PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat...

14

Transcript of PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat...

Page 1: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva
Page 2: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva

PROSIDING PESAT 2015

(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 – Oktober 2015

PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA

MELALUI REVITALISASI PERADABAN

ISSN : 1858 – 2559

PENERBIT

Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

Alamat Redaksi

Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina

Depok, Jawa Barat 16424

Telp: +62-21-78881112 ext. 455

Fax: +62-21-7872829

Email: [email protected]

Laman: http://penelitian.gunadarma.ac.id/pesat

http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat

Page 3: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva

ii

PESAT

Seminar Ilmiah Nasional Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil

Volume 6 – Oktober 2015

956 hal + xv

Editor:

Tri Wahyu Retno Ningsih, Vega Valentine, Indah Mulyani, Risnawati

Desain sampul: Tim Prosiding

Penerbit: Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

©2015. Hak cipta Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma. Dilarang

memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi prosiding ini dalam

bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk fotocopy,

memindai atau dengan sistem penyimpanan lainnya tanpa izin dari penerbit.

ISSN : 1858 – 2559

Page 4: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva

iii

DEWAN REDAKSI

Penanggung Jawab:

Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc.

Prof. Dr. Didin Mukodim MM.

Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.

Ketua Dewan Redaksi:

Dr. Bertalya, SKom., DEA

Komite Ilmiah:

Prof. Dr. Didin Mukodim (Universitas Gunadarma)

Prof. Dr. Dharma Tintri Ediraras SE. Ak. MBA. (Universitas Gunadarma)

Prof. Sahat Sahala Pandjaitan (Universitas Lampung)

Prof. Dr. Waridin, MS. (Universitas Diponegoro)

Prof. Dr. Indah Susilowati, MSc. (Universitas Diponegoro)

Prof. Jamaluddin Ancok (Universitas Gunadarma)

Dr. M.M. Nilam Widyarini, MPsi., Psikolog (Universitas Gunadarma)

Dr. Raziq Hasan, Ir. MTArs. (Universitas Gunadarma)

Dr. Heri Suprapto (Universitas Gunadarma)

Dr. Totok Suhardiyanto, MHum. (Universitas Indonesia)

Dr. Ir. Budi Hermana, M.M. (Universitas Gunadarma)

Prof. Antariksa Sudikno, MEng., PhD. (Universitas Brawijaya)

Editor Pelaksana:

Tri Wahyu Retno Ningsih, SS, MM

Dr. Jacobus Belida Blikololong

Indah Mulyani, SPsi., MSi

Vega Valentine, ST, MMSI, MSc.

Nurlalila, SS, MHum.

Risnawati, SP, MSi.

Sandhi Prajaka, SKom., MMSI

Sampul:

Tim Prosiding

Penerbit:

Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

Page 5: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva

iv

PANITIA PELAKSANA SEMINAR

Penasehat:

Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM.

Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI.

Agus Sumin, SSi., MM

Penanggung Jawab:

Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc.

Prof. Dr. Didin Mukodim MM.

Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.

Ketua Panitia:

Dr. Sri Hermawati, SE., MM.

Sekretaris:

Dr. Bertalya, SKom., DEA

Bendahara:

M.S. Harlina, S.Kom., MMSI

Sekretariat:

Ida Ayu Ari Angreni, ST, MMT

Lilis Setyowati, ST

Riyanto Wibowo, ST

Sarana dan Prasarana:

Dr. Harjanto Sutedjo, MM

Remi Senjaya, SKom. MMSI

Edy Prihantoro, SS, MMSI

Page 6: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham… E-365

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA

SAHAM KOMPAS-100 DENGAN METODE INDEKS TUNGGAL

Jaya Saputra Tuankotta

Sugiharti Binastuti

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

[email protected]

ABSTRAK

Portofolio optimal adalah sekumpulan kesempatan investasi yang bertujuan untuk memilih

kombinasi yang optimal dari saham-saham yang dimilikinya, yaitu berupa keuntungan yang

optimal yang berarti bahwa mendapat keuntungan yang tertinggi pada risiko tertentu atau

mendapat keuntungan tertentu pada risiko terendah. Penelitian ini bertujuan menganalisis

pembentukan dan pergerakan portofolio optimal investasi saham pada indeks kompas 100 dalam

tiga periode tahunan selama Januari 2013 - Mei 2015 dengan menggunakan model indeks

tunggal. Dari hasil penelitian diketahui tingkat keuntungan portofolio dalam periode 3 tahunan

secara berturut-turut adalah 10,6%, 5.91%, dan 13.5% dengan risiko portofolio adalah masing-

masing periode sebagai berikut 12.5%, 10.1%, dan 17.1%. Dari perhitungan ke tiga periode

tersebut diketahui pada periode I terdapat 4 saham, periode II terdapat 4 saham, periode III

terdapat 8 saham yang merupakan saham pembentuk portofolio dan dari hasil tersebut telah

menunjukkan adanya pergerakan saham pembentuk portofolio optimal.

Kata kunci: single indeks model, kompas 100, portofolio optimal

PENDAHULUAN

Perkembangan dunia investasi

mengalami peningkatan yang cukup

signifikan. Hal ini bisa dilihat banyaknya

instrument-instrumen investasi yang

tersedia dipasaran baik yang disediakan

oleh lembaga keuangan maupun

nonkeuangan. Salah satu sarana investasi

jangka panjang dalam instrument

keuangan yang sering digunakan oleh

institusi-institusi pemerintah, swasta,

maupun BUMN dalam mencari

pendanaan jangka panjang atau

menginvestasikan uang yang dimiliki

untuk memperoleh manfaat dimasa yang

akan datang yang kita kenal adalah saham.

Jumlah emiten yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015 mencapai 507 perusahaan. Hal ini tentu

akan memberikan banyak pilihan kepada

para investor individual atau institusi,

bahwa saham apa yang seharusnya layak

untuk di investasikan agar memperoleh

manfaat keuntungan di masa yang akan

datang. Dalam berinvestasi ada 2 hal yang

harus benar-benar diperhatikan ketika

hendak berinvestasi, diantaranya berapa

tingkat keuntungan yang akan diperoleh

dan berapa besar tingkat risiko yang akan

dihadapi. Tingkat keuntungan setiap

saham berbeda-beda antara saham satu

dengan lainnya, begitupun dengan risiko

yang ditawarkan oleh setiap investasi

berbeda-beda.

Umumnya investor bersikap

menghindari risiko (risk avoiding), maka

investor hanya akan memilih investasi

yang lebih kecil risikonya bila dihadapkan

pada pilihan return yang sama, meskipun

untuk memperoleh profit yang tinggi

seringkali terbatas oleh adanya risiko

tertentu. Untuk dapat meminimalisir

tingkat risiko yang akan dihadapi, maka seorang investor harus dapat melakukan

diversifikasi dalam bentuk portofolio.

Analisis yang digunakan yang

berhubungan dengan risiko dan tingkat

return portofolio adalah model indeks

tunggal. Model indeks tunggal didasarkan

pada pengamatan bahwa harga dari suatu

Page 7: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

E-366 Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham…

saham akan berfluktuasi searah dengan

pergerakan indeks harga pasar.

Portofolio optimal pada metode

indeks tunggal didasarkan pada proksi

yang biasa disebut Excess Return to Beta

Ratio (ERB), yaitu rasio antar excess-

return dengan beta. Portofolio optimal

akan berisi aktiva-aktiva dengan nilai

rasio ERB yang tinggi, sedangkan nilai

rasio ERB lebih kecil tidak dimasukkan ke

dalam portofolio optimal. Oleh karena itu,

diperlukan proksi pembatas yaitu Cut off

point yang merupakan titik pembatas yang

memisahkan saham-saham mana saja

yang akan dimasukkan dalam portofolio

optimal.

Penelitian ini dilakukan untuk

implementasi dan analisis portofolio

saham yang memaksimalkan return dan

meminimalkan risiko dengan membentuk

portofolio optimal.

Berdasarkan uraian latar belakang yang

telah di jelaskan diatas, studi ini bertujuan

untuk menganalisis pembentukan

portofolio saham optimal pada Saham

Kompas 100 menggunakan metode indeks

tunggal periode 2010-2015.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif

kuantitatif, yaitu penelitian yang

dilakukan untuk memberi gambaran yang

lebih detail mengenai suatu gejala atau

fenomena (Prasetyo, 2007:42). Adapun

hal-hal yang akan dideskripsikan, dicatat,

dianalisis dan diinterpretasikan dalam

peneliltian ini adalah segala sesuatu yang

berkaitan dengan pembentukan portofolio

saham-saham Kompas 100 di Bursa Efek

Indonesia periode tahun 2013-2015

dengan menggunakan Model Indeks

Tunggal.

Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Tingkat keuntungan (return) dan

risiko saham Tingkat keuntungan (return) saham

adalah selisih antara harga

pembukaan dengan harga penutupan

saham.(Ross et.al, 2002:238):

(1)

Dimana :

Ri = Tingkat Keuntungan Realisasi

Pt = Harga Saham Periode t

Sedangkan tingkat keuntungan yang

diharapkan (expected return) (Zubir,

2011:5):

(2)

Dimana :

E(Ri) =tingkat keuntungan yang

diharapkan saham i

Rit = tingkat keuntungan saham i pada

hari ke t

N = periode waktu atau periode jumlah

hari observasi

2. Risiko saham: perbedaan antara

tingkat keuntungan yang diinginkan

(expected return) dan realisasi tingkat

keuntungan yang terjadi (realized

return). Standar deviasi adalah

pengukuran yang digunakan untuk

menghitung risiko (Zubir, 2011:23):

(3)

Dimana :

Rit = tingkat keuntungan saham i

pada hari ke t

E(Ri) = jumlah keuntungan yang

diharapkan saham i

n = jumlah hari observasi

3. Tingkat keuntungan dan risiko

pasar a. Tingkat keuntungan pasar

(Jogiyanto, 2003:232):

(4)

Page 8: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham… E-367

Rmt = tingkat keuntungan pasar

periode t

IHSGt = IHSG periode t

= IHSG periode

sebelumnya

a. Risiko Pasar adalah selisih antara

tingkat keuntungan yang

diharapkan dengan tingkat

keuntungan pasar yang

terealisasi.

(5)

Dimana :

= varian tingkat keuntungan

pasar

Rmt = tingkat keuntungan pasar

pada hari ke t

E(Rm) = tingkat keuntungan

pasar yang diharapkan

n = jumlah hari observasi

4. Kovarians, Beta dan Alpha a. Kovarians antara return pasar dan

return pasar dapat dihitung

dengan rumus (Jones, 2010:176):

(6)

Dimana:

= covarians antara saham dan pasar

Ri = tingkat keuntungan pada

saham i

E(Ri) = tingkat keuntungan yang

diharapkan dari saham

m = kemungkinan hasil sejumlah

dari periode pengamatan suatu

saham

b. Beta dapat dihitung dengan rumus

(Bodie et.al, 2002:302):

(7)

Dimana :

βi= beta saham

im = kovarian tingkat keuntungan

antara saham i dengan tingkat

keuntungan pasar

= varian tingkat keuntungan

pasar

c. Alpha merupakan variabel yang

tidak dipengaruhi oleh tingkat

keuntungan pasar. (Bodie et.al,

2002:295):

Dimana :

= Alpha saham E(Ri) = tingkat keuntungan yang

diharapkan dari saham i

5. Varians dari Kesalahan Residu

Varians dari kesalahan residu

merupakan variabel yang

menunjukkan besarnya risiko tidak

sistematis.(Bodie et.al, 2002:295):

(8)

Dimana :

= varians dari kesalahan residu

= varians residu

= beta saham

= varians tingkat keuntungan

pasar

a. Tingkat Excess Return to Beta (ERB)

(Jogiyanto, 2003:253):

(9)

Dimana :

ERBi = Excesss Return to Beta saham

ke-i

E(Ri) = tingkat keuntungan saham

yang diharapkan

Rbr = tingkat keuntungan aktiva

bebas risiko

βi= beta saham ke-i

b. Cut off Rate (Ci ) merupakan titik

pembatas yang digunakan untuk

menentukan apakah suatu saham

dapat dimasukkan ke dalam

portofolio atau tidak.(Fakhruddin dan

Hadianto, 2001:194):

(10)

Page 9: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

E-368 Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham…

Dimana :

E(Ri) = tingkat keuntungan yang

diharapkan untuk saham ke-i

Rbr = tingkat keuntungan aktiva

bebas risiko

βi= beta saham ke-i

= varian dari kesalahan residu

(11)

Dimana :

= beta saham i

= varians dari kesalahan residu

Setelah mendapat nilai Ai dan Bi,

selanjutnya nilai Ci dapat dihitung

dengan rumus (Jogiyanto, 2003:255):

(12)

Menentukan Besarnya Proporsi Dana

(Xi )

(13)

Dengan Xi adalah sebesar :

(14)

Dimana :

Wi = proporsi saham ke-i

k = jumlah saham di portofolio optimal

βi= beta saham ke-i

= varians dari kesalahan residu saham

ke-i

ERBi = Excess Return to Beta saham ke-i

C* = nilai cut-off point yang merupakan

nilai terbesar

a. Tingkat keuntungan portofolio

(Jogiyanto, 2003:247):

E(Rp) = αp + βp . E(Rm) (15)

Dimana :

E(Rp) = tingkat keuntungan yang

diharapkan dari portofolio

αp= rata-rata tertimbang dari alpha

tiap saham

βp= rata-rata tertimbang dari beta

tiap sekuritas

E(Rm) = tingkat keuntungan yang

diharapkan dari pasar

b. Risiko portofolio (Fakhruddin dan

Hadianto, 2001:248):

(16)

Dimana :

= varian portofolio

= risiko yang

berhubungan dengan pasar

= rata-rata tertimbang

dari resiko masing-masing

perusahaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 merupakan perbandingan

tingkat keuntungan yang dihasilkan atas

saham dengan sertifikat bank Indonesia,

apabila kita memutuskan ingin

berinvestasi pada salah satu instrument

saham atau sertifikat bank Indonesia.

Selama periode penelitian terlihat bahwa

tingkat keuntungan yang diberikan oleh

SBI jauh lebih tinggi jika dibandingkan

tingkat keuntungan pasar saham, namun

bukan berarti bahwa SBI tidak memiliki

tingkat risiko sama sekali. SBI memiliki

risiko, namun risiko yang diberikan itu

sangat kecil, karena SBI mendapat

jaminan dari pemerintah langsung. Oleh

karenanya SBI disebut sebagai investasi

bebas risiko.

Tabel 1. Perkembangan Return dan Risiko Pasar serta Risk-free

INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Market Return 3.18% 0.65% 0.83% -0.30% 1.56% 0.08%

Market Risk 4.20% 3.76% 2.82% 4.23% 2.14% 2.57%

Δ Risk-Free 2010-2015 6.70% 6.54% 4.41% 5.79% 7.04% 6.71%

Sumber: Hasil Olah Data

Page 10: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham… E-369

Saham Agresif dan Pasif

Saham terhadap kondisi pasar

secara umum ditunjukkan oleh koefisien

beta (β). Koefisien beta dapat bernilai

positif ataupun negative. Jika beta positif,

maka kenaikan tingkat keuntungan pasar

akan menyebabkan kenaikan tingkat

keuntungan saham. Sedangkan jika beta

negative, maka kenaikan tingkat

keuntungan pasar akan menyebabkan

penurunan tingkat keuntungan saham.

Besarnya koefisien beta (β) yang normal

adalah β=1. Bila β<1 disebut sebagai

saham yang lemah (defensive stock), yang

berarti jika ada kenaikan tingkat

keuntungan pasar sebesar X% maka

tingkat keuntungan saham akan naik

kurang dari X% dan begitu pula

sebaliknya. β>1 disebut saham agresif

(aggressive stock), yang berarti jika

tingkat keuntungan pasar naik sebesar X%

maka tingkat keuntungan saham akan

mengalami kenaikan lebih dari X% dan

begitu pula sebaliknya.

Pada tabel diatas saham yang

memiliki nilai β<1 dimiliki oleh MPPA,

BUMI, JSMR, INTP, ADMG, BHIT,

AISA, BBRI, INCO, PTBA, MEDC,

ANTM, BNII, ASII, GGRM, ITMG,

ISAT, TINS, UNTR, AALI, SGRO, ISIP.

Sedangkan yang memiliki nilai β>1 ialah

PLNF, SMRA, ASRI, BBKP, CTRA,

ADHI, BBNI, CPIN, PNBN, KIJA,

ENRG, RALS, BSDE, SMCB, PGAS,

TLKM, BKSL, BMRI, AKRA, KLBF,

BDMN, ADRO, GJTL, INDY, SMGR,

LPKR, BBCA, MNCN.

Besarnya koefisien beta (β) yang

normal adalah β=1. Bila β<1 disebut

sebagai saham yang lemah (defensive

stock), yang berarti jika ada kenaikan

tingkat keuntungan pasar sebesar X%

maka tingkat keuntungan saham akan naik

kurang dari X% dan begitu pula

sebaliknya. β>1 disebut saham agresif

(aggressive stock), yang berarti jika

tingkat keuntungan pasar naik sebesar X%

maka tingkat keuntungan saham akan

mengalami kenaikan lebih dari X% dan

begitu pula sebaliknya.

Tabel 2 Saham Agresif dan Pasif Tahun 2014

Aggressive Stocks Defensive Stocks

SAHAM βi>1 SHM βi>1 SAHAM βi<1

ADHI 4.9 TINS 1.8 PGAS 0.86

BKSL 4.1 SMGR 1.73 CPIN 0.84

SMRA 3.29 INDY 1.51 RALS 0.71

SGRO 2.85 BBRI 1.49 BNII 0.69

CTRA 2.59 ADMG 1.47 BBKP 0.63

ASRI 2.43 PNLF 1.42 LPKR 0.6

INCO 2.41 BMRI 1.4 GGRM 0.6

AALI 2.37 BSDE 1.29 MEDC 0.37

ANTM 2.33 KIJA 1.29 SMCB 0.24

AISA 2.28 AKRA 1.29 MNCN 0.24

UNTR 2.27 BBNI 1.25 BBCA 0.21

JSMR 2.2 KLBF 1.24 BDMN -0.15

PNBN 2.04 BHIT 1.16 ITMG -0.29

BUMI 1.99 ENRG 1.15 ISAT -0.33

GJTL 1.98 ISIP 1.14 ADRO -1.97

ASII 1.96 TLKM 1.11

MPPA 1.82 PTBA 1.03

INTP 1.81

Sumber: Hasil Olah Data

Page 11: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

E-370 Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham…

Tabel 3

Saham Agresif dan Pasif Tahun 2015

Aggressive Stocks Defensive Stocks

SAHAM βi>1 SAHAM βi<1 SAHAM βi<1

MPPA 3.29 PGAS 0.89 INTP

-

0.14

BKSL 3.27 PNLF 0.78 BNII

-

0.18

MNCN 2.93 SGRO 0.58 CTRA

-

0.25

BHIT 2.46 ENRG 0.57 INDY

-

0.27

ITMG 2.4 ANTM 0.5 AALI

-

0.38

KIJA 2.26 AKRA 0.49 TINS

-

0.53

GJTL 1.94 ADHI 0.48 MEDC

-

0.69

PNBN 1.9 BBKP 0.45 INCO

-

0.98

BDMN 1.82 ISAT 0.43 SMCB

-

1.55

BMRI 1.63 SMRA 0.33 BUMI

-

1.69

BBNI 1.59 TLKM 0.3

BBRI 1.55 GGRM 0.27

BSDE 1.47 ADRO 0.13

ASII 1.43 ASRI 0.04

BBCA 1.4 KLBF

-

0.02

UNTR 1.4 ISIP

-

0.09

AISA 1.21 SMGR

-

0.09

CPIN 1.13 RALS -0.1

JSMR 1.12 PTBA

-

0.12

LPKR 1.06 ADMG

-

0.14

Sumber: Hasil Olah Data

Pada tabel 2, saham yang memiliki

nilai β<1 dimiliki oleh PGAS, PNLF,

SGRO, ENRG, ANTM, AKRA, ADHI,

BBKP, ISAT, SMRA, TLKM, GGRM,

ADRO, ASRI, KLBF, ISIP, SMGR,

RALS, PTBA, ADMG, INTP, BNII,

CTRA, INDY, AALI, TINS, MEDC,

INCO, SMCB, BUMI.

Sedangkan yang memiliki nilai

β>1 ialah MPPA, BKSL, MNCN, BHIT,

ITMG, KIJA, GJTL, PNBN, BDMN,

BMRI, BBNI, BBRI, BSDE, ASII,

BBCA, UNTR, AISA, CPIN, JSMR,

LPKR.

Penentuan Portofolio Optimal

Berdasarkan Model Indeks Tunggal

Perhitungan untuk menentukan

portofolio optimal akan sangat di

mudahkan jika hanya didasarkan pada

sebuah angka yang dapat menentukan

apakah suatu sekuritas dapat dimasukkan

kedalam portofolio optimal tersebut.

Angka tersebut adalah rasio antar excess

return dengan beta (excess return to beta).

Excess return didefinisikan sebagai selisih

tingkat keuntungan yang diharapkan

dengan tingkat keuntungan aktiva bebas

risiko. Excess return to beta berarti

mengukur kelebihan tingkat keuntungan

relative terhadap satu unit resiko yang

tidak dapat di deversifikasikan yang di

ukur dengan beta. Rasio ini juga

menunjukkan hubungan antara dua factor

penentu investasi, yaitu tingkat

keuntungan dan risiko suatu saham.

Metode yang digunakan dalam

pembentukan portofolio optimal dari 50

saham ini adalah model indeks tunggal

(single index model). Dalam penelitian ini

saham-saham yang akan di masukkan

dalam suatu portofolio, perlu adanya suatu

kriteria tertentu.

Pada model indeks tunggal,

langkah pertama yang dilakukan adalah

menyusun ke-50 saham tersebut kedalam

peringkat berdasarkan rasio kelebihan

tingkat pengembalian terhadap beta

(excess return to beta). Selama periode

2013-2015 dengan jumlah sampel saham

sebanyak 50 emiten, berdasarkan hasil

saringan yang dilakukan, diantaranya :

1. Saham yang selalu masuk listing

selama 3 periode tahun berturut-turut

2. Mimiliki nilai ERB>C*

Dari 2 kriteria diatas maka saham yang

masuk dalam portofolio optimal hanya 4

saham pada tahun 2013, 4 saham pada

tahun 2014, dan 16 saham pada tahun

2015.

Page 12: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham… E-371

Tabel 4

Saham Pembentuk Portofolio Optimal Periode 2013 dan 2014

JAN 2013-DES 2013 JAN 2014-DES2014

Saham ERB c* Saham ERB c*

AALI 0.169775 0.000968 ADRO 0.035534 0.0002055

ISIP 0.107248 0.000968 BDMN 0.411232 0.0002055

SGRO 0.219434 0.000968 MEDC 0.085835 0.0002055

UNTR 0.485042 0.000968 PNBN 0.053304 0.0002055 Sumber: Hasil Olah Data

Pada periode januari 2013-

desember 2013 hanya terdapat 4 saham

dari 50 sampel saham yang memiliki nilai

ERB positif dan nilai ERB>C*, sehingga

ke-4 saham tersebut masuk dalam dalam

portofolio. Saham tersebut diantaranya

AALI, ISIP, SGRO, UNTR. Pada periode

januari 2014-desember 2014 hanya

terdapat 4 saham dari 50 sampel saham

yang memiliki nilai ERB positif dan nilai

ERB>C*, sehingga ke-4 saham tersebut

masuk dalam portofolio. Saham tersebut

diantaranya ADRO,BDMN, MEDC,

PNBN.

Pada Januari 2015-Mei 2015

terdapat 16 saham dari 50 sampel saham

yang memiliki nilai ERB positif dan nilai

ERB>C*, sehingga ke-16 saham tersebut

masuk dalam portofolio. Saham tersebut

diantaranya : AALI, ADMG, BNII,

BUMI, CTRA, INCO, INDY, INTP,

KLBF, ISIP, MEDC, PTBA, RALS,

SMCB, SMGR, TINS.

Berdasarkan tabel 6, portofolio

yang terbentuk pada tahun 2013 terdiri

dari 4 saham yaitu: AALI, ISIP, SGRO,

UNTR, dimana dari portofolio tersebut

menghasilkan tingkat keuntungan yang

diharapkan sebesar 10,6% dengan tingkat

risiko sebesar 12,4% pertahun. Sementara

untuk tahun 2014, Saham yang menjadi

pembentuk portofolio adalah ADRO,

BDMN, MEDC, PNBN, dimana dari

portofolio tersebut menghasilkan tingkat

keuntungan yang diharapkan sebesar

5,91% dengan tingkat risiko sebesar

10,16% pertahun.

Pada lima bulan pertama tahun

2015, jumlah saham pembentuk portofolio

terdiri dari 8 saham yaitu ADMG, BNII,

INTP, KLBF, PTBA, RALS, SMGR,

TINS, dimana dari portofolio tersebut

menghasilkan tingkat keuntungan yang

diharapkan sebesar 13,58% dengan

tingkat risiko sebesar 17,1% pertahun.

Tabel 5

Saham Pembentuk Portofolio Optimal Periode 2015

JAN 2015-MAY 2015

Saham ERB c* Saham ERB c*

AALI 0.169316 0.002229 KLBF 3.1862 0.002229

ADMG 0.866982 0.002229 ISIP 1.217793 0.002229

BNII 0.443075 0.002229 MEDC 0.107501 0.002229

BUMI 0.051189 0.002229 PTBA 0.846567 0.002229

CTRA 0.220071 0.002229 RALS 0.783435 0.002229

INCO 0.084014 0.002229 SMCB 0.082551 0.002229

INDY 0.475844 0.002229 SMGR 1.124088 0.002229

INTP 0.564525 0.002229 TINS 0.277163 0.002229

Sumber: Hasil Olah Data

Page 13: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

E-372 Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham…

Tabel 6

Alpha, Beta, Return, dan Risk Portofolio

Januari 2013-Desember 2013 Januari 2014-Desember 2014

Saham αp βp Saham αp βp

AALI 0.16 0.95

ADRO 1.8 50.7

ISIP 0.18 1.66

BDMN 2.65 6.46

SGRO 3.05 13.9

MEDC 0.21 2.41

UNTR 7.39 15.23

PNBN 0.25 4.72

∑αp dan ∑βp 10.78 31.74 ∑αp dan ∑βp 4.91 64.29

E(Rp) 0.1068

E(Rp) 0.0591

σp2 0.0156

σp2 0.0103

P 0.1248 Σp 0.1016

Sumber: Hasil Olah Data

Tabel 7

Alpha, Beta, Return, dan Risk Portofolio

Periode Jan 2015-May2015

Saham αp βp

ADMG 1.19 1.37

BNII 37.97 85.70

INTP 0.47 0.84

KLBF 39.25 12.32

PTBA 1.12 1.33

RALS 0.05 0.07

SMGR 5.29 4.71

TINS 50.27 181.39

∑αp dan ∑βp 135.63 287.71

E(Rp) 0.1358

σp2 0.0293

σp 0.171

Sumber: Hasil Olah Data

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan

yang telah dilakukan, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut: a) Setelah

dilakukan perhitungan dengan

menggunakan metode indeks model,

selama 6 periode, dimana pada periode

Januari 2010-Desember 2011 diperoleh 9

saham yang memenuhi kriteria dalam

pembentukan portofolio optimal

diantaranya ADHI, ASRI, BBNI, BHIT,

CPIN, GJTL, KLBF, ISIP, MNCN. Pada

periode Januari 2011-Desember 2011

diperoleh 9 saham yang memenuhi

kriteria dalam pembentukan portofolio

optimal diantaranya ADRO, BDMN,

CPIN, MEDC, MNCN, PTBA, RALS,

SGRO, TINS. Pada periode Januari 2012-

Desember 2012 diperoleh 6 saham yang

memenuhi kriteria dalam pembentukan

portofolio optimal diantaranya adalah

ADHI, AISA, BHIT, KLBF, MNCN,

RALS. Pada periode 2013 diperoleh 4

saham yang memenuhi kriteria dalam

pembentukan portofolio optima

diantaranya adalah AALI, ISIP, SGRO,

UNTR. Pada paeriode 2014 diperoleh 4

saham yang memenuhi Kriteria dalam

pembentukan portofolio optimal

diantaranya adalah ADRO, BDMN,

MEDC, PNBN. Pada periode Januari

2015-May 2015 diperoleh 8 saham yang

memenuhi kriteria dalam pembentukan

portofolio optimal diantaranya adalah

ADMG, BNII, INTP, KLBF, PTBA,

RALS, SMGR, TINS; b) Secara rata-rata

selama periode penelitian return

Portofolio optimal yang terbentuk adalah

10% dengan tingkat risiko sebesar 13,2%.

Bagi pada investor hasil penelitian ini

dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam menentukan

keputusan investasi dalam bentuk saham

dimasa yang akan datang yaitu dengan

membentuk portofolio optimal, sehingga

dapat menghasilkan return yang optimal

dan dapat meminimalisir risiko yang

ditanggung. Sementara untuk perusahaan

yang sahamnya belum memenuhi syarat

untuk masuk dalam portofolio optimal,

sebaiknya melakukan perbaikan kinerja

perusahaannya, agap performa sahamnya

meningkat. Bagi para peneli dan praktisi

Page 14: PROSIDING PESAT 2015 - Rowland Bismark.F. Pasaribu · PDF filetunggal. Dari hasil ... Tingkat keuntungan (return) dan risiko saham Tingkat keuntungan ... Rbr = tingkat keuntungan aktiva

Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Teknik Sipil) Vol. 6, Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

Tuankotta dan Binastuti, Pembentukan Portofolio Saham… E-373

dunia investasi,disarankan untuk

mengembangkan memperkaya analisis

optimasi portofolio saham dengan metode

lain, seperti menggunakan metode

Markowitz atau metode-metode lainnya

yang lebih akurat dalam mengevaluasi

kandidat saham-saham khususnya yang

berkaitan dengan analisis portofolio

optimal.

DAFTAR PUSTAKA Ahmad, kamarudin. 2004. Dasar-Dasar

Manajemen Investasi dan

Portofolio. Cetakan Kedua. Jakarta:

PT.Rineka Cipta

Fakhrudin, M Hendy dan Tjiptono

Darmadji. 2011. Pasar Modal di

Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Halim, A. 2005. Analisis Investasi. Edisi

Kedua. Jakarta: Salemba Empat

Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori

Portofolio dan Analisis Sekuritas.

Yogyakarta: AMP YKPN

Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan

Analisis Investasi. Edisi Ketujuh.

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Kasiram. 2008. Metodologi Penelitian

Kualitatif-Kuantitatif. Yogyakarta:

UIN-Maliki Press

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan

Pasar Modal. Edisi Ketiga.

Yogyakarta: Ekonisia