4 Hasil dan Pembahasan - Perpustakaan Digital · PDF fileA B Gambar 4.1 Uji kualitatif...

download 4 Hasil dan Pembahasan - Perpustakaan Digital · PDF fileA B Gambar 4.1 Uji kualitatif aktivitas α-amilase rekombinan. Daerah gelap (biru kehitaman) pada Gambar 4.1 B menunjukkan

If you can't read please download the document

Transcript of 4 Hasil dan Pembahasan - Perpustakaan Digital · PDF fileA B Gambar 4.1 Uji kualitatif...

  • 4 Hasil dan Pembahasan

    -Amilase merupakan enzim yang mempunyai peranan penting dalam bioteknologi saat ini.

    Aplikasi teknis enzim ini sangat luas, seperti pada proses likuifaksi pati pada proses produksi

    sirup fruktosa jagung atau bahan bakar etanol, pada industri tekstil, industri pembuatan kertas,

    biomedis, dan industri-industri lain yang berbasiskan pati [Nazmi et al., 2006]. Gen bla yang

    mengkode -amilase dari Bacillus licheniformis SITH galur lokal telah diklon ke dalam vektor

    ekspresi YEp-Secretex pada penelitian sebelumnya, dan juga telah diekspresikan di dalam ragi

    Saccharomyces cerevisiae [Oktaviani, 2006; Natalia et al., 2007]. Pada penelitian ini dilakukan

    produksi -amilase rekombinan dalam ragi S. cerevisiae dan penentuan sidat-sifat biokimia

    -amilase rekombinan.

    4.1 Uji Kualitatif Aktivitas -Amilase Rekombinan dari B. licheniformis pada S. cerevisiae

    Penentuan aktivitas -amilase rekombinan secara kualitatif dilakukan untuk mengetahui

    keberadaan ekspresi gen bla pengkode -amilase dari B. licheniformis yang disisipkan pada

    plasmid YEp-Secretex dalam ragi S. cerevisiae. Ekspresi gen pada plasmid YEp-Secretex

    dikontrol oleh promotor hibrid galactose-phosfodegluceraldehydedekinase (GAL-PGK). Oleh

    karena itu, -amilase rekombinan dapat diekspresikan jika ragi ditumbuhkan dalam media YNB

    padat yang mengandung galaktosa. -Amilase rekombinan ini disekresikan ke media

    pertumbuhan, karena gen BLA telah difusikan pada signal sequence invertase gen SUC pada

    plasmid YEp-Secretex. -Amilase rekombinan ini akan mengkatalisis reaksi hidrolisis pati yang

    terdapat pada media YNB padat. Ketika ditambahkan larutan KI/I2 akan terlihat daerah bening

    dan gelap (Gambar 4.1 A dan B). Gambar 4.1 A menunjukkan kultur ragi S. cerevisiae yang

    membawa gen bla pada media YNB padat sebelum ditambahkan larutan KI/I2. Gambar 4.1 B

    menunjukkan kultur ragi setelah ditambahkan larutan KI/I2.

  • A B

    Gambar 4.1 Uji kualitatif aktivitas -amilase rekombinan.

    Daerah gelap (biru kehitaman) pada Gambar 4.1 B menunjukkan terbentuknya kompleks iodin

    dengan pati. Daerah bening menunjukkan adanya aktivitas amilolitik -amilase rekombinan,

    karena pada daerah ini tidak terbentuk kompleks iodin dengan pati yang menandakan bahwa pati

    di daerah ini telah terhidrolisis oleh enzim.

    4.2 Optimasi Kadar Penginduksi untuk Produksi -Amilase Rekombinan

    Media pertumbuhan yang digunakan adalah media pertumbuhan 3xYEP. Pada tahap awal

    dilakukan penentuan kadar galaktosa untuk mengetahui kondisi optimum produksi -amilase

    rekombinan. Konsentrasi galaktosa yang ditambahkan ke media produksi adalah 1%, 2%, 3%,

    3,5%, 4%, 4,5%, dan 5% (b/v). Inokulum disiapkan sebanyak 5 mL untuk 50 mL media

    produksi, lalu ditumbuhkan hingga nilai OD600 selnya sekitar 0,6. Sel ragi dari inokulum diambil

    dengan cara sentrifugasi lalu ditumbuhkan pada media produksi. Setiap 24 jam waktu inkubasi

    dilakukan pengambilan sampel enzim untuk diuji aktivitasnya. Uji aktivitas enzim menggunakan

    Metode Fuwa [Fuwa, 1954]. Satu unit aktivitas didefinisikan sebagai penurunan absorban

    sebesar 10% selama 10 menit waktu reaksi per ml enzim. Aktivitas enzim pada berbagai kadar

    galaktosa terhadap waktu inkubasi dapat dilihat pada Gambar 4.2. Dari Gambar 4.2 dapat dilihat

    bahwa pada penambahan 1% galaktosa, aktivitas -amilase rekombinan sangat kecil dengan

    harga maksimum sekitar 700 U.mL-1 setelah waktu inkubasi 96 jam. Untuk penambahan

    galaktosa 2% aktivitas optimum enzim diperoleh setelah waktu inkubasi 72 jam dengan aktivitas

    sebesar 1600 U.mL-1. Aktivitas optimum untuk penambahan galaktosa sebanyak 3% dan 4%

    diperoleh setelah dilakukan inkubasi selama 48 jam - 72 jam. Penambahan 3,5% galaktosa

    menghasilkan aktivitas optimum pada waktu inkubasi 96 jam. Untuk penambahan galaktosa

    4,5% dan 5% aktivitas enzim mulai meningkat dengan tajam setelah dilakukan inkubasi selama

    21

  • 72 jam. Secara umum pada jam ke-72 hingga 96 jam terjadi peningkatan aktivitas (2%, 3%,

    3,5%, 4,5%, dan 5%) dan penurunan aktivitas (4% galaktosa) tidak terlalu signifikan.

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    1400

    1600

    1800

    2000

    0 24 48 72 96 120 144

    Waktu Inkubasi (jam)

    U.m

    L-1

    1% galaktosa2% galaktosa3% galaktosa3,5% galaktosa4% galaktosa4,5% galaktosa5% galaktosa

    Gambar 4.2 Aktivitas -amilase rekombinan dengan variasi kadar galaktosa.

    Berdasarkan hasil optimasi penginduksi yang telah dilakukan, untuk produksi -amilase

    rekombinan dalam jumlah yang lebih banyak dipilih kadar penginduksi 3% galaktosa dengan

    waktu inkubasi 72 jam. Pemilihan kadar penginduksi dan waktu inkubasi ini berdasarkan pada

    efisiensi biaya dan efisiensi waktu produksi.

    4.3 Produksi -Amilase Rekombinan dan Fraksinasi Ammonium Sulfat

    Produksi -amilase dilakukan dengan menyiapkan inokulum sebanyak 25 mL, lalu diambil sel

    raginya dengan cara sentrifugasi. Sel ragi ditumbuhkan pada media cair 3 x YEP yang

    mengandung 3% galaktosa sebanyak 500 mL. -Amilase rekombinan disekresikan ke media

    pertumbuhan (ekstraseluler), oleh karena itu enzim diambil dari kultur supernatan dengan alat

    sentrifuga. Supernatan yang mengandung enzim dipekatkan dengan fraksinasi ammonium sulfat.

    Endapan enzim dengan garam ammonium sulfat disentrifuga kembali. Garam ammonium sulfat

    dan enzim dipisahkan dengan dialisis menggunakan buffer phosfat 5 mM pH 7 di dalam kantong

    selofan. Untuk mengetahui enzim telah terbebas dari ammonium sulfat dilakukan uji kualitatif

    ammonium sulfat dengan larutan BaCl2. Enzim hasil fraksinasi dan dialisis diperoleh sebanyak

    24 mL. Nilai aktivitas total -amilase rekombinan hasil fraksinasi ini adalah sebesar 2,77 x 105

    U (pada suhu reaksi 70C).

    22

  • 4.4 SDS-PAGE -Amilase Rekombinan

    Penentuan massa molekul -amilase rekombinan dilakukan dengan SDS-PAGE. SDS berfungsi

    sebagai denaturan enzim membentuk molekul yang lebih linear dan menyebabkan enzim

    menjadi bermuatan negatif, sehingga saat dilakukan elektroforesis laju protein hanya

    dipengaruhi oleh ukuran protein. SDS-PAGE pada penelitian ini dilakukan dengan memodifikasi

    loading buffer tanpa penambahan -merkaptoetanol dan menginkubasi sebagian gel

    elektroforesis dengan larutan pati. Marker protein (Rainbow, Amersham Life Science) digunakan

    untuk menentukan massa molekul enzim rekombinan. Pita biru marker protein diperoleh dari

    hasil visualisasi menggunakan larutan staining Coomassie Brilliant Blue R-250 (Gambar 4.3.B).

    Pita -amilase rekombinan (Gambar 4.3.A) diperoleh dengan menginkubasi gel elektroforesis

    dalam larutan pati dan ditambahkan larutan KI/I2.

    A B

    Gambar 4.3 Gel elektroforesis SDS-PAGE -amilase rekombinan.

    Daerah gelap pada Gambar 4.3.A menunjukkan terbentuknya kompleks antara pati dengan iodin,

    sedangkan daerah terang menunjukkan pita -amilase rekombinan yang telah menghidrolisis

    molekul pati, sehingga tidak terbentuk kompleks pati-iodin. Massa molekul enzim rekombinan

    ini diperoleh sekitar 68 kDa. Gen bla yang diisolasi dari B. licheniformis galur lokal ini memiliki

    ukuran sebesar 1.453 bp [Oktaviani, 2006]. Massa molekul teoritis -amilase ini adalah sebesar

    53,27 kDa. Hal ini menunjukkan bahwa -amilase rekombinan yang diekspresikan dalam ragi

    23

  • S. cerevisiae ini memiliki massa molekul yang lebih besar dari massa molekul teoritisnya. Hal

    ini dapat disebabkan karena -amilase ini mengalami glikosilasi ketika diekspresikan dalam ragi

    S. cerevisiae. -Amilase yang dihasilkan oleh B. licheniformis dari galur yang berbeda memiliki

    perbedaan karakteristik karena disebabkan oleh perbedaan jumlah asam aminonya. Untuk

    -amilase rekombinan, perbedaan jenis vektor ekspresi yang digunakan akan menghasilkan

    karakteristik enzim yang juga berbeda. Misalnya, -Amilase yang diisolasi dari B. licheniformis

    44MB82-A memiliki massa molekul yang berbeda yaitu sebesar 58 kDa [Ivanova et al., 1993].

    4.5 Penentuan Suhu Optimum -Amilase Rekombinan

    Penentuan suhu optimum -amilase rekombinan dengan Metode Fuwa dilakukan untuk

    mengetahui suhu optimum yang memiliki aktivitas amilolitik -amilase rekombinan maksimum.

    Aktivitas -amilase rekombinan menunjukkan peningkatan dari suhu 30C hingga suhu 70C.

    Aktivitasnya optimum pada suhu 70C dengan aktivitas sebesar 11,5 x 103 U.mL-1 (Gambar 4.4).

    Pada suhu 80C dan 90C aktivitas enzim mulai menurun hingga akhirnya relatif tidak aktif

    pada suhu 100C. -Amilase wild type B. licheniformis 44MB82-A memiliki suhu optimum

    sekitar 90C [Ivanova et al., 1993], maka -amilase rekombinan dari B. licheniformis galur lokal

    ini memiliki sifat yang berbeda.

    0

    2000

    4000

    6000

    8000

    10000

    12000

    14000

    20 40 60 80 100 120

    Temperatur (derajat C)

    U.m

    L-1

    Temperatur (C)

    Gambar 4.4 Aktivitas -amilase rekombinan terhadap suhu.

    24

  • 4.6 Penentuan pH Optimum -Amilase Rekombinan

    Aktivitas -amilase rekombinan dipengaruhi oleh pH atau konsentrasi H+ dalam larutan.

    Penentuan pH optimum -amilase rekombinan dilakukan dengan menguji aktivitas enzim pada

    pH yang berbeda, yaitu dari pH 3 sampai pH 10. Pada pH 3 dan pH 4 enzim tidak memiliki

    aktivitas (data tidak ditampilkan). Aktivitas enzim terhadap pH (dari pH 5-10) dapat dilihat p