Evaluasi Kelayakan Usaha

20
Evaluasi Kelayakan Usaha Akhmad Rizqul Karim, SP., M.Sc.

description

khbv

Transcript of Evaluasi Kelayakan Usaha

Evaluasi Kelayakan Usaha Gula Semut

Evaluasi Kelayakan Usaha Akhmad Rizqul Karim, SP., M.Sc.

PengantarApakah Kelayakan Usaha itu???Sebuah studi/penelitian/perhitungan terhadap suatu usaha untuk mengetahui apakah usaha tersebut layak / tidak layak untuk dijalankan

(Subagyo, 2005 dalam Suliyanto, 2010)Persyaratan Usaha yang LayakR/C > 1/C > bunga bank yang berlakuProduktivitas tenaga kerja > tingkat upah yang berlakuProduksi > BEP produksiPenerimaan > BEP penerimaanHarga > BEP harga

(Ken Suratiyah, 2006)

1. Revenue Cost Ratio R/C > 1Revenue Penerimaan.Merupakan harga jual produk dikalikan dengan jumlah produksi

Contoh:Harga jual Rp. 10.000,- per KgProduksi sebanyak 150 kgRevenue (penerimaan): Rp.10.000,- x 150 kg: Rp. 1.500.000,-Cost BiayaMerupakan keseluruhan biaya (Biaya Total / Total Cost (TC)) yang digunakan untuk melakukan proses produksi

Contoh:Untuk memproduksi keripik singkong sebanyak 150 kg diperlukan total biaya sebesar Rp. 1.000.000,-R PenerimaanC Biaya

1. Revenue Cost Ratio R/C > 1Jika R/C > 1 maka usaha yang dijalankan layak. Mengapa???Perhatikan tabel berikut ini:R PenerimaanC BiayaNo.Penerimaan (R)Biaya (C)R/C1Rp. 900.000Rp. 1.000.0000,902Rp. 1.000.000Rp. 1.000.0001,003Rp. 1.200.000Rp. 1.000.0001,20No. 1 R/C = 0,9 < 1 Tidak layakNo. 2 R/C = 1 Tidak layakNo. 3 R/C = 1,2 > 1 LayakKesimpulan:Usaha yang layak adalah usaha yang Penerimaannya lebih besar dari pada Biayanya2. Profit Cost Ratio /C > Bunga menyimpan uang di bank (deposito)Profit KeuntunganKeuntungan merupakan hasil dari Penerimaan dikurangi dengan Total Biaya (termasuk biaya tenaga kerja dalam keluarga)

Contoh:R (Penerimaan): Rp. 1.500.000TC (Total Biaya): Rp. 1.000.000

Keuntungan (): R (Penerimaan) TC (Biaya Total): Rp. 1.500.000 Rp. 1.000.000: Rp. 500.000,-

No.Penerimaan (R)Biaya (C)R/C1Rp. 900.000Rp. 1.000.0000,90- Rp. 100.0002Rp. 1.000.000Rp. 1.000.0001,00Rp. 03Rp. 1.200.000Rp. 1.000.0001,20Rp. 200.0002. Profit Cost Ratio /C > Bunga menyimpan uang di bank (deposito)Bunga Bank (deposito) 6% per tahun 6/12 = 0,5% per bulan

Jika Keuntungan () = Rp. 500.000,-/bulanBiaya Total (TC)= Rp. 1.000.000,-

No.Penerimaan (R)Biaya (C)R/C/C1Rp. 900.000Rp. 1.000.0000,90- Rp. 100.000- 10%2Rp. 1.000.000Rp. 1.000.0001,00Rp. 003Rp. 1.200.000Rp. 1.000.0001,20Rp. 200.00020%

Sehingga:/C = 50% > 0,5% LayakBunga bankMENGAPA?Kesimpulan:Usaha yang layak adalah usaha yang /C lebih besar dari pada Bunga Simpanan di Bank3. Produktivitas Tenaga KerjaProduktivitas tenaga kerja merupakan perbandingan antara hasil pekerjaan dengan besarnya pengorbanan yang diberikan Hasil pekerjaan diukur dengan besarnya Penerimaan (R)Besarnya pengorbanan diukur dengan HKO (Hari Kerja Orang)

Ilustrasi:Pak Maman dan istrinya menghasilkan 10 kg keripik singkong dalam sehari. Keripik singkong tersebut disetorkan ke kelompok dengan harga Rp.10.000,-/kg.Penerimaan: Rp. 10.000,- x 10 = Rp. 100.000Pengorbanan: 1hari x 2 orang = 2 HKO (Hari Kerja Orang)3. Produktivitas Tenaga Kerja

Kesimpulan:Usaha yang layak adalah usaha yang Produktivitas Tenaga Kerjanya lebih besar dari pada Tingkat Upah4. BEP (Break Event Point) Titik Impas / Bak Buk = Tidak untung atau tidak rugiBEP(Titik Impas)Titik ImpasHargaTitik ImpasProduksiTitik ImpasPenerimaanTitik yang menunjukkan berapa penerimaan yang harus didapat agar usaha tidak untuk/rugi Titik yang menunjukkan berapa produksi yang harus dihasilkan agar usaha tidak untuk/rugi Titik yang menunjukkan berapa harga jual yang harus disepakati agar usaha tidak untuk/rugi Konsep Biaya SederhanaBiaya Total(Total Cost)Biaya Tetap(Fixed Cost)Biaya Variabel(Variable Cost)Besarnya biaya yang tidak tergantung dari besar kecilnya volume produksiBesarnya biaya yang tergantung dari besar kecilnya volume produksiBiaya TetapBiaya VariabelBahan bakuVTenaga kerjaVPenyusutan peralatanVCicilan utang usahaVBahan bakarV4. BEP (Break Event Point) Titik Impas / Bak Buk = Tidak untung atau tidak rugiBEP(Titik Impas)Titik ImpasHargaTitik ImpasProduksiTitik yang menunjukkan berapa penerimaan yang harus didapat agar usaha tidak untuk/rugi Titik yang menunjukkan berapa produksi yang harus dihasilkan agar usaha tidak untuk/rugi Titik yang menunjukkan berapa harga jual yang harus disepakati agar usaha tidak untuk/rugi Titik ImpasPenerimaanFormula / Rumus:

Ilustrasi:Pak Maman dan istrinya menghasilkan 150 kg keripik singkong dalam sebulan. Penerimaan pak Maman Rp.1.500.000,- Biaya tetap yang diperlukan sebesar Rp.250.000,- Sedangkan biaya variabel yang diperlukan sebesar Rp. 600.000,-

Kesimpulan:Usaha keripik singkong pak Maman dikatakan layak jika penerimaan pak Maman lebih besar dari Rp.416.666,-BEP(Titik Impas)Titik ImpasHargaTitik ImpasProduksiTitik yang menunjukkan berapa penerimaan yang harus didapat agar usaha tidak untuk/rugi Titik yang menunjukkan berapa produksi yang harus dihasilkan agar usaha tidak untuk/rugi Titik yang menunjukkan berapa harga jual yang harus disepakati agar usaha tidak untuk/rugi Titik ImpasPenerimaanFormula / Rumus:

Ilustrasi:Pak Maman dan istrinya menghasilkan 150 kg keripik singkong dalam sebulan. Harga keripik singkong Rp.10.000,-/kg. Biaya tetap yang diperlukan sebesar Rp.250.000,- Sedangkan biaya variabel yang diperlukan sebesar Rp. 600.000,- 4. BEP (Break Event Point) Titik Impas / Bak Buk = Tidak untung atau tidak rugiKesimpulan:Usaha keripik singkong pak Maman dikatakan layak jika produksi gula pak Maman lebih besar dari 41,6 Kg

BEP(Titik Impas)Titik ImpasHargaTitik ImpasProduksiTitik yang menunjukkan berapa penerimaan yang harus didapat agar usaha tidak untuk/rugi Titik yang menunjukkan berapa produksi yang harus dihasilkan agar usaha tidak untuk/rugi Titik yang menunjukkan berapa harga jual yang harus disepakati agar usaha tidak untuk/rugi Titik ImpasPenerimaanFormula / Rumus:

Ilustrasi:Pak Maman dan istrinya menghasilkan 150 kg keripik singkong dalam sebulan. Biaya tetap yang diperlukan sebesar Rp.250.000,- Sedangkan biaya variabel yang diperlukan sebesar Rp. 600.000,- Berarti jumlah biaya total adalah Rp. 850.000,-4. BEP (Break Event Point) Titik Impas / Bak Buk = Tidak untung atau tidak rugiKesimpulan:Usaha keripik singkong pak Maman dikatakan layak jika harga jualnya lebih besar dari Rp.5.666,6 / Kg

IlustrasiPak Maman dan istrinya sehari-harinya bekerja sebagai pembuat keripik singkong di rumahnya sendiri. Berikut ini adalah keterangan yang berkaitan dengan usaha keripik singkong pak Maman:Singkong yang dibutuhkan sebanyak 10 Kg per hari (harga Rp.600,-/Kg)Jumlah produksi 8 Kg per hari (harga jual Rp.15.000/Kg)Alat yang digunakan untuk memproduksi masih sederhana, yakni: kompor, wajan, serok, ember dan tampahPak Maman memiliki pinjaman usaha di koperasi yang cicilannya Rp.150.000/bulanDalam sebulan, pak Maman bekerja membuat keripik singkong sebanyak 26 kali/hari.Sebuah tabung gas bisa digunakan untuk 2x proses produksi. Harga gas Rp.16.000/tabungBumbu yang digunakan dalam sekali proses produksi bernilai Rp.5.000,-Dibutuhkan minyak goreng sebanyak 2 liter @Rp. 10.000 setiap kali produksi

Bandingkan dengan upah tukang batu Rp.50.000/hari selama 26 hari = Rp1.300.000Masih ada sisa keuntunganAda potensi untuk mengembangkan usaha, sehingga potensi keuntungan meningkatMemotret Potensi Lokal untuk Usaha Pertanian Berkelanjutan

123456TERIMA KASIHAspek Hukum

Analisa Usaha

Aspek Lingkungan

Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek Teknis dan Teknologi

Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

Aspek Keuangan