Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

17
HASIL PENGAMATAN PERCOBAAN I A. HASIL PENGAMATAN 1. Pemilihan tabung kuvet yang saling berpadanan atau machedNo Volume CoCl 2 Panjang gelombang Serapan (A) 1 1 ml 510 nm 0,087 2 1 ml 510 nm 0,128 3 1ml 510 nm 0,104 λ max = 510 nm 2. Menentukan panjang gelombang CoCl 2 No Volume CoCl 2 Panjang gelombang (λ) Serapan (A) 1 0,5 ml 450 nm 0,094 2 0,5 ml 455 nm 0,059 3 0,5 ml 460 nm 0.025 4 0,5 ml 465 nm -0,011 5 0,5 ml 470 nm -0,041 6 0,5 ml 475 nm -0,022 7 0,5 ml 480 nm -0,048 8 0,5 ml 485 nm -0,098 9 0,5 ml 490 nm -0,121 10 0,5 ml 495 nm -0,144 11 0,5 ml 510 nm -0,237

Transcript of Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

Page 1: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

HASIL PENGAMATAN PERCOBAAN IA. HASIL PENGAMATAN

1. Pemilihan tabung kuvet yang saling berpadanan atau ‘mached’

No Volume CoCl2 Panjang gelombang Serapan (A)

1 1 ml 510 nm 0,087

2 1 ml 510 nm 0,128

3 1ml 510 nm 0,104

λ max = 510 nm

2. Menentukan panjang gelombang CoCl2

No Volume CoCl2 Panjang gelombang (λ) Serapan (A)

1 0,5 ml 450 nm 0,094

2 0,5 ml 455 nm 0,059

3 0,5 ml 460 nm 0.025

4 0,5 ml 465 nm -0,011

5 0,5 ml 470 nm -0,041

6 0,5 ml 475 nm -0,022

7 0,5 ml 480 nm -0,048

8 0,5 ml 485 nm -0,098

9 0,5 ml 490 nm -0,121

10 0,5 ml 495 nm -0,144

11 0,5 ml 510 nm -0,237

12 0,5 ml 520 nm -0,189

λ maksimum = 450 nm

Serapan blanko: λ 510 nm = 0,079 A

Page 2: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

3. Membuat kurva kalibrasi CoCl2

No Volume CoCl2 Panjang gelombang Serapan (A)

1 10,5 ml 450 nm 0,095

2 1 ml 450 nm 0,251

3 2,5 ml 450 nm 0,100

4 5,0 ml 450 nm 0,160

4. Menentukan konsentrasi larutan sampel

Panjang gelombang sampel Serapan (A)

450 nm 0,108

B. ANALISIS DATA

1. Memilih Tabung-tabung Kuvet yang Saling Berpadanan atau ‘Matched’

Perhitungan untuk mencari nilai transmitan (% T) dari pengukuran absorbansi

Diketahui : Volume sampel = 1 ml

Absorbans dari pengukuran 1 = 0,087

Absorbans dari pengukuran 2 =0,128

Absorbans dari pengukuran 3 =0,104

Ditanya : % T = …..?

Renyelesaian:

Rumus: T = -log A

Untuk pengukuran 1:

T1 = -log A

= -log (0,087)

= 1,060480747

≈ 1,06

Peritungan % transmitan:

%T = T x 100%

Page 3: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

= 1,06 x 100%

= 106%

Untuk pengukuran 2:

T2 = -log A

= -log (0,128)

= 0,8927900304

≈ 0,89

Peritungan % transmitan:

%T2 = T x 100%

= 0,89 x 100%

= 89%

Untuk pengukuran 3:

T3 = -log A

= -log (0,104)

= 0,9829666607

≈ 0,98

Peritungan % transmitan:

%T = T x 100%

= 0,98 x 100%

= 98%

2. Menentukan panjang gelombang CoCl2

Grafik hubungan antara panjang gelomang (sumbu x) dengan absorbansi

(sumbu y)

Page 4: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

λmax = 450 nm (absorbans = 0,094)

3. Membuat kurva kalibrasi CoCl2

Menentukan nilai konsentrasi dengan rumus pengenceran

Diketahui : Konsentrasi COCl2.6H2O(M1) = 0,1M

Volume sebelum pengenceran (V1) = 0,5 ml; 1 ml; 2,5 ml dan 5

ml

Volume pengenceran (V2) =10 ml

Ditanya : Konsentrasi pengenceran (M2) =…?

Penyelesaian:

Rumus : M1 x V1 = M2 x V2

Untuk volume awal 0,5 ml (data 1):

M1 x V1 = M2 x V2

0,1 M x 0,5 ml = M2 x 10 ml

M2 =

= 0,005 M

Untuk volume awal 1,0 ml (data 2):

M1 x V1 = M2 x V2

0,1 M x 1,0 ml = M2 x 10 ml

Page 5: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

M2 =

= 0,01 M

Untuk volume awal 1,0 ml (data 3):

M1 x V1 = M2 x V2

0,1 M x 2,5 ml = M2 x 10 ml

M2 =

= 0,025 M

Untuk volume awal 1,0 ml (data 4):

M1 x V1 = M2 x V2

0,1 M x 5,0 ml = M2 x 10 ml

M2 =

= 0,05 M

Grafik hubungan antara konsentrasi (sumbu x) dengan absorbans (sumbu y)

nilai y = slope (ε b) = 4,149

dari persamaan: y = bx

Page 6: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

A = ε b. C

dimana: y = absorbans (A)

b = ε. b (tebal kuvet dikali besarnya absorptivitas molar)

x = C (konsentrasi sampel)

Sehingga diperole persamaan:

A = 4,149 x C

4. Menentukan konsentrasi larutan sampel

Dari persamaan yang diperoleh:

A = 4,149 x C

Diketahui absorbansi sampel x = 0,108 sehingga:

0,108 = 4,149 x C

Csampel =

Csampel = 0,02603036876 M

≈ 0,026 M

Page 7: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

HASIL PENGAMATAN PERCOBAAN IIA. HASIL PENGAMATAN

1. Sifat aditif dari absorbansi untuk campuran larutan Cr(III) dan Co(II)

Untuk Cr

No Konsentrasi Cr(III) Panjang gelombang (λ) Serapan (A)

1 0,05 M 510 nm 0,253

2 0,05 M 520 nm 0,277

3 0,05 M 530 nm 0,330

4 0,05 M 540 nm 0,406

5 0,05 M 550 nm 0,393

6 0,05 M 560 nm 0,371

7 0,05 M 570 nm 0,403

8 0,05 M 580 nm 0,410

9 0,05 M 590 nm 0,393

λmax = 580 nm

Untuk Co

No Konsentrasi Cr(III) Panjang gelombang (λ) Serapan (A)

1 0,100 M 510 nm 0,741

2 0,100 M 520 nm 0,689

3 0,100 M 530 nm 0,623

4 0,100 M 540 nm 0,548

5 0,100 M 550 nm 0,380

6 0,100 M 560 nm 0,170

7 0,100 M 570 nm 0,112

8 0,100 M 580 nm 0,078

9 0,100 M 590 nm 0,063

λmax = 510 nm

Untuk campuran sampel

Page 8: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

No Panjang gelombang (λ) Serapan (A)

1 510 nm 0,350

2 520 nm 0,342

3 530 nm 0,338

4 540 nm 0,324

5 550 nm 0,246

6 560 nm 0,116

7 570 nm 0,100

8 580 nm 0,082

9 590 nm 0,058

λmax = 510 nm

2. Penentuan nilai k dari larutan Cr(III) dan Co(II)

Untuk Cr(III)

No Konsentrasi (M) Serapan (A)

1 0,01 0,114

2 0,02 0,284

3 0,03 0,407

4 0,04 0,535

5 0,05 0,602

perhitungan pada λ max = 580 nm

Untuk Co(II)

No Konsentrasi (M) Serapan (A)

1 0,02 0,096

2 0,04 0,204

3 0,06 0,287

4 0,08 0,388

5 0,10 0,470

perhitungan pada λ max = 510 nm

B. ANALISIS DATA

a. Perhitungan Pengenceran

Page 9: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

Rumus umum pengenceran: M1 x V1 = M2 x V2

Perhitungan volume awal (V1) untuk Cr:

1. Perhitungan untuk M2 Cr 0,01M:

Diketahui : M1 = 0,05 M

V2 = 10 ml

Ditanya : M2 : …?

Penyelesaian:

M1 x V1 = M2 x V2

0,05 M x V1 = 0,01M x 10 ml

V1 =

= 2 ml

2. Perhitungan untuk M2 Cr 0,02M:

Diketahui : M1 = 0,05 M

V2 = 10 ml

Ditanya : M2 : …?

Penyelesaian:

M1 x V1 = M2 x V2

0,05 M x V1 = 0,02M x 10 ml

V1 =

= 4 ml

3. Perhitungan untuk M2 Cr 0,03M:

Diketahui : M1 = 0,05 M

V2 = 10 ml

Ditanya : M2 : …?

Penyelesaian:

M1 x V1 = M2 x V2

0,05 M x V1 = 0,03M x 10 ml

Page 10: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

V1 =

= 6 ml

4. Perhitungan untuk M2 Cr 0,04M:

Diketahui : M1 = 0,05 M

V2 = 10 ml

Ditanya : M2 : …?

Penyelesaian:

M1 x V1 = M2 x V2

0,05 M x V1 = 0,04M x 10 ml

V1 =

= 8 ml

5. Perhitungan untuk M2 Cr 0,05M:

Diketahui : M1 = 0,05 M

V2 = 10 ml

Ditanya : M2 : …?

Penyelesaian:

M1 x V1 = M2 x V2

0,05 M x V1 = 0,05M x 10 ml

V1 =

= 10 ml

Perhitungan volume awal (V1) untuk Co:

1. Perhitungan untuk M2 Co 0,02M:

Diketahui : M1 = 0,10 M

V2 = 10 ml

Ditanya : M2 : …?

Penyelesaian:

Page 11: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

M1 x V1 = M2 x V2

0,10 M x V1 = 0,02M x 10 ml

V1 =

= 2 ml

2. Perhitungan untuk M2 Cr 0,04M:

Diketahui : M1 = 0,10 M

V2 = 10 ml

Ditanya : M2 : …?

Penyelesaian:

M1 x V1 = M2 x V2

0,10 M x V1 = 0,04M x 10 ml

V1 =

= 4 ml

3. Perhitungan untuk M2 Cr 0,06M:

Diketahui : M1 = 0,10 M

V2 = 10 ml

Ditanya : M2 : …?

Penyelesaian:

M1 x V1 = M2 x V2

0,10 M x V1 = 0,06M x 10 ml

V1 =

= 6 ml

4. Perhitungan untuk M2 Cr 0,08M:

Diketahui : M1 = 0,10 M

V2 = 10 ml

Ditanya : M2 : …?

Page 12: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

Penyelesaian:

M1 x V1 = M2 x V2

0,10 M x V1 = 0,08M x 10 ml

V1 =

= 8 ml

5. Perhitungan untuk M2 Cr 0,10M:

Diketahui : M1 = 0,10 M

V2 = 10 ml

Ditanya : M2 : …?

Penyelesaian:

M1 x V1 = M2 x V2

0,10 M x V1 = 0,10M x 10 ml

V1 =

= 10 ml

b. Penentuan sifat adiktif dari absorbansi untuk campuran laurtan Cr(III) dan Co(II)

Grafik hubungan antara absorbansi (A) dengan panjang gelombang (λ)

λ max = 580 nm pada nilai absorbansi (A) = 0,410

Page 13: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

Grafik hubungan antara absorbansi (A) dengan panjang gelombang (λ)

λ max = 510 nm pada nilai absorbansi (A) = 0,741

Grafik hubungan antara absorbansi (A) dengan panjang gelombang (λ)

λ max = 510 nm pada nilai absorbansi (A) = 0,350

c. Penentuan nilai k dari larutan Cr (III) dan Co (II)

Grafik hubungan antra konsentrasi (sumbu x) dengan absorbansi (sumbu y)

Page 14: Hasil Pengamatan Analisis Instrumen

Grafik hubungan antara konsentrai (sumbu x) dengan absorbansi (sumbu y)