eprints.akakom.ac.id Bab 2.doc · Web viewXtal dengan frekuensi 3-24 MHz dan 2 kapasitor 30...
Transcript of eprints.akakom.ac.id Bab 2.doc · Web viewXtal dengan frekuensi 3-24 MHz dan 2 kapasitor 30...
BAB II
LANDASAN TEORI
Landasan teori merupakan uraian-uraian umum tentang karakteristik
komponen yang diambil untuk menunjang pemahaman materi perancangan alat
termasuk gambar bentuk fisik, diskripsi pin dan tabel karakteristik.
Bahasan ADC menggunakan acuan datasheet ADC0808/ADC0809 8-Bit
μP Compatible A/D Converters with 8-Channel Multiplexer, October 1999,
National Semiconductor, Japan. Bahasan mikrokontroler AT89C51
menggunakan acuan datasheet 8-bit Microcontroller with 4K Bytes Flash
AT89C51, 2000, Atmel Corporation, web site http://www.atmel.com. Bahasan
LCD M1632 menggunakan acuan Liquid Cystal Display Module M1632 User
Manual AN.No. 1632-711E, 1987, Seico Instrument, Japan. Bahasan TTL 7402
menggunakan datasheet Sn54/74ls02 Quad 2-input NOR Gate Low Power
Schottky, 1988, Motorolla Semiconductor, Japan. Bahasan Regulator 7805
menggunakan acuan datasheet LM78XX Series Voltage Regulators, February
1995, National Semiconductor, Japan. Bahasan Op-Amp LM358 menggunakan
acuan datasheet LM158/LM258/LM358/LM2904 Low Power Dual Operational
Amplifiers, November 2004, National Semiconductor, Japan.
2.1 ADC0809
ADC0809 adalah IC pengubah tegangan analog menjadi data digital yang
dikemas dalam bentuk DIP 28 pin dengan saluran masukan berupa 8 kanal input
yang dapat dipilih menggunakan mode pengalamatan. Diskripsi pin ADC0809
dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini :
5
Gambar 2.1 Diskripsi Pin ADC0809
IC ADC0809 dapat digunakan dalam proses konversi secara terkontrol
ataupun free running dengan standart ketelitian sebesar 1 bit LSB. Untuk
ketelitian yang lebih akurat sampai dengan ½ bit LSB, IC ADC0809 dapat
digantikan dengan ADC0808 yang mempunyai konfigurasi pin sama persis
dengan ADC0809.
IC ADC0809 melakukan konversi tegangan analog ke digital dengan
menggunakan metode SAR (successive approximation register) dengan resolusi
8 bit dan waktu konversi 100 uS per sinyal.
Gambar 2.2 Blok Diagram ADC 0809
6
Seperti yang terlihat pada gambar 2.2, ADC ini mempunyai 8 kanal saklar
analog multipleks yang diatur oleh Address Latch and Decoder di mana
multiplexer ini akan meneruskan sinyal analog tersebut ke bagian konversi
tegangan.
Pada mode terkontrol, proses konversi dilakukan setelah perintah start
yaitu logika 1 pada kaki START diberikan. Kecepatan konversi tergantung dari
frekwensi clock yang diberikan oleh rangkaian eksternal. Sedangkan hasil
konversi dikirimkan ke Tri State Output Latch Buffer yang kompatibel dengan
level TTL, yaitu sebuah buffer penahan yang bersifat tiga tingkat di mana tingkat
pertama terjadi pada saat data hasil konversi masuk ke input dari bagian ini.
Tingkat kedua saat data tersebut di latch (terjadi secara otomatis dalam IC ini
setiap kali konversi) ke dalam buffer internalnya dan tingkat ketiga saat sinyal
OE yang berlogika 1 diberikan ke kaki OE IC ini sehingga data yang ada dalam
buffer internal dikirim ke bagian output (D0…D7). Selama kaki OE masih
berlogika 0 maka jalur output (D0…D7) bersifat impedansi tinggi (high
impedance), sehingga pada suatu sistem yang kompleks, jalur ini masih dapat
digunakan oleh komponen lain yang mempunyai kemampuan akses dengan
menggunakan sistem bus.
2.1.1 Pemilihan Kanal Input ADC0809
ADC0809 mempunyai 8 buah kanal input yang diatur oleh kaki A0, A1
dan A2. Sebagai contoh untuk mengaktifkan saluran In0, saluran address line
harus diset LLL (000) seperti ditunjukkan dalam tabel 2.1 di bawah ini :
7
Tabel 2.1 Pemilihan Kanal Masukan
2.1.2 Proses Konversi ADC0809
Pada timing diagram gambar 2.3 di bawah, tampak proses konversi mulai
terjadi saat sinyal ALE dan Start muncul. Sinyal analog di kanal sesuai yang
ditunjuk berdasarkan kaki A0, A1 dan A2 akan dikonversi menjadi digital. Akhir
proses konversi terjadi dengan adanya perubahan dari logika 0 ke logika 1 pada
kaki EOC. Data hasil konversi akan muncul di Data Bus (D0…D7) saat sinyal OE
berlogika 1 muncul.
Gambar 2.3 Timing Diagram ADC0809
8
2.2 Mikrokontroler ATMEL AT89C51
Secara sederhana pengertian mikrokontroler adalah untai terpadu
(integrated circuit) atau biasa disebut dengan chip yang bekerja dengan program.
Keluarga Mikrokontroler MCS51 adalah mikrokontroler yang paling populer saat
ini. Keluarga ini diawali oleh Intel yang mengenalkan IC Mikrokontroler type 8051
pada awal tahun 1980-an. 8051 termasuk sederhana dan harganya murah
sehingga banyak digemari, banyak pabrik IC besar lain yang ikut
memproduksinya, dan tentu saja masing-masing pabrik menambahkan
kemampuan pada mikrokontroler buatannya meskipun semuanya masih dibuat
berdasarkan 8051. Sampai kini sudah ada lebih 100 macam mikrokontroler
turunan 8051, sehingga terbentuklah sebuah keluarga besar mikrokontroler dan
biasa disebut sebagai MCS51.
Produksi mikrokontroler MCS51 Atmel dibagi dua macam, yang berkaki
40 setara dengan 8051 yang asli, bedanya mikrokontroler Atmel berisikan Flash
PEROM dengan kapasitas berlainan. AT89C51 mempunyai Flash PEROM
dengan kapasitas 2 Kilo Byte, AT89C52 4 Kilo Byte, AT89C53 12 Kilo Byte,
AT89C55 20 Kilo Byte dan AT89C8252 berisikan 8 Kilo Byte Flash PEROM dan
2 Kilo Byte EEPROM.
Tabel 2.2 Keluarga MCS51
9
AT89C51 sebagai basis dari pembuatan alat karena jenis ini banyak
dipakai serta lebih mudah untuk mengendalikannya. IC AT89C51 hanya
memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1 Xtal serta catu daya 5 Volt.
Kapasitor 10 mikro-Farad dan resistor 10 Kilo Ohm dipakai untuk membentuk
rangkaian reset, dengan adanya rangkaian reset ini AT89C51 otomatis di-reset
begitu rangkaian menerima catu daya. Xtal dengan frekuensi 3-24 MHz dan 2
kapasitor 30 pico-Farad dipakai untuk melengkapi rangkaian oscilator pembentuk
clock yang menentukan kecepatan kerja mikrokontroler. Arsitektur Dasar
AT89C51 dalam chip dapat dilihat pada gambar 2.4 di bawah ini :
KONTROL
P0
INT1
T1PEWAKTU 1
P1 P2
INTRUPSIPEWAKTU 0
BUS
ON-CHIP
ON-CHIPFLASH
TXD
ALAMAT DATA
RAM
RXDP3
PORT SERIAL
INT0
T0KONTROL
CPU
4 Port I/OOSILATOR
Gambar 2.4 Arsitektur Dasar AT89C51 Dalam Chip
Mikrokontroler AT89C51 dikemas dalam IC 40 pin. Adapun konfigurasi pin
AT89C51 dapat dilihat pada gambar 2.5.
10
Gambar 2.5 Konfigurasi kaki Mikrokontroler AT89C51
Pin 20 berfungsi sebagai ground. Pin 40 berfungsi sebagai Vcc atau
power supply. Pin 32 sampai 39 atau P0.0 sampai P0.7 berfungsi sebagai I/O
biasa low order multiplex address/data ataupun menerima kode byte pada saat
flash programming. Pada saat port ini berfungsi sebagai I/O maka dapat
memberikan output sink ke delapan buah TTL (transistor-transistor logic) input
atau dapat diubah sebagai input dengan memberikan logika 1 pada port tersebut.
Pada fungsi sebagai low order multiplex address/data port ini akan mempunyai
internal pull up. Pada saat flash programming diperlukan external pull up
terutama pada saat vertifikasi program.
Gambar 2.6 Hardware Pin di Port 0
11
Pin 10 sampai 17 atau P3.0 sampai P3.7 sebagai I/O biasa port 3 mempunyai
sifat yang sama dengan port 1 maupun port 2. Sedangkan sebagai fungsi special
port ini dapat diterangkan pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 fungsi special port
No Pin FungsiPin 10 (P3.0 atau RDX) sebagai port serial input.Pin 11 (P3.1 atau TDX) sebagai port serial output.Pin 12 (P3.2 atau INT0) sebagai port external interrupt 0.Pin 13 (P3.3 atau INT1) sebagai port external interrupt 1.Pin 14 (P3.4 atau T0) sebagai port external timer 0 input.Pin 15 (P3.5 atau T1) sebagai port external timer 1 input.Pin 16 (P3.6 atau WR) sebagai external data memory write strobe.Pin 17 (P3.7 atau RD) sebagai external data memory read strobe.
Gambar 2.7 Hardware Pin di port 3
Pin 9 atau reset, reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2
cycle. Pin 30 atau ALE atau PROG Pin ini dapat berfungsi sebagai address latch
enable (ALE) yang me-latch low byte address pada saat mengakses memory
eksternal. Sedangkan pada saat flash programming (PROG) berfungsi sebagai
pulsa input pada operasi normal ALE akan mengeluarkan sinyal clock sebesar
1/16 frekuensi oscillator kecuali pada saat mengakses memori eksternal sinyal
clock pada pin ini dapat pula di-disable dengan men-set bit 0 dari special function
register di alamat 8EH. ALE hanya akan aktif pada saat mengakses memori
12
eksternal (MOVX & MOVC). Pin 29 atau PSEN Pin ini berfungsi pada saat
mengeksekusi program yang terletak pada memori eksternal. PSEN akan aktif
dua kali setiap cycle. Pin 31 atau AE atau VP Pada kondisi low, pin ini akan
berfungsi sebagai EA yaitu mikrokontroler akan menjalankan program yang ada
pada memori eksternal setelah sistem di-reset. Jika berkondisi high, pin ini akan
berfungsi untuk menjalankan program yang ada pada memori internal. Pada saat
flash programming pin ini akan mendapat tegangan 12 volt (VP). Pin 19 atau
Xtal1 sebagai input oscillator dan pin 18 atau Xtal2 sebagai output oscilator.
2.2.1 Struktur memori
Memori merupakan bagian yang sangat penting bagi mikrokontroler,
diperlukan 2 macam memori yang sifatnya berbeda. Read Only Memory (ROM)
isi datanya tidak berubah meskipun IC kehilangan catudaya. ROM dipakai untuk
menyimpan program sehingga begitu mikrokontroler di-reset, status aktifnya
akan langsung bekerja di alamat awal program yang tersimpan dalam ROM
tersebut. Sesuai dengan keperluannya, dalam susunan MCS51 memori
penyimpan program ini dinamakan sebagai memori program.
Random Access Memory (RAM) isinya akan hilang begitu IC kehilangan
catudaya, dipakai untuk menyimpan data pada saat program bekerja. Di samping
untuk data, RAM dipakai pula untuk Stack. RAM yang dipakai untuk menyimpan
data ini disebut pula sebagai memori data.
Jenis memori yang dipakai untuk Memori Program AT89C51 adalah Flash
PEROM, program untuk mengendalikan mikrokontroler diisikan ke memori itu
lewat bantuan alat yang dinamakan sebagai AT89C51 Flash PEROM
13
Programmer. Flash PEROM merupakan memori penampung program
pengendali AT89C51, yang dikenal sebagai memori-program.
Memori Data yang disediakan dalam chip AT89C51 sebesar 128 byte,
meskipun hanya kecil saja tapi untuk banyak keperluan memori kapasitas itu
sudah mencukupi. kapasitas Random Access Memory (RAM) yang dimiliki
AT89C51 hanya 256 byte.
2.2.2 Register Dasar MCS51
Untuk keperluan penulisan program, setiap mikroprosesor/mikrokontroler
selalu dilengkapi dengan Register Dasar.
Gambar 2.8 Susunan Register Dasar MCS51
Ada beberapa macam register merupakan register baku yang bisa
dijumpai di semua jenis mikrokontroler, ada register yang spesifik pada masing-
masing prosesor. Yang termasuk Register Baku antara lain Program Counter,
Akumulator, Stack Pointer Register, Program Status Register. MCS51
mempunyai semua register baku ini. Sebagai register yang khas MCS51, antara
lain adalah Register B, Data Pointer High Byte dan Data Pointer Low Byte.
Semua ini digambarkan dalam Gambar 2.8. Di samping itu MCS51 masih
14
mempunyai Register Serba Guna R0..R7 yang sudah disebut di bagian atas.
Dalam mikroprosesor/mikrokontroler yang lain, register-register dasar biasanya
ditempatkan di tempat tersendiri dalam inti prosesor, tetapi dalam MCS51
register-register itu ditempatkan secara terpisah, seperti :
Program Counter ditempatkan di tempat tersendiri di dalam inti prosesor.
Register Serba Guna R0..R7 ditempatkan di salah satu bagian dari
memori-data.
Register lainnya ditempatkan dalam Special Function Register (SFR).
Kegunaan dan pemakaian register-register dasar tersebut antara lain sebagai
berikut :
2.2.2.1 Program Counter
Program Counter (PC) dalam AT89C51 merupakan register dengan
kapasitas 11 bit (dalam AT89C51 atau keluarga MCS51 lainnya kapasitas PC
adalah 16 bit). Di dalam PC dicatat nomor memori-program yang menyimpan
instruksi berikutnya yang akan diambil (fetch) sebagai instruksi untuk dikerjakan
(execute). Saat setelah reset PC bernilai 0000h, berarti MCS51 akan segera
mengambil isi memori-program nomor 0 sebagai instruksi. Nilai PC otomatis
bertambah 1 setelah prosesor mengambil instruksi 1 byte. Ada instruksi yang
hanya 1 byte, ada instruksi yang sampai 4 byte, dengan demikian pertambahan
nilai PC setelah menjalankan instruksi, tergantung pada jumlah byte instruksi
yang bersangkutan.
2.2.2.2 Akumulator
Akumulator merupakan sebuah register yang berfungsi untuk
menampung (accumulate) hasil pengolahan data dari banyak instruksi MCS51.
15
Akumulator bisa menampung data 8 bit (1 byte) dan merupakan register yang
paling banyak kegunaannya, lebih dari setengah instruksi-instruksi MCS51
melibatkan Akumulator.
2.2.2.3 Stack Pointer Register
Stack Pointer Register adalah register yang berfungsi untuk mengatur
kerja stack, dalam Stack Pointer Register disimpan nomor memori-data yang
dipakai untuk operasi Stack berikutnya. Salah satu bagian dari memori-data
dipakai sebagai Stack, yaitu tempat yang dipakai untuk menyimpan sementara
nilai PC sebelum prosesor menjalankan sub-rutin, nilai tersebut akan diambil
kembali dari Stack dan dikembalikan ke PC saat prosesor selesai menjalankan
sub-rutin.
2.2.2.4 Program Status Word
Program Status Word (PSW) berfungsi mencatat kondisi prosesor setelah
melaksanakan instruksi. Pembahasan tentang PSW secara rinci akan dilakukan
di bagian lain.
2.2.2.5 Register B
Merupakan register dengan kapasitas 8 bit, merupakan register pembantu
Akumulator saat menjalankan instruksi perkalian dan pembagian.
2.2.2.6 DPH dan DPL
Data Pointer High Byte (DPH) dan Data Pointer Low Byte (DPL) masing-
masing merupakan register dengan kapasitas 8 bit, tetapi dalam pemakaiannya
16
kedua register ini digabungkan menjadi satu register 16 bit yang dinamakan
sebagai Data Pointer Register (DPTR). Sesuai dengan namanya, Register ini
dipakai untuk mengalamati data dalam jangkauan yang luas.
2.2.3 Special Function Register
Nomor memori-data yang disediakan untuk Special Function Register
mulai dari $80 sampai dengan $FF, area sebanyak 128 byte ini tidak semuanya
dipakai, hal ini digambarkan dalam denah Special Function Register, Gambar
2.9. Masing-masing register dalam Special Function Register mempunyai nomor
dan nama. Sebagian register dalam Special Function Register sudah dibicarakan
sebagai Register Dasar, yang merupakan piranti dasar untuk penulisan program.
Register-register dasar tersebut antara lain adalah Akumulator (ACC), Stack
Pointer Register (SP), Program Status Register (PSW), Register B, Data Pointer
High Byte (DPH) dan Data Pointer Low Byte (DPL). Di dalam area Special
Function Register. Register-register ini diperlakukan sebagai memori dengan
nomor yang sudah tertentu. Akumulator menempati memori-data nomor $E0,
Stack Pointer Register menempati memori-data nomor $81, Program Status
Register ada di $D0, Register B di $F0, DPL di $82 dan DPH di $83.
Special Function Register yang bisa dinomori dengan nomor bit, adalah
yang mempunyai nomor memori dengan digit heksadesimal kedua adalah 0 atau
8, misalnya nomor $80, $88, $90, $98..$F0 dan $F8.
P1 (Port 1, nomor $90, bisa dinomori dengan nomor bit) : merupakan
sarana input/output port 1,
P3 (Port 3, nomor $B0, bisa dinomori dengan nomor bit) : merupakan
sarana input/output port 3,
17
SBUF (Serial Buffer, nomor $99) : Register Serial Buffer (SBUF) dipakai
untuk mengirim data dan menerima data dengan UART yang terdapat dalam IC
AT89C51.
SCON (Serial Control, nomor $98, bisa dinomori dengan nomor bit):
register SCON dipakai untuk mengatur perilaku UART di dalam IC AT89C51, hal-
hal yang diatur meliputi penentuan kecepatan pengiriman data seri (baud rate);
mengakitfkan fasilitas penerimaan data seri (fasilitas pengiriman data seri tidak
perlu diatur), disamping itu register ini dipakai pula untuk memantau proses
pengiriman data seri dan proses penerimaan data seri.
TL0/TH0 (Timer 0 Low/High, nomor $8A/$8C) : Kedua register ini
bersama membentuk Timer 0, yang merupakan pencacah naik (count up
counter).
TL1/TH1 (Timer 1 Low/High, nomor $8B/$8D) : Kedua register ini
bersama membentuk Timer 1, yang merupakan pencacah naik (count up
counter).
TMOD (Timer Mode, nomor $89) : register TMOD dipakai untuk mengatur
mode kerja Timer 0 dan Timer 1, lewat register ini masing-masing timer bisa
diatur menjadi timer 16-bit, timer 13-bit, timer 8-bit yang bisa isi ulang secara
otomatis, atau 2 buah timer 8 bit yang terpisah.
TCON (Timer Control, nomor $88, bisa dinomori dengan nomor bit) :
register TCON dipakai untuk memulai atau menghentikan proses pencacahan
timer dan dipakai untuk memantau apakah terjadi limpahan dalam proses
pencacahan.
IE (Interrupt Enable, nomor $A8, bisa dinomori dengan nomor bit) :
register ini dipakai untuk mengaktifkan atau me-non-aktifkan sarana interups.
18
IP (Interrupt Priority, nomor $B8, bisa dinomori dengan nomor bit) :
register ini dipakai untuk mengatur perioritas dari masing-masing sumber
interupsi. Masing-masing sumber interupsi bisa diberi perioritas tinggi dengan
memberi nilai 1 pada bit bersangkutan dalam register ini. Sumber interupsi yang
prioritasnya tinggi bisa menginterupsi proses interupsi dari sumber interupsi yang
perioritasnya lebih rendah.
PCON (Power Control, nomor $87): Register PCON dipakai untuk
mengatur pemakaian daya IC AT89C51, sehingga memerlukan arus kerja yang
sangat kecil.
Gambar 2.9 Denah Special Function Register
2.2.4 Timer dan Counter
Timer dan Counter merupakan sarana input yang kurang dapat perhatian
pemakai mikrokontroler, dengan sarana input ini mikrokontroler dengan mudah
bisa dipakai untuk mengukur lebar pulsa, membangkitkan pulsa dengan lebar
yang pasti, dipakai dalam pengendalian tegangan secara PWM (Pulse Width
19
Modulation) dan sangat diperlukan untuk aplikasi remote control dengan infra
merah.
Pada dasarnya sarana input yang satu ini merupakan seperangkat
pencacah biner (binary counter) yang terhubung langsung ke saluran-data
mikrokontroler, sehingga mikrokontroler bisa membaca kedudukan pancacah,
bila diperlukan mikrokontroler dapat pula merubah kedudukan pencacah
tersebut.
Seperti layaknya pencacah biner, bila mana sinyal denyut (clock) yang
diumpankan sudah melebihi kapasitas pencacah, maka pada bagian akhir
untaian pencacah akan timbul sinyal limpahan, sinyal ini merupakan suatu hal
yang penting sekali dalam pemakaian pencacah. Terjadinya limpahan pencacah
ini dicatat dalam sebuah flip-flop tersendiri. Di samping itu, sinyal denyut yang
diumpankan ke pencacah harus pula bisa dikendalikan dengan mudah. Hal-hal
yang dibicarakan di atas diringkas dalam Gambar 2.10 di bawah ini :
Gambar 2.10 Konsep Dasar Timer/Counter
Sinyal denyut yang diumpankan ke pencacah bisa dibedakan menjadi 2
macam, yang pertama ialah sinyal denyut dengan frekuensi tetap yang sudah
diketahui besarnya dan yang kedua adalah sinyal denyut dengan frekuensi tidak
tetap. Jika sebuah pencacah bekerja dengan frekuensi tetap yang sudah
20
diketahui besarnya, dikatakan pencacah tersebut bekerja sebagai timer, karena
kedudukan pencacah tersebut setara dengan waktu yang bisa ditentukan dengan
pasti. Tetapi jika sebuah pencacah bekerja dengan frekuensi yang tidak tetap,
dikatakan pencacah tersebut bekerja sebagai counter, kedudukan pencacah
tersebut hanyalah menyatakan banyaknya pulsa yang sudah diterima pencacah.
Untaian pencacah biner yang dipakai, dapat merupakan pencacah biner menaik
(count up binary counter) atau pencacah biner menurun (count down binary
counter). Keluarga mikrokontroler MCS51, misalnya AT89C51 dan AT89x051,
dilengkapi dengan dua perangkat Timer/Counter, masing-masing dinamakan
sebagai Timer 0 dan Timer 1. Untuk mengatur kerja Timer/Counter dipakai 2
register tambahan yang dipakai bersama oleh Timer 0 dan Timer 1. Register
tambahan tersebut adalah register TCON (Timer Control Register, memori-data
internal nomor $88, bisa dialamati secara bit) dan register TMOD (Timer Mode
Register, memori-data internal nomor $89).
2.2.5 Rangkaian Reset
Konfigurasi rangkaian reset dapat dilihat pada gambar 2.11 di bawah ini,
rangkaian reset ini juga ditambah dengan saklar agar dapat juga dilakukan
secara manual.
Gambar 2.11 Rangkaian Reset
21
Rangkaian reset bertujuan agar mikrokontroler dapat menjalankan proses mulai
dari awal. Rangkaian reset untuk mikrokontroler dirancang agar mempunyai
kemampuan power on reset yaitu reset yang terjadi pada saat sistem dinyalakan
untuk pertama kalinya. Reset juga dapat dilakukan secara manual dengan
menyediakan tombol reset yang berupa switch. Tegangan reset minimal yang
diperlukan pin mikrokontroler yaitu sebesar 3,5 volt.
2.3 Tampilan Kristal Cair (LCD)
Jenis LCD yang dipakai adalah jenis M1632 produksi Seiko Instrument
Inc. Modul ini merupakan modul LCD dot matriks dengan konsumsi daya yang
rendah, namun mempunyai tampilan yang lebar dengan kontras yang tinggi
(kelihatan jelas). Selain sangat aplikatif karena mudah diperantarakan ke
mikroprosesor, kelebihan-kelebihan yang lain adalah :
Memuat sampai dengan 16 karakter yang terdiri dari 2 baris dengan
komposisi dot matriks 5 x 7.
Perbandingan kerja/rasio duty-nya I/16.
CGROM-nya mampu membangkitkan 192 karakter.
Mempunyai karakter dalam CGRAM-nya sebanyak 8 macam karakter
(yang dilakukan dengan mengeset program).
Data tampilan yang ada pada DDRAM-nya sebanyak 80 x 8 bit
(maksimum memuat 80 karakter).
Mudah diperantarakan dengan mikroprosesor baik yang 8 bit maupun
yang 4 bit.
RAM karakter dan tampilan sangat mudah dibaca dari mikroprosesor.
Mempunyai berbagai macam fungsi perintah.
22
Rangkaian osilator yang sudah built-in (di dalamnya).
Catu daya tunggal hanya +5 volt.
Terdapat rangkaian power on reset yang ada di power on.
Proses yang terjadi menggunakan prinsip CMOS.
Mampu bekerja pada daerah suhu tinggi dan rendah (range suhunya dari
0o C sampai 50o C).
Blok diagram LCD 1632 ditunjukkan pada gambar 2.12 di bawah ini :
DB0~DB7
VLC
Segment signal
Serial Data
Timing signal
RSR/WE Controller
VDDVSS
LCD
Segment Driver
Gambar 2.12 Blok Diagram LCD M1632
2.3.1 Fungsi pin LCD M1632
Fungsi pin dalam modul LCD M1632 dapat dilihat dalam tabel 2.4 di
bawah ini :
Tabel 2.4 Fungsi Pin LCD M1632
Pin FungsiDB0 – DB3
merupakan bus data untuk ke-4 bit data yang rendah. Data ini dituliskan ke mikroprosesor dari modul atau ditulis dari modul ke mikroprosesor dengan menggunakan bus ini.
DB4 – DB7
merupakan bus data untuk ke-4 bit data yang tinggi. Selain untuk membaca data dan menulis ke atau dari modul ke mikroprosesor, melalui bus ini juga mempunyai fungsi sebagai busy flag.
E merupakan sinyal start beroperasi, sinyal ini mengaktifkan data untuk dibaca dan ditulis.
R/W sinyal pilihan membaca (R) atau menulis (W). 0 : sedang menulis dan 1 : sedang membaca
RS merupakan sinyal pemilih register. 0 : untuk register perintah (menulis), busy flag dan juga register address counter (membaca). 1 : untuk register data (membaca dan menulis).
23
VLC merupakan terminal power supply untuk menyalakan LCD. Terang gelap dari LCD juga dipengaruhi oleh besarnya nilai ini.
VDD khusus untuk +5V DC power supply.VSS merupakan terminal untuk ground 0 V.
2.3.2 Operasi Dasar
Operasi dasar pada LCD meliputi pengoperasian register, busy flag,
address Counter, DDRAM, CGROM dan CGRAM.
2.3.3 Register
Pengendali LCD mempunyai dua buah register yaitu register IR
(Instruction Register) dan register DR (Data Register). Register tersebut dipilih
dengan menggunakan RS (Register Selection), IR (register perintah)
mengirimkan kode perintah seperti penghapusan tampilan, pergeseran kursor,
dan informasi alamat dari DDRAM dan CGRAM, DDRAM dan CGRAM dapat
ditulis dalam MPU, tetapi tidak dapat dibaca oleh MPU. Register data
mengirimkan data yang ditulis ke DDRAM/CGRAM atau dibaca dari
DDRAM/CGRAM. Setelah operasi baca, alamat berikutnya di-set dan data
DDRAM atau CGRAM pada alamat dibaca ke dalam register data untuk operasi
data selanjutnya. Operasi pemillihan register ditunjukkan pada tabel 2.5.
Tabel 2.5 Operasi Pemilihan Register
RS R/W Operasi
0 0 Pemilihan register perintah, penulisan register perintah.Operasi Internal : Pembersihan layar
0 1 Tanda sibuk (DB7) dan pencacah alamat (DB0-DB6)
1 0 Pemilihan register data, penulisan register data.Operasi Internal : register data DD RAM atau CG RAM
1 1 Pemillihan register data, pembacaan register data. Operasi Internal : DD RAM atau CG RAM ke register data
24
Gambar 2.13 Konstruksi Fisik LCD TM162A
2.4 Regulator 7805
Regulator power supply yang digunakan dalam perancangan alat
merupakan rangkaian integrasi rumpun LM 78xx. IC tipe ini memiliki keunggulan
dalam berbagai hal seperti tidak diperlukan headsink dan transistor daya
tambahan jika beban arus total keluarannya hanya di bawah 1A serta mampu
bekerja dalam jangkah tegangan yang lebar (min 1,5Voutput, max 30VDC) untuk
menghasilkan tegangan keluaran seperti yang tertera dalam kemasan fisiknya.
Contoh : versi 7805 akan mengeluarkan tegangan stabil sebesar 5VDC,
sedangkan versi 7812 akan mengeluarkan tegangan stabil sebesar 12VDC.
Gambar 2.14 Pin Koneksi Dan Bentuk Fisik LM7805
IC ini memiliki sistem rangkaian internal dengan pengaman beban lebih (overload
protector) jika beban yang terpasang mengalami hubung singkat dan memiliki
pengaman thermal shutdown, jika dalam pemakaiannya terjadi konsumsi arus
lebih dan IC menjadi terlalu panas.
2.5 Gerbang NOR 7402
25
Gerbang NOR versi TTL 7402 berisi 4 buah gerbang seperti ditunjukkan
pada diskripsi pin gambar 2.15 di bawah ini :
Gambar 2.15 Diskripsi Pin 7402
Setiap saluran gerbang NOR bekerja atas dasar pengaturan logika seperti
ditunjukkan dalam persamaan gerbang gambar 2.16 di bawah ini :
Gambar 2.16 Persamaan Gerbang
2.6 Op-Amp LM358
Op-Amp (Operating Amplifier) LM358 merupakan IC DIP 8 yang memuat
2 buah op-amp didalamnya. IC sangat stabil untuk digunakan bersama rangkaian
catudaya tunggal dan dapat dicatu sampai dengan 35V. Diskripsi pin IC LM 358
dapat dilihat pada gambar 2.17 di bawah ini :
Gambar 2.17 Diskripsi Pin LM358
26