hendrosuryono1992.files.wordpress.com · Web viewTerlihat bahwa Vce dari amplifiernya menjadi ½...

6
Hendro Suryono 38508 Dioda 1N914 slope= ∆I ∆V = 1 Rf Rf = ∆V ∆I Misalkan ΔV dari 0,6 sampai 0,7 V dan ΔI dari 1 mA sampai 10 mA. Rf = 0,1 V 9 mA 10 Ω Transistor NPN 2N3019 Ic maks transistor npn = 1 A Ic maksimum yang diinginkan = 0,1 A Berdasarkan tabel diatas besar hfe saat Ic = 0,1 A adalah sekitar 150. Maka, R 1= Vcc 2 Ic ( 1 hfe + 1 Rf ) = 12 2 ( 0,1 ) ( 1 150 + 2,2 10 ) =264,7 Ω

Transcript of hendrosuryono1992.files.wordpress.com · Web viewTerlihat bahwa Vce dari amplifiernya menjadi ½...

Page 1: hendrosuryono1992.files.wordpress.com · Web viewTerlihat bahwa Vce dari amplifiernya menjadi ½ Vcc. Dari titik kerjanya menyebabkan garis kerjanya tidak mengalami distorsi setengah

Hendro Suryono38508

Dioda 1N914

slope= ∆ I∆V

= 1Rf

Rf =∆ V∆ I

Misalkan ΔV dari 0,6 sampai 0,7 V dan ΔI dari 1 mA sampai 10 mA.

Rf =0,1V9mA

≈10Ω

Transistor NPN 2N3019

Ic maks transistor npn = 1 AIc maksimum yang diinginkan = 0,1 A

Berdasarkan tabel diatas besar hfe saat Ic = 0,1 A adalah sekitar 150.

Maka, R1= Vcc

2 Ic( 1hfe+ℜ1

Rf )= 12

2 (0,1 )( 1150+ 2,210 )=264,7Ω

Page 2: hendrosuryono1992.files.wordpress.com · Web viewTerlihat bahwa Vce dari amplifiernya menjadi ½ Vcc. Dari titik kerjanya menyebabkan garis kerjanya tidak mengalami distorsi setengah

Transistor PNP 2N2907

Ic maks transistor pnp = 0,6 AIc maks yang diinginkan = 0,1 A

Berdasarkan tabel diatas besar hfe saat Ic = 0,1 A adalah sekitar 200.

Maka, R2= Vcc

2 Ic( 1hfe+ℜ1

Rf )= 12

2 (0,1 )( 1200+ 2,210 )=266,67Ω

Besar R1 ≈ R2 Besar RE1 = RE2 = 2,2 Ω (didapat melalui uji coba dengan simulasi) dengan daya resistor yang besar agar resistor tidak terbakar ketika dilewati arus IE yang besar. Besar RL yang digunakan = 4 Ω

Kapasitor C2

C2= 12 π ( fmin ) RL

Frekuensi cut off min yang digunakan adalah 100 Hz.

Maka, C2=1

2 π (100 )4=398,1µF

Besar C1 = C2 = 398 µF

Gambar Komponen

Page 3: hendrosuryono1992.files.wordpress.com · Web viewTerlihat bahwa Vce dari amplifiernya menjadi ½ Vcc. Dari titik kerjanya menyebabkan garis kerjanya tidak mengalami distorsi setengah

VA & VB

Saat R1=R2; RE1=RE2; T1 & T2 Identik maka besarnya VA ≈VB≈ 12

Vcc .

Terbukti bahwa amplifier ini merupakan amplifier kelas AB.Terlihat bahwa Vce dari amplifiernya menjadi ½ Vcc. Dari titik kerjanya menyebabkan garis kerjanya tidak mengalami distorsi setengah pada gelombang output dibagian lembahnya. Lihat bagian output (lihat gambar dibawah)ketika tegangan input diperbesar. Kalo sekalipun terdistorsi, maka bagian atas maupun bawah gelombang juga mengalami terdistorsi. Ini disebabkan karena saat salah satu transistor ON, akan menghasilkan setengah gelombang. Dan setengah gelombang lagi dihasilkan ketika Transistor satunya lagi ON. Terus bergantian sehingga menghasilkan gelombang yang penuh tanpa adanya distorsi dibagian lembah atau puncak gelombangnya saja.

Gain (dB)/Frek Cut Off

Terlihat bahwa frekuensi cut offnya berada disekitar 100 Hz, seperti pada perhitungan C2. Jadi frekuensi yang bisa dilewati hanya pada frekuensi > 100 Hz atau frekuensi > frekunsi cut offnya. Juga disini terlihat bahwa gainnya tidak mencapai angka 0 dB atau gain tegangan sebesar 1. Jadi memang benar bahwa amplifier ini tidak memperkuat tegangannya.

Page 4: hendrosuryono1992.files.wordpress.com · Web viewTerlihat bahwa Vce dari amplifiernya menjadi ½ Vcc. Dari titik kerjanya menyebabkan garis kerjanya tidak mengalami distorsi setengah

EfisiensiSetelah dilakukan beberapa uji simulasi untuk menentukan Vout maks (besarnya Vin berubah hingga saat Vout diukur sebelum terdistorsi, dan besar Vin ini dianggap sebagai Vin maks dan Voutnya sebagai Vout maks), pada keadaan Vin maks ini juga, arus Iin dan Iout diukur. Dan didapatkan hasil simulasinya sebagai berikut :

Gambar Rangkaian :

Ketika Vin = 3,9 V atau 7,8 Vpp

Ketika Vin = 4,0 V atau 8,0 Vpp

Ketika Vin = 8 Vpp, terlihat Vout mengalami distorsi pada bagian lembahnya. Sedangkan ketika Vin = 7,8 Vpp tidak terlihat adanya distorsi. Maka dapat disimpulkan Vin maks = 7,8 Vpp dan Vout maks = 4,44 Vpp.

In maks dan Iout maks

Page 5: hendrosuryono1992.files.wordpress.com · Web viewTerlihat bahwa Vce dari amplifiernya menjadi ½ Vcc. Dari titik kerjanya menyebabkan garis kerjanya tidak mengalami distorsi setengah

Iout maks = 1,116 A p-p

Pin=Vcc×IDC

IDC=2π

I ( p )

Dengan I ( p )=arus output puncak atau I ( p )=12

Iout ( pp )=12

×1,116 A=0,558 A

Pin=Vcc× 2π

I ( p )

Pin=12× 2π

(0,558 )=4,26Watt

Pout=Vac (rms ) × Iac (rms )

Pout=V ( p )√2

× I ( p )√2

Dengan V(p) = Vout puncak = ½ Vout pp dan I(p) = Iout puncak = ½ Iout pp

V ( p )=12

×4,44Vpp=2,22V

I ( p )=12

×1,116 App=0,558 A

Pout=V ( p )× I ( p )2

= 2,22V ×0,558 A2

=0,62Watt

[digunakandaya0,8watt dan impedans4Ohm ]

ηmax=PoutPin

×100%=0,624,26

×100%=14,6%