Post on 26-Oct-2015
WARNA dan WARNA dan
ZAT PEWARNAZAT PEWARNA
Terjadinya WARNATerjadinya WARNA
Penggolongan sinar berdasarkanPenggolongan sinar berdasarkan λλ : :Benda dapat menyerap sinar baik di daerah Uv maupun di daerah Benda dapat menyerap sinar baik di daerah Uv maupun di daerah
visible. Mata hanya dapat melihat benda yang memantulkan visible. Mata hanya dapat melihat benda yang memantulkan sinar pada daerah sinar tampak (visible).sinar pada daerah sinar tampak (visible).
sinar kosmis
sinar g
sinar x
100 nm 400 nm 780 nm
sinar ultra violet
sinar tampak(visible)
sinarinfra merah
gelombang radiogelombang mikro
CahayaCahaya : : terdiri dari vibrasi gelombang elektromagnetik dengan berbagai terdiri dari vibrasi gelombang elektromagnetik dengan berbagai panjang gelombang ( λ )panjang gelombang ( λ )
Bila seberkas cahaya mengenai benda, sinar dengan λ tertentu Bila seberkas cahaya mengenai benda, sinar dengan λ tertentu akan diserap (akan diserap (warna terabsorpsiwarna terabsorpsi) sedangkan sinar yang lain ) sedangkan sinar yang lain akan dipantulkan. akan dipantulkan. Kumpulan sinar yang dipantulkan menghasilkan Kumpulan sinar yang dipantulkan menghasilkan warna warna komplementerkomplementer. . Warna komplementer inilah yang akan tertangkap oleh mata.Warna komplementer inilah yang akan tertangkap oleh mata.
benda
warna terabsorpsi
warna komplementer
Warna dalam spektrum sinar tampakWarna dalam spektrum sinar tampak
Panjang gelombang (λ) ; nm
Warna terabsorpsi
Warna tampak(warna komplementer)
400 – 424424 – 491491 – 570570 – 585585 – 647647 - 700
UnguBiruHijauKuningJinggaMerah
Kuning-hijauKuningMerahBiruBiru-hijauHijau
The entire electromagnetic spectrum is used by chemists:
UVX-rays IR-rays RadioMicrowave
Energy (kcal/mol)300-30 300-30 ~10-4> 300 ~10-6
Visible
Frequency, in Hz~1015 ~1013 ~1010 ~105~1017~1019
Wavelength, 10 nm 1000 nm 0.01 cm 100 m~0.01 nm~.0001 nm
nuclear nuclear excitation excitation (PET)(PET)
core core electron electron excitation excitation (X-ray (X-ray cryst.)cryst.)
electronic electronic excitation excitation (( to to *)*)
molecular molecular vibrationvibration
molecular molecular rotationrotation
Nuclear Magnetic Nuclear Magnetic Resonance NMR Resonance NMR (MRI)(MRI)
Mengapa lycopene berwarna merah ?
Spektra Ultraviolet dan VisibleSpektra Ultraviolet dan Visible
Sinar UV dan Visible (Vis.) mempunyai Sinar UV dan Visible (Vis.) mempunyai panjang gelombang yang lebih pendek panjang gelombang yang lebih pendek daripada sinar IR. daripada sinar IR.
Satuan panjang gelombang ( λ ) adalah Satuan panjang gelombang ( λ ) adalah nanometer nanometer ( 1 nm = 10-7 cm ). ( 1 nm = 10-7 cm ).
Spektrum UV dari 100 – 400 nm; sedangkan Spektrum UV dari 100 – 400 nm; sedangkan spektrum Visible dari 400 nm (violet) sampai spektrum Visible dari 400 nm (violet) sampai 750 nm (merah).750 nm (merah).
Besarnya energi yang terabsorpsi berbanding terbalik dengan panjang gelombang, dinyatakan dengan persamaan :
Absorpsi sinar UV dan Vis. menyebabkan terjadinya transisi elektron dalam suatu molekul.
D E = h v =h c
l
DE = energi terbsorpsi ( erg)
h = tetapan Plank; 6,6 x 10-27 erg-detik
v = frekuensi (Hz)
c = kecepatan cahaya, 3 x 1010 cm/detik
l = panjang gelombang (cm)
Transisi elektronTransisi elektron
Perpindahan elektron dari orbital keadaan dasar (energi rendah) Perpindahan elektron dari orbital keadaan dasar (energi rendah) menuju orbital keadaan tereksitasi (energi lebih tinggi)menuju orbital keadaan tereksitasi (energi lebih tinggi)Perlu energi 40 – 300 kkal/mol. ; dapat berasal dari panas, sinar, Perlu energi 40 – 300 kkal/mol. ; dapat berasal dari panas, sinar, reaksi kimia)reaksi kimia)
Panjang gelombang sinar UV-Vis yang terabsorpsi tergantung Panjang gelombang sinar UV-Vis yang terabsorpsi tergantung kemudahan perpindahan elektron :kemudahan perpindahan elektron :– Molekul yang perlu Molekul yang perlu energi lebih besarenergi lebih besar menyerap pada menyerap pada λ λ
lebih kecillebih kecil– Molekul yang perlu Molekul yang perlu energi lebih kecilenergi lebih kecil menyerap pada menyerap pada λ lebih λ lebih
besarbesar– Molekul yang menyerap di daerah visible, lebih mudah Molekul yang menyerap di daerah visible, lebih mudah
mengalami transisi elektron daripada yang menyerap di mengalami transisi elektron daripada yang menyerap di daerah UVdaerah UV
Jenis transisi elektronJenis transisi elektron Molekul organik pada keadaan dasar mengandung Molekul organik pada keadaan dasar mengandung tiga macam elektron valensi, yaitu : elektron sigma tiga macam elektron valensi, yaitu : elektron sigma (σ); elektron pi (π), dan elektron bebas (n).(σ); elektron pi (π), dan elektron bebas (n).
Elektron pada orbital σ dan π mempunyai bentuk orbital antibonding masing-masing σ* dan π*. Elektron n tidak mempunyai bentuk orbital antibonding.Transisi elektron yang dapat terjadi adalah dari keadaan dasar (σ, π, dan n ) ke keadaan tereksitasi (σ* dan π*).Ada enam kemungkinan transisi elektron yang dapat terjadi; empat di antaranya merupakan transisi yang penting.
CH3 O HH : CH3
elektron s
CH3 : : CH3
elektron p elektron n
Transisi elektron dan energi yang diperlukan :
s
p
s
p *
n
n
s *
< 105 kkal( > 270 nm)
n s*< 150 kkal( > 185 nm)
p *
< 170 kkal( > 165 nm)
p *ps*
> 170 kkal( < 165 nm)
Daerah terpenting pada spektrum UV pada λ > 200 nm ( bila < 200 nm terdapat gangguan serapan O2 dan CO2 udara)Transisi elektron tak bermanfaat : 100 – 200 nm : π π* (ikatan rangkap dua terisolasi)
σ σ* (ikatan tunggal C-C )Transisi elektron yang bermanfaat :200 – 400 nm : π π* (ikatan rangkap dua terkonyugasi)
beberapa jenis transisi n σ* dan n π*
Absorpsi oleh PolienaAbsorpsi oleh Poliena
Transisi elektron π pada senyawa 1,3-butadiena memerlukan Transisi elektron π pada senyawa 1,3-butadiena memerlukan energi yang lebih rendah dibandingkan transisi elektron π pada energi yang lebih rendah dibandingkan transisi elektron π pada etena. Akibatnya 1,3-butadiena akan menyerap sinar pada λ etena. Akibatnya 1,3-butadiena akan menyerap sinar pada λ yang lebih besar dibandingkan etena.yang lebih besar dibandingkan etena.
p1
p1*
p1
p2
*
*
p1
p1*
DE lebih besar DE lebih kecil
p1
p2
p1
p2
*
*
p1
p2
H2C = CH2 CH2 = CH - CH = CH2
Makin banyak ikatan rangkap dua yang terkonyugasi, Makin banyak ikatan rangkap dua yang terkonyugasi, energi yang dibutuhkan untuk transisi elektron makin energi yang dibutuhkan untuk transisi elektron makin kecil, dan akan terjadi pada λ yang lebih besar.kecil, dan akan terjadi pada λ yang lebih besar.
Lycopene, senyawa berwarna merah yang terdapat Lycopene, senyawa berwarna merah yang terdapat pada tomat, mempu-nyai 11 ikatan rangkap pada tomat, mempu-nyai 11 ikatan rangkap terkonyugasiterkonyugasi
lycopene ( l max = 505 nm )
Absorpsi oleh sistem aromatisAbsorpsi oleh sistem aromatis
Pada senyawa aromatis juga terdapat ikatan rangkap Pada senyawa aromatis juga terdapat ikatan rangkap terkonyugasi, oleh karena itu akan menyerap sinar di daerah terkonyugasi, oleh karena itu akan menyerap sinar di daerah UV-Vis.UV-Vis.
benzena
l max = 260 nm
naftalena
l max = 280 nm
fenantrena
l mx = 350 nm
antrasena
l mx = 375 nm
naftasena
l mx = 450 nm (kuning)
pentasena
l mx = 575 nm (biru)
koronena
l mx = 400 nm
(kuning)
Peningkatan absorpsi oleh transisi Peningkatan absorpsi oleh transisi elektron nelektron n
Senyawa yang mengandung atom oksigen nitrogen, sulfur, Senyawa yang mengandung atom oksigen nitrogen, sulfur, fosfor, atau halogen; selalu mempunyai pasangan elektron fosfor, atau halogen; selalu mempunyai pasangan elektron bebas (elektron n).bebas (elektron n).
Bila senyawa tidak mempunyai ikatan π, maka elektron n Bila senyawa tidak mempunyai ikatan π, maka elektron n hanya akan mengalami transisi n hanya akan mengalami transisi n σ*. Karena tingkat energi σ*. Karena tingkat energi elektron n lebih tinggi daripada elektron σ dan π; maka energi elektron n lebih tinggi daripada elektron σ dan π; maka energi untuk transisi elektron n lebih kecil, akibatnya akan untuk transisi elektron n lebih kecil, akibatnya akan berlangsung pada λ yang lebih besar.berlangsung pada λ yang lebih besar.
Orbital π* lebih rendah energinya daripada σ*, sehingga dapat Orbital π* lebih rendah energinya daripada σ*, sehingga dapat diprediksi bahwa energi transisi n diprediksi bahwa energi transisi n π* lebih rendah daripada π* lebih rendah daripada n n σ*. σ*.
Berikut adalah transisi elektron yang terjadi pada aseton yang Berikut adalah transisi elektron yang terjadi pada aseton yang mengandung ikatan π dan elektron n. mengandung ikatan π dan elektron n. Terjadi transisi elektron π Terjadi transisi elektron π π* dan n π* dan n π*. π*. Aseton menunjukkan absorpsi pada 187 nm (π Aseton menunjukkan absorpsi pada 187 nm (π π*) dan pada 270 π*) dan pada 270 nm (n nm (n π*). π*).
p
n
p *
p
n
p *
p
n
p *
keadaan dasar
keadaan tereksitasi keadaan tereksitasi
n pp * p *
Senyawa berwarna, Zat warna, Senyawa berwarna, Zat warna, dan Indikatordan Indikator
Sebelum teori tentang transisi elektron dikembangkan, telah Sebelum teori tentang transisi elektron dikembangkan, telah diamati bahwa dari strukturnya beberapa senyawa organik diamati bahwa dari strukturnya beberapa senyawa organik akan berwarna, sedang senyawa lainnya tak berwarna. akan berwarna, sedang senyawa lainnya tak berwarna. Bagian struktur yang harus ada supaya senyawa berwarna Bagian struktur yang harus ada supaya senyawa berwarna (gugus tak jenuh yang dapat mengalami transisi elektron π (gugus tak jenuh yang dapat mengalami transisi elektron π π* dan n π* dan n π*) disebut π*) disebut gugus kromoforgugus kromofor. .
C C C C
N N
NO2
C
O
Beberapa gugus kromofor :
Selain itu juga teramati bahwa keberadaan beberapa Selain itu juga teramati bahwa keberadaan beberapa gugus lain akan meningkatkan intensitas warna; gugus lain akan meningkatkan intensitas warna; disebut disebut gugus auksokromgugus auksokrom. . Gugus auksokrom harus terkonjugasi dengan gugus Gugus auksokrom harus terkonjugasi dengan gugus kromoforkromoforGugus auksokrom tidak dapat mengalami transisi π Gugus auksokrom tidak dapat mengalami transisi π π* ; sebaliknya akan terjadi transisi n π* ; sebaliknya akan terjadi transisi n π*. π*.
OH OR NH2 NHR NR2 X
Beberapa gugus auksokrom
Penggolongan zat warna berdasarkan Penggolongan zat warna berdasarkan strukturstruktur
Golongan naftokuinonGolongan naftokuinon
Golongan antrakuinonGolongan antrakuinon
Golongan azoGolongan azo
Golongan bikarbonilGolongan bikarbonil
Golongan trifenilmetanaGolongan trifenilmetana
Senyawa berwarna alamiSenyawa berwarna alami
Bahan alam yang memang berwarnaBahan alam yang memang berwarna
Contoh : Contoh :
Senyawa golongan Senyawa golongan naftokuinonnaftokuinon dan dan antrakuinonantrakuinon
O
O
OH O
O
OH
O
O
OH
OH
OHCOOH
CH3
HO
C (CH)4CH3
O OH
juglon lawsone(pemerah rambut)
asam karminat(untuk makanan dan kosmetika)
Zat PewarnaZat Pewarna Senyawa organik berwarna yang dipakai untuk mewarnai Senyawa organik berwarna yang dipakai untuk mewarnai benda atau serat kain. benda atau serat kain. Beberapa zat warna alam (gol Beberapa zat warna alam (gol bikarbonilbikarbonil), misalnya : ), misalnya : Indigo (dari tanaman Indigo (dari tanaman IndigoferaIndigofera sp) untuk mewarnai baju sp) untuk mewarnai baju mumi di Mesirmumi di MesirTyrian purple (dari sejenis keong yang terdapat dekat kota Tyrian purple (dari sejenis keong yang terdapat dekat kota Tyre) untuk mewarnai toga kaisar RomaTyre) untuk mewarnai toga kaisar Roma
NH
Br
OHN Br
O
Tyrian purple
NH
OHN
O
Indigo
Kelompok AntosianinKelompok Antosianin
Warna merah dan biru pada bunga biasanya Warna merah dan biru pada bunga biasanya disebabkan oleh glukosida kelompok antosianin. disebabkan oleh glukosida kelompok antosianin. Bagian non-gula dari glukosida tersebut Bagian non-gula dari glukosida tersebut adalahadalah antosianidin. antosianidin.
Hingga kini masih terus diketemukan berbagai Hingga kini masih terus diketemukan berbagai antosianin baru dari berbagai macam tumbuhan. antosianin baru dari berbagai macam tumbuhan.
Antosianin yang sama dapat memberikan warna Antosianin yang sama dapat memberikan warna berbeda pada dua jenis bunga. Ini disebabkan berbeda pada dua jenis bunga. Ini disebabkan perbedaan pH pada kedua bunga. perbedaan pH pada kedua bunga.
Contohnya Contohnya sianinsianin, dalam bunga mawar berwarna , dalam bunga mawar berwarna merah, sedangkan dalam bunga merah, sedangkan dalam bunga cornflowercornflower berwarna berwarna biru karena berada dalam bentuk anionnya setelah biru karena berada dalam bentuk anionnya setelah melepaskan satu proton.melepaskan satu proton.
O
O
OH
O
O
HO
Glukosa
Glukosa
dalam suasana basaproton ini dilepaskan
sianin
Contoh zat warna organik alami yang banyak Contoh zat warna organik alami yang banyak digunakan oleh masyarakat kita untuk pewarna digunakan oleh masyarakat kita untuk pewarna makanan ialah kurkumin yang banyak terdapat dalam makanan ialah kurkumin yang banyak terdapat dalam tumbuhan kunyit (tumbuhan kunyit (Curcuma domesticaCurcuma domestica). ). Wortel (Wortel (Daucus carotaDaucus carota) banyak mengandung ) banyak mengandung senyawa organik berwarna kuning yang diberi nama senyawa organik berwarna kuning yang diberi nama -karoten.-karoten.
CH3
CH3
H3CCH3
CH3
CH3 CH3CH3
CH3 CH3
-karoten
Zat Pewarna AzoZat Pewarna Azo
Kelompok zat pewarna yang terbesar (jumlahnya Kelompok zat pewarna yang terbesar (jumlahnya mencapai ribuan) ialah zat pewarna mencapai ribuan) ialah zat pewarna azoazo. Zat warna ini . Zat warna ini memiliki struktur dasar seperti di bawah ini.memiliki struktur dasar seperti di bawah ini.
Zat pewarna azo terbentuk dari reaksi kopling antara suatu senyawa aromatik dengan suatu garam diazonium. Pada Praktikum Kimia Sintesis anda akan mencoba reaksi pembuatan senyawa azo.
N N R dengan R = alkil, aril, dll.
Beberapa contoh zat pewarna azo
N N NCH3
CH3
aniline yellow(pewarna mentega)
N N NCH3
CH3HO3S
orange III (methyl orange)(indikator asam-basa)
N NHO3S
HO
orange II(indikator asam-basa)
N NO2N
HO
para-red(pewarna katun)
Indikator asam-basaIndikator asam-basa
Indikator asam-basa ialah senyawa organik Indikator asam-basa ialah senyawa organik yang berubah warna dengan adanya perubahan yang berubah warna dengan adanya perubahan pH. Indikator asam-basa banyak digunakan pH. Indikator asam-basa banyak digunakan dalam titrasi, yakni sebagai indikator titik dalam titrasi, yakni sebagai indikator titik akhir titrasi. akhir titrasi.
Perubahan warna pada indikator terjadi karena Perubahan warna pada indikator terjadi karena berubahnya pH mengakibatkan perubahan berubahnya pH mengakibatkan perubahan sistem kromofornya melalui reaksi asam-basa.sistem kromofornya melalui reaksi asam-basa.
Methyl OrangeMethyl Orange Jingga metil (Jingga metil (methyl orangemethyl orange) berwarna merah pada pH < 3,1 ) berwarna merah pada pH < 3,1 dan berwarna kuning pada pH > 4,4. dan berwarna kuning pada pH > 4,4. Dalam suasana asam (pH < 3,1) terprotonkan sehingga Dalam suasana asam (pH < 3,1) terprotonkan sehingga terdapat sebagai hibrida resonansi yang berwarna merah. terdapat sebagai hibrida resonansi yang berwarna merah. Pada pH > 4,4 proton dilepaskan kembali sehingga terjadi Pada pH > 4,4 proton dilepaskan kembali sehingga terjadi perubahan struktur elektronik dan warna berubah menjadi perubahan struktur elektronik dan warna berubah menjadi kuning.kuning.
N N NCH3
CH3O3S
jingga metilkuning dalam asam
OH H
N N NCH3
CH3O3S
H
N N NCH3
CH2O3S
Hmerah dalam asam
Gambar berikut menunjukkan spektra sinar tampak Gambar berikut menunjukkan spektra sinar tampak dari jingga metil pada pH=1 (asam) dan pH=13 (basa).dari jingga metil pada pH=1 (asam) dan pH=13 (basa).
FenolftaleinFenolftalein (gol trifenilmetana)(gol trifenilmetana)
Dalam suasana asam (pH < 8,3) fenolftalein berada Dalam suasana asam (pH < 8,3) fenolftalein berada dalam bentuk lakton, sehingga tidak terjadi konjugasi dalam bentuk lakton, sehingga tidak terjadi konjugasi antar ketiga cincin aromatik, akibatnya tidak timbul antar ketiga cincin aromatik, akibatnya tidak timbul warna. warna. Pada pH > 8,3 salah satu proton dari gugus hidroksi Pada pH > 8,3 salah satu proton dari gugus hidroksi akan terlepas, cincin lakton terbuka, hibridisasi atom akan terlepas, cincin lakton terbuka, hibridisasi atom karbon pusat berubah menjadi sp2, sehingga terjadi karbon pusat berubah menjadi sp2, sehingga terjadi konjugasi di antara cincin-cincin aromatik yang konjugasi di antara cincin-cincin aromatik yang mengakibatkan timbul warna merah. mengakibatkan timbul warna merah. Dalam suasana basa kuat, atom karbon pusat Dalam suasana basa kuat, atom karbon pusat menerima gugus hidroksi sehingga berubah kembali menerima gugus hidroksi sehingga berubah kembali ke hibridisasi sp3, akibatnya tidak ada lagi konjugasi ke hibridisasi sp3, akibatnya tidak ada lagi konjugasi antar cincin sehingga larutan menjadi tidak berwarna.antar cincin sehingga larutan menjadi tidak berwarna.
C
O
O
HO OH
C
O
O
O O
C
O
O
O O
OH
H
tak berwarna dalam asammerah dalam basa
OHH
C
O
O
O O
OH
tak berwarna dalam basa kuat
fenolftalein
FenolftaleinFenolftalein
Fluoresensi dan khemiluminesensiFluoresensi dan khemiluminesensiBila molekul menyerap sinar UV atau tampak, satu elektron Bila molekul menyerap sinar UV atau tampak, satu elektron dipromosikan dari keadaan dasar ke keadaan singlet tereksitasi. dipromosikan dari keadaan dasar ke keadaan singlet tereksitasi. Segera setelah itu, elektron turun ke keadaan singlet tereksitasi Segera setelah itu, elektron turun ke keadaan singlet tereksitasi dengan energi terendah. dengan energi terendah. Ketika molekul kembali dari keadaan tereksitasi energi terendah Ketika molekul kembali dari keadaan tereksitasi energi terendah ke keadaan dasar, energi dilepaskan dalam bentuk cahaya. ke keadaan dasar, energi dilepaskan dalam bentuk cahaya. Energi yang dilepaskan ini sedikit lebih rendah dibanding energi Energi yang dilepaskan ini sedikit lebih rendah dibanding energi yang diserap semula, sehingga cahaya dipancarkan pada panjang yang diserap semula, sehingga cahaya dipancarkan pada panjang gelombang yang sedikit lebih panjang.gelombang yang sedikit lebih panjang.Senyawa yang menyerap sinar tampak akan tampak berwarna. Senyawa yang menyerap sinar tampak akan tampak berwarna. Bila senyawa tersebut memancarkan cahaya pada panjang Bila senyawa tersebut memancarkan cahaya pada panjang gelombang yang berbeda, maka senyawa tersebut tampak gelombang yang berbeda, maka senyawa tersebut tampak berwarna dua, atau berwarna dua, atau berfluoresensi.berfluoresensi.
keadaan singlet tereksitasi
keadaan singlet tereksitasi terendah
keadaan dasar
E terserapE terpancarkan
Contoh senyawa yang Contoh senyawa yang berfluoresensi ialah berfluoresensi ialah fluoreseinfluoresein,, yang dalam air yang dalam air berwarna merah dengan berwarna merah dengan fluoresensi kuning-hijaufluoresensi kuning-hijau..
O ONaO
CO2Na
fluoresein
KhemiluminesensiKhemiluminesensi
terjadi bila suatuterjadi bila suatu reaksi kimia menghasilkan produk-produk reaksi kimia menghasilkan produk-produk
yangyang mengandung molekulmengandung molekul tereksitasi, dan kembalinya tereksitasi, dan kembalinya molekul tereksitasi ke keadaan dasar diikuti dengan molekul tereksitasi ke keadaan dasar diikuti dengan pancaran cahaya. Sebagai contoh pada kunang-kunang, pancaran cahaya. Sebagai contoh pada kunang-kunang, oksidasi enzimatik terhadap lusifesin diikuti dengan oksidasi enzimatik terhadap lusifesin diikuti dengan pancaran cahaya.pancaran cahaya.
S
N
S
N CO2R
HO S
N
S
N O
HO+ CO2
O2
lusiferase
h
Pewarna Serat kainPewarna Serat kain
Syarat pewarna kain : tidak boleh luntur; artinya Syarat pewarna kain : tidak boleh luntur; artinya harus membentuk ikatan dengan serat.harus membentuk ikatan dengan serat.
Cara interaksi pewarna tergantung dari jenis seratnya.Cara interaksi pewarna tergantung dari jenis seratnya.
Serat polipeptidaSerat polipeptida; paling mudah diwarnai karena ; paling mudah diwarnai karena mengandung banyak gugus polar yamg akan mengandung banyak gugus polar yamg akan berinteraksi dengan molekul pewarna.berinteraksi dengan molekul pewarna.
OH
NO2
NO2
H2N serat
O-
NO2
NO2
H3N+serat
Martius Yellow
Serat katunSerat katun, suatu selulosa, akan membentuk , suatu selulosa, akan membentuk ikatan hidrogen antara gugus –OH dari unit ikatan hidrogen antara gugus –OH dari unit glukosa dengan gugus pada molekul pewarnaglukosa dengan gugus pada molekul pewarna
NH2
SO3Na
NN
NH2
SO3Na
N N
ikatan hidrogen
Serat polipropilenaSerat polipropilena sukar diwarnai karena tidak sukar diwarnai karena tidak mengandung gugus fungsi yang dapat mengikat mengandung gugus fungsi yang dapat mengikat pewarna. pewarna.
Diatasi dengan cara pembentukan kompleks antara Diatasi dengan cara pembentukan kompleks antara logam-pewarna kemudian diinteraksikan pada seratlogam-pewarna kemudian diinteraksikan pada serat..
O O
O
OH
Al
OO
serat
kompleks Alizarin-Al