EvolusiGelombangHarmonikmelaluiBalokBerpori...(x;t) = 1 2 sin(x t) Dalambentukyanglebihumum (x;t) =...
Transcript of EvolusiGelombangHarmonikmelaluiBalokBerpori...(x;t) = 1 2 sin(x t) Dalambentukyanglebihumum (x;t) =...
Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
M. Jamhuri1, Ari K, Farida S.
May 3, 2014
1Jurusan Matematika FSAINTEK UIN Maulana Malik Ibrahim, MalangM. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Definition
Harmonic waves is ...
“Sinusoidal component of a periodic waves2”Contoh:
η (x , t) =12sin (x − t)
Dalam bentuk yang lebih umum
η (x , t) = ae−i(kx−ωt)
2IEEE 519 Recommended Practices and Requirements for Harmonic Controlin Electric Power Systems
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Definition
Harmonic waves is ...“Sinusoidal component of a periodic waves2”
Contoh:η (x , t) =
12sin (x − t)
Dalam bentuk yang lebih umum
η (x , t) = ae−i(kx−ωt)
2IEEE 519 Recommended Practices and Requirements for Harmonic Controlin Electric Power Systems
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Definition
Harmonic waves is ...“Sinusoidal component of a periodic waves2”Contoh:
η (x , t) =12sin (x − t)
Dalam bentuk yang lebih umum
η (x , t) = ae−i(kx−ωt)
2IEEE 519 Recommended Practices and Requirements for Harmonic Controlin Electric Power Systems
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Definition
Harmonic waves is ...“Sinusoidal component of a periodic waves2”Contoh:
η (x , t) =12sin (x − t)
Dalam bentuk yang lebih umum
η (x , t) = ae−i(kx−ωt)
2IEEE 519 Recommended Practices and Requirements for Harmonic Controlin Electric Power Systems
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Figure: Contoh Gelombang Harmonik
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Sketsa Saluran
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Permasalahan
Bagaimana model matematika untuk evolusi gelombangharmonik yang melalui balok berpori tersebut?
Bagaimana pengaruh dasar saluran, lebar, ketinggian, danporositas balok terhadap ketinggian permukaan gelombang?
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Permasalahan
Bagaimana model matematika untuk evolusi gelombangharmonik yang melalui balok berpori tersebut?Bagaimana pengaruh dasar saluran, lebar, ketinggian, danporositas balok terhadap ketinggian permukaan gelombang?
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Figure: Balok Berpori
Kecepatan partikel pada mediafluida
u = ∇φ
Kecepatan partikel pada mediaberpori
u = Cr∇φ
Cr adalah karakteristik mediaberpori.
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Figure: Balok Berpori
Kecepatan partikel pada mediafluida
u = ∇φ
Kecepatan partikel pada mediaberpori
u = Cr∇φ
Cr adalah karakteristik mediaberpori.
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Figure: Balok Berpori
Kecepatan partikel pada mediafluida
u = ∇φ
Kecepatan partikel pada mediaberpori
u = Cr∇φ
Cr adalah karakteristik mediaberpori.
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Konservasi massa dan momentum
Figure: Elemen Volume
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Persamaan Pengatur
Persamaan Laplace untuk kedua media, yaitu
φxx + φzz = 0 untuk media fluida (1)
φxx + φzz = 0 untuk media berpori (2)
Kondisi batas kinematik dan dinamik pada permukaan bebas
φz − ηt + φxηt = 0 pada z = η (3)
φt +12|∇φ|2 + gη = 0 pada z = η (4)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Persamaan Pengatur
Persamaan Laplace untuk kedua media, yaitu
φxx + φzz = 0 untuk media fluida (1)
φxx + φzz = 0 untuk media berpori (2)
Kondisi batas kinematik dan dinamik pada permukaan bebas
φz − ηt + φxηt = 0 pada z = η (3)
φt +12|∇φ|2 + gη = 0 pada z = η (4)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Kondisi batas dinamik pada pertemuan antara media fluidadan media berpori,
φt +12|∇φ|2 = Cr φt +
12C 2
r∣∣∇φ∣∣2+f ωφ pada z = −h1
(5)φz = Cr φz pada z = −h1 (6)
Kondisi pada dasar saluran, untuk media berpori (0 < x < L)dan media fluida (x < 0, dan x > L) adalah
φz = 0 pada z = −h2 (7)
φz = 0 pada z = −h2 (8)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Kondisi batas dinamik pada pertemuan antara media fluidadan media berpori,
φt +12|∇φ|2 = Cr φt +
12C 2
r∣∣∇φ∣∣2+f ωφ pada z = −h1
(5)φz = Cr φz pada z = −h1 (6)
Kondisi pada dasar saluran, untuk media berpori (0 < x < L)dan media fluida (x < 0, dan x > L) adalah
φz = 0 pada z = −h2 (7)
φz = 0 pada z = −h2 (8)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Sketsa Persamaan Pengatur
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Model Linier
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Model Linier
Persamaan Laplace untuk media fluida dan untuk mediaberpori
φxx + φyy = 0 (9)
φxx + φzz = 0 (10)
Kondisi batas pada permukaan bebas
φz − ηt = 0 (11)
φt + gη = 0 (12)
Kondisi pada interface
φz = Cr φz (13)
φt = Cr φt + f ωφ (14)
Kondisi pada dasar kaku
φz = 0 (15)
φz = 0 (16)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Model Linier
Persamaan Laplace untuk media fluida dan untuk mediaberpori
φxx + φyy = 0 (9)
φxx + φzz = 0 (10)
Kondisi batas pada permukaan bebas
φz − ηt = 0 (11)
φt + gη = 0 (12)
Kondisi pada interface
φz = Cr φz (13)
φt = Cr φt + f ωφ (14)
Kondisi pada dasar kaku
φz = 0 (15)
φz = 0 (16)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Model Linier
Persamaan Laplace untuk media fluida dan untuk mediaberpori
φxx + φyy = 0 (9)
φxx + φzz = 0 (10)
Kondisi batas pada permukaan bebas
φz − ηt = 0 (11)
φt + gη = 0 (12)
Kondisi pada interface
φz = Cr φz (13)
φt = Cr φt + f ωφ (14)
Kondisi pada dasar kaku
φz = 0 (15)
φz = 0 (16)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Model Linier
Persamaan Laplace untuk media fluida dan untuk mediaberpori
φxx + φyy = 0 (9)
φxx + φzz = 0 (10)
Kondisi batas pada permukaan bebas
φz − ηt = 0 (11)
φt + gη = 0 (12)
Kondisi pada interface
φz = Cr φz (13)
φt = Cr φt + f ωφ (14)
Kondisi pada dasar kaku
φz = 0 (15)
φz = 0 (16)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Sketsa Persamaan Pengatur (Model Linier)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Strategi Penyelesaian
Figure: Pembagian saluran berdasarkan kedalaman dan struktur padadasar saluran
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Solusi dan Relasi Dipersi untuk ruas I & III
Figure: Sketsa untuk salurandasar rata
Persamaan Laplace
φxx + φzz = 0 pada − h2 < z < 0(17)
Kondisi batas kinematik dan dinamik dipermukaan
ηt − φz = 0 pada z = 0 (18)
φt + gη = 0 pada z = 0 (19)
Kondisi batas pada dasar saluran
φz = 0 pada z = −h2 (20)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Solusi dan Relasi Dipersi untuk ruas I & III
Figure: Sketsa untuk salurandasar rata
Persamaan Laplace
φxx + φzz = 0 pada − h2 < z < 0(17)
Kondisi batas kinematik dan dinamik dipermukaan
ηt − φz = 0 pada z = 0 (18)
φt + gη = 0 pada z = 0 (19)
Kondisi batas pada dasar saluran
φz = 0 pada z = −h2 (20)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Solusi dan Relasi Dipersi untuk ruas I & III
Figure: Sketsa untuk salurandasar rata
Persamaan Laplace
φxx + φzz = 0 pada − h2 < z < 0(17)
Kondisi batas kinematik dan dinamik dipermukaan
ηt − φz = 0 pada z = 0 (18)
φt + gη = 0 pada z = 0 (19)
Kondisi batas pada dasar saluran
φz = 0 pada z = −h2 (20)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Solusi dan Relasi Dipersi untuk ruas I & III
Figure: Sketsa untuk salurandasar rata
Persamaan Laplace
φxx + φzz = 0 pada − h2 < z < 0(17)
Kondisi batas kinematik dan dinamik dipermukaan
ηt − φz = 0 pada z = 0 (18)
φt + gη = 0 pada z = 0 (19)
Kondisi batas pada dasar saluran
φz = 0 pada z = −h2 (20)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Untuk dasar saluran rata, permukaan gelombang dapatdimisalkan sebagai
η (x , t) = Ae−i(kx−ωt) (21)
Selanjutnya, persamaan (21), persamaan Laplace (17), dankondisi batas (18), (19), (20) di selesaikan dengan metodepemisahan variabel.dengan memisalkan φ (x , y , t) = S (x , t) F (z) , danmenyelesaikan secara terpisah, diperoleh solusi
φ (x , z , t) =igωη (x , t)
[cosh (kz) +
ω2
gksinh (kz)
](22)
serta relasi dispersi
ω2 − gk tanh (kh2) = 0. (23)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Untuk dasar saluran rata, permukaan gelombang dapatdimisalkan sebagai
η (x , t) = Ae−i(kx−ωt) (21)
Selanjutnya, persamaan (21), persamaan Laplace (17), dankondisi batas (18), (19), (20) di selesaikan dengan metodepemisahan variabel.
dengan memisalkan φ (x , y , t) = S (x , t) F (z) , danmenyelesaikan secara terpisah, diperoleh solusi
φ (x , z , t) =igωη (x , t)
[cosh (kz) +
ω2
gksinh (kz)
](22)
serta relasi dispersi
ω2 − gk tanh (kh2) = 0. (23)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Untuk dasar saluran rata, permukaan gelombang dapatdimisalkan sebagai
η (x , t) = Ae−i(kx−ωt) (21)
Selanjutnya, persamaan (21), persamaan Laplace (17), dankondisi batas (18), (19), (20) di selesaikan dengan metodepemisahan variabel.dengan memisalkan φ (x , y , t) = S (x , t) F (z) , danmenyelesaikan secara terpisah, diperoleh solusi
φ (x , z , t) =igωη (x , t)
[cosh (kz) +
ω2
gksinh (kz)
](22)
serta relasi dispersi
ω2 − gk tanh (kh2) = 0. (23)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Untuk dasar saluran rata, permukaan gelombang dapatdimisalkan sebagai
η (x , t) = Ae−i(kx−ωt) (21)
Selanjutnya, persamaan (21), persamaan Laplace (17), dankondisi batas (18), (19), (20) di selesaikan dengan metodepemisahan variabel.dengan memisalkan φ (x , y , t) = S (x , t) F (z) , danmenyelesaikan secara terpisah, diperoleh solusi
φ (x , z , t) =igωη (x , t)
[cosh (kz) +
ω2
gksinh (kz)
](22)
serta relasi dispersi
ω2 − gk tanh (kh2) = 0. (23)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Saluran dengan dasar media berpori)
Persamaan Laplace untukmedia fluida
φxx + φzz = 0 (24)
Persamaan Laplace untuk mediaberpori
φxx + φzz = 0 (25)
Kondisi pada permukaan fluida
φt + gη = 0 (26)
ηt − φz = 0 (27)
Kondisi pada interface
φz = Cr φz (28)
φt = Cr φt + f ωφ (29)
Kondisi pada dasar berpori
φz = 0 (30)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Saluran dengan dasar media berpori)
Persamaan Laplace untukmedia fluida
φxx + φzz = 0 (24)
Persamaan Laplace untuk mediaberpori
φxx + φzz = 0 (25)
Kondisi pada permukaan fluida
φt + gη = 0 (26)
ηt − φz = 0 (27)
Kondisi pada interface
φz = Cr φz (28)
φt = Cr φt + f ωφ (29)
Kondisi pada dasar berpori
φz = 0 (30)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Saluran dengan dasar media berpori)
Persamaan Laplace untukmedia fluida
φxx + φzz = 0 (24)
Persamaan Laplace untuk mediaberpori
φxx + φzz = 0 (25)
Kondisi pada permukaan fluida
φt + gη = 0 (26)
ηt − φz = 0 (27)
Kondisi pada interface
φz = Cr φz (28)
φt = Cr φt + f ωφ (29)
Kondisi pada dasar berpori
φz = 0 (30)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Saluran dengan dasar media berpori)
Persamaan Laplace untukmedia fluida
φxx + φzz = 0 (24)
Persamaan Laplace untuk mediaberpori
φxx + φzz = 0 (25)
Kondisi pada permukaan fluida
φt + gη = 0 (26)
ηt − φz = 0 (27)
Kondisi pada interface
φz = Cr φz (28)
φt = Cr φt + f ωφ (29)
Kondisi pada dasar berpori
φz = 0 (30)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Saluran dengan dasar media berpori)
Persamaan Laplace untukmedia fluida
φxx + φzz = 0 (24)
Persamaan Laplace untuk mediaberpori
φxx + φzz = 0 (25)
Kondisi pada permukaan fluida
φt + gη = 0 (26)
ηt − φz = 0 (27)
Kondisi pada interface
φz = Cr φz (28)
φt = Cr φt + f ωφ (29)
Kondisi pada dasar berpori
φz = 0 (30)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Saluran dengan dasar media berpori)
Persamaan Laplace untukmedia fluida
φxx + φzz = 0 (24)
Persamaan Laplace untuk mediaberpori
φxx + φzz = 0 (25)
Kondisi pada permukaan fluida
φt + gη = 0 (26)
ηt − φz = 0 (27)
Kondisi pada interface
φz = Cr φz (28)
φt = Cr φt + f ωφ (29)
Kondisi pada dasar berpori
φz = 0 (30)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Misalkan fungsi potensial untuk media fluida dan mediaberpori adalah
φ (x , z , t) = S (x , t) F (z) (31)
φ (x , z , t) = S (x , t) G (z) . (32)
Dengan metode pemisahan variabel, dapat diperoleh
G (z) = Pekz + Qe−kz , −h1 < z < −h2 (33)
P, Q merupakan konstanta integrasi yang timbul dari solusipersamaan Laplace yang dapat ditentukan menggunakanempat kondisi batas (26), (27), (28), dan (30).
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Misalkan fungsi potensial untuk media fluida dan mediaberpori adalah
φ (x , z , t) = S (x , t) F (z) (31)
φ (x , z , t) = S (x , t) G (z) . (32)
Dengan metode pemisahan variabel, dapat diperoleh
G (z) = Pekz + Qe−kz , −h1 < z < −h2 (33)
P, Q merupakan konstanta integrasi yang timbul dari solusipersamaan Laplace yang dapat ditentukan menggunakanempat kondisi batas (26), (27), (28), dan (30).
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Misalkan fungsi potensial untuk media fluida dan mediaberpori adalah
φ (x , z , t) = S (x , t) F (z) (31)
φ (x , z , t) = S (x , t) G (z) . (32)
Dengan metode pemisahan variabel, dapat diperoleh
G (z) = Pekz + Qe−kz , −h1 < z < −h2 (33)
P, Q merupakan konstanta integrasi yang timbul dari solusipersamaan Laplace yang dapat ditentukan menggunakanempat kondisi batas (26), (27), (28), dan (30).
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Dengan melakukan sedikit operasi aljabar dapat diperoleh
P =
ω2
gk cosh (kh1)− sinh (kh1)
2Cre−kh2 sinh (kh2 − kh1), Q =
ω2
gk cosh (kh1)− sinh (kh1)
2Crekh1 sinh (kh2 − kh1)
sehingga
φ (x , z , t) =igωη (x , t)
(ω2
gkcosh (kh1)− sinh (kh1)
)cosh (kh2 + kz)
Cr sinh (kh2 − kh1)−h2 < z < −h1
(34)
Selanjutnya kondisi batas (29) digunakan untuk mencari hubungan dispersiantara ω dan k , yaitu
F (−h1) = CrG (−h1) i + fG (−h1)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Dengan melakukan sedikit operasi aljabar dapat diperoleh
P =
ω2
gk cosh (kh1)− sinh (kh1)
2Cre−kh2 sinh (kh2 − kh1), Q =
ω2
gk cosh (kh1)− sinh (kh1)
2Crekh1 sinh (kh2 − kh1)
sehingga
φ (x , z , t) =igωη (x , t)
(ω2
gkcosh (kh1)− sinh (kh1)
)cosh (kh2 + kz)
Cr sinh (kh2 − kh1)−h2 < z < −h1
(34)
Selanjutnya kondisi batas (29) digunakan untuk mencari hubungan dispersiantara ω dan k , yaitu
F (−h1) = CrG (−h1) i + fG (−h1)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Menggunakan hasil (22) dan (34) dan membuat ω2 berada disalahsatu ruas, diperoleh hubungan dispersi dalam bentuk kompleks
ω2 = gka1 + ib1
a2 + ib2(35)
dengan
a1 = − cosh (kh1)− sinh (kh1) cosh (kh2 − kh1)
sinh (kh2 − kh1)
b1 =fCr
sinh (kh1) cosh (kh2 − kh1)
sinh (kh2 − kh1)
a2 = − sinh (kh1)− cosh (kh1) cosh (kh2 − kh1)
sinh (kh2 − kh1)
b2 =fCr
cosh (kh1) cosh (kh2 − kh1)
sinh (kh2 − kh1)
Terlihat bahwa ketebalan media berpori (h2 − h1) , karakteristikmedia berpori (Cr ) dan gaya hambat aliran (f ) mempengaruhihubungan dispersi k dan ω.
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Menggunakan hasil (22) dan (34) dan membuat ω2 berada disalahsatu ruas, diperoleh hubungan dispersi dalam bentuk kompleks
ω2 = gka1 + ib1
a2 + ib2(35)
dengan
a1 = − cosh (kh1)− sinh (kh1) cosh (kh2 − kh1)
sinh (kh2 − kh1)
b1 =fCr
sinh (kh1) cosh (kh2 − kh1)
sinh (kh2 − kh1)
a2 = − sinh (kh1)− cosh (kh1) cosh (kh2 − kh1)
sinh (kh2 − kh1)
b2 =fCr
cosh (kh1) cosh (kh2 − kh1)
sinh (kh2 − kh1)
Terlihat bahwa ketebalan media berpori (h2 − h1) , karakteristikmedia berpori (Cr ) dan gaya hambat aliran (f ) mempengaruhihubungan dispersi k dan ω.
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Kekontinuan Permukaan Fluida dan Fluks Massa Aliran
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Keseluruhan gelombang harmonik yang merambat dapat dituliskandalam persamaan seperti berikut:
η (x , t) =
Ae−i(k2x−ωt) + Be−i(−k2x−ωt), untuk x < 0Ce−i(k1x−ωt) + De−i(−k1x−ωt), untuk 0 < x < LEe−i(k2x−ωt), untuk x > L
(36)
Koefisien A,C ,E adalah amplitudo gelombang transmisi dan B,Damplitudo gelombang refleksi, sedangkan k1, k2, dan k3 adalahbilangan gelombang yang terkait dengan kedalaman saluranh1, h2, h3 dan ω menyatakan frekuensi gelombang.
Jika diketahui ω, h1, h2, h3 dan A, artinya kita harus menghitungnilai k1, k2, k3 serta besar amplitudo gelombang B,C ,D,E . Tetapinilai k1, k2 dan k3 dapat kita hitung dengan menggunakanpersamaan dispersi (23) yang telah kita bahas di bagian depan.
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Keseluruhan gelombang harmonik yang merambat dapat dituliskandalam persamaan seperti berikut:
η (x , t) =
Ae−i(k2x−ωt) + Be−i(−k2x−ωt), untuk x < 0Ce−i(k1x−ωt) + De−i(−k1x−ωt), untuk 0 < x < LEe−i(k2x−ωt), untuk x > L
(36)
Koefisien A,C ,E adalah amplitudo gelombang transmisi dan B,Damplitudo gelombang refleksi, sedangkan k1, k2, dan k3 adalahbilangan gelombang yang terkait dengan kedalaman saluranh1, h2, h3 dan ω menyatakan frekuensi gelombang.
Jika diketahui ω, h1, h2, h3 dan A, artinya kita harus menghitungnilai k1, k2, k3 serta besar amplitudo gelombang B,C ,D,E . Tetapinilai k1, k2 dan k3 dapat kita hitung dengan menggunakanpersamaan dispersi (23) yang telah kita bahas di bagian depan.
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Keseluruhan gelombang harmonik yang merambat dapat dituliskandalam persamaan seperti berikut:
η (x , t) =
Ae−i(k2x−ωt) + Be−i(−k2x−ωt), untuk x < 0Ce−i(k1x−ωt) + De−i(−k1x−ωt), untuk 0 < x < LEe−i(k2x−ωt), untuk x > L
(36)
Koefisien A,C ,E adalah amplitudo gelombang transmisi dan B,Damplitudo gelombang refleksi, sedangkan k1, k2, dan k3 adalahbilangan gelombang yang terkait dengan kedalaman saluranh1, h2, h3 dan ω menyatakan frekuensi gelombang.
Jika diketahui ω, h1, h2, h3 dan A, artinya kita harus menghitungnilai k1, k2, k3 serta besar amplitudo gelombang B,C ,D,E . Tetapinilai k1, k2 dan k3 dapat kita hitung dengan menggunakanpersamaan dispersi (23) yang telah kita bahas di bagian depan.
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Kekontinuan permukaan gelombang dinyatakan sebagai
limx→0−
η (x , t) = limx→0+
η (x , t) (37)
limx→L−
η (x , t) = limx→L+
η (x , t) (38)
yang memberikan
A + B = C + D dan (39)
Ce−ik1L + De ik1L = Ee−ik2L (40)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Kekontinuan Fluks Massa
Fluks massa untuk media fluida didefinisikan sebagai
Q =
ˆ 0
−hφxdz
dan
Q =
ˆ 0
−hφxdx
untuk media berpori.
Sehingga kekontinuan fluks massa dapat dinyatakan sebagai
limx→0−
Q = limx→0+
Q (41)
limx→L−
Q = limx→L+
Q (42)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Kekontinuan Fluks Massa
Fluks massa untuk media fluida didefinisikan sebagai
Q =
ˆ 0
−hφxdz
dan
Q =
ˆ 0
−hφxdx
untuk media berpori.Sehingga kekontinuan fluks massa dapat dinyatakan sebagai
limx→0−
Q = limx→0+
Q (41)
limx→L−
Q = limx→L+
Q (42)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Kekontinuan Fluks di x = 0, yaitu
limx→0
Q2 = limx→0
Q1
menghasilkan(
ω
k2
)A +
(−
ω
k2
)B =
{ω
k1+
Cr + 1
Cr
[ω
k1cosh (k1h1) −
g
ωsinh (k1h1)
]}C
−{
ω
k1+
Cr + 1
Cr
[ω
k1cosh (k1h1) −
g
ωsinh (k1h1)
]}D (43)
Kekontinuan Fluks di x = L, yaitu
limx→L
Q1 = limx→L
Q3
menghasilkan{
ω
k1+
Cr + 1
Cr
[ω
k1cosh (k1h1) −
g
ωsinh (k1h1)
]}e−ik1LC
−{
ω
k1+
Cr + 1
Cr
[ω
k1cosh (k1h1) −
g
ωsinh (k1h1)
]}eik1LD =
ωe−ik2L
k2
E (44)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Kekontinuan Fluks di x = 0, yaitu
limx→0
Q2 = limx→0
Q1
menghasilkan(
ω
k2
)A +
(−
ω
k2
)B =
{ω
k1+
Cr + 1
Cr
[ω
k1cosh (k1h1) −
g
ωsinh (k1h1)
]}C
−{
ω
k1+
Cr + 1
Cr
[ω
k1cosh (k1h1) −
g
ωsinh (k1h1)
]}D (43)
Kekontinuan Fluks di x = L, yaitu
limx→L
Q1 = limx→L
Q3
menghasilkan{
ω
k1+
Cr + 1
Cr
[ω
k1cosh (k1h1) −
g
ωsinh (k1h1)
]}e−ik1LC
−{
ω
k1+
Cr + 1
Cr
[ω
k1cosh (k1h1) −
g
ωsinh (k1h1)
]}eik1LD =
ωe−ik2L
k2
E (44)
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Solusi untuk Amplitudo Gelombang
Amplitudo gelombang transmisi dan refleksi B,C ,D,E dapatdiperoleh dengan menyelesaikan sistem persamaan linier darikekontinuan permukaan fluida (39), (40) dan kekontinuanfluks massa (43), (44).Evolusi gelombang sebelum, dan sesudah melalui balok berporidapat di simulasikan dan diamati dengan menggunakan
η (x , t) =
Ae−i(k2x−ωt) + Be−i(−k2x−ωt), untuk x < 0Ce−i(k1x−ωt) + De−i(−k1x−ωt), untuk 0 < x < LEe−i(k2x−ωt), untuk x > L
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Simulation
Figure: A = 0.5,Cr = 0.5, L = 100, h1 = 2.5, h2 = 3.5
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Figure: Cr = 1
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Figure: Cr = 0.5
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Figure: h1 = h2 = 3.5
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Simulation
Simulasi 3
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori
Terima Kasih
M. Jamhuri, Ari K, Farida S. Evolusi Gelombang Harmonik melalui Balok Berpori