PERENCANAAN KOLOM_PBTG
-
Upload
tri-gunawan -
Category
Documents
-
view
21 -
download
0
description
Transcript of PERENCANAAN KOLOM_PBTG
-
PERENCANAAN KOLOM
7.1. Ketentuan
Perencanaan kolom meliputi persyaratan elemen kolom dan desain penulangan kolom
yang terdiri dari tulangan pokok dan tulangan geser.
Data property kolom:
fc (kuat tekan beton) = MPa Ec (modulus elastisitas beton) = MPa
c (regangan beton) = 0,003 fy (tegangan leleh baja) = MPa
Es (modulus elastisitas baja) = MPa
s (regangan baja) = fy/ Es = b (lebar kolom) = mm
h (panjang kolom) = mm
lc (tinggi kolom) = mm
Peninjauan kolom diambil berdasarkan momen terbesar yaitu pada kolom ..(isi sesuai nomor elemen kolom pd SAP) yaitu pada lantai ?. sehingga penilaian kolom bergoyang atau tidak
bergoyang ditinjau pada kolom tersebut.
7.2. Persyaratan Elemen dengan Kombinasi Beban Lentur dan Aksial
a. Control Pu ( gaya aksial kolom) Pu Maksimum yang digunakan untuk control diperoleh dari hasil analisis struktur
dengan program SAP2000. Pu maksimum hasil analisis SAP2000 harus lebih besar dari
Pu = 0,1 . Ag. Fc (Pasal 23.10.2 SNI 03-2847-2002). Ag = luas bruto penampang kolom
b. Lebar dimensi kolom Lebar dimensi kolom (b) 300 mm
Nb: sertakan denah dan posisi kolom yang di tinjau untuk control Pu dan gambar detail
join posisi kolom yang ditinjau
Contoh :
-
Gambar Posisi kolom
-
c. Identifikasi Kolom bergoyang dan Tak Bergoyang
Pasal 12.11.4 SNI 03-2847-2002, menyebutkan bahwa kolom dan tingkat pada struktur,
harus dikelompokkan sebagai tidak bergoyang atau bergoyang.
Pasal 12.11.4.2 SNI 03-2847-2002, Suatu struktur kolom dapat diartikan kolom
bergoyang atau tidak bergoyang dengan persyaratan
05,0
cU
oU
lV
PQ
maka disebut portal bergoyang (Sway)
Sebaliknya jika Q < 0,05 maka disebut portal tidak bergoyang (Braced)
Dimana :
Pu = Beban vertikal
Vu = Gaya geser total perlantai
o = Simpangan relatif antar tingkat pada tingkat yang ditinjau akibat Vu.
Lc = panjang kolom
Q = muatan nilai portal tiap tingkat struktur
Contoh :
7.3. Perencanaan Tulangan Kolom
Untuk melihat kebutuhan luas tulangan pada kolom, setelah di Run Analyze, pilih
menu Design Concrete Frame Design Start Design / Check of Structure. Setelah selesai check structure , pihi menu Design Concrete Frame Design pilih display design info pilih output longitudinal reinforcing. Setelah itu memilih satuan untuk tulangan (mm).
-
Gambar Tulangan Lentur Kolom dari SAP2000
Dari output SAP2000, diperoleh As = 6249,620 mm2
Bila dipakai D 25, maka A1D = x x D2 = 490,625 mm2
Maka jumlah kebutuhan tulangan (n) = 738,12625,490
620,6249
pilihA
A
S
S
-
7.3. Momen Ultimit Kolom dan Gaya Aksial Kolom
SNI 03-1726-2002 Pasal 5.8.2, untuk mensimulasikan arah pengaruh Gempa Rencana
yang sembarangan terhadap struktur gedung, pengaruh pembebanan gempa dalam arah utama
yang ditentukan menurut Pasal 8.5.1 harus dianggap efektif 100% dan harus dianggap terjadi
bersamaan dengan pengaruh pembebanan gempa dalam arah tegak lurus pada arah pembebanan
tadi, tetapi dengan efektifitas hanya 30%.
Dalam perancangan kolom, Mu dan Pu yang dapat diambil dari output pada hasil analisis
menggunakan program SAP2000. Dimana Mu diambil dari M-33 dan M-22 dari Kombinasi
pembenanan yang terbesar. Sedangkan nilai Pu diambil dari Pu (Axial Force) yang terbesar
(mengikuti Kombinasi yang digunakan pada Mu).
Contoh Perhitungan
Perhitungan K2 ( kolom tengah)
Lantai Mu
(kNm)
Mn = Mu/0,65
(kNm)
Pu
(kN)
Pn = Pu/0,65
(kN)
Syarat
Pn > 0,1.Ag.fc
1 OK
2 OK
3 OK
4 OK
5 OK
7.4. Penempatan Tulangan Kolom
-
7.5. Diagram Mn-Pn
7.4.a. Ketentuan
7.4.b. Flowchart Desain Diagram Mn-Pn
7.4.c. Desain Diagram Mn-Pn
Data penampang :
b kolom = 80 cm
h kolom = 80 cm
fc = 25 MPa = 255 kg/cm2
fy = 400 MPa = 4080 kg/cm2
1 = 0,85 Es = 2100000 MPa
-
c = 0,003
y = 2100000
4080fy
Es= 0,001943
Dipakai tulangan pokok D25, Ad = 4
1 x x (2,5)2 = 4,90625 cm2,
Dipakai tulangan sengkang D10,selimut beton = 4 cm,
Tulangan pokok kolom diperkirakan 1 lapis
d = Pb + tulangan sengkang + . tulangan pokok
d = 5 + 1 +( x 2,5) = 7,25 cm ,
d = 5 + 1 + ( x 2,5) = 7,25 cm, h =h d = 80 7,25 = 72,75 cm
Misal, dipakai jumlah tulangan 1 sisi, (n) = 5 D25
As= As = n . Ad= 5. 4,906 = 24,53 cm2 As total = As + As = 24,53+ 24,53= 49,06 cm2
total = 80.80
06,49
.
total As total As
htbAg= 0,00767 = 0,767 %
= = 2
00767,0
2
total
= 0,003835 = 0,3835 %
A. Kondisi Patah Berimbang (Balance)
C = 75,72001943,0003,0
003,0.
d
yc
c
= 44,153 cm
a = 0,85 . C = 0,85 . 44,153 = 37,53
s = 003,0.153,44
25,7153,44.
'
c
c
dc = 0,00251 >y = 0,001943
Baja desak sudah leleh, fs = fy = 4080 kg/cm2
Cc = 0,85 . fc' . a . b = 0,85 . 255 . 38,047 .80 = 659740,643 kg
Cs = As' . (fy-0.85 . fc')
= 24,53. (4080-0,85 . 255)= 94765,5225 kg
Ts = As . fs = 24,53 . 4080= 100082,4 kg
Pn = Cc + Cs Ts = 659740,643 + 94765,5225 - 100082,4
= 654423,7655 kg = 654,424 ton
Mn =
'.
2.'.
2.
2.
2. d
hTsd
hCs
ahCc
=
0725,0.
2
8,0.082,0010725,0.
2
8,0. 765,94
2
3753,0.
2
8,0. 659,740
= 49,52 + 2,748 + 2,9023
= 55,1703 tm
eb = 0843,0424,654
1703,55
Pb
Mbm = 8,43 cm dari titik berat kolom.
B. Kondisi Patah Desak
-
Agar terjadi patah desak, maka diambil faktor pengali C > 1, Misal dipakai faktor pengali = 1,1
C = 1,1. C = 1,1 . 44,153 = 48,5683 cm a = 0,85 . C = 0,85 . 48,5683 = 41,283 cm
s = 003,0. 44,153
48,5683 72,75.
'
c
C
Cd = 0,001643 y = 0,001943
Baja desak sudah leleh, fs = fy = 4080 kg/cm2
Cc = 0,85 . fc' . a . b
= 0,85 . 255 . 30,02404.80
= 520616,8536 kg = 520,617 ton
Cs = As' . (fy0,85 . fc') = 24,53 .(4080-0,85 . 255)
= 94765,5225 kg
Ts = As . fs
= 24,53 . 4080
-
= 100082,4 kg
Pn = Cc + Cs Ts = 520616,8536 + 94765,5225 -100082,4
= 515299,9761 kg
= 515,2999 ton
Mn =
'.
2.'.
2.
2.
2. d
hTsd
hCs
ahCc
0725,0.
2
8,0.100082,40725,0.
2
8,0. 94765,5225
2
30024,0.
2
8,0. 6520616,853
= 36,913 tm
e = 0716,0 515,2999
36,913
Pn
Mnm = 7,16 cm dari titik berat kolom.
D. Kondisi Mn = 0 Kondisi ini adalah kondisi dimana beban bekerja tepat pada titik berat potongan kolom
(beban aksial murni), sehingga tidak ada momen.
Po = cffyAsAshbcf '.85,0.'..'.85,0 = 255.85,04080.53,42 24,5380.80.255.85,0
= 1576731,045 kg
= 1576,731 ton
Mn = 0
E. Kondisi Lentur Murni, Pn = 0 Kondisi ini adalah kondisi dimana beban yang terjadi hanyalah momen, beban aksial =
0, sehingga perhitungannya seperti analisis balok tulangan rangkap dengan tulangan
desak belum leleh.
5D25 As = As = n . Ad = 5 . 4,906 = 24,53 cm2
b = 80 cm, ht = 80 cm, h = 72,75 cm
Baja tarik leleh
5D25 Baja desak belum leleh
Cc = 0,85 . fc . a . b = 0,85 . 255 . a . 80 = 17340.a Ts = As . fy = 24,53. 4080 = 100082,4 kg
Cs = Es.c.c
d'.As's.Es.As'fs.As'
c
-
= 2100000.003,0a
7,25).(0,85a.53,42
Cs =a
a 5875,952346.15,131358
Keseimbangan gaya- gaya horisontal
Cc + Cs Ts
17340.a +a
a 5875,952346.15,131358 100082,4 = 0
17340.a2 + 31275,75.a 952346,5875 = 0
a2 + 1,804a 54,92 = 0
a = a
cabb
.2
)..4()( 2
a = 1.2
) 92,54.1.4() 804,1( 804,1 2
a = 6,4283 cm
c = 56,785,0
4283,6
1
a cm
s = 003,07,56
25,756,7c
c
d'c
= 0,000123
-
7.6. Kontrol Momen Kolom
Dimana :
Me = jumlah Mn kolom yang merangka pada join balok-kolom. Mn harus dihitung untuk gaya aksial terfaktor, yang sesuai dengan arah gaya-gaya lateral yang ditinjau yang menghasilkan nilai Mn terkecil.
Mg = jumlah Mn balok yang merangka pada join balok-kolom, yang sesuai dengan arah gaya-gaya lateral yang ditinjau yang menghasilkan nilai Mn terkecil.
Me, dapat diperoleh dari plot nilai Pn dan Mn pada Grafik Mn-Pn, kemudian tarik garis Pn sampai ke grafik rencana, kemudian tarik garis ke bawah ke Mn.
Me )(5
6 MgMg
Dimana = 0,8
Me2
Me1
Mg+ Mg-
ge MM5
6
-
Contoh hitungan
Join 1
350 + 560 )1147,3552332,527(8,05
6
1910 > 847,056 Aman, pakai 16 D25
Join 2
560 + 660 )1147,3552332,527(8,05
6
1220 > 847,056 Aman, pakai 16 D25
Join 3
660 + 733,33 )1147,3552332,527(8,05
6
1393,33 > 847,056 Aman, pakai 16 D25
Join 4
733,33 + 690 )1147,3552332,527(8,05
6
1423,33 > 847, 056 Aman, pakai 16 D25
Join 5
690 )4138,2266148,388(8,05
6
690 > 590,427 Aman, pakai 16 D25
7.7. Perencanaan Tulangan Geser Kolom
Tulangan geser/transversal pada kolom utama berfungsi untuk mengekang daerah inti
kolom. Tulangan transversal pada kolom dapat berupa tulangan spiral atau tulangan sengkang
tertutup. Pada saat kolom menerima gaya aksial tekan, inti kolom cenderung mengembang
karena adanya pengaruh rasio poisson dan sifat dilatasi material beton. Pengembangan ini
menyebabkan tulangan sengkang tertutup atau spiral yang melingkupi inti beton menjadi tertarik
dan menimbulkan efek tegangan lateral terhadap inti beton. Dalam kondisi terkekang, beton
memiliki kuat tekan aksial yang lebih tinggi dan perilaku yang lebih daktail.
-
SNI 03-2847-2002 Pasal 23.4.4.2, spasi maksimum tulangan geser/sengkang adalah yang
terkecil di antara :
1. dimensi penampang kolom terkecil
2. 6 kali diameter tulangan longitudinal
3. Sx menurut persamaan :
3
350100 xx
hS
Dengan hx = 2/3 hc
hc = lebar penampang inti beton (yang terkekang)
)40(2 21 bwc dbh
db = diameter tulangan begel/sengkang
Namun Sx tidak perlu lebih kecil dari 100 mm.
SNI 03-2847-2002 Pasal 23.4.4.4, tulangan sengkang diperlukan sepanjang lo dari ujung-
ujung kolom yaitu pada daerah sendi plastis, lo dipilih yang terbesar di antara
1. Tinggi elemen struktur, d, di join
2. 1/6 tinggi bersih kolom
3. 500 mm
SNI 03-2847-2002 Pasal 23.4.4.6, sepanjang sisa tinggi kolom bersih (tinggi kolom
dikurangi lo di masing-masing ujung kolom diberi sengkang (hoops) dengan spasi minimum 150
mm atau 6 x diameter tulangan longitudinal.
DESAIN GESER KOLOM
Sebelum menentukan gaya geser kolom, terlebih dahulu dihitung momen kolom yang
akan digunakan untuk mendesain yaitu momen kolom di tepi muka balok. Momen kolom ditepi
muka balok harus dihitung sesuai dengan arah gaya-gaya lateral yang ditinjau, yang
menghasilkan nilai momen kolom di tepi muka balok yang terkecil. Momen kolom di tepi muka
balok dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
kaMpr
L
LkiMpr
L
L
h
hM
kab
kab
kib
kib
bb ''1
'
11
-
kaMpr
L
LkiMpr
L
L
h
hM
kab
kab
kib
kib
aa ''1
'
11
2
2
1
1
2
2
h
EI
h
EI
h
EI
a
2
2
1
1
1
1
h
EI
h
EI
h
EI
b
6,165,0
25,1,
Me
M kolomcap
Dimana :
Mb1 = momen muka kolom bawah pada join balok kolom (join 1)
Ma1 = momen muka kolom atas pada join balok kolom (join 1)
h1 = tinggi kolom bawah
h1 = tinggi besih kolom bawah h2 = tinggi kolom atas
h2 = tinggi besih kolom atas balok kolom Lb ki = bentang balok kiri join balok kolom
Lb ki = bentang bersih balok kiri join balok kolom
Lb ka = bentang balok kanan join balok kolom
Lb ka = bentang bersih balok kanan join balok kolom
Mpr- ki = momen kapasitas negative balok kiri join balok kolom
Mpr+
ka = momen kapasitas positif balok kanan join balok kolom
Mcap kolom = momen kapasitas kolom pada join balok kolom dasar
Me = momen kapasitas kolom yang merangka pada join balok kolom
1,25 = over strength factor
1
2
Mpr ki- Mpr ka-
Mpr ka+ Mpr ki+ Ma1
Mb1
Mcap kol
-
1,6 = faktor kuat lebih total
0,65 = untuk kombinasi desak dan lentur
Vu = h
MbkolMcap 1,
0,75
VuVs
Dalam Sendi Plastis
Spasi tulangan geser :
Vs
dfynAs
sengkangkaki
1
Luar Sendi Plastis
Vc = dbcfAg
Pu
'
6
1.
.141
Vs1 = VcVu
75,0
Spasi tulangan geser:
1
1
s
sengkangkaki
V
dfynAs
Contoh Perhitungan :
1. Kolom Tepi
kiMpr
L
L
h
hM
kib
kib
bb '1
'
11
kiMpr
L
L
h
hM
kib
kib
aa '1
'
11
Ma1
Mb1
-
21
2
11
1
hh
ha
21
1
11
1
hh
hb
Join 1
21
2
11
1
hh
ha
=
75,3
1
4
1
75,3
1
= 0,516
21
1
11
1
hh
hb
=
75,3
1
4
14
1
= 0,484
kiMpr
L
L
h
hM
kib
kib
bb '1
'
11
= 6008,6523,8
9484,0
4
675,3 = 314,67 kNm
kiMpr
L
L
h
hM
kib
kib
aa '1
'
11
= 6008,6523,8
9516,0
75,3
1,3 = 301,85 kNm
Join 2 = Join 3 = Join 4
21
2
11
1
hh
ha
=
75,3
1
75,3
1
75,3
1
= 0,5
21
1
11
1
hh
hb
=
75,3
1
75,3
1
75,3
1
= 0,5
kiMpr
L
L
h
hM
kib
kib
bb '1
'
12
-
= 6008,6523,8
95,0
75,3
1,3 = 292,491 kNm
Ma2 = Mb2 = 292,491 kNm
Join 5
21
1
11
1
hh
hb
=
075,3
1
75,3
1
= 1
kiMpr
L
L
h
hM
kib
kib
bb '1
'
15
= 6951,4703,8
91
75,3
425,3 = 466,158 kNm
Mcap kolom
Pu K1 lantai 1 = 1551,85 kN
Tulangan 12 D22
Mcap, kolom = 6,165,0
25,1
Me
Dimana, 1,25 = over strength factor
1,6 = faktor kuat lebih total
0,65 = untuk kombinasi desak dan lentur
Mcap, kolom = 6,165,0
25,1580
= 697,12 kN
Ma4 = 292,491
Mb4 = 292,491
Mb5 = 466,158
Ma3 = 292,491
Mb3 = 292,491
-
2. Kolom Tengah
kaMpr
L
LkiMpr
L
L
h
hM
kab
kab
kib
kib
bb ''1
'
11
kaMpr
L
LkiMpr
L
L
h
hM
kab
kab
kib
kib
aa ''1
'
11
21
2
11
1
hh
ha
21
1
11
1
hh
hb
Join 1
21
2
11
1
hh
ha
=
75,3
1
4
1
75,3
1
= 0,516
Ma1
Mb1
Ma1 = 301,85
Mb1 = 314,67
Ma2 = 292,491
Mb2 = 292,491
Mcap,kol = 697,12
-
21
1
11
1
hh
hb
=
75,3
1
4
14
1
= 0,484
kaMpr
L
LkiMpr
L
L
h
hM
kab
kab
kib
kib
bb ''1
'
11
= 6008,6522962,4533,8
9484,0
4
675,3 = 533,239 kNm
kaMpr
L
LkiMpr
L
L
h
hM
kab
kab
kib
kib
aa ''1
'
11
= 6008,6522962,4533,8
9516,0
75,3
1,3 = 511,52 kNm
Join 2 = Join 3 = Join 4
21
2
11
1
hh
ha
=
75,3
1
75,3
1
75,3
1
= 0,5
21
1
11
1
hh
hb
=
75,3
1
75,3
1
75,3
1
= 0,5
kaMpr
L
LkiMpr
L
L
h
hM
kab
kab
kib
kib
bb ''1
'
11
= 6008,6522962,4533,8
95,0
75,3
1,3 = 495,655 kNm
Ma2 = Mb2 = 495,655 kNm
Join 5
-
21
1
11
1
hh
hb
=
075,3
1
75,3
1
= 1
kaMpr
L
LkiMpr
L
L
h
hM
kab
kab
kib
kib
bb ''1
'
11
= 6951,4702311,2853,8
91
75,3
425,3 = 748,640 kNm
Mcap kolom
Pu K2 lantai 1 = 4480,38 kN
Tulangan 20 D22
Mcap, kolom = 6,165,0
25,1
Me
Dimana, 1,25 = over strength factor
1,6 = faktor kuat lebih total
0,65 = untuk kombinasi desak dan lentur
Mcap, kolom = 6,165,0
25,1350
= 420,67 kNm
Ma4 = 495,655
Mb4 = 495,655
Ma1 = 511,52
Mb1 = 533,239
Mb5 = 748,650
Ma3 = 495,655
Ma2 = 495,655
Mb3 = 495,655
Mb2 = 495,655
Mcap,kol = 420,67
-
TULANGAN GESER KOLOM
1. Kolom Tepi
Lantai 1
Vu = h
MbkolMcap 1,
= 4
67,31412,697 = 252,948 Kn
Vs = 75,0
Vu =
75,0
948,252 = 337,264 Kn
Dalam Sendi Plastis
Pakai D10 ( 2 kaki )
A1 = 210
4
1 = 78,5 mm2
d = h z = 700 75 = 625 mm
fy sengkang = 400 Mpa
s = Vs
dfyA 21 = 100097,317
62540025,78
= 123,50 mm
pakai D10-120 mm
Luar Sendi Plastis
Vc = dbcfAg
Pu
'
6
1.
.141
= 33
10625400256
1
70040014
1038,44801
= 446,45 Kn
Vs1 = VcVu
75,0
= 317,97 446,45 = - 128,48
Pakai D10-200 mm
-
Lantai 2
h
MbMaVu
21
= 75,3
655,49552,511 = 268,44 Kn
Vs = 75,0
Vu =
75,0
44,268 = 357,92 Kn
Dalam Sendi Plastis
Pakai D10 ( 2 kaki )
A1 = 210
4
1 = 78,5 mm2
d = h z = 700 75 = 625 mm
fy sengkang = 400 Mpa
s = Vs
dfyA 21 = 100092,357
62540025,78
= 109,72 mm
pakai D10-100 mm
Luar Sendi Plastis
Vc = dbcfAg
Pu
'
6
1.
.141
= 33
10625400256
1
70040014
1075,35141
= 395,129 Kn
Vs1 = VcVu
75,0
= 357,92 395,129 = -37,209 kN
Pakai D10-200 mm
Lantai 3
h
MbMaVu
32
-
= 75,3
655,495655,495 = 264,349 Kn
Vs = 75,0
Vu =
75,0
349,264 = 352,466 Kn
Dalam Sendi Plastis
Pakai D10 ( 2 kaki )
A1 = 210
4
1 = 78,5 mm2
d = h z = 700 75 = 625 mm
fy sengkang = 400 Mpa
s = Vs
dfyA 21 = 1000466,352
62540025,78
= 111,415 mm
pakai D10-110 mm
Luar Sendi Plastis
Vc = dbcfAg
Pu
'
6
1.
.141
= 33
10625400256
1
70040014
1049,25841
= 345,69 Kn
Vs1 = VcVu
75,0
= 352,466 345,69 = 6,776
Pakai D10 ( 2 kaki )
s = Vs
dfyA 21 = 1000776,6
62540025,78
= 5795,455 mm
Pakai D10-200 mm
Lantai 4
h
MbMaVu
43
-
= 75,3
655,495655,495 = 264,349 Kn
Vs = 75,0
Vu =
75,0
349,264 = 352,466 Kn
Dalam Sendi Plastis
Pakai D10 ( 2 kaki )
A1 = 210
4
1 = 78,5 mm2
d = h z = 700 75 = 625 mm
fy sengkang = 400 Mpa
s = Vs
dfyA 21 = 1000466,352
62540025,78
= 111,415 mm
pakai D10-110 mm
Luar Sendi Plastis
Vc = dbcfAg
Pu
'
6
1.
.141
= 33
10625400256
1
70040014
1057,16671
= 296,96 Kn
Vs1 = VcVu
75,0
= 352,466 296,96 = 55,506
Pakai D10 ( 2 kaki )
s = Vs
dfyA 21 = 1000506,55
62540025,78
= 707,49 mm
Pakai D10-200 mm
Atap
h
MbMaVu
54
-
= 75,3
650,748655,495 = 331,815 Kn
Vs = 75,0
Vu =
75,0
815,331 = 442,419 Kn
Dalam Sendi Plastis
Pakai D10 ( 2 kaki )
A1 = 210
4
1 = 78,5 mm2
d = h z = 700 75 = 625 mm
fy sengkang = 400 Mpa
s = Vs
dfyA 21 = 1000419,442
62540025,78
= 88,76 mm
pakai D10-80 mm
Luar Sendi Plastis
Vc = dbcfAg
Pu
'
6
1.
.141
= 33
10625400256
1
70040014
1049,7661
= 249,07 Kn
Vs1 = VcVu
75,0
= 442,419 249,07 = 193,349 kN
Pakai D10 ( 2 kaki )
s = Vs
dfyA 21 = 1000349,193
62540025,78
= 203,05 mm
Pakai D10-200 mm
Lantai Dalam Sendi Plastis Luar Sendi Plastis
1 D10-120 D10-200
2 D10-100 D10-200
3 D10-110 D10-200
-
4 D10-110 D10-200
Atap D10-80 D10-200
2. Kolom Tengah
Lantai 1
Vu = h
MbkolMcap 1,
= 4
239,53367,420 = 238,48 Kn
Vs = 75,0
Vu =
75,0
48,238 = 317,97 Kn
Dalam Sendi Plastis
Pakai D10 ( 2 kaki )
A1 = 210
4
1 = 78,5 mm2
d = h z = 700 75 = 625 mm
fy sengkang = 400 Mpa
s = Vs
dfyA 21 = 100097,317
62540025,78
= 123,50 mm
pakai D10-120 mm
Luar Sendi Plastis
Vc = dbcfAg
Pu
'
6
1.
.141
= 33
10625400256
1
70040014
1038,44801
= 446,45 Kn
Vs1 = VcVu
75,0
= 317,97 446,45 = - 128,48
Pakai D10-200 mm
-
Lantai 2
h
MbMaVu
21
= 75,3
655,49552,511 = 268,44 Kn
Vs = 75,0
Vu =
75,0
44,268 = 357,92 Kn
Dalam Sendi Plastis
Pakai D10 ( 2 kaki )
A1 = 210
4
1 = 78,5 mm2
d = h z = 700 75 = 625 mm
fy sengkang = 400 Mpa
s = Vs
dfyA 21 = 100092,357
62540025,78
= 109,72 mm
pakai D10-100 mm
Luar Sendi Plastis
Vc = dbcfAg
Pu
'
6
1.
.141
= 33
10625400256
1
70040014
1075,35141
= 395,129 Kn
Vs1 = VcVu
75,0
= 357,92 395,129 = -37,209 kN
Pakai D10-200 mm
-
Lantai 3
h
MbMaVu
32
= 75,3
655,495655,495 = 264,349 Kn
Vs = 75,0
Vu =
75,0
349,264 = 352,466 Kn
Dalam Sendi Plastis
Pakai D10 ( 2 kaki )
A1 = 210
4
1 = 78,5 mm2
d = h z = 700 75 = 625 mm
fy sengkang = 400 Mpa
s = Vs
dfyA 21 = 1000466,352
62540025,78
= 111,415 mm
pakai D10-110 mm
Luar Sendi Plastis
Vc = dbcfAg
Pu
'
6
1.
.141
= 33
10625400256
1
70040014
1049,25841
= 345,69 Kn
Vs1 = VcVu
75,0
= 352,466 345,69 = 6,776
Pakai D10 ( 2 kaki )
s = Vs
dfyA 21 = 1000776,6
62540025,78
= 5795,455 mm
Pakai D10-200 mm
-
Lantai 4
h
MbMaVu
43
= 75,3
655,495655,495 = 264,349 Kn
Vs = 75,0
Vu =
75,0
349,264 = 352,466 Kn
Dalam Sendi Plastis
Pakai D10 ( 2 kaki )
A1 = 210
4
1 = 78,5 mm2
d = h z = 700 75 = 625 mm
fy sengkang = 400 Mpa
s = Vs
dfyA 21 = 1000466,352
62540025,78
= 111,415 mm
pakai D10-110 mm
Luar Sendi Plastis
Vc = dbcfAg
Pu
'
6
1.
.141
= 33
10625400256
1
70040014
1057,16671
= 296,96 Kn
Vs1 = VcVu
75,0
= 352,466 296,96 = 55,506
Pakai D10 ( 2 kaki )
s = Vs
dfyA 21 = 1000506,55
62540025,78
= 707,49 mm
Pakai D10-200 mm
-
Atap
h
MbMaVu
54
= 75,3
650,748655,495 = 331,815 Kn
Vs = 75,0
Vu =
75,0
815,331 = 442,419 Kn
Dalam Sendi Plastis
Pakai D10 ( 2 kaki )
A1 = 210
4
1 = 78,5 mm2
d = h z = 700 75 = 625 mm
fy sengkang = 400 Mpa
s = Vs
dfyA 21 = 1000419,442
62540025,78
= 88,76 mm
pakai D10-80 mm
Luar Sendi Plastis
Vc = dbcfAg
Pu
'
6
1.
.141
= 33
10625400256
1
70040014
1049,7661
= 249,07 Kn
Vs1 = VcVu
75,0
= 442,419 249,07 = 193,349 kN
Pakai D10 ( 2 kaki )
s = Vs
dfyA 21 = 1000349,193
62540025,78
= 203,05 mm
-
Pakai D10-200 mm
Lantai Dalam Sendi Plastis Luar Sendi Plastis
1 D10-120 D10-200
2 D10-100 D10-200
3 D10-110 D10-200
4 D10-110 D10-200
Atap D10-80 D10-200