ASPEK STRUKTUR DAN KONDUKTIVITAS La1-x xFeO δ...
Transcript of ASPEK STRUKTUR DAN KONDUKTIVITAS La1-x xFeO δ...
ASPEK STRUKTUR DAN KONDUKTIVITAS
La1-x(Sr,Ca)xFeO3-δ SEBAGAI BAHAN KATODA PADA
SEL BAHAN BAKAR PADATAN
TESIS
Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari
Institut Teknologi Bandung
Oleh MAURITZ P. M. NIM: 20506019
Program Studi Kimia
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
ABSTRAK
ASPEK STRUKTUR DAN KONDUKTIVITAS La1-x(Sr,Ca)xFeO3-δ SEBAGAI BAHAN KATODA PADA
SEL BAHAN BAKAR PADATAN
Oleh Mauritz P. M.
NIM : 20506019
Sintesis dan Penyisipan Sr pada senyawa perovskit La1-xSrxFeO3 (LSFO) dengan
x = 0,2; 0,4; 0,5; 0,6; 0,8 dan Sr, Ca pada La1-x(Sr,Ca)xFeO3-δ (LSCFO) dengan x
= 0,1; 0,3 dan 0,5 telah dilakukan dengan menggunakan metode sol gel. Struktur
kristal senyawa hasil sintesis ditentukan dengan difraksi sinar-X dan karakterisasi
morfologi permukaan serta komposisi unsur-unsur dalam sampel dilakukan
dengan SEM/EDX. Dari hasil pengukuran difraksi sinar-X pada LSFO dengan x =
0,2 diketahui bahwa senyawa ini memiliki struktur ortorombik dengan grup ruang
Pbnm sementara LSFO dengan x = 0,4; 0,5; 0,8 memiliki struktur rombohedral
dengan grup ruang R3c. Adapun senyawa LSCFO dengan x = 0,1; 0,3 dan 0,5
menunjukkan struktur ortorombik dengan grup ruang Pbnm. Data SEM/EDX
menunjukkan bahwa semakin besar nilai x pada LSFO dan LSCFO, ukuran
partikel menjadi semakin kecil. Sifat konduktivitas listrik diukur dengan
menggunakan metode 4 titik (four point probes method) dalam rentang suhu dari
50 oC sampai 375 oC. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa konduktivitas
tertinggi diperoleh pada LSFO dengan x = 0,2 dan LSCFO dengan x = 0,1.
Kata kunci: perovskit, metode sol gel, difraksi sinar-X, SEM/EDX,
konduktivitas
ABSTRACT
STRUCTURAL ASPECT AND THE CONDUCTIVITY OF
La1-x(Sr,Ca)xFeO3-δ AS CHATODE FOR SOLID OXIDE FUEL CELL
By
Mauritz P.M. NIM: 20506019
Synthesis of La1-xSrxFeO3-δ (LSFO), with x = 0,2; 0,4; 0,5; 0,6; 0,8 and La1-
x(Sr,Ca)xFeO3-δ (LSCFO), with x = 0,1; 0,3; and 0,5, have been carried out by sol-
gel method. Crystal structure of LSFO and LSCFO were analyzed using X-ray
diffractometer (XRD) and grain morphology, elements composition were studied
by SEM/EDX. From XRD characterisation, LSFO, x = 0,2, had an orthorombic
perovskite structure with space group Pbnm, x = 0,4; 0,5; 0,6; 0,8 had
rhombohedral structures with space group R3c. Mean while, LSCFO with x = 0,1;
0,3 and 0,5 had orthorombic structures with space group Pbnm. The result of
SEM/EDX indicated that particle size of LSFO and LSCFO decreased with
increasing x. The electrical conductivity as a function of temperature was
measured by four point probes method in the range of 51 oC-375 oC. The results
showed that the highest conductivity of LSFO was that of x = 0,2 and LSCFO was
that of x = 0,1.
Keyword : Perovskite, sol-gel method, X-rays diffraction, SEM/EDX,
conductivity.
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut
Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta
ada pada pengarang dengan mengikuti HaKI yang berlaku di Institut Teknologi
Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau
peringkasan hanya dapat dilakukan seizing pengarang dan harus disertai dengan
kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin
Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung
DAFTAR ISI
ABSTRAK ………………………………………………………….. i
ABSTRACT ………………………………………………………… ii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ………………………………. iii
DAFTAR ISI ………………………………………………………... iv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………... x
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI …………………………... xi
DAFTAR TABEL …………………………………………………... xiii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ……………………….. xiv
Bab I Pendahuluan ……………………………………………… 1
I.1 Latar Belakang Penelitian ………………………………… 1
I.2 Tujuan Penelitian …………………………………………. 2
I.3 Pentingnya Penelitian …………………………………… 2
I.4 Ruang Lingkup Penelitian ………………………………… 3
I.5 Sistematika Tesis …………………………………………. 3
Bab II Tinjauan Pustaka …………………………………………. 4
II.1 Sel Bahan Bakar Padatan …….………………………....... 4
II.2 Elektroda pada Sel Bahan Bakar Padatan………………… 6
II.2.1 Katoda ......................................................………….. 6
II.2.2 Anoda ........................................................…………. 7
II.3 Elektrolit .....................……………………………………. 7
II.4 Perovskit ……………………….......................................... 8
II.5 Difraksi Sinar-X ………………………………………….. 10
II.5.1 Difraktometer Serbuk ………………………………. 12
II.6 SEM dan EDX ……………………………………………. 13
II.7 Metode Sol Gel …………………………………………… 15
II.8 Konduktivitas Listrik ……………………………………… 17
II.8.1 Konduktivitas Ionik .................................................... 17
II.8.2 Metode 4 Titik (Four Point Probes Method) 19
Bab III Metodologi Penelitian ……………………………………. 22
III.1 Tahap penelitian ………………………………………….. 22
III.2 Tempat penelitian ……………………………………….. 22
III.3 Alat dan Bahan ………………………………………….. 23
III.4 Prosedur Penelitian ……………………………………… 24
III.4.1 Prosedur Sintesis ………………………………… 24
III.4.2 Karakterisasi ………..…………………………… 26
III.4.2.1 Difraksi Sinar-X Serbuk ………………… 26
III.4.2.2 SEM dan EDX ………………………….. 26
III.4.2.3 Pengukuran Konduktivitas Listrik ……... 27
Bab IV Hasil dan Pembahasan ……………………………………. 28
IV.1 Hasil Sintesis dan Penentuan Struktur Senyawa …………. 28
IV.2 Hasil Analisis SEM/EDX …………………...............……. 41
IV.3 Hasil Pengukuran Konduktivitas Listrik .....………………. 43
Bab V Kesimpulan dan Saran ……………………………………. 47
V.1 Kesimpulan ……………………………………………….. 47
V.2 Saran ………………………………………………………. 48
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………. 49
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Data PDF beberapa senyawa ……………………… 52
Lampiran B Data edx dan prosentase jumlah massa unsur dalam
senyawa ……………………………………………
55
Lampiran C Perhitungan konduktivitas berdasarkan metode 4
titik (four point probes) …………………………..
61
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI
Gambar II.1 Skema suatu sel bahan bakar sederhana. Aliran
elektron dari anoda ke katoda menghasilkan energi listrik .........................................................................
5
Gambar II.2 Struktur kisi dari kristal perovskit CaTiO3. Pada gambar bagian kiri penekanan koordinasi Ca adalah 12 oleh O, sementara pada bagian kanan ditekankan koordinasi Ti adalah 6 oleh O yang membentuk oktahedral. ...........................................……….........
9
Gambar II.3 Sebuah elektron dari tingkat energi 2p jatuh ke tingkat energi 1s yang kosong (□) dan pancaran energinya dihasilkan sebagai sinar-X………………
10 Gambar II.4 Spektrum emisi sinar-X dari suatu logam,
contohnya logam tembaga ........................................
11 Gambar II.5 Difraksi sinar-X pada kisi kristal. λ adalah panjang
gelombang sinar-X, d adalah jarak antar kisi kristal, θ adalah sudut datang sinar ………………..
11 Gambar II.6 Skema alat difraktometer sinar-X serbuk. Tabung
sinar-X akan memancarkan sinar-X yang difokuskan untuk mengenai kristal dan detektor melakukan scan ke sekeliling sampel untuk merekam berbagai pola difraksi sinar-X ......................................
12 Gambar II.7 Pola difraksi sinar-X serbuk pada senyawa
perovskit La0,8Sr0,2FeO3-δ ………………………….
13 Gambar II.8 Alat yang digunakan pada pengukuran SEM/EDX
JEOL JSM 35-C di Pusat Survei Geologi, Laboratorium Geologi, Bandung ..............................
15 Gambar II.9 Bagan rangkaian metode 4 titik (four point probes).
2 buah kabel bagian luar untuk mengalirkan arus (I) dan 2 buah kabel lainnya bagian dalam untuk mengukur tegangan (V). …………………………...
19 Gambar IV.1 Pola difraksi sinar-X pada struktur perovskit
LaFeO3 ......................................................................
29 Gambar IV.2 Pola difraksi sinar-X sebelum refinement dari La1-
xSrxFeO3-δ (atas) dan La1-x(Sr,Ca)xFeO3-δ (bawah) ..
30 Gambar IV.3 Pola difraksi sinar-X pada senyawa perovskit
La0,8Sr0,2FeO3-δ dari data PCPDFWIN (PDF, 82-1960) ………………………………………………
31 Gambar IV.4 Plot Le Bail untuk La0,8Sr0,2FeO3-δ (a) dan
La0,6Sr0,4FeO3-δ (b). Tanda berwarna hitam merupakan data pengamatan hasil difraksi sinar-X, garis merah adalah hasil kalkulasi, garis vertikal berwarna biru adalah posisi Bragg yang
diharapkan, garis hijau adalah perbedaan antara hasil kalkulasi dan data hasil pengamatan difraksi sinar-X (perbedaan antara tanda berwarna hitam dengan garis merah)..................................................
32 Gambar IV.5 Plot Le Bail untuk La0,5Sr0,5FeO3-δ (a),
La0,4Sr0,6FeO3-δ (b) dan La0,2Sr0,8FeO3-δ (c). ……….
34 Gambar IV.6 Grafik volume sel senyawa LSFO 1 (x = 0,2),
LSFO 2 (x = 0,4), LSFO 3 (x = 0,5), LSFO 4 (x = 0,6) dan LSFO 5 (x = 0,8) terhadap bertambahnya nilai (x). ....................................................................
36 Gambar IV.7 Plot Le Bail LSCFO 6 (a), LSCFO 7 (b), dan
LSCFO 8 (c) .............................................................
36 Gambar IV.8 Grafik volume sel senyawa LSCFO 6 (x = 0,1),
LSCFO 7 (x = 0,3) dan LSCFO 8 (x = 0,5) terhadap komposisi ion stronsium dan kalsium (x). Dengan meningkatnya komposisi x menyebabkan volume sel semakin kecil .........................................
40 Gambar IV.9 Gambar SEM dari a) LSFO (1), b) LSFO (3), c)
LSFO (5), d) LSCFO (6), e) LSCFO (7), dan f) LSCFO (8) dengan perbesaran 10.000X …………..
41 Gambar IV.10 Grafik konduktivitas listrik senyawa LSFO (a) dan
LSCFO (b) ...............................................................
44
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Perbedaan bagian alat dalam mikroskop elektron
(SEM) dengan mikroskop optik …………………...
14
Tabel II.2 Batas nilai konduktivitas spesifik untuk
karakterisasi material ...............……………………
18
Tabel II.3 Nilai faktor koreksi, F(w/s), berdasarkan
perbandingan tebal sampel dengan jarak rata-rata
antarelektroda ...........................................................
20
Tabel III.1 Data massa zat pereaksi sintesis LSFO dan
LSCFO……………………………………………...
25
Tabel IV.1 Komposisi awal sintesis LSFo dan LSCFO ………. 28
Tabel IV.2 Parameter sel dari La1-xSrxFeO3-δ ……………........ 35
Table IV.3 Zat pengotor pada senyawa hasil sintesis La1-
xSrxFeO3-δ ……………………………………........
37
Tabel IV.4 Parameter sel dari La1-x(Sr,Ca)xFeO3-δ ……………. 39
Tabel IV.5 Zat pengotor pada senyawa hasil sintesis La1-
x(Sr,Ca)xFeO3-δ …………………………………….
40
Tabel IV.6 Perbandingan komposisi massa unsur-unsur dalam
senyawa La1-xSrxFeO3-δ dan La1-x(Sr,Ca)xFeO3-δ
berdasarkan kalkulasi dan pengukuran EDX ..……
43
Tabel IV.7 Nilai konduktivitas dan energi aktivasi LSFO dan
LSCFO …………………………………………….
45
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
SINGKATAN Nama Pemakaian pertama kali pada halaman
AC Alternativing Current 19
AFC Alkaline Fuel Cell 5
DC Direct Current 19
EDX Energy Dispersive X-ray Spectrometry 3
LCD Liquid Crysttal Display 14
LSC La1-xSrxCoO3-δ 6
LSCF (La,Sr) (Co,Fe)O3 6
LSCFO La1-x(Sr,Ca)xFeO3-δ 2
LSCFO (6) La0,9Sr0,1Ca0,1FeO3-δ 24
LSCFO (7) La0,7Sr0,3Ca0,3FeO3-δ 24
LSCFO (8) La0,5Sr0,5Ca0,5FeO3- 24
LSCV La0,8Sr0,2Cr0,97V0,03O3 7
LSFO La1-xSrxFeO3-δ 1
LSFO (1) La0,8Sr0,2FeO3-δ 24
LSFO (2) La0,6Sr0,4FeO3-δ 24
LSFO (3) La0,5Sr0,5FeO3-δ 24
LSFO (4) La0,4Sr0,6FeO3-δ 24
LSFO (5) La0,2Sr0,8FeO3-δ 24
LSV LaxSr1-xVO3-δ 7
MCFC Molten Carbonate Fuel Cell 5
PAFC Phosphoric Acid Fuel Cell 5
PDF Powder Diffraction File 26
PEM Proton Exchange Membrane 5
SEM Scanning Electron Microscopy 3
SOFC Solid Oxide Fuel Cell 1
XRD X-Rays Diffraction 4
YSZ Zr0,92Y0,08O2 7
YZT Y0,2Ti0,18Zr0,62O1,9± 7
LAMBANG
a Panjang satu sel satuan 26
Å Angstrom, satuan panjang gelombang 10
b Panjang satu sel satuan 26
c Panjang satu sel satuan 26
d Jarak antar sisi kristal 12
Ea Energi aktivasi, eV 17
ei muatan elektron, 1,6 x 10-19 C 18
eV Elektron volt, satuan untuk energi aktivasi 45
F(w/s) Faktor koreksi 20
I Kuat arus, Ampere 19
kB Konstanta Boltzman , 8,6174.10-5 ev 18
ni Jumlah pembawa muatan spesi i 18
P b n m Grup ruang untuk struktur kristal
ortorombik
32
Rp Kecocokan hasil refine data XRD dengan
perhitungan
31
Rwp Kecocokan hasil refine data XRD dengan
perhitungan
31
R 3 c Grup ruang untuk struktur kristal
rombohedral
33
s Jarak rata-rata antarelektroda, cm 20
S cm-1 Siemen per centimeter, satuan untuk
konduktivitas
35
T Temperatur, Kelvin 18
V Volume sel satuan 32
V Tegangan, Volt 19
w Ketebalan sampel, cm 20
Z Jumlah molekul dalam satu sel satuan 32
θ Sudut datang sinar pada kisi kristal 12
λ Panjang gelombang sinar datang pada kisi
kristal
12
ρ Tahanan sampel, Ohm.cm 20
ρe Kerapatan muatan elektron 18
μi Mobilitas ionik 18
π Tetapan (3,14) 20
σ Konduktivitas listrik, S/cm 18