Ppt Pbl Modul 1 Urogenital
date post
12-Dec-2014Category
Documents
view
110download
0
Embed Size (px)
Transcript of Ppt Pbl Modul 1 Urogenital
Sistem Urogenital
Modul Bengkak pada Wajah, Perut, dan TungkaiKelompok 4 Cempaka Putih TUTOR : dr. M. Adib Khumaidi, Sp.OT
EDEMA ?
Penimbunan cairan tubuh di antara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh. Ketidakseimbangan faktor - faktor yang mengontrol perpindahan cairan tubuh
Hukum Starling
Fm = Kf (P )
Fm Kf
: Kecepatan perpindahan cairan: Permeabilitas kapiler
P : Perbedaan tekanan hidrostatik intravascular dengan ekstravaskular : Perbedaan tekanan osmotic
Renin Angiotensin Aldosteron Sistem
Yudha Daud Pratama
Hipotensi, hipovolemi, penurunan kadar natrium Hipofungsi ginjal ginjal
Tonus simpatis
hati
Paru - paru
Korteks adrenal
ginjal
Melepas renin
ACE
angioten sinogen
Angiotensin I vasopresin
Angiotensi II
Aldosteron
Reabsorpsi +
haus
Vasokonstriks arteriol
Reabsorpsi H2O
Asupan cairan
Gangguan Ginjal Akut
M. Hafidz Ramadhan
Penurunan faal ginjal dalam 48 jam Kenaikan kadar kreatinin serum 0.3 mg/dl Persentase kenaikan kreatinin serum 50 % Pengurangan produksi urin 0.5 ml/kg/jam dalam < 6 jam
Klasifikasi GGA
GANGGUAN GINJAL AKUT PRE-RENAL RENAL POST-RENAL
DIAGNOSIS
ANAMNESIS : Pre-renal : riwayat diare, muntah, trauma atau pascaoperasi. Renal : Sakit tenggorok, 1-2 minggu sebelumnya atau koreng di kulit, hematuria, sembab periorbita GNA pasca streptococcus. Post-renal : Adanya riwayat obstruksi saluran kemih, seperti kurang lancar, frekuensi, menetes.
Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Pemeriksaan Radiologis (USG)
Biopsi Ginjal
Penatalaksanaan
Pengobatan Konservatif GGA pada anak pengaturan keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa, stabilisasi tekanan darah, penanganan anemia, pemberian nutrisi yang adekuat, pengaturan pemberian dosis dan jenis obat-obatan.
Farmakologis
Diuretika Furosemid IV ( 1-5 mg/kgBB/dosis) meningkatkan produksi urin. ES eksaserbasi gagal ginjal, ototoksisitas (dalam dosis tinggi dan asidosis metabolik) Manitol (0.5-1.0 g/kgBB) meningkatkan produksi urin
Farmakologis
Dopamin (0,5 3.0 g/kg/ menit) memperbaiki aliran darah ginjal melalui vasodilatasi. ES : terjadinya takiaritmia dan iskemik miokardium oleh karena konsumsi oksigen miokardium meningkat.
Terapi Cairan
Tentukan : hipovolemia, euvolemia atau kelebihan cairan. Balans cairan secara cermat bila berat badan menurun 0,1-0,2% setiap hari. Insensible water loss (IWL) + jumlah produksi urin 1 hari sebelumya serta ditambahkan dengan cairan yang keluar melalui muntah, feses, slang nasogastrik, dan lain-lain. Dan dikoreksi dengan kenaikan suhu tubuh setiap 10C sebanyak 12%.
Renal Replacement Therapy
Menghilangkan toksin endogen dan eksogen dan menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa sampai ada perbaikan fungsi ginjal. Terdiri dari peritoneal dyalisis atau dialisis peritoneal (DP), hemodialisis (HD), dan transplantasi ginjal.
Gromerulonefritis Akut
Intan Azzahra
Peradangan glomerulus
Permeabilitas membran basalis
Proteinuria
Tek. Osmotik kapiler
Hipoalbuminemia
Transudasi ke dalam interstisium
Hipovolemia
ADH & Aldosteron
EDEMA
Retensi Na & H2O
Patofisiologi Glomerulonefritis AkutStreptokokus masuk Terbentuk antibodi Terbentuk kompleks antigen antibodi didalam darah Terperangkap di dalam membran basalis Bersirkulasi kedalam glomerolus
Lesi dan peradangan
Komplemen terfiksasi
Menarik PMN dan trombosit
Proses fagosit dan pelepasan enzim lisosom
Kerusakan endotel dan membran basalis glomerolus
Kebocoran kapiler
Proteinuria dan hematuria
Patofisiologi Gromerulo nefritis Akut
DEFINISI proses keradangan akut pada glomeruli akibat reaksi imunologis terhadap bakteri sebagai akibat infeksi kuman streptokokus beta hemolitikus grup A atau virus tertentu. EPIDEMOLOGI Sering pada anak antara 37 tahun. Laki Laki > Perempuan - Perbandingan = 2 : 1 Terbanyak pada anak usia antara 6-8 tahun (40,6%)
ETIOLOGI timbul setelah infeksi saluran pernapasan bagian atas, yang disebabkan oleh kuman Streptokokus beta hemolitikus grup A tipe 1, 3, 4, 12, 18, 25, 49
ALUR DIAGNOSTIK Anamnesis - Kencing merah daging - Edema Periorbital (Sembab) - Hipertensi (60-70%) * Berat : Anoreksia, mual, muntah, apatis, anemia Pemeriksaan Fisik dianjurkan ukur BB,TB,TD adanya sembab atau asites. Pemeriksaan atritis, ruam kulit, paru dan SSP.
GEJALA KLINIS - Hematuria makroskopis - Edema periorbita / edema anasarka (sembab) - Hipertensi - Penurunan fungsi ginjal - Proteinuria
Pemeriksaan Penunjang- UJI SEROLOGI ; gabungan titer ASTO, Ahase dan ADNase B dapat mendeteksi infeksi streptokokus - PX.MIKROSKOPIS URIN (silindruria) , Leukosituria serta torak selulet, granular - Eritrosit disformik - LED , Hb , ureum kreatinin , Albumin , C3 - Eritrosit(++)
PENATALAKSANAANIstirahat mutlak selama 3-4 minggu.Diet = garam (1g/hari), protein (1g/kgBB/hari) Penicillin pada fase akut akan mengurangi menyebarnya infeksi streptococcus Amoksislin 50 mg/kg BB dibagi 3 dosis selama 10 hari. Bila tjd diuresis 5-10 jam kemudian maka selanjutnya reserpin diberikan per oral dengan dosis 0,03 mg/kgBB/hari Pasien hipertensi dapat diberi diuretik atau anti hipertensi Antimikroba berupa injeksi benzathine penisilin 50.000 U/kg BB IM atau Eritromisin oral 40 mg/kgBB/hari selama 10 hari bila pasien alergi penisilin.
KOMPLIKASI Oliguria sampai anuria selama 2-3hari Anemia yang timbul karena adanya hipovolemia Gangguan sirkulasi berupa dispnea, ortopnea Kardiomegali
PROGNOSIS Umumnya Baik, sebagian besar pasien akan sembuh (95%), tetapi 5% di antaranya mengalami perjalanan penyakit yang memburuk.
PENCEGAHAN
Menjaga daya tahan (imunitas tubuh) Menjaga kebersihan tubuh
Sistemik Lupus Eritomatosus
MAHARDIKA JOHANSYAH
LUPUS ERITOMATOSUS SISTEMIK
Lupus eritomatosus sistemik (SLE) adalah penyakit rematik autoimun yang ditandai adanya inflamasi tersebar luas, yang mempengaruhi setiap organ atau sistem dalam tubuh.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit ini ditemukan pada semua usia, tetapi paling banyak pada usia 15-40 tahun (masa reproduksi). Frekuensi pada wanita dibandingkan dengan frekuensi pada pria berkisar antara (5,5-9) : 1.
AUTOANTIBODI
PRODUKSI ANTIBODI DI SEL MENINGKAT
NUKELUS, SITOPLASMA, PERMUKAAN SEL
ANTIBODI ANTI-DNA
GAGAL GINJAL
GLOMERULUSNEFRITIS
Manifestasi klinik
Musculoskeletal : berupa nyeri otot(myalgia), nyeri sendi(arthralgia) atau merupakan suatu artritis dimana tampak jelas bukti inflamasi sendi. Renal : , rasio wanita : pria adalah 10 : 1 dengan puncak insidensi antara usia 20 30 tahun. Gejala keterlibatan renal pada umumnya tidak tampak sebelum kegagalan ginjal atau sindroma nefrotik.
Diagnosis Ruam malar Ruam discoid Fotosensitifitas Ulserasi di mulut atau nasofaring Artritis Serositis, yaitu pleuritis atau pericarditis Kelainan ginjal, proteinuria persisten >0,5 gr/hari, atau ditemukan silinder sel Kelainan neurologic, kejang-kejang Kelainan hematologik, anemia hemolitik, atau trombositopenia Kelainan imunologik, sel LE positif atau anti DNA positif, atau anti Sm positif Antibody antinuclear (ANA) positif Tambahan: Jender wanita pada rentang usia reproduksi Gejala konstitusional : kelelahan, demam (tanpa bukti infeksi) dan penurunan berat badan
Pemeriksaan penunjang
Kelainan darah : anemia hemolitik, leukosit