hydrogen antara molekul ar dengan ion Cl-
Meskipun ion negatif rumit, hal itu akan selalu menjadi pasangan mandiri yang mana
atom hidrogen dari molekul air dapat membentuk ikatan hidrogen juga.
b. Ikatan hidrogen pada alkohol
Alkohol adalah molekul organik yang mengandung gugus -O-H. Setiap molekul yang
memiliki atom hidrogen tertarik secara langsung ke oksigen atau nitrogen adalah ikatan
hidrogen yang kuat. Seperti molekul yang akan selalu memiliki titik didih yang tinggi
dibandingkan molekul yang berukuran hampir sama yang mengandung gugus -O-H atau -
N-H. Ikatan hidrogen membuat molekul lebih melekat (stickier), dan memerlukan lebih
banyak energi kalor untuk memisahkannya.
Etanol, CH3CH2-O-H, dan metoksimetana, CH3-O-CH3, keduanya memiliki rumus
molekul yang sama,C2H6O.
Gambar 3. Struktur senyawa etanol dan metoksimetana
Keduanya memiliki jumlah elektron yang sama, dan panjang molekul yang sama.
Dayatarik van der Waals (baik antara gaya dispersi dan daya tarik dipol-dipol) pada
keduanya akan sama.
Bagaimanapun, etanol memiliki atom hidrogen yang tertarik secara langsung pada
oksigen – dan oksigen tersebut masih memiliki dua pasangan mandiri seperti pada
molekul air. Ikatan hidrogen dapat terjadi antara molekul etanol, meskipun tidak seefektif
pada air. Ikatan hidrogen terbatas oleh fakta bahwa hanya ada satu atom hidrogen pada
tiap molekul etanol dengan cukup muatan positif (+). Alkohol seperti juga air, membentuk
asosiasi molekul dengan ikatan hidrogen :
Gambar 4. Ikatan hidrogen intramolekul dalam etanol dan intermolekul antara etanol dan air
Pada metoksimetana, pasangan mandiri pada oksigen masih terdapat disana, tetapi
hidrogen tidak cukup δ+ untuk pembentukan ikatan hidrogen. Kecuali pada beberapa kasus
yang tidak biasa, atom hidrogen tertarik secara langsung pada atom yang sangat
elektronegatif untuk menjadikan ikatan hidrogen. Titik didih etanol dan metoksimetana
menunjukkan pengaruh yang dramatis bahwa ikatan hidrogen lebih melekat pada
molekul etanol.
Ikatan hidrogen pada etanol menghasilkan titik didih sekitar 100Â °C. Sangat
penting untuk merealisasikan bahwa ikatan hidrogen eksis pada penambahan (in addition)
daya tarik van der Waals. Sebagai contoh, semua molekul berikut ini mengandung jumlah
elektron yang sama, dan dua yang pertama memiliki panjang yang sama. Titik didih yang
paling tinggi butan-1-ol berdasarkan pada penambahan ikatan hidrogen.
Dengan membandingkan dua alkohol (yang mengandung gugus -O-H), kedua titik
didih adalah tinggi karena penambahan ikatan hydrogen berdasarkan pada tertariknya
hidrogen secara langsung pada oksigen, tetapi sebenarnya tidak sama.
Titik didih 2-metilproan-1-ol tidak cukup tinggi seperti butan-1-ol karena percabangan
pada molekul menjadikan dayatarik van der Waals kurang efektif dibandingkan pada
butan-1-ol yang lebih panjang.
c. Ikatan Hidrogen pada Asam karboksilat
Beberapa asam karboksilat, membentuk dimer dengan ikatan hidrogen baik dalam
bentuk uap atau dalam pelarut-pelarut tertentu. Asam karboksilat dalam bentuk uap dan
dalam benzena membentuk dimer :
Gambar 5. Ikatan hydrogen dalam asam karboksilat
Dalam air, ikatan hydrogen terbentuk antara asam asetat dengan air, tidak dengan
molekulnya sendiri.
d. Ikatan Hidrogen dalam Hidrat Kupri sulfat, CuSO4 .5H2O
Zat ini bila dipanaskan, mula-mula hanya melepaskan empat molekul air. Untuk
melepaskan molekul air kelima diperlukan panas yang tinggi.
CuSO4 .5H2O CuSO4.H2O + 4H2O
Hal ini disebabkan karena H2O yang terakhir ini diikat dengan ikatan hidrogen. Struktur
dari CuSO4.5H2O terdapat pada gambar berikut :
Gambar 6. Struktur dari CuSO4.5H2O
Rumus lebih baik ditulis sebagai [Cu(OH2)4]SO4.H2O. Amoniak membentuk garam
yang sama [Cu(NH3)4]SO4.H2O tetapi tidak dikenal CuSO4.5NH3 karena NH3 tidak mudah
membentuk ikatan hidrogen seperti H2O. Ikatan hidrogen juga terbentuk pada garam-
garam hidrat yang lain serta hidrat dari asam-asam dan basa-basa.
2. Ikatan Hidrogen dalam Molekul
a. senyawa orto substitusi benzena.
O-nitrofenil mendidih pada 214oC,lebih rendah daripada isomer meta (290oC) dan
isomer para (279oC). Zat ini juga lebih mudah menguap dalam uap air, lebih sukar larut
dalam air daripada isomer meta dan para.
Bentuk orto-nitrofenol mengadakan ikatan hidrogen dalam molekul sedang bentuk
meta dan para mengadakan ikatan hidrogen antar molekul , hingga titik didihnya
relatif tinggi.
Gambar 7. ikatan hidrogen pada orto-nitrofenol
Kelarutan yang kecil dalam air dari zat ini disebabkan karena gugus OH dalam molekul
tidak bebas lagi, jadi tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air.Zat lain yang
membentuk ikatan hidrogen dengan cara sama ialah :
b. Etil – asetoasetat
Etil asetoasetat didapatkan dalam dua bentuk tautomer. Pada tahun 1920 meyer telah
berhasil memisahkan kedua bentuk ini dengan jalan destilasi fraksional pada tekanan
direndahkan dalam alat dari kuarsa yang sangat bersih.
Alkohol biasanya mempunyai titik didih lebih tinggi daripada keton, tetapi bentuk enol
diatas titik didihnya lebih rendah daripada bentuk keton dan daya larutnya dalam air
rendah serta lebih mudah larut dalam sikloheksana. Hal ini disebabkan karena zat tersebut
membentuk ikatan hidrogen dalam molekul.
c. Ikatan Hidrogen dalam Protein dan Asam Nukleat.
Protein tersusun dari satuan-satuan dasar asam amino. R dapat berupa gugus metil
CH3-, seperti dalam alanin atau gugus yang lebih sulit. Seperti :
Gugus -NH2 berikatan dengan gugus –COOH dari molekul asam amino yang lain,
dengan membentuk ikatan peptida:
Dua asam amino dapat membentuk dipeptida, tiga asam membentuk tripeptida, dan
seterusnya. Protein adalah polipeptida dengan berates - ratus ikatan peptida.
Protein berbeda-beda tergantung dari panjangnya rantai dan bentuk rantainya. Ikatan-
ikatan melintang terjadi bila dalam molekul terdapat atom S: -S –S - . Dalam molekul
protein terdapat banyak sekali ikatan-ikatan hidrogen yaitu antara gugus –NH - - - O = C -.
Ikatan hidrogen juga terdapat dalam asam nukleat, misalnya DNA (deoxyribonucleic
acid). Asam nukleat DNA tersusun dari satuan H3PO4, deoksiribose dan basa purin (adenin
dan guanin) atau pirimidin (sitosin dan timin). Tiap asam fosfat, deoksiribose dan satu
basa, membentuk nukleotida, misalnya: deoksitimidin 5’ fosfat.
Nukleotide ini saling berikatan melalui gugusan fosfat, hingga terbentuk molekul yang
besar, yaitu asam nukleat:
Basa satu dengan basa lain, berikatan dengan ikatan hidrogen, namun adenin hanya
dapat berikatan dengan timin, dan guanin dengan sitosin.