PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

54
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AQIDAH ANAK (Analisis Surat Al-Baqarah Ayat 132-133) SKRIPSI Diajukan Pada Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun Oleh: Idrus Aqibuddin NIM 0247 0990 JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2007 © 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Transcript of PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

Page 1: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA

TERHADAP PENDIDIKAN AQIDAH ANAK

(Analisis Surat Al-Baqarah Ayat 132-133)

SKRIPSI

Diajukan Pada Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Disusun Oleh:

Idrus Aqibuddin NIM 0247 0990

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2007

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 2: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

ii

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 3: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

iii

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 4: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

iv

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 5: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

v

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 6: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

vi

MottoMottoMottoMotto

$ pκš‰r' ‾≈tƒ tÏ% ©!$# (#θ ãΖtΒ#u (#þθ è% ö/ä3|¡ à�Ρr& ö/ ä3‹Î=÷δ r& uρ #Y‘$tΡ $yδߊθ è%uρ â¨$ ¨Ζ9$# äο u‘$ yfÏt ø:$#uρ

”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu ...”*

* Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Karya Insan Indonesia,

KARINDO, 2004), Surat At-Tahriim, 66: 6, hal. 820.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 7: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

vii

PERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHAN

Skripsi Ini Ku- Persembahkan Kepada:

Almamater-ku Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yang telah Mendidik-ku dengan iman dan ilmu.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 8: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

viii

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 9: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

ix

KATA PENGANTAR

بسم االله الرحمن الرحيم

الحمد الله رب العالمين وبه نستعين على امور الدنيا والدين أشهد أن إلا إلـه إلااالله وأشهد أن محمدا رسول االله والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلـى

.أله وصحبه اجمعينSegala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang Maha

Pengasih dan Penyayang, karena dengan taufik dan hidayah-Nya penulis telah

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Shalawat serta salam tetaplah tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad saw dan para pengikutnya hingga akhir zaman, Amien.

Skrpsi yang berjudul “Peran dan Tanggung Jawab Orang Tua terhadap

Pendidikan Aqidah Anak (Analisis Surat Al-Baqarah Ayat 132-133)” ini ditulis

untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dalam penulisan skripsi ini sudah tentu tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya

kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Drs. M. Jamroh Latief, M.Si Selaku Ketua Jurusan Kependidikan

Islam, beserta seluruh staf-nya.

3. Bapak Dr. H. Muh. Anis, MA. Selaku Pembimbing Akademik yang telah

meluangkan waktunya untuk sharing dan Konsultasi dalam segala hal.

4. Bapak Drs. H. Mangun Budiyanto selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta dorongan semangat

dengan kesabaran dan keikhlasannya dalam memberikan bimbingan.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 10: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

x

5. Ibunda (Alm) dan Ayahanda tercinta, yang telah berkenan memberikan

motivasi dan do’a yang tulus kepada penulis sehingga memberi semangat dan

kekuatan untuk tetap berjuang dan Insya Allah Istiqamah.

6. Para Kakanda dan Adinda tersayang, yang telah memberikan do’a dan

dorongan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini. IMM

Se-D.I Yogyakarta, Tim Semoet Out Bound Center, Korps Muballigh

Mahasiswa Muhammadiyah (KM3), cah-cah m’Batang “FORSIMBA”, Eks.

Wisma ‘APEM’, dan Eks. LSM PP IRM Satu Atap “Bina Mentari-LaPSI-

ALIFAH” semuanya dapat belajar bersama dalam memahami Hakekat HIDUP

di kehidupan dunia ini. Semoga Perjuangan kita menjadi ‘Jembatan’ buat kita

bersama dalam menuju akhirat kelak.

8. Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa, selain

untaian rasa terima kasih yang tulus dengan diiringi do’a semoga Allah SWT.,

membalas semua amal kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.

Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum

mencapai kesempurnaan yang hakiki. Namun demikian, penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para orang tua, pendidik

dan pembaca pada umumnya. Penulis memohon kepada Allah, semoga skripsi ini

dijadikan sebagai karya yang ikhlas untuk mendapatkan keridhaan-Nya. Amiin.

Yogyakarta, 8 September 2007

Penulis

Idrus Aqibuddin

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 11: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... ii

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING............................................. iii

HALAMAN NOTA DINAS KONSULTAN............................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................. vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

ABSTRAKSI ............................................................................................... viii

KATA PENGANTAR................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 8

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................... 9

D. Alasan Pemilihan Judul ........................................................... 10

E. Telaah Pustaka ......................................................................... 11

F. Kerangka Teoritik .................................................................... 16

G. Metode Penelitian .................................................................... 21

H. Sistematika Pembahasan .......................................................... 25

BAB II: KONSEP PENDIDIKAN AQIDAH ANAK DALAM

PERSPEKTIF ISLAM

A. Konsep Pendidikan Aqidah

1. Pengertian Pendidikan Aqidah ........................................... 30

2. Dasar Pendidikan Aqidah ................................................... 37

3. Tujuan Pendidikan Aqidah.................................................. 43

4. Materi Pendidikan Aqidah .................................................. 46

5. Metode Pendidikan Aqidah................................................. 60

B. Urgensi Pendidikan Aqidah bagi Kehidupan Anak.................... 68

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 12: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

xii

BAB III: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA

TERHADAP PENDIDIKAN AQIDAH ANAK DALAM

PERSPEKTIF ISLAM

A. Dasar Peran dan Tanggung jawab Orang tua terhadap

Pendidikan Aqidah Anak ........................................................ 81

B. Peran dan Tanggung jawab Orang tua terhadap Pendidikan

Aqidah Anak ........................................................................... 99

BAB IV: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA

TERHADAP PENDIDIKAN AQIDAH ANAK MENURUT

SURAT AL-BAQARAH AYAT 132-133

A. Penafsiran Ulama tentang Surat Al-Baqarah ayat 132-133 ....... 123

B. Bentuk Peran dan Tanggungjawab Orang tua terhadap

Pendidikan Aqidah Anak dalam Surat Al-Baqarah ayat 132-

133 ........................................................................................... 129

C. Metode Pembinaan Aqidah dalam Surat Al-Baqarah ayat 132-

133 ........................................................................................... 142

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 150

B. Saran-saran............................................................................... 155

C. Kata Penutup ............................................................................ 156

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 13: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses dan sistem yang bermuara pada

pencapaian suatu kualitas tertentu yang di anggap dan di yakini paling ideal.

Kualitas hasil pendidikan generasi mendatang tergantung bagaimana

pendidikan itu diberikan saat ini.

Bila pendidikan kita pandang sebagai suatu proses, maka proses

tersebut akan berakhir pada tercapainya tujuan akhir pendidikan. Suatu tujuan

yang hendak dicapai oleh pendidikan pada hakekatnya adalah suatu

perwujudan dari nilai-nilai ideal yang terbaik dalam pribadi yang di inginkan.1

Nilai-nilai ideal itu mempengaruhi dan mewarnai pola kependidikan manusia,

sehingga menggejala dalam perilaku lahiriyah. Dengan kata lain, perilaku

lahiriah dalam cerminan yang memproyeksikan nilai-nilai ideal yang telah

mengacu di dalam jiwa manusia sebagai produk dari proses kependidikan.

Tujuan pendidikan menurut Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Toumy Al-

Syaibany adalah suatu perubahan yang di ingini, yang di usahakan oleh proses

pendidikan atau usaha pendidikan untuk mencapainya, baik pada tingkah laku

individu dan pada kehidupan pribadinya, atau pada kehidupan masyarakat dan

pada alam sekitar tentang individu itu hidup atau pada proses pendidikan itu

sendiri dan proses pengajaran sebagai suatu aktifitas pribadi dan sebagai

1 H.M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal. 113.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 14: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

2

proporsi diantara profesi-profesi asasi dalam masyarakat.2 Perubahan yang di

maksud adalah perubahan menuju ke arah perbaikan bukan malah sebaliknya.

Pendidikan pada umumnya dan khususnya pendidikan Islam,

tujuannya tidaklah sekedar proses peralihan budaya atau ilmu pengetahuan

(transfer of knowledge) tetapi juga proses peralihan nilai-nilai ajaran Islam

(transfer of values). Tujuan pendidikan Islam menjadikan manusia yang

bertaqwa, manusia yang dapat mencapai al-falah, kesuksesan hidup yang

abadi dunia dan akhirat (muflihun).3

Pendidikan Islam berbeda dengan pendidikan Barat (sekuler), terutama

karena pendidikan Islam tidak hanya didasarkan atas hasil pemikiran manusia

dalam mencapai kemaslahatan umum atau humanisme universal namun dasar

pokok pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan Al-Hadist. Al-Qur’an sebagai

dasar pokok pendidikan Islam di dalamnya terkandung sumber nilai yang

absolute, yang eksistensinya tidak mengalami perubahan walaupun interpretasi

(penafsiran)-nya mengalami penyesuaian sesuai dengan konteks zaman,

keadaan dan tempat.

Dalam dunia pendidikan sebagaimana dinyatakan oleh Dr. Ki Hajar

Dewantara, yang dikenal dengan istilah “Tri Pusat Pendidikan”, (yang

selanjutnya ditindak lanjuti oleh Pemerintah sekarang sebagai Jalur Pendidikan

di Indonesia).4 yakni tiga lingkungan (lembaga) pendidikan yang sangat

2 Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Terj. Hasan

Langgulung, (Jakarta; Bulan Bintang, 1979), hal. 399. 3 A. Syafi’I Ma’arif, Pendidikan Islam di Indonesia, Antara Cita dan Fakta, (Yogyakarta:

Tiara Wacana, 1991), hal. 43. 4 Lihat Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, BAB VI Pasal 13

“Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 15: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

3

berpengaruh dalam perkembangan karakter kepribadian peserta didik. Tiga

lembaga pendidikan tersebut yakni pendidikan keluarga, sekolah dan

masyarakat.5 Ketiga lembaga ini berdiri tidak secara terpisah melainkan saling

berkaitan, sebab ketiga bentuk lembaga pendidikan ini sebenarnya merupakan

satu rangkaian dari tahapan-tahapan yang tidak terpisahkan. Demi tercapainya

tujuan pendidikan, ketiga bentuk lembaga pendidikan tersebut harus berjalan

seiring, terpadu, searah dan saling melengkapi. Ketiganya bersama-sama

bertanggung jawab dalam masalah pendidikan generasi muda (anak didik).

Dalam lingkungan sekolah guru yang berperan dan bertanggung jawab

atas pendidikan anak peserta didik, guru tidak hanya sekedar memberikan

teori-teori pendidikan atau disiplin ilmu, melainkan mampu memberikan

motivasi dan pengaplikasian bagaimana agar peserta didik itu selalu dapat

mengingat akan disiplin ilmu yang diterapkan dalam membangun kepribadian

peserta didik tersebut. Sedangkan di lingkungan masyarakat yang berperan dan

bertanggung jawab adalah ada pada diri anak peserta didik itu sendiri atas

pertumbuhan dan perkembangan6 karakter kepribadiannya. Di sini, seorang

anak akan di hadapi dengan berbagai macam dinamika kehidupan dalam

lingkungan pergaulannya. Sejauhmana anak (peserta didik) itu bisa

menerapkan Ilmu-ilmu yang di perolehnya. Namun demikian, dalam

mlengkapi dan memperkaya”, hal. 7. dalam BAB I Pasal I ayat 7 menjelaskan “Jalur Pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan”. hal. 2

5 Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren: Pendidikan Alternatif Pesantren, (Jakarta; Gema Insani Press, 1997), hal. 21.

6 Pertumbuhan adalah suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat, atau ukuran dimensi tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangkan perkembangan adalah menunjukkan pada perubahan-perubahan dalam bentuk atau bagian tubuh dan integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhannya berlangsung. Dalam artian perubahan-perubahan kearah yang lebih maju, lebih dewasa yang teknis dikatakan sebagai suatu proses.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 16: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

4

lingkungan pergaulannya tersebut anak (peserta didik) juga tidak langsung

‘dilepas’ begitu saja, melainkan perlu adanya pengawasan (steak control) baik

itu dari guru ataupun dari orang tuanya untuk mengamati pertumbuhan dan

perkembangan anak (peserta didik) dalam pergaulannya.

Di lingkungan keluarga, yang mana lingkungan keluarga merupakan

wadah pendidikan yang pertama dan utama. Oleh karena itu, orang tua

merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari

merekalah anak-anak mulai menerima pendidikan. Sukses anaknya merupakan

sukses orang tua juga. Orang tua harus berperan dan bertanggung jawab atas

pendidikan anak, karena keberadaan anak merupakan amanah yang harus di

jaga dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Orang tua harus berperan menjaga dan menjalankan amanah tersebut

dengan cara memperhatikan keseimbangan antara material dan spiritual, unsur

jasmani dan rohani anak-anaknya. Dalam Al-Qur’an Allah telah menyebutkan

iman dan amal secara bersamaan. Iman adalah unsur yang menyangkut dengan

hal spiritual, sedangkan amal atau karya adalah menyangkut dengan material,

yakni unsur jasmani.7 Sebagai mahkluk individu manusia harus

menyelamatkan dirinya sendiri dan keluarganya dari kesesatan atau kejahatan

yang dapat menjerumuskan ke dalam siksaan dan kesengsaraan. Jadi amanah

ini merupakan cobaan bagi orang tua, yang mana sesuai dengan Firman Allah

SWT.

7 H. Munzir Hitami, Mengonsep Kembali Pendidikan Islam, Cet. I (Yogyakarta; LKiS,

2004), hal. 26.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 17: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

5

(# þθßϑ n=÷æ $# uρ !$ yϑ‾Ρ r& öΝà6ä9≡uθ øΒr& öΝä. ߉≈s9 ÷ρr& uρ ×πuΖ÷G Ïù āχ r& uρ ©! $# ÿ…çν y‰Ψ Ïã í�ô_ r& ÒΟŠÏà tã ∩⊄∇∪

Artinya: “Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagian cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.” (QS. Al-Anfal 8: 28). 8

Cobaan merupakan perjalanan hidup manusia di dunia, meskipun itu

baik ataupun buruk. Agar berhasil melampaui cobaan tersebut, manusia

dianjurkan untuk menjalankan syari’at yang diajarkan dan disampaikan oleh

Allah dalam Al-Qur’an dan oleh Rasulullah dalam Sunnahnya wajib di Imani

(diyakini dan di amalkan). Anak sebagai amanah orang tua harus di emban

dengan baik dengan cara merawat, menjaga dan mendidiknya agar kelak

menjadi orang yang kita dambakan dan tidak tersesat baik di kehidupan dunia

ataupun akhirat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang berbunyi:

$ pκš‰ r'‾≈tƒ t Ï% ©!$# (#θãΖtΒ# u (# þθ è% ö/ä3|¡ à�Ρ r& ö/ä3‹Î=÷δ r& uρ # Y‘$ tΡ $ yδߊθ è% uρ â¨$ ¨Ζ9 $# äο u‘$ yf Ïtø:$# uρ ...

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu … (QS. At-Tahrim 66: 6)9

Ayat tersebut mengandung arti bahwa orang tua merupakan pemimpin

bagi anak-anaknya, kelak di akhirat akan mempertanggung jawabkan tugasnya

dihadapan Sang Maha Pencipta. Untuk itu, orang tua harus mendidik anaknya

dengan baik dimulai sejak dia lahir.

Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan suci …….. dari sini di

mulailah peran pembiasaan, pengajaran, dan pendidikan dalam menumbuhkan

menggiring anak ke dalam tauhid murni, akhlak mulia, keutamaan jiwa, dan

8 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Gema Risalah Press,

1992), hal. 264. 9 Ibid, Hal. 820

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 18: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

6

untuk melakukan syariat yang hanif (lurus).10 Sehingga secara kodrati orang

tua melakukan proses pendidikan (bimbingan).

Pendidikan dalam keluarga yang paling utama diberikan kepada anak

sejak lahir adalah pendidikan aqidah (keimanan), yang berlandaskan

keyakinan terhadap Allah Sang Maha Pencipta, malaikat Allah, Kitab Allah,

Rasul Allah, qadha qadar baik maupun buruk. Karena pada hakikatnya

keyakinan itu merupakan pondasi seorang manusia dalam hidup di kehidupan

dunia ini. Dan pondasi yang dibuat oleh kedua orang tuanya dalam pendidikan

keluarga dengan kokoh, maka anak (peserta didik) mampu membentengi dan

menghadapi hidup dalam kehidupan di lingkungan yang lebih beranekaragam.

Arti aqidah itu sendiri, menurut DR. Abdul Aziz adalah “Setiap perkara yang

di benarkan oleh jiwa, yang dengan hati menjadi tentram serta menjadi

keyakinan bagi para pemeluknya, tidak ada keraguan dan kebimbangan di

dalamnya”.11 Menurut Hasan Al-Banna, “Aqa’id” (bentuk jamak dari Aqidah)

adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati(mu),

mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur

sedikit pun dengan keragu-raguan” (Al-Banna, tt, Hal. 465).12

Bagi orang tua, pendidikan pertama yang diberikan kepada anaknya

adalah menanamkan kepercayaan kepada diri anak tentang siapa Tuhan

10 Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul –Aulad fil Islam, Terj. Khalilullah Ahmas Masjkur

Hakim, Pendidikan Anak Menurut Islam; Kaidah-kaidah Dasar, Cet. I (Bandung; Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 45.

11 Abdul Aziz Bin Muhammad Alu Abdul Lathif, “Muqarratul Tauhid Kitab Ta’limil lil Mubtadi’in”, Terj. Ainul Umar Arifin Thayib, Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat Lanjutan, (Jakarta; Yayasan Al-Sofwa, 1999), hal. 3.

12 Lihat juga Drs. Yunahar Ilyas, Lc., Kuliah Aqidah Islam, Cet. II (Yogyakarta, Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam –LPPI- UMY, 1993), hal. 1

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 19: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

7

Penguasa alam ini, Malaikat-malaikatNya, siapa utusan-utusanNya, Kitab-

kitabNya, adanya hari akhir (Kiamat) qadla qadar baik maupun buruk.

Pelajaran itulah yang harus di perkenalkan dan ditanamkan dalam hati anak

sejak ia lahir secara bertahap. Sebagai salah satu contoh yakni pada saat bayi

baru lahir ke dunia, kata yang pertama di dengar oleh sang bayi adalah kalimat

adzan dan iqamah, hal ini merupakan salah satu cara menanamkan aqidah

kepada anak sejak dini. Namun hal ini tidak berhenti dan didiamkan begitu

saja, melainkan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak perlu di bentuk

atau ditanamkan kepribadian yang kokoh sebagai ‘benteng atau filter’ dari

faktor-faktor eksternal dan juga ada pengamatan dan pengawasan dari pihak

orang tua.

Dalam karya ilmiah ini penulis mengetengahkan peran dan tanggung

jawab orang tua terhadap pendidikan aqidah anak menurut Al-Qur’an surat Al-

Baqarah ayat 132-133, karena menurut Harun Nasution bahwa “Al-Qur’an

adalah petunjuk atau pedoman hidup bagi segenap umat manusia, khususnya

bagi mereka yang beriman, merupakan konsep dasar dalam program dan

prospek perjalanan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya”. Sebagai

konsekuensinya, di dalam Al-Qur’an telah tertuang segenap aspek yang

dibutuhkan manusia dalam kehidupannya, baik yang berkenaan dengan

maslahat duniawi ataupun ukhrawi.13

Al-Qur’an memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan aqidah,

syari’ah, dan akhlak dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsipil mengenai

13 Harun Nasution, Islam Rasional (Gagasan dan Pemikiran), Cet. VI (Bandung; Mizan,

2000), hal 25.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 20: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

8

persoalan-persoalan tersebut, dan Allah SWT menugaskan Rasul saw untuk

memberikan keterangan yang lengkap mengenai dasar-dasar itu.14

Ayat Al-Qur’an yang penulis jadikan sebagai objek penelitian dalam

skripsi ini adalah Surat Al-Baqarah ayat 132-133 yang berbunyi:

4œ» uρ uρ !$ pκ Í5 ÞΟ↵ Ïδ≡t�ö/ Î) ϵ‹Ï⊥t/ Ü>θ à)÷è tƒ uρ ¢ Í_ t6≈tƒ ¨βÎ) ©! $# 4’s∀ sÜ ô¹$# ãΝä3 s9 t Ïe$! $# Ÿξ sù £ è?θ ßϑs? āωÎ) Ο çFΡr& uρ tβθßϑ Î=ó¡ •Β ∩⊇⊂⊄∪ ÷Π r& öΝçGΨä. u!# y‰pκà− øŒ Î) u�|Ø ym z>θ à)÷è tƒ ßN öθyϑ ø9$# øŒ Î) tΑ$ s% ϵ‹Ï⊥ t7Ï9 $ tΒ

tβρ ߉ç7 ÷è s? . ÏΒ “ω÷è t/ (#θ ä9$ s% ߉ç7÷è tΡ y7 yγ≈ s9Î) tµ≈s9Î)uρ y7 Í←!$ t/# u zΟ↵ Ïδ≡t�ö/ Î) Ÿ≅ŠÏè≈ yϑ ó™Î) uρ t,≈ys ó™Î) uρ

$ Yγ≈ s9Î) # Y‰Ïn≡uρ ß øt wΥuρ … ã& s! tβθßϑ Î=ó¡ ãΒ ∩⊇⊂⊂∪

Artinya: “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’kub. (Ibrahim berkata): ‘Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam (memeluk) agama Islam.’ Adakah kamu hadir ketika Ya’kub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: ‘Apa yang kamu sembah sepeninggalku?’ Mereka menjawab: ‘Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Isma’il dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan kami hanya tunduk dan patuh kepada-Nya”. (QS. Al-Baqarah, 2:132-133).

Dari ayat tersebut mengandung arti bahwa yang ditekankan pada

pendidikan anak oleh orang tua adalah pendidikan aqidah. Yang dimaksud

pendidikan aqidah disini ialah mengakui ke-Esa-an Tuhan. Maka orang tua

harus berperan dan bertanggung jawab atas pendidikan aqidah anak dan agama

yang dipeluknya.

B. Rumusan Masalah

Dalam rumusan masalah ini dimaksudkan untuk membatasi

permasalahan-permasalahan yang akan di bahas berkenaan dengan judul

14 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Cet. XX, (Bandung; Mizan, 1999), hal. 33.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 21: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

9

“Peran dan Tanggung jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Aqidah Anak

(Analisis Surat Al-Baqarah: 132-133)”, sehingga diharapkan masalah-masalah

yang akan dibahas dalam skripsi ini menjadi lebih jelas dan terarah. Adapun

permasalahan-permasalahan yang akan penulis bahas dalam skripsi ini adalah:

1. Bagaimana konsep pendidikan aqidah anak dalam Perspektif

Islam?

2. Bagaimana peran dan tanggung jawab orang tua terhadap

pendidikan aqidah anak dalam perspektif Islam?

3. Bagaimana peran dan tanggung jawab orang tua terhadap

pendidikan aqidah anak menurut Al-Qur’an surat Al-Baqarah: 132-

133?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dari berbagai permasalahan tersebut, maka terdapat beberapa

tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini, yakni:

1) Untuk mengetahui konsep pendidikan aqidah anak dalam

Perspektif Islam.

2) Untuk mengetahui peran dan tanggung jawab orang tua terhadap

pendidikan aqidah anak dalam perspektif Islam.

3) Untuk mengetahui peran dan tanggung jawab orang tua terhadap

pendidikan aqidah anak menurut Al-Qur’an Surat al-Baqarah: 132-

133.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 22: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

10

2. Kegunaan Penelitian

1) Sebagai wahana informasi dan pengetahuan bagi kalangan

pendidik atau orang tua khususnya, agar mengetahui bahwa betapa

pentingnya pendidikan Aqidah yang harus ditanamkan kepada anak

sejak dini.

2) Di harapkan dapat menjadi salah satu karya ilmiah yang dapat

menambah khazanah keilmuan dalam dunia pendidikan, khususnya

dunia pendidikan Islam dalam keluarga.

3) Serta untuk memberikan pemahaman tentang Peran dan tanggung

jawab Pendidik atau orang tua terhadap Pendidikan Islam (aqidah)

peserta didik atau anak.

D. Alasan Pemilihan Judul

Adapun yang menjadi alasan bagi penulis untuk memilih judul tersebut

sebagai judul skripsi adalah:

1. Pudarnya akan pendidikan dalam lingkungan keluarga khususnya

pendidikan Islam dalam pembahasan Aqidah anak yang selama ini

lebih di kesampingkan dan hanya menfokuskan pada aspek

pengetahuan umum (knowledge).

2. Tantangan bagi keluarga terhadap pendidikan aqidah anak dalam

mempersiapkan dan menjawab era globalisasi yang penuh dengan

sikap dan dimensi kultur konsumtif, materialistik dan hedonistik.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 23: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

11

3. Masih sedikitnya ‘bahkan belum ada’ (kalau boleh di artikan

seperti itu) kajian tentang peran dan tanggung jawab orang tua

terhadap pendidikan aqidah anak dalam studi analisis surat Al-

Baqarah ayat 132-133.

E. Telaah Pustaka

Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang

membahas permasalahan yang sama dari seseorang baik dalam bentuk

penulisan buku/kitab dan dalam bentuk tulisan yang lainnya, maka penulis

akan memaparkan beberapa buku yang sudah ada. Hasil temuan tersebut

nantinya akan penulis jadikan sebagai sandaran teori dan sebagai

perbandingan dalam mengupas permasalahan tersebut sehingga diharapkan

akan muncul penemuan baru.

Adapun hasil penelitian (skripsi) yang relevan dengan judul ataupun

permasalahan, diantaranya sebagai berikut:

Dalam skripsi yang ditulis oleh Cahyatri Hernawati yang membahas

tentang Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Al-Qur’an Surat Luqman 12-19

(Studi Tafsir Al-Azhar), 2002. Skripsi ini membahas tentang tiga komponen

prinsip sistem nilai-nilai ajaran (pendidikan) Islam yang terdiri dari Aqidah,

Syari’ah (Ibadah dan Muamalah) dan akhlak. Ketiga komponen tersebut

merupakan Tri Tunggal baik dalam prinsip-prinsip dasarnya maupun dalam

praktek dan berjalan secara simultan, semakin kuat keimanan seseorang

semakin taat beribadah dan semakin baik pula akhlaknya.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 24: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

12

Dalam skripsi yang ditulis oleh Agus Permana, yang mengangkat tema

tentang Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Bakat Anak (Prespektif

Pendidikan Islam), tahun 2004. Dalam skripsi ini menjelaskan tentang Upaya

orang tua dalam mengembangkan bakat anak usia sekolah dasar, supaya

berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh anak

sehingga diharapkan dapat tercapai cita-citanya, dengan berdasarkan

Pendidikan Islam.

Kemudian skripsi yang ditulis oleh Ahmad Zamzami dengan tema

Metode Pendidikan menurut Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 125-126 (Studi

Tafsir Al-Munir), 2005. Skripsi ini membahas tentang metode-metode

pendidikan yang terkandung dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl 125-126. dan

pengaplikasian metode-metode tersebut dalam pendidikan Islam yakni adanya

aspek hubungan Allah memperhatikan aspek yang mendukung keberhasilan

dakwah (dalam pendidikan) Islamiyah yang mempertimbangkan faktor-faktor

kemampuan dan situasi kondisi masyarakat (hamba)-Nya selaku anak didik.

Adapun Buku-buku yang kami paparkan sebagai berikut:

Dr. Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya yang sudah diterjemahkan

berjudul “Pendidikan Anak dalam Islam” Jilid I dan II”. Menerangkan secara

panjang lebar dan detail tentang pendidikan anak ditinjau dari sudut pandang

Islam. Dalam Islam tanpa diragukan sedikit pun, bahwa Islam sangat peduli

dengan pendidikan anak. Islam mempunyai metode paripurna, tata cara yang

tidak ada duanya dalam mempersiapkan keimanan dan akhlak anak (peserta

didik), pembentukan mental spiritualnya, pendidikan jasmani dan sosialnya,

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 25: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

13

agar di masa yang akan datang menjadi manusia shaleh, berimbang

(proposional), matang beraqidah, berakhlak dan mempunyai risalah, serta

berdiri mengemban tugas, dan pada akhirnya ia berhasil mencapai tujuan dari

segala tujuan akhir yakni mencapai keridhaan Allah, mendapat keuntungan

surga dan selamat dari api neraka.15

Dr. Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya yang sudah diterjemahkan

berjudul “Pendidikan Anak menurut Islam (Kaidah-kaidah Dasar)”,

menerangkan tentang berbagai macam metodologi pendidikan anak yang

berada dalam lingkungan keluarga seperti keteladanan, pembiasaan, nasehat,

hukuman, peringatan dan petunjuk praktis dalam menyelenggarakan

kehidupan sehari-hari. terbentuk karakteristik kepribadian anak. Kesemuanya

ini menjelaskan bahwa Islam memiliki sistem (minhaj) yang sempurna,

metode yang istimewa, dan gaya bahasa tersendiri dalam usaha

mempersiapkan iman dan akhlak anak, serta dalam mendidik fisik dan jiwa

kemasyarakatannya supaya di masa mendatang menjadi manusia yang shaleh,

beraqidah dan berakhlak yang lurus, dapat mengemban tanggung jawab dan

meraih tujuan puncak yaitu ridha Allah SWT. Hal ini dijadikan sebagai peran

orang tua dalam membina keluarga terutama masalah pendidikan anak,

sehingga anak dalam kehidupan pergaulan ke depannya mempunyai prinsip

atau pegangan yang kuat untuk kehidupan di lingkungan sosial-masyarakat. 16

15 Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul –Aulad fil Islam, Terj.Drs. Jamaludin Miri Lc.,

Pendidikan Anak dalam Islam, Jilid I dan II, Cet. III, (Jakarta: Pustaka Amani, 1999). 16 Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul –Aulad fil Islam, Terj. Khalilullah Ahmas Masjkur

Hakim, Pendidikan Anak menurut Islam (kaidah-kaidah Dasar, Cet. I (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992).

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 26: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

14

Jamal Abdur Rahman dalam bukunya yang sudah diterjemahkan

berjudul “Tahapan Mendidik Anak (Teladan Rasulullah saw)” memaparkan

contoh suri tauladan Rasulullah dalam mendidik dan membimbing anak, yang

tertuang dalam hadist-hadist yang mulia. Nabi saw dalam perhatiannya di

dunia pendidikan, khususnya untuk mempersiapkan generasi muda yang

Islami begitu besar dalam tahapan pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam

hal ini, sebagai perantara pertumbuhan dan perkembangan pendidikan anak

agar sesuai dengan tuntunan dan keteladanan sikap Nabi saw yang dibebankan

peran dan tanggung jawabnya kepada kedua orang tua (Ibu-bapak) dan juga

menjadi amanah yang di pikulkan diatas pundak para pendidik (murabbi).17

Rehani dalam bukunya yang semula adalah tesis program pascasarjana

IAIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh dengan judul “Keluarga sebagai

Institusi Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an” yang kemudian dalam

bentuk bukunya yang berjudul “Berawal dari Keluarga: Revolusi Belajar

Cara Al-Qur’an” mengemukakan tentang pendidikan keluarga yang

merupakan pendidikan alamiah yang melekat pada setiap rumah tangga.

Institusi keluarga merupakan lingkungan pertama yang dijumpai anak dan

yang paling mula-mula memberikan pengaruh yang dalam serta memegang

peranan utama dalam proses perkembangan anak. Dan juga menjelaskan

tentang berbagai persoalan yang perlu di klarifikasi lebih jauh menyangkut

urgensi institusi pendidikan keluarga dalam perspektif Al-Qur’an. Dan

masalah pokok yang akan dijawab dalam kesimpulan akhir adalah sejauhmana

17 Jamal Abdur Rahman, Daaruth Thaibah al-Khadra Makkaatul Mukaramah, Terj. Bahrun Abu Bakar Ihsan Zubaid, Tahapan Mendidik Anak: Teladan Rasulullah saw, Cet. 10 (Bandung; Irsyad Baitus Salam, 2005).

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 27: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

15

urgensi dan peran institusi keluarga sebagai institusi pendidikan dalam

perspektif Al-Qur’an.18

Yunahar Ilyas dalam bukunya yang berjudul “Kuliah Aqidah Islam”

mengemukakan tentang pokok-pokok aqidah Islam yaitu tentang Allah SWT.,

Malaikat, Kitab-kitab Allah, Nabi dan Rasul, Hari Akhir, dan Takdir. Keenam

pokok-pokok aqidah itu wajib dipahami dan diyakini dengan benar oleh setiap

Muslim. Sistematika yang penulis gunakan mengikuti sistematika Arkan Al-

Iman sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW tatkala menjawab

pertanyaan Malaikat Jibril tentang Iman. Nash jawaban beliau adalah sebagai

berikut: “Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-

Nya, Rasul-rasul-Nya, dan kepada Hari Akhir, serta engkau beriman kepada

Taqdir-Nya yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim). 19

Sayid Sabiq dalam bukunya yang sudah diterjemahkan berjudul

“Aqidah Islam: Pola Hidup Manusia Beriman” mengemukakan bahwa

keimanan atau aqidah itu tersusun dari enam perkara, yaitu: Ma’rifat kepada

Allah termasuk nama-nama dan sifat-sifat-Nya yang mulia, ma’rifat kepada

yang ghaib, ma’rifat kepada kitab-kitab Allah, ma’rifat kepada Nabi-nabi dan

Rasul-rasul Allah, ma’rifat kepada hari akhir dan ma’rifat kepada Takdir

(Qadla’ dan Qadar).20

18 Rehani, Berawal dari Keluarga: Revolusi Belajar Cara Al-Qur’an, Cet. I, (Jakarta:

Hikmah, 2003). 19 Yunahar Ilyas, Kuliah Aqidah Islam, Cet. II (Lembaga Pengkajian dan Pengamalan

Islam–LPPI- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 1993). 20 Sayid Sabiq, Al-Aqidatu’l al-Islamiyah, Terj. M. Abdai Rathomy, Aqidah Islam: Pola

Hidup Manusia Beriman, (Bandung: Diponegoro, 1993).

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 28: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

16

Dr. Muhammad Ali al-Hasyimi dalam bukunya yang sudah

diterjemahkan dengan judul “Muslimah Ideal: Pribadi Islami dalam Al-

Qur’an dan as-Sunnah” dikatakan bahwa orang tua wanitalah (Ibu) paling

berperan dalam keluarga yang menangani masalah pendidikan anak. Karena

seorang Ibu selalu berhubungan langsung dengan anak mulai dari kandungan,

menyusui dan menginjak dewasa (baligh). Ibulah yang sangat berperan dalam

pendidikan anak dengan bantuan suami sebagai bapak yang ikut mengontrol

dan mengawasi proses pendidikan dalam keluarga. Banyak para tokoh Islam

yang berhasil dikarenakan keberhasilan seorang ibu dalam mendidik anak.21

Dari berbagai referensi tersebut, penulis mengupas permasalahan-

permasalahan sebagai sandaran teoritis dan sebagai perbandingan sehingga

diharapkan akan muncul suatu pemahaman atau penemuan baru tentang peran

dan tanggung jawab orang tua mengenai pendidikan aqidah anak. Kemudian

dalam analisa dari Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 132-133 tentang peran dan

tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan aqidah anak.

F. Kerangka Teoritik

Sejarah hidup manusia membuktikan bahwa manusia senantiasa

membutuhkan aqidah (tauhid).22 Hal ini dapat kita lihat dari perkembangan

21 Dr. Muhammad Ali al-Hasyim The Ideal Muslimah: The True Islamic Personality of

The Muslim Woman as Defined in The Qur’an and Sunnah, Terj. Fungky Kusnaendy Timur, Muslimah Ideal: Pribadi Islami dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah, Cet. III (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2004).

22 Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampr semakna dengan istilah aqidah, Yaitu: Iman dan Tauhid. Dan yang semakna dengan Ilmu Aqidah yaitu: Ushuluddin (pokok-pokok agama), Ilmu Kalam (berbicara atau pembicaraan), dan Fikih Akbar. Namun dalam hal ini, penjelasan yang dicantumkan disini sesuai dengan pemabahasan penulisan, yakni beberapa istilah tentang aqidah.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 29: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

17

bentuk-bentuk Tuhan yang mereka sembah diantaranya berupa berhala, alam,

binatang dan masih banyak lagi yang mereka anggap sebagai Tuhan. Dengan

aqidah Islamiyah (Tauhid) sebagai landasan hidup, akan terbentuklah sikap

hidup penganut-penganutnya sesuai dengan ajaran Islam. Salah satunya adalah

pengharapan, yang dalam istilah Al-Qur’an disebut ar-raja’ (optimis). Sikap

ini akan mendorong setiap orang untuk maju mencapai sukses, kemenangan

dan kebahagiaan serta nilai-nilai lahiriyah dan rohaniyah lainnya.23

Aqidah adalah makanan rohani yang sangat diperlukan jiwa, seperti

keadaan badan memerlukan makanan dalam arti materi. Jiwa (hati) adalah

wadah yang dengan mudah masuk kedalamnya aqidah yang salah tanpa

disadari. Karenanya, apabila anak-anak kecil dibiarkan tanpa asuhan,

menjadilah ia sasaran bagi aqidah yang batal.24

Manusia sejak awal kejadiannya membawa potensi beragama yang

lurus dan sering kita pahami sebagai agama Tauhid. Al-Qur’an

Pertama. Iman, ada yang menyamakan iman dengan aqidah, dan ada yang

membedakannya. Bagi yang membedakan, aqidah hanyalah bagian dalam (aspek hati) dari iman, sebab Iman mencakup aspek dalam dan aspek luar. Aspek dalamnya berupa keyakinan dan aspek luarnya berupa pengakuan lisan dan pemb uktian dengan amal. Sebenarnya masalahnya tergantung kepada definisi Iman. Kalau kita mengikuti definisi Iman menurut Jahmiah dan Asy’ariyah yang mengatakan bahwa Iman hanyalah at-tashdiq (membenarkan di dalam hati), maka Iman dan Aqidah adalah dua istilah yang bersinonim. Sebaliknya, definisi Iman menurut Ulama Salaf (termasuk Imam Ahmad, Malik dan Syafi’i) yang mengatakan bahwa Iman adalah: “Sesuatu yang diyakini di dalam hati, di ucapkan dengan lisan dan di amalkan dengan anggota tubuh” (lihat Al-‘Aqidah fillah oleh; Sulaiman Al-Asykir, 1979, Hal. 14), maka Iman dan Aqidah tidak persis sama. Apabila istilah Iman berdiri sendiri, maka yang dimaksud adalah Iman yang mencakup dimensi hati, lisan dan amal seperti yang dinyatakan oleh Allah dalam Surat Al-Mukminun ayat 1-11. Namun bila istilah Iman dirangkaikan dengan amal shaleh seperti dalam Surat Al-‘Ashri ayat 3, maka Iman berarti ‘Itiqad atau Aqidah.

Kedua. Tauhid, artinya ‘mengesakan (mengEsakan Allah-Tauhidullah-). Ajaran Tauhid adalah tema sentral aqidah dan Iman, oleh sebab itu, aqidah dan Iman di identikan juga dengan istilah Tauhid. (lihat Kuliah Aqidah Islam oleh Yunaha Ilyas, 1993, hal. 4)

23 H.M. Yunan Nasution, Islam dan Problem Kemasyarakatan, (Jakarta: Bulan Bintang, 1998), hal. 5.

24 M. Hasby Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/ Kalam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1973), hal. 68.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 30: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

18

mengisyaratkan bahwa kehadiran Tuhan ada dalam diri setiap insan, hal

tersebut merupakan fitrah (bawaan) manusia sesuai yang diterangkan dalam

firman Allah dalam Surat Ar-Rum, 30: 30. dalam ayat tersebut terdapat kata

“La” yang bermakna “tidak”, mengandung arti bahwa seseorang tidak dapat

menghindarkan diri dari fitrah itu. Dalam konteks ayat ini bahwa fitrah

keagamaan akan melekat pada diri manusia untuk selama-lamanya, walaupun

boleh jadi tidak diakui atas di abaikannya.25

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak

mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan.26

Peranan orang tua sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak juga

dikarenakan secara hereditas mereka di takdirkan menjadi orang tua yang

melahirkan. Maka secara kodrati, mau tidak mau orang tua yang menjadi

penanggungjawab utama dan pertama. Kaidah ini telah diakui oleh semua

agama dan semua sistem nilai yang dikenal manusia.27 Dengan demikian,

orang tua memegang peran dan tanggung jawab yang penting dalam

pendidikan anaknya, yang terwujud dalam suatu keluarga menjadi lembaga

yang pertama dalam masalah pendidikan anak.

Untuk menghasilkan potensi yang baik yang ada pada diri manusia dari

perkembangannya, dibutuhkan pendidikan. Pendidikan di sini diartikan

sebagai bimbingan dan pimpinan untuk mengarahkan segala potensi yang ada

25 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, Cet. VII, (Bandung: Mizan, 1998), hal. 284.

laa ‘Tabdiila li halqi illah, tidak ada perubahan pada ciptaan Allah.’ 26 Zakiah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, Cet. II (Jakarta: Bumi Aksara dan

Departemen Agama, 1992), hal.35. 27 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1992), hal. 155.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 31: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

19

pada manusia dan menghilangkan potensi buruk yang menyertainya. Dan

secara otomatis yang mempunyai peran dan tanggung jawab untuk mendidik

anak pertama dan utama adalah orang tua. Orang tua sebagai lingkungan

pertama bagi anak dalam kandungan (prenatal), yang memikul tanggung

jawab terhadap pelaksanaan kehidupan bagi anak. Keadaan dan sikap orang

tua ketika anak dalam kandungan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

jiwa anak di kemudian hari.28

Peran yang dimaksud disini adalah suatu upaya dalam menumbuh

kembangkan potensi atau kemampuan yang di miliki seseorang sehingga di

harapkan agar dapat trcapai cita-citanya, dengan berdasarkan pendidikan

ajaran Islam. sedangkan maksud dari tangung jawab adalah kewajiban dalam

melakukan tugas tertentu. Tanggung jawab timbul karena telah diterima

wewenang. seperti wewenang, tanggung jawab memberikan hubungan tertentu

antara pemberi wewenagn dan penerima wewenang. jadi dalam penulisan

skripsi ini maksud dari peran dan tanggung jawab adalah ‘buah’ dari makna

konsep Islam melekat pada konsep amanah. yakni suatu sistem nilai yang

melekat pada diri manusia karena begitu kita hidup dan mengenyam

kehidupan yang merupakan pemberian Tuhan (Allah), kita harus

mempertanggung jawabkannya.

Sesuai dengan sabda Nabi saw. Yang berbunyi

كُلُّ مولُودٍ يولَد على الْفِطْرةِ فَاَبواه يهودانِهِ اَوينصرانِهِ اَويمجسانِهِ

)رواه البخارى ومسلم(

28 Ibid, hal. 59.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 32: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

20

Artinya: “Tidak ada anak kecuali di lahirkan atas fitrah, maka kedua orang tuanyalah (Ibu Bapak) yang meyahudikannya dan menasranikannya serta memajusikannya”, (H.R. Bukhari-Muslim).29

Dari hadist di atas di jelaskan bahwa perkembangan anak dipengaruhi

oleh dua faktor, yakni pendidikan utama Islam dan lingkungan yang baik.30

Baik buruknya pertumbuhan dan perkembangan anak sangat ditentukan

pendidikan kedua orang tuanya. Hal ini merupakan peran dan tanggung jawab

yang utama dan mendasar bagi orang tua. Pendidikan yang utama dan pertama

diberikan kepada anak adalah masalah keimanan (Pendidikan Aqidah) sebagai

pedoman dalam pelaksanaan pendidikan selanjutnya. Pendidikan aqidah disini

meliputi keimanan terhadap Allah SWT, Malaikat Allah, Kitab-kitab Allah,

Rasul-rasul Allah, dari akhir dan qadla qadar baik maupun buruk.

Peran dan tanggung jawab orang tua yang lain adalah bagaimana

mengarahkan dan memilih lingkungan pendidikan anak ke depannya. Dapat di

pahami bahwa jika seorang anak mempunyai orang tua yang shaleh dan dapat

mengajarkan prinsip-prinsip iman dan Islam, maka anak akan tumbuh

berkembang diatas dasar Iman dan Islam, sehingga lingkungan pendidikan

atau pergaulannya juga harus mendukung. Dikuatkan pula bahwa lingkungan

yang baik akan berpengaruh besar terhadap pendidikan anak untuk menjadi

baik dan bertaqwa, dan dalam proses pembentukannya dengan dasar iman dan

Islam.31

29 Imam Muslim, Shahih Muslim, Juz IV (Bairut Libanon: Darul-Kutbi Al-Ilmiah, tt), hal.

2047. 30 Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyatul –Aulad fil Islam, hal. 45. 31 Hal ini bisa disimak dari sebuah kasus seseorang yang telah membunuh 99 korban, di

dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim berikut ini, yang artinya: dari Abi Sa’id bin Sa’ad bin Malik bin Sinan al-Khudari r.a. bahwa Nabi saw, bersabda: dahulu sebelum generasi

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 33: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

21

Dalam Al-Qur’an telah banyak diterangkan beberapa kisah yang

menjelaskan tentang bagaimana orang tua sangat menitik beratkan pendidikan

anak pada pendidikan aqidah. Seperti halnya yang dicontohkan oleh Nabi

Ibrahim yang diterangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 132-133, beliau sangat

menganjurkan kepada keturunannya untuk menyembah kepada Allah dan mati

dalam keadaan Islam.

G. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian bersifat kualitatif yang menggunakan

data dari bahan-bahan yang bersifat kepustakaan (library research).

1. Sumber Data

Sumber data dalam penilitian ini di golongkan menjadi dua, yaitu;

a. Sumber Data Primer adalah sumber data yang langsung berkaitan

dengan subyek riset. Dalam penelitian ini sumber primernya adalah

kalian,ada seorang laki-laki yang telah membunuh 99 jiwa. Lalu ia menyatakan perihal orang yang terpamdai di negeri itu. Ia ditunjukkan kepada seorang rahib. Kemudian ia mendatangi rahibini, dan menyatakan: ‘Aku ini sudah membunuh 99 jiwa, apakah aku bisa diampuni Tuhan?’, “Tidak, kamu tidak akan diampuni, Jawab sang rahib”. Kemudian ia pun membunuh rahib itu. Kini korbannya lengkap menjadi 100 jiwa. Lalu ia menanyakan perihal orang alim lainnya di daerah itu. Ia pun ditunjukkan kepada seorang laki-laki alim, maka ia berkata: “Aku telah membunuh 100 jiwa, apakah aku masih bisa diampuni Tuhan?”, ‘Orang alim itu menjawab: Ya, Pintu taubat masih terbuka bagimu jika kamu mau minta ampun’. “Selanjutnya orang alim itu berkata: “Pergilah kamu ke negeri itu dan itu. Di daerah tersebut rakyatnya menyembah Allah. Lalu sembahlah Allah bersama mereka, dan jangan sekali-kali engkau kembali lagi ke tanah air dan teman-temanmu yang semula, karena daerah itu daerah yang rawan jahat”. Selanjutnya diterangkan bahwa setelah mendengar saran dan petunjuk alim ini,maka berangkatlah ia meninggalkan tanah airnya: ‘Di tengah perjalanan ia meninggal dunia.” Lalu dua malaikat (malaikat rahmat dan malaikat adzab), memperebutkan mayat itu. Malaikat Rahmat mengatakan: Ia datang kepadaku dalam keadaan sudah bertaubat kepada Allah.” Namun, Malaikat Adzab berkata: “Ia belum pernah berbuat baik sedikit Pun”. Ditengah-tengah keributan ini, datang seorang malaikat penengah yang berbentuk manusia, menghakimi mereka berdua. Penengah memberi saran: “Ukurlah jarak tempat kematiannya dari tempat ia berangkat, mana yang lebih dekat ke tempat tujuannya”. ‘Lalu mereka mengadakan pengukuran dengan cermat dan seksama. Ternyata perjalanannya lebih dekat ke tempat tujuan. Maka malaikat Rahmat pun membawanya.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 34: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

22

Al-Qur’an dan Terjemahnya (DEPAG RI), Tafsir Al-Azhar, Tafsir

Al-Misbah dan Tafsir Al-Maraghi.

b. Sumber Data Sekunder adalah sumber data yang mendukung dan

melengkapi sumber-sumber data primer. Adapun sumber data

sekunder dalam penilitian ini diantaranya:

a) Abdullah Nashih Ulwan yang sudah diterjemahkan oleh

Jamaluddin Miri, “Pendidikan Anak dalam Islam” Jilid I dan II.

b) Abdullah Nashih Ulwan yang sudah diterjemahkan oleh

Khalilullah Ahmas Masyhur, “Pendidikan Anak menurut Islam;

Kaidah-kaidah Dasar”.

c) Rehani, “Berawal dari Keluarga: Revolusi Belajar Cara Al-

Qur’an”.

d) M. Ali al-Hasyimi, “Muslimah Ideal: Pribadi Islami dalam Al-

Qur’an dan As-Sunnah”.

e) Yunahar Ilyas, “Kuliah Aqidah Islam”.

f) Sayid Sabiq, “Aqidah Islam: Pola Hidup Manusia Beriman”.

Serta buku-buku atau karya ilmiah yang lain yang dapat menunjang

dan sebagai alat Bantu dalam menganalisa permasalahan.

Diantaranya, kitab-kitab Hadist dan buku-buku tentang pendidikan

agama Islam serta buku-buku lainnya yang menunjang.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 35: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

23

2. Metode Analisis Data

Dalam menganalisa data, metode yang digunakan adalah;

a. Metode Maudlu’I (tematik)

Menurut Al-Farmawi, Metode Maudlu’I yaitu: “Menghimpun

ayat-ayat Al-Qur’an yang mempunyai maksud yang sama dalam

artian sama-sama membicarakan suatu topik masalah dan

menyusunnya berdasarkan kronologi serta sebab turunnya ayat

tersebut. Kemudian penafsir mulai memberikan keterangan dan

penjelasan serta mengambil kesimpulan.32

Metode ini digunakan pada skripsi ini dengan mengumpulkan

beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadist Nabi saw yang menerangkan

tentang peran dan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan

Aqidah anak. Setelah di dapat beberapa dalil tersebut maka dicari

beberapa penafsiran dalilnya dengan menggunakan beberapa kitab

tafsir. Dari beberapa penafsiran di komparasikan guna mendapatkan

sebuah kesimpulan dari permasalahan tersebut.

b. Metode Content Analysis (analisis isi)

Oleh karena data yang digunakan adalah data deskriptif, maka

metode analisisnya menggunakan analisis non statistic, yaitu metode

yang digunakan untuk menganalisa data deskriptif atau data tekstular

32 Abdullah al-Hayy al-Farmawi, Metode Tafsir Maudlu’I suatu pengantar, Terj. Suryan

A Jamroh, ed ke-1, Cet. II, (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 1996), hal. 36-37.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 36: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

24

yang sering ditulis menurut isinya sehingga bisa juga disebut analisis

isi (Content analysis).33

Metode ini digunakan dengan cara mengumpulkan data-data

dari buku-buku atau tulisan-tulisan lainnya yang berisi tentang peran

dan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan aqidah anak atau

salah satu dari variable itu. Selanjutnya dari sumber-sumber tersebut

di analisa untuk mendapatkan kesimpulan yang baru tentang masalah

yang berkenaan dengan peran dan tanggung jawab orang tua terhadap

pendidikan aqidah anak.

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan

data dalam penelitian ini adalah:

a) Langkah Deskriptif, yakni langkah yang bersifat

menggambarkan atau menguraikan sesuatu hal.

b) Langkah Interpretatif, yakni langkah yang bersifat memberikan

penafsiran terhadap data yang di peroleh.

c) Langkah Komparatif, yakni langkah yang bersifat

membandingkan data yang di peroleh.

d) Menganalisa Data, yakni dengan menganalisis Isi (Content

analysis), dengan mencermati masing-masing literatur kemudian

di klarifikasikan untuk mengetahui obyek permasalahan yang

sesuai dengan tema pembahasan.

33 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 1995),

hal. 85.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 37: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

25

e) Langkah Pengambilan Kesimpulan, yakni langkah dari beberapa

uraian yang telah di kemukakan kemudian penulis

menyimpulkan inti dari ketiga langkah tersebut.

Adapun cara berpikir yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan dua cara berpikir:

a) Cara berpikir Deduktif, yaitu pola pikir yang bertolak dari hal-

hal yang sifatnya umum menuju hal-hal yang khusus. Dengan

deduktif kita berangkat dari sesuatu pengetahuan yang umum

dan bertitik tolak dari pengetahuan itu kita hendak menilai suatu

kejadian khusus.34

b) Cara berpikir Induktif, yaitu pola pikir bertolak dari hal-hal yang

sifatnya khusus menuju hal-hal yang sifatnya umum. Berpikir

induktif ini dimulai dari fakta yang khusus, peristiwa yang

konkrit kemudian dari fakta-fakta atau peristiwa yang konkrit itu

ditarik generalisasi yang mempunyai sifat umum.35

H. Sistematika Pembahasan

Skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yang tiap bab-nya akan diuraikan

sebagai berikut:

Bab Pertama, pada bab ini berisi pendahuluan yang mengkaji tentang

latar belakang dari permasalahan yang akan dikaji, rumusan masalah, alasan

pemilihan judul, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka dari beberapa

34 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Jakarta: Andi Offset, 1989), hal. 42. 35 Ibid, hal. 47.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 38: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

26

buku atau tulisan-tulisan yang berkaitan dengan permasalahan, kerangka

teoritik, metodologi penelitian skripsi yang terdiri dari sumber data dan

metode penganalisaan data yang ada.

Bab Kedua, pada bab ini disajikan tentang konsep pendidikan aqidah

anak dalam Perspektif Islam yang berisi tentang pengertian pendidikan aqidah

secara etimologis maupun terminologis, dasar-dasar pendidikan aqidah, tujuan

yang ditekankan dalam pendidikan aqidah, materi-materi pendidikan aqidah

dan beberapa metode yang digunakan dalam pendidikan aqidah. Serta urgensi

pendidikan aqidah bagi kehidupan anak,

Bab ketiga, pada bab ini disajikan tentang peran dan tanggung jawab

orang tua terhadap pendidikan aqidah anak dalam perspektif Islam yang berisi

tentang dasar-dasar peran dan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan

anak yang ada dalam Al-Qur’an dan al-Hadist dan peran tanggung jawab

orang tua terhadap pendidikan aqidah anak yang dimulai dari kandungan

sampai menginjak remaja.

Bab keempat, pada bab ini disajikan tentang peran tanggung jawab

orang tua terhadap pendidikan aqidah anak menurut surat Al-Baqarah ayat

132-133 yang berisi tentang penafsiran beberapa ulama tentang surat Al-

Baqarah ayat 132-133, bentuk peran dan tanggung jawab orang tua terhadap

pendidikan aqidah dalam surat Al-Baqarah ayat 132-133, dan Metode

Pembinaan Aqidah dalam Surat Al-Baqarah ayat 132-133.

Bab Kelima, pada bab ini berisi kesimpulan akhir dari keseluruhan isi

skripsi, curriculum vitae dan kata penutup.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 39: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

150

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan skripsi ini secara keseluruhan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk pedagogis dalam artian

mempunyai potensi untuk di didik dan mendidik. Manusia pada dasarnya

diciptakan Allah mempunyai tugas hanya untuk beribadah kepada-Nya,

setiap apa yang diperbuat hanya karena mengharap ridha Allah semata,

dalam hal apapun. Agar ibadah kita sesuai dengan yang dikehendaki Allah

maka harus di dasari dengan aqidah yang menghujam kuat dalam diri kita

sehingga akan menumbuhkan ibadah yang benar-benar tulus kepada Allah.

Dari itu pendidikan yang paling mendasar dan pertama harus dilaksanakan

adalah pendidikan aqidah (mengakui ke-Esa-an Allah) yang nantinya akan

mempengaruhi ibadah dan akhlak. Maka orang tua harus berperan dan

bertanggung jawab atas pendidikan aqidah anak dan agama yang

dipeluknya. Peran yang dimaksud disini adalah suatu upaya dalam

menumbuh kembangkan potensi atau kemampuan yang di miliki

seseorang sehingga di harapkan agar dapat tercapai cita-citanya, dengan

berdasarkan pendidikan ajaran Islam. sedangkan maksud dari tangung

jawab adalah kewajiban dalam melakukan tugas tertentu. Tanggung jawab

timbul karena telah diterima wewenang. seperti wewenang, tanggung

jawab memberikan hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 40: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

151

penerima wewenang. jadi dalam penulisan skripsi ini maksud dari peran

dan tanggung jawab adalah ‘buah’ dari makna konsep Islam melekat pada

konsep amanah. yakni suatu sistem nilai yang melekat pada diri manusia

karena begitu kita hidup dan mengenyam kehidupan yang merupakan

pemberian Tuhan (Allah), kita harus mempertanggung jawabkannya.

Pendidikan ini harus diberikan sedini mungkin, semenjak orang tua

merencanakan proses ‘pembuatan’ anak, dalam kandungan dan lahir terus

sampai dia dewasa, bahkan sampai meninggalkan dunia (mati).

2. Orang tua merupakan lingkungan pertama dan utama dari seorang anak

semenjak dia masih dalam kandungan, sehingga peran orang tua sangat

menentukan bagaimana anak itu nantinya. Peran dan tanggung jawab

orang tua dalam pendidikan di sini diartikan sebagai bimbingan dan

pimpinan untuk mengarahkan segala potensi yang ada pada manusia dan

menghilangkan potensi buruk yang menyertainya. Dalam agama Islam

anak merupakan amanah yang diberikan Allah kepada orang tua maka dia

harus mempertanggung jawabkan amanah tersebut kepada Allah. Dari hal

itu maka dapat dikatakan bahwa secara kodrati dan ditinjau dari ajaran

agama Islam orang tua mempunyai andil yang sangat besar. Peran dan

tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan aqidah anak meliputi

penanaman aqidah (tauhid) kepada anak sejak dini, pengenalan terhadap

hukum-hukum Allah sehingga anak dapat membedakan perkara yang

diperbolehkan dan dilarang oleh ajaran agama serta membimbing ibadah

kepada anak sejak dini untuk di biasakannya.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 41: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

152

3. Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah, 2: 132-133 Allah telah menjelaskan

tentang peran dan tanggung jawab orang tua dalam mendidik aqidah

terhadap anak-anaknya. Diceritakan tentang bagaimana Nabi Ibrahim

mendidik aqidah kepada anak-anaknya begitu juga hal tersebut dilakukan

oleh cucunya yaitu Nabi Ya’kub. Hal tersebut dilakukan karena Nabi

Ibrahim sebagai orang tua mempunyai peran dan tanggung jawab terhadap

aqidah anaknya sepeninggal beliau, karena peran dan tanggung jawab

orang tua terhadap anak merupakan amanah dari Allah yang dilakukan

secara kodrati dan akan di mintai pertanggung jawabannya di akhirat.

Itulah ajaran yang sangat mendasar bagi semua agama Allah yang

diturunkan melalui para Rasul-Nya. Pendidikan aqidah yang ditekankan

meliputi:

a. Penanaman aqidah (tauhid) dengan meyakini bahwa hanya Allah-lah

Tuhan yang wajib disembah oleh setiap manusia tanpa suatu perantara

apapun baik berupa berhala, hewan maupun hal-hal lain yang itu hanya

akan membawa kemusyrikan. Allah-lah yang menciptakan alam semesta

ini. Dialah Maha Awal dan Akhir dari segala kehidupan. Keyakinan itu

juga dibarengi dengan hal-hal lain selain Allah sebagai ciptaannya

seperti percaya kepada para malaikat Allah, Kitab-kitab Allah, Rasul-

rasul Allah, hari akhir, dan takdir baik maupun buruk yang terangkum

dalam rukun iman.

b. Pengenalan hukum-hukum Allah yang mutlak kebenarannya yang

disampaikan melalui Rasul-Nya bertujuan mengatur kehidupan manusia

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 42: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

153

untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Pelaksanaan hukum-

hukum Allah itu akan mempunyai akibat langsung di dunia maupun di

balas oleh Allah kelak di akhirat.

c. Membimbing anak untuk senantiasa beribadah sepenuh hati hanya kepada

Allah dengan menjalankan syariat-Nya dan menjauhi segala larangan-

Nya dalam sebuah wadah yakni agama Islam serta akan berpegang teguh

kepada agama itu sampai akhir hayat dengan tidak akan meninggalkan

sedetikpun darinya. Setelah kita meyakini akan ke-Esaan Allah maka

kita harus menyerahkan diri sepenuhnya kepada-Nya dengan menjadikan

semua perbuatan yang kita lakukan hanya karena mengharap ridha Allah

semata yang dinamakan Ibadah kepada Allah.

Dalam menyampaikan materi pendidikan aqidah tersebut, perlu adanya

suatu metode. Metode yang diterapkan dalam skripsi ini, Diantaranya:

a. Metode Indoktrinasi (Dogmatik)

Metode untuk mengajarkan nilai-nilai dengan jalan menyajikan nilai-

nilai kebaikan dan kebenaran yang harus diterima apa adanya dan tidak

boleh mempersoalkan hakekat kebenaran. Karena pada dasarnya materi

atau nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang disampaikan tidak bisa di

rasionalkan dengan keterbatasan jangkauan akan pikiran manusia.

Dalam konteks ini, nilai-nilai penanaman aqidah, pengenalan hukum

Allah dan membimbing Ibadah terhadap anak lebih ditekankan pada

doktrinasi (dogmatik) bahkan diperlukan juga dengan pendekatan yang

doktriner otoratif.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 43: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

154

b. Metode Hiwar

Percakapan silih berganti antara dua belah pihak atau mengenai suatu

topik, dan dengan sengaja diarahkan kepada satu tujuan yang

dikehendaki. Dalam hal ini, untuk memahamkan nilai-nilai aqidah,

hukum Allah dan bimbingan Ibadah yang lebih bersifat memberikan

pemahaman yang mudah di pahami dan dilaksanakan sesuai dengan

kemampuan anak.

c. Metode Keteladanan

Metode yang berpengaruh dan terbukti dapat menentukan keberhasilan

dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual, dan etos

sosial anak. Hal ini karena orang tua adalah teladan terbaik dalam

pandangan anak, yang akan ditirunya dalam segala tindak tanduk dan

sopan santunnya. Dalam hal ini, bahwa sebelum Nabi Ibrahim

menanamkan nilai-nilai Islam dan aqidah kepada anak-anaknya, beliau

sudah memegang teguh aqidah ketauhidan kepada Allah.

d. Metode Nasehat

Suatu petuah dan kata-kata bijak yang dapat membentuk suatu karakter

anak, pembentukan aqidah anak bahkan sampai pada mempersiapkannya

baik secara moral, emosional maupun sosial. Dalam konteks ini, adalah

sebuah ‘wasiat’ yang disampaikan Nabi Ibrahim kepada anak-anaknya

(Ismail dan Ishaq) dan cucunya Ya’kub anak Ishaq menjelang

kematiannya. ‘wasiat’ ini mengandung makna nasehat .

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 44: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

155

B. Saran-saran

1. Anak merupakan titipan (amanah) dari Allah. Amanah adalah suatu sistem

nilai yang melekat pada diri manusia karena begitu kita hidup dan

mengenyam kehidupan yang merupakan pemberian Tuhan (Allah), orang

tua harus mempertanggungjawabkan kepada-Nya. Karena Pada dasarnya

anak sejak lahir sudah membawa fitrah ketauhidan yang harus diarahkan

dan dibimbing secara maksimal untuk membenarkan dengan keyakinan

dalam hati bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad

adalah utusan-Nya. Pada perkembangan selanjutnya kedua potensi yang di

miliki oleh anak (manusia) dapat berkembang, apakah ia akan tetap

berpegang kepada ajaran agama yang benar ataukah tidak, bergantung

kepada keadaan lingkungan yang menyertainya, berupa pendidikan

keluarga (orang tua), pengaruh masyarakat dan lain sebagainya.

2. Orang tua merupakan lingkungan pertama dan utama bagi kehidupan anak

sampai masa yang akan datang. Maka orang tua harus menanamkan

pendidikan kepada anaknya sejak dini, terutama pendidikan aqidah. Kalau

kita lihat pada masa sekarang ini banyak terjadi kejahatan yang dilakukan

oleh semua tingkatan dari anak-anak sampai orang dewasa itu dikarenakan

tidak adanya pegangan hidup dalam hati yang berupa keimanan yang

didasarkan atas ketauhidan kepada Allah dan melaksanakan ajaran agama

Islam secara menyeluruh (Kaffah).

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 45: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

156

3. Pembahasan dalam skripsi ini hanya sebagian dari perumusan konsep-

konsep Al-Quran tentang peran dan tanggung jawab orang tua terhadap

pendidikan aqidah anak dalam surat Al-Baqarah, 2: 132-133. sedangkan

pembahasan secara mendalam dan terperinci mengenai hal tersebut belum

terkaji secara menyeluruh. Oleh karena itu penulis berharap adanya kajian

yang lebih mendalam dan lebih terinci lagi terhadap hal tersebut.

C. Kata Penutup

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah

menganugerahkan kekuatan, rahmat dan hidayah-Nya kepada hamba-hamba-

Nya, khususnya kepada penulis sendiri sehingga mampu menyelesaikan

skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu dalam penyusunan dan terselesaikannya skripsi ini, seraya berdoa

semoga semua amal kebaikannya dibalas oleh Allah dengan balasan yang

lebih baik, di dunia maupun di akhirat.

Akhirnya dengan penuh rasa rendah hati penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari sempurna, dengan penuh kesadaran pula penulis

menyadari hanya Allah Yang Maha Mengetahui segala Kebenaran. Penulis

berharap semoga karya kecil ini memberikan manfaat bagi seluruh umat yang

sedang ‘haus’ akan kebenaran Ilmu-ilmu Allah SWT.

______________________________________

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 46: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

157

DAFTAR PUSTAKA

A. Azhar Basyir, 1995. Pendidikan Agama Islam I (Aqidah). Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

A. Hanafie, 1993. Ushul Fiqh. Cet. XII. Jakarta: Wijaya.

A. Syafi’I Ma’arif, 1991. Pendidikan Islam di Indonesia, Antara Cita dan Fakta. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Abdul Aziz Bin Abdullah bin Baaz, Tanpa Tahun. Aqidah Shahih Versus Aqidah Bathilah. Yogyakarta: UII Press.

Abdul Aziz Bin Muhammad Alu Abdul Lathif, 1999. “Muqarratul Tauhid Kitab Ta’limil lil Mubtadi’in”, (Ainul Umar Arifin Thayib. Terjemahan), Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat Lanjutan. Jakarta: Yayasan Al-Sofwa.

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, 2001. Nuansa-nuansa Psikologi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Abdul Wahhab Abdul Latif, 1996. Sunan Tirmidzi. Juz IV. Semarang: Toha Putra.

Abdullah al-Hayy al-Farmawi, 1996. Metode Tafsir Maudlu’I suatu pengantar. (Suryan A Jamroh. Terjemahan). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Abdullah Nashih Ulwan, 1999. Tarbiyatul –Aulad fil Islam. (Drs. Jamaludin Miri LC. Terjemahan). Pendidikan Anak dalam Islam. Jilid I dan II. Jakarta: Pustaka Amani.

___________________, 1996. Pendidikan Anak menurut Islam; Pemeliharaan Kesehatan Jiwa Anak. (Khalilullah Ahmas Masjkur Hakim. Terjemahan). Bandung: Remaja Rosda Karya.

___________________, 1992. Tarbiyatul –Aulad fil Islam. (Khalilullah Ahmas Masjkur Hakim. Terjemahan), Pendidikan Anak Menurut Islam; Kaidah-kaidah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 47: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

158

Abdurrahman An-Nahlawi, 1989. Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam. (Herry Noer Ali. Terjemahan). Bandung: Diponegoro.

Abdurrahman Shalih Abdullah, 1991. Landasan dan Tujuan Pendidikan Menurut Al-Qur’an serta Implementasinya. (Mutammam. Terjemahan). Bandung: Diponegoro.

Abi Dawud Sulaiman, Tanpa Tahun. Sunan Abi Dawud. Indonesia: Maktabah Dahlan.

Abidin Ibnu Rusn, 1998. Pemikiran Al-Ghazali tentang Pendidikan. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Abuddin Nata, 1997. Filsafat Pendidikan Islam I. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Achmadi, 1992. Islam sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media.

Ahmad Musthafa al-Maraghy, 1992. Tafsir Al-Maraghi Juz 1, 2 dan 3. (Bahrun Abu Bakar, dkk., Terjemahan). Semarang: Toha Putra.

Ahmad Syadali dan Ahmad Rofi’I, 1997. Ulumul Qur’an I. Bandung: Pustaka Setia.

Ahmad Tafsir (ed.), 2000. Pendidikan Agama dalam Keluarga. Baihaqi A.K., Pendidikan Agama dalam Keluarga bagi Anak Prenatal. Bandung: Remaja Rosdakarya.

___________ (ed.), 2000. Pendidikan Agama dalam Keluarga. M. Djawad Dahlan, Pendidikan Anak dalam Keluarga bagi Anak Usia 0-5 tahun. Bandung: Remaja Rosdakarya.

___________ (ed.), 2000. Pendidikan Agama dalam Keluarga. Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama dalam Keluarga bagi Anak Usia 6 – 12 tahun. Bandung: Remaja Rosdakarya.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 48: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

159

_______________, 1994. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Ahmad Warson Munawwir, 1984. Kamus al-Munawwir. Yogyakarta: PP. Al-Munawwir Krapyak.

Alex Sobur, 1986. Anak Masa Depan. Bandung: Angkasa.

Al-Raghib Al- Ashfahani, Tanpa Tahun. Mu’jam Mufradat li Alfazh Al-Qur’an. Beirut: Dar al-Fikr.

Baihaqi A.K., 2000. Pendidikan Agama dalam Keluarga bagi Anak Prenatal, Ahmad Tafsir (Penyunting), Pendidikan Agama dalam Keluarga. (Bandung: Remaja Rosdakarya.

___________, 1996. Mendidik Anak Dalam Kandungan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Departemen Agama RI, 2004. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Karya Insan Indonesia, KARINDO

Fatchur Rahman, 1991. Ikhtisar Musthalahul Hadits. Bandung: Al-Ma’arif.

Haji Abdul Malik Abdul Karim Amrullah, 1970. Tafsir Al-Azhar, Juz I. Jakarta: Pembimbing Masa.

Hakim Abdul Hameed, 1983. Aspek - aspek Pokok Agama Islam. (M. Ruslan Shiddieq. Terjemahan). Jakarta: Pustaka Jaya.

Harun Nasution, 2000. Islam Rasional; Gagasan dan Pemikiran. Bandung; Mizan.

Hasan bin Ali Hasan Al-Hijazy, 2001. Manhaj Tarbiyah Ibnu Qayyim. (Muzaidi Hasbullah. Terjemahan). Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 49: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

160

Hasan Langgulung, 1988. Pendidikan Islam Menghadapi Abad- 21. Jakarta: Pustaka Al-Husna.

Hasan Shalih Baharits, 1996. Mas’uliyyat Al-Abi Al- Muslim fi Tarbiyat Al-Waladi fi Marhalat Al- Thufuulah. (Shihabuddin. Terjemahan). Jakarta: Gema Insani Press.

Hujair AH. Sanaky, 2003. Paradigma Pendidikan Islam; Membangun Masyarakat Madani Indonesia. Yogyakarta; Safiria Insania Press, bekerja sama dengan MSI UII.

Husain ‘Ali Turkamani, 1992. Bimbingan Keluarga dan Wanita Islam. (M.S. Nasrullah dan Ahsin. Terjemahan). Jakarta: Pustaka Media.

Imam Abi Abdillah Muhammad, 1971. Shahih Bukhari, Juz VII. Beirut: Darul Fikri.

Imam jalalud-din al-Mahalliy dan Imam Jalalud-din as-Suyuthi, 1990. Terjemahan Tafsir jalalain. (Mohyudin Syaf. Terjemahan). Bandung: Sinar Baru.

Imam Muslim, Tanpa Tahun. Shahih Muslim, Juz IV. Bairut Libanon: Darul-Kutbi Al-Ilmiah.

Jamal Abdur Rahman, 2005. Daaruth Thaibah al-Khadra Makkaatul Mukaramah. (Bahrun Abu Bakar Ihsan Zubaid. Terjemahan), Tahapan Mendidik Anak: Teladan Rasulullah saw. Bandung; Irsyad Baitus Salam.

Khurshid Ahmad, dkk., 1989. Prinsip-prinsip Pokok Islam. Jakarta: Rajawali.

M. ‘Utsman Najati, 1985. Al-Qur’an dan Ilmu Jiwa. (Ahmad Rafi’I ‘Utsmani. Terjemahan). Bandung: Pustaka.

M. Ali al- Hasyim, 2004. The Ideal Muslimah: The True Islamic Personality of The Muslim Woman as Defined in The Qur’an and Sunnah, (Fungky

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 50: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

161

Kusnaendy Timur. Terjemahan), Muslimah Ideal: Pribadi Islami dalam Al-Qur’an dan as-Sunnah. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

M. Arifin, 1996. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

M. Athiyah Al-Abrasyi, Tanpa Tahun. Ruh Al-Tarbiyat wa Al-Ta’lim. Isa Al-Baby Al-Hilby.

M. Chabib Thaha, 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

M. Hasby Ash-Shiddieqy, 1973. Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/ Kalam. Jakarta: Bulan Bintang.

M. Muslehuddin, 1991. Filsafat Hukum Islam dan Pemikiran Orientalis. (Yudian Wahyudi Asmin. Terjemahan). Yogyakarta: Tiara Wacana.

M. Naquib al-Attas, 2003. Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam. Bandung: Mizan.

M. Nipan Abdul Halim, 2000. Anak Saleh Dambaan Keluarga. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

M. Quraish Shihab, 1998. Lentera Hati, Kisah dan Hikmah Kehidupan. Bandung: Mizan.

_______________, 2000. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati.

_______________, 1997. Tafsir Al-Qur’an Al Karim (Tafsir atas Surat-surat Pendek Berdasarkan Urutan Turunnya Wahyu). Bandung: Pustaka Hidayah.

_______________,

1996. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan.

_______________, 1999. Membumikan Al-Qur’an. Bandung; Mizan.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 51: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

162

M. Yunan Nasution, 1988. Islam dan Problema Kemasyarakatan. Jakarta: Bulan Bintang.

Masfuk Zuhdi, 1988. Studi Islam, Jilid I. Jakarta: Rajawali Pers.

Mastuhu, 1999. Pemberdayaan Sistem Pendidikan Islam, Strategi Budaya Menuju Masyarakat Akademis. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Muhammad bin Abdul Wahab, Tanpa Tahun. Kitab at-Tauhid. (Abd. Rasyid dkk. Terjemahan), Bersihkan Tauhid Anda dari Noda Syirik. Surabaya: Bina Ilmu.

Muhammad Nasib Ar-Rifa’I, 1999. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. (Shihabuddin. Terjemahan). Jakarta: Gema Insani.

Muhammad Qutb, 1993. Sistem Pendidikan Islam. (Salman Harun. Terjemahan). Bandung: Al-Ma’arif.

Munzir Hitami, 2004. Mengonsep Kembali Pendidikan Islam. Yogyakarta: LKiS.

Murtadha Muthahhari, 1996. Islam dan Tantangan Zaman. (Ahmad Sobandi. Terjemahan). Bandung: Pustaka Hidayah.

Nabhani Idris, (ed.). 1998. Dasar-dasar Aqidah Islam. Jakarta: WAMY kerjasama dengan Departemen Urusan Keislaman, Waqaf, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Saudi Arabia,.

Ngalim Purwanto, 1998. Ilmu Pendidikan teoritis dan praktis. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nurchalis Madjid, 2000. Islam Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Paramadina.

Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibany, 1979. Falsafah Pendidikan Islam, (Hasan Langgulung. Terjemahan). Jakarta: Bulan Bintang.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 52: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

163

Pius A Partanto, dkk., 1994. Dalam Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.

Rehani, 2003. Berawal dari Keluarga: Revolusi Belajar Cara Al-Qur’an. Jakarta: Hikmah.

Sa’ad Abdul Wahid, 2003. Tafsir al-Hidayah (Ayat-ayat Aqidah), Jilid I. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Sayid Sabiq, 1993. Al-Aqidatu’l al-Islamiyah. (M. Abdai Rathomy. Terjemahan) Aqidah Islam: Pola Hidup Manusia Beriman. Bandung: Diponegoro.

Seto Mulyadi, 1997. Anakku, Sahabatku dan Guruku. Jakarta: Gramedia.

Sikun Pribadi, 1987. Mutiara-mutiara Pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Sudjipto 25 April 1999. “Akibat Komunikasi Tersumbat”. Republika.

Sumadi Suryabrata, 1995. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sutari Imam Barnadib, 1984. Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan –FIP- IKIP.

Sutrisno Hadi, 1989. Metodologi Research. Jakarta: Andi Offset.

Syahminan Zaini, 1986. Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam. Jakarta:

Kalam Mulia.

Syeikh al-Zarnuji, Tanpa Tahun. Ta’limul Muta’alim. Semarang: Pustaka ‘Alawiyah.

TIM Dosen FIP-IKIP Malang, 1988. Pengantar Dasar-dasar Kependidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 53: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

164

Tim Penyusun, 2006. Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi S-1 Jurusan Kependidikan Islam, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

Tim Penyusun, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Toshihiko Izutsu,

1993. Konsep-konsep Etika Religius dalam Quran. (Agus Fahry Husein dkk,. Terjemahan). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, Wahjoetomo,

1997. Perguruan Tinggi Pesantren: Pendidikan Alternatif Masa Depan. (Jakarta: Gema Insani Pers.

Yunahar Ilyas, 1993. Kuliah Aqidah Islam. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam –LPPI- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Yusuf Qardhawi, 1993. Bagaimana Memahami Hadits Nabi saw. (Muhammad al-Baqir. Terjemahan). Bandung: Karisma.

Zainuddin dkk., 1991. Seluk Beluk Pendidikan Al-Ghazali. Jakarta: Bumi Aksara.

Zakiah Daradjat, dkk., 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara dan Departemen Agama.

_____________, 1994. Keluarga Muslim dalam Masyarakat Modern. Bandung: Remaja Rosdakarya.

_____________, 1995. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

_____________, 1973. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 54: PERAN DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA TERHADAP …

165

CURRICULUM VITAE Nama : Idrus Aqibuddin Tempat, Tanggal Lahir : Batang, 13 Desember 1980 Golongan Darah : A Alamat Asal : Jl. A Yani Gg. 3 No. 4 RT. 07 RW. 01 Kauman

Batang, Jawa Tengah 51215. (0285 392580) Alamat di Yogyakarta : Jl. Munir Ng. II/22 Serangan, Ngampilan

Yogyakarta. Nama Orang Tua; Ayah : Suardi P.G.S Ibu : Sa’diyah Pekerjaan Orang Tua; Ayah : Pensiunan PNS Ibu : Rumah Tangga Riwayat Pendidikan;

- Madrasah Ibtida’iyah Darul Ulum Batang, Lulus Tahun 1993 - Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Batang, Lulus Tahun 1997 - Madrasah Aliyah Muhammadiyah Batang, Lulus Tahun 2000 - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Fakultas Tarbiyah Jurusan

Kependidikan Islam, 2002 – 2007.

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 03 Oktober 2007 Penulis

Idrus Aqibuddin NIM. 0247 0990

© 2008 Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta