BAB. 6 (Impuls dan Momentum)

24
06/10/22 1 BAB. 6 (Impuls dan Momentum)

description

BAB. 6 (Impuls dan Momentum). Tujuan Instruksional:. Setelah pertemuan ini mahasiswa , dapat menentu-kan besaran-besaran mekanika dengan mengguna- kan konsep Impuls-Momentum. Pendahuluan. Pengertian Impuls ( I ) dan Momentum ( p ). Hukum kedua Newton dapat ditulis, F dt = d p. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of BAB. 6 (Impuls dan Momentum)

Page 1: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 1

BAB. 6 (Impuls dan Momentum)

Page 2: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 2

Tujuan Instruksional:

Setelah pertemuan ini mahasiswa, dapat menentu-

kan besaran-besaran mekanika dengan mengguna-

kan konsep Impuls-Momentum

Page 3: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 3

Hukum kedua Newton dapat ditulis, F dt = dp

Besaran F dt disebut impuls.

I = Δp o

p

p

t

tddto

ppFpF 0

Satuan, I = p, kg m s-1 dimensi [M L T-1]

Pengertian Impuls (I) dan Momentum (p).

Penyataan p disebut dengan momentum linear.

Hasil kali gaya (F) dengan selang waktu lamanya gaya tersebut bekerja (Δt), F (Δt) = m (v – vo).

Pendahuluan.

Page 4: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 4

Impuls (F dt), dapat dihitung jika gaya (F) beru-pa tetapan atau sebagai fungsi waktu.

dtt

t

t

1 2

1

FFGaya rata-rata,

Bila F yang bekerja pada benda sebagai penyebab terjadinya impuls lebih dari satu maka formula ga-ya berlaku F = Fi.

Lanjutan.

Page 5: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 5

Momentum Linear :

zz

yy

xx

mvp

mvp

mvp

m

vp

Page 6: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 6

Benda m = 2 kg memiliki vo = 5 m s-1. F = 6 N bekerja selama 3 detik (searah) sehingga v-nya berubah. Berapakah besar perubahan p, v dan lin-tasan yang di tempuh ?

Contoh.

Penyelesaian.

Impuls, F Δt = (6 N)(3 s) = 18 N s, (besar impuls)

Perubahan momentum, Δp = m (v - vo) = (2 kg)(v – 5 m s-1)

Persm, 18 N s = (2 kg)(v – 5 m s-1) 14 m s-1 = v

Page 7: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 7

Lintasan, r = ro + vo t + ½ a t2

Sambungan.

= 15 m + 13,5 m = 28,5 m.

r = 0 + 5 (3) + ½ (6 N/2 kg)(3s)2.

Page 8: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 8

Hukum Kekekalan Momentum

Dua (atau lebih) partikel, dapat tersusun menjadi

sistem partikel bebas.

Partikel bebas (ideal): partikel yang tidak mela-kukan interaksi dengan partikel lain (sistem, par-tikel di luar sistem tersebut).

Bila dua benda (lebih) dalam sistem partikel be-

bas melakukan interaksi, maka jumlah p benda-

benda tersebut besarnya tetap, asalkan tidak ada

gaya dari luar yang bekerja pada sistem tersebut

(ΣFl = 0).

Page 9: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 9

Menurut prinsip partikel bebas, hukum pertama Newton akan memiliki momentum tetap.

Sehingga berlaku, P = p1 + p2 = m1 v1 + m2 v2.

Massa partikel pertama m1 kecepatan v1, dan partikel kedua m2 kecepatan v2 .

Lanjutan.

Jika dalam kesempatan lain kedua partikel terse-but mengalami perubahan kecepatan misal men-jadi v1

! dan v2!.

Jumlah momentumnya sekarang,

P! = m1 v1! + m2 v2

!

Page 10: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 10

Kedua kejadian di atas diberlakukan dalam sistem partikel yang bebas, berarti P = P! .

m1 v1 + m2 v2 = m1 v1! + m2 v2

!.

Persm di atas dikenal sebagai hukum kekekalan mo-mentum.

Lanjutan.

Page 11: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 11

Contoh.

Sistem peluru-senapan mula-mula diam. Massa se napan 0,8 kg melepaskan peluru massa 0,016 kg dengan v = 700 m s-1. Hitunglah v sentakan (ge-rak mundur) senapan sesaat setelah senapan mengeluarkan peluru ?

Penyelesaian.

Pada awalnya sisten peluru-senapan diam artinya p sistem senapan nol.

Senapan meletus (peluru lari dari senapan) dan senapan tersentak ke belakang.

Hukum kekekalan p dalam bentuk, persm sebagai berikut:

Page 12: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 12

ms vs + mp vp = 0 - ms vs = mp vp

1-1

s m 14 kg 8,0

)s m 700)(kg 016,0(

s

pps m

m vv

v sentakan senapan (v mundur) sebesar 14 m s-1

Page 13: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 13

Contoh.

Peluru massa m dilepaskan dari senapan massa M.

Senapan dapat terlempar ke belakang secara be-

bas. Peluru ke luar senapan dengan kecepatan vo

(relatif). Tunjukkan kecepatan nyata peluru relatif

terhadap tanah adalah dan senapan mundur de

ngan besar kecepatan dan

1ov

1

ov

M

m

Penyelesaian.

(M + m) v = m vp + M vs .

Dari soal berlaku v = 0 sehingga - m vp = M vs.

Kecepatan mundur senapan, vs = vp - vo.

Page 14: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 14

Dari kedua persm diperoleh,

- m vp = M (vp - vo) atau M vo = (m + M) vp

1

1

os

o

so

s

vv

M

m

vM

m

vMm

vmv

vp = vs + vo.

Dari momentum, 0 = m (vs + vo) + M vo.

Maka, - m vo = vs (M + m)

11

op

op

op

vv

M

mv

vMm

vMv

Lanjutan.

Page 15: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 15

Contoh.

Bola baja m = 50 g, jatuh dari ketinggian h = 1 m pada permukaan papan tebal (horisontal). Tentu-kan momentum total yang diberikan bola pada pa pan setelah terpental beberapa kali. Bila setiap kali terpental kecepatan bola berkurang k = 1,25.

Penyelesaian.

v bola menumbuk papan dari ketinggian h ada-lah, v = √2 g h = 4,2.. m s-1 .

Momentum sebelum tumbukan pertama p1 = m v.

p akhir setelah tumbukan pertama p!1 = m (- v/k),

tanda (-) karena berbalik arah.

Page 16: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 16

Δp bola setelah tumbukan pertama, Δp1 = p!1 – p1 =

- m v [(1/k) + 1].

p awal sebelum tumbukan kedua, p2 = m (v/k).

p akhir setelah tumbukan kedua p!2 = m (- v/k2).

Δp bola setelah tumbukan ke dua,

Δp2 = p!2 – p2 = - m (v/k) [(1/k) + 1].

Dengan cara yang sama, untuk Δp bola setelah

tumbukan ketiga, Δp3 = - m (v/k2) [(1/k) + 1].

Contoh.

Page 17: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 17

Δp total bola:

Δp = Δp1 + Δp2 + Δp3 = - m v (k + 1)/k (1 + 1/k

+ 1/k2 + ……

1

1

11

11

k

kvm

kk

kvmp

p yang diberikan pada papan adalah Δp! = - Δp yang

nilainya,11 s m kg 2,0

125,1

125,1)s m 2,4)(kg 05,0(

p

Lanjutan.

Page 18: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 18

Sebuah kereta massa M dapat bergerak bebas tanpa gesekan di atas sebuah lintasan lurus. Mula-mula ada N orang masing-masing dengan massa m berdiri diam di atas kereta yang juga berada pada keadaan diam. Tinjau 2 kasus.

Contoh.

a. Kasus pertama, semua orang di atas kereta ber-lari bersama menuju salah satu ujung kereta dengan laju relatif terhadap kereta vr dan kemudian melompat turun bersama-sama. Be-rapakah kecepatan kereta setelah orang-orang tersebut melompat turun?

b. Kasus kedua, kereta dan semua orang mula- mula diam. Kemudian, semua orang lari bergan-tian. Jadi orang pertama lari meninggalkan ke-

Page 19: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 19

Lanjutan.

reta dengan laju relatif terhadap kereta vr. De-mikian seterusnya sampai orang ke-N. Bera-pakah kecepatan akhir kereta ?

Teori yang mendasari, Hukum kekekalan momen-tum linear

a. kekekalan momentum linier, 0 = M v + N m (v – vr) Jadi, r

Nmv v

M Nm

b. tinjau kondisi saat transisi dari n orang ke n-1 orang.

Penyelesaian.

c. Pada kasus mana kecepatan akhir kereta lebih tinggi?

Page 20: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 20

Lanjutan.

p mula mula, Pn = M Vn + n m Vn

p akhir, Pn-1 = M Vn-1 + (n-1) m Vn-1 + m (Vn-1 – vr)

Kekekalan p, (M + m) Vn = (M + n m) Vn-1 – m vr

Didapat, Jika 1 lagi melompat turun, didapat

1r

n n

mvV V

M nm

2 1r r

n n

mv mvV V

M nm M n m

1 1

sr

n s ni

mvV V

M n i m

dalam bentuk umum,

Page 21: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 21

Lanjutan.

Pada mulanya, n = N, Vn = 0. Kecepatan akhir di

dapat saat s = N,

Karena maka kecepatan pada ka-

sus b lebih besar daripada pada kasus a.

01 11

N Nr r

i n

mv mvV

M N i m M nm

1

1N

n

N

M nm M Nm

Page 22: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 22

Hukum Ketiga Newton.

Ditinjau sistem bebas, terdiri dari dua partikel (dua partikel tersebut yang boleh berinteraksi).

Hukum kekekalan p dapat disusun sebagai ber-ikut:

Δp1 = - Δp2 m1 (v1! – v1) = - m2 (v2

! – v2)

Persm di atas menginformasikan dua partikel bebas berinteraksi akan melakukan pertukaran p satu dengan yang lain.

Di dalam sistem tertutup p yang hilang dari par-tikel satu diterima oleh partikel yang lain.

Page 23: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 23

Seandainya perubahan p, berjalan dengan waktu yang cukup singkat dt, sehingga dari keadaan tersebut diperoleh persm:

dt

d

dt

d 21 pp

212

121 dan F

pF

p

dt

d

dt

d

F12 artinya gaya yang dialami oleh partikel satu sebagai hasil interaksi dengan partikel dua, dan

Lanjutan.

F21, gaya yang dialami oleh partikel dua sebagai hasil interaksi dengan partikel satu.

Page 24: BAB. 6  (Impuls dan  Momentum)

04/21/23 24

Dari pernyataan tersebut di atas dapat disusun,

F12 = - F21

Persm di atas dikenal sebagai hukum ketiga

Newton (hukum aksi-reaksi).

Hukum aksi-reaksi, yaitu pasangan gaya yang

besarnya sama tetapi arahnya berlawanan dan

bekerja pada dua benda.

Lanjutan.