SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid...

36
Takhrij Hadist; Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud TAKHRIJ HADITS PERINTAH BERJENGGOT BAGI LAKI-LAKI MUSLIM DALAM KITAB HADITS SUNAN ABU DAWUD Bahan diskusi dan presentasi kelas Mata Kuliah ; Studi Hadist Pengampu Mata Kuliah : Dr. Zainuddin MZ, MA Oleh MUHLISIN (Nim F0.3.4.10.84) Muhlisin 1

Transcript of SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid...

Page 1: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

TAKHRIJ HADITS PERINTAH BERJENGGOT

BAGI LAKI-LAKI MUSLIMDALAM KITAB HADITS SUNAN ABU DAWUD

Bahan diskusi dan presentasi kelas Mata Kuliah Studi Hadist Pengampu Mata Kuliah Dr Zainuddin MZ MA

Oleh MUHLISIN (Nim F0341084)

Konsentrasi Pendidikan IslamProgram Pascasarjana IAIN Sunan Ampel

Surabaya2010

Muhlisin 1

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

TAKHRIJ HADITS PERINTAH BERJENGGOTBAGI LAKI-LAKI MUSLIM

DALAM KITAB HADITS SUNAN ABU DAWUDMUHLISIN (NIM F0341084)

A Pendahuluan Sebagai konsepsi teoritis awal perlu dikemukakan disini apa yang disebut dengan takhrij

Kata takhrij dari kata kharaja yukhariju yang mempunyai bermacam-macam arti1 Dalam arti

tajrihtakhrij atau jarah dalam pengertian bahasa melukai tubuh ataupun yang lain dengan

menggunakan benda tajam pisau pedang dan sebagainya luka yang disebabkan oleh kena pisau

dan sebagainya dinamakan jurh2 Dan diartikan pula jarah dengan memakai dan menistai baik

dimuka ataupun dibelakang

Dari sudut pendekatan kebahasaan ini kata takhrij juga memiliki beberapa arti yaitu

pertama berarti al-istinbath (mengeluarkan dari sumbernya ) Kedua berarti at-tadrib (latihan )

ketiga berarti at-taujih (pengarahan menjelaskan duduk persoalan)3

Secara Terminologis

Menurut satu definisi arti takhrij sama dengan Al-ikhraj yaitu Ibraz Al-Hadits li an-nas

bidzikri mahrajih (mengumgkapkan atau mengeluarkan hadits kepada orang lain dengan

menyebutkan para perawi yang berada dalam rangkaian sanadnya sebagai yang mengeluarkan

hadits) Misalnya dikatakan hadza hadits akhrajahu al-bukhari atau kharrajahu al-bukhari

(hadist ini dikeluarkan oleh al-bukhari) Arti takhrij menurut definisi ini banyak dipakai oleh

para ulama dalam mengutip atau menyebutkan suatu hadis4

Menurut definisi berikutnya di sebutkan bahwa kata takhrij berarti ikhraj al-ahadits min

buthuni al-kutub wa riwayatuh (mengeluarkan sejumlah hadis dari kandungan kitab-kitabnya

dan meriwayatkannya kembali) Pengertian ini diantaranya dikemukakan oleh as-sakhawi ia

menambahkan bahwa orang yang mengeluarkan hadis tersebut kemudian meriwayatkannya atas

namanya sendiri atau atas nama guru-gurunya serta menyandarkannya kepada penulis kitab

yang dikutipnya

1 Menurut mahmud ath-Thahhan asal kata Takhrij ialah حد ا ا و ء شي في دين متضا ين أمر ع جتما rdquoBerkumpulnya dua hal yang bertentangan dalam satu persoalanrdquo

2 MHasbi Ash Shiddiqi Sejarah Pengantar Ilmu Hadist(Jakarta Bulan Bintang1954) Hal3583 Muhammad Ahmad amp Mudzakkir Ulumul Hadis (BandungPustaka Setia 2004) hal 132-1334

Muhlisin 2

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Kata takhrij berarti ad-dalalah ala mashadir al-hadits al-ashliyah wa azzuhu ilaihi

(petunjuk yang menjelaskan kepada sumber-sumber asal hadis) Di sini dijelaskan siapa-siapa

yang menjadi para perawi dan mudawwin yang menyusun hadis tersebut dalam suatu kitab

Berdasarkan definisi ini pengertian takhrij sebagai berikut

تي ال االصليته دره مصا في يث لحد ا ضع مو على لة ال لد اجة الحا ند ع مرتبته ن بيا ثم بسنده أخرجته

ldquoPetunjuk tentang tempat atau letak hadis pada sumber aslinya yang diriwayatkan dengan menyebutkan sanadnya kemudian dijelaskan martabat atau kedudukannya manakala diperlukan

Berdasarkan definisi di atas maka me-ntakhrij berarti melakukan dua hal yaitu yang

pertama berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan rangkaian silsilah sanad-nya

dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata akhrajahu al-baihaqi akhrajahu

al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Kedua memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Tujuan dan kegunaan kegiatan takhrij adalah untuk 1) mengetahui dari mana sumber

hadis itu berasal 2) menentukan kualitas sanad hadis dan 3) untuk mengetahui keadaan hadis

tersebut yang berkaitan dengan maqbul dan mardud-nya Untuk memungkinkan dapat dijadikan

hujjah dalam memutuskan hukum5

B Problem Aktual Wajib Berjenggot dan Haram Mencukur Jenggot

Dalam fenomena keberagamaan dapat diamati banyaknya sejumlah kelompok harokah

dan gerakan keagamaan di Nusantara yang memfatwakan wajibnya berjenggot Efek dari fatwa

itu dapat diamati dengan banyaknya di tengah-tengah masyarakat awam yang mematuhi fatwa

itu Sehingga mereka yang patuh dengan fatwa itu merasa bangga dan meyakininya sebagai

sebuah kewajiban dan dosa besar apabila tidak melaksanakannya Bahkan ditemukan kasus

diantara mereka rela bercerai dengan istrinya demi menjalankan kewajiban berjenggot Usut

punya usut si istri ternyata tidak suka dengan jenggot si suami Seiring dengan fenomena ini

diikuti dengan prilaku diri yang memiliki identitas lain misalnya dengan perilaku celana

5 MHasbi Ash Shiddiqi Ibid Hal359

Muhlisin 3

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

cingkrang jubah gamis yang perempuan menutup wajah (burqa) dan lain sebagainya Namun

contoh ndash contoh ini tidak dapat dibahas secara menyeluruh Dalam paper ini hanya dibatasi pada

asumsi dasar tentang hadist rasulullah yang berkaitan dengan perintah kewajiban bagi laki-laki

muslim untuk berjenggot yang terdapat dalam kitab Sunan Abu Dawud dengan lafadz atau laqab

lughah bahasa amar (amara)

Berkaitan dengan fatwa wajibnya berjenggot setelah dilacak dari sejumlah sumber dapat

ditemukan bahwa argumentasi mereka antara lain

1 Memelihara jenggot adalah termasuk fitrah tidak boleh mencukurnya

2 Mencukur jenggot berarti mengubah ciptaan Allah Swt mengubahnya berarti dosa

3 Dengan mencukur jenggot sehingga si orang laki-laki yang tidak berjenggot dia

mendapat laknat Allah dan Rasulullah

4 Memelihara jenggot adalah perintah dari Allah dan Rasul-Nya dan hukumnya adalah

wajib karena Rasululloh Saw dan para sahabat senantiasa melakukan demikian

5 Dalam perspektif mereka bahwa jenggot merupakan pelindung amandel dan stroke serta

dari sinar matahari sedang mencukurnya bisa membahayakan kulit

6 Jenggot adalah hiasan bagi kaum laki-laki yang diciptakan Allah baginya maka dilarang

menghilangkannya menghilangkannya berarti meniru perempuanmeniru perempuan

haram dan dosa hukumnya

7 Tersebutkan juga dalam hadits larangan untuk mencukurnya yakni hadist yang menjadi

obyek takhrij dalam paper ini yaitu hadis Hadist Sunan Imam Abu Dawud Juz 11 hal

263 no 3667 tentang perintah Rasulullah Saw mencukur rambut dan memelihara jenggot

yang menggunakan kalimat perintah Hadist inilah yang dicoba untuk diteliti dalam

makalah ini

C TEKS HADITS

Hadist Pokok yakni Hadist Sunan Imam Abu Dawud Juz 11 hal 263 no 3667 dalam Bab

Mencukur Rambut[ ارب الش أخذ في [ باب الك م عن عنبي الق ة سلم م بن الله عبد دثنا ح داود ابي اخرجه

ر عم بن الله عبد عن بيه أ عن نافع بن بكر بي أ سول عن ر أن

عليه الله لى ص لمالله اللحى وس اء إعف و ارب و الش اء بإحف ر أم

Muhlisin 4

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Artinya Diriwayatkan oleh imam Abu Dawud dia menceritakan bahwa telah diceritakan kepada kami dari Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabii dari Imam Malik dari Abu Bakar bin Nafirsquo dari ayahnya dari Abdullah bin Umar sesungguhnya Rasulullah Saw telah memerintahkan untuk mencukur kumis dan membiarkan jenggot

D Teks Hadist pendukung

TEKS HADIST DENGAN MATAN PERSIS SAMA

1 Kitab Al Muwatttharsquo عر الش في نة الس باب Hal 4 juz 6 no 1488

عن -1488 نافع بيه أ عن نافع بن بكر بي أ عن الك م عن دثني ح و

عمر بن الله لم عبد وس عليه الله لى ص الله سول ر رأن أم

اللحى اء إعف و ارب و الش اء بإحفة الفطر ال خص Kitab Shoheh Muslim juz 2 hal 71 nno 381 bab 2باب

بن -381 بكر بي أ عن نس أ بن الك م عن عيد س بن قتيبة دثناه ح و

ر عم ابن عن بيه أ عن لم نافع وس عليه الله لى ص النبي نه عن أ

اللحية اء إعف و ارب و الش اء بإحف ر أم3 Kitab Shoheh ibnu hibban juz 22 hal 478 bab الشوارب بقص األمر ذكر

اللحى وتركأبي -5567 بن أحمد أخبرنا قال سنان بن سعيد بن عمر أخبرنا

عمر raquo ابن عن أبيه عن نافع بن بكر أبي عن مالك عن بكر

عليه الله صلى الله رسول (وسلمأن بإحفاء الشوارب) 1أمر

اللحى) 2وإعفاء ()1 ( أيضا ويكون ويرق يحفى حتى منه يؤخذ أن الشارب إحفاء

أخذه في االستقصاء معناهوارب) 2( كالش ص يق وال عرها ش يوفر أن هو اللحى إعفاء

TEKS HADIST PENDUKUNG DENGAN MATAN BERBEDA

Muhlisin 5

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Secara lengkap dapat dipaparkan kutipan berikut yang termaktub di dalam kitab musnad

al jami Karangan Abi Fadlil Syayyid Abu Marsquoathi an Nuriyy wafat tahun 1401 Hijriyah Bab 5

juz 24 hal 197-198

وسلم 1 عليه الله صلى النبي عن ر عم ابن عن نافع عن

ال ق اللحى عفوا أ و وارب الش حفوا أ2 وسلم عليه الله صلى الله سول ر أن رواية أمروفي

اء بإحف اللحى اء إعف و ارب و الش 3 وفوا أ و وارب الش حفوا أ المشركين الفوا خ رواية وفي

اللحى4 حفوا أ و اللحى روا وف المشركين الفوا خ رواية وفي

ارب و الشا 5 م ف لحيته على بض ق ر اعتم و أ ج ح إذا ر عم ابن وكان

ذه أخ ل فضه ج خر أ

1 الموطأ 2725مالك نافع بن بكر أبي عن2 أحمد 4654(216و الله) عبيد عن يحيى حدثنا قال3 اري البخ حدثنا) 5892(7206و منهال بن محمد حدثنا قال

) وفي يد ز بن محمد بن عمر حدثنا يع زر بن )5893يزيد

عمر بن الله عبيد أخبرنا عبدة أخبرنا محمد حدثني قال4 مسلم 521(1153و حدثنا) المثنى بن محمد حدثنا قال

( ) أبي حدثنا نمير ابن وحدثنا ح سعيد ابن يعني يحيى

) وفي الله عبيد عن 522جميعا بن) قتيبة وحدثناه قال

) وفي نافع بن بكر أبي عن أنس بن مالك عن )523سعيد

عمر عن زريع بن يزيد حدثنا عثمان بن سهل حدثنا قال

محمد بن

Muhlisin 6

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 داود أبو 4199و القعنبي مسلمة بن الله عبد حدثنا قال

نافع بن بكر أبي عن مالك عنحدثنا 2763والترمذي 6 الخالل علي بن الحسن حدثنا قال

) وفي عمر بن الله عبيد عن نمير بن الله قال) 2764عبد

بن بكر أبي عن مالك حدثنا معن حدثنا األنصاري حدثنا

نافع 7 النسائي 8181و 116و8 الكبرى 13وفي قال سعيد بن الله عبيد أخبرنا قال

الله عبيد عن سعيد ابن هو يحيى حدثنا9 ) بن وعمر عمر بن الله وعبيد نافع بن بكر أبو ثالثتهم

فذكره) نافع عن محمدأحمد 10 ه ج خر 6456(2156أ عن) الك م دثنا ح اد م ح دثنا ح قال

عليه الله صلى الله سول ر ال ق ال ق ر عم ابن عن نافع

وسلم ارب و الش وا وحف اللحى عفوا أ نافع بن بكر أبو فيه ليس

E Skema Sanad Hadits dari teks hadist yang matannya sama

Muhlisin 7

الله رسول

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Muhlisin

نافع أبو عبد الله المدنى

8

الله عبدعمر بن

بن بكرابى نافع

الك بن من سأ

أبي بن أحمد بكر

بن قتيبةعيد س

بن الله عبدة سلم م

ΩϭΩϮΑ ϢϠδϣϡΎϣ

حبان ابن

الموطاء

بن عمر بن سعيد

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits

Perawi adalah orang yang menuturkan (meriwayatkan) hadits Dalam hal hadits Nabi

saw Yang bertindak sebagai perawi pertama adalah para sahabatnya sedangkan perawi terahir

adalah para mukharrij seperti Abu Dawud al-Turmudzi Ibnu Majah Muslim dan sebagainya

Dari sanad Imam Abu Dawud sebagai obyek penelitian urutan perawi hadits bersangkutan

adalah sebagai berikut Perawi I Abdullah bin Umar bin al Khatab perawi II Nafirsquo Abdullah al

Madani Perawi III Abu Bakar bin Nafirsquo Perawi V Imam Malik bin Anas Perawi VI Abdullah

bin Maslamah al Qarsquonabi perawi VII (mukharrij) Imam Abu Dawud

Selanjutnya penelitian hadits ini dimulai dari Imam Abu Dawud selaku perawi terakhir

dan sekaligus mukharrij kemudian diteruskan pada perawi sebelumnya dan sebelumnya lagi

sampai perawi pertama dan sekaligus sanad terakhir yang menerima hadits langsung dari Nabi

SAW Secara keseluruhan jumlah perawi hadits tentang dalil perintah berjenggot yang ada

dalam kitab sunan Abu Dawud Secara rinci biografi mereka adalah sebagai berikut6

1 Imam Abu Dawud (Periwayat Hadist)

Beliau lahir sebagai seorang ahli urusan hadits juga dalam masalah fiqh dan ushul

serta masyhur akan kewararsquoannya dan kezuhudannya Kefaqihan beliau terlihat ketika

mengkritik sejumlah hadits yang bertalian dengan hukum selain itu terlihat dalam penjelasan

bab-bab fiqih atas karyanya sebagaiman kitab Sunan Abu Dawud

Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud lahir pada tahun 202 H dan wafat pada tahun 275

H di Bashrah Sepanjang sejarah telah muncul para pakar hadist yang berusaha menggali

makna hadist dalam berbagai sudut pandang dengan metoda pendekatan dan sistem yang

berbeda sehingga dengan upaya yang sangat berharga itu mereka telah membuka jalan bagi

generasi selanjutnya guna memahami as-Sunnah dengan baik dan benar

Di samping itu mereka pun telah bersusah payah menghimpun hadits-hadits yang

dipersilisihkan dan menyelaraskan di antara hadits yang tampak saling menyelisihi

Selanjutnya upaya untuk memilahkan hadits dari khabar-khabar lainnya yang merupakan

hadits palsu maupun yang lemah terus dilanjutkan sampai dengan kurun al-Imam Bukhari

dan beberapa penyusun sunan dan lainnya Salah satu kitab yang terkenal adalah yang

6 Untuk melacak biografi periwayat hadist dapat dilihat secara lengkap dalam kitab Tahdzib al-Kamal fi Asma al-RijajKarangan al-Mizzi Bairut Dar al-Fikr dan kitab Karangan Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Muhlisin 9

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

disusun oleh Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud Kitab ini memuat 4800 hadits

terseleksi dari 50000 hadits7

Beliau sudah berkecimpung dalam bidang hadits sejak berusia belasan tahun Hal ini

diketahui mengingat pada tahun 221 H beliau sudah berada di baghdad Kemudian

mengunjungi berbagai negeri untuk memetik langsung ilmu dari sumbernya Beliau langsung

berguru selama bertahun-tahun Diantara guru-gurunya adalah Imam Ahmad bin Hambal al-

Qarsquonabi Abu Amr adh-Dhariri Abu Walid ath-Thayalisi Sulaiman bin Harb Abu Zakariya

Yahya bin Marsquoin Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb ad-Darimi Abu Ustman Sarsquoid bin

Manshur Ibnu Abi Syaibah dan lain-lain

Sebagai ahli hukum Abu Dawud pernah berkata Cukuplah manusia dengan empat

hadist yaitu Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya termasuk kebagusan

Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat tidaklah keadaan seorang

mukmin itu menjadi mukmin hingga ia ridho terhadap saudaranya apa yang ia ridho

terhadap dirinya sendiri yang halal sudah jelas dan yang harampun sudah jelas pula

sedangkan diantara keduanya adalah syubhat

Beliau menciptakan karya-karya yang bermutu baik dalam bidang fiqh ushultauhid

dan terutama hadits Kitab sunan beliaulah yang paling banyak menarik perhatian dan

merupakan salah satu diantara kompilasi hadits hukum yang paling menonjol saat ini

Tentang kualitasnya ini Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah berkata Kitab sunannya Abu Dawud

Sulaiman bin Asyrsquoats as-sijistani rahimahullah adalah kitab Islam yang topiknya tersebut

Allah telah mengkhususkan dia dengan sunannya di dalam banyak pembahasan yang bisa

menjadi hukum diantara ahli Islam maka kepadanya hendaklah para mushannif mengambil

hukum kepadanya hendaklah para muhaqqiq merasa ridho karena sesungguhnya ia telah

mengumpulkan sejumlah hadits ahkam dan menyusunnya dengan sebagus-bagus susunan

serta mengaturnya dengan sebaik-baik aturan bersama dengan kerapnya kehati-hatian

sikapnya dengan membuang sejumlah hadits dari para perawi majruhin dan dhursquoafa

Semoga Allah melimpahkan rahmat atas mereka dan mem- berikannya pula atas para

pelanjutnya

7 Fathur Rahman Ikhtisar Musthalahul Hadits (BandungAl Marsquoarif1970) hal 380

Muhlisin 10

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonaby( ( عنبي الق ة سلم م بن الله 8عبد

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Maslamah al Qorsquonaby al kharitsi abu

abdurrahman al madani al bashri (tinggal di bashrah) Ia hidup pada tabaqat 9 dari golongan

tabiit tabiin kecil beliau wafat 221 hijriah di makkah Dia banyak diriwayatkan hadistnya

oleh Imam Bukharimuslim Abu Dawud Turmudzi dan dari Imam Nasarsquoi menurut imam

Ibnu Hajar beliau ini Tsiqahahli ibadah Ibnu Muayyan dan Ibnu Madaniy mengatakan

bahwa abdullah bin Masalamah salah satu ulama yang sangat menguasai kitab al Muwatttharsquo

Menurut adz Dzahabi ia adalah seorang yang sangat alim Imam Abu Hatim mengatakan

bahwa Abdullah bin Maslamah adalah ulama yang tsiqah dan sangat khusyu dalam ibadah

Imam Abu Zarrsquoah mengatakan juga bahwa ia banyak mendapat catatan-catatan dari

Abdullah bin Maslamah Dikemukakan oleh al Mazi bahwa guru-guru beliau sangat banyak

sekali tertulis dalam kitab tahdzib al kamal lebih dari 50 orang ulama Diantaranya misalnya

adalah Ibrahim bin Said al Zuhri Usamah bin Zaid bin Aslam Hatim bin Ismail Malik bin

Anas dan lain sebagainya Murid ndashMuridnya Abdullah bin Maslamah sangat banyak sekali

diantaranya adalah Imam Bukhari Muslim dan imam Abu Dawud Ibrahim bin Harb al

Askari dan lain-lain

3 Imam Malik Bin Anas Nama lengkapnya adalam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi dengan julukan Abu

Abdillah Ia lahir pada tahun 93 H Ia menyusun kitab al Muwaththa dan dalam

penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun selama waktu itu ia menunjukan kepada

70 ahli fiqh Madinah Kitab tersebut menghimpun 100000 hadits dan yang meriwayatkan al

Muwaththarsquo lebih dari seribu orang karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya

berjumlah 30 naskah tetapi yang terkenal hanya 20 buah Dan yang paling masyur adalah

riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi9

Sejumlah lsquoUlama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh yaitu Al

Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththarsquo Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad

Darimi sebagai gantiAl Muwaththarsquo Ketika melukiskan kitab besar ini Ibn Hazm berkatardquo

Al Muwaththarsquo adalah kitab tentang fiqh dan hadits aku belum mnegetahui bandingannya8

9 Mahmud Ali FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy Chumaidy(Bandung Pustaka Setia 1998) hal 132-133

Muhlisin 11

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththarsquo tidak semuanya Musnad ada yang

Mursal mursquodlal dan munqathi Sebagian lsquoUlama menghitungnya berjumlah 600 hadits

musnad 222 hadits mursal 613 hadits mauquf 285 perkataan tabirsquoin disamping itu ada 61

hadits tanpa penyandara hanya dikatakan telah sampai kepadakurdquo dan ldquo dari orang

kepercayaanrdquo tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari

Imam Malik sendiri karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang

berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal munqathirsquo dan mursquodhal yang terdapat dalam

al Muwaththarsquo Malik

Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru) 300 dari golongan Tabirsquoin dan 600

dari tabirsquoin tabirsquoin ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nursquomain al Mujmir Zaib bin

Aslam Nafirsquo Syarik bin Abdullah az Zuhry Abi az Ziyad Sarsquoid al Maqburi dan Humaid

ath Thawil muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari

Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih

tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sarsquoid Ada yang sebaya seperti al Auzarsquoi Ats

Tsauri Sufyan bin Uyainah Al Laits bin Sarsquoad Ibnu Juraij dan Syursquobah bin Hajjaj Adapula

yang belajar darinya seperti Asy SafirsquoI Ibnu Wahb Ibnu Mahdi al Qaththan dan Abi Ishaq

An NasarsquoI berkatardquo Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar mulia dan jujur

terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik kami tidak tahu dia ada meriwayatkan

hadits dari rawi matruk kecuali Abdul Karimrdquo (Ket Abdul Karim bin Abi al Mukharif al

Basri yang menetap di Makkah karena tidak senegeri dengan Malik keadaanya tidak banyak

diketahui Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau

menambah pada matan) Sedangkan Ibnu Hayyan berkatardquo Malik adalah orang yang pertama

menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah dengan fiqh agama dan keutamaan ibadahrdquo Ia

wafat pada tahun 179 H10

4 Abi Bakar bin nafirsquoNama lengkapnya Abu Bakar bin Nafirsquo al Quraisy al Adawy al Madaniy majikan dia

adalah Abdullah bin Umar Dia hidup pada tabaqat 7 Tabiit tabiin besar beliau banyak

dinukil hadistnya oleh Imam Muslim Imam Abu Dawud Turmudzi Nasarsquoi dalam musnad

Imam Malik Ibnu hajar mengatakan bahwa beliau sangat jujur dan dapat dipercaya dalam

10 Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 1730 Tahdzib at Tahdzib 105 karya Ibnu Hajar asqalani

Muhlisin 12

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

kitab dzahabi disebutkan bahwa Imam Ahmad mengatakan tsiqah atas Abi Bakar bin Nafirsquo

Guru-gurunya adalah Salim bin Abdullah bin Umar Abi Bakar bin Muhammad bin Umar bin

Hazm Nafirsquo adalah Budak yang dibebaskan oleh Abdullah ibnu Umar Murid- murid Abi

Bakar bin Nafirsquo adalah Jarir bin HazmSulaim bin Muslim al Makky Abdul Azis bin

Muhammad Malik bin Anas dan Yahya bin Abdullah bin Salim bin Abdullah bin Umar

5 Nafirsquo bin HurmuzNafirsquo lengkapnya bernama Nafirsquo bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus)

seorang ahli fiqh Nama julukannya adalah ldquoAbu Abdillah al-Madinirdquo Abdullah bin Umar

menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafirsquo terhadap ilmu dan

selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits Ia berkata ldquoSungguh Allah

telah memberi karunia kepada kita dengan Nafirdquo Nafirsquo benar benar ikhlas dalam berkhidmat

kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafirsquo

berasal dari Naisabur sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul Adapun menurut

Yahya bin Marsquoinrdquo Nafi adalah seorang Dalam yang gagap bicarardquo

Imam Malik bin Anas termasuk murid Nafirsquo bahkan muridnya yang paling tetap

menurut an-NasarsquoI mengenai gurunya ini Imam Malik berkatardquo Apabila aku mendengan

hadits dari Nafirsquo dari Ibnu Umar aku tidak perduli lagi sekalipun aku tidak mendengarnya

dari orang lain Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah Malik

dari Nafirsquo dari Ibnu Umar Nafirsquo tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga

mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sarsquoid al-Khudri Sayyidah Aisyah dan

Sayyidah Hafshah secara Mursal Yang meriwayatkan hadits dari dia ialah Abdullah bin

Dinnar Az-Zuhri al-AuzarsquoI Ibnu Ishaq Shalin bin Kaisan dan Ibnu Juraij Ibnu Umar

sangat menyukainya ada orang yang berani membayar 30000 dinar untuk mendapatkan

Nafirsquo kemudian dimerdekakannya Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirimnya ke Mesir

dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama kepada penduduk negeri itu Ia

wafat pada tahun 117 H11

6 Abdullah bin Umar

11 Biografi Nafirsquo dalam Tahdzib al-Asmarsquo karya an-Nawawi Lihat juga Dr Subhi As-Shalih Membahas Ilmu-ilmu Hadis (Terjemahtim Pustaka Firdaus) Jakarta 2002 Hal 350

Muhlisin 13

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 2: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

TAKHRIJ HADITS PERINTAH BERJENGGOTBAGI LAKI-LAKI MUSLIM

DALAM KITAB HADITS SUNAN ABU DAWUDMUHLISIN (NIM F0341084)

A Pendahuluan Sebagai konsepsi teoritis awal perlu dikemukakan disini apa yang disebut dengan takhrij

Kata takhrij dari kata kharaja yukhariju yang mempunyai bermacam-macam arti1 Dalam arti

tajrihtakhrij atau jarah dalam pengertian bahasa melukai tubuh ataupun yang lain dengan

menggunakan benda tajam pisau pedang dan sebagainya luka yang disebabkan oleh kena pisau

dan sebagainya dinamakan jurh2 Dan diartikan pula jarah dengan memakai dan menistai baik

dimuka ataupun dibelakang

Dari sudut pendekatan kebahasaan ini kata takhrij juga memiliki beberapa arti yaitu

pertama berarti al-istinbath (mengeluarkan dari sumbernya ) Kedua berarti at-tadrib (latihan )

ketiga berarti at-taujih (pengarahan menjelaskan duduk persoalan)3

Secara Terminologis

Menurut satu definisi arti takhrij sama dengan Al-ikhraj yaitu Ibraz Al-Hadits li an-nas

bidzikri mahrajih (mengumgkapkan atau mengeluarkan hadits kepada orang lain dengan

menyebutkan para perawi yang berada dalam rangkaian sanadnya sebagai yang mengeluarkan

hadits) Misalnya dikatakan hadza hadits akhrajahu al-bukhari atau kharrajahu al-bukhari

(hadist ini dikeluarkan oleh al-bukhari) Arti takhrij menurut definisi ini banyak dipakai oleh

para ulama dalam mengutip atau menyebutkan suatu hadis4

Menurut definisi berikutnya di sebutkan bahwa kata takhrij berarti ikhraj al-ahadits min

buthuni al-kutub wa riwayatuh (mengeluarkan sejumlah hadis dari kandungan kitab-kitabnya

dan meriwayatkannya kembali) Pengertian ini diantaranya dikemukakan oleh as-sakhawi ia

menambahkan bahwa orang yang mengeluarkan hadis tersebut kemudian meriwayatkannya atas

namanya sendiri atau atas nama guru-gurunya serta menyandarkannya kepada penulis kitab

yang dikutipnya

1 Menurut mahmud ath-Thahhan asal kata Takhrij ialah حد ا ا و ء شي في دين متضا ين أمر ع جتما rdquoBerkumpulnya dua hal yang bertentangan dalam satu persoalanrdquo

2 MHasbi Ash Shiddiqi Sejarah Pengantar Ilmu Hadist(Jakarta Bulan Bintang1954) Hal3583 Muhammad Ahmad amp Mudzakkir Ulumul Hadis (BandungPustaka Setia 2004) hal 132-1334

Muhlisin 2

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Kata takhrij berarti ad-dalalah ala mashadir al-hadits al-ashliyah wa azzuhu ilaihi

(petunjuk yang menjelaskan kepada sumber-sumber asal hadis) Di sini dijelaskan siapa-siapa

yang menjadi para perawi dan mudawwin yang menyusun hadis tersebut dalam suatu kitab

Berdasarkan definisi ini pengertian takhrij sebagai berikut

تي ال االصليته دره مصا في يث لحد ا ضع مو على لة ال لد اجة الحا ند ع مرتبته ن بيا ثم بسنده أخرجته

ldquoPetunjuk tentang tempat atau letak hadis pada sumber aslinya yang diriwayatkan dengan menyebutkan sanadnya kemudian dijelaskan martabat atau kedudukannya manakala diperlukan

Berdasarkan definisi di atas maka me-ntakhrij berarti melakukan dua hal yaitu yang

pertama berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan rangkaian silsilah sanad-nya

dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata akhrajahu al-baihaqi akhrajahu

al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Kedua memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Tujuan dan kegunaan kegiatan takhrij adalah untuk 1) mengetahui dari mana sumber

hadis itu berasal 2) menentukan kualitas sanad hadis dan 3) untuk mengetahui keadaan hadis

tersebut yang berkaitan dengan maqbul dan mardud-nya Untuk memungkinkan dapat dijadikan

hujjah dalam memutuskan hukum5

B Problem Aktual Wajib Berjenggot dan Haram Mencukur Jenggot

Dalam fenomena keberagamaan dapat diamati banyaknya sejumlah kelompok harokah

dan gerakan keagamaan di Nusantara yang memfatwakan wajibnya berjenggot Efek dari fatwa

itu dapat diamati dengan banyaknya di tengah-tengah masyarakat awam yang mematuhi fatwa

itu Sehingga mereka yang patuh dengan fatwa itu merasa bangga dan meyakininya sebagai

sebuah kewajiban dan dosa besar apabila tidak melaksanakannya Bahkan ditemukan kasus

diantara mereka rela bercerai dengan istrinya demi menjalankan kewajiban berjenggot Usut

punya usut si istri ternyata tidak suka dengan jenggot si suami Seiring dengan fenomena ini

diikuti dengan prilaku diri yang memiliki identitas lain misalnya dengan perilaku celana

5 MHasbi Ash Shiddiqi Ibid Hal359

Muhlisin 3

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

cingkrang jubah gamis yang perempuan menutup wajah (burqa) dan lain sebagainya Namun

contoh ndash contoh ini tidak dapat dibahas secara menyeluruh Dalam paper ini hanya dibatasi pada

asumsi dasar tentang hadist rasulullah yang berkaitan dengan perintah kewajiban bagi laki-laki

muslim untuk berjenggot yang terdapat dalam kitab Sunan Abu Dawud dengan lafadz atau laqab

lughah bahasa amar (amara)

Berkaitan dengan fatwa wajibnya berjenggot setelah dilacak dari sejumlah sumber dapat

ditemukan bahwa argumentasi mereka antara lain

1 Memelihara jenggot adalah termasuk fitrah tidak boleh mencukurnya

2 Mencukur jenggot berarti mengubah ciptaan Allah Swt mengubahnya berarti dosa

3 Dengan mencukur jenggot sehingga si orang laki-laki yang tidak berjenggot dia

mendapat laknat Allah dan Rasulullah

4 Memelihara jenggot adalah perintah dari Allah dan Rasul-Nya dan hukumnya adalah

wajib karena Rasululloh Saw dan para sahabat senantiasa melakukan demikian

5 Dalam perspektif mereka bahwa jenggot merupakan pelindung amandel dan stroke serta

dari sinar matahari sedang mencukurnya bisa membahayakan kulit

6 Jenggot adalah hiasan bagi kaum laki-laki yang diciptakan Allah baginya maka dilarang

menghilangkannya menghilangkannya berarti meniru perempuanmeniru perempuan

haram dan dosa hukumnya

7 Tersebutkan juga dalam hadits larangan untuk mencukurnya yakni hadist yang menjadi

obyek takhrij dalam paper ini yaitu hadis Hadist Sunan Imam Abu Dawud Juz 11 hal

263 no 3667 tentang perintah Rasulullah Saw mencukur rambut dan memelihara jenggot

yang menggunakan kalimat perintah Hadist inilah yang dicoba untuk diteliti dalam

makalah ini

C TEKS HADITS

Hadist Pokok yakni Hadist Sunan Imam Abu Dawud Juz 11 hal 263 no 3667 dalam Bab

Mencukur Rambut[ ارب الش أخذ في [ باب الك م عن عنبي الق ة سلم م بن الله عبد دثنا ح داود ابي اخرجه

ر عم بن الله عبد عن بيه أ عن نافع بن بكر بي أ سول عن ر أن

عليه الله لى ص لمالله اللحى وس اء إعف و ارب و الش اء بإحف ر أم

Muhlisin 4

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Artinya Diriwayatkan oleh imam Abu Dawud dia menceritakan bahwa telah diceritakan kepada kami dari Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabii dari Imam Malik dari Abu Bakar bin Nafirsquo dari ayahnya dari Abdullah bin Umar sesungguhnya Rasulullah Saw telah memerintahkan untuk mencukur kumis dan membiarkan jenggot

D Teks Hadist pendukung

TEKS HADIST DENGAN MATAN PERSIS SAMA

1 Kitab Al Muwatttharsquo عر الش في نة الس باب Hal 4 juz 6 no 1488

عن -1488 نافع بيه أ عن نافع بن بكر بي أ عن الك م عن دثني ح و

عمر بن الله لم عبد وس عليه الله لى ص الله سول ر رأن أم

اللحى اء إعف و ارب و الش اء بإحفة الفطر ال خص Kitab Shoheh Muslim juz 2 hal 71 nno 381 bab 2باب

بن -381 بكر بي أ عن نس أ بن الك م عن عيد س بن قتيبة دثناه ح و

ر عم ابن عن بيه أ عن لم نافع وس عليه الله لى ص النبي نه عن أ

اللحية اء إعف و ارب و الش اء بإحف ر أم3 Kitab Shoheh ibnu hibban juz 22 hal 478 bab الشوارب بقص األمر ذكر

اللحى وتركأبي -5567 بن أحمد أخبرنا قال سنان بن سعيد بن عمر أخبرنا

عمر raquo ابن عن أبيه عن نافع بن بكر أبي عن مالك عن بكر

عليه الله صلى الله رسول (وسلمأن بإحفاء الشوارب) 1أمر

اللحى) 2وإعفاء ()1 ( أيضا ويكون ويرق يحفى حتى منه يؤخذ أن الشارب إحفاء

أخذه في االستقصاء معناهوارب) 2( كالش ص يق وال عرها ش يوفر أن هو اللحى إعفاء

TEKS HADIST PENDUKUNG DENGAN MATAN BERBEDA

Muhlisin 5

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Secara lengkap dapat dipaparkan kutipan berikut yang termaktub di dalam kitab musnad

al jami Karangan Abi Fadlil Syayyid Abu Marsquoathi an Nuriyy wafat tahun 1401 Hijriyah Bab 5

juz 24 hal 197-198

وسلم 1 عليه الله صلى النبي عن ر عم ابن عن نافع عن

ال ق اللحى عفوا أ و وارب الش حفوا أ2 وسلم عليه الله صلى الله سول ر أن رواية أمروفي

اء بإحف اللحى اء إعف و ارب و الش 3 وفوا أ و وارب الش حفوا أ المشركين الفوا خ رواية وفي

اللحى4 حفوا أ و اللحى روا وف المشركين الفوا خ رواية وفي

ارب و الشا 5 م ف لحيته على بض ق ر اعتم و أ ج ح إذا ر عم ابن وكان

ذه أخ ل فضه ج خر أ

1 الموطأ 2725مالك نافع بن بكر أبي عن2 أحمد 4654(216و الله) عبيد عن يحيى حدثنا قال3 اري البخ حدثنا) 5892(7206و منهال بن محمد حدثنا قال

) وفي يد ز بن محمد بن عمر حدثنا يع زر بن )5893يزيد

عمر بن الله عبيد أخبرنا عبدة أخبرنا محمد حدثني قال4 مسلم 521(1153و حدثنا) المثنى بن محمد حدثنا قال

( ) أبي حدثنا نمير ابن وحدثنا ح سعيد ابن يعني يحيى

) وفي الله عبيد عن 522جميعا بن) قتيبة وحدثناه قال

) وفي نافع بن بكر أبي عن أنس بن مالك عن )523سعيد

عمر عن زريع بن يزيد حدثنا عثمان بن سهل حدثنا قال

محمد بن

Muhlisin 6

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 داود أبو 4199و القعنبي مسلمة بن الله عبد حدثنا قال

نافع بن بكر أبي عن مالك عنحدثنا 2763والترمذي 6 الخالل علي بن الحسن حدثنا قال

) وفي عمر بن الله عبيد عن نمير بن الله قال) 2764عبد

بن بكر أبي عن مالك حدثنا معن حدثنا األنصاري حدثنا

نافع 7 النسائي 8181و 116و8 الكبرى 13وفي قال سعيد بن الله عبيد أخبرنا قال

الله عبيد عن سعيد ابن هو يحيى حدثنا9 ) بن وعمر عمر بن الله وعبيد نافع بن بكر أبو ثالثتهم

فذكره) نافع عن محمدأحمد 10 ه ج خر 6456(2156أ عن) الك م دثنا ح اد م ح دثنا ح قال

عليه الله صلى الله سول ر ال ق ال ق ر عم ابن عن نافع

وسلم ارب و الش وا وحف اللحى عفوا أ نافع بن بكر أبو فيه ليس

E Skema Sanad Hadits dari teks hadist yang matannya sama

Muhlisin 7

الله رسول

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Muhlisin

نافع أبو عبد الله المدنى

8

الله عبدعمر بن

بن بكرابى نافع

الك بن من سأ

أبي بن أحمد بكر

بن قتيبةعيد س

بن الله عبدة سلم م

ΩϭΩϮΑ ϢϠδϣϡΎϣ

حبان ابن

الموطاء

بن عمر بن سعيد

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits

Perawi adalah orang yang menuturkan (meriwayatkan) hadits Dalam hal hadits Nabi

saw Yang bertindak sebagai perawi pertama adalah para sahabatnya sedangkan perawi terahir

adalah para mukharrij seperti Abu Dawud al-Turmudzi Ibnu Majah Muslim dan sebagainya

Dari sanad Imam Abu Dawud sebagai obyek penelitian urutan perawi hadits bersangkutan

adalah sebagai berikut Perawi I Abdullah bin Umar bin al Khatab perawi II Nafirsquo Abdullah al

Madani Perawi III Abu Bakar bin Nafirsquo Perawi V Imam Malik bin Anas Perawi VI Abdullah

bin Maslamah al Qarsquonabi perawi VII (mukharrij) Imam Abu Dawud

Selanjutnya penelitian hadits ini dimulai dari Imam Abu Dawud selaku perawi terakhir

dan sekaligus mukharrij kemudian diteruskan pada perawi sebelumnya dan sebelumnya lagi

sampai perawi pertama dan sekaligus sanad terakhir yang menerima hadits langsung dari Nabi

SAW Secara keseluruhan jumlah perawi hadits tentang dalil perintah berjenggot yang ada

dalam kitab sunan Abu Dawud Secara rinci biografi mereka adalah sebagai berikut6

1 Imam Abu Dawud (Periwayat Hadist)

Beliau lahir sebagai seorang ahli urusan hadits juga dalam masalah fiqh dan ushul

serta masyhur akan kewararsquoannya dan kezuhudannya Kefaqihan beliau terlihat ketika

mengkritik sejumlah hadits yang bertalian dengan hukum selain itu terlihat dalam penjelasan

bab-bab fiqih atas karyanya sebagaiman kitab Sunan Abu Dawud

Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud lahir pada tahun 202 H dan wafat pada tahun 275

H di Bashrah Sepanjang sejarah telah muncul para pakar hadist yang berusaha menggali

makna hadist dalam berbagai sudut pandang dengan metoda pendekatan dan sistem yang

berbeda sehingga dengan upaya yang sangat berharga itu mereka telah membuka jalan bagi

generasi selanjutnya guna memahami as-Sunnah dengan baik dan benar

Di samping itu mereka pun telah bersusah payah menghimpun hadits-hadits yang

dipersilisihkan dan menyelaraskan di antara hadits yang tampak saling menyelisihi

Selanjutnya upaya untuk memilahkan hadits dari khabar-khabar lainnya yang merupakan

hadits palsu maupun yang lemah terus dilanjutkan sampai dengan kurun al-Imam Bukhari

dan beberapa penyusun sunan dan lainnya Salah satu kitab yang terkenal adalah yang

6 Untuk melacak biografi periwayat hadist dapat dilihat secara lengkap dalam kitab Tahdzib al-Kamal fi Asma al-RijajKarangan al-Mizzi Bairut Dar al-Fikr dan kitab Karangan Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Muhlisin 9

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

disusun oleh Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud Kitab ini memuat 4800 hadits

terseleksi dari 50000 hadits7

Beliau sudah berkecimpung dalam bidang hadits sejak berusia belasan tahun Hal ini

diketahui mengingat pada tahun 221 H beliau sudah berada di baghdad Kemudian

mengunjungi berbagai negeri untuk memetik langsung ilmu dari sumbernya Beliau langsung

berguru selama bertahun-tahun Diantara guru-gurunya adalah Imam Ahmad bin Hambal al-

Qarsquonabi Abu Amr adh-Dhariri Abu Walid ath-Thayalisi Sulaiman bin Harb Abu Zakariya

Yahya bin Marsquoin Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb ad-Darimi Abu Ustman Sarsquoid bin

Manshur Ibnu Abi Syaibah dan lain-lain

Sebagai ahli hukum Abu Dawud pernah berkata Cukuplah manusia dengan empat

hadist yaitu Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya termasuk kebagusan

Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat tidaklah keadaan seorang

mukmin itu menjadi mukmin hingga ia ridho terhadap saudaranya apa yang ia ridho

terhadap dirinya sendiri yang halal sudah jelas dan yang harampun sudah jelas pula

sedangkan diantara keduanya adalah syubhat

Beliau menciptakan karya-karya yang bermutu baik dalam bidang fiqh ushultauhid

dan terutama hadits Kitab sunan beliaulah yang paling banyak menarik perhatian dan

merupakan salah satu diantara kompilasi hadits hukum yang paling menonjol saat ini

Tentang kualitasnya ini Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah berkata Kitab sunannya Abu Dawud

Sulaiman bin Asyrsquoats as-sijistani rahimahullah adalah kitab Islam yang topiknya tersebut

Allah telah mengkhususkan dia dengan sunannya di dalam banyak pembahasan yang bisa

menjadi hukum diantara ahli Islam maka kepadanya hendaklah para mushannif mengambil

hukum kepadanya hendaklah para muhaqqiq merasa ridho karena sesungguhnya ia telah

mengumpulkan sejumlah hadits ahkam dan menyusunnya dengan sebagus-bagus susunan

serta mengaturnya dengan sebaik-baik aturan bersama dengan kerapnya kehati-hatian

sikapnya dengan membuang sejumlah hadits dari para perawi majruhin dan dhursquoafa

Semoga Allah melimpahkan rahmat atas mereka dan mem- berikannya pula atas para

pelanjutnya

7 Fathur Rahman Ikhtisar Musthalahul Hadits (BandungAl Marsquoarif1970) hal 380

Muhlisin 10

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonaby( ( عنبي الق ة سلم م بن الله 8عبد

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Maslamah al Qorsquonaby al kharitsi abu

abdurrahman al madani al bashri (tinggal di bashrah) Ia hidup pada tabaqat 9 dari golongan

tabiit tabiin kecil beliau wafat 221 hijriah di makkah Dia banyak diriwayatkan hadistnya

oleh Imam Bukharimuslim Abu Dawud Turmudzi dan dari Imam Nasarsquoi menurut imam

Ibnu Hajar beliau ini Tsiqahahli ibadah Ibnu Muayyan dan Ibnu Madaniy mengatakan

bahwa abdullah bin Masalamah salah satu ulama yang sangat menguasai kitab al Muwatttharsquo

Menurut adz Dzahabi ia adalah seorang yang sangat alim Imam Abu Hatim mengatakan

bahwa Abdullah bin Maslamah adalah ulama yang tsiqah dan sangat khusyu dalam ibadah

Imam Abu Zarrsquoah mengatakan juga bahwa ia banyak mendapat catatan-catatan dari

Abdullah bin Maslamah Dikemukakan oleh al Mazi bahwa guru-guru beliau sangat banyak

sekali tertulis dalam kitab tahdzib al kamal lebih dari 50 orang ulama Diantaranya misalnya

adalah Ibrahim bin Said al Zuhri Usamah bin Zaid bin Aslam Hatim bin Ismail Malik bin

Anas dan lain sebagainya Murid ndashMuridnya Abdullah bin Maslamah sangat banyak sekali

diantaranya adalah Imam Bukhari Muslim dan imam Abu Dawud Ibrahim bin Harb al

Askari dan lain-lain

3 Imam Malik Bin Anas Nama lengkapnya adalam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi dengan julukan Abu

Abdillah Ia lahir pada tahun 93 H Ia menyusun kitab al Muwaththa dan dalam

penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun selama waktu itu ia menunjukan kepada

70 ahli fiqh Madinah Kitab tersebut menghimpun 100000 hadits dan yang meriwayatkan al

Muwaththarsquo lebih dari seribu orang karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya

berjumlah 30 naskah tetapi yang terkenal hanya 20 buah Dan yang paling masyur adalah

riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi9

Sejumlah lsquoUlama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh yaitu Al

Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththarsquo Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad

Darimi sebagai gantiAl Muwaththarsquo Ketika melukiskan kitab besar ini Ibn Hazm berkatardquo

Al Muwaththarsquo adalah kitab tentang fiqh dan hadits aku belum mnegetahui bandingannya8

9 Mahmud Ali FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy Chumaidy(Bandung Pustaka Setia 1998) hal 132-133

Muhlisin 11

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththarsquo tidak semuanya Musnad ada yang

Mursal mursquodlal dan munqathi Sebagian lsquoUlama menghitungnya berjumlah 600 hadits

musnad 222 hadits mursal 613 hadits mauquf 285 perkataan tabirsquoin disamping itu ada 61

hadits tanpa penyandara hanya dikatakan telah sampai kepadakurdquo dan ldquo dari orang

kepercayaanrdquo tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari

Imam Malik sendiri karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang

berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal munqathirsquo dan mursquodhal yang terdapat dalam

al Muwaththarsquo Malik

Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru) 300 dari golongan Tabirsquoin dan 600

dari tabirsquoin tabirsquoin ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nursquomain al Mujmir Zaib bin

Aslam Nafirsquo Syarik bin Abdullah az Zuhry Abi az Ziyad Sarsquoid al Maqburi dan Humaid

ath Thawil muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari

Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih

tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sarsquoid Ada yang sebaya seperti al Auzarsquoi Ats

Tsauri Sufyan bin Uyainah Al Laits bin Sarsquoad Ibnu Juraij dan Syursquobah bin Hajjaj Adapula

yang belajar darinya seperti Asy SafirsquoI Ibnu Wahb Ibnu Mahdi al Qaththan dan Abi Ishaq

An NasarsquoI berkatardquo Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar mulia dan jujur

terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik kami tidak tahu dia ada meriwayatkan

hadits dari rawi matruk kecuali Abdul Karimrdquo (Ket Abdul Karim bin Abi al Mukharif al

Basri yang menetap di Makkah karena tidak senegeri dengan Malik keadaanya tidak banyak

diketahui Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau

menambah pada matan) Sedangkan Ibnu Hayyan berkatardquo Malik adalah orang yang pertama

menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah dengan fiqh agama dan keutamaan ibadahrdquo Ia

wafat pada tahun 179 H10

4 Abi Bakar bin nafirsquoNama lengkapnya Abu Bakar bin Nafirsquo al Quraisy al Adawy al Madaniy majikan dia

adalah Abdullah bin Umar Dia hidup pada tabaqat 7 Tabiit tabiin besar beliau banyak

dinukil hadistnya oleh Imam Muslim Imam Abu Dawud Turmudzi Nasarsquoi dalam musnad

Imam Malik Ibnu hajar mengatakan bahwa beliau sangat jujur dan dapat dipercaya dalam

10 Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 1730 Tahdzib at Tahdzib 105 karya Ibnu Hajar asqalani

Muhlisin 12

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

kitab dzahabi disebutkan bahwa Imam Ahmad mengatakan tsiqah atas Abi Bakar bin Nafirsquo

Guru-gurunya adalah Salim bin Abdullah bin Umar Abi Bakar bin Muhammad bin Umar bin

Hazm Nafirsquo adalah Budak yang dibebaskan oleh Abdullah ibnu Umar Murid- murid Abi

Bakar bin Nafirsquo adalah Jarir bin HazmSulaim bin Muslim al Makky Abdul Azis bin

Muhammad Malik bin Anas dan Yahya bin Abdullah bin Salim bin Abdullah bin Umar

5 Nafirsquo bin HurmuzNafirsquo lengkapnya bernama Nafirsquo bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus)

seorang ahli fiqh Nama julukannya adalah ldquoAbu Abdillah al-Madinirdquo Abdullah bin Umar

menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafirsquo terhadap ilmu dan

selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits Ia berkata ldquoSungguh Allah

telah memberi karunia kepada kita dengan Nafirdquo Nafirsquo benar benar ikhlas dalam berkhidmat

kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafirsquo

berasal dari Naisabur sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul Adapun menurut

Yahya bin Marsquoinrdquo Nafi adalah seorang Dalam yang gagap bicarardquo

Imam Malik bin Anas termasuk murid Nafirsquo bahkan muridnya yang paling tetap

menurut an-NasarsquoI mengenai gurunya ini Imam Malik berkatardquo Apabila aku mendengan

hadits dari Nafirsquo dari Ibnu Umar aku tidak perduli lagi sekalipun aku tidak mendengarnya

dari orang lain Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah Malik

dari Nafirsquo dari Ibnu Umar Nafirsquo tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga

mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sarsquoid al-Khudri Sayyidah Aisyah dan

Sayyidah Hafshah secara Mursal Yang meriwayatkan hadits dari dia ialah Abdullah bin

Dinnar Az-Zuhri al-AuzarsquoI Ibnu Ishaq Shalin bin Kaisan dan Ibnu Juraij Ibnu Umar

sangat menyukainya ada orang yang berani membayar 30000 dinar untuk mendapatkan

Nafirsquo kemudian dimerdekakannya Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirimnya ke Mesir

dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama kepada penduduk negeri itu Ia

wafat pada tahun 117 H11

6 Abdullah bin Umar

11 Biografi Nafirsquo dalam Tahdzib al-Asmarsquo karya an-Nawawi Lihat juga Dr Subhi As-Shalih Membahas Ilmu-ilmu Hadis (Terjemahtim Pustaka Firdaus) Jakarta 2002 Hal 350

Muhlisin 13

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 3: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Kata takhrij berarti ad-dalalah ala mashadir al-hadits al-ashliyah wa azzuhu ilaihi

(petunjuk yang menjelaskan kepada sumber-sumber asal hadis) Di sini dijelaskan siapa-siapa

yang menjadi para perawi dan mudawwin yang menyusun hadis tersebut dalam suatu kitab

Berdasarkan definisi ini pengertian takhrij sebagai berikut

تي ال االصليته دره مصا في يث لحد ا ضع مو على لة ال لد اجة الحا ند ع مرتبته ن بيا ثم بسنده أخرجته

ldquoPetunjuk tentang tempat atau letak hadis pada sumber aslinya yang diriwayatkan dengan menyebutkan sanadnya kemudian dijelaskan martabat atau kedudukannya manakala diperlukan

Berdasarkan definisi di atas maka me-ntakhrij berarti melakukan dua hal yaitu yang

pertama berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan rangkaian silsilah sanad-nya

dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata akhrajahu al-baihaqi akhrajahu

al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Kedua memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Tujuan dan kegunaan kegiatan takhrij adalah untuk 1) mengetahui dari mana sumber

hadis itu berasal 2) menentukan kualitas sanad hadis dan 3) untuk mengetahui keadaan hadis

tersebut yang berkaitan dengan maqbul dan mardud-nya Untuk memungkinkan dapat dijadikan

hujjah dalam memutuskan hukum5

B Problem Aktual Wajib Berjenggot dan Haram Mencukur Jenggot

Dalam fenomena keberagamaan dapat diamati banyaknya sejumlah kelompok harokah

dan gerakan keagamaan di Nusantara yang memfatwakan wajibnya berjenggot Efek dari fatwa

itu dapat diamati dengan banyaknya di tengah-tengah masyarakat awam yang mematuhi fatwa

itu Sehingga mereka yang patuh dengan fatwa itu merasa bangga dan meyakininya sebagai

sebuah kewajiban dan dosa besar apabila tidak melaksanakannya Bahkan ditemukan kasus

diantara mereka rela bercerai dengan istrinya demi menjalankan kewajiban berjenggot Usut

punya usut si istri ternyata tidak suka dengan jenggot si suami Seiring dengan fenomena ini

diikuti dengan prilaku diri yang memiliki identitas lain misalnya dengan perilaku celana

5 MHasbi Ash Shiddiqi Ibid Hal359

Muhlisin 3

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

cingkrang jubah gamis yang perempuan menutup wajah (burqa) dan lain sebagainya Namun

contoh ndash contoh ini tidak dapat dibahas secara menyeluruh Dalam paper ini hanya dibatasi pada

asumsi dasar tentang hadist rasulullah yang berkaitan dengan perintah kewajiban bagi laki-laki

muslim untuk berjenggot yang terdapat dalam kitab Sunan Abu Dawud dengan lafadz atau laqab

lughah bahasa amar (amara)

Berkaitan dengan fatwa wajibnya berjenggot setelah dilacak dari sejumlah sumber dapat

ditemukan bahwa argumentasi mereka antara lain

1 Memelihara jenggot adalah termasuk fitrah tidak boleh mencukurnya

2 Mencukur jenggot berarti mengubah ciptaan Allah Swt mengubahnya berarti dosa

3 Dengan mencukur jenggot sehingga si orang laki-laki yang tidak berjenggot dia

mendapat laknat Allah dan Rasulullah

4 Memelihara jenggot adalah perintah dari Allah dan Rasul-Nya dan hukumnya adalah

wajib karena Rasululloh Saw dan para sahabat senantiasa melakukan demikian

5 Dalam perspektif mereka bahwa jenggot merupakan pelindung amandel dan stroke serta

dari sinar matahari sedang mencukurnya bisa membahayakan kulit

6 Jenggot adalah hiasan bagi kaum laki-laki yang diciptakan Allah baginya maka dilarang

menghilangkannya menghilangkannya berarti meniru perempuanmeniru perempuan

haram dan dosa hukumnya

7 Tersebutkan juga dalam hadits larangan untuk mencukurnya yakni hadist yang menjadi

obyek takhrij dalam paper ini yaitu hadis Hadist Sunan Imam Abu Dawud Juz 11 hal

263 no 3667 tentang perintah Rasulullah Saw mencukur rambut dan memelihara jenggot

yang menggunakan kalimat perintah Hadist inilah yang dicoba untuk diteliti dalam

makalah ini

C TEKS HADITS

Hadist Pokok yakni Hadist Sunan Imam Abu Dawud Juz 11 hal 263 no 3667 dalam Bab

Mencukur Rambut[ ارب الش أخذ في [ باب الك م عن عنبي الق ة سلم م بن الله عبد دثنا ح داود ابي اخرجه

ر عم بن الله عبد عن بيه أ عن نافع بن بكر بي أ سول عن ر أن

عليه الله لى ص لمالله اللحى وس اء إعف و ارب و الش اء بإحف ر أم

Muhlisin 4

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Artinya Diriwayatkan oleh imam Abu Dawud dia menceritakan bahwa telah diceritakan kepada kami dari Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabii dari Imam Malik dari Abu Bakar bin Nafirsquo dari ayahnya dari Abdullah bin Umar sesungguhnya Rasulullah Saw telah memerintahkan untuk mencukur kumis dan membiarkan jenggot

D Teks Hadist pendukung

TEKS HADIST DENGAN MATAN PERSIS SAMA

1 Kitab Al Muwatttharsquo عر الش في نة الس باب Hal 4 juz 6 no 1488

عن -1488 نافع بيه أ عن نافع بن بكر بي أ عن الك م عن دثني ح و

عمر بن الله لم عبد وس عليه الله لى ص الله سول ر رأن أم

اللحى اء إعف و ارب و الش اء بإحفة الفطر ال خص Kitab Shoheh Muslim juz 2 hal 71 nno 381 bab 2باب

بن -381 بكر بي أ عن نس أ بن الك م عن عيد س بن قتيبة دثناه ح و

ر عم ابن عن بيه أ عن لم نافع وس عليه الله لى ص النبي نه عن أ

اللحية اء إعف و ارب و الش اء بإحف ر أم3 Kitab Shoheh ibnu hibban juz 22 hal 478 bab الشوارب بقص األمر ذكر

اللحى وتركأبي -5567 بن أحمد أخبرنا قال سنان بن سعيد بن عمر أخبرنا

عمر raquo ابن عن أبيه عن نافع بن بكر أبي عن مالك عن بكر

عليه الله صلى الله رسول (وسلمأن بإحفاء الشوارب) 1أمر

اللحى) 2وإعفاء ()1 ( أيضا ويكون ويرق يحفى حتى منه يؤخذ أن الشارب إحفاء

أخذه في االستقصاء معناهوارب) 2( كالش ص يق وال عرها ش يوفر أن هو اللحى إعفاء

TEKS HADIST PENDUKUNG DENGAN MATAN BERBEDA

Muhlisin 5

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Secara lengkap dapat dipaparkan kutipan berikut yang termaktub di dalam kitab musnad

al jami Karangan Abi Fadlil Syayyid Abu Marsquoathi an Nuriyy wafat tahun 1401 Hijriyah Bab 5

juz 24 hal 197-198

وسلم 1 عليه الله صلى النبي عن ر عم ابن عن نافع عن

ال ق اللحى عفوا أ و وارب الش حفوا أ2 وسلم عليه الله صلى الله سول ر أن رواية أمروفي

اء بإحف اللحى اء إعف و ارب و الش 3 وفوا أ و وارب الش حفوا أ المشركين الفوا خ رواية وفي

اللحى4 حفوا أ و اللحى روا وف المشركين الفوا خ رواية وفي

ارب و الشا 5 م ف لحيته على بض ق ر اعتم و أ ج ح إذا ر عم ابن وكان

ذه أخ ل فضه ج خر أ

1 الموطأ 2725مالك نافع بن بكر أبي عن2 أحمد 4654(216و الله) عبيد عن يحيى حدثنا قال3 اري البخ حدثنا) 5892(7206و منهال بن محمد حدثنا قال

) وفي يد ز بن محمد بن عمر حدثنا يع زر بن )5893يزيد

عمر بن الله عبيد أخبرنا عبدة أخبرنا محمد حدثني قال4 مسلم 521(1153و حدثنا) المثنى بن محمد حدثنا قال

( ) أبي حدثنا نمير ابن وحدثنا ح سعيد ابن يعني يحيى

) وفي الله عبيد عن 522جميعا بن) قتيبة وحدثناه قال

) وفي نافع بن بكر أبي عن أنس بن مالك عن )523سعيد

عمر عن زريع بن يزيد حدثنا عثمان بن سهل حدثنا قال

محمد بن

Muhlisin 6

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 داود أبو 4199و القعنبي مسلمة بن الله عبد حدثنا قال

نافع بن بكر أبي عن مالك عنحدثنا 2763والترمذي 6 الخالل علي بن الحسن حدثنا قال

) وفي عمر بن الله عبيد عن نمير بن الله قال) 2764عبد

بن بكر أبي عن مالك حدثنا معن حدثنا األنصاري حدثنا

نافع 7 النسائي 8181و 116و8 الكبرى 13وفي قال سعيد بن الله عبيد أخبرنا قال

الله عبيد عن سعيد ابن هو يحيى حدثنا9 ) بن وعمر عمر بن الله وعبيد نافع بن بكر أبو ثالثتهم

فذكره) نافع عن محمدأحمد 10 ه ج خر 6456(2156أ عن) الك م دثنا ح اد م ح دثنا ح قال

عليه الله صلى الله سول ر ال ق ال ق ر عم ابن عن نافع

وسلم ارب و الش وا وحف اللحى عفوا أ نافع بن بكر أبو فيه ليس

E Skema Sanad Hadits dari teks hadist yang matannya sama

Muhlisin 7

الله رسول

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Muhlisin

نافع أبو عبد الله المدنى

8

الله عبدعمر بن

بن بكرابى نافع

الك بن من سأ

أبي بن أحمد بكر

بن قتيبةعيد س

بن الله عبدة سلم م

ΩϭΩϮΑ ϢϠδϣϡΎϣ

حبان ابن

الموطاء

بن عمر بن سعيد

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits

Perawi adalah orang yang menuturkan (meriwayatkan) hadits Dalam hal hadits Nabi

saw Yang bertindak sebagai perawi pertama adalah para sahabatnya sedangkan perawi terahir

adalah para mukharrij seperti Abu Dawud al-Turmudzi Ibnu Majah Muslim dan sebagainya

Dari sanad Imam Abu Dawud sebagai obyek penelitian urutan perawi hadits bersangkutan

adalah sebagai berikut Perawi I Abdullah bin Umar bin al Khatab perawi II Nafirsquo Abdullah al

Madani Perawi III Abu Bakar bin Nafirsquo Perawi V Imam Malik bin Anas Perawi VI Abdullah

bin Maslamah al Qarsquonabi perawi VII (mukharrij) Imam Abu Dawud

Selanjutnya penelitian hadits ini dimulai dari Imam Abu Dawud selaku perawi terakhir

dan sekaligus mukharrij kemudian diteruskan pada perawi sebelumnya dan sebelumnya lagi

sampai perawi pertama dan sekaligus sanad terakhir yang menerima hadits langsung dari Nabi

SAW Secara keseluruhan jumlah perawi hadits tentang dalil perintah berjenggot yang ada

dalam kitab sunan Abu Dawud Secara rinci biografi mereka adalah sebagai berikut6

1 Imam Abu Dawud (Periwayat Hadist)

Beliau lahir sebagai seorang ahli urusan hadits juga dalam masalah fiqh dan ushul

serta masyhur akan kewararsquoannya dan kezuhudannya Kefaqihan beliau terlihat ketika

mengkritik sejumlah hadits yang bertalian dengan hukum selain itu terlihat dalam penjelasan

bab-bab fiqih atas karyanya sebagaiman kitab Sunan Abu Dawud

Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud lahir pada tahun 202 H dan wafat pada tahun 275

H di Bashrah Sepanjang sejarah telah muncul para pakar hadist yang berusaha menggali

makna hadist dalam berbagai sudut pandang dengan metoda pendekatan dan sistem yang

berbeda sehingga dengan upaya yang sangat berharga itu mereka telah membuka jalan bagi

generasi selanjutnya guna memahami as-Sunnah dengan baik dan benar

Di samping itu mereka pun telah bersusah payah menghimpun hadits-hadits yang

dipersilisihkan dan menyelaraskan di antara hadits yang tampak saling menyelisihi

Selanjutnya upaya untuk memilahkan hadits dari khabar-khabar lainnya yang merupakan

hadits palsu maupun yang lemah terus dilanjutkan sampai dengan kurun al-Imam Bukhari

dan beberapa penyusun sunan dan lainnya Salah satu kitab yang terkenal adalah yang

6 Untuk melacak biografi periwayat hadist dapat dilihat secara lengkap dalam kitab Tahdzib al-Kamal fi Asma al-RijajKarangan al-Mizzi Bairut Dar al-Fikr dan kitab Karangan Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Muhlisin 9

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

disusun oleh Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud Kitab ini memuat 4800 hadits

terseleksi dari 50000 hadits7

Beliau sudah berkecimpung dalam bidang hadits sejak berusia belasan tahun Hal ini

diketahui mengingat pada tahun 221 H beliau sudah berada di baghdad Kemudian

mengunjungi berbagai negeri untuk memetik langsung ilmu dari sumbernya Beliau langsung

berguru selama bertahun-tahun Diantara guru-gurunya adalah Imam Ahmad bin Hambal al-

Qarsquonabi Abu Amr adh-Dhariri Abu Walid ath-Thayalisi Sulaiman bin Harb Abu Zakariya

Yahya bin Marsquoin Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb ad-Darimi Abu Ustman Sarsquoid bin

Manshur Ibnu Abi Syaibah dan lain-lain

Sebagai ahli hukum Abu Dawud pernah berkata Cukuplah manusia dengan empat

hadist yaitu Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya termasuk kebagusan

Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat tidaklah keadaan seorang

mukmin itu menjadi mukmin hingga ia ridho terhadap saudaranya apa yang ia ridho

terhadap dirinya sendiri yang halal sudah jelas dan yang harampun sudah jelas pula

sedangkan diantara keduanya adalah syubhat

Beliau menciptakan karya-karya yang bermutu baik dalam bidang fiqh ushultauhid

dan terutama hadits Kitab sunan beliaulah yang paling banyak menarik perhatian dan

merupakan salah satu diantara kompilasi hadits hukum yang paling menonjol saat ini

Tentang kualitasnya ini Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah berkata Kitab sunannya Abu Dawud

Sulaiman bin Asyrsquoats as-sijistani rahimahullah adalah kitab Islam yang topiknya tersebut

Allah telah mengkhususkan dia dengan sunannya di dalam banyak pembahasan yang bisa

menjadi hukum diantara ahli Islam maka kepadanya hendaklah para mushannif mengambil

hukum kepadanya hendaklah para muhaqqiq merasa ridho karena sesungguhnya ia telah

mengumpulkan sejumlah hadits ahkam dan menyusunnya dengan sebagus-bagus susunan

serta mengaturnya dengan sebaik-baik aturan bersama dengan kerapnya kehati-hatian

sikapnya dengan membuang sejumlah hadits dari para perawi majruhin dan dhursquoafa

Semoga Allah melimpahkan rahmat atas mereka dan mem- berikannya pula atas para

pelanjutnya

7 Fathur Rahman Ikhtisar Musthalahul Hadits (BandungAl Marsquoarif1970) hal 380

Muhlisin 10

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonaby( ( عنبي الق ة سلم م بن الله 8عبد

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Maslamah al Qorsquonaby al kharitsi abu

abdurrahman al madani al bashri (tinggal di bashrah) Ia hidup pada tabaqat 9 dari golongan

tabiit tabiin kecil beliau wafat 221 hijriah di makkah Dia banyak diriwayatkan hadistnya

oleh Imam Bukharimuslim Abu Dawud Turmudzi dan dari Imam Nasarsquoi menurut imam

Ibnu Hajar beliau ini Tsiqahahli ibadah Ibnu Muayyan dan Ibnu Madaniy mengatakan

bahwa abdullah bin Masalamah salah satu ulama yang sangat menguasai kitab al Muwatttharsquo

Menurut adz Dzahabi ia adalah seorang yang sangat alim Imam Abu Hatim mengatakan

bahwa Abdullah bin Maslamah adalah ulama yang tsiqah dan sangat khusyu dalam ibadah

Imam Abu Zarrsquoah mengatakan juga bahwa ia banyak mendapat catatan-catatan dari

Abdullah bin Maslamah Dikemukakan oleh al Mazi bahwa guru-guru beliau sangat banyak

sekali tertulis dalam kitab tahdzib al kamal lebih dari 50 orang ulama Diantaranya misalnya

adalah Ibrahim bin Said al Zuhri Usamah bin Zaid bin Aslam Hatim bin Ismail Malik bin

Anas dan lain sebagainya Murid ndashMuridnya Abdullah bin Maslamah sangat banyak sekali

diantaranya adalah Imam Bukhari Muslim dan imam Abu Dawud Ibrahim bin Harb al

Askari dan lain-lain

3 Imam Malik Bin Anas Nama lengkapnya adalam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi dengan julukan Abu

Abdillah Ia lahir pada tahun 93 H Ia menyusun kitab al Muwaththa dan dalam

penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun selama waktu itu ia menunjukan kepada

70 ahli fiqh Madinah Kitab tersebut menghimpun 100000 hadits dan yang meriwayatkan al

Muwaththarsquo lebih dari seribu orang karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya

berjumlah 30 naskah tetapi yang terkenal hanya 20 buah Dan yang paling masyur adalah

riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi9

Sejumlah lsquoUlama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh yaitu Al

Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththarsquo Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad

Darimi sebagai gantiAl Muwaththarsquo Ketika melukiskan kitab besar ini Ibn Hazm berkatardquo

Al Muwaththarsquo adalah kitab tentang fiqh dan hadits aku belum mnegetahui bandingannya8

9 Mahmud Ali FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy Chumaidy(Bandung Pustaka Setia 1998) hal 132-133

Muhlisin 11

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththarsquo tidak semuanya Musnad ada yang

Mursal mursquodlal dan munqathi Sebagian lsquoUlama menghitungnya berjumlah 600 hadits

musnad 222 hadits mursal 613 hadits mauquf 285 perkataan tabirsquoin disamping itu ada 61

hadits tanpa penyandara hanya dikatakan telah sampai kepadakurdquo dan ldquo dari orang

kepercayaanrdquo tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari

Imam Malik sendiri karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang

berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal munqathirsquo dan mursquodhal yang terdapat dalam

al Muwaththarsquo Malik

Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru) 300 dari golongan Tabirsquoin dan 600

dari tabirsquoin tabirsquoin ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nursquomain al Mujmir Zaib bin

Aslam Nafirsquo Syarik bin Abdullah az Zuhry Abi az Ziyad Sarsquoid al Maqburi dan Humaid

ath Thawil muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari

Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih

tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sarsquoid Ada yang sebaya seperti al Auzarsquoi Ats

Tsauri Sufyan bin Uyainah Al Laits bin Sarsquoad Ibnu Juraij dan Syursquobah bin Hajjaj Adapula

yang belajar darinya seperti Asy SafirsquoI Ibnu Wahb Ibnu Mahdi al Qaththan dan Abi Ishaq

An NasarsquoI berkatardquo Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar mulia dan jujur

terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik kami tidak tahu dia ada meriwayatkan

hadits dari rawi matruk kecuali Abdul Karimrdquo (Ket Abdul Karim bin Abi al Mukharif al

Basri yang menetap di Makkah karena tidak senegeri dengan Malik keadaanya tidak banyak

diketahui Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau

menambah pada matan) Sedangkan Ibnu Hayyan berkatardquo Malik adalah orang yang pertama

menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah dengan fiqh agama dan keutamaan ibadahrdquo Ia

wafat pada tahun 179 H10

4 Abi Bakar bin nafirsquoNama lengkapnya Abu Bakar bin Nafirsquo al Quraisy al Adawy al Madaniy majikan dia

adalah Abdullah bin Umar Dia hidup pada tabaqat 7 Tabiit tabiin besar beliau banyak

dinukil hadistnya oleh Imam Muslim Imam Abu Dawud Turmudzi Nasarsquoi dalam musnad

Imam Malik Ibnu hajar mengatakan bahwa beliau sangat jujur dan dapat dipercaya dalam

10 Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 1730 Tahdzib at Tahdzib 105 karya Ibnu Hajar asqalani

Muhlisin 12

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

kitab dzahabi disebutkan bahwa Imam Ahmad mengatakan tsiqah atas Abi Bakar bin Nafirsquo

Guru-gurunya adalah Salim bin Abdullah bin Umar Abi Bakar bin Muhammad bin Umar bin

Hazm Nafirsquo adalah Budak yang dibebaskan oleh Abdullah ibnu Umar Murid- murid Abi

Bakar bin Nafirsquo adalah Jarir bin HazmSulaim bin Muslim al Makky Abdul Azis bin

Muhammad Malik bin Anas dan Yahya bin Abdullah bin Salim bin Abdullah bin Umar

5 Nafirsquo bin HurmuzNafirsquo lengkapnya bernama Nafirsquo bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus)

seorang ahli fiqh Nama julukannya adalah ldquoAbu Abdillah al-Madinirdquo Abdullah bin Umar

menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafirsquo terhadap ilmu dan

selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits Ia berkata ldquoSungguh Allah

telah memberi karunia kepada kita dengan Nafirdquo Nafirsquo benar benar ikhlas dalam berkhidmat

kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafirsquo

berasal dari Naisabur sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul Adapun menurut

Yahya bin Marsquoinrdquo Nafi adalah seorang Dalam yang gagap bicarardquo

Imam Malik bin Anas termasuk murid Nafirsquo bahkan muridnya yang paling tetap

menurut an-NasarsquoI mengenai gurunya ini Imam Malik berkatardquo Apabila aku mendengan

hadits dari Nafirsquo dari Ibnu Umar aku tidak perduli lagi sekalipun aku tidak mendengarnya

dari orang lain Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah Malik

dari Nafirsquo dari Ibnu Umar Nafirsquo tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga

mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sarsquoid al-Khudri Sayyidah Aisyah dan

Sayyidah Hafshah secara Mursal Yang meriwayatkan hadits dari dia ialah Abdullah bin

Dinnar Az-Zuhri al-AuzarsquoI Ibnu Ishaq Shalin bin Kaisan dan Ibnu Juraij Ibnu Umar

sangat menyukainya ada orang yang berani membayar 30000 dinar untuk mendapatkan

Nafirsquo kemudian dimerdekakannya Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirimnya ke Mesir

dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama kepada penduduk negeri itu Ia

wafat pada tahun 117 H11

6 Abdullah bin Umar

11 Biografi Nafirsquo dalam Tahdzib al-Asmarsquo karya an-Nawawi Lihat juga Dr Subhi As-Shalih Membahas Ilmu-ilmu Hadis (Terjemahtim Pustaka Firdaus) Jakarta 2002 Hal 350

Muhlisin 13

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 4: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

cingkrang jubah gamis yang perempuan menutup wajah (burqa) dan lain sebagainya Namun

contoh ndash contoh ini tidak dapat dibahas secara menyeluruh Dalam paper ini hanya dibatasi pada

asumsi dasar tentang hadist rasulullah yang berkaitan dengan perintah kewajiban bagi laki-laki

muslim untuk berjenggot yang terdapat dalam kitab Sunan Abu Dawud dengan lafadz atau laqab

lughah bahasa amar (amara)

Berkaitan dengan fatwa wajibnya berjenggot setelah dilacak dari sejumlah sumber dapat

ditemukan bahwa argumentasi mereka antara lain

1 Memelihara jenggot adalah termasuk fitrah tidak boleh mencukurnya

2 Mencukur jenggot berarti mengubah ciptaan Allah Swt mengubahnya berarti dosa

3 Dengan mencukur jenggot sehingga si orang laki-laki yang tidak berjenggot dia

mendapat laknat Allah dan Rasulullah

4 Memelihara jenggot adalah perintah dari Allah dan Rasul-Nya dan hukumnya adalah

wajib karena Rasululloh Saw dan para sahabat senantiasa melakukan demikian

5 Dalam perspektif mereka bahwa jenggot merupakan pelindung amandel dan stroke serta

dari sinar matahari sedang mencukurnya bisa membahayakan kulit

6 Jenggot adalah hiasan bagi kaum laki-laki yang diciptakan Allah baginya maka dilarang

menghilangkannya menghilangkannya berarti meniru perempuanmeniru perempuan

haram dan dosa hukumnya

7 Tersebutkan juga dalam hadits larangan untuk mencukurnya yakni hadist yang menjadi

obyek takhrij dalam paper ini yaitu hadis Hadist Sunan Imam Abu Dawud Juz 11 hal

263 no 3667 tentang perintah Rasulullah Saw mencukur rambut dan memelihara jenggot

yang menggunakan kalimat perintah Hadist inilah yang dicoba untuk diteliti dalam

makalah ini

C TEKS HADITS

Hadist Pokok yakni Hadist Sunan Imam Abu Dawud Juz 11 hal 263 no 3667 dalam Bab

Mencukur Rambut[ ارب الش أخذ في [ باب الك م عن عنبي الق ة سلم م بن الله عبد دثنا ح داود ابي اخرجه

ر عم بن الله عبد عن بيه أ عن نافع بن بكر بي أ سول عن ر أن

عليه الله لى ص لمالله اللحى وس اء إعف و ارب و الش اء بإحف ر أم

Muhlisin 4

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Artinya Diriwayatkan oleh imam Abu Dawud dia menceritakan bahwa telah diceritakan kepada kami dari Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabii dari Imam Malik dari Abu Bakar bin Nafirsquo dari ayahnya dari Abdullah bin Umar sesungguhnya Rasulullah Saw telah memerintahkan untuk mencukur kumis dan membiarkan jenggot

D Teks Hadist pendukung

TEKS HADIST DENGAN MATAN PERSIS SAMA

1 Kitab Al Muwatttharsquo عر الش في نة الس باب Hal 4 juz 6 no 1488

عن -1488 نافع بيه أ عن نافع بن بكر بي أ عن الك م عن دثني ح و

عمر بن الله لم عبد وس عليه الله لى ص الله سول ر رأن أم

اللحى اء إعف و ارب و الش اء بإحفة الفطر ال خص Kitab Shoheh Muslim juz 2 hal 71 nno 381 bab 2باب

بن -381 بكر بي أ عن نس أ بن الك م عن عيد س بن قتيبة دثناه ح و

ر عم ابن عن بيه أ عن لم نافع وس عليه الله لى ص النبي نه عن أ

اللحية اء إعف و ارب و الش اء بإحف ر أم3 Kitab Shoheh ibnu hibban juz 22 hal 478 bab الشوارب بقص األمر ذكر

اللحى وتركأبي -5567 بن أحمد أخبرنا قال سنان بن سعيد بن عمر أخبرنا

عمر raquo ابن عن أبيه عن نافع بن بكر أبي عن مالك عن بكر

عليه الله صلى الله رسول (وسلمأن بإحفاء الشوارب) 1أمر

اللحى) 2وإعفاء ()1 ( أيضا ويكون ويرق يحفى حتى منه يؤخذ أن الشارب إحفاء

أخذه في االستقصاء معناهوارب) 2( كالش ص يق وال عرها ش يوفر أن هو اللحى إعفاء

TEKS HADIST PENDUKUNG DENGAN MATAN BERBEDA

Muhlisin 5

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Secara lengkap dapat dipaparkan kutipan berikut yang termaktub di dalam kitab musnad

al jami Karangan Abi Fadlil Syayyid Abu Marsquoathi an Nuriyy wafat tahun 1401 Hijriyah Bab 5

juz 24 hal 197-198

وسلم 1 عليه الله صلى النبي عن ر عم ابن عن نافع عن

ال ق اللحى عفوا أ و وارب الش حفوا أ2 وسلم عليه الله صلى الله سول ر أن رواية أمروفي

اء بإحف اللحى اء إعف و ارب و الش 3 وفوا أ و وارب الش حفوا أ المشركين الفوا خ رواية وفي

اللحى4 حفوا أ و اللحى روا وف المشركين الفوا خ رواية وفي

ارب و الشا 5 م ف لحيته على بض ق ر اعتم و أ ج ح إذا ر عم ابن وكان

ذه أخ ل فضه ج خر أ

1 الموطأ 2725مالك نافع بن بكر أبي عن2 أحمد 4654(216و الله) عبيد عن يحيى حدثنا قال3 اري البخ حدثنا) 5892(7206و منهال بن محمد حدثنا قال

) وفي يد ز بن محمد بن عمر حدثنا يع زر بن )5893يزيد

عمر بن الله عبيد أخبرنا عبدة أخبرنا محمد حدثني قال4 مسلم 521(1153و حدثنا) المثنى بن محمد حدثنا قال

( ) أبي حدثنا نمير ابن وحدثنا ح سعيد ابن يعني يحيى

) وفي الله عبيد عن 522جميعا بن) قتيبة وحدثناه قال

) وفي نافع بن بكر أبي عن أنس بن مالك عن )523سعيد

عمر عن زريع بن يزيد حدثنا عثمان بن سهل حدثنا قال

محمد بن

Muhlisin 6

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 داود أبو 4199و القعنبي مسلمة بن الله عبد حدثنا قال

نافع بن بكر أبي عن مالك عنحدثنا 2763والترمذي 6 الخالل علي بن الحسن حدثنا قال

) وفي عمر بن الله عبيد عن نمير بن الله قال) 2764عبد

بن بكر أبي عن مالك حدثنا معن حدثنا األنصاري حدثنا

نافع 7 النسائي 8181و 116و8 الكبرى 13وفي قال سعيد بن الله عبيد أخبرنا قال

الله عبيد عن سعيد ابن هو يحيى حدثنا9 ) بن وعمر عمر بن الله وعبيد نافع بن بكر أبو ثالثتهم

فذكره) نافع عن محمدأحمد 10 ه ج خر 6456(2156أ عن) الك م دثنا ح اد م ح دثنا ح قال

عليه الله صلى الله سول ر ال ق ال ق ر عم ابن عن نافع

وسلم ارب و الش وا وحف اللحى عفوا أ نافع بن بكر أبو فيه ليس

E Skema Sanad Hadits dari teks hadist yang matannya sama

Muhlisin 7

الله رسول

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Muhlisin

نافع أبو عبد الله المدنى

8

الله عبدعمر بن

بن بكرابى نافع

الك بن من سأ

أبي بن أحمد بكر

بن قتيبةعيد س

بن الله عبدة سلم م

ΩϭΩϮΑ ϢϠδϣϡΎϣ

حبان ابن

الموطاء

بن عمر بن سعيد

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits

Perawi adalah orang yang menuturkan (meriwayatkan) hadits Dalam hal hadits Nabi

saw Yang bertindak sebagai perawi pertama adalah para sahabatnya sedangkan perawi terahir

adalah para mukharrij seperti Abu Dawud al-Turmudzi Ibnu Majah Muslim dan sebagainya

Dari sanad Imam Abu Dawud sebagai obyek penelitian urutan perawi hadits bersangkutan

adalah sebagai berikut Perawi I Abdullah bin Umar bin al Khatab perawi II Nafirsquo Abdullah al

Madani Perawi III Abu Bakar bin Nafirsquo Perawi V Imam Malik bin Anas Perawi VI Abdullah

bin Maslamah al Qarsquonabi perawi VII (mukharrij) Imam Abu Dawud

Selanjutnya penelitian hadits ini dimulai dari Imam Abu Dawud selaku perawi terakhir

dan sekaligus mukharrij kemudian diteruskan pada perawi sebelumnya dan sebelumnya lagi

sampai perawi pertama dan sekaligus sanad terakhir yang menerima hadits langsung dari Nabi

SAW Secara keseluruhan jumlah perawi hadits tentang dalil perintah berjenggot yang ada

dalam kitab sunan Abu Dawud Secara rinci biografi mereka adalah sebagai berikut6

1 Imam Abu Dawud (Periwayat Hadist)

Beliau lahir sebagai seorang ahli urusan hadits juga dalam masalah fiqh dan ushul

serta masyhur akan kewararsquoannya dan kezuhudannya Kefaqihan beliau terlihat ketika

mengkritik sejumlah hadits yang bertalian dengan hukum selain itu terlihat dalam penjelasan

bab-bab fiqih atas karyanya sebagaiman kitab Sunan Abu Dawud

Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud lahir pada tahun 202 H dan wafat pada tahun 275

H di Bashrah Sepanjang sejarah telah muncul para pakar hadist yang berusaha menggali

makna hadist dalam berbagai sudut pandang dengan metoda pendekatan dan sistem yang

berbeda sehingga dengan upaya yang sangat berharga itu mereka telah membuka jalan bagi

generasi selanjutnya guna memahami as-Sunnah dengan baik dan benar

Di samping itu mereka pun telah bersusah payah menghimpun hadits-hadits yang

dipersilisihkan dan menyelaraskan di antara hadits yang tampak saling menyelisihi

Selanjutnya upaya untuk memilahkan hadits dari khabar-khabar lainnya yang merupakan

hadits palsu maupun yang lemah terus dilanjutkan sampai dengan kurun al-Imam Bukhari

dan beberapa penyusun sunan dan lainnya Salah satu kitab yang terkenal adalah yang

6 Untuk melacak biografi periwayat hadist dapat dilihat secara lengkap dalam kitab Tahdzib al-Kamal fi Asma al-RijajKarangan al-Mizzi Bairut Dar al-Fikr dan kitab Karangan Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Muhlisin 9

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

disusun oleh Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud Kitab ini memuat 4800 hadits

terseleksi dari 50000 hadits7

Beliau sudah berkecimpung dalam bidang hadits sejak berusia belasan tahun Hal ini

diketahui mengingat pada tahun 221 H beliau sudah berada di baghdad Kemudian

mengunjungi berbagai negeri untuk memetik langsung ilmu dari sumbernya Beliau langsung

berguru selama bertahun-tahun Diantara guru-gurunya adalah Imam Ahmad bin Hambal al-

Qarsquonabi Abu Amr adh-Dhariri Abu Walid ath-Thayalisi Sulaiman bin Harb Abu Zakariya

Yahya bin Marsquoin Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb ad-Darimi Abu Ustman Sarsquoid bin

Manshur Ibnu Abi Syaibah dan lain-lain

Sebagai ahli hukum Abu Dawud pernah berkata Cukuplah manusia dengan empat

hadist yaitu Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya termasuk kebagusan

Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat tidaklah keadaan seorang

mukmin itu menjadi mukmin hingga ia ridho terhadap saudaranya apa yang ia ridho

terhadap dirinya sendiri yang halal sudah jelas dan yang harampun sudah jelas pula

sedangkan diantara keduanya adalah syubhat

Beliau menciptakan karya-karya yang bermutu baik dalam bidang fiqh ushultauhid

dan terutama hadits Kitab sunan beliaulah yang paling banyak menarik perhatian dan

merupakan salah satu diantara kompilasi hadits hukum yang paling menonjol saat ini

Tentang kualitasnya ini Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah berkata Kitab sunannya Abu Dawud

Sulaiman bin Asyrsquoats as-sijistani rahimahullah adalah kitab Islam yang topiknya tersebut

Allah telah mengkhususkan dia dengan sunannya di dalam banyak pembahasan yang bisa

menjadi hukum diantara ahli Islam maka kepadanya hendaklah para mushannif mengambil

hukum kepadanya hendaklah para muhaqqiq merasa ridho karena sesungguhnya ia telah

mengumpulkan sejumlah hadits ahkam dan menyusunnya dengan sebagus-bagus susunan

serta mengaturnya dengan sebaik-baik aturan bersama dengan kerapnya kehati-hatian

sikapnya dengan membuang sejumlah hadits dari para perawi majruhin dan dhursquoafa

Semoga Allah melimpahkan rahmat atas mereka dan mem- berikannya pula atas para

pelanjutnya

7 Fathur Rahman Ikhtisar Musthalahul Hadits (BandungAl Marsquoarif1970) hal 380

Muhlisin 10

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonaby( ( عنبي الق ة سلم م بن الله 8عبد

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Maslamah al Qorsquonaby al kharitsi abu

abdurrahman al madani al bashri (tinggal di bashrah) Ia hidup pada tabaqat 9 dari golongan

tabiit tabiin kecil beliau wafat 221 hijriah di makkah Dia banyak diriwayatkan hadistnya

oleh Imam Bukharimuslim Abu Dawud Turmudzi dan dari Imam Nasarsquoi menurut imam

Ibnu Hajar beliau ini Tsiqahahli ibadah Ibnu Muayyan dan Ibnu Madaniy mengatakan

bahwa abdullah bin Masalamah salah satu ulama yang sangat menguasai kitab al Muwatttharsquo

Menurut adz Dzahabi ia adalah seorang yang sangat alim Imam Abu Hatim mengatakan

bahwa Abdullah bin Maslamah adalah ulama yang tsiqah dan sangat khusyu dalam ibadah

Imam Abu Zarrsquoah mengatakan juga bahwa ia banyak mendapat catatan-catatan dari

Abdullah bin Maslamah Dikemukakan oleh al Mazi bahwa guru-guru beliau sangat banyak

sekali tertulis dalam kitab tahdzib al kamal lebih dari 50 orang ulama Diantaranya misalnya

adalah Ibrahim bin Said al Zuhri Usamah bin Zaid bin Aslam Hatim bin Ismail Malik bin

Anas dan lain sebagainya Murid ndashMuridnya Abdullah bin Maslamah sangat banyak sekali

diantaranya adalah Imam Bukhari Muslim dan imam Abu Dawud Ibrahim bin Harb al

Askari dan lain-lain

3 Imam Malik Bin Anas Nama lengkapnya adalam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi dengan julukan Abu

Abdillah Ia lahir pada tahun 93 H Ia menyusun kitab al Muwaththa dan dalam

penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun selama waktu itu ia menunjukan kepada

70 ahli fiqh Madinah Kitab tersebut menghimpun 100000 hadits dan yang meriwayatkan al

Muwaththarsquo lebih dari seribu orang karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya

berjumlah 30 naskah tetapi yang terkenal hanya 20 buah Dan yang paling masyur adalah

riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi9

Sejumlah lsquoUlama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh yaitu Al

Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththarsquo Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad

Darimi sebagai gantiAl Muwaththarsquo Ketika melukiskan kitab besar ini Ibn Hazm berkatardquo

Al Muwaththarsquo adalah kitab tentang fiqh dan hadits aku belum mnegetahui bandingannya8

9 Mahmud Ali FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy Chumaidy(Bandung Pustaka Setia 1998) hal 132-133

Muhlisin 11

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththarsquo tidak semuanya Musnad ada yang

Mursal mursquodlal dan munqathi Sebagian lsquoUlama menghitungnya berjumlah 600 hadits

musnad 222 hadits mursal 613 hadits mauquf 285 perkataan tabirsquoin disamping itu ada 61

hadits tanpa penyandara hanya dikatakan telah sampai kepadakurdquo dan ldquo dari orang

kepercayaanrdquo tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari

Imam Malik sendiri karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang

berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal munqathirsquo dan mursquodhal yang terdapat dalam

al Muwaththarsquo Malik

Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru) 300 dari golongan Tabirsquoin dan 600

dari tabirsquoin tabirsquoin ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nursquomain al Mujmir Zaib bin

Aslam Nafirsquo Syarik bin Abdullah az Zuhry Abi az Ziyad Sarsquoid al Maqburi dan Humaid

ath Thawil muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari

Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih

tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sarsquoid Ada yang sebaya seperti al Auzarsquoi Ats

Tsauri Sufyan bin Uyainah Al Laits bin Sarsquoad Ibnu Juraij dan Syursquobah bin Hajjaj Adapula

yang belajar darinya seperti Asy SafirsquoI Ibnu Wahb Ibnu Mahdi al Qaththan dan Abi Ishaq

An NasarsquoI berkatardquo Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar mulia dan jujur

terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik kami tidak tahu dia ada meriwayatkan

hadits dari rawi matruk kecuali Abdul Karimrdquo (Ket Abdul Karim bin Abi al Mukharif al

Basri yang menetap di Makkah karena tidak senegeri dengan Malik keadaanya tidak banyak

diketahui Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau

menambah pada matan) Sedangkan Ibnu Hayyan berkatardquo Malik adalah orang yang pertama

menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah dengan fiqh agama dan keutamaan ibadahrdquo Ia

wafat pada tahun 179 H10

4 Abi Bakar bin nafirsquoNama lengkapnya Abu Bakar bin Nafirsquo al Quraisy al Adawy al Madaniy majikan dia

adalah Abdullah bin Umar Dia hidup pada tabaqat 7 Tabiit tabiin besar beliau banyak

dinukil hadistnya oleh Imam Muslim Imam Abu Dawud Turmudzi Nasarsquoi dalam musnad

Imam Malik Ibnu hajar mengatakan bahwa beliau sangat jujur dan dapat dipercaya dalam

10 Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 1730 Tahdzib at Tahdzib 105 karya Ibnu Hajar asqalani

Muhlisin 12

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

kitab dzahabi disebutkan bahwa Imam Ahmad mengatakan tsiqah atas Abi Bakar bin Nafirsquo

Guru-gurunya adalah Salim bin Abdullah bin Umar Abi Bakar bin Muhammad bin Umar bin

Hazm Nafirsquo adalah Budak yang dibebaskan oleh Abdullah ibnu Umar Murid- murid Abi

Bakar bin Nafirsquo adalah Jarir bin HazmSulaim bin Muslim al Makky Abdul Azis bin

Muhammad Malik bin Anas dan Yahya bin Abdullah bin Salim bin Abdullah bin Umar

5 Nafirsquo bin HurmuzNafirsquo lengkapnya bernama Nafirsquo bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus)

seorang ahli fiqh Nama julukannya adalah ldquoAbu Abdillah al-Madinirdquo Abdullah bin Umar

menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafirsquo terhadap ilmu dan

selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits Ia berkata ldquoSungguh Allah

telah memberi karunia kepada kita dengan Nafirdquo Nafirsquo benar benar ikhlas dalam berkhidmat

kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafirsquo

berasal dari Naisabur sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul Adapun menurut

Yahya bin Marsquoinrdquo Nafi adalah seorang Dalam yang gagap bicarardquo

Imam Malik bin Anas termasuk murid Nafirsquo bahkan muridnya yang paling tetap

menurut an-NasarsquoI mengenai gurunya ini Imam Malik berkatardquo Apabila aku mendengan

hadits dari Nafirsquo dari Ibnu Umar aku tidak perduli lagi sekalipun aku tidak mendengarnya

dari orang lain Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah Malik

dari Nafirsquo dari Ibnu Umar Nafirsquo tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga

mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sarsquoid al-Khudri Sayyidah Aisyah dan

Sayyidah Hafshah secara Mursal Yang meriwayatkan hadits dari dia ialah Abdullah bin

Dinnar Az-Zuhri al-AuzarsquoI Ibnu Ishaq Shalin bin Kaisan dan Ibnu Juraij Ibnu Umar

sangat menyukainya ada orang yang berani membayar 30000 dinar untuk mendapatkan

Nafirsquo kemudian dimerdekakannya Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirimnya ke Mesir

dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama kepada penduduk negeri itu Ia

wafat pada tahun 117 H11

6 Abdullah bin Umar

11 Biografi Nafirsquo dalam Tahdzib al-Asmarsquo karya an-Nawawi Lihat juga Dr Subhi As-Shalih Membahas Ilmu-ilmu Hadis (Terjemahtim Pustaka Firdaus) Jakarta 2002 Hal 350

Muhlisin 13

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 5: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Artinya Diriwayatkan oleh imam Abu Dawud dia menceritakan bahwa telah diceritakan kepada kami dari Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabii dari Imam Malik dari Abu Bakar bin Nafirsquo dari ayahnya dari Abdullah bin Umar sesungguhnya Rasulullah Saw telah memerintahkan untuk mencukur kumis dan membiarkan jenggot

D Teks Hadist pendukung

TEKS HADIST DENGAN MATAN PERSIS SAMA

1 Kitab Al Muwatttharsquo عر الش في نة الس باب Hal 4 juz 6 no 1488

عن -1488 نافع بيه أ عن نافع بن بكر بي أ عن الك م عن دثني ح و

عمر بن الله لم عبد وس عليه الله لى ص الله سول ر رأن أم

اللحى اء إعف و ارب و الش اء بإحفة الفطر ال خص Kitab Shoheh Muslim juz 2 hal 71 nno 381 bab 2باب

بن -381 بكر بي أ عن نس أ بن الك م عن عيد س بن قتيبة دثناه ح و

ر عم ابن عن بيه أ عن لم نافع وس عليه الله لى ص النبي نه عن أ

اللحية اء إعف و ارب و الش اء بإحف ر أم3 Kitab Shoheh ibnu hibban juz 22 hal 478 bab الشوارب بقص األمر ذكر

اللحى وتركأبي -5567 بن أحمد أخبرنا قال سنان بن سعيد بن عمر أخبرنا

عمر raquo ابن عن أبيه عن نافع بن بكر أبي عن مالك عن بكر

عليه الله صلى الله رسول (وسلمأن بإحفاء الشوارب) 1أمر

اللحى) 2وإعفاء ()1 ( أيضا ويكون ويرق يحفى حتى منه يؤخذ أن الشارب إحفاء

أخذه في االستقصاء معناهوارب) 2( كالش ص يق وال عرها ش يوفر أن هو اللحى إعفاء

TEKS HADIST PENDUKUNG DENGAN MATAN BERBEDA

Muhlisin 5

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Secara lengkap dapat dipaparkan kutipan berikut yang termaktub di dalam kitab musnad

al jami Karangan Abi Fadlil Syayyid Abu Marsquoathi an Nuriyy wafat tahun 1401 Hijriyah Bab 5

juz 24 hal 197-198

وسلم 1 عليه الله صلى النبي عن ر عم ابن عن نافع عن

ال ق اللحى عفوا أ و وارب الش حفوا أ2 وسلم عليه الله صلى الله سول ر أن رواية أمروفي

اء بإحف اللحى اء إعف و ارب و الش 3 وفوا أ و وارب الش حفوا أ المشركين الفوا خ رواية وفي

اللحى4 حفوا أ و اللحى روا وف المشركين الفوا خ رواية وفي

ارب و الشا 5 م ف لحيته على بض ق ر اعتم و أ ج ح إذا ر عم ابن وكان

ذه أخ ل فضه ج خر أ

1 الموطأ 2725مالك نافع بن بكر أبي عن2 أحمد 4654(216و الله) عبيد عن يحيى حدثنا قال3 اري البخ حدثنا) 5892(7206و منهال بن محمد حدثنا قال

) وفي يد ز بن محمد بن عمر حدثنا يع زر بن )5893يزيد

عمر بن الله عبيد أخبرنا عبدة أخبرنا محمد حدثني قال4 مسلم 521(1153و حدثنا) المثنى بن محمد حدثنا قال

( ) أبي حدثنا نمير ابن وحدثنا ح سعيد ابن يعني يحيى

) وفي الله عبيد عن 522جميعا بن) قتيبة وحدثناه قال

) وفي نافع بن بكر أبي عن أنس بن مالك عن )523سعيد

عمر عن زريع بن يزيد حدثنا عثمان بن سهل حدثنا قال

محمد بن

Muhlisin 6

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 داود أبو 4199و القعنبي مسلمة بن الله عبد حدثنا قال

نافع بن بكر أبي عن مالك عنحدثنا 2763والترمذي 6 الخالل علي بن الحسن حدثنا قال

) وفي عمر بن الله عبيد عن نمير بن الله قال) 2764عبد

بن بكر أبي عن مالك حدثنا معن حدثنا األنصاري حدثنا

نافع 7 النسائي 8181و 116و8 الكبرى 13وفي قال سعيد بن الله عبيد أخبرنا قال

الله عبيد عن سعيد ابن هو يحيى حدثنا9 ) بن وعمر عمر بن الله وعبيد نافع بن بكر أبو ثالثتهم

فذكره) نافع عن محمدأحمد 10 ه ج خر 6456(2156أ عن) الك م دثنا ح اد م ح دثنا ح قال

عليه الله صلى الله سول ر ال ق ال ق ر عم ابن عن نافع

وسلم ارب و الش وا وحف اللحى عفوا أ نافع بن بكر أبو فيه ليس

E Skema Sanad Hadits dari teks hadist yang matannya sama

Muhlisin 7

الله رسول

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Muhlisin

نافع أبو عبد الله المدنى

8

الله عبدعمر بن

بن بكرابى نافع

الك بن من سأ

أبي بن أحمد بكر

بن قتيبةعيد س

بن الله عبدة سلم م

ΩϭΩϮΑ ϢϠδϣϡΎϣ

حبان ابن

الموطاء

بن عمر بن سعيد

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits

Perawi adalah orang yang menuturkan (meriwayatkan) hadits Dalam hal hadits Nabi

saw Yang bertindak sebagai perawi pertama adalah para sahabatnya sedangkan perawi terahir

adalah para mukharrij seperti Abu Dawud al-Turmudzi Ibnu Majah Muslim dan sebagainya

Dari sanad Imam Abu Dawud sebagai obyek penelitian urutan perawi hadits bersangkutan

adalah sebagai berikut Perawi I Abdullah bin Umar bin al Khatab perawi II Nafirsquo Abdullah al

Madani Perawi III Abu Bakar bin Nafirsquo Perawi V Imam Malik bin Anas Perawi VI Abdullah

bin Maslamah al Qarsquonabi perawi VII (mukharrij) Imam Abu Dawud

Selanjutnya penelitian hadits ini dimulai dari Imam Abu Dawud selaku perawi terakhir

dan sekaligus mukharrij kemudian diteruskan pada perawi sebelumnya dan sebelumnya lagi

sampai perawi pertama dan sekaligus sanad terakhir yang menerima hadits langsung dari Nabi

SAW Secara keseluruhan jumlah perawi hadits tentang dalil perintah berjenggot yang ada

dalam kitab sunan Abu Dawud Secara rinci biografi mereka adalah sebagai berikut6

1 Imam Abu Dawud (Periwayat Hadist)

Beliau lahir sebagai seorang ahli urusan hadits juga dalam masalah fiqh dan ushul

serta masyhur akan kewararsquoannya dan kezuhudannya Kefaqihan beliau terlihat ketika

mengkritik sejumlah hadits yang bertalian dengan hukum selain itu terlihat dalam penjelasan

bab-bab fiqih atas karyanya sebagaiman kitab Sunan Abu Dawud

Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud lahir pada tahun 202 H dan wafat pada tahun 275

H di Bashrah Sepanjang sejarah telah muncul para pakar hadist yang berusaha menggali

makna hadist dalam berbagai sudut pandang dengan metoda pendekatan dan sistem yang

berbeda sehingga dengan upaya yang sangat berharga itu mereka telah membuka jalan bagi

generasi selanjutnya guna memahami as-Sunnah dengan baik dan benar

Di samping itu mereka pun telah bersusah payah menghimpun hadits-hadits yang

dipersilisihkan dan menyelaraskan di antara hadits yang tampak saling menyelisihi

Selanjutnya upaya untuk memilahkan hadits dari khabar-khabar lainnya yang merupakan

hadits palsu maupun yang lemah terus dilanjutkan sampai dengan kurun al-Imam Bukhari

dan beberapa penyusun sunan dan lainnya Salah satu kitab yang terkenal adalah yang

6 Untuk melacak biografi periwayat hadist dapat dilihat secara lengkap dalam kitab Tahdzib al-Kamal fi Asma al-RijajKarangan al-Mizzi Bairut Dar al-Fikr dan kitab Karangan Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Muhlisin 9

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

disusun oleh Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud Kitab ini memuat 4800 hadits

terseleksi dari 50000 hadits7

Beliau sudah berkecimpung dalam bidang hadits sejak berusia belasan tahun Hal ini

diketahui mengingat pada tahun 221 H beliau sudah berada di baghdad Kemudian

mengunjungi berbagai negeri untuk memetik langsung ilmu dari sumbernya Beliau langsung

berguru selama bertahun-tahun Diantara guru-gurunya adalah Imam Ahmad bin Hambal al-

Qarsquonabi Abu Amr adh-Dhariri Abu Walid ath-Thayalisi Sulaiman bin Harb Abu Zakariya

Yahya bin Marsquoin Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb ad-Darimi Abu Ustman Sarsquoid bin

Manshur Ibnu Abi Syaibah dan lain-lain

Sebagai ahli hukum Abu Dawud pernah berkata Cukuplah manusia dengan empat

hadist yaitu Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya termasuk kebagusan

Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat tidaklah keadaan seorang

mukmin itu menjadi mukmin hingga ia ridho terhadap saudaranya apa yang ia ridho

terhadap dirinya sendiri yang halal sudah jelas dan yang harampun sudah jelas pula

sedangkan diantara keduanya adalah syubhat

Beliau menciptakan karya-karya yang bermutu baik dalam bidang fiqh ushultauhid

dan terutama hadits Kitab sunan beliaulah yang paling banyak menarik perhatian dan

merupakan salah satu diantara kompilasi hadits hukum yang paling menonjol saat ini

Tentang kualitasnya ini Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah berkata Kitab sunannya Abu Dawud

Sulaiman bin Asyrsquoats as-sijistani rahimahullah adalah kitab Islam yang topiknya tersebut

Allah telah mengkhususkan dia dengan sunannya di dalam banyak pembahasan yang bisa

menjadi hukum diantara ahli Islam maka kepadanya hendaklah para mushannif mengambil

hukum kepadanya hendaklah para muhaqqiq merasa ridho karena sesungguhnya ia telah

mengumpulkan sejumlah hadits ahkam dan menyusunnya dengan sebagus-bagus susunan

serta mengaturnya dengan sebaik-baik aturan bersama dengan kerapnya kehati-hatian

sikapnya dengan membuang sejumlah hadits dari para perawi majruhin dan dhursquoafa

Semoga Allah melimpahkan rahmat atas mereka dan mem- berikannya pula atas para

pelanjutnya

7 Fathur Rahman Ikhtisar Musthalahul Hadits (BandungAl Marsquoarif1970) hal 380

Muhlisin 10

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonaby( ( عنبي الق ة سلم م بن الله 8عبد

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Maslamah al Qorsquonaby al kharitsi abu

abdurrahman al madani al bashri (tinggal di bashrah) Ia hidup pada tabaqat 9 dari golongan

tabiit tabiin kecil beliau wafat 221 hijriah di makkah Dia banyak diriwayatkan hadistnya

oleh Imam Bukharimuslim Abu Dawud Turmudzi dan dari Imam Nasarsquoi menurut imam

Ibnu Hajar beliau ini Tsiqahahli ibadah Ibnu Muayyan dan Ibnu Madaniy mengatakan

bahwa abdullah bin Masalamah salah satu ulama yang sangat menguasai kitab al Muwatttharsquo

Menurut adz Dzahabi ia adalah seorang yang sangat alim Imam Abu Hatim mengatakan

bahwa Abdullah bin Maslamah adalah ulama yang tsiqah dan sangat khusyu dalam ibadah

Imam Abu Zarrsquoah mengatakan juga bahwa ia banyak mendapat catatan-catatan dari

Abdullah bin Maslamah Dikemukakan oleh al Mazi bahwa guru-guru beliau sangat banyak

sekali tertulis dalam kitab tahdzib al kamal lebih dari 50 orang ulama Diantaranya misalnya

adalah Ibrahim bin Said al Zuhri Usamah bin Zaid bin Aslam Hatim bin Ismail Malik bin

Anas dan lain sebagainya Murid ndashMuridnya Abdullah bin Maslamah sangat banyak sekali

diantaranya adalah Imam Bukhari Muslim dan imam Abu Dawud Ibrahim bin Harb al

Askari dan lain-lain

3 Imam Malik Bin Anas Nama lengkapnya adalam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi dengan julukan Abu

Abdillah Ia lahir pada tahun 93 H Ia menyusun kitab al Muwaththa dan dalam

penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun selama waktu itu ia menunjukan kepada

70 ahli fiqh Madinah Kitab tersebut menghimpun 100000 hadits dan yang meriwayatkan al

Muwaththarsquo lebih dari seribu orang karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya

berjumlah 30 naskah tetapi yang terkenal hanya 20 buah Dan yang paling masyur adalah

riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi9

Sejumlah lsquoUlama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh yaitu Al

Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththarsquo Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad

Darimi sebagai gantiAl Muwaththarsquo Ketika melukiskan kitab besar ini Ibn Hazm berkatardquo

Al Muwaththarsquo adalah kitab tentang fiqh dan hadits aku belum mnegetahui bandingannya8

9 Mahmud Ali FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy Chumaidy(Bandung Pustaka Setia 1998) hal 132-133

Muhlisin 11

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththarsquo tidak semuanya Musnad ada yang

Mursal mursquodlal dan munqathi Sebagian lsquoUlama menghitungnya berjumlah 600 hadits

musnad 222 hadits mursal 613 hadits mauquf 285 perkataan tabirsquoin disamping itu ada 61

hadits tanpa penyandara hanya dikatakan telah sampai kepadakurdquo dan ldquo dari orang

kepercayaanrdquo tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari

Imam Malik sendiri karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang

berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal munqathirsquo dan mursquodhal yang terdapat dalam

al Muwaththarsquo Malik

Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru) 300 dari golongan Tabirsquoin dan 600

dari tabirsquoin tabirsquoin ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nursquomain al Mujmir Zaib bin

Aslam Nafirsquo Syarik bin Abdullah az Zuhry Abi az Ziyad Sarsquoid al Maqburi dan Humaid

ath Thawil muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari

Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih

tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sarsquoid Ada yang sebaya seperti al Auzarsquoi Ats

Tsauri Sufyan bin Uyainah Al Laits bin Sarsquoad Ibnu Juraij dan Syursquobah bin Hajjaj Adapula

yang belajar darinya seperti Asy SafirsquoI Ibnu Wahb Ibnu Mahdi al Qaththan dan Abi Ishaq

An NasarsquoI berkatardquo Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar mulia dan jujur

terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik kami tidak tahu dia ada meriwayatkan

hadits dari rawi matruk kecuali Abdul Karimrdquo (Ket Abdul Karim bin Abi al Mukharif al

Basri yang menetap di Makkah karena tidak senegeri dengan Malik keadaanya tidak banyak

diketahui Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau

menambah pada matan) Sedangkan Ibnu Hayyan berkatardquo Malik adalah orang yang pertama

menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah dengan fiqh agama dan keutamaan ibadahrdquo Ia

wafat pada tahun 179 H10

4 Abi Bakar bin nafirsquoNama lengkapnya Abu Bakar bin Nafirsquo al Quraisy al Adawy al Madaniy majikan dia

adalah Abdullah bin Umar Dia hidup pada tabaqat 7 Tabiit tabiin besar beliau banyak

dinukil hadistnya oleh Imam Muslim Imam Abu Dawud Turmudzi Nasarsquoi dalam musnad

Imam Malik Ibnu hajar mengatakan bahwa beliau sangat jujur dan dapat dipercaya dalam

10 Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 1730 Tahdzib at Tahdzib 105 karya Ibnu Hajar asqalani

Muhlisin 12

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

kitab dzahabi disebutkan bahwa Imam Ahmad mengatakan tsiqah atas Abi Bakar bin Nafirsquo

Guru-gurunya adalah Salim bin Abdullah bin Umar Abi Bakar bin Muhammad bin Umar bin

Hazm Nafirsquo adalah Budak yang dibebaskan oleh Abdullah ibnu Umar Murid- murid Abi

Bakar bin Nafirsquo adalah Jarir bin HazmSulaim bin Muslim al Makky Abdul Azis bin

Muhammad Malik bin Anas dan Yahya bin Abdullah bin Salim bin Abdullah bin Umar

5 Nafirsquo bin HurmuzNafirsquo lengkapnya bernama Nafirsquo bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus)

seorang ahli fiqh Nama julukannya adalah ldquoAbu Abdillah al-Madinirdquo Abdullah bin Umar

menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafirsquo terhadap ilmu dan

selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits Ia berkata ldquoSungguh Allah

telah memberi karunia kepada kita dengan Nafirdquo Nafirsquo benar benar ikhlas dalam berkhidmat

kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafirsquo

berasal dari Naisabur sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul Adapun menurut

Yahya bin Marsquoinrdquo Nafi adalah seorang Dalam yang gagap bicarardquo

Imam Malik bin Anas termasuk murid Nafirsquo bahkan muridnya yang paling tetap

menurut an-NasarsquoI mengenai gurunya ini Imam Malik berkatardquo Apabila aku mendengan

hadits dari Nafirsquo dari Ibnu Umar aku tidak perduli lagi sekalipun aku tidak mendengarnya

dari orang lain Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah Malik

dari Nafirsquo dari Ibnu Umar Nafirsquo tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga

mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sarsquoid al-Khudri Sayyidah Aisyah dan

Sayyidah Hafshah secara Mursal Yang meriwayatkan hadits dari dia ialah Abdullah bin

Dinnar Az-Zuhri al-AuzarsquoI Ibnu Ishaq Shalin bin Kaisan dan Ibnu Juraij Ibnu Umar

sangat menyukainya ada orang yang berani membayar 30000 dinar untuk mendapatkan

Nafirsquo kemudian dimerdekakannya Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirimnya ke Mesir

dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama kepada penduduk negeri itu Ia

wafat pada tahun 117 H11

6 Abdullah bin Umar

11 Biografi Nafirsquo dalam Tahdzib al-Asmarsquo karya an-Nawawi Lihat juga Dr Subhi As-Shalih Membahas Ilmu-ilmu Hadis (Terjemahtim Pustaka Firdaus) Jakarta 2002 Hal 350

Muhlisin 13

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 6: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Secara lengkap dapat dipaparkan kutipan berikut yang termaktub di dalam kitab musnad

al jami Karangan Abi Fadlil Syayyid Abu Marsquoathi an Nuriyy wafat tahun 1401 Hijriyah Bab 5

juz 24 hal 197-198

وسلم 1 عليه الله صلى النبي عن ر عم ابن عن نافع عن

ال ق اللحى عفوا أ و وارب الش حفوا أ2 وسلم عليه الله صلى الله سول ر أن رواية أمروفي

اء بإحف اللحى اء إعف و ارب و الش 3 وفوا أ و وارب الش حفوا أ المشركين الفوا خ رواية وفي

اللحى4 حفوا أ و اللحى روا وف المشركين الفوا خ رواية وفي

ارب و الشا 5 م ف لحيته على بض ق ر اعتم و أ ج ح إذا ر عم ابن وكان

ذه أخ ل فضه ج خر أ

1 الموطأ 2725مالك نافع بن بكر أبي عن2 أحمد 4654(216و الله) عبيد عن يحيى حدثنا قال3 اري البخ حدثنا) 5892(7206و منهال بن محمد حدثنا قال

) وفي يد ز بن محمد بن عمر حدثنا يع زر بن )5893يزيد

عمر بن الله عبيد أخبرنا عبدة أخبرنا محمد حدثني قال4 مسلم 521(1153و حدثنا) المثنى بن محمد حدثنا قال

( ) أبي حدثنا نمير ابن وحدثنا ح سعيد ابن يعني يحيى

) وفي الله عبيد عن 522جميعا بن) قتيبة وحدثناه قال

) وفي نافع بن بكر أبي عن أنس بن مالك عن )523سعيد

عمر عن زريع بن يزيد حدثنا عثمان بن سهل حدثنا قال

محمد بن

Muhlisin 6

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 داود أبو 4199و القعنبي مسلمة بن الله عبد حدثنا قال

نافع بن بكر أبي عن مالك عنحدثنا 2763والترمذي 6 الخالل علي بن الحسن حدثنا قال

) وفي عمر بن الله عبيد عن نمير بن الله قال) 2764عبد

بن بكر أبي عن مالك حدثنا معن حدثنا األنصاري حدثنا

نافع 7 النسائي 8181و 116و8 الكبرى 13وفي قال سعيد بن الله عبيد أخبرنا قال

الله عبيد عن سعيد ابن هو يحيى حدثنا9 ) بن وعمر عمر بن الله وعبيد نافع بن بكر أبو ثالثتهم

فذكره) نافع عن محمدأحمد 10 ه ج خر 6456(2156أ عن) الك م دثنا ح اد م ح دثنا ح قال

عليه الله صلى الله سول ر ال ق ال ق ر عم ابن عن نافع

وسلم ارب و الش وا وحف اللحى عفوا أ نافع بن بكر أبو فيه ليس

E Skema Sanad Hadits dari teks hadist yang matannya sama

Muhlisin 7

الله رسول

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Muhlisin

نافع أبو عبد الله المدنى

8

الله عبدعمر بن

بن بكرابى نافع

الك بن من سأ

أبي بن أحمد بكر

بن قتيبةعيد س

بن الله عبدة سلم م

ΩϭΩϮΑ ϢϠδϣϡΎϣ

حبان ابن

الموطاء

بن عمر بن سعيد

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits

Perawi adalah orang yang menuturkan (meriwayatkan) hadits Dalam hal hadits Nabi

saw Yang bertindak sebagai perawi pertama adalah para sahabatnya sedangkan perawi terahir

adalah para mukharrij seperti Abu Dawud al-Turmudzi Ibnu Majah Muslim dan sebagainya

Dari sanad Imam Abu Dawud sebagai obyek penelitian urutan perawi hadits bersangkutan

adalah sebagai berikut Perawi I Abdullah bin Umar bin al Khatab perawi II Nafirsquo Abdullah al

Madani Perawi III Abu Bakar bin Nafirsquo Perawi V Imam Malik bin Anas Perawi VI Abdullah

bin Maslamah al Qarsquonabi perawi VII (mukharrij) Imam Abu Dawud

Selanjutnya penelitian hadits ini dimulai dari Imam Abu Dawud selaku perawi terakhir

dan sekaligus mukharrij kemudian diteruskan pada perawi sebelumnya dan sebelumnya lagi

sampai perawi pertama dan sekaligus sanad terakhir yang menerima hadits langsung dari Nabi

SAW Secara keseluruhan jumlah perawi hadits tentang dalil perintah berjenggot yang ada

dalam kitab sunan Abu Dawud Secara rinci biografi mereka adalah sebagai berikut6

1 Imam Abu Dawud (Periwayat Hadist)

Beliau lahir sebagai seorang ahli urusan hadits juga dalam masalah fiqh dan ushul

serta masyhur akan kewararsquoannya dan kezuhudannya Kefaqihan beliau terlihat ketika

mengkritik sejumlah hadits yang bertalian dengan hukum selain itu terlihat dalam penjelasan

bab-bab fiqih atas karyanya sebagaiman kitab Sunan Abu Dawud

Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud lahir pada tahun 202 H dan wafat pada tahun 275

H di Bashrah Sepanjang sejarah telah muncul para pakar hadist yang berusaha menggali

makna hadist dalam berbagai sudut pandang dengan metoda pendekatan dan sistem yang

berbeda sehingga dengan upaya yang sangat berharga itu mereka telah membuka jalan bagi

generasi selanjutnya guna memahami as-Sunnah dengan baik dan benar

Di samping itu mereka pun telah bersusah payah menghimpun hadits-hadits yang

dipersilisihkan dan menyelaraskan di antara hadits yang tampak saling menyelisihi

Selanjutnya upaya untuk memilahkan hadits dari khabar-khabar lainnya yang merupakan

hadits palsu maupun yang lemah terus dilanjutkan sampai dengan kurun al-Imam Bukhari

dan beberapa penyusun sunan dan lainnya Salah satu kitab yang terkenal adalah yang

6 Untuk melacak biografi periwayat hadist dapat dilihat secara lengkap dalam kitab Tahdzib al-Kamal fi Asma al-RijajKarangan al-Mizzi Bairut Dar al-Fikr dan kitab Karangan Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Muhlisin 9

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

disusun oleh Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud Kitab ini memuat 4800 hadits

terseleksi dari 50000 hadits7

Beliau sudah berkecimpung dalam bidang hadits sejak berusia belasan tahun Hal ini

diketahui mengingat pada tahun 221 H beliau sudah berada di baghdad Kemudian

mengunjungi berbagai negeri untuk memetik langsung ilmu dari sumbernya Beliau langsung

berguru selama bertahun-tahun Diantara guru-gurunya adalah Imam Ahmad bin Hambal al-

Qarsquonabi Abu Amr adh-Dhariri Abu Walid ath-Thayalisi Sulaiman bin Harb Abu Zakariya

Yahya bin Marsquoin Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb ad-Darimi Abu Ustman Sarsquoid bin

Manshur Ibnu Abi Syaibah dan lain-lain

Sebagai ahli hukum Abu Dawud pernah berkata Cukuplah manusia dengan empat

hadist yaitu Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya termasuk kebagusan

Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat tidaklah keadaan seorang

mukmin itu menjadi mukmin hingga ia ridho terhadap saudaranya apa yang ia ridho

terhadap dirinya sendiri yang halal sudah jelas dan yang harampun sudah jelas pula

sedangkan diantara keduanya adalah syubhat

Beliau menciptakan karya-karya yang bermutu baik dalam bidang fiqh ushultauhid

dan terutama hadits Kitab sunan beliaulah yang paling banyak menarik perhatian dan

merupakan salah satu diantara kompilasi hadits hukum yang paling menonjol saat ini

Tentang kualitasnya ini Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah berkata Kitab sunannya Abu Dawud

Sulaiman bin Asyrsquoats as-sijistani rahimahullah adalah kitab Islam yang topiknya tersebut

Allah telah mengkhususkan dia dengan sunannya di dalam banyak pembahasan yang bisa

menjadi hukum diantara ahli Islam maka kepadanya hendaklah para mushannif mengambil

hukum kepadanya hendaklah para muhaqqiq merasa ridho karena sesungguhnya ia telah

mengumpulkan sejumlah hadits ahkam dan menyusunnya dengan sebagus-bagus susunan

serta mengaturnya dengan sebaik-baik aturan bersama dengan kerapnya kehati-hatian

sikapnya dengan membuang sejumlah hadits dari para perawi majruhin dan dhursquoafa

Semoga Allah melimpahkan rahmat atas mereka dan mem- berikannya pula atas para

pelanjutnya

7 Fathur Rahman Ikhtisar Musthalahul Hadits (BandungAl Marsquoarif1970) hal 380

Muhlisin 10

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonaby( ( عنبي الق ة سلم م بن الله 8عبد

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Maslamah al Qorsquonaby al kharitsi abu

abdurrahman al madani al bashri (tinggal di bashrah) Ia hidup pada tabaqat 9 dari golongan

tabiit tabiin kecil beliau wafat 221 hijriah di makkah Dia banyak diriwayatkan hadistnya

oleh Imam Bukharimuslim Abu Dawud Turmudzi dan dari Imam Nasarsquoi menurut imam

Ibnu Hajar beliau ini Tsiqahahli ibadah Ibnu Muayyan dan Ibnu Madaniy mengatakan

bahwa abdullah bin Masalamah salah satu ulama yang sangat menguasai kitab al Muwatttharsquo

Menurut adz Dzahabi ia adalah seorang yang sangat alim Imam Abu Hatim mengatakan

bahwa Abdullah bin Maslamah adalah ulama yang tsiqah dan sangat khusyu dalam ibadah

Imam Abu Zarrsquoah mengatakan juga bahwa ia banyak mendapat catatan-catatan dari

Abdullah bin Maslamah Dikemukakan oleh al Mazi bahwa guru-guru beliau sangat banyak

sekali tertulis dalam kitab tahdzib al kamal lebih dari 50 orang ulama Diantaranya misalnya

adalah Ibrahim bin Said al Zuhri Usamah bin Zaid bin Aslam Hatim bin Ismail Malik bin

Anas dan lain sebagainya Murid ndashMuridnya Abdullah bin Maslamah sangat banyak sekali

diantaranya adalah Imam Bukhari Muslim dan imam Abu Dawud Ibrahim bin Harb al

Askari dan lain-lain

3 Imam Malik Bin Anas Nama lengkapnya adalam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi dengan julukan Abu

Abdillah Ia lahir pada tahun 93 H Ia menyusun kitab al Muwaththa dan dalam

penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun selama waktu itu ia menunjukan kepada

70 ahli fiqh Madinah Kitab tersebut menghimpun 100000 hadits dan yang meriwayatkan al

Muwaththarsquo lebih dari seribu orang karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya

berjumlah 30 naskah tetapi yang terkenal hanya 20 buah Dan yang paling masyur adalah

riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi9

Sejumlah lsquoUlama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh yaitu Al

Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththarsquo Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad

Darimi sebagai gantiAl Muwaththarsquo Ketika melukiskan kitab besar ini Ibn Hazm berkatardquo

Al Muwaththarsquo adalah kitab tentang fiqh dan hadits aku belum mnegetahui bandingannya8

9 Mahmud Ali FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy Chumaidy(Bandung Pustaka Setia 1998) hal 132-133

Muhlisin 11

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththarsquo tidak semuanya Musnad ada yang

Mursal mursquodlal dan munqathi Sebagian lsquoUlama menghitungnya berjumlah 600 hadits

musnad 222 hadits mursal 613 hadits mauquf 285 perkataan tabirsquoin disamping itu ada 61

hadits tanpa penyandara hanya dikatakan telah sampai kepadakurdquo dan ldquo dari orang

kepercayaanrdquo tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari

Imam Malik sendiri karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang

berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal munqathirsquo dan mursquodhal yang terdapat dalam

al Muwaththarsquo Malik

Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru) 300 dari golongan Tabirsquoin dan 600

dari tabirsquoin tabirsquoin ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nursquomain al Mujmir Zaib bin

Aslam Nafirsquo Syarik bin Abdullah az Zuhry Abi az Ziyad Sarsquoid al Maqburi dan Humaid

ath Thawil muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari

Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih

tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sarsquoid Ada yang sebaya seperti al Auzarsquoi Ats

Tsauri Sufyan bin Uyainah Al Laits bin Sarsquoad Ibnu Juraij dan Syursquobah bin Hajjaj Adapula

yang belajar darinya seperti Asy SafirsquoI Ibnu Wahb Ibnu Mahdi al Qaththan dan Abi Ishaq

An NasarsquoI berkatardquo Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar mulia dan jujur

terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik kami tidak tahu dia ada meriwayatkan

hadits dari rawi matruk kecuali Abdul Karimrdquo (Ket Abdul Karim bin Abi al Mukharif al

Basri yang menetap di Makkah karena tidak senegeri dengan Malik keadaanya tidak banyak

diketahui Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau

menambah pada matan) Sedangkan Ibnu Hayyan berkatardquo Malik adalah orang yang pertama

menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah dengan fiqh agama dan keutamaan ibadahrdquo Ia

wafat pada tahun 179 H10

4 Abi Bakar bin nafirsquoNama lengkapnya Abu Bakar bin Nafirsquo al Quraisy al Adawy al Madaniy majikan dia

adalah Abdullah bin Umar Dia hidup pada tabaqat 7 Tabiit tabiin besar beliau banyak

dinukil hadistnya oleh Imam Muslim Imam Abu Dawud Turmudzi Nasarsquoi dalam musnad

Imam Malik Ibnu hajar mengatakan bahwa beliau sangat jujur dan dapat dipercaya dalam

10 Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 1730 Tahdzib at Tahdzib 105 karya Ibnu Hajar asqalani

Muhlisin 12

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

kitab dzahabi disebutkan bahwa Imam Ahmad mengatakan tsiqah atas Abi Bakar bin Nafirsquo

Guru-gurunya adalah Salim bin Abdullah bin Umar Abi Bakar bin Muhammad bin Umar bin

Hazm Nafirsquo adalah Budak yang dibebaskan oleh Abdullah ibnu Umar Murid- murid Abi

Bakar bin Nafirsquo adalah Jarir bin HazmSulaim bin Muslim al Makky Abdul Azis bin

Muhammad Malik bin Anas dan Yahya bin Abdullah bin Salim bin Abdullah bin Umar

5 Nafirsquo bin HurmuzNafirsquo lengkapnya bernama Nafirsquo bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus)

seorang ahli fiqh Nama julukannya adalah ldquoAbu Abdillah al-Madinirdquo Abdullah bin Umar

menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafirsquo terhadap ilmu dan

selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits Ia berkata ldquoSungguh Allah

telah memberi karunia kepada kita dengan Nafirdquo Nafirsquo benar benar ikhlas dalam berkhidmat

kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafirsquo

berasal dari Naisabur sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul Adapun menurut

Yahya bin Marsquoinrdquo Nafi adalah seorang Dalam yang gagap bicarardquo

Imam Malik bin Anas termasuk murid Nafirsquo bahkan muridnya yang paling tetap

menurut an-NasarsquoI mengenai gurunya ini Imam Malik berkatardquo Apabila aku mendengan

hadits dari Nafirsquo dari Ibnu Umar aku tidak perduli lagi sekalipun aku tidak mendengarnya

dari orang lain Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah Malik

dari Nafirsquo dari Ibnu Umar Nafirsquo tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga

mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sarsquoid al-Khudri Sayyidah Aisyah dan

Sayyidah Hafshah secara Mursal Yang meriwayatkan hadits dari dia ialah Abdullah bin

Dinnar Az-Zuhri al-AuzarsquoI Ibnu Ishaq Shalin bin Kaisan dan Ibnu Juraij Ibnu Umar

sangat menyukainya ada orang yang berani membayar 30000 dinar untuk mendapatkan

Nafirsquo kemudian dimerdekakannya Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirimnya ke Mesir

dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama kepada penduduk negeri itu Ia

wafat pada tahun 117 H11

6 Abdullah bin Umar

11 Biografi Nafirsquo dalam Tahdzib al-Asmarsquo karya an-Nawawi Lihat juga Dr Subhi As-Shalih Membahas Ilmu-ilmu Hadis (Terjemahtim Pustaka Firdaus) Jakarta 2002 Hal 350

Muhlisin 13

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 7: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 داود أبو 4199و القعنبي مسلمة بن الله عبد حدثنا قال

نافع بن بكر أبي عن مالك عنحدثنا 2763والترمذي 6 الخالل علي بن الحسن حدثنا قال

) وفي عمر بن الله عبيد عن نمير بن الله قال) 2764عبد

بن بكر أبي عن مالك حدثنا معن حدثنا األنصاري حدثنا

نافع 7 النسائي 8181و 116و8 الكبرى 13وفي قال سعيد بن الله عبيد أخبرنا قال

الله عبيد عن سعيد ابن هو يحيى حدثنا9 ) بن وعمر عمر بن الله وعبيد نافع بن بكر أبو ثالثتهم

فذكره) نافع عن محمدأحمد 10 ه ج خر 6456(2156أ عن) الك م دثنا ح اد م ح دثنا ح قال

عليه الله صلى الله سول ر ال ق ال ق ر عم ابن عن نافع

وسلم ارب و الش وا وحف اللحى عفوا أ نافع بن بكر أبو فيه ليس

E Skema Sanad Hadits dari teks hadist yang matannya sama

Muhlisin 7

الله رسول

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Muhlisin

نافع أبو عبد الله المدنى

8

الله عبدعمر بن

بن بكرابى نافع

الك بن من سأ

أبي بن أحمد بكر

بن قتيبةعيد س

بن الله عبدة سلم م

ΩϭΩϮΑ ϢϠδϣϡΎϣ

حبان ابن

الموطاء

بن عمر بن سعيد

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits

Perawi adalah orang yang menuturkan (meriwayatkan) hadits Dalam hal hadits Nabi

saw Yang bertindak sebagai perawi pertama adalah para sahabatnya sedangkan perawi terahir

adalah para mukharrij seperti Abu Dawud al-Turmudzi Ibnu Majah Muslim dan sebagainya

Dari sanad Imam Abu Dawud sebagai obyek penelitian urutan perawi hadits bersangkutan

adalah sebagai berikut Perawi I Abdullah bin Umar bin al Khatab perawi II Nafirsquo Abdullah al

Madani Perawi III Abu Bakar bin Nafirsquo Perawi V Imam Malik bin Anas Perawi VI Abdullah

bin Maslamah al Qarsquonabi perawi VII (mukharrij) Imam Abu Dawud

Selanjutnya penelitian hadits ini dimulai dari Imam Abu Dawud selaku perawi terakhir

dan sekaligus mukharrij kemudian diteruskan pada perawi sebelumnya dan sebelumnya lagi

sampai perawi pertama dan sekaligus sanad terakhir yang menerima hadits langsung dari Nabi

SAW Secara keseluruhan jumlah perawi hadits tentang dalil perintah berjenggot yang ada

dalam kitab sunan Abu Dawud Secara rinci biografi mereka adalah sebagai berikut6

1 Imam Abu Dawud (Periwayat Hadist)

Beliau lahir sebagai seorang ahli urusan hadits juga dalam masalah fiqh dan ushul

serta masyhur akan kewararsquoannya dan kezuhudannya Kefaqihan beliau terlihat ketika

mengkritik sejumlah hadits yang bertalian dengan hukum selain itu terlihat dalam penjelasan

bab-bab fiqih atas karyanya sebagaiman kitab Sunan Abu Dawud

Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud lahir pada tahun 202 H dan wafat pada tahun 275

H di Bashrah Sepanjang sejarah telah muncul para pakar hadist yang berusaha menggali

makna hadist dalam berbagai sudut pandang dengan metoda pendekatan dan sistem yang

berbeda sehingga dengan upaya yang sangat berharga itu mereka telah membuka jalan bagi

generasi selanjutnya guna memahami as-Sunnah dengan baik dan benar

Di samping itu mereka pun telah bersusah payah menghimpun hadits-hadits yang

dipersilisihkan dan menyelaraskan di antara hadits yang tampak saling menyelisihi

Selanjutnya upaya untuk memilahkan hadits dari khabar-khabar lainnya yang merupakan

hadits palsu maupun yang lemah terus dilanjutkan sampai dengan kurun al-Imam Bukhari

dan beberapa penyusun sunan dan lainnya Salah satu kitab yang terkenal adalah yang

6 Untuk melacak biografi periwayat hadist dapat dilihat secara lengkap dalam kitab Tahdzib al-Kamal fi Asma al-RijajKarangan al-Mizzi Bairut Dar al-Fikr dan kitab Karangan Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Muhlisin 9

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

disusun oleh Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud Kitab ini memuat 4800 hadits

terseleksi dari 50000 hadits7

Beliau sudah berkecimpung dalam bidang hadits sejak berusia belasan tahun Hal ini

diketahui mengingat pada tahun 221 H beliau sudah berada di baghdad Kemudian

mengunjungi berbagai negeri untuk memetik langsung ilmu dari sumbernya Beliau langsung

berguru selama bertahun-tahun Diantara guru-gurunya adalah Imam Ahmad bin Hambal al-

Qarsquonabi Abu Amr adh-Dhariri Abu Walid ath-Thayalisi Sulaiman bin Harb Abu Zakariya

Yahya bin Marsquoin Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb ad-Darimi Abu Ustman Sarsquoid bin

Manshur Ibnu Abi Syaibah dan lain-lain

Sebagai ahli hukum Abu Dawud pernah berkata Cukuplah manusia dengan empat

hadist yaitu Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya termasuk kebagusan

Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat tidaklah keadaan seorang

mukmin itu menjadi mukmin hingga ia ridho terhadap saudaranya apa yang ia ridho

terhadap dirinya sendiri yang halal sudah jelas dan yang harampun sudah jelas pula

sedangkan diantara keduanya adalah syubhat

Beliau menciptakan karya-karya yang bermutu baik dalam bidang fiqh ushultauhid

dan terutama hadits Kitab sunan beliaulah yang paling banyak menarik perhatian dan

merupakan salah satu diantara kompilasi hadits hukum yang paling menonjol saat ini

Tentang kualitasnya ini Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah berkata Kitab sunannya Abu Dawud

Sulaiman bin Asyrsquoats as-sijistani rahimahullah adalah kitab Islam yang topiknya tersebut

Allah telah mengkhususkan dia dengan sunannya di dalam banyak pembahasan yang bisa

menjadi hukum diantara ahli Islam maka kepadanya hendaklah para mushannif mengambil

hukum kepadanya hendaklah para muhaqqiq merasa ridho karena sesungguhnya ia telah

mengumpulkan sejumlah hadits ahkam dan menyusunnya dengan sebagus-bagus susunan

serta mengaturnya dengan sebaik-baik aturan bersama dengan kerapnya kehati-hatian

sikapnya dengan membuang sejumlah hadits dari para perawi majruhin dan dhursquoafa

Semoga Allah melimpahkan rahmat atas mereka dan mem- berikannya pula atas para

pelanjutnya

7 Fathur Rahman Ikhtisar Musthalahul Hadits (BandungAl Marsquoarif1970) hal 380

Muhlisin 10

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonaby( ( عنبي الق ة سلم م بن الله 8عبد

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Maslamah al Qorsquonaby al kharitsi abu

abdurrahman al madani al bashri (tinggal di bashrah) Ia hidup pada tabaqat 9 dari golongan

tabiit tabiin kecil beliau wafat 221 hijriah di makkah Dia banyak diriwayatkan hadistnya

oleh Imam Bukharimuslim Abu Dawud Turmudzi dan dari Imam Nasarsquoi menurut imam

Ibnu Hajar beliau ini Tsiqahahli ibadah Ibnu Muayyan dan Ibnu Madaniy mengatakan

bahwa abdullah bin Masalamah salah satu ulama yang sangat menguasai kitab al Muwatttharsquo

Menurut adz Dzahabi ia adalah seorang yang sangat alim Imam Abu Hatim mengatakan

bahwa Abdullah bin Maslamah adalah ulama yang tsiqah dan sangat khusyu dalam ibadah

Imam Abu Zarrsquoah mengatakan juga bahwa ia banyak mendapat catatan-catatan dari

Abdullah bin Maslamah Dikemukakan oleh al Mazi bahwa guru-guru beliau sangat banyak

sekali tertulis dalam kitab tahdzib al kamal lebih dari 50 orang ulama Diantaranya misalnya

adalah Ibrahim bin Said al Zuhri Usamah bin Zaid bin Aslam Hatim bin Ismail Malik bin

Anas dan lain sebagainya Murid ndashMuridnya Abdullah bin Maslamah sangat banyak sekali

diantaranya adalah Imam Bukhari Muslim dan imam Abu Dawud Ibrahim bin Harb al

Askari dan lain-lain

3 Imam Malik Bin Anas Nama lengkapnya adalam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi dengan julukan Abu

Abdillah Ia lahir pada tahun 93 H Ia menyusun kitab al Muwaththa dan dalam

penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun selama waktu itu ia menunjukan kepada

70 ahli fiqh Madinah Kitab tersebut menghimpun 100000 hadits dan yang meriwayatkan al

Muwaththarsquo lebih dari seribu orang karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya

berjumlah 30 naskah tetapi yang terkenal hanya 20 buah Dan yang paling masyur adalah

riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi9

Sejumlah lsquoUlama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh yaitu Al

Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththarsquo Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad

Darimi sebagai gantiAl Muwaththarsquo Ketika melukiskan kitab besar ini Ibn Hazm berkatardquo

Al Muwaththarsquo adalah kitab tentang fiqh dan hadits aku belum mnegetahui bandingannya8

9 Mahmud Ali FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy Chumaidy(Bandung Pustaka Setia 1998) hal 132-133

Muhlisin 11

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththarsquo tidak semuanya Musnad ada yang

Mursal mursquodlal dan munqathi Sebagian lsquoUlama menghitungnya berjumlah 600 hadits

musnad 222 hadits mursal 613 hadits mauquf 285 perkataan tabirsquoin disamping itu ada 61

hadits tanpa penyandara hanya dikatakan telah sampai kepadakurdquo dan ldquo dari orang

kepercayaanrdquo tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari

Imam Malik sendiri karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang

berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal munqathirsquo dan mursquodhal yang terdapat dalam

al Muwaththarsquo Malik

Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru) 300 dari golongan Tabirsquoin dan 600

dari tabirsquoin tabirsquoin ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nursquomain al Mujmir Zaib bin

Aslam Nafirsquo Syarik bin Abdullah az Zuhry Abi az Ziyad Sarsquoid al Maqburi dan Humaid

ath Thawil muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari

Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih

tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sarsquoid Ada yang sebaya seperti al Auzarsquoi Ats

Tsauri Sufyan bin Uyainah Al Laits bin Sarsquoad Ibnu Juraij dan Syursquobah bin Hajjaj Adapula

yang belajar darinya seperti Asy SafirsquoI Ibnu Wahb Ibnu Mahdi al Qaththan dan Abi Ishaq

An NasarsquoI berkatardquo Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar mulia dan jujur

terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik kami tidak tahu dia ada meriwayatkan

hadits dari rawi matruk kecuali Abdul Karimrdquo (Ket Abdul Karim bin Abi al Mukharif al

Basri yang menetap di Makkah karena tidak senegeri dengan Malik keadaanya tidak banyak

diketahui Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau

menambah pada matan) Sedangkan Ibnu Hayyan berkatardquo Malik adalah orang yang pertama

menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah dengan fiqh agama dan keutamaan ibadahrdquo Ia

wafat pada tahun 179 H10

4 Abi Bakar bin nafirsquoNama lengkapnya Abu Bakar bin Nafirsquo al Quraisy al Adawy al Madaniy majikan dia

adalah Abdullah bin Umar Dia hidup pada tabaqat 7 Tabiit tabiin besar beliau banyak

dinukil hadistnya oleh Imam Muslim Imam Abu Dawud Turmudzi Nasarsquoi dalam musnad

Imam Malik Ibnu hajar mengatakan bahwa beliau sangat jujur dan dapat dipercaya dalam

10 Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 1730 Tahdzib at Tahdzib 105 karya Ibnu Hajar asqalani

Muhlisin 12

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

kitab dzahabi disebutkan bahwa Imam Ahmad mengatakan tsiqah atas Abi Bakar bin Nafirsquo

Guru-gurunya adalah Salim bin Abdullah bin Umar Abi Bakar bin Muhammad bin Umar bin

Hazm Nafirsquo adalah Budak yang dibebaskan oleh Abdullah ibnu Umar Murid- murid Abi

Bakar bin Nafirsquo adalah Jarir bin HazmSulaim bin Muslim al Makky Abdul Azis bin

Muhammad Malik bin Anas dan Yahya bin Abdullah bin Salim bin Abdullah bin Umar

5 Nafirsquo bin HurmuzNafirsquo lengkapnya bernama Nafirsquo bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus)

seorang ahli fiqh Nama julukannya adalah ldquoAbu Abdillah al-Madinirdquo Abdullah bin Umar

menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafirsquo terhadap ilmu dan

selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits Ia berkata ldquoSungguh Allah

telah memberi karunia kepada kita dengan Nafirdquo Nafirsquo benar benar ikhlas dalam berkhidmat

kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafirsquo

berasal dari Naisabur sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul Adapun menurut

Yahya bin Marsquoinrdquo Nafi adalah seorang Dalam yang gagap bicarardquo

Imam Malik bin Anas termasuk murid Nafirsquo bahkan muridnya yang paling tetap

menurut an-NasarsquoI mengenai gurunya ini Imam Malik berkatardquo Apabila aku mendengan

hadits dari Nafirsquo dari Ibnu Umar aku tidak perduli lagi sekalipun aku tidak mendengarnya

dari orang lain Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah Malik

dari Nafirsquo dari Ibnu Umar Nafirsquo tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga

mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sarsquoid al-Khudri Sayyidah Aisyah dan

Sayyidah Hafshah secara Mursal Yang meriwayatkan hadits dari dia ialah Abdullah bin

Dinnar Az-Zuhri al-AuzarsquoI Ibnu Ishaq Shalin bin Kaisan dan Ibnu Juraij Ibnu Umar

sangat menyukainya ada orang yang berani membayar 30000 dinar untuk mendapatkan

Nafirsquo kemudian dimerdekakannya Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirimnya ke Mesir

dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama kepada penduduk negeri itu Ia

wafat pada tahun 117 H11

6 Abdullah bin Umar

11 Biografi Nafirsquo dalam Tahdzib al-Asmarsquo karya an-Nawawi Lihat juga Dr Subhi As-Shalih Membahas Ilmu-ilmu Hadis (Terjemahtim Pustaka Firdaus) Jakarta 2002 Hal 350

Muhlisin 13

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 8: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Muhlisin

نافع أبو عبد الله المدنى

8

الله عبدعمر بن

بن بكرابى نافع

الك بن من سأ

أبي بن أحمد بكر

بن قتيبةعيد س

بن الله عبدة سلم م

ΩϭΩϮΑ ϢϠδϣϡΎϣ

حبان ابن

الموطاء

بن عمر بن سعيد

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits

Perawi adalah orang yang menuturkan (meriwayatkan) hadits Dalam hal hadits Nabi

saw Yang bertindak sebagai perawi pertama adalah para sahabatnya sedangkan perawi terahir

adalah para mukharrij seperti Abu Dawud al-Turmudzi Ibnu Majah Muslim dan sebagainya

Dari sanad Imam Abu Dawud sebagai obyek penelitian urutan perawi hadits bersangkutan

adalah sebagai berikut Perawi I Abdullah bin Umar bin al Khatab perawi II Nafirsquo Abdullah al

Madani Perawi III Abu Bakar bin Nafirsquo Perawi V Imam Malik bin Anas Perawi VI Abdullah

bin Maslamah al Qarsquonabi perawi VII (mukharrij) Imam Abu Dawud

Selanjutnya penelitian hadits ini dimulai dari Imam Abu Dawud selaku perawi terakhir

dan sekaligus mukharrij kemudian diteruskan pada perawi sebelumnya dan sebelumnya lagi

sampai perawi pertama dan sekaligus sanad terakhir yang menerima hadits langsung dari Nabi

SAW Secara keseluruhan jumlah perawi hadits tentang dalil perintah berjenggot yang ada

dalam kitab sunan Abu Dawud Secara rinci biografi mereka adalah sebagai berikut6

1 Imam Abu Dawud (Periwayat Hadist)

Beliau lahir sebagai seorang ahli urusan hadits juga dalam masalah fiqh dan ushul

serta masyhur akan kewararsquoannya dan kezuhudannya Kefaqihan beliau terlihat ketika

mengkritik sejumlah hadits yang bertalian dengan hukum selain itu terlihat dalam penjelasan

bab-bab fiqih atas karyanya sebagaiman kitab Sunan Abu Dawud

Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud lahir pada tahun 202 H dan wafat pada tahun 275

H di Bashrah Sepanjang sejarah telah muncul para pakar hadist yang berusaha menggali

makna hadist dalam berbagai sudut pandang dengan metoda pendekatan dan sistem yang

berbeda sehingga dengan upaya yang sangat berharga itu mereka telah membuka jalan bagi

generasi selanjutnya guna memahami as-Sunnah dengan baik dan benar

Di samping itu mereka pun telah bersusah payah menghimpun hadits-hadits yang

dipersilisihkan dan menyelaraskan di antara hadits yang tampak saling menyelisihi

Selanjutnya upaya untuk memilahkan hadits dari khabar-khabar lainnya yang merupakan

hadits palsu maupun yang lemah terus dilanjutkan sampai dengan kurun al-Imam Bukhari

dan beberapa penyusun sunan dan lainnya Salah satu kitab yang terkenal adalah yang

6 Untuk melacak biografi periwayat hadist dapat dilihat secara lengkap dalam kitab Tahdzib al-Kamal fi Asma al-RijajKarangan al-Mizzi Bairut Dar al-Fikr dan kitab Karangan Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Muhlisin 9

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

disusun oleh Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud Kitab ini memuat 4800 hadits

terseleksi dari 50000 hadits7

Beliau sudah berkecimpung dalam bidang hadits sejak berusia belasan tahun Hal ini

diketahui mengingat pada tahun 221 H beliau sudah berada di baghdad Kemudian

mengunjungi berbagai negeri untuk memetik langsung ilmu dari sumbernya Beliau langsung

berguru selama bertahun-tahun Diantara guru-gurunya adalah Imam Ahmad bin Hambal al-

Qarsquonabi Abu Amr adh-Dhariri Abu Walid ath-Thayalisi Sulaiman bin Harb Abu Zakariya

Yahya bin Marsquoin Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb ad-Darimi Abu Ustman Sarsquoid bin

Manshur Ibnu Abi Syaibah dan lain-lain

Sebagai ahli hukum Abu Dawud pernah berkata Cukuplah manusia dengan empat

hadist yaitu Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya termasuk kebagusan

Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat tidaklah keadaan seorang

mukmin itu menjadi mukmin hingga ia ridho terhadap saudaranya apa yang ia ridho

terhadap dirinya sendiri yang halal sudah jelas dan yang harampun sudah jelas pula

sedangkan diantara keduanya adalah syubhat

Beliau menciptakan karya-karya yang bermutu baik dalam bidang fiqh ushultauhid

dan terutama hadits Kitab sunan beliaulah yang paling banyak menarik perhatian dan

merupakan salah satu diantara kompilasi hadits hukum yang paling menonjol saat ini

Tentang kualitasnya ini Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah berkata Kitab sunannya Abu Dawud

Sulaiman bin Asyrsquoats as-sijistani rahimahullah adalah kitab Islam yang topiknya tersebut

Allah telah mengkhususkan dia dengan sunannya di dalam banyak pembahasan yang bisa

menjadi hukum diantara ahli Islam maka kepadanya hendaklah para mushannif mengambil

hukum kepadanya hendaklah para muhaqqiq merasa ridho karena sesungguhnya ia telah

mengumpulkan sejumlah hadits ahkam dan menyusunnya dengan sebagus-bagus susunan

serta mengaturnya dengan sebaik-baik aturan bersama dengan kerapnya kehati-hatian

sikapnya dengan membuang sejumlah hadits dari para perawi majruhin dan dhursquoafa

Semoga Allah melimpahkan rahmat atas mereka dan mem- berikannya pula atas para

pelanjutnya

7 Fathur Rahman Ikhtisar Musthalahul Hadits (BandungAl Marsquoarif1970) hal 380

Muhlisin 10

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonaby( ( عنبي الق ة سلم م بن الله 8عبد

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Maslamah al Qorsquonaby al kharitsi abu

abdurrahman al madani al bashri (tinggal di bashrah) Ia hidup pada tabaqat 9 dari golongan

tabiit tabiin kecil beliau wafat 221 hijriah di makkah Dia banyak diriwayatkan hadistnya

oleh Imam Bukharimuslim Abu Dawud Turmudzi dan dari Imam Nasarsquoi menurut imam

Ibnu Hajar beliau ini Tsiqahahli ibadah Ibnu Muayyan dan Ibnu Madaniy mengatakan

bahwa abdullah bin Masalamah salah satu ulama yang sangat menguasai kitab al Muwatttharsquo

Menurut adz Dzahabi ia adalah seorang yang sangat alim Imam Abu Hatim mengatakan

bahwa Abdullah bin Maslamah adalah ulama yang tsiqah dan sangat khusyu dalam ibadah

Imam Abu Zarrsquoah mengatakan juga bahwa ia banyak mendapat catatan-catatan dari

Abdullah bin Maslamah Dikemukakan oleh al Mazi bahwa guru-guru beliau sangat banyak

sekali tertulis dalam kitab tahdzib al kamal lebih dari 50 orang ulama Diantaranya misalnya

adalah Ibrahim bin Said al Zuhri Usamah bin Zaid bin Aslam Hatim bin Ismail Malik bin

Anas dan lain sebagainya Murid ndashMuridnya Abdullah bin Maslamah sangat banyak sekali

diantaranya adalah Imam Bukhari Muslim dan imam Abu Dawud Ibrahim bin Harb al

Askari dan lain-lain

3 Imam Malik Bin Anas Nama lengkapnya adalam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi dengan julukan Abu

Abdillah Ia lahir pada tahun 93 H Ia menyusun kitab al Muwaththa dan dalam

penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun selama waktu itu ia menunjukan kepada

70 ahli fiqh Madinah Kitab tersebut menghimpun 100000 hadits dan yang meriwayatkan al

Muwaththarsquo lebih dari seribu orang karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya

berjumlah 30 naskah tetapi yang terkenal hanya 20 buah Dan yang paling masyur adalah

riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi9

Sejumlah lsquoUlama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh yaitu Al

Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththarsquo Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad

Darimi sebagai gantiAl Muwaththarsquo Ketika melukiskan kitab besar ini Ibn Hazm berkatardquo

Al Muwaththarsquo adalah kitab tentang fiqh dan hadits aku belum mnegetahui bandingannya8

9 Mahmud Ali FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy Chumaidy(Bandung Pustaka Setia 1998) hal 132-133

Muhlisin 11

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththarsquo tidak semuanya Musnad ada yang

Mursal mursquodlal dan munqathi Sebagian lsquoUlama menghitungnya berjumlah 600 hadits

musnad 222 hadits mursal 613 hadits mauquf 285 perkataan tabirsquoin disamping itu ada 61

hadits tanpa penyandara hanya dikatakan telah sampai kepadakurdquo dan ldquo dari orang

kepercayaanrdquo tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari

Imam Malik sendiri karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang

berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal munqathirsquo dan mursquodhal yang terdapat dalam

al Muwaththarsquo Malik

Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru) 300 dari golongan Tabirsquoin dan 600

dari tabirsquoin tabirsquoin ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nursquomain al Mujmir Zaib bin

Aslam Nafirsquo Syarik bin Abdullah az Zuhry Abi az Ziyad Sarsquoid al Maqburi dan Humaid

ath Thawil muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari

Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih

tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sarsquoid Ada yang sebaya seperti al Auzarsquoi Ats

Tsauri Sufyan bin Uyainah Al Laits bin Sarsquoad Ibnu Juraij dan Syursquobah bin Hajjaj Adapula

yang belajar darinya seperti Asy SafirsquoI Ibnu Wahb Ibnu Mahdi al Qaththan dan Abi Ishaq

An NasarsquoI berkatardquo Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar mulia dan jujur

terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik kami tidak tahu dia ada meriwayatkan

hadits dari rawi matruk kecuali Abdul Karimrdquo (Ket Abdul Karim bin Abi al Mukharif al

Basri yang menetap di Makkah karena tidak senegeri dengan Malik keadaanya tidak banyak

diketahui Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau

menambah pada matan) Sedangkan Ibnu Hayyan berkatardquo Malik adalah orang yang pertama

menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah dengan fiqh agama dan keutamaan ibadahrdquo Ia

wafat pada tahun 179 H10

4 Abi Bakar bin nafirsquoNama lengkapnya Abu Bakar bin Nafirsquo al Quraisy al Adawy al Madaniy majikan dia

adalah Abdullah bin Umar Dia hidup pada tabaqat 7 Tabiit tabiin besar beliau banyak

dinukil hadistnya oleh Imam Muslim Imam Abu Dawud Turmudzi Nasarsquoi dalam musnad

Imam Malik Ibnu hajar mengatakan bahwa beliau sangat jujur dan dapat dipercaya dalam

10 Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 1730 Tahdzib at Tahdzib 105 karya Ibnu Hajar asqalani

Muhlisin 12

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

kitab dzahabi disebutkan bahwa Imam Ahmad mengatakan tsiqah atas Abi Bakar bin Nafirsquo

Guru-gurunya adalah Salim bin Abdullah bin Umar Abi Bakar bin Muhammad bin Umar bin

Hazm Nafirsquo adalah Budak yang dibebaskan oleh Abdullah ibnu Umar Murid- murid Abi

Bakar bin Nafirsquo adalah Jarir bin HazmSulaim bin Muslim al Makky Abdul Azis bin

Muhammad Malik bin Anas dan Yahya bin Abdullah bin Salim bin Abdullah bin Umar

5 Nafirsquo bin HurmuzNafirsquo lengkapnya bernama Nafirsquo bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus)

seorang ahli fiqh Nama julukannya adalah ldquoAbu Abdillah al-Madinirdquo Abdullah bin Umar

menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafirsquo terhadap ilmu dan

selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits Ia berkata ldquoSungguh Allah

telah memberi karunia kepada kita dengan Nafirdquo Nafirsquo benar benar ikhlas dalam berkhidmat

kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafirsquo

berasal dari Naisabur sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul Adapun menurut

Yahya bin Marsquoinrdquo Nafi adalah seorang Dalam yang gagap bicarardquo

Imam Malik bin Anas termasuk murid Nafirsquo bahkan muridnya yang paling tetap

menurut an-NasarsquoI mengenai gurunya ini Imam Malik berkatardquo Apabila aku mendengan

hadits dari Nafirsquo dari Ibnu Umar aku tidak perduli lagi sekalipun aku tidak mendengarnya

dari orang lain Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah Malik

dari Nafirsquo dari Ibnu Umar Nafirsquo tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga

mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sarsquoid al-Khudri Sayyidah Aisyah dan

Sayyidah Hafshah secara Mursal Yang meriwayatkan hadits dari dia ialah Abdullah bin

Dinnar Az-Zuhri al-AuzarsquoI Ibnu Ishaq Shalin bin Kaisan dan Ibnu Juraij Ibnu Umar

sangat menyukainya ada orang yang berani membayar 30000 dinar untuk mendapatkan

Nafirsquo kemudian dimerdekakannya Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirimnya ke Mesir

dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama kepada penduduk negeri itu Ia

wafat pada tahun 117 H11

6 Abdullah bin Umar

11 Biografi Nafirsquo dalam Tahdzib al-Asmarsquo karya an-Nawawi Lihat juga Dr Subhi As-Shalih Membahas Ilmu-ilmu Hadis (Terjemahtim Pustaka Firdaus) Jakarta 2002 Hal 350

Muhlisin 13

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 9: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits

Perawi adalah orang yang menuturkan (meriwayatkan) hadits Dalam hal hadits Nabi

saw Yang bertindak sebagai perawi pertama adalah para sahabatnya sedangkan perawi terahir

adalah para mukharrij seperti Abu Dawud al-Turmudzi Ibnu Majah Muslim dan sebagainya

Dari sanad Imam Abu Dawud sebagai obyek penelitian urutan perawi hadits bersangkutan

adalah sebagai berikut Perawi I Abdullah bin Umar bin al Khatab perawi II Nafirsquo Abdullah al

Madani Perawi III Abu Bakar bin Nafirsquo Perawi V Imam Malik bin Anas Perawi VI Abdullah

bin Maslamah al Qarsquonabi perawi VII (mukharrij) Imam Abu Dawud

Selanjutnya penelitian hadits ini dimulai dari Imam Abu Dawud selaku perawi terakhir

dan sekaligus mukharrij kemudian diteruskan pada perawi sebelumnya dan sebelumnya lagi

sampai perawi pertama dan sekaligus sanad terakhir yang menerima hadits langsung dari Nabi

SAW Secara keseluruhan jumlah perawi hadits tentang dalil perintah berjenggot yang ada

dalam kitab sunan Abu Dawud Secara rinci biografi mereka adalah sebagai berikut6

1 Imam Abu Dawud (Periwayat Hadist)

Beliau lahir sebagai seorang ahli urusan hadits juga dalam masalah fiqh dan ushul

serta masyhur akan kewararsquoannya dan kezuhudannya Kefaqihan beliau terlihat ketika

mengkritik sejumlah hadits yang bertalian dengan hukum selain itu terlihat dalam penjelasan

bab-bab fiqih atas karyanya sebagaiman kitab Sunan Abu Dawud

Al-Imam al-Muhaddist Abu Dawud lahir pada tahun 202 H dan wafat pada tahun 275

H di Bashrah Sepanjang sejarah telah muncul para pakar hadist yang berusaha menggali

makna hadist dalam berbagai sudut pandang dengan metoda pendekatan dan sistem yang

berbeda sehingga dengan upaya yang sangat berharga itu mereka telah membuka jalan bagi

generasi selanjutnya guna memahami as-Sunnah dengan baik dan benar

Di samping itu mereka pun telah bersusah payah menghimpun hadits-hadits yang

dipersilisihkan dan menyelaraskan di antara hadits yang tampak saling menyelisihi

Selanjutnya upaya untuk memilahkan hadits dari khabar-khabar lainnya yang merupakan

hadits palsu maupun yang lemah terus dilanjutkan sampai dengan kurun al-Imam Bukhari

dan beberapa penyusun sunan dan lainnya Salah satu kitab yang terkenal adalah yang

6 Untuk melacak biografi periwayat hadist dapat dilihat secara lengkap dalam kitab Tahdzib al-Kamal fi Asma al-RijajKarangan al-Mizzi Bairut Dar al-Fikr dan kitab Karangan Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Muhlisin 9

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

disusun oleh Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud Kitab ini memuat 4800 hadits

terseleksi dari 50000 hadits7

Beliau sudah berkecimpung dalam bidang hadits sejak berusia belasan tahun Hal ini

diketahui mengingat pada tahun 221 H beliau sudah berada di baghdad Kemudian

mengunjungi berbagai negeri untuk memetik langsung ilmu dari sumbernya Beliau langsung

berguru selama bertahun-tahun Diantara guru-gurunya adalah Imam Ahmad bin Hambal al-

Qarsquonabi Abu Amr adh-Dhariri Abu Walid ath-Thayalisi Sulaiman bin Harb Abu Zakariya

Yahya bin Marsquoin Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb ad-Darimi Abu Ustman Sarsquoid bin

Manshur Ibnu Abi Syaibah dan lain-lain

Sebagai ahli hukum Abu Dawud pernah berkata Cukuplah manusia dengan empat

hadist yaitu Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya termasuk kebagusan

Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat tidaklah keadaan seorang

mukmin itu menjadi mukmin hingga ia ridho terhadap saudaranya apa yang ia ridho

terhadap dirinya sendiri yang halal sudah jelas dan yang harampun sudah jelas pula

sedangkan diantara keduanya adalah syubhat

Beliau menciptakan karya-karya yang bermutu baik dalam bidang fiqh ushultauhid

dan terutama hadits Kitab sunan beliaulah yang paling banyak menarik perhatian dan

merupakan salah satu diantara kompilasi hadits hukum yang paling menonjol saat ini

Tentang kualitasnya ini Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah berkata Kitab sunannya Abu Dawud

Sulaiman bin Asyrsquoats as-sijistani rahimahullah adalah kitab Islam yang topiknya tersebut

Allah telah mengkhususkan dia dengan sunannya di dalam banyak pembahasan yang bisa

menjadi hukum diantara ahli Islam maka kepadanya hendaklah para mushannif mengambil

hukum kepadanya hendaklah para muhaqqiq merasa ridho karena sesungguhnya ia telah

mengumpulkan sejumlah hadits ahkam dan menyusunnya dengan sebagus-bagus susunan

serta mengaturnya dengan sebaik-baik aturan bersama dengan kerapnya kehati-hatian

sikapnya dengan membuang sejumlah hadits dari para perawi majruhin dan dhursquoafa

Semoga Allah melimpahkan rahmat atas mereka dan mem- berikannya pula atas para

pelanjutnya

7 Fathur Rahman Ikhtisar Musthalahul Hadits (BandungAl Marsquoarif1970) hal 380

Muhlisin 10

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonaby( ( عنبي الق ة سلم م بن الله 8عبد

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Maslamah al Qorsquonaby al kharitsi abu

abdurrahman al madani al bashri (tinggal di bashrah) Ia hidup pada tabaqat 9 dari golongan

tabiit tabiin kecil beliau wafat 221 hijriah di makkah Dia banyak diriwayatkan hadistnya

oleh Imam Bukharimuslim Abu Dawud Turmudzi dan dari Imam Nasarsquoi menurut imam

Ibnu Hajar beliau ini Tsiqahahli ibadah Ibnu Muayyan dan Ibnu Madaniy mengatakan

bahwa abdullah bin Masalamah salah satu ulama yang sangat menguasai kitab al Muwatttharsquo

Menurut adz Dzahabi ia adalah seorang yang sangat alim Imam Abu Hatim mengatakan

bahwa Abdullah bin Maslamah adalah ulama yang tsiqah dan sangat khusyu dalam ibadah

Imam Abu Zarrsquoah mengatakan juga bahwa ia banyak mendapat catatan-catatan dari

Abdullah bin Maslamah Dikemukakan oleh al Mazi bahwa guru-guru beliau sangat banyak

sekali tertulis dalam kitab tahdzib al kamal lebih dari 50 orang ulama Diantaranya misalnya

adalah Ibrahim bin Said al Zuhri Usamah bin Zaid bin Aslam Hatim bin Ismail Malik bin

Anas dan lain sebagainya Murid ndashMuridnya Abdullah bin Maslamah sangat banyak sekali

diantaranya adalah Imam Bukhari Muslim dan imam Abu Dawud Ibrahim bin Harb al

Askari dan lain-lain

3 Imam Malik Bin Anas Nama lengkapnya adalam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi dengan julukan Abu

Abdillah Ia lahir pada tahun 93 H Ia menyusun kitab al Muwaththa dan dalam

penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun selama waktu itu ia menunjukan kepada

70 ahli fiqh Madinah Kitab tersebut menghimpun 100000 hadits dan yang meriwayatkan al

Muwaththarsquo lebih dari seribu orang karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya

berjumlah 30 naskah tetapi yang terkenal hanya 20 buah Dan yang paling masyur adalah

riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi9

Sejumlah lsquoUlama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh yaitu Al

Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththarsquo Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad

Darimi sebagai gantiAl Muwaththarsquo Ketika melukiskan kitab besar ini Ibn Hazm berkatardquo

Al Muwaththarsquo adalah kitab tentang fiqh dan hadits aku belum mnegetahui bandingannya8

9 Mahmud Ali FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy Chumaidy(Bandung Pustaka Setia 1998) hal 132-133

Muhlisin 11

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththarsquo tidak semuanya Musnad ada yang

Mursal mursquodlal dan munqathi Sebagian lsquoUlama menghitungnya berjumlah 600 hadits

musnad 222 hadits mursal 613 hadits mauquf 285 perkataan tabirsquoin disamping itu ada 61

hadits tanpa penyandara hanya dikatakan telah sampai kepadakurdquo dan ldquo dari orang

kepercayaanrdquo tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari

Imam Malik sendiri karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang

berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal munqathirsquo dan mursquodhal yang terdapat dalam

al Muwaththarsquo Malik

Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru) 300 dari golongan Tabirsquoin dan 600

dari tabirsquoin tabirsquoin ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nursquomain al Mujmir Zaib bin

Aslam Nafirsquo Syarik bin Abdullah az Zuhry Abi az Ziyad Sarsquoid al Maqburi dan Humaid

ath Thawil muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari

Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih

tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sarsquoid Ada yang sebaya seperti al Auzarsquoi Ats

Tsauri Sufyan bin Uyainah Al Laits bin Sarsquoad Ibnu Juraij dan Syursquobah bin Hajjaj Adapula

yang belajar darinya seperti Asy SafirsquoI Ibnu Wahb Ibnu Mahdi al Qaththan dan Abi Ishaq

An NasarsquoI berkatardquo Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar mulia dan jujur

terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik kami tidak tahu dia ada meriwayatkan

hadits dari rawi matruk kecuali Abdul Karimrdquo (Ket Abdul Karim bin Abi al Mukharif al

Basri yang menetap di Makkah karena tidak senegeri dengan Malik keadaanya tidak banyak

diketahui Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau

menambah pada matan) Sedangkan Ibnu Hayyan berkatardquo Malik adalah orang yang pertama

menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah dengan fiqh agama dan keutamaan ibadahrdquo Ia

wafat pada tahun 179 H10

4 Abi Bakar bin nafirsquoNama lengkapnya Abu Bakar bin Nafirsquo al Quraisy al Adawy al Madaniy majikan dia

adalah Abdullah bin Umar Dia hidup pada tabaqat 7 Tabiit tabiin besar beliau banyak

dinukil hadistnya oleh Imam Muslim Imam Abu Dawud Turmudzi Nasarsquoi dalam musnad

Imam Malik Ibnu hajar mengatakan bahwa beliau sangat jujur dan dapat dipercaya dalam

10 Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 1730 Tahdzib at Tahdzib 105 karya Ibnu Hajar asqalani

Muhlisin 12

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

kitab dzahabi disebutkan bahwa Imam Ahmad mengatakan tsiqah atas Abi Bakar bin Nafirsquo

Guru-gurunya adalah Salim bin Abdullah bin Umar Abi Bakar bin Muhammad bin Umar bin

Hazm Nafirsquo adalah Budak yang dibebaskan oleh Abdullah ibnu Umar Murid- murid Abi

Bakar bin Nafirsquo adalah Jarir bin HazmSulaim bin Muslim al Makky Abdul Azis bin

Muhammad Malik bin Anas dan Yahya bin Abdullah bin Salim bin Abdullah bin Umar

5 Nafirsquo bin HurmuzNafirsquo lengkapnya bernama Nafirsquo bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus)

seorang ahli fiqh Nama julukannya adalah ldquoAbu Abdillah al-Madinirdquo Abdullah bin Umar

menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafirsquo terhadap ilmu dan

selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits Ia berkata ldquoSungguh Allah

telah memberi karunia kepada kita dengan Nafirdquo Nafirsquo benar benar ikhlas dalam berkhidmat

kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafirsquo

berasal dari Naisabur sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul Adapun menurut

Yahya bin Marsquoinrdquo Nafi adalah seorang Dalam yang gagap bicarardquo

Imam Malik bin Anas termasuk murid Nafirsquo bahkan muridnya yang paling tetap

menurut an-NasarsquoI mengenai gurunya ini Imam Malik berkatardquo Apabila aku mendengan

hadits dari Nafirsquo dari Ibnu Umar aku tidak perduli lagi sekalipun aku tidak mendengarnya

dari orang lain Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah Malik

dari Nafirsquo dari Ibnu Umar Nafirsquo tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga

mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sarsquoid al-Khudri Sayyidah Aisyah dan

Sayyidah Hafshah secara Mursal Yang meriwayatkan hadits dari dia ialah Abdullah bin

Dinnar Az-Zuhri al-AuzarsquoI Ibnu Ishaq Shalin bin Kaisan dan Ibnu Juraij Ibnu Umar

sangat menyukainya ada orang yang berani membayar 30000 dinar untuk mendapatkan

Nafirsquo kemudian dimerdekakannya Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirimnya ke Mesir

dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama kepada penduduk negeri itu Ia

wafat pada tahun 117 H11

6 Abdullah bin Umar

11 Biografi Nafirsquo dalam Tahdzib al-Asmarsquo karya an-Nawawi Lihat juga Dr Subhi As-Shalih Membahas Ilmu-ilmu Hadis (Terjemahtim Pustaka Firdaus) Jakarta 2002 Hal 350

Muhlisin 13

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 10: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

disusun oleh Imam Abu Dawud yaitu sunan Abu Dawud Kitab ini memuat 4800 hadits

terseleksi dari 50000 hadits7

Beliau sudah berkecimpung dalam bidang hadits sejak berusia belasan tahun Hal ini

diketahui mengingat pada tahun 221 H beliau sudah berada di baghdad Kemudian

mengunjungi berbagai negeri untuk memetik langsung ilmu dari sumbernya Beliau langsung

berguru selama bertahun-tahun Diantara guru-gurunya adalah Imam Ahmad bin Hambal al-

Qarsquonabi Abu Amr adh-Dhariri Abu Walid ath-Thayalisi Sulaiman bin Harb Abu Zakariya

Yahya bin Marsquoin Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb ad-Darimi Abu Ustman Sarsquoid bin

Manshur Ibnu Abi Syaibah dan lain-lain

Sebagai ahli hukum Abu Dawud pernah berkata Cukuplah manusia dengan empat

hadist yaitu Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya termasuk kebagusan

Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat tidaklah keadaan seorang

mukmin itu menjadi mukmin hingga ia ridho terhadap saudaranya apa yang ia ridho

terhadap dirinya sendiri yang halal sudah jelas dan yang harampun sudah jelas pula

sedangkan diantara keduanya adalah syubhat

Beliau menciptakan karya-karya yang bermutu baik dalam bidang fiqh ushultauhid

dan terutama hadits Kitab sunan beliaulah yang paling banyak menarik perhatian dan

merupakan salah satu diantara kompilasi hadits hukum yang paling menonjol saat ini

Tentang kualitasnya ini Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah berkata Kitab sunannya Abu Dawud

Sulaiman bin Asyrsquoats as-sijistani rahimahullah adalah kitab Islam yang topiknya tersebut

Allah telah mengkhususkan dia dengan sunannya di dalam banyak pembahasan yang bisa

menjadi hukum diantara ahli Islam maka kepadanya hendaklah para mushannif mengambil

hukum kepadanya hendaklah para muhaqqiq merasa ridho karena sesungguhnya ia telah

mengumpulkan sejumlah hadits ahkam dan menyusunnya dengan sebagus-bagus susunan

serta mengaturnya dengan sebaik-baik aturan bersama dengan kerapnya kehati-hatian

sikapnya dengan membuang sejumlah hadits dari para perawi majruhin dan dhursquoafa

Semoga Allah melimpahkan rahmat atas mereka dan mem- berikannya pula atas para

pelanjutnya

7 Fathur Rahman Ikhtisar Musthalahul Hadits (BandungAl Marsquoarif1970) hal 380

Muhlisin 10

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonaby( ( عنبي الق ة سلم م بن الله 8عبد

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Maslamah al Qorsquonaby al kharitsi abu

abdurrahman al madani al bashri (tinggal di bashrah) Ia hidup pada tabaqat 9 dari golongan

tabiit tabiin kecil beliau wafat 221 hijriah di makkah Dia banyak diriwayatkan hadistnya

oleh Imam Bukharimuslim Abu Dawud Turmudzi dan dari Imam Nasarsquoi menurut imam

Ibnu Hajar beliau ini Tsiqahahli ibadah Ibnu Muayyan dan Ibnu Madaniy mengatakan

bahwa abdullah bin Masalamah salah satu ulama yang sangat menguasai kitab al Muwatttharsquo

Menurut adz Dzahabi ia adalah seorang yang sangat alim Imam Abu Hatim mengatakan

bahwa Abdullah bin Maslamah adalah ulama yang tsiqah dan sangat khusyu dalam ibadah

Imam Abu Zarrsquoah mengatakan juga bahwa ia banyak mendapat catatan-catatan dari

Abdullah bin Maslamah Dikemukakan oleh al Mazi bahwa guru-guru beliau sangat banyak

sekali tertulis dalam kitab tahdzib al kamal lebih dari 50 orang ulama Diantaranya misalnya

adalah Ibrahim bin Said al Zuhri Usamah bin Zaid bin Aslam Hatim bin Ismail Malik bin

Anas dan lain sebagainya Murid ndashMuridnya Abdullah bin Maslamah sangat banyak sekali

diantaranya adalah Imam Bukhari Muslim dan imam Abu Dawud Ibrahim bin Harb al

Askari dan lain-lain

3 Imam Malik Bin Anas Nama lengkapnya adalam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi dengan julukan Abu

Abdillah Ia lahir pada tahun 93 H Ia menyusun kitab al Muwaththa dan dalam

penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun selama waktu itu ia menunjukan kepada

70 ahli fiqh Madinah Kitab tersebut menghimpun 100000 hadits dan yang meriwayatkan al

Muwaththarsquo lebih dari seribu orang karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya

berjumlah 30 naskah tetapi yang terkenal hanya 20 buah Dan yang paling masyur adalah

riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi9

Sejumlah lsquoUlama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh yaitu Al

Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththarsquo Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad

Darimi sebagai gantiAl Muwaththarsquo Ketika melukiskan kitab besar ini Ibn Hazm berkatardquo

Al Muwaththarsquo adalah kitab tentang fiqh dan hadits aku belum mnegetahui bandingannya8

9 Mahmud Ali FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy Chumaidy(Bandung Pustaka Setia 1998) hal 132-133

Muhlisin 11

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththarsquo tidak semuanya Musnad ada yang

Mursal mursquodlal dan munqathi Sebagian lsquoUlama menghitungnya berjumlah 600 hadits

musnad 222 hadits mursal 613 hadits mauquf 285 perkataan tabirsquoin disamping itu ada 61

hadits tanpa penyandara hanya dikatakan telah sampai kepadakurdquo dan ldquo dari orang

kepercayaanrdquo tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari

Imam Malik sendiri karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang

berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal munqathirsquo dan mursquodhal yang terdapat dalam

al Muwaththarsquo Malik

Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru) 300 dari golongan Tabirsquoin dan 600

dari tabirsquoin tabirsquoin ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nursquomain al Mujmir Zaib bin

Aslam Nafirsquo Syarik bin Abdullah az Zuhry Abi az Ziyad Sarsquoid al Maqburi dan Humaid

ath Thawil muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari

Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih

tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sarsquoid Ada yang sebaya seperti al Auzarsquoi Ats

Tsauri Sufyan bin Uyainah Al Laits bin Sarsquoad Ibnu Juraij dan Syursquobah bin Hajjaj Adapula

yang belajar darinya seperti Asy SafirsquoI Ibnu Wahb Ibnu Mahdi al Qaththan dan Abi Ishaq

An NasarsquoI berkatardquo Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar mulia dan jujur

terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik kami tidak tahu dia ada meriwayatkan

hadits dari rawi matruk kecuali Abdul Karimrdquo (Ket Abdul Karim bin Abi al Mukharif al

Basri yang menetap di Makkah karena tidak senegeri dengan Malik keadaanya tidak banyak

diketahui Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau

menambah pada matan) Sedangkan Ibnu Hayyan berkatardquo Malik adalah orang yang pertama

menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah dengan fiqh agama dan keutamaan ibadahrdquo Ia

wafat pada tahun 179 H10

4 Abi Bakar bin nafirsquoNama lengkapnya Abu Bakar bin Nafirsquo al Quraisy al Adawy al Madaniy majikan dia

adalah Abdullah bin Umar Dia hidup pada tabaqat 7 Tabiit tabiin besar beliau banyak

dinukil hadistnya oleh Imam Muslim Imam Abu Dawud Turmudzi Nasarsquoi dalam musnad

Imam Malik Ibnu hajar mengatakan bahwa beliau sangat jujur dan dapat dipercaya dalam

10 Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 1730 Tahdzib at Tahdzib 105 karya Ibnu Hajar asqalani

Muhlisin 12

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

kitab dzahabi disebutkan bahwa Imam Ahmad mengatakan tsiqah atas Abi Bakar bin Nafirsquo

Guru-gurunya adalah Salim bin Abdullah bin Umar Abi Bakar bin Muhammad bin Umar bin

Hazm Nafirsquo adalah Budak yang dibebaskan oleh Abdullah ibnu Umar Murid- murid Abi

Bakar bin Nafirsquo adalah Jarir bin HazmSulaim bin Muslim al Makky Abdul Azis bin

Muhammad Malik bin Anas dan Yahya bin Abdullah bin Salim bin Abdullah bin Umar

5 Nafirsquo bin HurmuzNafirsquo lengkapnya bernama Nafirsquo bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus)

seorang ahli fiqh Nama julukannya adalah ldquoAbu Abdillah al-Madinirdquo Abdullah bin Umar

menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafirsquo terhadap ilmu dan

selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits Ia berkata ldquoSungguh Allah

telah memberi karunia kepada kita dengan Nafirdquo Nafirsquo benar benar ikhlas dalam berkhidmat

kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafirsquo

berasal dari Naisabur sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul Adapun menurut

Yahya bin Marsquoinrdquo Nafi adalah seorang Dalam yang gagap bicarardquo

Imam Malik bin Anas termasuk murid Nafirsquo bahkan muridnya yang paling tetap

menurut an-NasarsquoI mengenai gurunya ini Imam Malik berkatardquo Apabila aku mendengan

hadits dari Nafirsquo dari Ibnu Umar aku tidak perduli lagi sekalipun aku tidak mendengarnya

dari orang lain Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah Malik

dari Nafirsquo dari Ibnu Umar Nafirsquo tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga

mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sarsquoid al-Khudri Sayyidah Aisyah dan

Sayyidah Hafshah secara Mursal Yang meriwayatkan hadits dari dia ialah Abdullah bin

Dinnar Az-Zuhri al-AuzarsquoI Ibnu Ishaq Shalin bin Kaisan dan Ibnu Juraij Ibnu Umar

sangat menyukainya ada orang yang berani membayar 30000 dinar untuk mendapatkan

Nafirsquo kemudian dimerdekakannya Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirimnya ke Mesir

dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama kepada penduduk negeri itu Ia

wafat pada tahun 117 H11

6 Abdullah bin Umar

11 Biografi Nafirsquo dalam Tahdzib al-Asmarsquo karya an-Nawawi Lihat juga Dr Subhi As-Shalih Membahas Ilmu-ilmu Hadis (Terjemahtim Pustaka Firdaus) Jakarta 2002 Hal 350

Muhlisin 13

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 11: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonaby( ( عنبي الق ة سلم م بن الله 8عبد

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Maslamah al Qorsquonaby al kharitsi abu

abdurrahman al madani al bashri (tinggal di bashrah) Ia hidup pada tabaqat 9 dari golongan

tabiit tabiin kecil beliau wafat 221 hijriah di makkah Dia banyak diriwayatkan hadistnya

oleh Imam Bukharimuslim Abu Dawud Turmudzi dan dari Imam Nasarsquoi menurut imam

Ibnu Hajar beliau ini Tsiqahahli ibadah Ibnu Muayyan dan Ibnu Madaniy mengatakan

bahwa abdullah bin Masalamah salah satu ulama yang sangat menguasai kitab al Muwatttharsquo

Menurut adz Dzahabi ia adalah seorang yang sangat alim Imam Abu Hatim mengatakan

bahwa Abdullah bin Maslamah adalah ulama yang tsiqah dan sangat khusyu dalam ibadah

Imam Abu Zarrsquoah mengatakan juga bahwa ia banyak mendapat catatan-catatan dari

Abdullah bin Maslamah Dikemukakan oleh al Mazi bahwa guru-guru beliau sangat banyak

sekali tertulis dalam kitab tahdzib al kamal lebih dari 50 orang ulama Diantaranya misalnya

adalah Ibrahim bin Said al Zuhri Usamah bin Zaid bin Aslam Hatim bin Ismail Malik bin

Anas dan lain sebagainya Murid ndashMuridnya Abdullah bin Maslamah sangat banyak sekali

diantaranya adalah Imam Bukhari Muslim dan imam Abu Dawud Ibrahim bin Harb al

Askari dan lain-lain

3 Imam Malik Bin Anas Nama lengkapnya adalam Malik bin Anas Abi Amir al Ashbahi dengan julukan Abu

Abdillah Ia lahir pada tahun 93 H Ia menyusun kitab al Muwaththa dan dalam

penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun selama waktu itu ia menunjukan kepada

70 ahli fiqh Madinah Kitab tersebut menghimpun 100000 hadits dan yang meriwayatkan al

Muwaththarsquo lebih dari seribu orang karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya

berjumlah 30 naskah tetapi yang terkenal hanya 20 buah Dan yang paling masyur adalah

riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi9

Sejumlah lsquoUlama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh yaitu Al

Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththarsquo Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad

Darimi sebagai gantiAl Muwaththarsquo Ketika melukiskan kitab besar ini Ibn Hazm berkatardquo

Al Muwaththarsquo adalah kitab tentang fiqh dan hadits aku belum mnegetahui bandingannya8

9 Mahmud Ali FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy Chumaidy(Bandung Pustaka Setia 1998) hal 132-133

Muhlisin 11

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththarsquo tidak semuanya Musnad ada yang

Mursal mursquodlal dan munqathi Sebagian lsquoUlama menghitungnya berjumlah 600 hadits

musnad 222 hadits mursal 613 hadits mauquf 285 perkataan tabirsquoin disamping itu ada 61

hadits tanpa penyandara hanya dikatakan telah sampai kepadakurdquo dan ldquo dari orang

kepercayaanrdquo tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari

Imam Malik sendiri karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang

berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal munqathirsquo dan mursquodhal yang terdapat dalam

al Muwaththarsquo Malik

Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru) 300 dari golongan Tabirsquoin dan 600

dari tabirsquoin tabirsquoin ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nursquomain al Mujmir Zaib bin

Aslam Nafirsquo Syarik bin Abdullah az Zuhry Abi az Ziyad Sarsquoid al Maqburi dan Humaid

ath Thawil muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari

Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih

tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sarsquoid Ada yang sebaya seperti al Auzarsquoi Ats

Tsauri Sufyan bin Uyainah Al Laits bin Sarsquoad Ibnu Juraij dan Syursquobah bin Hajjaj Adapula

yang belajar darinya seperti Asy SafirsquoI Ibnu Wahb Ibnu Mahdi al Qaththan dan Abi Ishaq

An NasarsquoI berkatardquo Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar mulia dan jujur

terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik kami tidak tahu dia ada meriwayatkan

hadits dari rawi matruk kecuali Abdul Karimrdquo (Ket Abdul Karim bin Abi al Mukharif al

Basri yang menetap di Makkah karena tidak senegeri dengan Malik keadaanya tidak banyak

diketahui Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau

menambah pada matan) Sedangkan Ibnu Hayyan berkatardquo Malik adalah orang yang pertama

menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah dengan fiqh agama dan keutamaan ibadahrdquo Ia

wafat pada tahun 179 H10

4 Abi Bakar bin nafirsquoNama lengkapnya Abu Bakar bin Nafirsquo al Quraisy al Adawy al Madaniy majikan dia

adalah Abdullah bin Umar Dia hidup pada tabaqat 7 Tabiit tabiin besar beliau banyak

dinukil hadistnya oleh Imam Muslim Imam Abu Dawud Turmudzi Nasarsquoi dalam musnad

Imam Malik Ibnu hajar mengatakan bahwa beliau sangat jujur dan dapat dipercaya dalam

10 Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 1730 Tahdzib at Tahdzib 105 karya Ibnu Hajar asqalani

Muhlisin 12

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

kitab dzahabi disebutkan bahwa Imam Ahmad mengatakan tsiqah atas Abi Bakar bin Nafirsquo

Guru-gurunya adalah Salim bin Abdullah bin Umar Abi Bakar bin Muhammad bin Umar bin

Hazm Nafirsquo adalah Budak yang dibebaskan oleh Abdullah ibnu Umar Murid- murid Abi

Bakar bin Nafirsquo adalah Jarir bin HazmSulaim bin Muslim al Makky Abdul Azis bin

Muhammad Malik bin Anas dan Yahya bin Abdullah bin Salim bin Abdullah bin Umar

5 Nafirsquo bin HurmuzNafirsquo lengkapnya bernama Nafirsquo bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus)

seorang ahli fiqh Nama julukannya adalah ldquoAbu Abdillah al-Madinirdquo Abdullah bin Umar

menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafirsquo terhadap ilmu dan

selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits Ia berkata ldquoSungguh Allah

telah memberi karunia kepada kita dengan Nafirdquo Nafirsquo benar benar ikhlas dalam berkhidmat

kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafirsquo

berasal dari Naisabur sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul Adapun menurut

Yahya bin Marsquoinrdquo Nafi adalah seorang Dalam yang gagap bicarardquo

Imam Malik bin Anas termasuk murid Nafirsquo bahkan muridnya yang paling tetap

menurut an-NasarsquoI mengenai gurunya ini Imam Malik berkatardquo Apabila aku mendengan

hadits dari Nafirsquo dari Ibnu Umar aku tidak perduli lagi sekalipun aku tidak mendengarnya

dari orang lain Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah Malik

dari Nafirsquo dari Ibnu Umar Nafirsquo tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga

mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sarsquoid al-Khudri Sayyidah Aisyah dan

Sayyidah Hafshah secara Mursal Yang meriwayatkan hadits dari dia ialah Abdullah bin

Dinnar Az-Zuhri al-AuzarsquoI Ibnu Ishaq Shalin bin Kaisan dan Ibnu Juraij Ibnu Umar

sangat menyukainya ada orang yang berani membayar 30000 dinar untuk mendapatkan

Nafirsquo kemudian dimerdekakannya Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirimnya ke Mesir

dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama kepada penduduk negeri itu Ia

wafat pada tahun 117 H11

6 Abdullah bin Umar

11 Biografi Nafirsquo dalam Tahdzib al-Asmarsquo karya an-Nawawi Lihat juga Dr Subhi As-Shalih Membahas Ilmu-ilmu Hadis (Terjemahtim Pustaka Firdaus) Jakarta 2002 Hal 350

Muhlisin 13

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 12: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Hadits hadits yang terdapat dalam al Muwaththarsquo tidak semuanya Musnad ada yang

Mursal mursquodlal dan munqathi Sebagian lsquoUlama menghitungnya berjumlah 600 hadits

musnad 222 hadits mursal 613 hadits mauquf 285 perkataan tabirsquoin disamping itu ada 61

hadits tanpa penyandara hanya dikatakan telah sampai kepadakurdquo dan ldquo dari orang

kepercayaanrdquo tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari

Imam Malik sendiri karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang

berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal munqathirsquo dan mursquodhal yang terdapat dalam

al Muwaththarsquo Malik

Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru) 300 dari golongan Tabirsquoin dan 600

dari tabirsquoin tabirsquoin ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nursquomain al Mujmir Zaib bin

Aslam Nafirsquo Syarik bin Abdullah az Zuhry Abi az Ziyad Sarsquoid al Maqburi dan Humaid

ath Thawil muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari

Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih

tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sarsquoid Ada yang sebaya seperti al Auzarsquoi Ats

Tsauri Sufyan bin Uyainah Al Laits bin Sarsquoad Ibnu Juraij dan Syursquobah bin Hajjaj Adapula

yang belajar darinya seperti Asy SafirsquoI Ibnu Wahb Ibnu Mahdi al Qaththan dan Abi Ishaq

An NasarsquoI berkatardquo Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar mulia dan jujur

terpercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik kami tidak tahu dia ada meriwayatkan

hadits dari rawi matruk kecuali Abdul Karimrdquo (Ket Abdul Karim bin Abi al Mukharif al

Basri yang menetap di Makkah karena tidak senegeri dengan Malik keadaanya tidak banyak

diketahui Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau

menambah pada matan) Sedangkan Ibnu Hayyan berkatardquo Malik adalah orang yang pertama

menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah dengan fiqh agama dan keutamaan ibadahrdquo Ia

wafat pada tahun 179 H10

4 Abi Bakar bin nafirsquoNama lengkapnya Abu Bakar bin Nafirsquo al Quraisy al Adawy al Madaniy majikan dia

adalah Abdullah bin Umar Dia hidup pada tabaqat 7 Tabiit tabiin besar beliau banyak

dinukil hadistnya oleh Imam Muslim Imam Abu Dawud Turmudzi Nasarsquoi dalam musnad

Imam Malik Ibnu hajar mengatakan bahwa beliau sangat jujur dan dapat dipercaya dalam

10 Biografi Malik bin Anas ad Dibaj al Madzhab 1730 Tahdzib at Tahdzib 105 karya Ibnu Hajar asqalani

Muhlisin 12

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

kitab dzahabi disebutkan bahwa Imam Ahmad mengatakan tsiqah atas Abi Bakar bin Nafirsquo

Guru-gurunya adalah Salim bin Abdullah bin Umar Abi Bakar bin Muhammad bin Umar bin

Hazm Nafirsquo adalah Budak yang dibebaskan oleh Abdullah ibnu Umar Murid- murid Abi

Bakar bin Nafirsquo adalah Jarir bin HazmSulaim bin Muslim al Makky Abdul Azis bin

Muhammad Malik bin Anas dan Yahya bin Abdullah bin Salim bin Abdullah bin Umar

5 Nafirsquo bin HurmuzNafirsquo lengkapnya bernama Nafirsquo bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus)

seorang ahli fiqh Nama julukannya adalah ldquoAbu Abdillah al-Madinirdquo Abdullah bin Umar

menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafirsquo terhadap ilmu dan

selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits Ia berkata ldquoSungguh Allah

telah memberi karunia kepada kita dengan Nafirdquo Nafirsquo benar benar ikhlas dalam berkhidmat

kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafirsquo

berasal dari Naisabur sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul Adapun menurut

Yahya bin Marsquoinrdquo Nafi adalah seorang Dalam yang gagap bicarardquo

Imam Malik bin Anas termasuk murid Nafirsquo bahkan muridnya yang paling tetap

menurut an-NasarsquoI mengenai gurunya ini Imam Malik berkatardquo Apabila aku mendengan

hadits dari Nafirsquo dari Ibnu Umar aku tidak perduli lagi sekalipun aku tidak mendengarnya

dari orang lain Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah Malik

dari Nafirsquo dari Ibnu Umar Nafirsquo tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga

mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sarsquoid al-Khudri Sayyidah Aisyah dan

Sayyidah Hafshah secara Mursal Yang meriwayatkan hadits dari dia ialah Abdullah bin

Dinnar Az-Zuhri al-AuzarsquoI Ibnu Ishaq Shalin bin Kaisan dan Ibnu Juraij Ibnu Umar

sangat menyukainya ada orang yang berani membayar 30000 dinar untuk mendapatkan

Nafirsquo kemudian dimerdekakannya Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirimnya ke Mesir

dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama kepada penduduk negeri itu Ia

wafat pada tahun 117 H11

6 Abdullah bin Umar

11 Biografi Nafirsquo dalam Tahdzib al-Asmarsquo karya an-Nawawi Lihat juga Dr Subhi As-Shalih Membahas Ilmu-ilmu Hadis (Terjemahtim Pustaka Firdaus) Jakarta 2002 Hal 350

Muhlisin 13

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 13: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

kitab dzahabi disebutkan bahwa Imam Ahmad mengatakan tsiqah atas Abi Bakar bin Nafirsquo

Guru-gurunya adalah Salim bin Abdullah bin Umar Abi Bakar bin Muhammad bin Umar bin

Hazm Nafirsquo adalah Budak yang dibebaskan oleh Abdullah ibnu Umar Murid- murid Abi

Bakar bin Nafirsquo adalah Jarir bin HazmSulaim bin Muslim al Makky Abdul Azis bin

Muhammad Malik bin Anas dan Yahya bin Abdullah bin Salim bin Abdullah bin Umar

5 Nafirsquo bin HurmuzNafirsquo lengkapnya bernama Nafirsquo bin Hurmuz (ada yang mengatakan bin Kawus)

seorang ahli fiqh Nama julukannya adalah ldquoAbu Abdillah al-Madinirdquo Abdullah bin Umar

menemukannya dalam suatu peperangan ia senang akan kegemaran Nafirsquo terhadap ilmu dan

selalu menyiapkan diri dengan baik untuk meriwayatkan hadits Ia berkata ldquoSungguh Allah

telah memberi karunia kepada kita dengan Nafirdquo Nafirsquo benar benar ikhlas dalam berkhidmat

kepada Ibnu Umar majikannya selama 30 tahun Sebagian ulama berpendapat bahwa Nafirsquo

berasal dari Naisabur sedangkan ulama lain mengatakan ia dari Kabul Adapun menurut

Yahya bin Marsquoinrdquo Nafi adalah seorang Dalam yang gagap bicarardquo

Imam Malik bin Anas termasuk murid Nafirsquo bahkan muridnya yang paling tetap

menurut an-NasarsquoI mengenai gurunya ini Imam Malik berkatardquo Apabila aku mendengan

hadits dari Nafirsquo dari Ibnu Umar aku tidak perduli lagi sekalipun aku tidak mendengarnya

dari orang lain Dari sini Imam Bukhari menetapkan bahwa sanad paling shahih adalah Malik

dari Nafirsquo dari Ibnu Umar Nafirsquo tidak hanya meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar tetapi juga

mempunyai riwayat-riwayat yang bersumber dari Abu Sarsquoid al-Khudri Sayyidah Aisyah dan

Sayyidah Hafshah secara Mursal Yang meriwayatkan hadits dari dia ialah Abdullah bin

Dinnar Az-Zuhri al-AuzarsquoI Ibnu Ishaq Shalin bin Kaisan dan Ibnu Juraij Ibnu Umar

sangat menyukainya ada orang yang berani membayar 30000 dinar untuk mendapatkan

Nafirsquo kemudian dimerdekakannya Khalifah Umar bin Abdul Aziz mengirimnya ke Mesir

dengan tugas mengajarkan hadits dan pengetahuan agama kepada penduduk negeri itu Ia

wafat pada tahun 117 H11

6 Abdullah bin Umar

11 Biografi Nafirsquo dalam Tahdzib al-Asmarsquo karya an-Nawawi Lihat juga Dr Subhi As-Shalih Membahas Ilmu-ilmu Hadis (Terjemahtim Pustaka Firdaus) Jakarta 2002 Hal 350

Muhlisin 13

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 14: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Umar bin al-Khattab Ia wafat sekitar tahun

7374 H dan ada juga yang menyebutkan wafat tahun 72 H Di antara guru haditsnya adalah

Nabi Muhammad saw ayahnya sendiri yaitu Umar bin Khattab Abdullah bin Masrsquoud Bilal

bin Abi Rabah Abu Bakar al-Shiddiq dan lain-lain Sedangkan di antara murid yang

menimba hadits adalah Nafirsquo Salim (anaknya sendiri) Ibnu Musyayyab al-Qomah dan lain

sebagainya Nabi Muhammad saw menyatakan bahwa Ibnu Umar merupakan orang yang

shalih Penilaian ini diikuti oleh Ibnu Masrsquoud Jabir Ibnu Musyayyab al-Zuhri dan lain-

lain18

Dalam kategorisasi periwayat hadits paling banyak sesudah Abu Hurairah adalah

Abdullah bin Umar Ia meriwayatkan 2630 hadits Abdullah adalah putra khalifah ke dua

Umar bin al-Khaththab saudara kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin Ia salah

seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arbarsquoah) yang

terkenal sebagai pemberi fatwa Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas Abdullah bin Amr

bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair

Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut

masuk bersama ayahnya Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah Pada saat

perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang Dan tidak mengizinkannya Tetapi

setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan seperti perang Qadisiyah

Yarmuk Penaklukan Afrika Mesir dan Persia serta penyerbuan basrah dan Madain

Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada

pendapat orang lain Imam Malik dan az-Zuhri berkata rdquoSungguh tak ada satupun dari

urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umarrdquo Ia

meriwayatkan hadits dari Abu Bakar Umar Utsman Sayyidah Aisyah saudari kandungnya

Hafshah dan Abdullah bin Masrsquoud Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali

diantaranya Sarsquoid bin al-Musayyab al Hasan al Basri Ibnu Syihab az-Zuhri Ibnu Sirin

Nafirsquo Mujahid Thawus dan Ikrimah

Ia wafat pada tahun 73 H ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang

kerumahnya yang lalu membunuhnya Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak

dan di rejam Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar Sanad

1 8 Al-Hafidz Jamaluddin al-Mizzi selanjutnya disebut al-MizziTahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994) Juz X h 356-363 Lihat pula pada Ibnu Hajar al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah tth) juz V h 290

Muhlisin 14

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 15: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab

(silsilah emas) yaitu Malik dari Nafirsquo dari Abdullah bin Umar Sedang yang paling Dlaif

Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya dari kakeknya dari ibnu Umar 12

G Analisa HadistSeluruh dokumentasi hadits dengan berbagai formatnya (al-jami al-shoheh sunan

musnad dan lainnya) biasanya hanya memindahkan perawian rekaman bahasa Arab klasik

yang didominir oleh gaya resume (dengan pengeditan inti kejadian) dari laporan visual

perseorangan ataupun kelompok dari para sahabat Nabi SAW atau tabiin Oleh karenanya

agar dapat menjabarkan suatu ungkapan hadits sesuai dengan maksud yang sebenarnya maka

sangat diperlukan adanya penguasaan qarinah (sebagai instrument penjelas) tertentu

Ditinjau dari segi sosiologisnya proses kejadian masing-masing hadits itu biasanya

memiliki latarbelakang kronologis yang berbeda lingkungan lokasi dan corak interaksi

sosial yang sedang berlangsungKejelian dalam menjabarkan realitas sosial tersebut akan

sangat membantu menentukan batas-batas khitab syari (ketetapan legal) dari aspek sasaran

dan tujuan yang dimaksudkan oleh hadits serta sekaligus dapat menggeleminer obsesi yang

bersifat pribadi terhadap pemaknaannya

Dalam banyak eksposisi naskah hadits pola penyajian redaksi hadits itu sebatas

informasi dengan penggambaran bersifat in abstraco terhadap syariat jelas memerlukan jasa

pensyarahan terhadap ungkapan tekstual yang asli

Dengan melalui pengamatan kearah dimensi teks di samping dimensi histories-

sosiologis yang dapat menghantarkan proses suatu kejadian hadits maka akan terbentanglah

dihadapan kita bahwa prosedur kerja bagi pemaknaan ungkapan suatu hadits tidaklah

sederhana melainkan terbentang luas berbagai hubungan organis dengan berbagai perangkat

ilmu pendukung bahasa arab kasik usul istinbat (kaidah lughawiyah) usul istidlal (kaidah

maknawiyah) dan lainnya Bahkan mengingat sifat ilmiah yang harus direkat pada fenomena

yang diangkat dalam matan hadits tidak tertutup kemungkinan hubungan interdisipliner dan

multidisipliner

12

Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no4825 dan Tahdzib al-Asmarsquo 1278 Thabaqat Ibn Sarsquoad 4105

Muhlisin 15

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 16: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Syarah hadits merupakan media pengembangan pemaknaan teks dan penghayatan

substansinya berkaitan pada bayan nusus yang bersifat deskriptif atas ungkapan suatu hadits

yang perolehannya dapat ditempuh melalui beberapa prosedur kerja antara lain berupaya

menyingkapkan hal-hal yang tersirat dan menduga sasaran yang menjadi kehendaknya13

Dalam prakteknya pensyarahan hadits itu bertolak dari pemakaian literal redaksi

matan kemudian dilanjutkan kearah pemahaman terhadap kebulatan seutuh kompesisi

hadits dan diakhiri dengan penyimpulan esensi ajarannya

Beragam teknik analisis memang berpeluang untuk dioperasionalkan oleh pensyarah

dengan memanfaatkan berbagai pendekatan yang ada

Oleh karenanya adalah sulit untuk dihindarkan adanya bias dialektif empiris pribadi

dari pensyarah yang terpengaruhi oleh faktor tertentu spesialisasi keilmuan lingkungan

kultur peradaban pengalaman individu dan malakah instinbat (kognitif) dari yang

bersangkutan

Penelitian validitas suatu hadits menjadi sangat penting di samping pemaknaannya

yang sesuai dengan maksud yang dikehendaki Nabi SAW mengingat pembukuan hadits

secara resmi baru dilaksanakan setelah 100 tahun dari kelahirannya14 Akibanya terjadi

rentang waktu yang cukup panjang membuat perkembangan perawian hadits menjadi tidak

terkontrol sepenuhnya Padahal peran dan fungsinya sangat besar sebagai sumber utama

kedua ajaran Islam setelah al-Quran15 Inilah sebagai acuan perlunya penelitian kembali

kualitas hadits dengan merekonstruksi ulang segi matan dan sanad-nya16 sebagaimana yang

dipaparkan dalam makalah ini

H Analisis Sanad Hadist

13 Uraian lebih lanjut dapat ditelaah dalam Badran Abu al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah (Lakandariyah Yayasan Sabab al-Jariah 1982) h 5-6

14 Subhi al-Salih Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu (Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977) h 12815 M Syuhudi Ismail Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya (Jakarta Gema Insani

Press 1995) h 1316 Muhammad Mustafa Azhari Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan oleh A Yamin

dengan judul Metodologi Kritik Hadits (Cet II Bandung Pustaka Hidayah 1990) h 61 Mahmud al-Tahhan Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-Asanid (Cet I Haalabi Matbaat al-Arabiyah 1987) h 157

Muhlisin 16

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 17: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Dari deskripsi biografis para perawi hadist sebagaimana tersebut diatas dipaparkan bahwa

nama-nama periwayat dalam sanad hadits dimaksud dengan deret dari bawah ke atas

sampai dengan Rasulullah Muhammad Saw adalah sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

3 Imam Malik bin Anas

4 Abu Bakar bin Nafirsquo

5 Nafirsquo Abdullah al Madani

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab

Jika dilacak berkaitan dengan analisa persambungan guru dan murid diperoleh

informasi sebagai berikut Imam Abu Dawud muridnya Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi

Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi muridnya imam Malik bin Anas Imam Malik bin Anas

muridnya Nafirsquo Abu Abdullah al Madani Abu Bakar bin nafirsquo hidup seumur dengan Malik

bin anas sama-sama menjadi murid dari bapaknya sendiri yakni Nafirsquo Abdullah al Madani

Nafirsquo Abdullah al Madani sahayanya Abdullah bin Umar hampir selama 30 tahun mengbdi

kepadanya Nafirsquo Abdullah al Madani disamping sebagai sahay ia juga menjadi muridnya

Abdullah bin Umar bin al Khathab sangat dibanggakan Untuk itu tidak diragukan lagi bahwa

mereka semua yang masuk dalam deret sanat hadist memiliki kesinambungan yang sangat

nyata dilihat dari hubungan guru dan murid

Selanjutnya dapat dianalisa atas kesambungan zaman masa hidup masing masing

periwayat diatas dapat diperoleh informasi sebagai berikut

1 Imam Abu Dawud (Wafat 275 H tabaqat 11) Selisih angka 54 th dengan periwayat

diatasnyayakni imam Abdullah bin Maslamah Ini mengandung maksud bahwa ketika

Abdullah bin Maslamah meninggal imam Abu Dawud diyakini masih hidup sehingga

imam Abu Dawud dikatakan pernah hidup bersama dengan Maslamah semasa hidupnya

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi (Wafat 221 H tabaqat 9) ia selisih 42 tahun dengan

Imam Malik bin Anas maksudnya diyakini bahwa ketika Imam Malik Wafat Abdullah

bin Maslamah pernah hidup satu masa dengannya

3 Imam malik bin anas (Lahir 93H Wafat 179 H tabaqat 7) dan

4 Abu Bakar bin nafirsquo (Wafat hellip tabaqat 7) sama tabaqat nya dan seperguruan dengan

imam Malik bin Anas belajar agama dengan ayahnya sendiri yakni Nafirsquo

Muhlisin 17

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 18: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

5 Nafirsquo Abdullah al Madani (Wafat 117 H tabaqat 3) selisih 62 tahun dengan imam

Malik bin Anas

6 Abdullah bin Umar bin al Khotob (Wafat 74 H tabaqat 1) selisih 43 tahun dengan

Nafirsquobin abdullah al madani

Secara prinsip memiliki ksinambungan yang signifikan berkaitan dengan masa hidup jika

dianalisis berkaitan dengan tahun wafatnya masing-masing perowi tidak ada keraguan

mereka semuanya pernah hidup dalam satu masa dalam masing-masing tingkatan sanadsatu

dengan yang lainnya

Analisa Jarh wat Tarsquodil Sanad

1 Imam abu dawud menurut ibnu Hajar Tsiqah hafidz ulama yang mashur menurut adz

Dzahabi ia hafidz ia ulama yang ahli kebajikan dan ahli ibadah

2 Abdullah bin Maslamah al Qarsquonabi menurut ibnu Hajar ulama ahli ibadahTsiqah ia

orang yang lebih awal mempelajari kitab al Muwattharsquo karangan imam Malik

3 Imam Malik bin Anas imam besar di Madinah tokoh ahli taqwa imam besar yang

konsisten dam kokoh dalam pendirian

4 Abu Bakar bin Nafirsquo terkenal orang yang jujur dan tsiqah

5 Nafirsquo Abdullah al Madani ia ulama yang tsiqah konsisten dan ahli fiqih yang mashur dan

penuh keikhlasan

6 Abdullah bin Umar bin al Khathab dia adalah seorang sahabat yang sholih dan baik putra

khalifah Umar Bin Khathab

Penelitian Adanya Syuzuz dan Illah

Berdasarkan penelitian kualitas dan persambungan sanad tersebut di atas diketahui

bahwa seluruh perawi yang terdapat dalam hadist Imam Abu Dawud yang menjadi obyek

penelitian masing-masing bersifat stiqqah dan sanadnya bersambung mulai dari imam Abu

Dawud selaku mukharrij sampai kepada Abdullah bin Umar al Khaththab selaku perawi

pertama yang berhubungan langsung dengan Nabi SAW

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa sanad Imam Abu Dawud berkaitann

dengan hadist yang diteliti ini sangat dimungkinkan terhindar dari syuzuz dan illat selain

masing-masing perawinya termasuk tsiqqah juga mendapatkan dukungan dari sanad-sanad

Muhlisin 18

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 19: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

lain yang statusnya lebih kuat seperti Bukhari dan Muslim sebagaimana hadist pendukung

dari teks hadist yang diteliti

Dari gambaran skema nampak dengan jelas bahwa hadits yang diteliti ini memiliki

sejumlah jalur sanad dalam periwayatannya Namun demikian belum cukup untuk

memenuhi kualifikasi hadits mutawatir dan masih termasuk Ahad Yakni berpusat pada satu

orang yakni Abdullah bin Umar Khusus untuk sanad Imam Abu Dawud hasil penelitian

menunjukkan bahwa para perawinya bersifat siqqah sanadnya bersambung dan terhindar

dari syuzuz dan illah Dengan demikian hadits tersebut berkualitas sahih

I Analisa Matan Hadist

Untuk mengetahui adanya syuzuz dan illah pada suatu matan hadits para ulama biasanya

menggunakan tolak ukur tertentu seperti tidak bertentangan dengan a akal sehat b ketentuan

al-Quran yang muhkam c hadits mutawatir d amalan ulama salaf e dalil-dalil yang pasti

(Qurrsquoan) f hadits-hadits ahad yang kesahihannya lebih kuat17

Berdasarkan beberapa kriteria dalam tolak ukur tersebut maka matan hadits Imam Abu

Dawud berkaitan dengan wajibnya perintah untuk memanjangkan jenggot itu dapat ditemukan

hal-hal yang termasuk dalam kriteria tersebut di atas sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut

1 Pertimbangan Akal sehat

Banyak orang berpendapat bahwa sighat yang digunakan dalam matan hadist adalah

sighat amar (amara) konsekwensi dari kaidah ini maka menghasilkan istimbath

hukumbahwa berjenggot diperintahkan oleh nabi sehingga memiliki hukum wajib bagi

setiap orang Islam Di dukung dengan argumen-argumen sebagaimana yang telah dipaparkan

dalam pendahuluan Namun analisis obyektif dapat dijelaskan sebagai berikut Secara akal

sehat jika berjenggot memiliki konsekwensi wajib maka hukum wajib itu mestinya berlaku

secara universal dan bersifat tauqifi sehingga berlaku seperti itu adanya tidak terbatas waktu

dan tempat serta kapan Pertanyaan akal sehat adalah bagaimana dengan orang suku bangsa

lain misalnya yang ditakdirkan tidak mempunyai jenggot Apakah mereka dipaksakan untuk

menjalankan kewajiban berjenggot Jadi jika hadits ini dmaknai perintah sebab menggunakan

kata amara sehingga diimplikasikan hukum wajib jelas ini tidak masuk akal Demikian

17 Mengenai criteria yang lain lihat Syuhudi Ismail Metodologihellip h 125-129

Muhlisin 19

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 20: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

juga secara akal sehat dengan membiarkan jenggot yang hakekatnya aspek jenggot yanga ada

pada diri seseorang itu mengalami pertumbuhan terus menerus secara loggika bagaimana ini

bisa membawa kemaslahatan dan terjaminnya kebersihan setiap pribadi muslim

2 Ketentuan ayat qurrsquoan yang muhkam dalil yang lebih kuat

Di dalam al qurrsquoan disebutkan bahwa orang itu dihadapan Allah ditentukan oleh

ketaqwaannya dengan kata lain orang mulia ataukah tidak bukan ditentukan oleh bentuk

jenggotnya

Artinya Hai manusia Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal

Maka bentuk fisik tidak menjadi sebuah prinsip yang pokok dan substansi

berkaitan dengan nilai ketaqwaan seseorang Allah itu elok dan mencintai yang elok Allah

tidak melihat kamu itu dari bentuk tampangmu dan kekayaanmu tapi Allah itu melihat dan

mempertimbangkan hati kamu yang dipenuhi dengan ketaqwaaan

3 Amalan ulama salaf

Para Ahli Fiqih telah membicarakan hukum mencukur jenggot ada yang

mengharamkan ada yang memakruhkan bahkan ada lagi yang menyatakan perbuatan itu

tercela perbuatan yang diakibatkan oleh kebodohan kesesatan kefasikan dan ketololan

Tidak ragu-ragu bahwa membiarkan jenggot dan tidak mencukurnya adalah

kebiasaan NabiB dan bahwa beliau hanya mencukur bagian atas dan ujung jenggot agar

menjadi serasi dan cocok dengan bentuk dan lekukan wajah beliau yang mulia itu Beliau

sangat memperhatikan kebersihannya dan selalu disikat untuk menjaga kebersihannya Para

sahabat D selalu mengikuti cara yang dipilih oleh Nabi B dan mencontoh segala tingka laku

perangai serta cara beliau berjalan

4 Suatu Kebiasaan Yang Wajar

Muhlisin 20

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 21: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Banyak riwayat hadits yang datang dari Rasulullah yang menganjurkan untuk

menjaga keserasian dan keelokan rupa yang erat hubungannya dengan kebersihan

keharmonisan dan kewibawaan Hadits-hadits itu terkenal dengan nama hadits-hadits

tentang kebiasaan yang wajar yang erat hubungannya dengan keserasian selera seseorang

dalam keadaan yang sebaik-baiknya termasuk di dalamnya memelihara jenggot menyikat

gigi menggunting kumis membersihkan sela-sela jari mencukur rambut hidung ketiak

rambut ari-ari dan berkhitan Kebanyakan ahli-ahli fiqih memasukkan hal-hal seperti itu

ke dalam perbuatan sunnah yang dianjurkan Membiarkan jenggot adalah salah satu di antara

hal-hal yang tersebut tadi yang hukumnya tidak melebihi hukum yang lain yaitu sunnah

Hanya sunnah dalam pengertian ahli fiqih berbeda dengan pengertian sunnah masa tasyrilsquo

Menurut mereka sunnah adalah tindakan yang bila dikerjakan mendapat pahala tetapi tidak

berdosa apabila ditinggalkan Sedangkan pengertian di masa tasyrilsquo adalah perlakuan yang

dianggap baik oleh masyarakat dan Nabipun melihat hal-hal tersebut baik sebagaimana

dilihat orang lain maka beliau menjalankannya dan menganjurkannya kepada sahabatnya

5 Suatu Tradisi Lama bangsa Arab

Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain

semenjak dahulu menganggap bahwa memanjangkan jenggot adalah adat yang baik hal yang

demikian masih berlaku bagi sementara bangsa terutama di kalangan cendekiawannya dan

ahli fikirnya meskipun mereka berbeda agama bangsa dan tempat kediaman mereka

berpendapat bahwa memanjangkan jenggot menambah keindahan wibawa dan

penghormatan

Rasulullah selalu memberi petunjuk kepada sahabat dan pengikutnya agar mereka

termasuk golongan yang mempunyai kebiasaan yang baik yang dapat menambah

kewibawaan dan keserasian oleh sebab itu kita dapati riwayat-riwayat hadits yang

menganjurkan memelihara jenggot sebagaimana banyak hadits yang menganjurkan

menyikat gigi dan membersihkan tangan dan jari Semuanya hanyalah merupakan tradisi

lama bangsa arab

6 Perintah Agar Kaum Muslimin Berbeda Dengan Kaum Musyrikin

Muhlisin 21

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 22: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Benar juga hadits-hadits yang bertalian dengan anjuran memelihara jenggot dengan

memberikan alasan yaitu agar berbeda dengan kaum Majusi dan Musyrikin Berdasarkan ini

sebagian ulama berfatwa bahwa mencukur jenggot adalah haram dan tercela

Apa yang dapat kita ketahui dari hadits-hadits yang datang dari Rasulullah selain

menunjukkan wajib juga menunjukkan kepada yang lebih utama Yang diharamkan

menyamai orang-orang musyrik adalah yang bertalian dengan agama mereka Adapun dalam

hal adat dan kebiasaan umum tidaklah dilarang tidak makruh dan tidak pula haram

Pernah ditanyakan kepada Abu Yusuf murid Imam Abu Hanifah sewaktu dia

memakai sandal yang dipaku ldquoBerapa ulama tidak senang kepada sandal yang dipaku sebab

ada persamaan dengan para pendetaldquo Jawab Abu Yusuf ldquoRasulullah biasa memakai sandal

yang berbulu dan sandal yang demikian adalah pakaian pendetaldquo

Dan kalau kita pegangi dasar hukum haram yang dilandaskan atas adat istiadat orang

di luar Islam dan tradsi yang temporer maka sekarang ini mestinya kita wajib

mengharamkan memelihara jenggot sebab memelihara jenggot termasuk adat para pendeta

dan pembesar agama di seluruh dunia juga wajib kita mengharamkan memakai topi Dengan

demikian persoalannya adalah karena menjadi kebiasaan umum yang dipakai oleh suatu

masyarakat dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama atau kefasikan dan tidak ada

hubungannya dengan iman atau kufur

Pada dasarnya soal pakaian dan hal-hal yang bersifat pribadi seperti mencukur

jenggot termasuk adat istiadat bukan ibadah mahdzohbukan hal yang syarrsquoi sehingga tidak

mungkin itu dimaknai secara tauqifi nashsehingga dengan demikian mencukur dan tidak

mencukur harus tunduk kepada apa yang dikatakan baik oleh lingkungannya Barangsiapa

yang hidup dalam lingkungan yang menganggap baik sesuatu dari cara-cara tersebut maka

dia akan mengikutinya dan yang keluar dari kebiasaan lingkungan dianggap sebagai sesuatu

yang aneh Oleh karena itu tidak ada dosa bagi orang yang mencukur jenggotnya Ini terbukti

dengan hadist pendukung yang menyebutkan bahwa Ibnu Umar hanya memiliki jenggot

segenggaman saja ketika melaksanakan ibadah Umrah Bahkan jika dilihat dengan kacamata

yang sedikit berbeda memungkinkan bahwa perintah rasulullah dalam kaitan membiarkan

jenggot maksudnya saat itu berkaitan dengan Tahallul(memotong sebagian rambut) yang

minimalnya adalah mencukur rambut beberapa helai saja Maka pada saat umrah (haji) tidak

mengapa tidak mencukur Jenggot atau membiarkan jenggot akan tetapi cukurlah sebagian

Muhlisin 22

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 23: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

rambut kepala dan kumis kamu Konsekwensinya maka hadis perintah boleh membiarkan

jenggot itu diperuntukkan bagi orang yang sedang umrah(haji) yakni ketika tahallul

Sedangkan dalam kondisi yang lain mubah-mubah saja memotong jenggot Pendapat terakhir

ini mungkin perlu diskusi dan penelitian yang lebih dalam lagi

J Kesimpulan

Takhrij hakekatnya adalah berusaha menemukan para penulis hadis itu sendiri dengan

rangkaian silsilah sanad-nya dan menunjukannya pada karya-karya mereka seperti kata-kata

akhrajahu al-baihaqi akhrajahu al-thabrani fi mursquojamih atau akhrajahu ahmad fi musnadih

Dan selanjutnya memberikan penilaian kualitas hadis sesuai dengan kaidah-kaidah yang sering

digunakan oleh Ulumul Hadist Jadi dapat disimpulkan disin bahwa penilaian kualitas suatu

hadis dalam men-takhrij meniscayakan untuk dilakukan juga uji kuantitas sanad dari hadits yang

bersangkutan

Dari penelitian hadits nabi yang berkaitan dengan obyek penelitian tentang perintah

berjenggot bagi muslim laki-laki status sanadnya bersambung tidak ditemukannya sbquoillat dan

satu sumber (Abdullah bin Umar bin Al Khaththab) jadi memiliki tingkatan derajad hadis sahih

ahad

Untuk matan secara prinsip mengandung nilai-nilai yang menyangkut tentang kebiasaan

yang wajar Sehingga dapat dilihat sebagai sunnah dan mustahab dan tidak memungkinkan untuk

sampai kepada derajad hukum wajib Wa Allahu Arsquolam bi Asy syawab

DAFTAR PUSTAKA

Abu Badran al-Ainayn Badran Bayan al-Nusus al-Tasyriiyah Lakandariyah Yayasan Sabab

al-Jariah 1982

Muhlisin 23

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits
Page 24: SHOHEH MUSLIM - MUHLISIN PERSONAL'S Site | · Web viewImam Malik bin Anas termasuk murid Nafi’ bahkan muridnya yang paling tetap, menurut an-Nasa’I, mengenai gurunya ini. Imam

Takhrij Hadist Perintah Berjenggot di Sunan Abu Dawud

Ahmad Muhammadm amp Mudzakkir Ulumul Hadis BandungPustaka Setia 2004

Ali Mahmud FayyadMetodologi Penetapan Kesahihan HadisAlih BahasaAZarkasy

ChumaidyBandung Pustaka Setia 1998

Hajar Ibnu al-Atsqalani Tahdzib al-Tahdzib Bairut Dar al-Kutub al-Ilmiyah

Ismail M Syuhudi Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya Jakarta

Gema Insani Press 1995

Jamaluddin al-Mizzi Al-Hafidz Tahdzib al-Kamal fi Asma al-Rijal Bairut Dar al-Fikr 1994

Mustafa Azhari Muhammad Studies in Hadith Methodology and Literature diterjemahkan

oleh A Yamin dengan judul Metodologi Kritik Hadits Cet II Bandung Pustaka Hidayah

1990

Rahman Fathur Ikhtisar Musthalahul HaditsBandungAl Marsquoarif1970

Salih Subhi Ulum al-Hadits wa Mustalahuhu Beirut Dar al-Kutub Ilmiyyah 1977

Shiddiqi MHasbi Sejarah Pengantar Ilmu HadistJakarta Bulan Bintang1954

Tahhan Mahmud Ushul al-Takhrij wa Dirasat al-AsanidCet I Haalabi Matbaat al-

Arabiyah 1987

Muhlisin 24

  • F Deskripsi Biografi Para Perawi Hadits