kimia radiaoktif

30
TUGAS KIMIA UNSUR RADIOAKTIF

Transcript of kimia radiaoktif

Page 1: kimia radiaoktif

TUGAS KIMIA

UNSUR RADIOAKTIF

Page 2: kimia radiaoktif

UNSUR RADIOAKTIF

Page 3: kimia radiaoktif

Menu utama

Sejarah radioaktif

Perbandingan daya tembus

Kesetabilan inti

Peluruhan zat radioaktif

Pengertian radioaktif

Jenis sinar radioaktif

Page 4: kimia radiaoktif

Pada tahun 1903, Ernest Ruterford fisikawan dari Selandia Baru menemukan sinar alfa() yaitu sinar yang bermuatan positif dan sinar beta () yaitu sinar yang bermuatannegatif. Sementara itu, Paul U.Villard menemukan sinar gamma () yaitu sinar yang tidakbermuatan.

Pada tahun 1898, suami istri Marie Curie dan Pierri Curie berhasil menemukanpolonium dan radium.

Pada tahun 1896 Antonie Henry Becquerel kimiawan dari Prancis menemukangaram kalium urasil sulfat (K2UO(SO4)2).

Zat radioaktif pertama kali ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen,ahli fisika dari Jerman pada tahun 1895 yaitu menemukan sinar X ( pancaranradiasi yang mengakibatkan fluoresensi ketika arus electron (katode)menumbuk suatu partikel tertentu.

Menu

Page 5: kimia radiaoktif

Mengapa suatu unsur dapat

bersifat radioaktif?

Inti atom yang tidak stabil.

Memancarkan energi(radiasi)

Menjadi stabil

Secara spontan

Dengan tujuan

Pengertian Radioaktif

next

Menu

Page 6: kimia radiaoktif

Maka dapat kamisimpulkan :

Zat radioaktif adalah zat yang secara spontandapat memancarkan sinar atau radiasi.

Radioaktifitas adalah gejala pemancaran sinaratau radiasi secara spontan.

Next

Page 7: kimia radiaoktif

SIFAT-SIFAT UNSUR

RADIOAKTIF

• Menghitamkan film

• Dapat mengadakan ionisasi

• Dapat memendarkan bahan-bahan

tertentu

• Merusak jaringan tubuh

• Daya tembusnya besar

Menu

Page 8: kimia radiaoktif

Sinar Alfa ()

- Bermuatan positif.

- Merupakan partikelterberat .

- Mempunyai daya tembuspaling lemah dan dayaion paling tinggi.

- Terdiri atas inti helium (He) bermuatan +2 danbermassa 4 sma.

- Dilambangkan dengan24.Dibelokkan ke arahkutub negatif.

Sinar Beta ()

- Bermuatan negatif.

- Mempunyai massa yang kecil.

- Dilambangkan dengan

10.

- Daya ionnya lemah dandaya tembus lebih besardari sinar .

- Dibelokkan ke arahkutub positif.

Sinar Gamma ()

- Tidak bermuatan dantidak bermassa.

- Dilambangkan 00.

- Merupakan gelomangelektromagnetik.

- Daya tembus paling kuatdan daya ion paling lemah.

- Tidak bermuatan listriksehingga tidakdibelokkan oleh medanlistrik.

Next

Page 9: kimia radiaoktif

Jenis Radiasi yang dipancarkan

Partikeldasar

Massa relatif

Muatan Simbol Jenis

Alfa 4 +2 , 2He4 Partikel

Negatron (beta)

0 -1 -, -1e0 Partikel

Positron 0 +1 +, +1e0 Partikel

Gamma 0 0 Gelombangelektromagnet

Proton 1 +1 1p1, 1H1 Partikel

Netron 1 0 0n1 Partikel

next

Page 10: kimia radiaoktif

Struktur Inti

Inti atom tersusun dari nukleon-nukleon yaitu proton yang bermuatan positif dan neutron. Suatu inti atom yang ditandaidengan jumlah proton dan neutron tertentu disebut nuklida.

Contoh :4He atau adalah nuklida dengan 2

proton, 2 neutron

nextnext

Page 11: kimia radiaoktif

Penggolongan Nuklida

Isotop kelompoknuklida dengan proton

sama

Contoh : 82Pb204, 82Pb206,

82Pb207,82Pb208

Isobar kelompoknuklida dengan nomor

massa sama,tetapi jumlah proton berbeda

Contoh: 6C14, 7N14, 8O14

Isoton kelompok nuklidadengan neutron sama

Contoh: 1H3, 2He4

Isomer inti nuklida dengannomor massa dan nomor atom

sama tetapi berbeda dalamtingkat energinya

Contoh: Co60m, Co60

Menu

Page 12: kimia radiaoktif

Kestabilan inti

• Faktor penentu kestabilan:

• Angka banding jumlah netron terhadap proton (n/p) yang terkandung dalam inti. Inti yang paling stabil adalah inti yang mempunyai nomor atom sampai 20, memiliki n/p=1 (kestabilan diagonal)

• Pasangan nukleon yang ditunjukkan oleh

hukum genap-ganjil

• Energi pengikat inti pernukleon.

next

Page 13: kimia radiaoktif

Daerah keberadaan isotop-isotop

stabil

Pita kestabilan menunjukkan bahwa

nisbah neutron terhadap proton

(n/p) menunjukkan kestabilan

suatu isotop

Nilai n/p isotop stabil berkisardari 1 (isotop ringan) hingga sekitar 1,5 untuk isotopdengan nomor atom 83.

Isotop dengan nomor atom > 83, tidak ada yang stabil

next

Page 14: kimia radiaoktif

Berdasarkan letaknya dalam grafik, nuklida tidak stabil terbagi atas 3 nukliotida

1. Nuklida - nuklida diatas pita kestabilan

Memiliki jumlah n > p. Kestabilan nuklida ini dapat di capai jika mengalami peluruhan dengan cara berikut :

a. Memancarkan sinarbeta, akibatnya jumlah neutron berkurang dan jumlah proton bertambah.

contoh : 146C 14

7N + 0-1e

b. Melepaskan neutron.

contoh : 52H 42He + 10n

2. Nukilda – nuklida di bawah Pita kesetabilan

Memiliki jumlah n < p, sehingga menstabilkan diri denang cara berikut.

a. Melepaqskan positron sehingga jumlah neutron bertambah dan jumlah proton berkurang.

contoh :

b. Menangkap elektron “dalam kulit orbiital K

3. Nukilda – nuklida di tepi atas kana Pita Kestabilan (Z> 83)

Menstabilkan diri dengan memancarkan partikel alfa (inti helium)

contoh : 23592U 231

90Th + 42He

next

Page 15: kimia radiaoktif

Nuklida dengan jumlah

proton dan neutron

sebanyak 2, 8, 20, 28,

50, dan 82 (khusus

neutron: 126)

cenderung stabil

Diantara 246 isotop

stabil, 157 isotop dengan

proton dan neutron genap,

hanya 5 isotop dengan

proton dan neutron

berjumlah ganjil

Bila spin dari partikel yang berlawanan

saling berpasangan, mereka dalam keadaan

stabil. Dan ini terjadi jika jumlah

pertikel genap.

next

Menu

Page 16: kimia radiaoktif

Efek medan listrik pada sinar-sinar

radioaktif. Partikel sinar β lebih ringan

daripada sinar α, sehingga pembelokannya

lebih besar

next

Page 17: kimia radiaoktif

Transmutasi Inti

Peristiwapeluruhan

suatu isotopmenjadi isotop

lain, ketikaisotop tersebut

ditembakdengan peluru

atomik.

Rumus reaksitransmutasi inti:

• X + a → Y + b atau X(a,b)Y

next

Page 18: kimia radiaoktif

Reaksi Inti

• Reaksi inti adalah reaksi yang terjadi jika suatu intiatom ditembak dengan partikel berenergi danmenghasilkan inti baru disertai pelepasan jumlahenergi.

Contoh : 19779Au + 12

6C 20485At + 51

0n + Energi

Perubahan energi pada reaksi inti dapat dihitung dengan rumusEinstein sebgai berikut.E = ∆m.c2

Keterangan : E = enegio (sma) ; 1 asma = y931 MeVM = massa reaktan– massa produk (sma)c = cepat rakmbvat cahaya (m/s)

E = ∆m.c2

Menu

Page 19: kimia radiaoktif

Penggolongan Reaksi-reaksi Inti

Reaksi Penembakan

Reaksi Fisi (pembelahan)

Reaksi Fusi (penggabungan)

next

Page 20: kimia radiaoktif

Reaksi Penembakan• Suatu unsur dapat ditembak dengan suatu unsur radioaktif

sehingga dihasilkan suatu unsur lain yang bersifat radioaktif

serta pemancaran sinar radioaktif yang lain pula.

Penulisan reaksi ini dapat disingkat menjadi :

next

Page 21: kimia radiaoktif

Reaksi Fisi

• Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menghasilkannetron

• Setiapa reaksi pembelahan inti selalu dihasilkanenergi sekitar 200 Mev.

• Netron yang dihasilkan dapat digunakan untukmenembak inti lain sehingga terjadi pembelahaninti secara berantai.

• Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram 235U ekivalen dengan energi yang dihasilkanpada pembakaran 500ton batubara.

next

Page 22: kimia radiaoktif

• Reaksi penggabungan dua atau beberapa inti ringanmenjadi satu inti yang lebih berat.

• Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat besar.

• Reaksi ini memiliki energi pengaktifan, terutama untukmengatasi gaya tolak menolak kedua inti yang akanbergabung.

• Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat tinggi,sekitar 100 juta derajat.

• Pada suhu tersebut tidak terdapat atom melainkan plasmadari inti dan elektron.

• Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat besar.

next

Page 23: kimia radiaoktif

• Energi yang di hasilkan dari prosespembelahan inti berantai. Energi nuklirmerupakan salah satu sumber energi yang berasal dari unsur-unsur berat sebagaibahan bakarnya. Bahan yang paling banyakdi gunakan adalah uranium.

• Energi nuklir

Page 24: kimia radiaoktif

Perbedaan Reaksi Inti Dengan Reaksi Kimia

Reaksi Kimia Reaksi Inti

Reaksi berupa pemusatan danpembentukkan ikatan kimia, tanpa adaperubahan unsur.

Suatu unsur (atau isotopnya) berubahmenjadi unsur lain.

Hanya elektron yang terlibat dalam reaksi( pemusatan dan pembentukan ikatan).

Proton, neutron, dan elektron dapatterlibat dalam reaksi.

Reaksi diiringi oleh penyerapan ataupelepasan energi yang relatif kecil.

Reaksi diiringi oleh penyerapan ataupelepasan energi yang sangat besar.

Laju reaksi dipengaruhi oleh suhu, tekanan, konsentrasi, dan katalis

Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh suhu, tekanan, konsentrasi, dan katalis.

next

Page 25: kimia radiaoktif

Deret keradioaktifan

Suatu kumpulan unsur-unsur hasil peluruhan suatu radioaktif yang berakhir dengan terbentuknya unsuryang stabil.

a. Deret Uranium-Radium

Dimulai dengan 92238 U dan berakhir dengan 82

206 Pb

b. Deret Thorium

Dimulai oleh peluruhan 90232 Th dan berakhir

dengan 82208 Pb

c. Deret Aktinium

Dimulai dengan peluruhan 92235 U dan berakhir

dengan 82207 Pb

d. Deret Neptunium

Dimulai dengan peluruhan 93237 Np dan berakhir

dengan 83209 Bi

next

Page 26: kimia radiaoktif

Ciri khusus dari empat deret peluruhan radioaktif

• Deret Torium ↔ Unsur yang terbentuk padapeluruhan deret torium memiliki nomormasssa dengan kelipatan A=4n.

• Deret Uranium ↔ Unsur yang terbentuk padapeluruhan deret uranium memiliki nomormassa dengan kelipatan A = 4n + 2.

• Deret Aktinium ↔ Unsur yang terbentuk padapeluruhn deret aktinium memiliki nomor massadengan kelipatan A = 4n + 3.

• Deret Neptunium ↔ Unsur yang terbentukpada peluruhan deret neptunium memilikinomor massa dengan kelipatan A = 4n + 1.

Menu

Page 27: kimia radiaoktif

Persamaan yang memaparkan

suatu proses peluruhanPeluruhan?

Peluruhan -> Pemancaran

sinar α,β,ɣ suatu

radioisotop untuk

mencapai keadaan stabil

next

Page 28: kimia radiaoktif

Untuk mencapai keadaan

yang lebih stabil

next

Menu

Page 29: kimia radiaoktif

Terimaksih atas perhatian teman – temantelah mengikuti presentasi yang kelompokkami lakukan , mohon maaf apabila adakeslahan dalam pengetikkan, tutur kata , danhgal – hal lain yang kurang berkenan.

Sekian dari kami, terimakasih

Page 30: kimia radiaoktif