PERENCANAAN PERKERASAN KAKU DI RUAS JALAN...
-
Upload
truongminh -
Category
Documents
-
view
223 -
download
1
Transcript of PERENCANAAN PERKERASAN KAKU DI RUAS JALAN...
-
i
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU DI RUAS JALAN GATOT SUBROTO SEKSI I (STA 0+000 STA 0+908) DAN JALAN TERUSAN GATOT SUBROTO
SEKSI II (STA. 0+000 STA. 0+326) DI KOTA BANDUNG, PROVINSI JAWA BARAT
TUGAS AKHIR
DIPLOMA III
Disusun oleh :
OKTOVIANUS R. CHERRY
SRI HANDAYANI
NIM : 101123007 NIM : 101123011
PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK SIPIL UMUM POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
KERJASAMA DENGAN PUSDIKLAT - BALAI PSDM WILAYAH I BANDUNG
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2013
-
ii
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU DI RUAS JALAN GATOT SUBROTO SEKSI I (STA. 0+000 STA. 0+908)
DAN JALAN TERUSAN GATOT SUBROTO SEKSI II (STA. 0+000 STA. 0+326) DI KOTA BANDUNG
PROVINSI JAWA BARAT
Disusun Oleh :
OKTOVIANUS R. CHERRY NIM : 101123007
SRI HANDAYANI NIM : 101123011
Telah dilaksanakan Sidang Tugas Akhir
Pada Tanggal : 04 Juli 2013
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Politeknik Negeri Bandung,
(ANGGA MARDITAMA S. S, ST, MT)
NIP. 19840306 200912 1 004
Dosen Pembimbing Kementerian Pekerjaan Umum
(Ir. MAMAN SUPRATMAN, M.Si) NIP. 19540820 198003 1 006
-
iii
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU DI RUAS JALAN GATOT SUBROTO SEKSI I (STA. 0+000 STA. 0+908) DAN
JALAN TERUSAN GATOT SUBROTO SEKSI II (STA. 0+000 STA. 0+326) DI KOTA BANDUNG
PROVINSI JAWA BARAT
Disusun Oleh :
Nama : OKTOVIANUS R. CHERRY Nama : SRI HANDAYANI NIM : 101123007 NIM : 101123011
Telah dilaksanakan Sidang Tugas Akhir
Pada Tanggal : 04 Juli 2013
Dosen Penguji Politeknik Negeri Bandung,
(ANGGA MARDITAMA S. S, ST, MT)
NIP. 19840306 200912 1 004
Dosen Penguji Kementerian Pekerjaan Umum,
(Ir. MAMAN SUPRATMAN, M.Si)
NIP. 19540820 198003 1 006
Dosen Penguji Politeknik Negeri Bandung,
(ASEP SUNDARA, BSCE, MT) NIP.19591201 1991 1 001
Dosen Penguji Kementerian Pekerjaan Umum,
(Ir. EDIE DJUNAEDIE) NIP. 110 018 953
-
iv
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU DI RUAS JALAN GATOT SUBROTO SEKSI I (STA 0+000 STA 0+908)
DAN JALAN TERUSAN GATOT SUBROTO SEKSI II (STA. 0+000 STA. 0+326) DI KOTA BANDUNG,
PROVINSI JAWA BARAT
OKTOVIANUS R. CHERRY NIM : 101123007 SRI HANDAYANI NIM : 101123011
ABSTRAK
Ruas Jalan Gatot Subroto dan Jalan Terusan Gatot Subroto menurut statusnya adalah
Jalan Kota, bila dilihat dari fungsinya, ruas jalan ini merupakan jalan Kolektor Sekunder yang
menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder kedua lainnya, atau
menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga. Dari segi ekonomi,
jalan tersebut mempunyai peranan yang tinggi karena berada pada jalur peruntukan jasa,
industri, perdagangan dan wisata. Dalam perencanaannya dibagi menjadi 2 (dua) seksi
perencanaan yaitu ruas Jalan Gatot Subroto seksi I (STA. 0+000 STA. 0+908) dan Jalan
Terusan Gatot Subroto seksi II (STA. 0+000 STA. 0+326).
Sehubungan dengan perkembangan lalu lintas yang demikian pesat, dan adanya faktor
lingkungan, serta faktor alam yang dapat mempengaruhi penurunan kondisi ruas-ruas jalan
untuk dapat meningkatkan pelayanan jalan, baik dari segi struktur, kapasitas maupun alinyemen,
maka diperlukan suatu perencanaan teknis yang terbaik dan ekonomis dengan memperhatikan
keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, serta faktor lingkungan.
Dari hasil perhitungan untuk ruas jalan Gatot Subroto seksi I diperoleh tebal pelat beton
19 cm, sambungan menggunakan dowel 28 mm, panjang 450 mm, dengan jarak 300 mm. Tie
bar menggunakan 16 mm, panjang 700 mm dengan jarak antar tie bar 750 mm. Saluran
samping menggunakan bentuk segi empat, dari debit rencana 0,320 m3/detik diperoleh
kedalaman (h) = 0,5 m, lebar saluran (b) = 0,8 m, tinggi jagaan (w) = 0,5 m dengan debit
saluran = 0,420 m3/detik. Hasil perhitungan untuk ruas jalan Terusan Gatot Subroto seksi II
diperoleh tebal pelat = 15 cm, sambungan menggunakan dowel 24 mm, panjang 450 mm,
dengan jarak 300 mm. Tie bar menggunakan 16 mm, panjang 700 mm dengan jarak antar tie
bar 750 mm. Saluran samping menggunakan bentuk segi empat, dari debit rencana 0,093
m3/detik diperoleh kedalaman (h) = 0,4 m, lebar saluran (b) = 0,5 m, tinggi jagaan (w) = 0,45 m
dengan debit saluran = 0,100 m3/detik.
Kata kunci : Perkerasan kaku, Saluran samping, Metode Bina Marga
THE RIGID PAVEMENT PLANNING OF
-
v
GATOT SUBROTO ROAD SECTION I (STA 0+000 STA 0+908) AND GATOT SUBROTO CANAL ROAD SECTION II (STA. 0+000 STA. 0+326)
BANDUNG, WEST JAVA
OKTOVIANUS R. CHERRY, NIM : 101123007 SRI HANDAYANI, NIM : 101123011
ABSTRACT
Gatot Subroto and Gatot Subroto Canal road is one of many City Main Street, in terms of its
function, this road is a secondary collector road that connects the second secondary area with
another second secondary area, or connecting second secondary area with third secondary area.
From an economic perspective, the road has a high role on track designation for services,
industry, trade and tourism. In the plan would be divided into two (2) sections, namely Gatot
Subroto Road Section I (STA. 0 +000 - STA. 0 +908) and Gatot Subroto Canal Road Section II
(STA. 0 +000 - STA.0+326).
For the development of traffic so rapidly, and the presence of environmental factors, as
well as natural factors that can decrease the improvement of road service, both in terms of
structure, capacity and alignment, it needs a plan that technical and economical best with respect
to the safety and comfort of road users, as well as environmental factors.
The calculation taken from Gatot Subroto road section I gained 19 cm thick concrete
slab, using a dowel connection 28 mm, length 450 mm, with 300 mm spacing. Tie bar using
16 mm, length 700 mm with a distance of 750 mm between tie bars. Edge of the channel using a
rectangular shape, of a discharge plan obtained 0,320 m3/second depth (h) = 0.5 m, width of the
channel (b) = 0.8 m, high surveillance (w) = 0.5 m with a discharge channel = m3/second 0.420.
Calculation results for the Gatot Subroto canal road section II obtained slab thickness = 15 cm,
using a dowel connection 24 mm, length 450 mm, with 300 mm spacing. Tie bar using 16 mm,
length 700 mm with a distance of 750 mm between tie bars. Edge of the channel using a
rectangular shape, of a discharge plan m3/second 0.093 obtained depth (h) = 0.4 m, width of the
channel (b) = 0.5 m, high surveillance (w) = 0.45 m with a discharge channel = 0,100 m3/second.
Keywords: Rigid Pavement, Edge of channel, Highways Methods
-
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas selesainya pembuatan tugas akhir dengan judul Perencanaan Perkerasan Kaku di Ruas Jalan Gatot Subroto Seksi I (STA. 0+000 STA 0+908) dan Jalan Terusan Gatot Subroto Seksi II (STA. 0+000 STA. 0+326) di Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.
Adapun penulisan tugas akhir ini merupakan syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III pada program studi Teknik Sipil Umum di Politeknik Negeri Bandung.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Erwin Agus, MM, selaku Kepala Balai Pengembangan SDM Wilayah I Bandung.
2. Bapak Ir. Mei Sutrisno, MSc, Ph.D selaku Direktur Politeknik Negeri Bandung.
3. Bapak Ir. Taufik Hamzah, MSA, MBA selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung.
4. Bapak Ir. Mochamad Duddy Studyana, MT selaku Kepala Satuan Tugas Politeknik Negeri Bandung Kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum.
5. Bapak Syahril, Dr, BSCE,MT selaku Koordinator Tugas Akhir Politeknik Negeri Bandung Kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum.
6. Bapak Angga Marditama S.S, ST., MT selaku Dosen Pembimbing dari Politeknik Negeri Bandung.
7. Bapak Ir. Maman Supratman, MSi, selaku Dosen Pembimbing dari Kementerian Pekerjaan Umum.
8. Bapak Asep Sundara, BSCE, MT, Dosen Penguji dari Politeknik Negeri Bandung.
9. Bapak Ir. Edie Djunaedie, selaku Dosen Penguji dari Kementerian Pekerjaan Umum.
10. Keluarga kami tercinta, yang selalu berdoa dan member dukungan penuh dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
11. Rekan rekan seangkatan Tahun 2010 yang telah memberikan bantuan berupa dukungan dan semangat dalam penulisan Tugas akhir ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu secara tertulis yang telah membantu terlaksananya penyusunan Tugas Akhir ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan masih memiliki kekurangan dalam penyajiannya, sehingga jika ada kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan tulisan ini kami terima dengan lapang dada.
Penutup kata, mudah-mudahan tulisan ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pihak yang membutuhkannya.
Bandung, Juli 2013
Penulis
-
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
ABSTRAK .............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. I-1
1.2. Tujuan ............................................................................................................. I-11
1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah ............................................................ I-11
1.4. Sistematika Penulisan ..................................................................................... I-11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka .............................................................................................. II-13
2.2. Dasar Teori ....................................................................................................... II-14
2.2.1. Pengertian, Struktur dan Jenis Perkerasan Beton Semen ..................... II-14
2.2.2. Persyaratan Teknis ................................................................................ II-15
2.2.2.1. Lapis Tanah Dasar (Subgrade) .............................................. II-15
2.2.2.2. Lapis Pondasi Bawah (Sub-base) .......................................... II-15
2.2.2.3. Pondasi Bawah Material Berbutir .......................................... II-17
2.2.2.4. Pondasi bawah dengan bahan pengikat (Bound Sub-base) ... II-17
2.2.2.5. Pondasi bawah dengan campuran beon kurus (Lean-Mix
Concrete) ............................................................................... II-18
2.2.2.6. Lapis Pemecah Ikatan Pondasi Bawah Pelat ......................... II-18
2.2.3. Beton Semen ........................................................................................ II-18
2.2.4. Lalu Lintas ........................................................................................... II-20
2.2.4.1. Lajur Rencana dan Koefisien Distribusi ................................ II-22
2.2.4.2. Umur Rencana ....................................................................... II-22
2.2.4.3. Faktor Pertumbuhan .............................................................. II-22
2.2.4.4. Lalu Lintas Rencana .............................................................. II-24
-
viii
2.2.4.5. Faktor Keamanan Beban ........................................................ II-24
2.2.5. Bahu ..................................................................................................... II-25
2.2.6. Sambungan ........................................................................................... II-25
2.2.6.1. Sambungan memanjang dengan batang pengikat (tie bars) .. II-25
2.2.6.2. Sambunagn susut melintang .................................................. II-26
2.2.7. Pelapis Tambahan Perkerasan Beton Semen diatas Perkerasan Beton
Aspal .................................................................................................... II-28
2.3. Prosedur Perencanaan ...................................................................................... II-29
2.3.1. Perencanaan Tebal Pelat ...................................................................... II-29
2.3.2. Perencanaan Tulangan ......................................................................... II-36
2.3.3. Perkerasan Beton Semen Bersambung Tanpa Tulangan ..................... II-36
2.4. Perencanaan Sistem Drainase Jalan ................................................................. II-36
2.4.1. Ketentuan Umum ................................................................................. II-37
2.4.2. Sistem Drainase Permukaan Jalan ....................................................... II-38
2.4.3. Ketentuan Teknis Perencanaan Drainase Permukaan .......................... II-40
2.4.4. Kemiringan Melintas Perkerasan dan Bahu Jalan ............................... II-46
2.4.5. Saluran Terbuka ................................................................................... II-50
2.4.5.1. Kriteria Perencanaan .............................................................. II-50
2.4.5.2. Komponen Perhitungan Penampang Saluran ........................ II-53
2.4.5.3. Tinggi Jagaan Penampang ..................................................... II-57
2.4.5.4. Kemiringan Memanjang Saluran ........................................... II-57
2.4.6. Cara Pengerjaan ................................................................................... II-58
2.4.6.1. Perhitungan Debit Aliran Rencana (Q) .................................. II-58
2.4.6.2. Perhitungan Dimensi dan Kemiringan Saluran serta gorong-
gorong .................................................................................... II-59
2.4.6.3. Bagan Alir Perhitungan ......................................................... II-60
2.4.7. Analisa Data Curah Hujan Metode Gumbel ........................................ II-63
BAB III METODOLOGI
3.1. Metodologi Penyusunan .................................................................................. III-68
3.2. Metodologi Perencanaan ................................................................................. III-69
3.2.1. Metodologi Perencanaan Perkerasan Kaku Metode Pd T-14-2003 ....... III-70
3.2.2. Metodologi Perencanaan Drainase Metode Pd T-02-2006B ................. III-71
-
ix
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Data Teknis Perencanaan ................................................................................. IV-72
4.1.1. Data Teknis Jalan Gatot Subroto Seksi I (STA 0+000 STA. 0+908) . IV-72
4.1.2. Data Teknis Jalan Terusan Gatot Subroto Seksi II (STA. 0+000
STA. 0+326) ........................................................................................... IV-73
4.1.3. Data Lalu Lintas ..................................................................................... IV-73
4.2. Analisa Lalu Lintas .......................................................................................... IV-77
4.3. Perhitungan Repetisi Sumbu yang Terjadi ...................................................... IV-79
4.4. Menghitung Tebal Perkerasan Kaku ............................................................... IV-81
4.4.1. Ruas Jalan Gatot Subroto Seksi I (STA 0+000 STA 0+908) ........... IV-81
4.4.2. Ruas Jalan Terusan Gatot Subroto Seksi II (STA. 0+000 STA 0+326 IV-91
4.5. Sambungan Pelat Beton .................................................................................... IV-97
4.5.1. Sambungan Susut Melintang Ruas Jalan Gatot Subroto Seksi I ......... IV-97
4.5.2. Batang Pengikat (Tie bars) Ruas Jalan Gatot Subroto Seksi I ............. IV-98
4.5.3. Sambungan Susut Melintang Ruas Jalan Terusan Gatot Subroto
Seksi II ................................................................................................. IV-99
4.5.4. Batang Pengikat (Tie bars) Ruas Jalan Terusan Gatot Subroto Seksi II IV-100
4.6. Perencanaan Sistem Drainase Jalan .................................................................... IV-101
4.6.1. Jalan Gatot Subroto Seksi I (STA 0+000 STA. 0+908) ..................... IV-102
4.6.2. Jalan Terusan Gatot Subroto Seksi II (STA. 0+000 = STA. 0+326) ..... IV-109
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ....................................................................................................... VI-115
5.2. Saran .................................................................................................................. VI-118
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii
LAMPIRAN
-
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Kondisi Eksisting Jalan Gatot Subroto Seksi I ..................................... I-4
Tabel 1.1. Kondisi Eksisting Jalan Terusan Gatot Subroto Seksi II ..................... I-5
Tabel 2.1. Nilai Koefisien Gesekan () ................................................................. II-18
Tabel 2.2. Distribusi Beban Sumbu dari Berbagai Jenis Kendaraan ..................... II-21
Tabel 2.3. Jumlah Lajur berdasarkan Lebar Perkerasan dan Koefisien Distribusi
(C) Kendaraan Niaga pada Lajur Rencana .......................................... II-22
Tabel 2.4. Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas ......................................................... II-23
Tabel 2.5. Faktor Keamanan Beban (FKB) ........................................................... II-24
Tabel 2.6. Diameter Ruji ....................................................................................... II-27
Tabel 2.7. Langkah-langkah perencanaan tebal perkerasan beton semen ............ II-31
Tabel 2.8. Tegangan ekivalen dan Faktor Erosi untuk perkerasan dengan bahu
beton ..................................................................................................... II-32
Tabel 2.9. Harga Koefisien Pengaliran (C) dan Faktor Limpasan (fk) ................. II-43
Tabel 2.10. Koefisien Hambatan (nd) Berdasarkan Kondisi Permukaan ................ II-45
Tabel 2.11. Kemiringan Melintang Perkerasan dan Bahu Jalan.............................. II-47
Tabel 2.12. Kecepatan Aliran Air yang Diijinkan Berdasarkan Jenis Material ...... II-51
Tabel 2.13. Kemiringan Saluran Memanjang (Is) Berdasarkan Jenis Material ....... II-51
Tabel 2.14. Hubungan Kemiringan Saluran (Is) dan Jarak Pematah Arus (Ip) ........ II-52
Tabel 2.15. Tipe Penampang Saluran Samping Jalan ............................................. II-52
Tabel 2.16. Komponen Penampang Saluran ........................................................... II-53
Tabel 2.17. Kemiringan Talud Berdasarkan Debit .................................................. II-56
Tabel 2.18. Angka Kekasaran Manning (n) ............................................................ II-56
Tabel 2.19. Hubungan Jumlah Tahun Pengamatan Curah Hujan............................ II-64
Tabel 2.20. Pemilihan Periode Ulang Curah Hujan dan Banjir Rencana ................ II-65
Tabel 2.21. Periode Ulang (tahun) sebagai Fungsi Reduced Variate (Yt) .............. II-67
Tabel 4.1. Data Lalu Lintas Jalan Gatot Subroto .................................................. IV-74
Tabel 4.2. Data Lalu Lintas Jalan Terusan Gatot Subroto..................................... IV-75
Tabel 4.3. Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga Harian Jalan Gatot Subroto
(Seksi I) ................................................................................................ IV-77
Tabel 4.4. Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga Harian Jalan Terusan Gatot
Subroto (Seksi II) ................................................................................. IV-78
-
xi
Tabel 4.5. Perhitungan Repetisi Sumbu yang terjadi pada Jalan Gatot Subroto
(Seksi I) ................................................................................................ IV-80
Tabel 4.6. Perhitungan Repetisi Sumbu yang terjadi pada Jalan Terusan Gatot
Subroto (Seksi II) ................................................................................. IV-80
Tabel 4.7. Penentuan nilai FRT dan FE masing-masing sumbu kendaraan ......... IV-83
Tabel 4.8. Analisa Fatik dan Erosi untuk taksiran tebal pelat beton 21 cm .......... IV-86
Tabel 4.9. Penentuan nilai FRT dan FE masing-masing sumbu kendaraan ......... IV-87
Tabel 4.10. Analisa Fatik dan Erosi untuk taksiran tebal pelat beton 19 cm .......... IV-90
Tabel 4.11. Penentuan nilai FRT dan FE masing-masing sumbu kendaraan ......... IV-92
Tabel 4.12. Analisa Fatik dan Erosi untuk taksiran tebal pelat beton 15 cm .......... IV-96
Tabel 4.13. Diameter ruji (dowel) ........................................................................... IV-97
Tabel 4.14. Data Curah Hujan ................................................................................. IV-105
Tabel 4.14. Frekuensi Data Curah Hujan ................................................................ IV-105
-
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Peta Tata Guna Lahan di Ruas Jalan Gatot Subroto dan Jalan Terusan Gatot Subroto ...................................................................... I-2
Gambar 1.2. Peta Lokasi Tinjauan .......................................................................... I-3 Gambar 1.3. Kondisi Kerusakan di Ruas Jalan Gatot Subroto ............................... I-4 Gambar 1.4. Kondisi Lalu Lintas di Ruas Jalan Gatot Subroto .............................. I-5 Gambar 1.5. Kondisi Kerusakan di Ruas Terusan Jalan Gatot Subroto ................. I-6 Gambar 1.6. Kondisi Lalu Lintas di Ruas Terusan Jalan Gatot Subroto ................ I-6 Gambar 1.7. Potongan Memanjang Ruas Jalan Gatot Subroto dan Jalan Terusan
Gatot Subroto ..................................................................................... I-7 Gambar 1.8. Potongan Melintang Eksisting Ruas Jalan Gatot Subroto
STA. 0+000 STA. 0+400 ............................................................... I-8 Gambar 1.9. Potongan Melintang Eksisting Ruas Jalan Gatot Subroto
STA. 0+500 STA. 0+900 ............................................................... I-9 Gambar 1.10. Potongan Melintang Eksisting Ruas Jalan Terusan Gatot Subroto
STA. 0+000 STA. 0+300 ............................................................... I-10 Gambar 2.1. Tipikal Struktur Perkerasan Beton Semen ......................................... II-14 Gambar 2.2. Tebal pondasi bawah minimum untuk perkerasan beton ................... II-16 Gambar 2.3. CBR tanah dasar efektif dan tebal pondasi bawah ............................. II-17 Gambar 2.4. Tipikal sambungan memanjang ......................................................... II-26 Gambar 2.5. Sambungan susut melintang tanpa ruji .............................................. II-27 Gambar 2.6. Sambungan susut melintang dengan ruji............................................ II-28 Gambar 2.7. Hubungan antara CBR dan Modulus Reaksi Tanah Dasar ................ II-28 Gambar 2.8. Sistem Perencanaan Perkerasan Beton Semen .................................. II-30 Gambar 2.9. Analisis fatik dan beban repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan
dengan/tanpa bahu beton ................................................................... II-33 Gambar 2.10. Analisis erosi dan jumlah repetisi beban ijin berdasarkan faktor
erosi tanpa bahu beton ........................................................................ II-34 Gambar 2.11. Analisis erosi dan jumlah repetisi beban berdasarkan faktor erosi
dengan bahu beton.............................................................................. II-35 Gambar 2.12. Skema perencanaan sistem drainase jalan.......................................... II-38 Gambar 2.13. Tipikal sistem drainase jalan .............................................................. II-39 Gambar 2.14. Sistem drainase yang diberlakukan pada kondisi infiltrasi tinggi ...... II-39 Gambar 2.15. Daerah pengaliran saluran samping jalan .......................................... II-41 Gambar 2.16. Panjang daerah pengaliran yang diperhitungkan .............................. II-42
-
xiii
Gambar 2.17. Kemiringan Melintang Normal pada daerah datar dan lurus ............. II-47 Gambar 2.18. Drainase melintang pada bahu jalan .................................................. II-48 Gambar 2.19. Drainase bahu jalan didaerah tanjakan/turunan ................................. II-48 Gambar 2.20. Kemiringan melintang pada daerah tikungan .................................... II-49 Gambar 2.21. Kemiringan Lahan .............................................................................. II-50 Gambar 2.22. Pematah arus ...................................................................................... II-52 Gambar 2.23. Saluran bentuk trapesium ................................................................... II-55 Gambar 2.24. Saluran bentuk segi empat ................................................................. II-56 Gambar 2.25. Tinggi jagaan saluran ......................................................................... II-57 Gambar 2.26. Bagan alir perhitungan debit rencana dan debit saluran .................... II-61 Gambar 2.27. Bagan alir perhitungan dimensi saluran dan kemiringan saluran ...... II-62 Gambar 3.1. Bagan alir proses penyusunan tugas akhir ......................................... III-68 Gambar 3.2. Sistem perencanaan perkerasan beton semen metode PdT-14-2003 . III-70 Gambar 3.3. Bagan alir perencanaan drainase jalan metode PdT-02-2006B ......... III-71 Gambar 4.1. Grafik volume lalu lintas pada ruas Jalan Gatot Subroto ................... IV-76 Gambar 4.2. Grafik volume lalu lintas pada ruas Jalan Terusan Gatot Subroto ..... IV-76 Gambar 4.3. Grafik penentuan tebal perkerasan ..................................................... IV-81 Gambar 4.4. Penentuan CBR Efektif ...................................................................... IV-82 Gambar 4.5. Penentuan repetisi beban ijin untuk fatik ........................................... IV-84 Gambar 4.6. Penentuan repetisi beban ijin untuk erosi........................................... IV-85 Gambar 4.7. Penentuan repetisi beban ijin untuk fatik ........................................... IV-88 Gambar 4.8. Penentuan repetisi beban ijin untuk erosi........................................... IV-89 Gambar 4.9. Susunan Lapis Perkerasan Kaku ........................................................ IV-91 Gambar 4.10. Penentuan repetisi beban ijin untuk fatik ........................................... IV-93 Gambar 4.11. Penentuan repetisi beban ijin untuk erosi........................................... IV-94 Gambar 4.12. Susunan Lapis Perkerasan Kaku ........................................................ IV-97 Gambar 4.13. Sambungan melintang dengan ruji ..................................................... IV-98 Gambar 4.14. Sambungan memanjang dengan batang pengikat (tie bars) .............. IV-99 Gambar 4.15. Sambungan melintangdengan ruji ...................................................... IV-100 Gambar 4.16. Sambungan memanjang dengan batang pengikat (tie bars) .............. IV-101 Gambar 4.17. Eksisting Jalan Gatot Subroto ............................................................ IV-102 Gambar 4.18. Penampang saluran rencana ............................................................... IV-109 Gambar 4.19. Eksisting Jalan Terusan Gatot Subroto .............................................. IV-109 Gambar 4.20. Penampang saluran rencana ............................................................... IV-114
-
xiv
Gambar 5.1. Susunan lapis perkerasan kaku Jalan Gatot Subroto ......................... V-116 Gambar 5.2. Susunan lapis perkerasan kaku Jalan Terusan Gatot Subroto ........... V-117 Gambar 5.3. Penampang saluran Jalan Gatot Subroto ............................................ V-117 Gambar 5.4. Penampang saluran Jalan Terusan Gatot Subroto .............................. V-118
-
xv
DAFTAR ISTILAH
Asphaltic Concrete Surfaced Rigid Pavement Perkerasan Beton Semen dengan
Lapis beton Aspal
Bound Sub-Base Lapis Pondasi Bawah dengan Bahan
Pengikat
Catchment Area Daerah layanan
CBR California Bearing Ratio
Continuously Reinforce Concrete Pavement Perkerasan Beton Semen Menerus
dengan Tulangan
Contraction Joint Sambungan Susut
Construction joint Sambungan Pelaksanaan
Deformed Bars Batang Ulir
Dowel Ruji
Expansion Joint Sambungan Muai
Flexural strength modulus of rupture Kuat Tarik Lentur
Groove Takikan
Joint Filler Bahan Pengisi Sambungan Joint Sealer Bahan Penutup Sambungan
JSKN Jumlah Sumbu kendaraan Niaga
JSKNH Jumlah Sumbu Kendaraan Niaga
Harian
Jointed Unreinforced Connrete Pavement Perkerasan Beton Bersambung Tanpa
Tulangan
Jointed Reinforced Concrete Pavement Perkerasan Beton Semen Bersambung
dengan Tulangan
Key Ways Joint Sambungan Lidah Alur
LHR Lalu lintas Harian Rata-rata
LR Lajur Rencana
-
xvi
Mismatched Joint Sambungan Tidak Sejalur
Modulus Of Subgrade reaction Modulus Reaksi Tanah Dasar
Odd Shaped Slab Pelat dengan bentuk tidak lazim
Prestressed Concrete Pavement Perkerasan Beton Sementara Pra-
tegang
Reinforcement Chairs Dudukan Tulangan
Rigid Pavement Perkerasan beton Semen
Subdrain Drainase Bawah Permukaan
Spalling Gompalan
Side Ditch Saluran samping jalan
Transverse log Balok angker melintang
Tie Bar Batang Pengikat
UR Umur Rencana
Warping Stress Tegangan Lenting
-
xvii
DAFTAR PUSTAKA
_________, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktorat Pembinaan
Jalan Kota Departemen Kimpraswil , Jakarta.
_________, 2003, Perencanaan Perkerasan Jalan Beton Semen Pd T-14-2003,
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Jakarta.
_________, 2003, Pelaksanaan Perkerasan Jalan Beton Semen Pd T-05-2004-B,
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Jakarta.
_________, 2004, Geometri Jalan Perkotaan, RSNI T-14-2004, Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta.
_________, 2004, Survai Pencacahan Lalu Lintas dengan Cara Manual, Pd. T-19-2004-
B, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Jakarta.
_________, 2006, Perencanaan Sistem Drainase Jalan Pd T-02-2006-B, Departemen
Pekerjaan Umum, Jakarta.
_________, 2009, Prosedur Operasional Standar Survey Lalu Lintas, Direktorat Bina
Teknik, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
_________, 2010, Spesifikasi Umum 2010, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Hendarsin, Shirley L., 2000, Penuntun Praktis Perencanaan Teknik Jalan Raya,
Politeknik Negeri Bandung, Bandung.
Puri Dimensi, PT, 2012,Perencanaan Teknik Jalan Wilayah Karees, Dinas Bina Marga
dan Pengairan Kota Bandung, Bandung.
Saodang, H., 2004, Konstruksi Jalan Raya Buku 2 Perancangan Perkerasan Jalan Raya,
Nova, Bandung.
Sukirman, Silvia, 2010, Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur, Nova, Bandung.
www.google.com
-
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN - I
1. Form Survai Lapangan Pencacahan Lalu Lintas Ruas Jalan
2. Data CBR
3. Perhitungan tebal pelat beton
4. Data Curah Hujan
5. Perhitungan Dimensi Saluran
LAMPIRAN II 1. Form Pengajuan Topik Tugas Akhir
2. Formulir kesediaan membimbing Tugas Akhir
3. Formulir asistensi Tugas Akhir
4. Surat Undangan Tugas Akhir
5. Formulir revisi Tugas Akhir
2015-06-04T10:32:26+0700POLBAN Library