UNIVERSITAS SEBELAS MARET...
-
Upload
hoanghuong -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of UNIVERSITAS SEBELAS MARET...
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
Pembuatan Ekstrak Etanol Euphorbia hirta L... yang Disisipkan
Pada Masker sebagai Upaya Mengurangi Konstriksi Bronkus
Pada Pasien Bronkitis Kronis
BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA
DIUSULKAN OLEH :
Asri Kurnia R . NIM: G0013045 / ANGKATAN: 2013
Amola Besta T. NIM: G0013025 / ANGKATAN: 2013
Astarina Indah A. NIM: G0014048 / ANGKATAN: 2014
M. Ilham Akbar NIM: G0014161 / ANGKATAN: 2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
i
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ........................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Daftar Tabel dan Gambar .................................................................................... iii
Ringkasan ........................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................... 2
1.3 Manfaat ........................................................................................... 2
1.4 Luaran ............................................................................................ 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ............................................................... 5
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 7
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................. 7
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
Lampiran 5.Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC .............................................. 7
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-KC................................................................. 7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Mekanisme Patofisiologi Bronkitis Kronis ...................................... 3
Gambar 2. Tanaman Patikan Kebo (Euphorbia hirta L) .................................... 4
Gambar 3. Gambaran Umum Pemakaian EUPH . .............................................. 27
Gambar 4. Gambaran Umum Kemasan EUPH … .............................................. 27
iv
RINGKASAN
Bronkitis kronis termasuk ke dalam penyakit paru obstruktif kronis yang
menjadi salah satu masalah kesehatan utama, ditandai dengan batuk dan produksi
sputum yang berlebihan dengan disertai rasa kelelahan/lemah dan tidak nyaman
akibat batuk kronis berdahak tersebut. Sputum berlebihan yang menumpuk dapat
mempersempit jalan napas. Selain karena hipersekresi mukus, penyempitan jalan
napas merupakan hasil dari berbagai mekanisme seperti edema mukosa jalan
napas akibat inflamasi, metaplasi sel goblet dan fibrosis saluran napas kecil
sebagai dampak inflamasi.
Nitric Oxide (NO) adalah mediator inflamasi yang dihasilkan oleh
makrofag selama mempresentasikan antigen ke sel T. Sel T yang diaktifkan
mengeluarkan beberapa sitokin termasuk IFN-γ, yang kemudian balik
menginduksi produksi NO oleh makrofag. Reaksi inflamasi ditandai dengan
produksi prostaglandin, sitokin, dan NO. Dampak besar Nitric Oxide (NO) pada
penderita bronkhitis kronis yaitu perannya dalam proses inflamasi dengan
memberikan dampak vasodilatasi, peningkatan permeabilitas pembuluh darah,
dan edema yang akan memperburuk keadaan pasien bronkhitis kronis. Selain itu,
Nitric Oxide (NO) juga berperan dalam konstriksi otot polos bronkus yang juga
akan menambah manifestasi klinis penderita bronkhitis kronis.
Euphorbia hirta L... (Patikan kebo) merupakan salah satu tanaman obat
yang banyak terdapat di Indonesia. Ekstrak Euphorbia hirta L... (Patikan kebo)
dilaporkan dapat berperan dalam memperingan kesakitan penderita bronkhitis
kronis dengan memodulasi sistem imun hingga 45% melalui penghambatan
produksi Nitric Oxide (NO). Dengan menurunnya produksi Nitric Oxide (NO),
reaksi inflamasi dan konstriksi bronkus pada pasien juga akan menurun.
Penurunan ini akan membuat produksi sekret terhenti. Selain itu, jika konstriksi
bronkus pada pasien dapat dihambat maka kualitas hidup pasien akan menjadi
lebih baik karena bronkus yang merupakan saluran napas pasien tidak akan
menyempit.
Serangan eksaserbasi pada penderita bronkitis kronis dapat timbul jika
terpapar zat iritan, berupa virus, bakteri, debu dan asap rokok. Kebanyakan
penderita mengantisipasi paparan zat iritan dengan menggunakan masker. Di sini,
tim PKM memodifikasi masker yang dapat digunakan untuk melindungi saluran
pernapasan dari zat iritan dengan ekstrak etanol Euphorbia hirta L sebagai upaya
untuk mencegah memberatnya manifestasi klinis pada pasien, memperingan
kesakitan pasien serta meningkatkan kualitas hidup pasien bronkhitis kronis.
Kata Kunci: Bronkitis Kronis, Euphorbia hirta L., Konstriksi, Masker,
Ekstrak Etanol
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bronkitis kronis termasuk ke dalam penyakit paru obstruktif kronis yang
menjadi salah satu masalah kesehatan utama, ditandai dengan batuk dan
produksi sputum yang berlebihan (ekspektorasi) dengan disertai rasa
kelelahan/lemah dan tidak nyaman akibat batuk kronis berdahak tersebut.
Penderita dengan bronkitis kronis mengalami eksaserbasi yang cukup sering
sepanjang tahunnya, terutama pada saat musim penghujan. (Sutoyo, 2009).
Pengobatan yang diberikan pada penderita bronkitis kronis terutama edukasi
untuk mencegah eksaserbasi. Namun jika sudah terjadi eksaserbasi, obat-
obatan yang diberikan pada eksaserbasi bronkitis kronis meliputi
bronkodilator, kortikosteroid, diuretik dan cairan (PDPI, 2003).
Euphorbia hirta L... (Patikan kebo) merupakan salah satu tanaman obat
yang banyak terdapat di Indonesia. Penamaan tanaman tersebut bervariasi
berdasarkan daerah, antara lain patikan jawa, kukon-kukon, patikan (Jawa);
kak sekak (Madura); daun biji kacang (Melayu); gelang susu, gendong anak
(Jakarta); nanangkaan, nangkaan (Sunda); sosononga (Halmahera); isu ma ibi
(Ternate); dan isu gibi (Tidore). Tanaman ini juga mempunyai sinonim, yaitu
Euphorbia piluifera L dan Euphorbia capitata Wall serta nama asing, yaitu
Da fei yang cao (Wijayakusuma, 1996). Penelitian pada tanaman ini
menunjukkan peranannya sebagai anti-inflamasi, antioksidan dan anti kanker
(Kumar, 2010). Tanaman ini mengandung senyawa triterpenoid, steroid,
flavonodi, alkaloid, tannin, karbohidrat dan asam amino (Mihardjo, 2001),
juga dapat menyembuhkan bronkitis kronis dan asthma. (Ram et al, 2010).
Ekstrak Euphorbia hirta L.. dilaporkan dapat memodulasi system imun
hingga 45% dengan menghambat produksi nitic oxide (NO). Nitric Oxide
(NO) adalah mediator inflamasi yang dihasilkan oleh makrofag selama
mempresentasikan antigen ke sel T. Sel T yang diaktifkan mengeluarkan
beberapa sitokin termasuk IFN-γ, yang kemudian balik menginduksi produksi
NO oleh makrofag. Reaksi inflamasi ditandai dengan produksi prostaglandin,
sitokin, dan NO. Produksi NO yang tak terkendali dapat mengakibatkan stres
nitrosative, yang dapat merusak protein dan DNA, mengarah ke cedera dan
kematian sel. Selain itu, NO juga bertanggung jawab atas vasodilatasi,
peningkatan permeabilitas pembuluh darah, dan edema (Jae-Ha, 2001).
Pada PKM-KC kali ini, tim peneliti berencana membuat sediaan padat dari
ekstrak etanol Euphorbia hirta L... untuk disisipkan pada masker. Diharapkan
ekstrak etanol ini dapat membantu mengurangi inflamasi dan menfurangi
konstriksi pada penderita bronkitis kronis.
2
1.2 Identifikasi Masalah
Serangan eksaserbasi pada penderita bronkitis kronis dapat timbul jika
terpapar zat iritan, berupa virus, bakteri, debu dan asap rokok. Kebanyakan
penderita mengantisipasi paparan zat iritan dengan menggunakan masker.
Namun disatu sisi, masker dapat membuat ambilan udara pernapasan yang
tidak maksimal, terlebih jika terdapat penyempitan saluran napas contohnya
pada pasien bronkitis kronis.
Untuk mengantisipasi kurangnya pasokan oksigen karena konstriksi
bronkus pada pasien bronkitis kronis, tim PKM memberikan alternatif upaya
membantu mengurangi konstriksi bronkus dengan membuat sediaan padat
ekstrak Euphorbia hirta L..
1.3 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari PKM ini adalah
- Dapat menemukan daya guna baru dari Euphorbia hirta L...
- Dapat menemukan alternatif untuk mengurangi sesak nafas pada pasien
bronkitis kronis.
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari PKM-KC ini adalah:
Barang, berupa ekstrak etanol padat Euphorbia hirta L... yang dikemas dalam
plastik agar dapat disisipkan pada masker penutup mulut dan hidung.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis didefinisikan sebagai adanya batuk produktif yang
berlangsung 3 bulan dalam satu tahun selama 2 tahun berturut-turut. Penyakit
ini adalah gangguan klinis yang ditandai oleh pembentukan mucus yang
berlebihan dalam bronkus. Sekresi yang menumpuk dapat menyempitkan
jalan napas. Selain karena hipersekresi mucus, penyempitan jalan napas
merupakan hasil dari berbagai mekanisme seperti edema mukosa jalan napas
akibat inflamasi, metaplasi sel goblet dan fibrosis saluran napas kecil sebagai
dampak inflamasi. Akibatnya, timbul gangguan pertukaran gas yang
menimbulkan masalah baru:
- Aliran darah dan aliran udara ke dinding alveoli yang tidak sesuai
(mismatched). Sebagian tempat (alveoli) terdapat adekuat aliran darah
tetapi sangat sedikit aliran udara dan sebagian tempat lain sebaliknya.
- Performance yang menurun dari pompa respirasi terutama otot-otot
respirasi sehingga terjadi overinflasi dan penyempitan jalan napas,
menimbulkan hipoventilasi dan tidak cukupnya udara ke alveoli
menyebabkan CO2 darah meningkat dan O2 dalam darah berkurang
(Sutoyo, 2009).
Gambar 1. Mekanisme Patofisiologi Bronkitis Kronis
4
2.2. Euphorbia hirta L...
Euphorbia hirta L..inn (patikan kebo), yang masuk dalam family
Euphorbiaceae, adalah tanaman obat yang sangat populer di kalangan praktisi
jamu tradisional. Ada sekitar 1.600 spesies anggota genus Euphorbia, dan
banyak di antaranya tumbuh di seluruh Asia.
Tanaman ini berbatang lunak, beruas, berbulu, dan bergetah putih. Warna
batangnya adalah hijau kecoklatan. Daunnya mepunyai bentuk bulat
memanjang dengan taji-taji. Tepi daun bergerigi. Panjang helaian daun
mencapai 50 mm dan lebarnya 25 mm. Daunnya yang grampang rapuh
berwarna hijau atau hijau kelabu. Perbungaan bentuk bola keluar dan ketiak
daun bergagang pendek, berwarna merah kecokelatan. Bunga mempunyai
susunan satu bunga betina dikelilingi oleh lima bunga yang masing-masing
terdiri atas empat bunga jantan dan satu bunga betina. (Kartasapoetra,
G. 2004)
Patikan kebo telah lama dipelajari dan mempunyai beberapa unsur aktif.
Afzelin (I), quercitrin (II), dan myricitrin (III) telah diisolasi dari ekstrak
metanol E. hirta. Bahan lain yang terdapat pada parikan kebo adalah quercitin
(V), euphorbin-A (VI), euphorbin-B (VII), euphorbin-C (VIII), euphorbin-D
(IX), 2,4,6-tri-O-galloyl-β-D-glukosa, 1 , 3,4,6-tetra-O-galloyl-β-D-glukosa,
kaempferol, asam galat, dan asam protocatechuic. Patikan kebo juga
mengandung β-Amirin. 24 methylenecycloartenol, β-sitosterol, heptacosane,
nnonacosane, asam shikmic, tinyatoxin, kolin, camphol, dan quercitol
derivatif mengandung rhamnose dan asam chtolphenolic.
Ekstrak tanaman patikan kebo digunakan untuk mengobati berbagai
penyakit, termasuk batuk, penyakit usus, kecacingan, batu ginjal, dan
bronkitis, serta penurunan laktasi. Selain itu, beberapa juga digunakan untuk
obat penenang, anxiolytic, analgesik, antipiretik, dan anti-inflamasi (Sharma,
2007).
Gambar 2. Tanaman Patikan Kebo (Euphorbia hirta L..)
5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1. Bahan dan Alat
Bahan: daun Euphorbia hirta L.., etanol 95%
Alat : timbangan analitik (Ohaus), tabung Erlenmeyer, labu ekstraksi Soxhlet
(Pyrex), kertas saring kasar, kertas saring Whatman No.1, vacuum rotary
evaporator (Heidolph), alat-alat gelas (Pyrex), rak tabung, masker, dan
kantong pembungkus teh celup.
3.2. Pengumpulan Bahan
Tanaman daun Euphorbia hirta L.. dikumpulkan dari daerah sekitar
pekarangan rumah, taman di daerah Solo, dan Balai Obat Tawangmangu.
Bahan yang didapat kemudian ditimbang.
3.3. Prinsip Pelaksanaan
Ekstraksi serbuk daun kering patikan kebo dilakukan dengan cara maserasi
dengan etanol 95% selama 48 jam dan dilanjutkan dengan tahap destilasi
menggunakan vacuum rotary evaporator. Dalam proses maserasi, sel daun
patikan kebo mengalami kondisi tercekam, sehingga sel-selnya akan
mengeluarkan senyawasenyawa aktif yang kemudian diikat oleh pelarut
etanol tersebut. Pelarut etanol ini dapat digunakan untuk mengikat berbagai
senyawa aktif, seperti tanin, polifenol, flavonol, terpenoid, sterol, dan
alkaloid. Hamdiyati, 2003, menyebutkan hasil maserasi dan destilasi serbuk
daun kering patikan kebo sebanyak 80 gram diperoleh ekstrak kasar etanol
yang berwarna hijau pekat dan berbentuk pasta sebanyak 13,3 gram.
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa persentase perolehan ekstrak daun
patikan kebo yang dihasilkan ialah 16,62% .
Pada rancangan produk ini, tiap satuan kantong mengandung ekstrak daun
Euphorbia hirta L.. sebanyak 1 gram.
3.4. Prosedur Kerja
1. Daun Euphorbia hirta L... dicuci dengan air dan dibiarkan kering karena
udara. Kemudian dipotong kecil-kecil kira-kira lebarnya 1 cm dan diiris
setipis mungkin.
2. Daun Euphorbia hirta L.. dan pelarutnya (etanol 95%) disiapkan dengan
perbandingan 1:4. (Digunakan 180 gram Euphorbia hirta L.. dan 722 L
etanol 95%).
3. Masukkan daun Euphorbia hirta L.. dan pelarutnya ke dalam erlenmeyer
tertutup, kemudian dikocok dan dibiarkan selama 4 hari.
4. Setelah tiga hari, larutan disaring ke dalam erlenmeyer vakum
menggunakan corong buchner dan pompa vakum.
6
5. Tuang hasil penyaringan ke dalam labu alas bulat untuk diproses dalam
vacuum rotary evaporator.
6. Water bath pada vacuum rotary evaporator diisi dengan air hingga 2/3
kemudian diatur pada suhu 70°C.
7. Nyalakan water pump untuk mengkondisikan suhu pada kondensor,
8. Pasang penampung destilat pada posisi yang benar kemudian difiksasi
dengan penjepit besi.
9. Masukkan filtrat kedalam labu alas bulat, kemudian pasang labu alas bulat
dengan kondisi vacum pump menyala dan kran diujung kondensor
tertutup,
10. Nyalakan vacuum rotary evaporator dengan kecepatan 120rpm.
11. Ekstrak yang didapat kemudian ditimbang beratnya.
12. Sebanyak 1 gram ekstrak Euphorbia hirta L.. dikemas ke dalam kantong
pembungkus.
13. Ekstrak Euphorbia hirta L.. siap disisipkan pada masker.
7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Peralatan penunjang Rp. 730.000
2 Bahan habis pakai Rp.1.070.000
3 Perjalanan Rp. 350.000
4 Lain-lain Rp. 350.000
Jumlah Rp. 2.500.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-KC
No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1
Mengumpulkan
Euphorbia hirta L...
dan peralatan yang
diperlukan.
2 Pembuatan ekstrak
Euphorbia hirta L...
3
Mencari penderita
bronkitis kronis
untuk mencoba
produk q
4
Memantau
efektivitas dari
produk.
5 Menganalisa hasil
uji efektivitas
8
DAFTAR PUSTAKA
Hamdiyati, Y., Kusnadi. 2008. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Patikan Kebo
(Euphorbia hirta) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermidis.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196611031991012
-YANTI_HAMDIYATI/JURNAL_PENELITIAN_yanti-kusnadi-IRMAN_R..pdf
diakses September 2015
Jae-Ha, R.; Hanna, A.; Hwa-Jin, L.; Wen-He, Q.; Yong-Nam, H.; Byung-Hoon,
H. 2001. Inhibitory activity of Chinese medicinal plants on nitric oxide synthesis
in lipopolysaccharide activate macrophages. J. Appl. Pharmacol., 9, 183–187
Kartasapoetra, G. 2004. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta.
Kumar S., Malhotra R., and Kumar, D. 2010. Euphorbia hirta: Its chemistry,
traditional and medicinal uses, and pharmacological activities.
http://www.researchgate.net/profile/Bala_Se/publication/46305975_Medicinal_pl
ants_useful_for_treating_chronic_obstructive_pulmonary_disease_(COPD)_Curre
nt_status_and_future_perspectives/links/0f31753125ea34f257000000.pdf diakses
September 2015
Mihardjo, L., Adimunca, C., Widowati L., 2003. Manfaat Ekstrak Etanol Patikan
Kebo (Euphorbia hirta L...) Sebagai Laktagogum Pada Tikus Putih Yang
Menyusui.
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/2099/1191
diakses September 2015
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Penyakit Paru Obstruktif Kronis
(PPOK) : Panduan Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-ppok/ppok.pdf diakses September
2015
Ram, A., Balachandar, S., Vijayananth P., Singh, VP. 2010. Medicinal plants
useful for treating chronic obstructive pulmonary disease (COPD): Current status
and future perspectives. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3249903/
diakses September 2015
Sharma, J.N.; Al-Omran, A.; Parvathy, S.S. 2007. Role of nitric oxide in
inflammatory diseases. Inflammopharmacology, 15, 252–259
Sutoyo, DK. 2009. Bronkitis kronis dan lingkaran yang tak berujung pangkal
(vicious circle).
http://jurnalrespirologi.org/jurnal/Jan09/File%20dr.%20Titi%20JRI.pdf diakses
September 2015
9
Wijayakusuma, H., D. Setiawan, A.S. Wirian, dan W. Wibowo. 1996. Tanaman
Obat Berkhasiat di Indonesia. Edisi V. Pustaka Kartini. Jakarta.
10
11
12
13
14
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Setyo Sri Rahardjo, dr., M.Kes
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Kedokteran : Farmakologi & Toksikologi
4 NIDN 0018076503
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 18 Juli 1965
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP (0271) 718361 / 08122989781
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi Universitas
Sebelas Maret
Universitas Gajah
Mada
Universitas
Sebelas Maret
Jurusan Kedokteran
Umum
Kedokteran Dasar
Minat
Farmakologi
Ilmu Lingkungan
minat Kesehatan
Lingkungan
(Toksikologi
Lingkungan) Tahun Masuk-Lulus 1992 2004 Sedang Studi
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
KONAS XI IKAFI (Ikatan
Ahli Farmakologi
Indonesia)
Pengaruh Ekstrak Etanol
Daun Jati Belanda (Guazuma
ulmifoia Lamk.) Terhadap
Aktivitas Enzim Lipase
Serum Rattus norvegicus
Denpasar,
Bali
2004
2
Seminar Nasional
Tumbuhan Obat Indonesia
XXIX
Daya Anti Bakteri Sari Buah
Merah (Pandaus conodeus
Lam) Terhadap Infeksi
Salmonella Typhi Pada Tifus
Putih Rattus norvegicus
Solo, Jawa
Tengah
2006
3
Seminar Nasional
Tumbuhan Obat Indonesia
XXX
Pengaruh Ekstrak Etanol
Daun Jati Belanda (Guazuma
ulmifoia Lamk.) Terhadap
Frekuensi dan Lama Diare
serta Kadar Air Feses Mencit
Makasar,
Sulawesi
Selatan, 2006
15
4 Seminar Nasional Tanaman
Obat dan Obat Tradisional
Efek Ekstrak Kulit Pohon
Jati Belanda (Guazuma
ulmifoia Lamk.) Terhadap
Kadar Kolesterol Total
Serum tikus Putih
Solo, Jawa
Tengah
2007
5
Seminar Nasional
POKJANAS Tumbuhan
Obat Nasional
Profil Lemak Rattus
norvegicus Yang Mendapat
Diet Tinggi Lemak Akibat
Pemberian Ekstrak Kulit
Batang Jati Belanda
(Guazuma ulmifoia Lamk.)
Yogyakarta,
Yogyakarta
2008
6
Seminar Nasional
POKJANAS Tumbuhan
Obat Nasional XXXIV
Efek Hepatoprotektor
Perasan Bawang Merah
(Allium cepa L) Pada Tifus
Putih (Rattus norvegicus)
dengan Induksi Minyak
Sawit Pemanasan Berulang
Jakarta,
2008
7 Simposium PERHIPBA XV
dan Konggres TOI IV
Efek Ekstrak Daun Krokot
(Portulaca oleracea L.)
sebagai Anti Oksidan Alami
terhadap Kadar Alanin
Transaminase (ALT) dan
Gambaran Histologi Sel
Hepar Tikus Putih (Rattus
novergicus L.) yang diberi
Minyak Goreng Deep Frying
Solo, Jawa
Tengah
2011
8
Simposium Penelitian
Bahan Alami ke XVI
Muktamar Nasional
PERHIPBA XII
Pengaruh Pemberian Topikal
Daun Binahong (Anredera
cordifolia (Ten.) Steenis)
Tumbuk terhadap
Penyembuhan Luka Bakar
pada Mencit
Solo, Jawa
Tengah
2014
16
17
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan penunjang (20-30%)
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Timbangan
analitik Ohaus
(Sewa Alat)
Untuk
menimbang
bahan
1 100.000 100.000
Vacuum
rotary
evaporator
(Sewa Alat)
Untuk distilasi
hasil maserasi
1 500.000 500.000
Erlenmeyer
500ml
Tempat
maserasi
2 65.000 130.000
SUB TOTAL (Rp) 730.000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Etanol 95% Sebagai
pelarut pada
ekstrasi
4 150.000 600.000
Masker Untuk disisipi
dengan
ekstrak
50 1.000 50.000
Kantong Teh
Celup
Kemasan
ekstrak
1000 100 100.000
Kertas Saring
Whatmann
No.1
Menyaring
pada proses
ekstraksi
1 250.000 250.000
Aquades
Steril
Untuk
mencuci
bahan
5 14.000 70.000
SUB TOTAL (Rp) 1.070.000
3. Perjalanan (Maks. 15%)
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Perjalanan
keliling Surakarta
Mencari
Bahan
2 35.000 70.000
Perjalanan ke
Tawangmangu
Mencari
Bahan
4 70.000 280.000
SUB TOTAL (Rp) 350.000
18
4. Lain-lain
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Pembuatan
Laporan
1 5 40.000 200.000
Administrasi
Laboratorium
Biologi dan
Kimia MIPA
1 1 150.000 150.000
SUB TOTAL (Rp) 350.000
TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) 2.500.000
19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama /NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1. Asri Kurnia
Ramadhani./
G0013045
Kedokteran Kedokteran 20 jam /
minggu
Konsep ide,
plotting
tugas,
sintesis
materi,
mencari
referensi
2. Amola Besta
Talenta /
G0013025
Kedokteran Kedokteran 15 jam /
minggu
Konsep ide,
mencari
referensi
3. Astarina
Indah A. /
G0014048
Kedokteran Kedokteran 15 jam /
minggu
Mencari
referensi
4. M. Ilham
Akbar /
G0014161
Kedokteran Kedokteran 15 jam /
minggu
Mencari
referensi
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan
Gambar 00 Gambaran Umum Pemakaian EUPH
Gambar 01 Gambaran Umum Kemasan EUPH