Tekanan dan altimeter

58
Altimeter the complete solution

description

about pressure and altimeter in bahasa indonesia

Transcript of Tekanan dan altimeter

Page 1: Tekanan dan altimeter

Altimeter

the completesolution

Page 2: Tekanan dan altimeter

2

Pengukuran Tekanan Udara Pengukuran Tekanan Udara

PA-PBh =berat jenis

=13 590 kg/m3

PA=tekanan atmosfirPB =tekanan ~ 0

Untuk ketinggian h= 76 cm :PA = 13 590 * 9.81 * 0.76

= 101 321.6 N/m2 (Pascal)= 1013,2 * 102 Pa= 1013,2 hPa

Page 3: Tekanan dan altimeter

TTEKANAN UDARAEKANAN UDARA

• Tekanan Udara - Gaya per satuan luas yang disebabkan oleh berat kolom udara yang ada diatasnya (tak terbatas)

• Maka, makin tinggi suatu tempat – tekanan udara semakin kecil yang disebabkan oleh berat kolom udaranya lebih ringan (kolom udara lebih pendek)

• Disamping itu semakin keatas , kerapatan udaranya semakin renggang, sehingga berat udara semakin ringan

Page 4: Tekanan dan altimeter

Aneroid barometer

Page 5: Tekanan dan altimeter

AALTIMETERLTIMETER

• ALTIMETER - adalah alat pengukur ketinggian pesawat terbang .

• ALTO = tinggi + METER = alat oengukur• Pada prinsipnya : ALTIMETER ~ BAROMETER• ALTIMETER : menunjukkan ketinggian dalam

satuan feet (kaki).• Mekanisme kerja Altimeter seperti jam tangan

yang memiliki 3 buah jarum dan jendela penanggalan– Jarum pendek/gemuk ; menunjukkan angka ribuan kaki– Jaram sdang : menunjukkan angka ratusan kaki– Jarum terpanjang yang ujungnya berbentuk segitiga :

menunjukkan angka puluhan ribu feet

Page 6: Tekanan dan altimeter

AALTIMETERLTIMETER

• Tombol ulir penyetel skala barometrik di pojok kiri bawah untuk menyetel angka didalam jendela kecil yang menunjukkan ANGKA SKALA TEKANAN UDARA– Jika pesawat diam dan tombol ulir diputar-putar, maka

jarum akan bergerak-gerak dan angka didalam jendela berubahy pula

– Jika tombol ulir didiamkan saja dan pesawat naik, maka jarum akan bergerak searah jarum jam yang menunjukkan KETINGGIAN PESAWAT TERBANG

– Jendela yang ada adalah untuk menyetel angka didalamnya yang menunjukkan TEKANAN UDARA

– Misalnya tekanan udara bandara : 1011.4 hPa (QFE), dan pesawat sedang diparkir di Apron. Jika jendela tersebut disetel ke 1011.4, maka Altimeter akan menunjuk angka 0 (Nol)

Page 7: Tekanan dan altimeter

AALTIMETERLTIMETER

• Tombol ulir penyetel skala barometrik di pojok kiri bawah untuk menyetel angka didalam jendela kecil yang menunjukkan ANGKA SKALA TEKANAN UDARA– Jika pesawat diam dan tombol ulir diputar-putar, maka

jarum akan bergerak-gerak dan angka didalam jendela berubahy pula

– Jika tombol ulir didiamkan saja dan pesawat naik, maka jarum akan bergerak searah jarum jam yang menunjukkan KETINGGIAN PESAWAT TERBANG

– Jendela yang ada adalah untuk menyetel angka didalamnya yang menunjukkan TEKANAN UDARA

– Misalnya tekanan udara bandara : 1011.4 hPa (QFE), dan pesawat sedang diparkir di Apron. Jika jendela tersebut disetel ke 1011.4, maka Altimeter akan menunjuk angka 0 (Nol)

Page 8: Tekanan dan altimeter

8

Page 9: Tekanan dan altimeter

9

International Standard Atmosphere International Standard Atmosphere (ISA) – 1976(ISA) – 1976

Di permukaan laut»Temperatur udara : 15°CTekanan udara : 1013,2 hPaKerapatan udara: 1.225 kg/m3

Temperature lapse rate : 0.0065 °C/m tropopause: 11.0 km température tropopause: -56.5°C

Page 10: Tekanan dan altimeter

température dans la troposphère ISA

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

-60 -55 -50 -45 -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15

température (°C)

alt

itu

de

10

Variation Tuhu udara atmosfir standard Variation Tuhu udara atmosfir standard

Suhu 0 di ketinggian 7500’

10 000’

20°C

Laju susut suhu t°: 2°/1000’Atau 0,65°/100m

Profil suhu di lapisan tropospir ISA

Page 11: Tekanan dan altimeter

11

Formulasi Perhitungan AltimeterFormulasi Perhitungan Altimeter

aR

SL

ASL

P

P1

a

TA

A = altitude dalam meterTSL = suhu udara a = laju susut suhu = 0,0065°/mPA = pressure altitudePSL = tekanan di permukaan lautR = konstanta gas = 29,27 m/°

Page 12: Tekanan dan altimeter

AALTIMETERLTIMETER

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan :• TEKANAN UDARA BERKURANG 1 hPa, untuk setiap :

– 30 feet (dilapisan troposfir bawah ~ sekitar 20.000 feet– 54 feet (diatas lapisan 20.000 feet)

– CONTOH :Tekanan permukaan bumi 1008.6 hPa, maka tekanan 1002.4 hPa

berada pada ketinggian :

= (1008.6 -1002.6) X 27 ft= 6 x 27 feet= 162 ft

Page 13: Tekanan dan altimeter

13

Representasi grafisRepresentasi grafis

0

5 000

10 000

15 000

20 000

25 000

30 000

35 000

40 000

45 000

50 000

55 000

60 000

65 000

70 000

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

pressure (hPa)

alt

itu

de

(fe

et)

altitude formula

Mengikuti fungsi hiperbola

Page 14: Tekanan dan altimeter

14

Simplifikasi Formula - 1Simplifikasi Formula - 1

0

5 000

10 000

15 000

20 000

25 000

30 000

35 000

40 000

45 000

50 000

55 000

60 000

65 000

70 000

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

pressure (hPa)

alt

itu

de

(fe

et)

A=hPa

altitude formula

Mengikuti fungsi linier y = ax. hanya berlaku dibawah ketinggian 20 000 feet: Altitude = perbedaan tekanan X 0 27 feet

100 hPa2700’

100 hPa

5400’

Page 15: Tekanan dan altimeter

15

Simplifikasi - 2Simplifikasi - 2

0

5 000

10 000

15 000

20 000

25 000

30 000

35 000

40 000

45 000

50 000

55 000

60 000

65 000

70 000

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

pressure (hPa)

alt

itu

de

(fe

et)

A=hPa54

A=hPa

altitude formula

Diatas 20 000 feet : altitude = beda tekanan x 54 feet

Page 16: Tekanan dan altimeter

AACUAN YANG DIGUNAKAN UNTUK CUAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYATAKAN KETINGGIAN PESAWATMENYATAKAN KETINGGIAN PESAWAT

1. Standard Pressure (QNE) -> Fligfht Level (FL)2. Mean Sea Level (QNH) -> Altitude (AL)3. Aerodrome Pressure (QFE) -> Height (HGT)

• Pesawat di bandara, dan altimeter di setel mengacu QFE , maka altimeter menunjuk angka nol

• Pesawat berada di bandara dan altimeter si set mengacu QNH, altimeter akan menunjukkan ketinggian bandara diatas Mean Sea Level

• Pesawat berada di bandara dan altimeter di set ke QNE, maka altimeter akan menunjukkan ketinggian diatas ketinggian garis tekanan standard 1013,25 hPa

Page 17: Tekanan dan altimeter

17

QNH /SL

QFE1013 hPa

1013 hPa

altitudeFL

(pressure altitude PA)

height

Referensi Altimeter dan definisi ketinggianReferensi Altimeter dan definisi ketinggian

Page 18: Tekanan dan altimeter

18

QNH 1013 / SL

Altitude 7000’(true altitude)

indicated altitude

Page 19: Tekanan dan altimeter

19

QNH > 1013 hPa

1013 hPa

1013

pressure altitudepressure altitudePA ou FLPA ou FL indicated altitude s

PA+(QNH-1013) 27

(QNH-1013) 27

QNH > 1013 hPaQNH > 1013 hPa

Page 20: Tekanan dan altimeter

20

QNH < 1013 hPa

1013 hPa

1013

pressure altitudepressure altitudePA ou FLPA ou FL

(QNH-1013) 27

QNH < 1013 hPaQNH < 1013 hPa

indicated altitude PA+(QNH-1013) 27

attention:on respecte la convention des signes:Si QNH < 1013 alors QNH – 1013 < 0

Page 21: Tekanan dan altimeter

21

QNH 1013 /SL

True altitude ???

Untuk atmosphère non standard.

Page 22: Tekanan dan altimeter

22

Variasi tekanan dalam atmospher non-Variasi tekanan dalam atmospher non-standardstandard

pressure-true altitude

0

5 000

10 000

15 000

20 000

25 000

30 000

35 000

40 000

45 000

50 000

55 000

60 000

65 000

70 000

75 000

80 000

50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000 1050

pressure (hPa)

alt

itu

de

(ft

)

ISAISA+10°C

ISA+20°C

ISA+30°C

ISA-10°C

ISA-20°C

ISA-30°C

Page 23: Tekanan dan altimeter

23

Variasi tekanan dalam atmospher non-Variasi tekanan dalam atmospher non-standardstandard

Dalam praktek:

IA0,0035TS-OATIATA

Page 24: Tekanan dan altimeter

24

Pengukuran True Altitude dari Indicated Pengukuran True Altitude dari Indicated AltitudeAltitude

Contoh 1:Indicated altitude : 10 000 feetOAT : -20°C

Laju susut suhu : 2°C tiap kenaikan 1000 feetMaka perubuahan suhu yang terjadi ; 10.000/1000 x 2°C = 20Pada ketinggian 10 000 feet temeratur ISA :15 - 20= -5°CMaka ada beda dengan OAT –15°Cceci maka ada beda altitude sebesar -15 35 10 000 = -525True Altitude menjadi : 10 000 - 525 = 9475 feet

Page 25: Tekanan dan altimeter

25

Pengukuran True Altitude dari Indicated Pengukuran True Altitude dari Indicated AltitudeAltitude

Contoh 2:IA : 12 000 feetOAT : 1°C

Laju susut suhu : 2°C tiap kenaikan 1000 feetMaka perubuahan suhu yang terjadi ; 12.000/1000 x 2°C = 24Pada ketinggian 10 000 feet temperatur ISA :15 - 24= -9°CMaka ada beda dengan OAT +10°C ((1°C – (-9°C))maka ada beda altitude sebesar 10 35 12 000 = 420 feetTrue Altitude menjadi : 12 000 - 20 = 10.420 feet

Page 26: Tekanan dan altimeter

26

Atmosfir Standard

1°C

true altitude 7000’

Atmosfir Lebih hangat dari Atmosfir Standard

11°C

15°C 25°C

true altitude= 7000’+ 3.5% x 7000’=7000’+ 245’=7245’

Atmosfir lebih digin dari atmosfir standarddard

5°C

-9°C

true altitude= 7000’- 3.5% x 7000’=7000’- 245’=6755’

RekapitulasiRekapitulasi

Page 27: Tekanan dan altimeter

TEORI-TEORI DASAR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GAYA ANGKAT

HUKUM NEWTON I HUKUM NEWTON II HUKUM NEWTON III EFEK MAGNUS TEORI BERNOULLI

Page 28: Tekanan dan altimeter

EFEK MAGNUSEFEK MAGNUSALIRAN UDARA PADA SILENDER YANG TIDAK ALIRAN UDARA PADA SILENDER YANG TIDAK

BERPUTARBERPUTAR

Jika udara mengalir pada silinder yang tidak berputar, aliran udara diatas dan dibawah silinder identik dan mendapat gaya yang sama

Page 29: Tekanan dan altimeter

Rotasi mempengaruhi fluida disekitar silinder.Karena gesekan dan viskositas nya, fluida cenderung mempunyai resistensi untuk tidak bergerak yang mempengaruhi aliran fluida disekitar silinder

EFEK MAGNUS EFEK MAGNUS ALIRAN UDARA (DIAM) DISEKITAR SILINDER YG ALIRAN UDARA (DIAM) DISEKITAR SILINDER YG

BERPUTAR BERPUTAR

Partikel udara di dekat permukaan cenderung tidak bergerak, dan relatip kecepatan aliran mendekati nol.Karena viskositas , molekul pada permukaan menarik aliran fluida diatasnya, mengikuti arah rotasi silinder.

Page 30: Tekanan dan altimeter

Karena silender berputar dalam fluida yg juga bergerak, hasilnya adalah sirkulasi aliran yang makin tinggi mengikuti arah rotasi silinder, ditambah dengan aliran fluida itu sendiri (diatas silinder)

Aliran udara tersendat (stagnan) pada point, ketika aliran terpisah melalui bagian atas dan bagian bawah silinder di titik A, dan ketika bertemu kembali di B

EFEK MAGNUS EFEK MAGNUS ALIRAN UDARA YANG BERGERAK DISEKITAR ALIRAN UDARA YANG BERGERAK DISEKITAR

SILINDER YG BERPUTAR SILINDER YG BERPUTAR

Page 31: Tekanan dan altimeter

Titik stagnasi terjadi pada sisi depan ketika aliran udara menabrak airfoil (A) dan di B , ketika aliran udara yang terpisah bertemu kembali.

Aliran udara didepan mengarah ke atas (upwash) dan dibagian belakang mengarah kebawah (downwash).Dalam kasus ini kecepatan aliran yang tinggi ada dibagian atas airfoil, dan kecepatan terendah ada dibagian bawah. Menyebabkan adanya tekanan yang tinggi dibagian bawah airfoil dan tekan rendah diatas airfoil

ALIRAN UDARAN PADA BENTUK AIRFOILALIRAN UDARAN PADA BENTUK AIRFOIL

Page 32: Tekanan dan altimeter

PRINSIP BERNOULLI TERHADAP PERBEDAAN PRINSIP BERNOULLI TERHADAP PERBEDAAN TEKANANTEKANAN

Menjelaskan bagaimana tekanan dari fluida yang bergerak, bervariasi dengan kecepatan geraknya. Dinyatakan bahwa, jika kecepatan fluida yang bergerak bertambah, maka tekanannya akan berkurang.

Page 33: Tekanan dan altimeter

• Tabung venturi dari bagian inletnya makin menyempit diameter sampai melalui bagian yang sangat sempit kemudian melebar kembali dibagian outlet, dimana diameternya sama dengan diameter inlet.

• Dilubang yang sempit kecepatan aliran naik, dan tekanannya berkurang, sedang dibagian outlet kecepatannya berkurang dan tekanannya makin besar.

• Prinsip ini yang menjelaskan bagaimana sayap pesawat bisa menghasilkan gaya angkat. Karena ketika pesawat bergerak diudara, aliran udara yang bergerak melewati lengkungan sayap bagian atas, aliran akan dipercepat, dan tekanannya menjadi rendah, sedangkan yang melewati bagian bawah sayap pesawat yg relatip lebih datar, aliran udara lebih lambat dan tekanannya tinggi

PRINSIP BERNOULLI TERHADAP PRINSIP BERNOULLI TERHADAP PERBEDAAN TEKANANPERBEDAAN TEKANAN

Page 34: Tekanan dan altimeter

DISAIN AIRFOILDISAIN AIRFOIL

• Disain airfoil dibuat lengkung dibagian atas , sedang dibagian bagian bawah lebih flat, untuk mendapatkan perubahan kecepatan dan tekanan udara yg melewatinya

• Dalam percobaan di wind tunnel, jika airfoil agak dicondongkan (inclined) membentuk sudut (biasanya disebut angle of atack) thd aliran udara, maka aliran udara yang melewati bagian atas akan dipaksa untuk menjadi lebih cepat, bertambahnya kecepatan ini akan makin mengurangi tekanan dipermukaan bagian atas airfoil.

• Sebaliknya, yang melewati bagian bawah airfoil, akan diperlambat dan tekanannya bertambah.

• Selisih tekanan yang makin besar antara bagian atas dan bagian bawah airfoil, akan meningkatkan total gaya angkat

Page 35: Tekanan dan altimeter

DISTRIBUSI TEKANAN PADA AIRFOIL DAN PERGESERAN CP (CENTRE OF GRAFITY

Page 36: Tekanan dan altimeter

GAYA YANG BEKERJA PADA PESAWAT

GAYA ANGKAT

GAYA DORONG

GAYA BERAT

GAYA HAMBAT

Page 37: Tekanan dan altimeter

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GAYA ANGKAT

OBYEKNYA (SAYAP PESAWAT)– BENTUK (AIRFOIL}– LUASNYA (TOTAL PRESSURE)

GERAKAN (Motion):– KECEPATAN– INKLINASI TERHADAP ARAH ALIRAN FLUIDA

FLUIDA (UDARA)– MASSA, VISKOSITAS, DAN KOMPRESIBILITAS

Page 38: Tekanan dan altimeter

L - LIFT (GAYA ANGKAT)D - DRAG (GAYA HAMBAT)CL - KOOEFISIEN LIFTCD - KOEFISIEN DRAG

Page 39: Tekanan dan altimeter

DRAG VS SPEED

Page 40: Tekanan dan altimeter

CRITICAL ANGLE OF ATACK

Page 41: Tekanan dan altimeter
Page 42: Tekanan dan altimeter
Page 43: Tekanan dan altimeter
Page 44: Tekanan dan altimeter
Page 45: Tekanan dan altimeter
Page 46: Tekanan dan altimeter
Page 47: Tekanan dan altimeter
Page 48: Tekanan dan altimeter

48

Density Altitude (DA)Density Altitude (DA)

Page 49: Tekanan dan altimeter

DDENSITY ALTITUDEENSITY ALTITUDE

• DENSITY ALTITUDE : jarak vertikal yang diukur dari permukaan laut menurut Atmosfire Standard, dimana pada tempat itu diperoleh nilai kerapatan udara atmosfir standard.

• Densitas udara secara langsung tergantung pada nilai suhu udara

• Pada Atmosfir Standard, density altitude sama dengan pressure altitude

• Density Altitude adalah nilai Pressure Altitude yang dikoreksi pada kondisi temperatur udara atmosfir non standard

Page 50: Tekanan dan altimeter

50

Atmosfir StandardAtmosfir non standard

PPermasalahanermasalahandensity x

SL: densitas udara: 1,29 kg/m3

density x

Berapakah ketinggian densitas udara yang sama (x) yang ditemukan dalam Atmosfir standard?PA

SL: densitas udara1,29 kg/m3

1013

1013

Page 51: Tekanan dan altimeter

51

Me nghitung DA adalah sangat penting jika anda ingin mengetahui kinerja pesawat

Density Altitude (DA)Density Altitude (DA)

• Densitas udara tergantung dari kondisi tempertur udara• Jika ada kenaikan temperatur udara, densitas akan menurun, dan

sebaliknya jika ada penurunan temperatur udara, densitas akan naik

• Dikatakan bahwa dalam atmosfir standard ,:density altitude (DA) = pressure altitude (PA)

• Hal tersebut tidak terjadi dalam Amosfir non standard• Dalam rumus gaya angkat, terdapat faktor densitas udara,

menunjukkan bahwa kinerja pesawat tergantung dari densitas udara

Page 52: Tekanan dan altimeter

52

Density Altitude (DA)Density Altitude (DA)DA dapat dihitung dengan bantuan rumus sebagai berikut.

0234969.0

OAT

Ts1

a

TsPADA

DA = density altitude dalam feerPA = pressure altitude dalam feetTs = temperatur atmosfir standard dalam °Ka = gradient temperatur = 0.0019812 °/ftOAT = outside air temperature dalam °K

Dalam rumus ini cukup rumit, dan harus dicari cara yang lebih mudah dan praktis dalam perhitungan, dengan menganalisa tampilan grapis rumus ini.

Page 53: Tekanan dan altimeter

53

True altitude vs Density AltitudeTrue altitude vs Density Altitude

pressure altitude and density altitude

0

2 500

5 000

7 500

10 000

12 500

15 000

17 500

20 000

22 500

25 000

27 500

30 000

32 500

35 000

37 500

40 000

200 300 400 500 600 700 800 900 1000pressure (hPa)

alti

tud

e (

fee

t)

Ketika terjadi perubahan temperatur udara, teramati bahwa kurva bergeser relatip hampir sejajar terhadap kurva standard!

ISA

ISA+10°C

ISA+20°C

ISA-10°C

ISA-20°C

1180 feetpar 10°C

Page 54: Tekanan dan altimeter

54

Density AltitudeDensity AltitudeDari pengamatan tersebut (kurva) memungkinkan kita untuk menyederhanakan perhitungan DA. Analisi rinci menunjukkan untuk perbedaan 1°C dibandingkan dengan tempertur standard sebanding dengan perbedaan DA terhadap ketinggian tekanan (PA) sebesar 120 feet. Ini juga ditunjukkan oleh perhitungan sbb :

1201Ts

Ts1

a

Ts0234969.0

Pertama dihitung perbedaan antara suhu atmosfir standard (TS) dan temperatur luar (OAT)

Kemudian dikalikan dengan 120

Kemudian hasilnya ditambahkan ke PA (jika OAT>TS)

Aturan praktis untuk menghitung DA:

120TS-OATPADA Dalam rumus matematik:

Page 55: Tekanan dan altimeter

55

Menghitung DA (Density Altitude) dari PA Menghitung DA (Density Altitude) dari PA (Pressure Altitude)(Pressure Altitude)

Contoh 1:PA: 10 000 feetOAT -20°C

Pertama menghitung beda tempuratur thd suhu Atmosfir standard :Laju susut suhu 2°C per 1000 feets .Oleh karena itu pada 10000 feet ada penurunan suhu : 10 2 = -20°CTemperatur standard pada 10000 feet seharusnya : 15 - 20= -5°COleh karena itu ada perbedaan temperatur sebesar : –15°CSebanding dengan beda ketinggian : –15 120= -1800 feetOleh karena itu DA= 10 000 - 1800 = 8200 feet

Page 56: Tekanan dan altimeter

56

Menghitung DA (Density Altitude) dari PA Menghitung DA (Density Altitude) dari PA (Pressure Altitude)(Pressure Altitude)

Contoh 1:PA: 12 000 feetOAT -1°C

Pertama menghitung beda tempuratur thd suhu Atmosfir standard :Laju susut suhu 2°C per 1000 feets .Oleh karena itu pada 12000 feet ada penurunan suhu : 12 2 = -24°CTemperatur standard pada 10000 feet seharusnya : 15 - 24= -9°COleh karena itu ada perbedaan temperatur sebesar : 8°CSebanding dengan beda ketinggian : 8 120= 960 feetOleh karena itu DA= 12 000 + 960 = 12960 pieds

Page 57: Tekanan dan altimeter

57

indicated altitude true altitudePerbedaan antara dua ketinggian ini relatip, sesuai perhitungan dengan menggunakan persentasi relatip terhadap IA.Variasi perubhan Variasi perubhan 3,5 % 3,5 % untuk setiap beda suhu udara untuk setiap beda suhu udara 10°C10°C

RingkasanRingkasan

pressure altitude density altitudePerbedaan antara dua ketinggian ini secara substansi konstant , sesuai perhitungan dihitung berdasarkan suhu udaraVariasi perubahan Variasi perubahan 120 120 feet untuk beda suhu udara per feet untuk beda suhu udara per °C. °C.

IA0,0035TS-OATIATA

120TS-OATPADA

pressure altitude indicated altitudePerbedaan antara dua ketinggian ini sama dengan perkalian antara selisih QNH dan 1013 dikalikan dengan 27 feet.Selisih 1Selisih 1 hPa hPa sebanding dengan selisih ketinggiansebanding dengan selisih ketinggian 27 pieds 27 pieds

271013-QNHPAIA

Page 58: Tekanan dan altimeter

58

OrganigramOrganigram

PAPA10131013

IAIAQNHQNH

TATAQNHQNH

DADA10131013

+(QNH-1

013) 27 +(OAT-TS) 120

+(OAT-TS) 0.0035 IA PA = pressure altitude (ft)

IA = indicated altitude (ft)

TA = true altitude (ft)

OAT = outside air temperature (°C)

TS = standard temperature (°C)