TAT Lengkap CAT
-
Upload
stella-bali-shop-i-full -
Category
Documents
-
view
3.240 -
download
387
Transcript of TAT Lengkap CAT
Psikodiagnostik VIIIThematic Apperception Test (T.A.T) Children Apperception Test (C.A.T)
Imelda Novelina Sihotang, S.Psi, Psi
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.1
PSIKODIAGNOSTIK VIII
THEMATIC APPERCEPTION TEST T. A. TPengertianThematic Apperception Test adalah tes yang mengapersepsikan tema dari suatu gambar yang ambigous/mendua arti. adalah teknik proyeksi yang digunakan untuk mengungkap dinamika kepribadian yang terlihat nyata dalam hubungan interpersonal dan dalam apersepsi terhadap lingkungan. merupakan yang cukup metode yang berguna bagi para interpreter terlatih untuk mencoba mengungkapkan
beberapa dorongan-dorongan yang sifatnya dominan, emosiemosi, sentimen-sentimen, serta kepribadian yang kompleks dan konflik-konflik kepribadian. Kekhususan dari alat tes ini adalah terletak pada kemampuannya untuk mengungkapkan kecenderungan-kecenderungan yang mendasari hambatan pada klien; yang seringkali tidak mau ataupun tidak dapat
mengakui tentang adanya gangguan dan hambatan tertentu dalam dirinya; dikarenakan klien tidak menyadari tentang hal tersebut.
Sifat dari Thematic Apperception Test
Ambigous/tidak orang
jelas/tidak dapat
terstruktur, berbeda-beda
karena
setiap dalam
mengartikan/menafsirkannya.
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.2
Sejarah Thematic Apperception Test Tahun 1935, untuk yang pertama kali HENRY A. MURRAY dan MORGAN mengembangkan Thematic Apperception Test dengan 30 kartu bergambar + 1 kartu kosong (blank card) Tahun 1938, H. A. MURRAY mengadakan penelitian-penelitian kembali sehingga Test terhadap pada Thematic Apperception Test yang I,
akhirnya 20 kartu,
material yang
Thematic
Apperception 19 kartu
menjadi
terdiri
dari
bergambar + 1 kartu kosong (blank card).
Kegunaan
Bermanfaat
bagi
semua
studi
dalam
mengungkap
dinamika
kepribadian individu. Dapat digunakan dalam segala bentuk mencoba tingkah
menafsirkan/menginterpretasikan
laku yang menyimpang/abnormal/mengalami gangguan, seperti psikosomatis, neurosis dan psikosis. Bermanfaat melaksanakan ataupun sebagai langkah pertama/pengantar dalam untuk
serangkaian
interview
psikoterapi tidak
pelaksanaan
psikoanalisis
yang
sifatnya
mendalam.
Dasar PemikiranProsedur yang ditempuh dalam penggunaan alat tes ini adalah dengan memperlihatkan kepada klien suatu rangkaian gambargambar, dimana klien diminta untuk mau menceritakan secara spontan tentang gambar yang telah dilihatnya. Ternyata
dengan cara menganalisis hasil cerita-cerita tersebut kitaDiktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005 p.3
dapat
mengungkapkan
bagian-bagian
penting
dari
suatu
kepribadian. Hal ini sebenarnya tergantung pada dua unsur kecenderungan psikologis, yaitu : Adanya kecenderungan sesuatu bahwa yang individu tidak jelas, akan mengacu
menginterpretasikan
pada pengalaman masa lalunya dan keinginan-keinginannya saat sekarang. Adanya cerita, kecenderungan biasanya bahwa sewaktu individu membuat dari
akan
mengambil
bahan
cerita
perbendaharaan pengalaman sebelumnya dan mengekspresikan perasaan senang-ketidaksenangan, maupun keinginannya,
baik secara disadari maupun tidak disadari.
Aspek-aspek HENRY MURRAY,mengungkap tujuh aspek dalam Thematic
Apperception Test : 1. Aspek Mental Mengungkap pengalaman Testee yang luas dan pemikiran yang lebih matang Dapat tergambar dari : organisasi cerita (sebab-akibat cerita; kelogisan; konsep cerita yang cermat, runtut dan terpadu; ketepatan konsep cerita dengan gambar;
bahasa yang digunakan mudah dipahami) 2. Aspek Imajinasi Mengungkap kekuatan daya khayal dan kreativitas Testee, yaitu seberapa jauh Testee dapat memperkaya persepsi terhadap gambar-gambar TAT dengan isi cerita yang
mengekspresikan pengalaman/latar belakang pribadi.
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.4
3. Aspek Dinamika Keluarga Mengungkap latar belakang keluarga (ayah, ibu, saudara kandung) Dapat tergambar pada kartu dari K.5, : 6 apakah BM, terjadi 8, blocking 9) ada dalam emosi
(terutama menanggapi
7BM/GF, atau
tersebut,
apakah
(marah, senang, dll) yang berkaitan dengan kartu-kartu tersebut. 4. Aspek Penyesuaian Terhadap Diri Sendiri Mengungkap apakah Testee itu dapat menerima /menolak keadaan dirinya (kelebihan-kekurangan). 5. Aspek Emosi Mengungkap reaksi yang lebih dominant muncul Dapat tergambar dari ekspresi wajah dan reaksi tubuh (body language). 6. Aspek Penyesuaian Seksual Mengungkap dengan bagaimana sebaya hubungan heteroseksual Testee; hubungan
temen
(laki-laki/perempuan),
orangtua dan anak. 7. Aspek Behavioral Mengungkap tentang perilaku Testee Dapat tergambar dari proses pelaksanaan tes, perilaku apa yang muncul (misal: emosi, gembira sekali, dll).
Administrasi Thematic Apperception Test
1. Melaksanakan rapport yang baik Menanyakan keadaan testee Membuat suasana tidak untuk tegang, mengeluarkan agar testee
mudah/bebas/nyaman
imajinasinya,
melalui kata-kata (verbal)maupun ekspresi emosinya.Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005 p.5
2. Teknik untuk menyimpan data pada saat pelaksanaan tes a. Manual Recording Yaitu, tester mencatat sendiri data pada kertas Kelebihan : hemat biaya Kelemahan testee nyaman : Tester saat tidak dapat melihat ekspresi kurang setiap
pada
bercerita,
testee
merasa
karena
melihat
tester
mencatat
perkataannya dan kemunginan ada kata-kata yang tidak tercatat oleh tester. b. Self Recording Yaitu, testee sendiri yang mencatat Kelebihan : Tester dapat mengobservasi ekspresi
testee pada saat bercerita. Kelemahan : Testee mungkin tidak mengeluarkan
ekspresi emosinya, karena sibuk mencatat dan ceita yang dikeluarkan testee pun tidak spontan. c. Stenografi Tester menulis dengan cepat dan menggunakan simbolsimbol atau singkatan-singkatan. d. Mechine Recording Tester menggunakan tape recorder atau video Kelebihan : Tester dapat memperhatikan ekspresi
testee sambil mendengarkan cerita. Kelemahan direkam. e. Hidden Microphone Yaitu, dengan menggunakan dua tenaga sukarela selain testee, 1 untuk mencatat cerita testee dan 1 lagi untuk memperhatikan ekspresi testee. : Testee merasa cemas karena ceritanya
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.6
3. Pelaksanaan Tes Sebaiknya pelaksanaan tes dilakukan dalam 2 (dua)
session, yaitu session ke-1 proses pengambilan data dan session ke-2 untuk menggali lebih dalam/memperjelas
data yang dirasa kurang jelas (inquiry). Ada dua bentuk inquiry : a. Intermittent pemberian inquiry, kartu atau dilakukan setelah di sela-sela waktu
separuh
perjalanan tes. b. Final inquiry, dilakukan inquiry setelah semua kartu diberikan. Layaknya tes ini dilakukan secara individual ( 1
tester-1 testee), tetapi dapat juga dilakukan secara klasikal/kelompok (untuk kepentingan seleksi karyawan), yaitu gambar ditampilkan melalui slide dan testee
diminta menuliskan ceritanya. Secara individual, waktu tidak perlu dibatasi, namun biasanya diberikan waktu 5 menit (5) per kartu. Perlu untuk melakukan observasi selama proses
pelaksanaan tes. 4. Instruksi Instruksi ini sesuai untuk klien adolesen dan dewasa yang memiliki inteligensi average serta cukup
berpengalaman, diucapkan sebagai berikut : Ini adalah tes imajimasi. anda Sebentar, beberapa saya gambar akan satu
memperlihatkan
kepada
persatu, dan tugas anda adalah berusaha untuk membuat suatu karangan/cerita yang dramatis dari tiap gambargambar tersebut. Ceritakanlah/uraikanlah dari gambar, kira-kira apa yang terjadi sebelumnya, apa yang terjadi pada saat itu/apa yang dirasakan dan dipikirkan
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.7
pelakunya,
kemudian
berikan
juga
akibat apa
yang yang
ditimbulkannya.
Berceritalah
sesuai
dengan
pertama kali terlintas dalam benak anda. Apakah anda sudah merasa jelas dan mengerti? sudah (tunggu sebentar). dapat
Baiklah,
jika
anda
mengerti,
kita
memulainya sekarang.ini adalah gambar yang pertama. Instruksi dewasa ini dipergunakan untuk klien atau anak, yang orang
yang
kurang
berpendidikan
memiliki
intelegensi di bawah normal, dan untuk para penderita psikotik, diucapkan sebagai berikut : Ini adalah tes menguraikan cerita. Di sini saya
memiliki beberapa gambar yang sebentar lagi akans saya perlihatkan pada anda, dimana untuk setiap gambarnya saya meminta kesediaan anda untuk membuat suatu
karangan cerita. Ceritakanlah apa yang telah terjadi sebelumnya dan apa yang terjadi saat ini/sekarang.
Ceritakanlah juga pikiran, perasaan dan perbuatan dari orang-orang yang terlibat di dalamnya, serta bagaimana kesudahannya/akibatnya. jenis cerita anda apapun Anda sesuai dapat dengan anda membuat berbagai serta
keinginan sudah
kesukaan
sendiri.
Apakah
mengerti?
(tunggu sebentar). Baiklah, sekarang dapat kita mulai saja, dan ini.., adalah gambar yang pertama. 5. Peranan Psikolog dalam pelaksanaan tes Bersikap netral, tidak berpihak pada testee ataupun
gambar-gambar Tidak senang Tidak memberikan penolakan/persetujuan secara boleh berkomentar betul/salah, senang/tidak
verbal/non verbal
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.8
Yang boleh diperjelas Psikolog/Tester : Bila urutan/alur cerita kurang jelas Testee sulit mengatakan objek secara pasti Bila cerita testee terlalu pendek/panjang
Wawancara dan Observasi dalam T.A.T1. Wawancara Hal-hal yang perlu ditanyakan kepada testee : a. Keadaan diri/identitas testee Seperti, nama, usia, latar belakang pendidikan, sudah berkeluarga/belum, pekerjaan/pendidikanapakah testee
suka dengan bidang kerja/pendidikan yang ditekuni saat ini, prestasi testee..apakah testee cukup puas/kecewa dengan prestasinya saat ini, dll. b. Latar belakang keluarga testee Kelengkapan anggota keluarga, pola asuh orang tua,
hubungan ayah-ibu, orang tua-anak, dan hubungan antar saudara kandung/tiri. c. Relasi sosial testee Hnbungan dengan teman kerja/dekat atau dengan
lingkungan sekitar, usia rata-rata teman-teman testee, dan apakah hubungan itu berjalan dengan baik? 2. Observasi Hal-hal yang perlu diobservasi : a. Tingkah laku testee selama mengerjakan tes, missal : testee mengalami blocking pada saat bercerita, dll. b. Reaksi terhadap kartu-kartu, misal : testee melotot, berdehem, menggaruk-garuk kepala/badan, memegang badan, menggosok-gosok hidung, dll, atau muncul perasaan raguragu, gerakan yang tidak menentu yang muncul secara spontan.
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.9
GAMBARAN UMUM TENTANG KARTU-KARTU T.A.TKARTU 1 Mengungkap : Keinginan untuk berprestasi dan hubungan dengan orang tua.
KARTU 2 Mengungkap : aspirasi klien, pandangan terhadap lingkungan dan sikap terhadap orang tua.
KARTU 3-BM Mengungkap : Perasaan depresi, patah hati, frustrasi yang dapat mengakibatkan agresifitas KARTU 3-GF Mengungkap : Perasaan putus asa, kesedihan dan konflik
KARTU 4 Mengungkap : situasi konflik antara perempuan dan laki-laki atau konflik dalam rumah tangga atau sikap terhadap jenis kelamin lain (aspek seksual)
KARTU 5 Mengungkap : sikap terhadap ibu/ istri atau terhadap diri sendiri
KARTU 6-BM Mengungkap : Hubungan dan sikap antara ibu/ perempuan dan anak laki-laki/ laki-laki, apa penyebab konflik antara ibu/ perempuan dan anak laki-laki/ laki-laki
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.10
KARTU 6-GF Mengungkap : hubungan dan sikap terhadap ayah/laki-laki dan anak perempuan/ perempuan, apa penyebab konflik antara ayah/ laki-laki dan anak perempuan/ perempuan.
KARTU 7- BM Mengungkap : Sikap ayah terhadap anak laki-laki atau
terhadap sesama jenis KARTU 7-GF Mengungkap : Sikap Ibu terhadap anak perempuan atau terhadap sesama jenis.
KARTU 8-BM Mengungkap : Ambisi klien (mengarah pada suatu hal yang positif/cita-cita) ,dan atau adanya kecenderungan agresi
(pembunuhan, dendam, dll) KARTU 8-GF Mengungkap : Ambisi klien tentang masa sekarang dan masa yang akan datang.
KARTU 9-BM Mengungkap : Hubungan dengan sesama jenis, peer group/teman sebaya (hubungan social). KARTU 9-GF Mengungkap : Sikap terhadap sesama jenis, peer group/ teman sebaya, atau persaingan antar saudara kandung/ ibu (hubungan social).
KARTU 10 Mengungkap : hubungan antara lawan jenis atau dengan orang tua.
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.11
KARTU 11 Mengungkap : Indikasi ketakutan klien terhadap agresi atau rasa ingin tahu klien yang besar terhadap hal-hal yang
berbahaya/mengancam.
KARTU 12-M Mengungkap : Hubungan antara ayah/ kakak laki-laki dan anak/ adik laki-laki (sesame jenis) dan ketakutan akan dominasi oleh figure yang lebih superior. KARTU 12-F Mengungkap : Hubungan antara ibu/ kakak dengan anak/adik perempuan dan ketakutan akan dominasi oleh figure yang lebih superior. KARTU 12-BG Mengungkap : Kecemasan/ ketakutan anak
KARTU 13-FM Mengungkap: masalah seksual antara laki-laki dan perempuan KARTU 13-BG Mengungkap : Orientasi masa lalu anak
KARTU 14 Mengungkap : Cerminan masalah yang sedang dihadapi klien, harapan/ ambisi, dan mungkin ada pikiran untuk bunuh diri.
KARTU 15 Mengungkap : Ketakutan akan kematian, atau tentang
pengalaman masa lalu/ sekarang.
KARTU 16 (Blank Card) Mengungkap : Masalah yang menekan pikiran klien, atau
ambisi/harapan klien yang ingin/ sedang dicapai.Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005 p.12
KARTU 17-BM Mengungkap : Keinginan yang untuk menonjolkan diatasi, diri, atau tingkat reaksi
masalah/konflik
belum
dapat
terhadap keadaan yang darurat/ mendesak. KARTU 17-GF Mengungkap : Perasaan depresi yang dapat menyebabkan sikap agresif.
KARTU 18-BM Mengungkap : Kecemasan klien terhadap agresi, adanya konflik yang belum dapat diatasi, atau mengindikasikan kecanduan
obat/ alcohol. KARTU 18-GF Mengungkap : Kecenderungan agresi pada wanita, konflik
antara ibu dan anak.
KARTU 19 Mengungkap : Keinginan akan rasa aman, cara-cara yang dapat mengatasi frustasi yang ditimbulkan oleh lingkungan.
KARTU 20 Mengungkap masalah : Masalah/ lawan konflik jenis, yang atau sedang adanya dipikirkan, kecenderungan
dengan
agresifitas.
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.13
ANALISA DALAM THEMATIC APPERCEPTION TESTFaktor-faktor yang tercakup dalam teknik analisa TAT, antara lain :
1. TOKOH / HERO Langkah pertama dalam analisa cerita TAT adalah
menentukan siapa tokohnya. Suatu asumsi dasar kita sejauh ini adalah, kisah yang diceritakan oleh subjek (penutur cerita) sendiri pada atau dasarnya ada adalah kisah dengan tentang dirinya dirinya sendiri.
kaitannya
Biasanya dalam cerita tersebut terdapat sejumlah figure, dan kita perlu untuk mengatakan tentang figure yang
diidentifikasi oleh subjek sebagai tokoh utama (hero). Hero adalah figure yang sering disebutkan dalam cerita atau yang diceritakan pertama kali, yang mirip dengan subjek baik dalam usia dan jenis kelamin, dan kejadiankejadian dalam cerita hampir selalu dinilai dari sudut pandang cerita/ hero. hero Tidak menutup kemungkinan, dari satu tokoh utama
tersebut
lebih
(merupakan
sekumpulan orang).
2. KEBUTUHAN/DORONGAN TOKOH (NEED) Adalah penting dalam analisis TAT untuk memperhatikan
tingkah laku tokoh dan aktivitasnya dalam cerita, oleh karena itu dari hal ini dapat disimpulkan dan dinilai kebutuhan mungkin dan dorongan subjek. dalam Kebutuhan-kebutuhan laku di ini
diekspresikan
tingkah
kehidupan
nyatanya atau mungkin diekspresikan dalam kehidupan nyata secara berlawanan dan untuk memenuhinya, subjek
berfantasi. Kebutuhan/need dapat merupakan kecenderungan
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.14
perasaan-perasaan
tokoh
utama/hero.
Kebutuhan
dapat
dibagi dalam 3 kategori : a. Aktivitas siatuasi. b. c. Aktivitas tokoh yang ditujukan terhadap orang lain. Reaksi tokoh terhadap aktivitas yang dilakukan orang lain. Dalam praktek, kita menggunakan/memanfaatkan daftar dari 28 buah klasifikasi berbagai jenis need (drive) menurut kegunaannya masing-masing. tokoh yang ditujukan kepada objek atau
3. PRESS Adalah situasi umum atau kondisi lingkungan (terutama
yang menyangkut manusia) yang dapat mempengaruhi tingkah laku tokoh utama/hero. aktivitas Factor lingkungan dibagi 3 yang dapat
menstimuli yakni:
tokoh
dapat
kategori,
a. Makhluk Hidup (Living Beings) b. Objek Tak Hidup (Inanimate Objects) c. Kekuatan social, tekanan dan ideology (Social Forces, pressures, and ideologies) Untuk melihat pentingnya stimuli dari lingkungan pada
seseorang dapat dilihat dari intensitas, frekuensi, dan lamanya stimuli itu seperti yang digambarkan oleh subjek.
4. KONFLIK/CONFLIC Adalah pertentangan antara dorongan (need) yang dimiliki tokoh utama dan tokoh (need) lingkungan utama karena (press), dalam atau
ketidakberhasilan
mewujudkan dukungan
dorongan/kebutuhannya
kurangnya
dari lingkungan (press).
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.15
5. AKHIR CERITA/KESIMPULAN (OUTCOMES) Kesimpulan dipelajari atau tidak atau dan akhir dari cerita apakah atau subjek perlu untuk
diperhatikan,
tokohnya gagal,
bahagia apakah
bahagia, dapat
sukses
persoalan
tokoh
dipecahkan/tidak,
keinginannya
terpenuhi atau tidak, apakah suatu keadaan konflik tetap berlangsung, endings). atau akhir yang tidak pasti (indefinite
6. TEMA (THEMA) Adalah inti dari cerita, atau merupakan interaksi antara suatu need (atau gabungan beberapa need) pelaku utama, suatu press (atau gabungan beberapa press) dan
akhir/penyelesaian cerita.
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.16
Format Laporan
LAPORAN INTERPRETASI TAT SUBYEK SATU
I.
IDENTITAS SUBYEK Nama Tempat Tanggal Lahir Jenis Kelamin Anak Ke Status Perkawinan Pendidikan Terakhir Pekerjaan Tanggal Pemeriksaan Tester : : : : : : : : :
II. CATATAN TENTANG SUBYEK berisi cerita tentang diri subyektentang riwayat hidup subjek; keluarga-orang tua, anak, adik, kakak; sosialisasi subjek; pengalaman-pengalaman hidup subjekbaik yang menyenangkan/menyedihkan, dll
III. URUTAN KARTU KARTU 1 A. CERITA KESELURUHAN uraikan cerita keseluruhan dari subyek tentang kartu 1
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.17
B.
ANALISA KARTU Analisa Hero Need - n. Achievement kalimat dari cerita (uraikan yang
Uraian
menunjukkan adanya need tsb)
- n. Succorance, dll Press - p. aggression (idem atas) Konflik - n. Achievement x p.
aggression (uraikankonflik tsb), dst. kalimat
dari cerita yang menunjukkan adanya
Thema Akhir Cerita
KARTU 2 20(idem)
IV. KESIMPULAN KHUSUS Diambil dari ke-20 kartu NEED n. Achievement n. Succorance dst PRESS p. Aggression dst KONFLIK n. Ach x p. Agg KARTU 3GF, 6GF, dst KARTU 3GF, 16, 20dst KARTU 1, 3 GF, 5dst 2, 3 GF, 15dst
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.18
IV. KESIMPULAN UMUM uraian dari kesimpulan khusus (penggabungan dari need, press, dan konflik yang ada)
V. DINAMIKA PSIKOLOGIS uraian dari kesimpulan umum yang digabungkan dengan
catatan tentang subjek.
URAIAN Dalam cenderung keluarga lebih dekat ke
KETERANGAN subjek Interview alinea 2 bapak, kalimat 2 p. affiliation dst
karena S bias lebih terbuka dengan beliau. Sehingga S sangat mengagumi dan di mata S, sosok ayahnya itu sangat memiliki dedikasidst
Selamat praktikum
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.19
PSIKODIAGNOSTIK VII
CHILDREN APPERCEPTION TEST C. A. TPENGERTIANCAT (Children Apperception Test) adalah metoda proyeksi atau metoda apperceptive untuk mengamati kepribadian dengan mempelajari dinamika yang penuh arti dari perbedaan individu dalam mempersepsi stimulus-stimulus tertentu. CAT merupakan penurunan langsung dari TAT, namun bukan untuk menggantikannya. TAT digunakan untuk mengamati
kepribadian pada orang dewasa, sedangkan CAT digunakan pada anak usia 3-10 tahun.
SEJARAH C.A.TIde awal pembuatan CAT lahir dari diskusi antara ERNST KRIS dan LEOPOLD BELLAK. Menurut KRIS, anak lebih mudah mengidentifikasikan diri mereka sendiri dengan figure hewan daripada dengan figure manusia. Kemudian dilakukan berbagai penelitian untuk melihat segi positif dan
negative penggunaan figure hewan dan manusia. Dari hasil tes Rorschach yang dilakukan terhadap anak, menunjukkan hasil bahwa anak lebih banyak memunculkan respon hewan. Berbagai penelitian figure menunjukkan identifikasi bahwa pada hewan usia dapat 3-10
menggantikan
anak
tahun. Kemudian dipublikasikan CAT dengan menggunakan figure hewan pada tahun 1949. Selain CAT, tahun 1952 diterbitkan CAT-S. Paket ini
didisain untuk anak yang masih sangat muda dengan gambarDiktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005 p.20
figure hewan dengan latar belakang aktivitas keluarga dan teman usia sebaya. Sepanjang 15 tahun, berbagai penelitian difokuskan untuk membandingkan relative penggunaan figure hewan dan
manusia. Dari berbagai penelitian tersebut disimpulkan bahwa penggunaan figure manusia lebih memiliki nilai
dibandingkan figure hewan. Kemudian dikembangkan versi manusia untuk digunakan pada situasi-situasi khusus.
Tahun 1965, BELLAK menerbitkan CAT-H yang menampilkan figure manusia dalam situasi yang analog dengan gambargambar pada versi hewan. Walaupun penggunaan figure hewan pada CAT yang asli tidak
dipertimbangkan
menghasilkan
stimulus
yang
dipengaruhi factor budaya dibandingkan dengan karakter manusia, namun sebagian setting gambar membuktikan bahwa penggunaan berbagai kelengkapan seperti toilet, tempat tidur, kursi, sofa dan sepeda roda tiga berbeda dengan tipe yang ada pada kebudayaan pertimbangan mengembangkan tersebut, CAT untuk tahun di luar barat. Dengan 1966 di SAMIKO Jepang MARUI dan UMA
digunakan
CHOWDHURY menghasilkan adaptasi untuk India. Tahun 1975 diterbitkan versi Philipina (PACT) yang menjelaskan
gambaran situasi yang sama dengan CAT tapi menggunakan figure manusia dalam juga gambaran yang lebih ambigu. Di
Chekoslovakia relasi
dikembangkan anak di
CATO
untuk
mengukur social
interpersonal
dalam
lingkungan
yang lebih luas. Tahun 1974 di Indonesia dikembangkan adaptasi Indonesia dengan menggunakan figure hewan.
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.21
MACAM DAN KEGUNAAN CAT1. CAT digunakan untuk : Memahami hubungan anak dengan figur-figur penting dan dorongan-dorongannya. mengamati terhadap masalah figure Gambar-gambar dengan dan cara didisain saudara, untuk sikap
persaingan orang tua
mempersepsikan
figure tersebut, mempelajari hubungan anak dengan kedua orang tua, fantasi anak mengenai orang tua yang buruk. Melalui CAT kita berharap dapat mengeluarkan fantasi anak tentang agresi, penerimaan terhadap dunia orang dewasa dan mengenai ketakutannya berada sendirian di malam hari (kemungkinan berhubungan dengan mengompol), cara orang tua mengatasinya dan reaksi orang tua
terhadap hal tersebut. Melalui CAT kita juga dapat mempelajari mekanisme
pertahanan diri anak dan cara meresponnya yang dinamis dan membantu mengatasi masalah perkembangannya. Secara klinis, CAT digunakan untuk mengamati factorfaktor dinamis yang terkait dengan tingkah laku anak dan kelompok, sekolah atau di rumah.
2. MACAM CAT merupakan tes kepribadian untuk anak yang
menggunakan gambar-gambar hewan. Namun dalam perkembangan selanjutnya terdapat beberapa versi CAT. BELLAK manusia pada mengembangkan CAT yang menggunakan dikenal figure sebagai
gambar-gambarnya,
sehingga
CAT-H (Children Apperception Test-Human). CAT-H digunakan untuk anak yang lebih besar (5-10) dan untuk anak yang lebih muda dengan kemampuan intelektual superior. Juga
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.22
dikembangkan CAT-S (Children Apperception Test-Supplement) untuk digunakan pada anak yang masih sangat muda (3-5) atau juga pada remaja yang mengalami gangguan dan pada anak yang usia mentalnya ada pada tahap pra-sekolah.
TEORI C.A.TSecara umum, teori yang mendasari CAT tidaklah berbeda
dengan TAT. Namun demikian akan diuraikan 3 proposisi yang mendasari pembuatan CAT, yaitu : 1. Proposisi proyeksi. pertama Bila berhubungan dengan hipotesis suatu dasar
testee
dihadapkan
pada
situasi
tertentu dan ia diberi kebebasan, maka ia tidak hanya memberikan informasi mengenai apa yang ia jumpai, tapi juga unik, informasi termasuk mengenai tingkah dirinya laku sebagai dan pribadi yang
adaptif
defensifnya.
Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa esensi dari proposisi ini adalah persepsi. Persepsi merupakan fungsi dari kepribadian yang dan mempelajari akan perbedaan kita respon untuk
perceptual
individu
mengarahkan
memahami kepribadian individu tersebut. 2. Proposisi yang kedua berhubungan pada 10 dengan pemilihan situasi CAT
disajikan
gambar. untuk
Gambar-gambar memperoleh
dirancang mengenai
sebagai
sarana anak,
gambaran yang
kepribadian
berdasarkan
ide-ide
mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan masalah, situasi dan peran pada anak-anak. Misal, situasi makan, toilet training, atau tidur. Alasannya : Situasi demikian diasumsikan akan merangsang
munculnya respon reflektif dan tidak ada jarak antara fantasi dan kenyataan.
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.23
Dengan menggunakan situasi ini, diharapkan akan lebih mudah untuk mempelajari hal-hal yang menjadi
perhatian masalah, harapan diri, identifikasi, fungsi adaptasi dan pertahanan diri pada anak-anak. 3. Proposisi ketiga berkaitan dengan pemilihan figure
hewan. Alasannya : Pengalaman Psikoanalitis dengan anak ternyata
menyatakan bahwa anak lebih siap mengindentifikasikan diri dengan figure hewan daripada figure manusia. Relasi emosional dengan hewan lebih mudah untuk anak dan hewan biasanya memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil daripada figure manusia dewasa. Hewan memainkan peran utama pada ketakutan anak dan menjadi figure identifikasi pada khayalan atau mimpi anak. Pada kenyataan sehari-hari, hewan juga menjadi
sahabat anak-anak. Penggunaan figure hewan juga dapat menyamarkan agresi dan sentiment negative lainnya yang akan lebih mudah dijelaskan dengan singa daripada dengan figure ayah, dan harapan anak yang tidak terpenuhi dapat lebih
mudah dijelaskan dengan figure hewan.
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.24
CAT (CHILDREN APPERCEPTION TEST)ADMINISTRASI TES
1. Melaksanakan rapport yang baik Sebagaimana halnya dengan tes lain, pendekatan terhadap anak perlu dilakukan disesuaikan dengan usia, tipe
aktivitas tingkah laku anak dan tingkat kesulitan. Secara umum, menciptakan good rapport akan terasa lebih sulit pada anak yang lebih muda usia dan anak bermasalah.
2. Pelaksanaan Tes Sebaiknya pelaksanaan tes dilakukan dalam 2 (dua)
session, yaitu session ke-1 proses pengambilan data dan session data ke-2 untuk menggali kurang lebih dalam/memperjelas Setelah inquiry
yang
dirasa
jelas dapat
(inquiry). dilakukan
seluruh
cerita
disampaikan,
dengan menanyakan pada anak mengenai hal-hal penting di dalam cerita, seperti mengapa seseorang diberi nama
tertentu, nama tempat, usia dan lain-lain. Pertanyaan inquiry diberikan berdasarkan cerita yang disampaikan. Kartu sampai diperlihatkan selesai. satu per kartu satu secara berurutan dan
Kemudian
tersebut
ditutup
disimpan oleh tester. Akan sangat membantu jika kartu yang diperlihatkan hanya kartu yang sedang diceritakan, sedangkan kartu lainnya disimpan. Pada prinsipnya,
seluruh kartu harus diperlihatkan satu per satu, namun jika anak lelah dan tester dapat melihat indikasi
masalah yang mengganggu anak, dapat dipilih sebagian kartu untuk menggali masalah spesifik. Misalnya anak
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.25
yang
mempunyai
masalah
dengan
saudara
kandung
dapat
diberi kartu 1 dan 4 saja. Pencatatan termasuk dilakukan awal cerita terhadap yang seluruh jawaban anak,
salah,
keseleo
lidah,
pandangan pribadi dan kesulitan menemukan kata-kata. Pada saat pelaksanaan tes, mungkin perlu untuk
memberikan semangat pada anak, tetapi jangan sugestif. Lyles bahwa (1958) sikap melakukan positif diri penelitian pada diri yang menunjukkan membantu negative
tester sikap
penyesuaian
anak.
Sedangkan
memunculkan kecemasan dan agresi.
3. Instruksi Dalam hal ini, dan tester harus harus memperhatikan disesuaikan bahwa dengan
instruksi
penjelasan
perkembangan anak. Untuk instruksi dapat dikatakan kepada anak bahwa ia akan diajak bermain di mana dalam permainan itu anak diminta untuk menceritakan gambar-gambar. Anak diminta untuk menceritakan apa yang terjadi, apa apa yang
sedangndilakukan
hewan-hewan
itu,
yang
terjadi
sebelumnya dan apa yang akan terjadi kemudian. Penting untuk disampaikan kepada anak bahwa tidak ada jawaban atau cerita yang salah, semua yang disampaikan adalah benar. Pada umumnya, pada anak yang lebih muda dibutuhkan lebih banyak waktu dan dorongan, sedangkan anak yang lebih tua akan lebih cepat menangkap apa yang diharapkan.
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.26
4. Observasi Pencatatan terhadap akvitas dan tingkah laku anak
penting dilakukan selama pemeriksaan berlangsung. Blatt (1961) menyarankan untuk memperhatikan aktivitas fisik, gesture, ekspresi wajah dan postur dalam kaitannya
dengan respon. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh tester selama
pemeriksaan berlangsung, a.l : 1. Tingkah laku anak selama dites, misalnya seperti : Manifestasi behaviour) Reaksi terhadap Tester Reaksi gambar anak terhadap situasi tes dan terhadap tingkah laku yang nampak (overt
2. Hubungan Antara Instruksi dan urutan Kejadian dalam Cerita, seperti : Instruksi CAT meminta anak untuk memasukkan tiga
periode waktu dalam ceritanya, yaitu masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Berdasarkan cara klien mengikuti instruksi tersebut, maka dapat
dilakukan beberapa penilaian mengenai, : sikap klien terhadap masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang periode waktu di mana anak merasa sangat cemas perspektif waktu anak
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.27
DESKRIPSI/GAMBARAN UMUM TENTANG KARTU-KARTU C.A.T
KARTU 1 Anak-anak ayam duduk mengitari meja yang di atasnya terdapat mangkuk berisi makanan. Pada sisi kiri, ada seekor ayam besar yang tergambar samar Mengungkap : sibling rivalry (persaingan antar saudara), situasi pemberian hadiah atau pemberian hukuman (lewat
siatuasi pemberian makan oleh orang tua), masalah umum yang berkaitan dengan oralitas.
KARTU 2 Seekor beruang menarik tambang pada satu ujung, sementara beruang lain dengan seekor anak beruang menarik ujung
tambang yang lain. Mengungkap : tentang identifikasi anak terhadap figure yang dapat diajak bekerjasama di antara ayah atau ibu, masalah yang berkaitan dengan ketakutan akan agresi, sikap agresi anak atau otonomi.
KARTU 3 Seekor singa dengan pipa dan tongkat duduk di kursi; di sudut kanan bawah, seekor tikus muncul dari lubang. Mengungkap : Singa pada umumnya dipandang sebagai figure ayah yang dilengkapi sebagai diri symbol anak-ana, mereka beberapa peran, pipa dan tongkat. beberapa dan Tikus anak
dipandang
namun singa hal
mengidentifikasi figure
dengan kali,
mengganti
identifikasi mengenai
ini antara
menunjukkan pemenuhan
kebingungan
konflik
kebutuhan dan otonomi.
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.28
KARTU 4 Seekor kangguru memakai topi, membawa keranjang berisi botol susu; di kantongnya ada anak kangguru yang sedang memegang balon; sedangkan anak kangguru yang lebih besar sedang
mengendarai sepeda. Mengungkap : sibling rivalry, hubungan antara ibu-anak, keinginan untuk mandiri dan berkuasa.
KARTU 5 Sebuah kamar yang gelap dengan tempat tidur besar pada latar belakang; di depan terdapat tempat tidur bayi dengan 2 bayi beruang di dalamnya. Mengungkap : hal yang berkaitan dengan dugaan, pengamatan, kebingungan dan keterlibatan emosi pada anak.
KARTU 6 Suatu gua yang gelap dengan gambaran yang samara dari 2 ekor beruang di latar belakang; seekor bayi beruang sedang
berbaring di latar depan. Mengungkap : merupakan pelengkap kartu 5 dan pada kartu ini dapat merefleksikan perasaan cemburu.
KARTU 7 Seekor harimau menunjukkan taring dan cakarnya, menerkam
seekor kera yang sedang melompat ke udara. Mengungkap : hal yang berkaitan dengan tingkat kecemasan anak yang berkaitan dengan adanya agresi.
KARTU 8 Dua ekor kera dewasa duduk di sofa, minum dari cangkir the. Di depan, seekor kera dewasa tengah bicara dengan anak kera.
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.29
Mengungkap : berkaitan dengan peran anak di dalam keluarga. Di samping itu juga menggambarkan konsep anak mengenai
kehidupan social orang dewasa.
KARTU 9 Sebuah kamar yang gelap terlihat melalui pintu terbuka dari kamar yang terang. Dalam kamar gelap terdapat tempat tidur anak-anak yang di dalamnya berdiri seekor kelinci yang
memandang melalui pintu. Mengungkap : ketakutan akan kegelapan, ditinggal sendiri, dipisahkan oleh orang tua, rasa ingin tahu yang besar
mengenai sesuatu hal yang terjadi.
KARTU 10 Seekor anak anjing telungkup di atas lutut anjing dewasa dengan latar belakang situasi kamar mandi. Mengungkap mengenai : kejahatan moral dan anak, hukuman, toilet memperlihatkan training, dan
konsep
kecenderungan regresi.
ANALISA dan INTERPRETASI C.A.T
Hal-hal antara lain : Tema
yang
perlu
diungkap
dalam
menganalisa
CAT,
Tokoh utama cerita (hero) Kebutuhan tokoh dan dorongan-dorongannya Konsep tentang lingkungan Hubungan dengan orang lain Konflik yang signifikan Kecemasan
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.30
Pertahanan diri yang utama dalam mengatasi konflik dan ketakutan Keadekuatan super ego yang ditampilkan oleh hukuman
atas tindakan criminal Ketika mengingterpretasi data CAT, penting untuk
memperhatikan berbagai referensi yang mungkin muncul untuk kejadian pada situasi masa lalu dan masa kini anak, termasuk keadaan keluarga (seperti : bercerai, orang tua tiri,
adopsi, nama dan jenis kelamin saudara kandung) dan situasi kritis serta krisis kehidupan (operasi, diperlakukan tidak adil, penganiayaan seksual dan kematian anggota keluarga).
KESULITAN PENGGUNAAN C.A.T
Beberapa
kesulitan
yang
dihadapi
dalam
penggunaan
CAT
sebagai suatu tes proyeksi, antara lain : 1. Masalah Usia Untuk anak dengan usia antara 3 5 tahun, sangat sulit dilakukan interpretasi CAT secara memuaskan, yang
disebabkan cerita yang dibuat anak pada usia ini kurang mengandung nilai interpretative dan diagnosis, sebaliknya hampir selalu deskriptif. Kesulitan ini terutama
disebabkan karena perkembangan fungsi psikis anak usia tersebut mempersepsi belum mencapai figure kematangan secara untuk serempak, dapat lalu
beberapa
mengintegrasikannya dalam suatu rangkaian abstraksi yang logis dn kemudian menyampaikannya dalam susunan cerita. 2. Mengenai Gambar Usaha Bellak untuk menjadikan CAT sebagai suatu tes yang dapat digunakan masih dalam berbagai kondisi kebudayaan, ini
ternyata
mengalami
kesulitan.
Kesulitan
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.31
terutama
dirasakan
bila
digunakan
di
Asia,
seperti
misalnya yang terjadi di Indonesia : Gambar hewan yang tidak dikenali karena memang hewan tersebut tidak hidup di Indonesia, seperti kangguru
pada kartu 4, juga gambar hewan yang tidak popular, seperti gambar beruang, dsb Gambar yang terlalu kabur sehingga tidak jelas mengenai jenis hewannya, seperti pada kartu 5, 6, dan 9. Gambar dari obyek di dalam kartu dan tumbuh-tumbuhan, seperti pohon dan topi di kartu 4, kursi di kartu 8 dan kamar mandi/toilet di kartu 10. 3. Mengenai Interpretasi Sebagai dengan suatu tes proyeksi, teoritis CAT dari memiliki kaitan erat Oleh
dasar-dasar
psikoanalisa.
karena itu untuk dapat menginterpretasikan CAT, dibutukan pengetahuan mengenai prinsip dasar teori Psikoanalisa.
Diktat Psikodiagnostik VII / TAT / 2005
p.32