D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar...

13
D. RADIOAKTIFITAS 1. Zat Radioaktif Radio aktifitas adalah suatu gejala yang menunjukan adanya aktivitas inti atom, yang disebabkan karena inti atom tak stabil . Gejala yang dapat diamati ini dinamakan sinar radio aktif. Alamiah Zat Radioaktif Buatan Zat radioaktif alamiah Zat radioaktif yang secara alamiah telah terdapat di alam. Ciri-cirinya zat tersebut memancarkan partikel α, β, dan γ. Zat radioaktif buatan Zat radioaktif yang dibuat di laboratorium untuk keperluan penelitian (isotop). Ciri-cirinya zat tersebut memancarkan partikel selain α, β, dan γ. Dalam tahun 1896 seorang fisikawan Perancis Henry Becquerel (1852-1908) untuk pertama kalinya menemukan radiasi dari senyawa-senyawa uranium. Radiasi ini tak tampak oleh mata, radiasi ini dikenal karena sifatnya yaitu: a. Menghitamkan film b. Dapat mengadakan ionisasi c. Dapat memendarkan bahan-bahan tertentu d. Merusak jaringan tubuh e. Daya tembusnya besar Radiasi ini tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan keadaan lingkungan seperti : suhu, tekanan suatu reaksi. Contoh : Uranium disebut bahan radio aktif, dan radiasi yang dipancarkan disebut sinar radio aktif. Gejala ini diperoleh Becquerel ketika mengadakan penelitian terhadap sifat-sifat Fluoresensi , yakni perpendaran suatu bahan selagi disinari cahaya. Fosforecensi yaitu berpendarnya suatu bahan setelah disinari cahaya, jadi berpendar setelah tak disinari cahaya. Fluorecensi dan fosforecensi tidak bertentangan dengan hukum kekekalan energi, bahan-bahan berpendar selagi menerima energi atau setelah menerima energi Persenyawaan uranium tidak demikian halnya, radiasi persenyawaan uranium tanpa didahului oleh penyerapan energi, suatu hal yang sangat bertentangan dengan hukum kekekalan energi. Namun setelah teori relativitas Einstein lahir, gejala itu bukan sesuatu yang mustahil, sebab energi dapat terjadi dari perubahan massa. Penyelidikan terhadap bahan radioakivitas dilanjutkan oleh suami istri Pierre Curie (1859- 1906), dan Marrie Currie (1867-1934), yang menemukan bahan baru. Bila berkas sinar radioaktif dilewatkan melalui medan listrik dan medan magnet, ternyata hanya 3 jenis sinar pancaran yang lazim disebut sinar α, sinar β dan sinar γ γ α β x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x a. Sinar α adalah berkas yang menyimpang ke keping negatif. Dari arah simpangannya, jelas bahwa sinar α adalah partikel yang bermuatan positif. Ternyata sinar α adalah ion He martabat (valensi) dua. 2 α 4 = 2 He 4 Daya ionisasi sinar α sangat besar sedangkan daya tembusnya sangat kecil. b. Sinar β adalah berkas yang menyimpang kearah keping positif. Sinar β ini merupakan partikel yang bermuatan negatif. Ternyata massa dan muatan sinar β sama dengan massa dan muatan elektron. -1 β 0 = -1 e 0 Daya ionisasinya agak kecil sedangkan daya tembusnya agak besar. c. Sinar γ adalah berkas yang tidak mengalami simpangan di dalam medan listrik maupun medan magnet. Ternyata sinar γ adalah gelombang elektromagnetik seperti sinar X. Daya ionisasi sinar γ paling kecil dan daya tembusnya paling besar. Catatan : Meskipun massa dan muatan sinar β sama dengan massa dan muatan elektron, namun ada perbedaan mendasar antara sinar β dan elektron e. Perbedaan itu adalah : Sinar β adalah partikel yang keluar dari inti atom Elektron adalah partikel yang mengelilingi inti atom 2. Interaksi Sinar Radio Aktif Dengan Materi a. Sinar α (alfa) Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium ( 2 He 4 ), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma

Transcript of D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar...

Page 1: D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar αααα (alfa) • Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He 4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma ... Karena

D. RADIOAKTIFITAS

1. Zat Radioaktif

Radio aktifitas adalah suatu gejala yang

menunjukan adanya aktivitas inti atom, yang

disebabkan karena inti atom tak stabil. Gejala

yang dapat diamati ini dinamakan sinar radio

aktif.

Alamiah

• Zat Radioaktif

Buatan

� Zat radioaktif alamiah � Zat radioaktif

yang secara alamiah telah terdapat di

alam. Ciri-cirinya zat tersebut

memancarkan partikel α, β, dan γ.

� Zat radioaktif buatan� Zat radioaktif

yang dibuat di laboratorium untuk

keperluan penelitian (isotop). Ciri-cirinya

zat tersebut memancarkan partikel selain

α, β, dan γ.

Dalam tahun 1896 seorang fisikawan

Perancis Henry Becquerel (1852-1908) untuk

pertama kalinya menemukan radiasi dari

senyawa-senyawa uranium. Radiasi ini tak

tampak oleh mata, radiasi ini dikenal karena

sifatnya yaitu:

a. Menghitamkan film

b. Dapat mengadakan ionisasi

c. Dapat memendarkan bahan-bahan tertentu

d. Merusak jaringan tubuh

e. Daya tembusnya besar

Radiasi ini tidak dapat dipengaruhi oleh

perubahan keadaan lingkungan seperti : suhu,

tekanan suatu reaksi.

Contoh : Uranium disebut bahan radio aktif,

dan radiasi yang dipancarkan disebut sinar

radio aktif.

Gejala ini diperoleh Becquerel ketika

mengadakan penelitian terhadap sifat-sifat

Fluoresensi, yakni perpendaran suatu bahan

selagi disinari cahaya. Fosforecensi yaitu

berpendarnya suatu bahan setelah disinari

cahaya, jadi berpendar setelah tak disinari

cahaya.

Fluorecensi dan fosforecensi tidak

bertentangan dengan hukum kekekalan energi,

bahan-bahan berpendar selagi menerima energi

atau setelah menerima energi

Persenyawaan uranium tidak demikian

halnya, radiasi persenyawaan uranium tanpa

didahului oleh penyerapan energi, suatu hal

yang sangat bertentangan dengan hukum

kekekalan energi.

Namun setelah teori relativitas Einstein

lahir, gejala itu bukan sesuatu yang mustahil,

sebab energi dapat terjadi dari perubahan

massa.

Penyelidikan terhadap bahan radioakivitas

dilanjutkan oleh suami istri Pierre Curie (1859-

1906), dan Marrie Currie (1867-1934), yang

menemukan bahan baru.

Bila berkas sinar radioaktif dilewatkan

melalui medan listrik dan medan magnet,

ternyata hanya 3 jenis sinar pancaran yang

lazim disebut sinar α, sinar β dan sinar γ

γ

α β

x x x x x x

x x x x x x

x x x x x x

x x x x x x x

a. Sinar αααα adalah berkas yang menyimpang

ke keping negatif. Dari arah simpangannya,

jelas bahwa sinar α adalah partikel yang

bermuatan positif. Ternyata sinar α adalah

ion He martabat (valensi) dua. 2α4 = 2He

4

Daya ionisasi sinar α sangat besar

sedangkan daya tembusnya sangat kecil.

b. Sinar ββββ adalah berkas yang menyimpang

kearah keping positif. Sinar β ini

merupakan partikel yang bermuatan negatif.

Ternyata massa dan muatan sinar β sama

dengan massa dan muatan elektron.

-1β 0

= -1 e0

Daya ionisasinya agak kecil sedangkan

daya tembusnya agak besar.

c. Sinar γγγγ adalah berkas yang tidak

mengalami simpangan di dalam medan

listrik maupun medan magnet. Ternyata

sinar γ adalah gelombang elektromagnetik

seperti sinar X.

Daya ionisasi sinar γ paling kecil dan daya

tembusnya paling besar.

� Catatan :

Meskipun massa dan muatan sinar β sama

dengan massa dan muatan elektron, namun

ada perbedaan mendasar antara sinar β dan

elektron e. Perbedaan itu adalah :

• Sinar β adalah partikel yang keluar dari

inti atom

• Elektron adalah partikel yang

mengelilingi inti atom

2. Interaksi Sinar Radio Aktif Dengan

Materi

a. Sinar αααα (alfa)

• Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium

(2He4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma

Page 2: D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar αααα (alfa) • Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He 4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma ... Karena

• Sinar α dapat menghitamkam film. Jejak

partikel dalam bahan radioaktif berupa sinar

lurus.

• Radiasi sinar α mempunyai daya tembus

terlemah dibandingkan dengan sinar β dan

sinar γ

• Radiasi sinar ini mempunyai jangkauan

beberapa cm di udara dan di sekitar 10-2

mm

logam tipis.

• Radiasi sinar ini mempunyai daya ionisasi

paling kuat

• Sinar α dibelokkan oleh medan magnetik

• Berdasarkan percobaan dalam medan

magnet dan medan lintrik dapat ditentukan

kecepatan dan muatan sinar α, yakni

kecepatannya berharga antara 0,054 c

dengan c = kecepatan cahaya dalam vakum.

b. Sinar ββββ (Beta)

• Sinar β tidak lain ialah partikel elektron.

• Radiasi sinar β mempunyai daya tembus

lebih besar dari pada α tetapi lebih kecil

dari pada γ

• Sinar. β dibelokkan oleh medan listrik dan

medan magnet.

• Kecepatan partikel β berharga antara 0,32 c

dan 0,7 c.

• Jejak partikel β dalam bahan berbelok-

belok.

• Jejak yang berbelok-belok disebabkan

hamburan yang dialami oleh elektron

didalam atom.

c. Sinar γγγγ (Gamma)

• Mempunyai daya tembus paling besar.

• Tidak dibelokkan di dalam medan magnetik

• Sinar γ memerlukan radiasi elektromagnetik

dengan panjang gelombang lebih pendek

• Foton γ tidak banyak berinteraksi dengan

atom suatu bahan. Dalam interaksinya

dengan bahan, foton γ mengalami peristiwa

fotolistrik dan produksi pasangan

Pada interaksi dengan bahan, seluruh energi

foton diserap dalam bahan.

Energi yang diserap oleh atom ini dibawa

oleh sebuah elektron, untuk membentuk

pasangan elektron. Peristiwa ini yang disebut

sebagai produksi pasangan. Foton sinar γ juga

dapat berinteraksi dengan elektron orbital

melalui hamburan compton.

Urutan daya tembus dari yang lemah ke

kuat adalah: sinar α, sinar β, sinar γ (gabeal).

• Sinar α dapat dihentikan oleh selembar

kertas

• Sinar β dapat dihentikan oleh papan kayu

setebal 2,5 cm

• Sinar γ dapat dihentikan oleh beton.

Sinar γ merupakan sinar yang sangat ampuh

untuk membunuh kuman, dan bakteri, serta

untuk sterilisasi alat kedokteran. Karena sinar

ini sangat kuat dan dapat menembus kertas, dan

plastik, maka sterilisasi dapat dilakukan setelah

alat kedokteran itu dibungkus.

Intensitas sinar-sinar setelah menembus

suatu bahan akan berkurang.

Pelemahan intensitas itu dinyatakan dengan

rumus:

keterangan:

• I = Intensitas (J/s m2)

• Io = Intensitas mula-mula (j/s m2)

• e = bilangan natural =2,71828

• µ = Koefisien pelemahan bahan keping

(m-1

)

• x = tebal keping (m)

Apabila intensitas sinar setelah melewati

bahan = ½ dari intensitas selum melewati bahan

(I = ½ I0). Maka dari persamaan : I = I0 e-µ x

½ I0 = I0 e-µx

→ ½ = e-µx

ln ½ = -µx → ln1 - ln2 = -µx

0-ln2 = -µx

x disebut Half Value Layer (HVL) atau

lapisan harga paruh, yaitu: lapisan atau tebal

bahan yang membuat intensitas menjadi

separuh dari intensitas semula.

E. STRUKTUR INTI

Inti atom terdiri dari: proton dan neutron.

Jumlah proton dan neutron dalam inti (disebut

nukleon) dinyatakan sebagai nomor atom (A).

Jumlah proton dalam inti dinyatakan sebagai

nomor atom (Z) dan jumlah neutron dalam inti

adalah A-Z.

Nuklida adalah suatu campuran nukleon

tertentu yang membentuk jenis inti atom

tertentu.

Nuklida dibedakan sesuai nama unsur

kimianya, sehingga suatu nuklida dapat

dituliskan sebagai

x

oeIIµ−=

µ

µ

693,0

2ln

=

=

x

x

A

Z X

Page 3: D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar αααα (alfa) • Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He 4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma ... Karena

• A = nomor massa nuklida, sama dengan

jumlah proton dan neutron.

• Z = nomor atom, sama dengan jumlah

proton.

• x = lambang unsur.

� Catatan :

• ISOTOP adalah unsur yang memiliki

nomor atom (Z) sama, tetapi memiliki

nomor massa (A) berbeda. Berarti nuklida

itu memiliki sifat kimia yang sama,

sedangkan sifat fisika berbeda.

• ISOBAR : nuklida -nuklida yang memiliki

nomor massa (A) sama, akan tetapi nomor

atom (Z) berbeda.

• ISOTON : nuklida yang memiliki jumlah

neutron sama.

1. Stabilitas Inti

Nuklida bersifat stabil jika :

a. Jumlah proton (Z) kurang dari 20

b. Harga N (jumlah neutron) / Z (jumlah

proton) sama dengan satu

= 1

Z

N

c. Jumlah proton sama dengan jumlah

neutron

d. Jumlah proton (Z) lebih dari 20 dan

harga N / Z berkisar 1 - 1,6.

Nuklida-nuklida dengan N/Z diluar pita

kestabilan merupakan nuklida tidak stabil

disebut sebagai nuklida radio aktif.

Gambar grafik N-Z

Di dalam inti yang tidak stabil, terdapat

ketidakseimbangan jumlah proton dan netron.

Disatu sisi jumlah proton lebih banyak atau di

lain sisi terkadang jumlah neutron lebih banyak.

Terdapat 2 proses penting agar terjadi

kestabilan di dalam inti yaitu :

a. Proses neutron menjadi proton

β0

1

1

1

1

0 −+→ pn (memancarkan sinar β)

b. Proses proton menjadi neutron

β0

1

1

0

1

1 +→ np (memancarkan positon)

atau

nep1

0

0

1

1

1 →+ − (menangkap elektron)

2. Tenaga Ikat Inti (Energi Binding)

Telah diketahui bahwa inti terdiri dari

proton dan neutron. Proton di dalam inti tolak

menolak. Adanya kesatuan di dalam inti

disebabkan oleh adanya gaya yang

mempertahankan proton itu dalam inti, gaya ini

disebut gaya inti (nucleus force).

Penilaian yang cermat menunjukkan bahwa

massa inti yang lebih kecil, lebih stabil dari

jumlah massa proton dan neutron yang

menyusunnya.

Energi ikat inti di dapat dari adanya

perbedaan massa penyusun inti dengan massa

intinya sendiri dan perbedaan ini disebut

dengan Deffect massa (∆m).

• ∆m = sma (satu massa atom)

• 1 sma = 931 2

c

Mev

Maka energi ikat inti (Ei) adalah:

Sebagai contoh : Massa detron (1H2) lebih

kecil dari massa proton dan neutron yang

menjadi komponen-komponen deutron.

Detron terdiri atas satu proton dan satu

neutron

massa 1 proton = 1,007825 sma

massa 1 neutron = 1,008665 sma +

jumlah = 2,016490 sma

massa deutron = 2,014103 sma -

∆m = 0,002387 sma

Ei = ∆m c2→ Ei = 2,222 MeV

Dari hasil diatas menunjukkan, ketika

proton bergabung dengan neutron dibebaskan

energi sebesar 2,222 MeV

1p1

+ 0n1 → 1H

2 + 2,222 MeV

Untuk membelah detron kembali menjadi

proton dan neutron diperlukan energi 2,222

MeV, karenanya tenaga sebesar 2,222 MeV

disebut tenaga ikat (energi binding) deutron.

( ) iNP mmZAmZm int)( −−+=∆

2.cmEi ∆=

Page 4: D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar αααα (alfa) • Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He 4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma ... Karena

Karena detron terdiri atas 2 nukleon, maka

tenaga ikat tiap nukleon adalah 2

222,2Mev =

1,111 MeV.

Tenaga ikat nukleon paling besar pada

unsur yang nomor atomnya 50.

Makin besar tenaga ikat, makin besar pula

energi yang diperlukan untuk memecah unsur

inti. Hal ini berarti makin stabil keadaan unsur

itu.

Karena tenaga ikat tiap nukleon paling besar

pada atom yang nomor atomnya 50 dapat

ditarik kesimpulan :

a. Ketika inti-inti ringan bergabung menjadi

inti-inti yang lebih berat akan disertai

dengan pembebasan energi.

b. Bila inti-inti berat terbelah menjadi inti-inti

yang sedang akan dibebaskan energi.

3. Peluruhan (Disintegrasi).

Inti atom unsur radioaktif dalam keadaan

tidak stabil. Sinar α, β keluar dari inti atom

secara spontan, akibatnya inti atom mengalami

perubahan yang timbul karena radiasi partikel

secara spontan.

a. Keluarnya sinar α dari inti atom berakibat

berkurangnya nomor atom sebanyak dua dan

berkurangnya nomor massa sebanyak empat.

b. Radiasi sinar β berakibat naiknya nomor

atom dengan satu

c. Radiasi sinar γ hanya merupakan proses

penyertaan tanpa merubah nomor atom dan

nomor massa

Contoh: Uranium yang nomor massannya

238 dan nomor atomnya 92, karena

memancarkan sinar α berubah menjadi torium

234 yang nomor atomnya 90. Unsur ini masih

bersifat radioaktif dengan memancarkan sinar β

berubah menjadi prolaktinium, akhirnya setelah

melampaui serentetan disintegrasi menjadi Pb

yang stabil

Kegiatan unsur radioaktif bergantung pada

banyaknya partikel-partikel yang dipancarkan

dalam tiap detik. Makin banyak partikel-

partikel yang dipancarkan tiap detik makin

besar keaktifannya dan makin cepat

berkurangnya unsur radioaktif yang

bersangkutan.

Kekuatan radioaktif diukur dengan satuan

Curie.

• 1 curie = 3,7.1010

Bq (bequerell)

• 1 Bq = 1 pancaran partikel tiap detik

4. Satuan Setengah Umur (waktu paruh/ half

life time)

Karena adanya peluruhan, jumlah unsur

radioaktif demikian pula keaktifannya akan

berkurang dan pada akhirnya habis, yakni

setelah seluruhnya menjadi atom stabil (tidak

aktif lagi)

Selang waktu agar unsur radioaktif itu stabil

(tidak aktif lagi) disebut umur unsur radioaktif

(t).

Selang waktu agar unsur radioaktif itu

tinggal separuhnya disebut setengah umur (T).

Waktu setengah umur dapat dirumuskan

sebagai:

• Skema Peluruhan :

T T

A A B A B

Zat Radioaktif

T

T A T A

B B B

Stabil

Dari skema diatas, tampak pada mulanya

suatu unsur zat radioaktif A mengalami

peluruhan selama setengah umur menjadi B.

Demikian seterusnya sehingga menjadi unsur

yang stabil B.

Hubungan jumlah unsur radioaktif dengan

selang waktu dapat dirumuskan sebagai:

dengan

� Keterangan :

• T = waktu setengah umur

• λ = tetapan peluruhan (tetapan radiasi/

tergantung dari jenis zat radioaktif)

λλ

693,02ln==T

Tt

t

t

Tt

t

t

Tt

t

t

AeAA

memm

NeNN

==

==

==

2

1

2

1

2

1

00

00

00

λ

λ

λ

NA λ=

A

R

A NM

mNNmolN .. =→=

Page 5: D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar αααα (alfa) • Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He 4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma ... Karena

02

1A

• Nt = jumlah unsur radioaktif setelah selang

waktu t

• N0 = jumlah unsur radioaktif mula-mula

• mt = massa unsur radioaktif setelah selang

waktu t

• m0 = massa unsur radioaktif mula-mula

• At = Aktifitas unsur radioaktif setelah

selang waktu t

• A0 = Aktifitas unsur radioaktif mula-mula

• Grafik hubungan A-t :

A

A0

T t

5. Transmutasi

Telah diketahui bahwa adanya perbedaan

antara atom yang satu dengan atom yang lain

semata-mata karena hanya perbedaan jumlah

proton dan neutron yang terdapat dalam inti

atom.

Oleh sebab itu jika jumlah proton dan

neutron yang menyusun inti dapat kita rubah

akan berubalah pula atom itu menjadi atom

yang lain. Merubah atom secara buatan lazim

disebut Transmutasi Gagasan merubah inti

atom secara buatan dirintis oleh Rutherford.

Pada tahun 1959 Rutherford menempatkan

preparat radio aktif yang memancarkan sinar α

didalam tabung yang berisi gas niterogen.

Setelah selang waktu tertentu, dalam tabung itu

terjadi oksigen dan proton.

Rutherford berpendapat ada partikel-

partikel α yang membentur inti atom nitrogen

sebagai akibat benturan yang amat dahsyat, inti

nitrogen terbelah menjadi proton dan oksigen.

1P1

2α4

7N14

8O17

Peristiwa itu dapat dipandang sebagai

reaksi inti antara partikel α dengan inti

nitrogen. Reaksi ini lazim dituliskan sebagai

berikut :

2α4

+ 7N14→80

17 + 1P

1

Dalam reaksi berlaku kekalan massa dan

kekekalan muatan. Jumlah nomor massa dan

nomor atom sebelum dan sesudah reaksi adalah

sama. Pada tahun 1937 Chadwick menembaki

logam berilium dengan partikel-partikel α dari

unsur radioaktif. Hasilnya diperoleh karbon dan

partikel netral yang kira-kira sama dengan

proton. Partikel ini disebut neutron.

2α4

+ 4Be9→60

12 + on

1

a. Transmutasi oleh partikel-partikel yang

dipercepat

Transmutasi dengan sinar α yang berasal

dari unsur radioaktif tidak membawa hasil yang

memuaskan. Dari sekian banyak partikel-

partikel α hanya beberapa yang dapat

mengadakan transmutasi.

Hal ini disebabkan karena partikel α yang

mendekati inti atom mengalami gaya tolak,

sehingga hanya partikel α yang kecepatannya

besar yang dapat sampai pada inti. Transmutasi

akan lebih berhasil bila digunakan partikel-

partikel berkecepatan cukup tinggi. Untuk itu

diciptakan alat yang dapat mempercepat

partikel bermuatan yang disebut Cyclotron.

Pada tahun 1932 Cockroft dan Walton

melaporkan hasil reaksi inti dengan proton.

1H1 + 3Li

7 → 2He4 + 2He

4

Pada reaksi inti tersebut jumlah energi sebelum

reaksi adalah:

energi massa proton = 1,007825 sma

energi massa litium = 7,016005 sma

energi kinetik proton

150 keV = 0,000160 sma +

jumlah = 8,023990 sma

Jumlah energi sesudah reaksi :

Energi massa helium = 2 x 4,0026 sma =

8,0052 sma. Ada selisih sebesar (8,023990 -

8,0052) sma = 0,01879 sma =17,4939 MeV

Ketika diukur energi kinetik kedua atom He

diperoleh sebesar 17,0 MeV. Suatu persesuaian

yang cukup baik.

b. Transmutasi dengan deutron yang

dipercepat

13A27

+ 1H2 → 12Mg

25 + 2He

4

c. Transmutasi dengan neutron

Neutron merupakan partikel netral, sangat

baik untuk mengadakan transmutasi, sebab

hanya mengalami gaya tolak yang kecil ketika

menghampiri inti.

7N14

+ 0n1→ 5B

11 + 2He

4

Page 6: D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar αααα (alfa) • Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He 4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma ... Karena

Neutron yang dipakai untuk transmutasi

diproduksi dalam reaktor atom. Dengan neutron

tersebut dapat diperoleh berbagai macam radio

isotop.

11Na23

+ 0n1→11Na

24

Natrium yang diperoleh adalah isotop

radioaktif. Dengan memancarkan sinar β,

isotop natrium berubah menjadi magnesium

yang stabil.

β

11Na24

12Mg24

6. Dosis Penyerapan

Jika sinar radioaktif mengenai suatu materi,

maka sinar radioaktif itu akan diserap oleh

materi tersebut. Besar energi pengion yang

diserap oleh materi yang dilalui sinar radioaktif

tergantung pada sifat materi dan berkas sinar

radioaktif.

Dosis penyerapan adalah banyaknya energi

radiasi pengion yang diserap oleh satu satuan

massa materi yang dilalui sinar radioaktif.

Satuan dosis penyerapan adalah Gray (Gy) atau

rad.

1 Gy = 1 joule/ kg

1Gy = 100 rad

Persamaan dosis penyerapan :

• E = energi yang diberikan oleh radiasi

pengion, satuannya joule.

• M = massa materi yang menyerap energi,

satuannya kg

• D = dosis penyerapan, satuannya Gy atau

rad.

7. Partikel Elementer

Meson adalah partikel yang massanya

diantara massa proton dan elektron dapat

bermuatan positif, negatif dan netral. Meson

ada dua macam yaitu meson µ dan meson π

Neutrino adalah partikel yang tidak

bermuatan dan massanya kurang dari massa

elektron, pasangannya adalah antineutrino.

Hyperon, massanya diantara proton dan

deutron.

8. Reaksi Inti

Zat radioaktif alam mempunyai inti yang

berubah dengan sendirinya setelah

memancarkan sinar radioaktif, tetapi inti atom

yang tidak bersifat radioaktif dapat diubah

sehingga menjadi zat radioaktif (radioaktif

buatan), yaitu dengan jalan menembaki inti itu

dengan partikel-partikel (ingat peristiwa

transmutasi) yang mempunyai kecepatan tinggi.

Penembakan inti dengan kecepatan tinggi ini

disebut reaksi inti.

contoh : 2He4 + 7N

14 → 8O

17 + 1H

1

a. Reaksi Berantai

Reaksi yang berulang hanya berakhir akibat

zat yang bereaksi itu habis atau berubah

menjadi zat yang lain.

contoh : Reaksi berantai Enrico Fermi (1937)

92U235

+ 0n1

→ 92U236

→ 54Xe140

+ 38Sr94

+

0n1 + 0n

1 (tak stabil)

Hasil reaksi ini masih mengandung 2 buah

neutron (0n1) sehingga neutron ini akan

menembak uranium lain sehingga terjadi reaksi

seperti semula.

(n)

Xe Sr (n) U

Sr (n)

(n) U

(n) U (n)

U (n)

(n) U (n) U

Xe Xe Sr (n) U

Reaksi seperti ini akan dibebaskan tenaga

dalam bentuk panas.

b. Reaksi Fisi Dan Fusi

• Reaksi Fisi adalah reaksi pembelahan

sebuah atom menjadi dua bagian atom lain

yang disertai dengan pelepasan tenaga.

contoh :

0n1 + 92U

235→ 56Ba144

+ 36Kr89

+ 3 0n1

+ tenaga

(bahan baku : unsur berat (misal : uranium )

• Reaksi Fusi adalah reaksi penggabungan 2

buah unsur ringan disertai pengeluaran

tenaga.

contoh :

1H2

+ 1H2 → 2He

4 + tenaga

� Catatan :

� Tenaga reaksi fusi > tenaga reaksi fisi

� Reaksi fisi lebih mudah terjadi daripada

reaksi fusi (reaksi fusi membutuhkan

temperatur yang tinggi).

9. Alat-Alat Deteksi

Alat-alat pendeteksi partikel diantaranya

adalah :

M

ED =

Page 7: D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar αααα (alfa) • Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He 4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma ... Karena

a. Pencacah Geiger (penghitung Geiger

Muller)

b. Kamar kabut Wilson (Geiger Chamber)

c. Imulsi Film

d. Detektor Sintilasi

Manusia mengenal radiasi radioaktif

pertama kali melalui pelat foto, kemudian

berkembang menjadi alat deteksi emulsi

fotografi. Perkembangan alat deteksi tersebut

kemudian disusul dengan penemuan detektor

Geiger Muller yang memanfaatkan ionisasi

menjadi pulsa listrik. Kemudian alat ini

berkembang menjadi tabung ionisasi dan

tabung detektor proporsional. Dengan

ditemukannya bahan-bahan sintilasi, yaitu

bahan yang jika ditembus radiasi akan

memancarkan cahaya, timbul adanya detektor

sintilasi.

Pada dasarnya sistem peralatan deteksi

radiasi dapat digolongkan menjadi dua bagian

utama :

a. Bagian pertama adalah transduser yang

disebut detektor, yaitu berupa alat yang

mengubah radiasi radioaktif menjadi

sinyal elektris.

b. Bagian kedua berupa alat elektronik

yang mampu memperkuat dan

memproses sinyal listrik menjadi

besaran yang diamati.

Detektor tabung ionisasi, tabung

proporsional dan tabung Geiger Muller

merupakan alat yang sejenis. Semuanya

memiliki bentuk dasar yang sama serta

mempergunakan ruang tertutup yang berisi gas

atau campuran gas, dilengkapi dengan anoda

dan katoda dengan bentuk sedemikian rupa

sehingga, medan listrik memungkinkan terjadi

ionisasi secara effisien.

Jadi semua memanfaatkan ionisasi menjadi

pulsa listrik. Detektor sintilasi menggunakan

dasar penyeleksian yang sangat berbeda dengan

jenis tabung Geiger Muller. Detektor sintilasi

memanfaatkan cahaya yang timbul pada

interaksi radiasi, sehingga memerlukan bahan

yang mengeluarkan cahaya jika kena radiasi,

seperti pada layar CRO atau layar televisi.

bahan yang demikian itu disebut sintilator.

Sintilator mempunyai sifat bahwa intensitas

cahaya yang timbul sebanding dengan energi

radiasi yang mengenainya, sehingga sangat

menguntungkan jika digunakan untuk

mengukur energi radiasi.

a. Tabung Detektor Geiger Muller (GM)

Detektor GM bekerja pada tegangan yang

sangat tinggi, yaitu (1000 – 1400) volt.

Detektor ini menghasilkan sebuah pulsa listrik

dari setiap partikel tunggal yang datang

padanya., dan tidak tergantung pada energi

radiasi. Biasanya detektor ini digunakan untuk

mendeteksi sinar gamma (yang mudah

menembus dinding tabung), namun sinar

betapapun dapat dideteksi, yaitu melalui jendela

ujung yang biasanya terbuat dari mika yang

sangat tipis agar dinar beta dapat

menembusnya.

Sinar gamma yang menembus dinding

(katoda) menyebabkan atom gas terionisasi,

sehingga ada elektron yang keluar dari ikatan

atomnya, kemudian menumbuk anoda sehingga

terjadi pulsa listrik yang kemudian diperkuet

dan dicatat pada alat pencatat (scaler). Dengan

demikian untuk sinar beta, akan menjadi

ionisasi. Ion negatif menuju anoda sebagai

pulsa listrik dan seterusnya.

b. Kamar Kabut Wilson

Uap (alkohol) jenuh diembunkan pada ion-

ion udara yang ditimbulkan oleh radiasi.

Akibatnya, terlihat garis putih dari tetesan-

tetesan zat cair yang sangat kecil, yang

merupakan jejak lintasan dalam kamar tersebut,

asal diterangi dengan tepat.

Perlu dicatat, bahwa yang kita lihat

hanyalah jejak lintasan, bukan radiasi yang

menimbulkan ionisasi.

terdapat tiga jenis kamar kabut yaitu :

a. Expansion cloud chamber (kamar kabut

pemuaian)

b. Diffusion cloud chamber (kamar kabut

diffusi)

c. Bubble chamber (kamar gelembung)

Pada bubble chamber radiasi yang

mengionkan akan mennggalkan jejak berupa

gelembung-gelembung didalam hidrogen cair.

Pada sistem ini perkiraan massa dan

kelanjutannya dapat diperoleh, berdasarkan

hukum kekekalan energi dan momentum.

c. Emulsi Film

Garis-garis sinar dari ketiga jenis radiasi,

dapat juga dipelajari pada film fotografi.

Emulsi film foto, dapat mengurangi jangkauan

partikel alpha sekitar 0,002 mm dan bahkan

garis lintasan partikel beta, hanya sekitar 1 mm.

Karena itu, harus menggunakan mikroskop

untuk mengamatinya. Emulsi nuklir yang

khusus, digunakan untuk maksud ini. Emulsi

tersebut lebih tebal dari biasanya dan

mempunyai kepekaan butir-butir perak bromida

yang lebih tinggi.

Metoda ini mempunyai keuntungan karena

secara otomatis diperoleh rekaman yang

permanen dari gejala yang dipelajari.

Page 8: D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar αααα (alfa) • Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He 4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma ... Karena

d. Tabung Sintilasi

Setiap partikel radiasi didalam sintilator

menghasilkan satu puksa cahaya. Radiasi yang

datang pada sintilator akan menimbulkan foton,

akibat dari eksitasi atom gas. Foton ini

kemudian diteruskan ke bagian-bagian

photomultiplier yang di dalamnya terdapat

dynode-dynode yang berurutan yang diberi

tegangan satu lebih tinggi. Foton tersebut

menumbuk dynoda sehingga menghasilkan foto

elektron. Foto elektron tersebut kemudian

menumbuk dynoda berikutnya dan akhirnya

terjadi elektron sekunder, sehingga didapatkan

elektron berlipat ganda.

Elektron ini dipergunakan untuk

pengukuran energi radiasi (spektrometeri

energi) ukuran pulsa-pulsa listrik yang terjadi

sebanding dengan energi radiasi dan jumlah

pulsa sebanding dengan jumlah partikel radiasi.

F. TEKNOLOGI NUKLIR

Pada tahun 1939 ditemukan reaksi

pembelahan inti (reaksi fisi). Tiga tahun

kemudian (pada tahun 1942) Enrico Fermi

berhasil membuat reaksi fisi berantai yang

dapat dikendalikan. Berdasarkan hasil tersebut

terciptalah reaktor nuklir, yaitu suatu alat untuk

menimbulkan reaksi berantai yang terkendali.

Neutron-neutron yang terjadi pada reaksi

fisi dikendalikan jumlahnya, sehingga energi

yang timbul juga dapat dikendalikan. Energi

yang ditimbulkan pada reaktor nuklir itu dapat

dimanfaatkan untuk meningkatkan

kesejahteraan umat manusia.

Perbedaan antara reaktor atom dengan bom

atom adalah dalam hal laju pembebasan

energinya. Pada sebuah bom atom, faktor

multiplikasi neutronnya lebih besar dari 1;

sehingga reaksi berantai yang terjadi dengan

sangat cepat dan timbul ledakan. Pada reaktor

atom faktor multiplikasi neutronnya dijaga

sangat dekat dengan 1,0 sehingga reaktor tetap

tepat sedikit diatas batas “kritis”nya dan energi

yang dibebaskan diperlambat. Reaksi

berantainya tetap dan terkontrol, sehingga

secara rata-rata, hanya satu neutron dari setiap

fisi yang menghasilkan fisi selanjutnya.

Banyak persoalan yang timbul berkaitan

reaktor atom. Dimulai dari masalah

keselamatan hingga pengotoran lingkungan.

Faktor-faktor tersebut adalah :

a) Masalah keselamatan adanya salah fungsi.

Dalam hal ini bagian-bagian fisi yang

berkadar radioaktif tinggi akan terlepas ke

atmosfer. Efeknya terhadap kehidupan

manusia, dapat sangat serius sekali dan ini

bergantung kepada banyaknya radioaktif

yang terlepas itu.(Contoh kecelakaan

reaktor di “Three mile island” (1979) dan

“Chernobil” (1988)).

b) Masalah serius lainnya adalah “sisa” bahan

bakarnya yang mengandung pecahan-

pecahan fisi dengan kadar radioaktivitas

tinggi yang dibuang sebagai “sampah”

kebocoran (sampah radioaktif), mungkin

saja terjadi dan telah pernah terjadi.

Sesungguhnya, cara pembuangan radioaktif

yang memuaskan belum ditemukan. Bumi

kita yang terbatas ukurannya, tak akan

mampu menyimpan semua sampah

radioaktif dengan aman.

c) Persoalan lain dari pusat pembangkit daya

bertenaga nuklir, adalah karena ia

memerlukan air pendingin yang akan

dibuang pada suhu yang jauh lebih tinggi

dari suhu normal, biasanya, dibuang ke laut,

sungai atau ke udara. Polusi termal, dapat

memusnahkan ekologi air di sekitarnya,

atau mempengaruhi cuaca, apabila

menggunakan menara pendingin di udara

terbuka.

Energi nuklir menjanjikan keuntungan bila

dibandingkan energi dari bahan bakar fosil

yang konvensional (biasanya, menimbulkan

sedikit polusi udara) dan dalam menghadapi

krisis persediaan bahan bakar fosil, energi

nuklir merupakan sumber energi alternatif.

Namun demikian, persediaan uranium yang

dapat mengalami proses fisi, juga terbatas.

Suatu breeder reactor (reaktor yang dapat

memperkaya bahan bakar nuklir) menolong

mengatasinya. Suatu breeder reactor adalah

suatu reaktor yang memanfaatkan sebagian

neutron hasil 235

U92 untuk diserap 238

U92 dan

diperoleh 239

PU94 melalui sederetan reaksi.

a. Fungsi Reaktor Nuklir

Berdasarkan fungsinya, reaktor nuklir

dibedakan sebagai berikut :

a. Reaktor penelitian, yaitu reaktor yang

dipergunakan untuk penelitian di bidang

fisika, kimia, biologi, pertanian, industri,

kedokteran, dan di bidang teknologi

lainnya.

b. Reaktor daya, yaitu reaktor yang dapat

menghasilkan tenaga listrik (PLTN).

c. Reaktor produksi isiotop, yaitu reaktor yang

dipergunakan untuk memproduksi radioiso

top, yang akan dipergunakan dalam bidang

kedokteran, pertanian, industri dan

sebagainya.

Indonesia kini telah memiliki tiga reaktor

nuklir untuk penelitian dan untuk memproduksi

radioisiotop. Tiga reaktor itu adalah :

a. Reaktor Triga Mark II di Bandung dengan

daya 1 mega watt (Triga singkatan dari

Page 9: D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar αααα (alfa) • Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He 4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma ... Karena

Training Research and Isotop Production by

General Atomic). Reaktor ini berfungsi

untuk penelitian dan untuk memproduksi

radioisotop.

b. Reaktor Kartini di Yogyakarta. Reaktor

dengan daya operasi maksimal 250

kilowatt, juga merupakan reaktor penelitian

dan produksi radioisotop.

c. Reaktor serba guna di Serpong, dengan

nama MPR 30 (Multi Purpose Reactor)

dengan daya operasi 30 megawatt. Reaktor

ini berfungsi untuk latihan, penelitian dan

memproduksi radioisotop.

b. Jenis Reaktor Nuklir

Menurut jenis pendingin yang

dipergunakan, reaktor dibedakan sebagai

berikut:

a. Reaktor pendingin air ringan (H2O). Ada

dua macam, yaitu reaktor air tekan (PWR =

Pressurized Water Reactor) dan reaktor air

didih (BWR = Boiling Water Reactor).

b. Reaktor pendingin air berat (D2O).

c. Reaktor pendingin gas

d. Reaktor pendingin logam cair (Sodium).

Reaktor atom yang dibicarakan diatas

disebut Thermal Reactor (reaktor panas) sebab

proses fisinya disebabkan oleh neutron lambat

dengan energi panas; yaitu energi yang sama

dengan energi kinetik rata-rata dari atom-atom

yang melingkunginya.

c. Bagian-bagian Reaktor Atom

a. Bahan Bakar.

Bahan bakar sebagai sumber energi terdapat

di dalam teras reaktor, yaitu berupa Uranium-

235. Uranium dibungkus dalam klongsong agar

hasil radioaktif dari reaksi fisi tetap terselubung

(tidak terpancar keluar).

b. Moderator.

Moderator berfungsi untuk menurunkan

energi neutron dari energi tinggi ke energi

thermal (rendah) melalui tumbukan. Pada reaksi

fisi, neutron yang dihasilkan memiliki energi

tinggi, sedangkan untuk menghasilkan reaksi

fisi diperlukan neutron yang memiliki energi

thermal (rendah) yaitu kurang lebih 0,025 eV.

Dengan demikian, syarat yang harus dipenuhi

sebagai bahan moderator adalah setiap neutron

yang menumbuknya akan kehilangan energi

sebesar mungkin.

Biasanya bahan moderator yang dipilih

adalah unsur-unsur yang nomor massanya kecil,

misalnya H2O (air ringan), D2O (air berat) dan

grafit, sekaligus sebagai pendingin primer.

c. Batang Kendali (pengontrol).

Batang kendali terbuat dari bahan yang

mempunyai kemampuan menyerap neutron

sangat besar. Alat ini berfungsi untuk

mengendalikan jumlah populasi neutron yang

terdapat di dalam teras reaktor, yang berarti

pula mengendalikan reaksi fisi dan energi yang

terjadi. Bahan batang kendali yang biasa

dipergunakan adalah kadmium, boron, dan

hafnium.

d. Perisai Radiasi (Shielding) / Dinding

Pelindung

Perisai radiasi berfungsi untuk menahan

radiasi yang dihasilkan proses pembelahan inti.

Hal ini bertujuan supaya para pekerja dapat

bekerja dengan aman di sekitar reaktor.

e. Pendingin Sekunder atau Pemindahan

Panas.

Alat ini berfungsi untuk memindahkan

panas dari pendingin primer. Panas dapat

dipindahkan dengan mengalirkan air ke tempat

pemindah panas, kemudian keluar reaktor untuk

didinginkan.

G. RADIOISOTOP

Radioisotop yang dipergunakan di berbagai

bidang seperti pertanian, kedokteran dan

industri, tidak terdapat di alam. Oleh karena itu

harus dibuat dari nuklida stabil dalam reaktor.

Unsur radioaktif buatan yang pertama,

dihasilkan oleh Irene Joliot – Currie (anak

perempuan penemu radium – Marie Currie) dan

suaminya. Mereka “menembaki” alumunium

dengan partikel-partikel dan sebagai hasil dari

reaksi inti yang terjadi, diperoleh isotop fosfor

yang tidak stabil : 27

Al13 + 4He2 →

30P15 +

1n0

atau 27

Al13 (α , n ) 30

P15

Semenjak itu, radioisotop buatan (= isotop

sesuatu unsur yang bersifat radioaktif) dari

setiap unsur, telah dihasilkan dan pada masa

sekarang, telah dikenal sekitar 1500 unsur.

Radioisotop dibuat dengan cara

“menembaki” suatu unsur yang stabil dengan

neutron di dalam reaktor atom, atau dengan

partikel-partikel bermuatan di dalam suatu

“accelerator partikel”. Contoh radioisotop yang

telah dibuat BATAN, yaitu Na24

, P32

, Cr51

, I131

.

� Kegunaan Radioisotop.

a) Bidang kedokteran

Dengan menggunakan detektor, radioisotop

di dalam tubuh manusia dapat di deteksi :

Page 10: D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar αααα (alfa) • Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He 4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma ... Karena

Adapun fungsi radioisotop adalah untuk :

1. Mengetahui keefektifan kerja jantung

dengan menggunakan Sodium – 24.

2. Menentukan lokasi tumor otak, mendekati

tumor kelenjar gondok, dipergunakan

Yodium – 131.

3. Penanganan penderita Leukimia, dengan

Phosporus – 32.

4. Penyembuhan kanker dan tumor dengan

cara penyinaran, seperti sinar x dan untuk

steril alat-alat kedokteran.

b) Bidang Industri

Dengan menggunakan sinar gamma, dapat

diketahui suatu pipa logam dalam keadaan

bocor atau tidak. Sinar gamma dapat

dipancarkan dari radioisotop Cobalt – 60 dan

Iridium – 192 yang dilewatkan pada bagian

logam yang diperiksa. Sinar gamma dapat

dideteksi dengan menggunakan detektor.

Dengan detektor ini dapat diketahui keadaan

logam bocor atau tidak.

c) Bidang Hidrologi

Salah satu kegunaan radioisotop di bidang

hidrologi adalah untuk mengukur kecepatan

aliran atau debit aliran. Dalam hal ini sebagai

perunut, diukur dari perubahan intensitas

pancaran di dalam aliran untuk jangka waktu

yang sama.

d) Bidang pertanian

Dengan radiasi sinar gamma dari Co-60

akan didapatkan mutasi sel tumbuhan hingga

dapat menimbulkan generasi yang lebih baik

dan mendapatkan bibit yang lebih unggul

daripada induknya.

e) Bidang industri Dalam bidang industri di dapat contoh

seperti pada kaos lampu petromaks yang

menggunakan larutan radioisotop thorium

dalam batas yang diperkenankan, agar nyalanya

lebih terang.

� Contoh Soal dan Pembahasan :

1. Jumlah proton dan neutron yang ada dalam

inti Np239

93 adalah ….

A. 239 dan 332 D. 93 dan 332

B. 146 dan 239 E. 93 dan 146

C. 93 dan 239

Jawaban : E

Ingat XA

Z dengan A menunjukkan massa

atom dan Z menunjukkan jumlah atom dan

jumlah elekton. Adapun jumlah neutron =

A – Z. Jadi untuk Np ⇒ Z = 93; A = 239;

sehingga Σ N = A - Z = 146.

2. Inti atom tembaga dilambangkan dengan

Cu63

29 . Ionnya, Cu++,

memiliki ….

(1) proton 31 buah

(2) neutron 36 buah

(3) nomor massa 61

(4) elektron 27 buah

Pernyataan diatas yang sesuai adalah :

A. 1, 2 dan 3 D. 4

B. 1 dan 3 E. semua benar

C. 2 dan 4

Jawaban : D

Cu++

artinya ion Cu yang kehilangan 2

elektron, sehingga Cu63

29 ⇒ Z = 29, A = 63,

dan N = A - Z = 63 - 29 = 34

Σelektron = Σproton - 2 = 27

Hanya pernyataan (4) benar.

3. Jika massa inti XA

Z , massa proton, massa

neutron, dan kelajuan cahaya di ruang

hampa berturut-turut adalah m kg, p kg, n

kg dan c m/s, maka energi ikat inti tersebut

adalah…J.

A. (Zp + An + Zn + m)c2

B. (-Zp - An + Zn + m)c2

C. (Zp + An - Zn - m)c2

D. (Zp - An - Zn + m)c2

E. (Zp - An + Zn - m)c2

Jawaban : C

Energi ikat inti E adalah perkalian selisih

massa total nukleon-nukleonnya dengan

inti (∆m) terhadap kecepatan cahaya

kuadrat (c2):

E = ∆mc2

E = (massa nukleon - massa inti) c2

E = (Zp + (A - Z)n - m) c2

E = (Zp + An - Zn - m) c2

4. Massa inti Be9

4 9,0121 sma, massa proton

1,0078 sma dan massa neutron 1,0086 sma.

Bila 1 sma setara dengan 931,15 MeV,

maka besar energi ikat atom Be adalah

….

A. 51,39 MeV D. 90,12 MeV

B. 57,82 MeV E. 90,74 MeV

C. 62,10 MeV

Page 11: D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar αααα (alfa) • Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He 4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma ... Karena

Jawaban : B

Be9

4 → Z = 4; A = 9

∆m = [Zmp + (A - Z)mn] - minti

= [4 x 1,0078 + 5 x 1,0086 - 9,0121]

sma

= 0,0621 sma

E = ∆m (931,15) MeV = 57,82 MeV.

5. Urutan daya ionisasi sinar-sinar radioaktif

dari mulai yang paling kuat adalah …..

A. alfa, beta, dan gamma

B. gamma, beta, dan alfa

C. beta, alfa, dan gamma

D. alfa, gamma, dan beta

E. gamma, alfa, dan beta

Jawaban : A

Urutan daya ionisasi dari yang paling kuat:

α, β, γ

6. Suatu zat radioaktif meluruh dengan waktu

paro 20 hari. Agar zat radioaktif hanya

tinggal 8

1 saja dari jumlah asalnya, maka

diperlukan waktu peluruhan.

A. 27,5 hari D. 60 hari

B. 30 hari E. 160 hari

C. 40 hari

Jawaban : D

20

0002

1

8

1

2

1t

Tt

t NNNN

=→

=

6020

32

1

2

1 203

=→=→

=

t

tt

hari

7. Suatu inti zat radioaktif memancarkan

partikel alfa, berarti intinya kehilangan…..

A. dua proton dan empat elektron

B. dua proton dan empat neutron

C. dua elektron dan empat neutron

D. dua proton dan dua neutron

E. dua proton dan dua elektron

Jawaban : D

α4

2

4

2 +→ −− pX A

Z

A

Z

Inti baru Y memiliki A - 4 (berkurang 4)

dan Z - 2 (berkurang 2). Dengan kata lain,

neutronnya berkurang 2 dan protonnya

berkurang 2.

8. Perhatian reaksi inti berikut ini:

XHHeN +→+ 1

1

4

2

14

7

YCHB +→+ 11

6

1

1

11

5

nBeZLi1

0

7

4

6

3 +→+

maka X, Y, dan Z adalah …

A. O18

9 H1

1 H2

1

B. O17

9 H2

1

n1

0

C. O17

8 n1

0 H2

1

D. O17

9 n1

0 H2

1

E. O17

8 H2

1 e0

1−

Jawaban : C

Perhatikan reaksi inti berikut:

(1) OHHeN17

8

1

1

4

2

14

7 +→+

(2) nCHB1

0

11

6

1

1

11

5 +→+

(3) nBeHLi1

0

7

4

2

1

6

3 +→+

Dengan demikian diperoleh: X = O17

8 ,

Y = n1

0 , dan Z = H2

1 .

9. Sebuah inti memancarkan partikel beta.

Dalam inti ini terjadi …..

A. perubahan proton menjadi neutron

B. perubahan neutron menjadi proton

C. perubahan nomor massa

D. pengurangan energi ikat

E. pengurangan gaya tolak Coulomb

Jawaban : B

Ingat reaksi perubahan neuton menjadi

proton yang terjadi di dalam inti :

β0

1

1

1

1

0 −+→ pn (memancarkan sinar β)

10. Alat deteksi radiasi yang dapat dipakai

untuk melihat jejak-jejak partikel-partikel

bermuatan secara langsung adalah ….

A. pencacah percikan

B. pencacah Geiger-Muller

C. emulsi film

D. detektor sintilasi

E. elektroskop pulsa

Jawaban : C

� Pencacah percikan : radiasi terdeteksi

melalui percikan bunga api.

� Pencacah Geiger-Muller: radiasi

mengionisasi gas, terdeteksi melalui

arus listrik

� Emulsi fim: dapat melihat jejak

partikel-partikel bermuatan secara

langsung.

� Detektor sintilasi: radiasi menimbulkan

eksitasi logam yang kemudian

memancarkan cahaya. Cahaya ini

diubah menjadi sinyal listrik

� Elektroskop pulsa: radiasi terdeteksi

dengan terbuka atau tidaknya muatan

daun pada elektroskop

.

Page 12: D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar αααα (alfa) • Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He 4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma ... Karena

======O0O======

� Soal-soal :

1. Dua buah nuklida dilambangkan sebagai

berikut X16

8 dan Y17

8 . Pernyataan yang

tidak benar adalah ….

A. tiap nuklida memiliki 8 proton

B. nuklida X memiliki 8 neutron

C. nuklida Y memiliki 9 neutron

D. kedua nuklida merupakan isotop

E. kedua nuklida memiliki sifat kimia yang

berbeda

2. Massa inti He4

2 dan H2

1 masing-masing

4,002603 sma dan 2,014102 sma. Jika 1

sma = 931 MeV, maka energi minimum

yang diperlukan untuk memecah partikel

alfa menjadi deuteron adalah

A. 4 MeV D. 34 MeV

B. 14 MeV E. 44 MeV

C. 24 MeV

3. Massa neutron, proton dan partikel alfa

masing-masing 1,008 sma, 1,007 sma dan

4,002 sma. Jika 1 sma = 931 MeV, maka

tenaga ikat partikel alfa adalah….

A. 0,931 MeV D. 27,930 MeV

B. 24,206 MeV E. 30,965 MeV

C. 26,608 MeV

4. Unsur radioaktif adalah …..

A. berasal dari unsur buatan

B. memancarkan gelombang radio

C. unsur yang intinya tidak stabil

D. unsur yang memancarkan sinar-X

E. unsur yang mempunyai nomor atom

besar

5. Urutan daya tembus sinar-sinar radioaktif

di mulai dari yang paling kuat adalah …..

A. alfa, beta, dan gamma

B. gamma, alfa, dan beta

C. beta, alfa, dan gamma

D. alfa, gamma, dan beta

E. gamma, beta, dan alfa

6. Bila waktu paro suatu unsur radioaktif

besarnya T detik, maka setelah 4 T detik

unsur radioaktif tinggal ……

A. 2

1 bagian D.

16

1 bagian

B. 4

1 bagian E. tetap(1 bagian)

C. 8

1 bagian

7. Dari penimbangan torium 234 diperoleh

massanya 12,8 mg. Jika 48 hari kemudian

penimbangan menunjukkan massa torium

adalah 3,2 mg, maka waktu paronya adalah

A. 6 hari D. 48 hari

B. 12 hari E. 96 hari

C. 24 hari

8. Suatu unsur radioaktif waktu paruhnya 100

detik. Bila massa bahan radioaktif itu

mula-mula 1 gram, maka setelah 5 menit

massanya tinggal …

A. 3

1 gram D.

6

1 gram.

B. 4

1gram E.

8

1 gram

C. 5

1 gram

9. Jika suatu unsur radioaktif mempunyai

waktu paro T detik, maka bagian unsur

tersebut yang tinggal sesudah 4 T detik

adalah …

A. 2

1 gram D.

16

1gram.

B. 4

1gram E.

64

1 gram

C. 8

1 gram

10. Di bawah ini merupakan hukum-hukum

kekekalan dalam reaksi inti, kecuali …

A. hukum kekekalan momentum

B. hukum kekekalan energi

C. hukum kekekalan neutron

D. hukum kekekalan nomor atom

E. hukum kekekalan nomor massa

11. Dalam suatu peluruhan (disintegrasi) inti :

XBeHLi +→+ 8

4

1

1

7

3 , maka X adalah …

A. elektron D. sinar gamma

B. proton E. positron

C. neutron

12. Suatu inti nitrogen N14

7 yang bereaksi

dengan partikel alfa menghasilkan O17

8

dan …

A. proton D. positron

B. neutron E. deuteron

C. elektron

13. Dalam reaksi inti XHeDD +→+ 3

2

2

1

2

1 +

14,7 MeV. X adalah …

A. partikel beta D. neutron

Page 13: D. RADIOAKTIFITAS sebab energi dapat terjadi dari · PDF fileSinar αααα (alfa) • Sinar alfa tidak lain adalah inti atom helium (2He 4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma ... Karena

B. proton E. foton

C. partikel alfa

14. Pada proses fusi, sebuah proton dengan

massa mp dan sebuah neutron dengan

massa mn bergabung menjadi sebuah inti

deuterium yang stabil. Massa inti

deuterium itu …

A. selalu lebih kecil daripada (mp + mn)

B. selalu sama dengan (mp + mn)

C. selalu lebih besar dari pada (mp + mn)

D. kadang-kadang lebih kecil dan kadang-

kadang sama dengan (mp + mn)

E. kadang-kadang lebih besar dan kadang-

kadang sama dengan (mp + mn)

15. Suatu peluruhan inti menghasilkan partikel-

partikel dengan massa m1 dan m2 yang

bergerak saling menjauhi satu sama lain.

Jika E adalah energi kinetik total kedua

massa, maka energi kinetik partikel

(anggaplah bahwa inti induknya stasioner

sebelum meluruh) bernilai ..

A. Em

m

2

1 D.( )

Emm

m

21

2

+

B. ( )21 mm

E

+ E.

( )E

mm

m

21

1

+

C. Em

m

1

2

16. Sejumlah N0 inti radioaktif Xb

a yang

waktu paronya T meluruh selama 2T

dengan memancarkan partikel alfa menjadi

inti Yd

c , maka …

(1) c = a - 2

(2) d = b - 4

(3) banyaknya inti Yd

c adalah 0,75 N0

(4) banyaknya inti Xb

a yang tersisa adalah

0,25 N0

Pernyataan diatas yang sesuai adalah :

A. 1, 2 dan 3 D. 4

B. 1 dan 3 E. semua benar

C. 2 dan 4

17. Peristiwa dalam inti yang menyebabkan zat

radioaktif memancarkan positron adalah …

A. perubahan proton menjadi neutron

B. perubahan neutron menjadi proton

C. pancaran sinar-X

D. penangkapan elektron

E. perubahan nomor massa

18. Bi210 yang waktu paronya 5 hari meluruh

menurut −+→ βPoBi210210 . Jika mula-

mula terdapat 72 g Bi210 , maka setelah 15

hari dihasilkan Po210 sebanyak ….

A. 9 g D. 48 g

B. 24 g E. 63 g

C. 32 g

19. Diketahui massa proton = 1,0078 sma,

massa neutron = 1,0086 sma, massa Li7

3

= 7,0160 sma, massa Be7

4 = 7,0169 sma,

dan 1 sma = 931 MeV. Energi yang

diperlukan agar terjadi reaksi inti

nBeHLi1

0

7

4

1

1

7

3 +→+ adalah ….

A. 1,6 MeV D. 4,8 MeV.

B. 2,4 MeV E. 6,4 MeV

C. 3,2 MeV

20. Suatu proses fisi U mengikuti persamaan:

nKrBaUn1

0

235

92

1

0 3++→+ Jika pada

proses fisi ini dibebaskan energi 200 MeV,

massa neutron = 1,009 sma, massa inti

U235

92= 235,04 sma dan 1 sma = 931 MeV,

maka massa inti (Ba + Kr) adalah ….

(dalam sma)

A. 231,80 D. 234,03

B. 232,80 E. 234,89

C. 233,89