Sekunder k = CL/Vd T1/2 eliminasi = 0,693 . Vd/CL Fel = CLr/CL Turunan: AUC = F.Dosis / CL Css = F.Dosis / CL.τ
• Faal
• Biokimiawi
Sistem Tubuh
• Ka
• F
• Vd
• CL, CLh, CLr
Parameter Primer
• k
• T1/2 eliminasi
• Fel
Parameter Sekunder
•AUC
•Css Parameter
Turunan
• Harganya dipengaruhi secara langsung oleh perubahan salah satu atau lebih variabel fisiologik yang terkait (Aliran darah) Contoh Ka (Tetapan kecepatan absorbsi) menggambarkan hanya kecepatan yang diabsorbsi,
jumlah yang ditempat aksi sama tidak dipengaruhi oleh Cl (T) Kliren total, Cl (H), Kliren hepar, (R) Renal dan Vd (Volume distribusi)
Yang mempengaruhi Cl Renal (Pengeluaran ginjal : Ekresi tubulus dan sekresi gromerolus
a.) Clearance (Cl) menunjukkan berapa banyak urin yang dikeluarkan per waktu / kemampuan mengeliminasi (satuannya: volume/waktu) parameter ini dipengaruhi oleh ginjal.
Rumus : Cl = Konstanta eliminasi (Ke) x Vd (Volume
distribusi)
b.) Volume distribusi (Vd) menggambarkan volume teoritis dimana obat terdistribusi pada plasma darah
Rumus: Vd = Dosis (Do) dibagi Cpo (kadar) <- hanya untuk 1 kompartemen terbuka
c.) Tetapan Kecepatan absorbsi (Ka) dipengaruhi oleh enzim, luas permukaan, fili dan fisiologi usus
• Harganya bergantung pada harga parameter primer
Perubahan harga parameter sekunder disebabkan oleh berubahnya harga parameter farmakokinetik primer tertentu sehingga cerminan adanya perubahan nilai suatu variabel fisiologi.
ContohT1/2
a.) waktu paruh (t1/2) Jika terjadi gangguan pada ginjal yang menyebabkan clearance terganggu maka waktu paruh juga terpengaruh
Jika Clearance naik maka t1/2 turun ->
karena obat cepet dieksresi Jika Clearance turun maka t1/2 naik ->
karena obat lama dieksresi
• Harganya tidak semata-mata tergantung dari
harga parameter primer, tetapi juga dosis dan kecepatan obat terkait
• Contoh: AUC Jika fungsi eliminasi turun maka AUC akan naik dan sebaliknya.
• Model farmakokinetik merupakan struktur
hipotesis yang dapat dipergunakan untuk memberi ciri kelakuan dan nasib obat dalam badan (sistem hayati) dan penyederhanaan anggapan mengenai pergerakan obat dalam tubuh,apabila obat tersebut diberikan dengan cara dan dalam bentuk sediaan tertentu.
1. Secara klinik,pemantauan konsentrasi obat dalam darah,menyakinkan bahwa dosis yang diperhitungkan benar-benar telah melepaskan obat dlm plasma dan dalam Kadar yang diperlukan untuk efekterapetik
2. Untuk beberapa obat, kepekaan reseptor pd individu berbeda,sehingga perlu pemantauan kadar obat untuk penderita yang menerima terlalu banyak obat dan penderita yang sangat peka terhadap obat
• Tubuh dapat dinyatakan sebagai suatu susunan atau sistem dari kompartemen-kompartemen yang berhubungan secara timbal balik satu dengan yang lain. Suatu kompartemen dianggap sebagai suatu jaringan atau kelompokjaringan yang mempunyai aliran darah dan afinitas obat yang sama.
Secara konsep, obat bergerak masuk dan keluar
kompartemen secara dinamik. Model ini merupakan suatu sistem terbuka jika obat dapat dieliminasi dari sistem tersebut.
• Berbagai macam model
kompartemen antara lain: 1.Model Mammillary 2.Model Caternary 3.Model Fisiologik ( Model Aliran)
• Model ini merupakan model kompartemen yang paling umum digunakan dalam farmakokinetika.
Model ini terdiri atas satu atau lebih kompartemen perifer yang dihubungkan ke suatu kompartemen sentral.
Kompartemen sentral mewakili plasma dan
jaringan-jaringan yang perfusinya tinggi dan secara cepat berkesetimbangan dengan obat. Ex. Darah, CES, ginjal dan hati
• Kompartemen perifer adalah organ
dan jaringan tubuh yang sifat perfusinya rendah
• Artinya kadar obat tidak dapat segera mencapai keseimbangan dengan kadar obar dalam darah
• Penggambaran model ini mempunyai tiga kegunaan Yaitu
1. Memungkinkan ahli farmakokinetika merumuskan
persamaan diferensial untuk menggambarkan perubahan konsentrasi obat dalam masing-masing Kompartemen,
2. memberikan suatu gambaran nyata dari laju proses, 3. menunjukkan berapa banyak tetapan
farmakokinetikyang diperlukan untuk menggambarkan proses secara memadai.
• Obat terdistribusi cepat dari
darah kejaringan atau cairan tubuh lain
Tidak ada Absorbsi, Kurva Log C Vs T berupa
garis lurus
Terbuka artinya sistemnya terbuka dan akhirnya obat dikeluarkan dari tubuh Intravaskular
• Obat memerlukan waktu tertentu untuk terdistribusi keseluruh tubuh, keseimbangan tercapai beberapa waktu setelah pemberian obat
Pada model 1 kompartemen, obat menganggap tubuh seperti 1 ruang yang sama dimana obat secara cepat terdistribusi ke semua jaringan Pada model 2 kompartemen, obat menganggap tubuh seperti 2 bagian: Kompartemen sentral: organ2 dimana perfusi darahnya cepat (misalnya hati, ginjal) Kompartemen perifer: organ2 dimana perfusi darahnya lambat (misalnya otot, lemak)
• Dilakukan berdasarkan asumsi perkiraan luas daerah dibawah kurva kadar obat dalam darahVS waktu
• Digunakan untuk memperkirakan
bioavailabilitas, Kliren, Volume distribusi.
• Model ini terdiri atas kompartemen
kompartemen yang bergabung satu dengan yang lain menjadi satu deretan kompartemen sentral seperti satelit. • Oleh karena model caternarytidakdapat dipakai pada sebagian besar organ fungsional dalam tubuh secara langsung berhubungan dengan plasma, model ini digunakan tidak sesering model mammillary.
• Model ini juga dikenalsebagaimodel aliran
darah atau model perfusi, merupakan model farmakokinetik yang didasarkan atas data anatomik dan fisiologik yang diketahui.
• Perbedaan antara model fisiologik dengan model kompartemen yang lazim adalah sebagai berikut.
Top Related