BAB I PENDAHULUAN A.Latar...
-
Upload
trinhkhuong -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A.Latar...
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan salah satu tanaman yang
sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun pemanfaatannya hanya sebatas
sebagai lalap dan bahan tambahan dalam masakan. Kandungan senyawa dalam
buah tomat di antaranya solanin (0,007 %), saponin, asam folat, asam malat,
asam sitrat, bioflavonoid (termasuk likopen, α dan ß-karoten), protein, lemak,
vitamin, mineral dan histamin (Anonim , 2013). Likopen merupakan salah satu
kandungan kimia paling banyak dalam tomat, dalam 100 gram tomat rata-rata
mengandung likopen sebanyak 3-5 mg (Giovannucci, 1999). Dalam beberapa
penelitian menyebutkan bahwa tomat dapat bermanfaat sebagai obat diare,
serangan empedu, gangguan pencernaan serta memulihkan fungsi liver .
Kandungan likopen ini dapat meningkat, jika dilakukan pengolahan sebelum
dikonsumsi, sehingga olahan tomat seperti pasta, saus, sambal, dan jus memiliki
kandungan likopen lebih tinggi dari pada tomat segar (Shi dan Maguer, 2000;
Karakaya dan Yilmaz, 2007).
Produksi tomat di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 887,556 ton dengan
Luas lahan penanaman tomat di seluruh Indonesia sekitar 51.500 ha, dan hasil
rata-rata tomat sebesar 48—80 ton per ha. Produksi tomat tertinggi terdapat di
provinsi Jawa Barat dengan 354.832 ton pada tahun 2012. Konsumsi rumah
tangga terhadap komoditas tomat pada tahun 2012 di Indonesia rata – rata 2,091
kg per tahun.
Selama ini tomat hanya digunakan sebagai campuran dalam masakan
sehingga belum maksimal dalam pemanfaatanya, sehingga perlu adanya
pengembangan produk yang berbahan dasar tomat. Dalam pemanfaatan tersebut
kandungan dalam tomat tidak boleh sampai hilang supaya tidak mengurangi
manfaat dari pengembangan produk tersebut. Pengembangan produk berbasis
tomat yang telah dilakukan adalah produk es krim tomat. Produk ini dibuat
dengan tujuan sebagai varian es krim sehat dan menambah cita rasa dari tomat itu
sendiri. Dalam pembuatannya produk es krim tomat juga dikombinasikan dengan
wortel dan madu dengan tujuan menambah manfaat dari produk es krim itu
sendiri (Sutiamsyah, 2011). Untuk menambah umur simpan tomat itu sendiri,
telah dikembangkan sebuah produk yaitu manisan tomat. Pada dasarnya
pembuatan manisan tomat tidak jauh berbeda dengan pembuatan manisan lainnya.
Bahan baku utamanya selain buah tomat juga ada gula pasir, dan kapur sirih
dalam bentuk larutan sebagai pengawet yang dikombinasikan dengan asam
benzoat. (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau, 2011).
Gambar 1.1 Manisan tomat Gambar 1.2 Es krim Tomat
Produk yang dikembangkan, yaitu pasta, jelly drink, permen jelly, dan
stik. Ditinjau dari ketiga aspek sustainability yaitu sosial,ekonomi,dan
lingkungan. (Khuriyati dan ari,2013) telah mengembangkan produk olahan tomat
dengan mempertimbangkan aspek sustainability (sosial,ekonomi, dan lingkungan)
yaitu pasta tomat,stik, jelly drink dan permen jelly diantara keempat produk
olahan tomat, pasta memiliki kandungan likopen dan aktivitas antioksidan yang
paling tinggi tetapi produk ini kurang diminati kosnumen. Sebaliknya pada
produk biskuit tomat terdapat kelebihan dan kekurangan antara lain, produk
tersebut paling disukai oleh konsumen, mempunyai masa simpan yang relatif
lama dan praktis untuk dikonsumsi. Tetapi kekurangannya adalah likopen yang
terkandung pada produk tersebut tergolong rendah. Dengan menggabungkan
kedua produk tersebut diharapkan akan menghasilkan produk yang disukai oleh
konsumen dan sehat untuk dikonsumsi.
Dengan mengacu kepada berbagai permasalahan di atas, untuk
mengembangkan produk berbahan baku tomat, diperlukan suatu upaya untuk
peningkatan kualitas dengan cara pengembangan produk salah satunya melalui
metode Quality Function Deployment (QFD). Metode Quality Function
Deployment (QFD) merupakan sebuah peningkatan kualitas melalui
pengembangan produk yang terstruktur yang memungkinkan peneliti untuk
menentukan secara jelas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk kemudian
dilakukan evaluasi kapasitas setiap proposal dan produk dan jasa secara
sistematis. Proses Quality Function Deployment (QFD) melibatkan pembentukan
matriks atau tabel kualitas. Matriks yang dikenal dengan House of Quality (HoQ)
ini terdiri dari beberapa bagian atau sub matriks yang bergabung dalam beberapa
cara yaitu masing-masing berisi informasi yang saling berhubungan. Metode
Quality Function Deployment ini digunakan untuk merancang perbaikan kualitas
produk disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen serta
kemampuan perusahaan. Metoda pengumpulan datanya dengan cara wawancara
dan branstroming, yang menggunakan alat ukur kuesioner. Setelah mengetahui
Voice of customer konsumen biskuit, dapat ditentukan aspek apa saja yang perlu
mendapatkan penanganan selama melakukan pengembangan.
B. Perumusan Masalah
Produk biskuit tomat sangat diminati oleh konsumen tetapi kandungan gizi
produk tersebut belum sesuai dengan SNI 01-2973-1992. Untuk itu produk
tersebut akan dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya menggunakan metode
Quality Function Deployment (QFD)
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menentukan atribut kualitas produk pada biskuit tomat berbentuk stik
yang perlu perbaikan berdasarkan keinginan dan harapan konsumen.
2. Menentukan informasi mengenai kebutuhan teknis pada produk biskuit
tomat untuk memenuhi keinginan dan harapan konsumen tersebut.
3. Mendapatkan produk hasil perbaikan dengan menerapkan output dari
metode Quality Function Deployment (QFD).
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Diperolehnya varian produk dari komoditas tomat yang sesuai
dengan keinginan konsumen dan memenuhi syarat SNI.
E. Batasan Masalah
1. Peningkatan kualitas hanya dilakukan pada produk biskuit tomat ,
sedangkan pasta tomat mengacu pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Khuriyati dan Ari , 2013
2. Umur simpan produk diabaikan.
3. Dalam proses benchmarking, pesaing yang dijadikan pembanding
adalah camilan yang memiliki karakteristik mirip dengan biskuit
tomat yang akan dikembangakan yaitu biskuit stik pocky coklat