B-pertemuan II Dan III Tek Pondasi
description
Transcript of B-pertemuan II Dan III Tek Pondasi
Turap Kantilever Pada Tanah Granuler
Tekanan pasif
Tekanan pasif netto
q’ = γiHi
hw
Pp
Pp’
Distribusi Tekanan Tanah Pada Turap yang terletak pada tanah granuler
homogen
Turap Kantilever Pada Tanah Granuler
Tanah granuler, diasumsikan muka air tanah mempunyai ketinggian sama di depan dan di belakang turap.
Distribusi tekanan dapat ditentukan dari nilai Ka dan Kp
Jika faktor aman diperhitungkan, dipilih 2 kemungkinan: Mereduksi Kp (sampai 30% - 50%) atau Menambah kedalaman penetrasi antara 20%
sampai 40%. Dengan faktor aman ± 1,5 – 2,0
Turap Kantilever Pada Tanah Granuler
Dari gambar distribusi tekanan tanah: Lokasi saat tekanan sama dengan nol akan terdapat
pada jarak a dari permukaan galian. Jarak a dihitung dengan perbandingan pada diagram
tekanan segitiga:a = (q’.Ka)/γ’(Kp – Ka)
dengan :
q’ = Σhiγi
Dengan menjumlahkan gaya-gaya arah horisontal dapat diperoleh persamaan untuk menghitung jarak z, yang diperoleh dari ΣFH = 0
Pa + Pp’ – Pp = 0 (1)
Karena
(Pp’ – Pp) = (pp + pp’).(z/2) – (pp.Y/2)
Turap Kantilever Pada Tanah Granuler
Substitusi persamaan (1), diperolehPa + (pp + pp’).(z/2) – (pp.Y/2) = 0
Penyelesaian dari persamaan tersebut diperoleh,z = (pp.Y – 2.Pa)/(pp + pp’) (2)
Dengan mengambil ΣMdasar turap = 0
Pa.(Y + y) + (pp + pp’).(z/2).(z/3) – pp.(Y/2).(Y/3) = 0
atau
6Pa.(Y+y) + (pp + pp’).z2 – pp.Y2 = 0 (3)
dengan y adalah jarak diukur dari tekanan sama dengan nol sampai Pa
Turap Kantilever Pada Tanah Granuler
Substitusi z ke persamaan (2), diperoleh
6Pa.(Y+y) + (1/(pp + pp’).(pp2.Y2 – 4pp.Y.Pa + 4Pa
2) – pp.Y2 = 0
Jika dikalikan dengan (pp + pp’), dihasilkan
6(pp + pp’).Pa.(Y+y) + pp2.Y2 – 4.pp.Y.Pa + 4.Pa
2 – pa2.Y2 – pa.pp’.Y2 = 0
Selanjutnya dengan substitusi
pp = γ’.(Kp – Ka).Y = CY, maka
6.Pa.(CY2 + CY.y + pp’.Y + pp’.y) – 4CY2.Pa + 4.Pa2 – CY3.pp’ = 0
Bila dibagi dengan –C.pp’
Y3 – (2Pa/pp’).Y2 – 6Pa.(y/pp’ + 1/c).Y – (2Pa/C.pp’).(2Pa + 3pp’y) = 0 (4)
Turap Kantilever Pada Tanah Granuler
Dengan C = γ’(Kp –Ka)
pp’= γ.hw.Kp + γ’.Kp (H + D – hw) – γ’. Ka. (Y + a)
a = (q’.Ka)/γ’.(Kp – Ka)
q’.Ka = ((γ.hw + γ’.(H – hw)).Ka
Turap Kantilever Pada Tanah Granuler
Pa = P1 + P2 + P3 + P4
P1 = ½.Ka.γ.hw2
P2 = γ.hw.Ka.(H – hw)
P3 = ½.Ka.γ’.(H – hw)2
P4 = (q’.Ka)2/2γ’(Kp – Ka)
Turap Kantilever Pada Tanah Granuler
Penyelesaian persamaan (4) dilakukan dengan cara coba-coba, dari penyelesaian tersebut dapat ditentukan pp, pp’, a, z dan lain-lain. Setelah itu, dihitung Y dan D. Perkiraan awal nilai penetrasi D ditunjukkan pada tabel 1. (Teng, 1962).
Kerapatan relatif (Dr)
Nilai N-SPT Kedalaman penetrasi turap (D)
Sangat padat >50 0,75 H
Padat 31 – 50 1,00 H
Sedang 11 – 30 1,25 H
Tidak padat 5 -10 1,50 H
Sangat tidak padat
0 – 4 2,00 H
Turap Kantilever Pada Tanah Granuler
Momen maksimum diperoleh pada gaya lintang sama dengan nol
Dari ΣMO (titik pada gaya lintang V = 0), diperoleh
Mmaks = Pa.(y+x) – Pp1.(x/3) = Pa.(y+x) – Pa.(x/3)
atau
Mmaks = Pa.(y + 2/3x)
Turap Kantilever Pada Tanah Granuler
Dengan mensubstitusikan x, makaMmaks = Pa.(y+2/3((2Pa/γ’).(Kp-Ka))1/2)
Dari keseimbangan arah horisontakΣFH = 0
Pp1 = Pa
Sehingga
x = ((2Pa)/(γ’.(Kp – Ka))1/2
Turap Kantilever Pada Tanah Granuler
Penyelesaian secara praktis dengan menggunakan grafik untuk menentukan kedalaman (D) dan momen (Mmaks) untuk tiga nilai γ, ditunjukkan pada grafik-grafik berikut