Kitab Tauhid 153 - alhudaalkhor.files.wordpress.com · Kitab Tauhid 154 Imam Bukhari dan Muslim...

48
Kitab Tauhid 153 BAB 31 [CINTA KEPADA ALLAH] Firman Allah : šÏΒu ρ Ĩ$¨Ζ9$# t Β äÏGt ƒ ÏΒ Èβρߊ «!$# #YŠ#y Ρr & öΝåκt Ξθ6ÏtäÉb=ßsx . «!$# ( t É©9$#u ρ (#ûθãΖt Β#u x ©r & ${6ã m °! 3 “Dan di antara manusia ada orang-orang yang mengangkat tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintai-Nya sebagaimana mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (QS. Al Baqarah: 165). öè% βÎ) t β%x . öΝä.äτ!$t /#u öΝà2äτ!$s Ψö/r &u ρ öΝä3çΡ¨u θ÷zÎ)u ρ ö/ä3ã_¨u ρør &u ρ óΟä3è?u ϱt ãu ρ îΑ¨u θøΒr &u ρ $y δθßϑçGøùu y Iø%$# ×οu p gÏBu ρ t βöθt ±øƒr B $y δy Š$| ¡x . ßÅ3≈| ¡t Βu ρ !$y γt Ρöθ| Êö s ? ¡=x mr & Νà6øs 9Î) šÏiΒ «!$# Ï&Ï!θß u u ρ 7Š$y γÅ_u ρ Îû Ï&Í#Î7y (#θÝÁ/u y Is ù 4®Lx m z ÏAù't ƒ ª!$# ÏνÍ÷öΔr 'Î/ 3 “Katakanlah: "jika babak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tinggal yang kamu sukai; itu lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, dan daripada berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” (QS. At taubah: 24).

Transcript of Kitab Tauhid 153 - alhudaalkhor.files.wordpress.com · Kitab Tauhid 154 Imam Bukhari dan Muslim...

  • Kitab Tauhid 153

    BAB 31

    [CINTA KEPADA ALLAH]

    Firman Allah � :

    š∅ÏΒ uρ Ĩ$̈Ζ9 $# tΒ ä‹ Ï‚−G tƒ ÏΒ Èβρߊ «! $# #YŠ# y‰Ρr& öΝ åκ tΞθ™6Ïtä† Éb= ßsx. «! $# ( tÉ‹ ©9 $#uρ (# ûθãΖ tΒ#u ‘‰x©r& ${6ãm °! 3 〈

    “Dan di antara manusia ada orang-orang yang mengangkat tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintai-Nya sebagaimana mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (QS. Al Baqarah: 165).

    ö≅ è% βÎ) tβ% x. öΝ ä. äτ!$t/# u öΝ à2äτ !$sΨ ö/ r&uρ öΝä3çΡ üθ÷zÎ) uρ ö/ ä3ã_ üρø— r&uρ óΟ ä3è?u ϱtã uρ îΑ üθøΒ r&uρ $yδθßϑ çG øùu yIø% $# ×οu≈pgÏB uρ tβöθt±øƒrB $yδ yŠ$|¡x. ßÅ3≈ |¡tΒ uρ !$yγtΡ öθ|Êö s? ¡= xmr& Ν à6ø‹s9 Î)

    š∅ÏiΒ «! $# Ï&Ï!θß™u‘ uρ 7Š$yγÅ_uρ ’ Îû Ï&Í#‹Î7 y™ (#θÝÁ−/ u yIsù 4®Lxm z’ ÏAù'tƒ ª! $# ÏνÍ÷ ö∆r' Î/ 3 〈 “Katakanlah: "jika babak-bapak, anak-anak,

    saudara-saudara, istri-istri, keluarga, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tinggal yang kamu sukai; itu lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, dan daripada berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” (QS. At taubah: 24).

  • Kitab Tauhid 154

    Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Anas � bahwa Rasulullah � bersabda:

    ))�َ �ُ �ْ ِسا��� َوِ�ِ�اِ�َو َوِ�ِ�َ� َوْ� ِِ�ْ�َ� ِإ��َ َأَنْ�ُآ� َأ�� َْ�ُآُ�َ َأُ�ِ ))َ�ْ�ِ#َ"ْ!َأ

    “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya”.

    Juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Anas � Rasulullah � bersabda:

    ا0َُنْ�ُ/ َ�ْنَأ: ِنَ" ا-ْ�َةَوَ& َ��ِ+ ِ*َ�َ! َوِ�ْ� ِ(�� ُآْ� ٌَثَ& َ%((، ِ�:� ِ��� ِإ5ِ89�ُ ُ� َ�َء6ْ ا�َ"��5ِ ُ�ْنَأ ، َوَ"اُهَ� 2ِ"� ِِ�ْ�َ� ِإ��َ َأ2ُ�ْ�ُ�َُرَو

    ا0ُُ�َ@َ?ْن َأْن َأَ�ْ# َ*6ِْ=ُ/ اْ�ْ> ِ(َدْ�ُ# َ�ْن َأَ�6َْ/ َ�ْنَأَوِ � ْن َأُ�6َْ/ َ�َ" َآُ�ْ

    َأCِ�ُ َ� َ�((: و(> روا�B )) ِر> ا��� ِ(َفَ@ْ?ُ�َ�ٌ ِنَ"ْ� اِ-َةَوَ& َ

    َ�� � ...�6EF إ��(( “Ada tiga perkara, barangsiapa terdapat di dalam

    dirinya ketiga perkara itu, maka ia pasti mendapatkan manisnya iman, yaitu: Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada yang lain, mencintai seseorang tiada lain hanya karena Allah, benci (tidak mau kembali) kepada kekafiran setelah ia diselamatkan oleh Allah darinya, sebagaimana ia benci kalau dicampakkan kedalam api”.

    Dan disebutkan dalam riwayat lain: “Seseorang tidak akan merasakan manisnya iman, sebelum …”dst.

    Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas �, bahwa ia berkata:

  • Kitab Tauhid 155

    )) ْ>ى ِ( َدIَ، َو> ا�0ِ ِ(اَ�َو، َو اGَHَ)ِ ا0ِ ِ(��َ َأْ� َ ْنِإ َو ِنَ"ْ� اِ-َ�ْ# Cِ�َIَ 9ْ�ٌOَ َ�ْ�َ�، َوNَِ�َ@ ِ* اBَ0َِ�َ� ِو ُلَ� ُتَ"ن�Kِ، َ(ا0ِ

    Rَ�ْ َوُ�ُتَ& RَْتPُ6ََآُ�ُ� Iَ َر Sَ�ْRَ، َوNَِ�َ@ َآَنْ�ُ/� َ��� َ Bُُ �َEَِةا

    �� )) Vَ �ْXًِ�ِ:ْه� َأَ:ي Nَ�َ �ُ Cْ�ِIَِ�َذ ، َوَ�ْن ا��6ِ8ْ� َأَ: Iَ ِسا�“Barangsiapa yang mencintai seseorang karena

    Allah, membenci karena Allah, membela karena Allah, memusuhi karena Allah, maka sesungguhnya kecintaan dan pertolongan Allah itu diperolehnya dengan hal-hal tersebut, dan seorang hamba tidak akan bisa menemukan lezatnya iman, meskipun banyak melakukan shalat dan puasa, sehingga ia bersikap demikian. Pada umumnya persahabatan yang dijalin di antara manusia dibangun atas dasar kepentingan dunia, dan itu tidak berguna sedikitpun baginya”.

    Ibnu Abbas menafsirkan firman Allah � :

    ôM yè©Ü s) s?uρ ãΝÎγÎ/ Ü>$t7 ó™F{$# 〈ل S :ا�"�دة. “ … Dan putuslah hubungan di antara mereka.”

    (QS. Al baqarah: 166). Ia mengatakan: yaitu kasih sayang.

    Kandungan bab ini:

    1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Baqarah (73).

    2. Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taubah (74).

    (73) Ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang mempertuhankan selain

    Allah dengan mencintainya seperti mencintai Allah, maka dia adalah

    musyrik.

  • Kitab Tauhid 156

    3. Wajib mencintai Rasulullah � lebih dari kecintaan terhadap diri-sendiri, keluarga dan harta benda.

    4. Pernyataan “tidak beriman” bukan berarti keluar dari Islam.

    5. Iman itu memiliki rasa manis, kadang dapat diperoleh seseorang, dan kadangkala tidak.

    6. Disebutkan empat sikap yang merupakan syarat mutlak untuk memperoleh kecintaan Allah. Dan seseorang tidak akan menemukan kelezatan iman kecuali dengan keempat sikap itu.

    7. Pemahaman Ibnu Abbas terhadap realita, bahwa hubungan persahabatan antar sesama manusia pada umumnya dijalin atas dasar kepentingan duniawi.

    8. Penjelasan tentang firman Allah: “… Dan terputuslah segala hubungan antara mereka sama sekali. (75)”

    9. Disebutkan bahwa di antara orang-orang musyrik ada yang mencintai Allah dengan kecintaan yang sangat besar.

    10. Ancaman terhadap seseorang yang mencintai kedelapan perkara diatas [orang tua, anak-anak, paman, keluarga, istri, harta

    (74) Ayat ini menunjukkan bahwa cinta kepada Allah dan cinta kepada yang

    dicintai Allah wajib didahulukan di atas segala-galanya.

    (75) Ayat ini menunjukkan bahwa kecintaan dan kasih sayang yang telah dibina

    orang-orang musyrik di dunia akan terputus sama sekali ketika di akhirat,

    dan masing-masing dari mereka akan melepaskan diri darinya.

  • Kitab Tauhid 157

    kekayaan, tempat tinggal dan perniagaan] lebih dari cintanya terhadap agamanya.

    11. Mempertuhankan selain Allah dengan mencintainya sebagaimana mencintai Allah adalah syirik akbar.

  • Kitab Tauhid 158

    BAB 32

    [TAKUT KEPADA ALLAH]

    Firman Allah � :

    $yϑ ‾Ρ Î) ãΝä3Ï9 s̈Œ ß≈ sÜ ø‹¤±9 $# ß∃Ècθsƒä† … çνu!$uŠÏ9 ÷ρr& Ÿξsù öΝ èδθèù$y‚s? Èβθèù% s{uρ βÎ) ΛäΖ ä. tÏΖ ÏΒ ÷σ–Β 〈

    “Sesungguhnya mereka itu tiada lain hanyalah syetan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik) karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku saja, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 175).

    $yϑ ‾Ρ Î) ã ßϑ ÷ètƒ y‰Åf≈ |¡tΒ «! $# ôtΒ š∅tΒ# u «! $$Î/ ÏΘöθu‹ ø9 $# uρ ͽzFψ $# tΠ$s% r&uρ nο4θn= ¢Á9 $# ’ sA# uuρ nο4θŸ2̈“9 $# óΟ s9uρ |·øƒs† āωÎ) ©! $# ( #|¤yèsù y7 Í× ‾≈ s9'ρé& βr& (#θçΡθä3tƒ zÏΒ

    šÏ‰ tFôγßϑ ø9 $# 〈 “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid

    Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, membayar zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah (saja), maka mereka itulah yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At Taubah: 18).

  • Kitab Tauhid 159

    zÏΒ uρ Ĩ$̈Ζ9 $# tΒ ãΑθà) tƒ $̈Ψ tΒ#u «!$$Î/ !#sŒÎ* sù y“ÏŒρé& ’ Îû «!$# Ÿ≅ yèy_ sπuΖ ÷FÏù Ĩ$̈Ψ9 $# É>#x‹ yèx. «!$# È⌡s9 uρ u !% ỳ Ö óÇtΡ ÏiΒ y7În/ §‘ £ä9θà)u‹ s9 $‾Ρ Î) $̈Ζ à2 öΝ ä3yètΒ 4 }§øŠs9 uρr& ª!$#

    zΝ n= ÷ær' Î/ $yϑ Î/ ’Îû Í‘ρ߉ ß¹ tÏϑ n=≈ yèø9 $# 〈 “Dan di antara manusia ada yang berkata: "kami

    beriman kepada Allah, tetapi apabila ia mendapat perlakuan yang menyakitkan karena (imannya kepada) Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai adzab Allah, dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata:“Sesungguhnya kami besertamu” bukankah Allah mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?” (QS. Al ankabut: 10).

    Diriwayatkan dalam hadits marfu’ dari Abu Sai'd �, Rasulullah � bersabda:

    ن� ِإ((ِ �ْYَ #ْZِ�ْْ�ِ?َ� ا�6ْ ُتْن َأِYِ

  • Kitab Tauhid 160

    Diriwayatkan dari Aisyah, radhiallahuanha. Bahwa Rasulullah � bersabda:

    ))� Yَْرَأ َوُ�ْ� Iَ اYِ

  • Kitab Tauhid 161

    4. Keyakinan itu bisa menguat dan bisa melemah.

    5. Tanda-tanda melemahnya keyakinan antara lain tiga perkara yang disebutkan dalam hadits Abu Sai'd � diatas.

    6. Memurnikan rasa takut hanya kepada Allah adalah termasuk kewajiban.

    7. Adanya pahala bagi orang yang melakukannya.

    8. Adanya ancaman bagi orang yang meninggalkannya.

    termasuk takut kepada selain Allah; dan menunjukkan pula kewajiban

    bersabar dalam berpegang teguh dengan jalan Allah.

  • Kitab Tauhid 162

    BAB 33

    [TAWAKKAL KEPADA ALLAH]

    Firman Allah � :

    ’ n?tã uρ «! $# (# ûθè= ª. uθtG sù βÎ) ΟçGΨ ä. tÏΖ ÏΒ ÷σ –Β 〈 “Dan hanya kepada Allah hendaklah kamu

    bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al Maidah: 23).

    $yϑ ‾Ρ Î) tβθãΖ ÏΒ ÷σ ßϑ ø9 $# tÏ% ©!$# # sŒÎ) u Ï.èŒ ª!$# ôM n= Å_uρ öΝåκ æ5θè= è% #sŒÎ) uρ ôM u‹Ï= è? öΝ Îκ ö n= tã …çµçG≈ tƒ# u öΝ åκøEyŠ# y— $YΖ≈ yϑƒÎ) 4’ n?tã uρ óΟÎγÎn/ u‘ tβθè= ª. uθtG tƒ 〈

    “Sesungguhnya orang-orang yang beriman (dengan sempurna) itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya, serta hanya kepada Rabbnya mereka bertawakkal.” (QS. Al Anfal: 2).

    $pκ š‰r' ‾≈ tƒ ÷É

  • Kitab Tauhid 163

    “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At thalaq: 3).

    $uΖ ç6ó¡xm ª! $# zΝ ÷èÏΡ uρ ã≅‹ Å2uθø9 $# 〈 “Cukuplah Allah bagi kami, dan Allah adalah

    sebaik-baik pelindung.” (QS. Ali Imran: 173).

    Kalimat ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim � saat beliau dicampakkan ke dalam kobaran api, dan diucapkan pula oleh Nabi Muhammad di saat ada yang berkata kepada beliau: “Sesungguhnya orang-orang Quraisy telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, tetapi perkataan itu malah menambah keimanan beliau.” (QS. Ali Imran: 173).

    Kandungan bab ini:

    1. Tawakkal itu termasuk kewajiban.

    2. Tawakkal itu termasuk syarat-syarat iman.

    3. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Anfal (79).

    4. Penjelasan tentang ayat dalam akhir surat Al Anfal (80).

    (

    79 ) Ayat ini menunjukkan bahwa tawakkal kepada Allah merupakan sifat

    orang-orang yang beriman kepada Allah; dan menunjukkan bahwa iman

    dapat bertambah dan dapat pula berkurang.

    (80

    ) Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi dan orang-orang

    beriman yang mengikutinya supaya bertawakkal kepada Allah, karena

    Allah lah yang akan mencukupi keperluan mereka.

  • Kitab Tauhid 164

    5. Penjelasan tentang ayat dalam surat At-Thalaq (81).

    6. Kalimat:

    $uΖ ç6ó¡xm ª! $# zΝ ÷èÏΡ uρ ã≅‹ Å2uθø9 $# 〈 mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena telah diucapkan oleh Nabi Ibrahim � dan Nabi Muhammad � ketika dalam situasi yang sulit sekali.

    (

    81 ) Ayat ini menunjukkan kewajiban bertawakkal kepada Allah dan pahala

    bagi orang yang melakukannya.

  • Kitab Tauhid 165

    BAB 34

    MERASA AMAN DARI SIKSA ALLAH DAN

    BERPUTUS ASA DARI RAHMAT-NYA

    Firman Allah � :

    (#θãΖ ÏΒ r'sùr& uò6tΒ «! $# 4 Ÿξsù ßtΒ ù' tƒ u ò6tΒ «! $# āωÎ) ãΠöθs) ø9 $# tβρã Å£≈ y‚ø9 $# 〈 “Maka apakah mereka merasa aman dari azab

    Allah (yang tiada terduga-duga)? tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf: 99).

    tΑ$s% tΒ uρ äÝuΖ ø) tƒ ÏΒ Ïπyϑ ôm§‘ ÿϵÎn/ u‘ āωÎ) šχθ—9 !$āÒ9 $# 〈 “Dan tiada yang berputus asa dari rahmat Rabnya

    kecuali orang-orang yang sesat.” (QS. Al Hijr: 56).

    Diriwayatkan dari Ibnu Abbas � bahwa Rasulullah � ketika ditanya tentang dosa-dosa besar, beliau menjawab:

    ))deَ�اْ�، َو 0ِ ِ*ُك6ْ ا�gُْس

    اiَ، َو ا0ِِحْو َرْ� ِْ�ُِ �ْ )) ا6ِ0ِْ/ َ“Yaitu: syirik kepada Allah, berputus asa dari

    rahmat Allah, dan merasa aman dari makar Allah”.

    Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud �, ia berkata:

    اiَ، َو 0ِ ِ*اُكVْ6َاِ-: 6ِ ِئ9ََ/ ا9َ6ُ�ْْآ َأ((ْ�ُِ �ْ

    ُطْ�ُ�ُ?اْ�، َو ا6ِ0ِْ/ َِ �ْ

    َرْ"َBِ0َِ�اْ�، َو اgُْس )) ا0ِِحْو َرْ� ِ

  • Kitab Tauhid 166

    “Dosa besar yang paling besar adalah: mensekutukan Allah, merasa aman dari siksa Allah, berputus harapan dari rahmat Allah, dan berputus asa dari pertolongan Allah.” (HR. Abdur Razzaq).

    Kandungan bab ini:

    1. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al A’raf (82).

    2. Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Hijr (83).

    3. Ancaman yang keras bagi orang yang merasa aman dari siksa Allah.

    4. Ancaman yang keras bagi orang yang berputus asa dari rahmat Allah.

    (82) Ayat ini menunjukkan bahwa merasa aman dari siksa adalah dosa besar

    yang harus dijauhi oleh orang mu’min.

    (83) Ayat ini menunjukkan bahwa bersikap putus asa dari rahmat Allah

    termasuk pula dosa besar yang harus dijauhi. Dari kedua ayat ini dapat

    disimpulkan bahwa seorang mu’min harus memadukan antara dua sikap;

    harap dan khawatir, harap akan rahmat Allah dan khawatir terhadap siksa-

    Nya.

  • Kitab Tauhid 167

    BAB 35

    SABAR TERHADAP TAKDIR ALLAH

    ADALAH BAGIAN DARI IMAN KEPADA-NYA

    Allah � berfirman:

    !$tΒ z>$|¹r& ÏΒ >πt6ŠÅÁ–Β āωÎ) ÈβøŒÎ* Î/ «!$# 3 tΒ uρ .ÏΒ ÷σム«!$$Î/ ω ÷κ u‰ … çµt6ù= s% 4 ª!$# uρ Èe≅ ä3Î/ > óx« ÒΟŠÏ= tæ 〈

    “Tiada suatu musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At Taghabun: 11).

    ‘Alqomah (84) menafsirkan Iman yang disebutkan dalam ayat ini dengan mengatakan:

    َ+ن� َأُ�َ:ْ#َ� َ(mِ�ْ9َBُ ا�ُ"mِ�ْ9ُ�ُ ُتlُُ! ا��6َ�ُه((ِ �ْIِ �� 6ْYََ� َ( ا0ِِ�ْ ))ُ�ِ:ْ]ُ�َو

    “Yaitu: orang yang ketika ditimpa musibah, ia meyakini bahwa itu semua dari Allah, maka ia pun ridha dan pasrah (atas takdir-Nya).

    (84) ‘Al Qomah bin Qais bin Abdullah bin Malik An Nakhai, salah seorang

    tokoh dari ulama tabiin, dilahirkan pada masa hidup Nabi � dan meninggal tahun 62 H (681 M).

  • Kitab Tauhid 168

    Diriwayatkan dalam shahih Muslim dari Abu Hurairah � bahwa Rasulullah � bersabda:

    َ�ا��d، َوِ�َ] ا���ْ> ِ(ُ�ْ#، ا�6ٌ�nْ= ُآْ�ِ+ ِ*َ" ُه ِس ا���ْ> ِ( ِنَ� اْ%((َ Bُ Iَ:َ"َا� �d�oِ((

    “Ada dua perkara yang masih dilakukan oleh manusia, yang kedua-duanya merupakan bentuk kekufuran: mencela keturunan, dan meratapi orang mati.”

    Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits marfu’, dari Ibnu Mas’ud �, bahwa Rasulullah � bersabda:

    ))�َ �ْcَِ ��َ �ْYَ 6ََوَدْوُ�ُ\ اْ�َب ،Vَ�qCَُد، َوَبْ�ُ� ا�Iَ*ِ �َIْ�َ ىCَِها� :ِ��Bِ((

    “Tidak termasuk golongan kami orang yang memukul-mukul pipi, merobek-robek pakaian, dan menyeru dengan seruan orang-orang jahiliyah”.

    Diriwayatkan dari Anas � sesungguhnya Rasulullah � bersabda:

    ا َذِإ ، َوَ�ْن ا��Bِ)ِ

  • Kitab Tauhid 169

    اِءCَtَ اIِ sَ�َ�ْن� ِإ((َ uَIِ sَ�ِ9َا َأَذ� ِإ َ�َ# َت ا0َن�ِإ، َوِءَ& ا�َ��Sَ �ًْ ))ُ[ْ\ ا�]8ُ�َ: َ(َ[َ\ 2َْ�َ ، َوYَ ا�Yِ

  • Kitab Tauhid 170

    7. Tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.

    8. Dilarang bersikap marah dan tidak sabar atas cobaan ketika diuji oleh Allah �.

    9. Pahala bagi orang yang ridha atas ujian dan cobaan.

  • Kitab Tauhid 171

    BAB 36

    RIYA (86)

    Firman Allah � :

    ö≅è% !$yϑ ‾Ρ Î) O$tΡ r& Ö |³o0 ö/ä3è= ÷W ÏiΒ #yrθム¥’ n< Î) !$yϑ ‾Ρ r& öΝä3ßγ≈ s9 Î) ×µ≈ s9 Î) Ó‰ Ïn üρ ( yϑ sù tβ% x. (#θã_ö tƒ u !$s) Ï9 ϵÎn/ u‘ ö≅yϑ ÷èu‹ ù= sù WξuΚ tã $[sÏ=≈ |¹ Ÿωuρ õ8Î ô³ç„ ÏοyŠ$t7 ÏèÎ/ ÿϵÎn/ u‘ #J‰ tnr& 〈

    “Katakanlah: “sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: ‘bahwa sesungguhnya sesembahan kamu adalah sesembahan yang Esa’, maka barangsiapa yang mengharap perjumpaan dengan Rabbnya hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan janganlah ia berbuat kemusyrikan sedikitpun dalam beribadah kepada Rabbnya.” (QS. Al Kahfi: 110).

    Diriwayatkan dari Abu Hurairah � dalam hadits marfu’, bahwa Rasulullah � bersabda: Allah � berfirman:

    �vْ َأَن َأ((َ8eِءَآ�6َ ا� Iَ �ِdeِك6ْ ا�َ ،�ْIَ "ِlَIَ "َ&ًَأ Vْ6ََكَ #ِ

  • Kitab Tauhid 172

    Diriwayatkan dari Abu Said � dalam hadits marfu’ bahwa Rasulullah � bersabda:

    ؟ ِل!� ا���wِْ�ِ]َ" اْ�َ� ِْيِ�ْ� Iَ :َ�ْ/ُ�ْIُِفEْ�َ َأَ� ُهَ" ِ*ْ�ُآEْ9ِ6ُ ُأَ� َأ((Sَ�ُ �ْا0َِل2ُ�ْ َر� َ�َ:َ*: ا Sَ ،َل :))deا��6ُمْ�ُ? َ�>8ِ=َ\ اْ�ُك6ْ ا� !ُlُ )َ�ُmَd:)َ

  • Kitab Tauhid 173

    bersabda: “syirik yang tersembunyi, yaitu ketika seseorang berdiri melakukan shalat, ia perindah shalatnya itu karena mengetahui ada orang lain yang melihatnya” (HR. Ahmad).

    Kandungan bab ini:

    1. 1-Penjelasan tentang ayat dalam surat Al Kahfi (88).

    2. Masalah yang penting sekali, yaitu: pernyataan bahwa amal shalih apabila dicampuri dengan sesuatu yang bukan karena Allah, maka tidak akan diterima oleh Allah �.

    3. Hal itu disebabkan karena Allah � adalah sembahan yang sangat menolak perbuatan syirik karena sifat ke –Mahacukupan–Nya.

    4. Sebab yang lain adalah karena Allah � adalah sekutu yang terbaik.

    5. Rasulullah � sangat khawatir apabila sahabatnya melakukan riya’.

    6. Penjelasan tentang riya dengan menggunakan contoh sebagai berikut: seseorang melakukan

    (88) Ayat ini menunjukkan bahwa amal ibadah tidak akan diterima oleh Allah

    kecuali bila memenuhi dua syarat:

    Pertama: ikhlas semata-mata karena Allah, tidak ada syirik di dalamnya

    sekalipun syirik kecil seperti riya’.

    Kedua: sesuai dengan tuntunan Rasulullah �, karena suatu amal disebut shalih jika ada dasar perintahnya dalam agama.

    Ayat ini mengisyaratkan pula bahwa ibadah itu tauqifiyah, artinya

    berlandaskan pada ajaran yang dibawa Rasulullah �, tidak menurut akal maupun nafsu seseorang.

  • Kitab Tauhid 174

    shalat karena Allah, kemudian ia perindah shalatnya karena ada orang lain yang memperhatikannya.

  • Kitab Tauhid 175

    BAB 37

    MELAKUKAN AMAL SHALEH UNTUK

    KEPENTINGAN DUNIA ADALAH SYIRIK

    Firman Allah � :

    tΒ tβ% x. ߉ƒÍ ムnο4θuŠysø9 $# $u‹ ÷Ρ ‘‰9$# $uη tFt⊥ƒÎ— uρ Åe∃uθçΡ öΝ Îκö s9 Î) öΝßγn=≈ yϑ ôã r& $pκ Ïù óΟèδ uρ $pκ Ïù Ÿω tβθÝ¡y‚ö7 ム∩⊇∈∪ y7 Í× ‾≈s9 'ρé& tÏ% ©!$# }§øŠs9 öΝçλm; ’Îû Ïοu½zFψ $# āωÎ) â‘$̈Ψ9 $# ( xÝ Î7xmuρ $tΒ

    (#θãèuΖ |¹ $pκ Ïù ×≅ÏÜ≈ t/ uρ $̈Β (#θçΡ$Ÿ2 tβθè= yϑ ÷ètƒ 〈 “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia

    dan perhiasaannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak akan dirugikan, mereka itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, serta sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud: 15 –16).

    Dalam shahih Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah � bersabda:

    ، mَBِْ�ِ" ا�َ\cَIَ 9ْ�ُِ#، َتِ�َهْر ا��cَIَ 9ْ�ُdِ#، َت ِرَ�ْ� ا��cَIَ 9ْ�ُdِ#َت (( cَِ#، َتَ[ِ\ 2ََ[ْ# ُ�ْ� َ�ْنِإ، َوَ>Yِ َرَ>Iْnِ ُأْن، ِإBَِ:ْ�ِ" ا�َ\cَIَ 9ْ�ُِ#َت ْ> ِ(6َ2ِ�ِ َ( ِنَ�ِ# ِ*َ@Eَ َأyَOُ ،�ْ*َ�ِ �#َ9ْ�ٍَ?َ� اْنَ& َ(Nَْ�ا Vَِذِإ، َوcََ/َ�اْنَو2َ9ِ�ْlِ0َِأ ا ،Vْ#َzَ2ُ�ُْأ َرُ ،Gْ9َ�6Sَ َ�ةَ� َن َآBِا6َ2َ ا�5ِْ> ِ( ِن َآْن، ِإ ُ

  • Kitab Tauhid 176

    ْ� َ�َنَذgَْ� ا2ْْن، ِإSَ Bِ> ا�]� ِ( َن َآSَ Bِ> ا�]� ِ( َن َآْنِإ، َوBِا6َ2َ ا�5ِْ>ِ( ))Vَ �=uَ�َ �ْ�ُ eَ�=uْْنِإ، َوُ� َ�ْنَذْ�ُ�

    “Celaka hamba dinar, celaka hamba dirham, celaka hamba khamishah, celaka hamba khamilah (89), jika diberi ia senang, dan jika tidak diberi ia marah, celakalah ia dan tersungkurlah ia, apabila terkena duri semoga tidak bisa mencabutnya, berbahagialah seorang hamba yang memacu kudanya (berjihad di jalan Allah), kusut rambutnya, dan berdebu kedua kakinya, bila ia ditugaskan sebagai penjaga, dia setia berada di pos penjagaan, dan bila ditugaskan di garis belakang, dia akan tetap setia di garis belakang, jika ia minta izin (untuk menemui raja atau penguasa) tidak diperkenankan (90), dan jika bertindak sebagai pemberi syafaat (sebagai perantara) maka tidak diterima syafaatnya (perantaraannya)”.

    Kandungan bab ini:

    1. Motivasi seseorang dalam amal ibadahnya, yang semestinya untuk akhirat malah untuk kepentingan duniawi [termasuk syirik dan menjadikan pekerjaan itu sia-sia tidak diterima oleh Allah].

    (89) Khamishah dan khamilah adalah pakaian yang terbuat dari wool atau

    sutera dengan diberi sulaman atau garis-garis yang menarik dan indah.

    Maksud ungkapan Rasulullah � dengan sabdanya tersebut ialah untuk menunjukkan orang yang sangat ambisi dengan kekayaan duniawi,

    sehingga menjadi hamba harta benda. Mereka itulah orang-orang yang

    celaka dan sengsara.

    (90) Tidak diperkenankan dan tidak diterima perantaraannya, karena dia tidak

    mempunyai kedudukan atau pangkat dan tidak terkenal; sebab perbuatan

    dan amal yang dilakukannya diniati karena Allah semata.

  • Kitab Tauhid 177

    2. Penjelasan tentang ayat dalam surat Hud (91).

    3. Manusia muslim disebut sebagai hamba dinar, hamba dirham, hamba khamishah dan khamilah [jika menjadikan kesenangan duniawi sebagai tujuan].

    4. Tandanya apabila diberi ia senang, dan apabila tidak diberi ia marah.

    5. Rasulullah � mendo’akan: “celakalah dan tersungkurlah”.

    6. Juga mendoakan: “jika terkena duri semoga ia tidak bisa mencabutnya”.

    7. Pujian dan sanjungan untuk mujahid yang memiliki sifat-sifat sebagaimana yang disebut dalam hadits.

    BAB 38

    MENTAATI ULAMA DAN UMARA DALAM

    MENGHARAMKAN YANG HALAL DAN

    (

    91 ) Ayat ini menjelaskan tentang hukum orang yang motivasinya hanya

    kepentingan dan keni’matan duniawi, dan akibat yang akan diterimanya

    baik di dunia maupun di akhirat nanti.

  • Kitab Tauhid 178

    MENGHALALKAN YANG HARAM BERARTI

    MEMPERTUHANKAN MEREKA

    Ibnu Abbas � berkata:

    ))�ُ �ْVِNَُتْن َأ �ْtَِلـIَ :َ�ْ/ُ�ِْ Cٌَة َر ُل2ُ�ْ َر َلSَ: ُلSُ�ْ، َأ ِءَ" ا�]�َ� ِ ))Iُ"َ6ُ َو6ٍْ/ َ*ْ�ُ* َأ َلSَ: َنْ�ُ�ْ�ُ?َت ، َو� ا0ِ

    “Aku khawatir kalian ditimpa hujan batu dari langit, karena aku mengatakan: “Rasulullah � bersabda”, tetapi kalian malah mengatakan: “Abu Bakar dan Umar berkata”.

    Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan: “Aku merasa heran terhadap orang-orang yang tahu tentang isnad hadits dan keshahihannya, tetapi mereka menjadikan pendapat Sufyan sebagai acuannya, padahal Allah � telah berfirman:

    Í‘x‹ósuŠù=sù tÏ% ©!$# tβθ àIÏ9$ sƒä† ô tã ÿÏνÍ÷ö∆r& βr& öΝåκz:ŠÅÁè? îπuΖ÷F Ïù ÷ρr& öΝåκz:ÅÁムë>#x‹tã íΟŠÏ9r& 〈

    “Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa siksa yang pedih.” (QS. An nur: 63).

    Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan fitnah itu? Fitnah disitu maksudnya adalah syirik, bisa jadi apabila ia menolak sabda Nabi akan terjadi dalam hatinya kesesatan sehingga dia celaka”.

    Diriwayatkan dari ‘Ady bin Hatim bahwa ia mendengar Rasulullah � membaca firman Allah � :

  • Kitab Tauhid 179

    (# ÿρä‹ sƒªB$# öΝèδ u‘$t6ôm r& öΝ ßγuΖ≈ t6÷δ â‘ uρ $\/$t/ ö‘ r& ÏiΒ Âχρߊ «! $# 〈 “Mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-

    rahib mereka sebagai tuhan tuhan selain Allah.” (QS. Al At Taubah: 31).

    Maka saya berkata kepada beliau: “Sungguh kami tidaklah menyembah mereka”, beliau bersabda:

    َأ ََنْ�ُcَ�ُ 5َd6ْ�َ� َأ((َ�l0ُ5َُ� َ( اd6

    َنْ�:5ِ8ُ�، َوُ�َنْ�َُ ا0َُم�6 َ ))ْ�ُ+ُت َدNَIِ 9َْ:ِ�َ(: َل�، oُ :*َ:َSَْ:ُ? ؟ َ(ُ�َنْ�:5ِ8ُ�َ(

    “Tidakkah mereka mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah, lalu kalian pun mengharamkanya; dan tidakkah mereka itu menghalalkan apa yang diharamkan Allah, lalu kalian menghalalkannya? Aku menjawab: ya, maka beliau bersabda: “itulah bentuk penyembahan kepada mereka.” (HR. Imam Ahmad dan At Tirmidzi menyatakan hasan).

    Kandungan bab ini:

    1. Penjelasan tentang ayat dalam surat An nur (92).

    2. Penjelasan tentang ayat dalam surat At Taubah (93).

    3. Perlu diperhatikan arti ibadah yang sebelumnya telah diingkari oleh ‘Ady bin Hatim.

    4. Pemberian contoh kasus yang dikemukakan oleh Ibnu Abbas dengan menyebut nama Abu

    (92) Ayat ini mengandung suatu peringatan supaya kita jangan sampai

    menyalahi Kitab dan Sunnah.

    (93) Ayat dalam surat At Taubah ini menunjukkan bahwa barangsiapa mentaati

    seseorang dengan menyalahi hukum yang telah ditetapkan Allah berarti

    telah mengangkatnya sebagai tuhan selain Allah.

  • Kitab Tauhid 180

    Bakar dan Umar, dan yang dikemukakan oleh Ahmad bin Hanbal dengan menyebut nama Sufyan.

    5. Hal tersebut telah berkembang sedemikian rupa, sehingga banyak terjadi pada kebanyakan manusia penyembahan terhadap orang-orang shaleh, yang dianggapnya sebagai amal yang paling utama, dan dipercayainya sebagai wali [yang dapat mendatangkan suatu manfa’at atau bencana], serta penyembahan terhadap orang-orang alim melalui ilmu pengetahuan dan fiqh [dengan diikuti apa saja yang dikatakan, baik sesuai dengan firman Allah dan sabda Rasul-Nya atau tidak].

    Kemudian hal ini berkembang lebih parah lagi, dengan adanya penyembahan terhadap orang-orang yang tidak shaleh, dan terhadap orang-orang bodoh yang tidak berilmu [dengan diikuti pendapat-pendapatnya, bahkan bid’ah dan syirik yang mereka lakukan juga diikuti].

    BAB 39

    [BERHAKIM KEPADA SELAIN ALLAH DAN

    RASULNYA]

    Firman Allah � :

    öΝ s9 r& u s? ’n< Î) šÏ% ©!$# tβθßϑ ãã ÷“ tƒ öΝ ßγ‾Ρ r& (#θãΨ tΒ# u !$yϑ Î/ tΑ Í“Ρé& y7 ø‹s9 Î) !$tΒ uρ tΑ Í“Ρ é& ÏΒ y7 Ï= ö6s% tβρ߉ƒÍ ムβr& (#ûθßϑ x.$y⇔ tFtƒ ’ n< Î) ÏNθäó≈ ©Ü9 $# ô‰ s% uρ (#ÿρÞ÷ É∆é& βr& (#ρã àIõ3tƒ ϵÎ/ ߉ƒÍ ãƒuρ

  • Kitab Tauhid 181

    ß≈ sÜ ø‹¤±9 $# βr& öΝßγ‾= ÅÒムKξ≈ n= |Ê # Y‰‹Ïèt/ ∩∉⊃∪ # sŒÎ)uρ Ÿ≅Š Ï% öΝçλm; (#öθs9$yès? 4’ n< Î) !$tΒ tΑ u“Ρ r& ª! $# ’ n< Î) uρ ÉΑθß™§9 $# |M ÷ƒr&u‘ tÉ)ÏI≈ uΖ ßϑ ø9$# tβρ‘‰ ÝÁtƒ y7Ψ tã # YŠρ߉ ß¹ ∩∉⊇∪ y# ø‹s3sù !# sŒÎ)

    Ν ßγ÷Fu;≈ |¹r& 8πt7ŠÅÁ–Β $yϑ Î/ ôM tΒ £‰s% öΝ ÎγƒÏ‰ ÷ƒr& §Ν èO x8ρâ !% ỳ tβθàI Ï= øts† «! $$Î/ ÷βÎ) !$tΡ ôŠu‘ r& HωÎ) $YΖ≈ |¡ômÎ) $̧)‹ Ïùöθs? uρ 〈

    “Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu, dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada Thaghut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari Thaghut itu, dan syetan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh- jauhnya. Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik itu menghalangi (manusia) dari (mendekati) kamu dengan sekuat-kuatnya. Maka bagaimanakah halnya, apabila mereka ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu seraya bersumpah: “Demi Allah, sekali kali kami tidak menghendaki selain penyelesain yang baik dan perdamaian yang sempurna.” (QS. An nisa: 60).

    # sŒÎ) uρ Ÿ≅Š Ï% öΝ ßγs9 Ÿω (#ρ߉ Å¡øIè? ’ Îû ÇÚö‘ F{$# (# ûθä9$s% $yϑ ‾Ρ Î) ßøtwΥ šχθßsÏ= óÁãΒ 〈 “Dan apabila dikatakan kepada mereka (orang-

    orang munafik): “janganlah kamu berbuat kerusakan

  • Kitab Tauhid 182

    di muka bumi” (94), mereka menjawab: “sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS. Al baqarah: 11).

    Ÿωuρ (#ρ߉šøI è? ’ Îû ÇÚö‘ F{$# y‰ ÷èt/ $yγÅs≈ n= ô¹Î) 〈 “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka

    bumi ini sesudah Allah memperbaiki.” (QS. Al A’raf: 56).

    zΝ õ3ßssùr& Ïπ̈ŠÏ= Îγ≈ yfø9 $# tβθäóö7 tƒ 4 ôtΒ uρ ß|¡ômr& zÏΒ «!$# $Vϑ õ3ãm 5Θöθs) Ïj9 tβθãΖ Ï%θム∩∈⊃∪ 〈

    “Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan tidak ada yang lebih baik hukumnya daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin.” (QS. Al Maidah: 50).

    Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar � sesungguhnya Rasulullah � bersabda:

    ))�َ �ُ �ْ ))ِ� ِ*Xْoُ ِ!َ" ِ�ً#9َ َتاُ�َ� َهَنْ�ُ/� َ��� َْ�ُآُ�َ َأُ�ِ“Tidaklah beriman (dengan sempurna) seseorang di

    antara kamu, sebelum keinginan dirinya mengikuti apa yang telah aku bawa (dari Allah).” (Imam Nawawi menyatakan hadits ini shahih).

    As Sya’by menuturkan: “pernah terjadi pertengkaran antara orang munafik dan orang Yahudi. Orang Yahudi itu berkata: “Mari kita berhakim kepada Muhammad”, karena ia mengetahui

    (94) Maksudnya: janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi dengan

    kekafiran dan perbuatan maksiat lainnya.

  • Kitab Tauhid 183

    bahwa beliau tidak menerima suap. Sedangkan orang munafik tadi berkata: “Mari kita berhakim kepada orang Yahudi”, karena ia tahu bahwa mereka mau menerima suap. Maka bersepakatlah keduanya untuk berhakim kepada seorang dukun di Juhainah, maka turunlah ayat:

    öΝ s9 r& u s? ’ n< Î) šÏ% ©!$# tβθßϑ ãã ÷“ tƒ... 〈B�|ا Ada pula yang menyatakan bahwa ayat di atas

    turun berkenaan dengan dua orang yang bertengkar, salah seorang dari mereka berkata: “Mari kita bersama-sama mengadukan kepada Nabi Muhammad �, sedangkan yang lainnya mengadukan kepada Ka’ab bin Asyraf”, kemudian keduanya mengadukan perkara mereka kepada Umar �. Salah seorang di antara keduanya menjelaskan kepadanya tentang permasalahan yang terjadi, kemudian Umar bertanya kepada orang yang tidak rela dengan keputusan Rasulullah �: “Benarkah demikian? Ia menjawab: “Ya, benar”. Akhirnya dihukumlah orang itu oleh Umar dengan dipancung pakai pedang.

    Kandungan bab ini:

    1. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat An Nisa’ (95), yang di dalamnya terdapat

    (95) Ayat ini menunjukkan kewajiban berhakim kepada Kitabullah dan Sunnah

    Rasulullah, dan menerima hukum keduanya dengan ridha dan tunduk.

    Barangsiapa yang berhakim kepada selainnya, berarti berhakim kepada

    thagut, apapun sebutannya. Dan menunjukkan kewajiban mengingkari

    thaghut, serta menjauhkan diri dan waspada terhadap tipu daya syetan. Dan

  • Kitab Tauhid 184

    keterangan yang bisa membantu untuk memahami makna Thaghut.

    2. Penjelasan tentang ayat yang ada dalam surat Al Baqarah (96).

    3. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Al A’raf (97).

    4. Penjelasan tentang ayat yang ada dalam surat Al Ma’idah (98).

    5. Penjelasan As Sya’by tentang sebab turunnya ayat yang pertama (yang terdapat dalam surat An Nisa’).

    6. Penjelasan tentang iman yang benar dan iman yang palsu [Iman yang benar, yaitu: berhakim kepada kitab Allah dan sunnah Rasulullah, dan iman yang palsu yaitu: mengaku beriman tetapi

    menunjukkan pula bahwa barangsiapa yang diajak berhakim dengan

    hukum Allah dan Rasul-Nya haruslah menerima; apabila menolak maka

    dia adalah munafik, dan apapun dalih yang dikemukakan seperti

    menghendaki penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna

    bukanlah merupakan alasan baginya untuk menerima selain hukum Allah

    dan Rasul-Nya.

    (96) Ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang mengajak berhukum

    kepada selain hukum yang diturunkan Allah, maka ia telah berbuat

    kerusakan yang sangat berat di muka bumi, dan dalih mengadakan

    perbaikan bukan alasan sama sekali untuk meninggalkan hukum-Nya;

    menunjukkan pula bahwa orang yang sakit hatinya akan memutar balikkan

    nilai-nilai, di mana yang hak dijadikan batil dan yang batil dijadikan hak.

    (97) Ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang mengajak berhukum

    kepada selain hukum Allah, maka ia telah berbuat kerusakan yang sangat

    berat di muka bumi, dan menunjukkan bahwa perbaikan di muka bumi

    adalah dengan menerapkan hukum yang diturunkan Allah.

    (98) Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang menghendaki salain hukum

    Allah, berarti ia menghendaki hukum Jahiliyah.

  • Kitab Tauhid 185

    tidak mau berhakim kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah, bahkan berhakim kepada thaghut].

    7. Kisah Umar dengan orang munafik [bahwa Umar memenggal leher orang munafik tersebut, karena dia tidak rela dengan keputusan Rasulullah �].

    8. Seseorang tidak akan beriman (sempurna dan benar) sebelum keinginan dirinya mengikuti tuntunan yang dibawa oleh Rasulullah �.

    BAB 40

    MENGINGKARI SEBAGIAN NAMA DAN SIFAT

    ALLAH

    Firman Allah � :

  • Kitab Tauhid 186

    öΝ èδ uρ tβρã àI õ3tƒ Ç≈ uΗ ÷q§9$$Î/ 4 ö≅ è% uθèδ ’ Ïn1u‘ Iω tµ≈ s9 Î) āωÎ) uθèδ ϵø‹ n= tã àM ù= ā2uθs? ϵø‹ s9Î) uρ É>$tG tΒ 〈

    “Dan mereka kafir (ingkar) kepada Ar Rahman (Dzat Yang Maha Pengasih). Katakanlah: “Dia adalah Tuhanku, tiada sesembahan yang hak selain dia, hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya aku bertaubat.” (QS. Ar Ra’dan: 30).

    Diriwayatkan dalam shahih Bukhari, bahwa Ali bin Abi Thalib � berkata:

    ))َ d�%ُ�ْ�� ))؟ 2ُ�ْ�ُ�َُر َو ا0َُب@�َ/ ُ�ْن َأَنْو6ِ�ْ�ُُت، َأَنْ�ُ(6ِْ# َ�َ" ِ* َسا ا�“Berbicaralah kepada orang-orang dengan apa

    yang difahami oleh mereka, apakah kalian menginginkan Allah dan Rasul-Nya didustakan?

    Abdur Razaq meriwayatkan dari Ma’mar dari Ibnu Thawus dari bapaknya dari Ibnu Abbas, bahwa ia melihat seseorang terkejut ketika mendengar hadits Nabi Muhammad � yang berkenaan dengan sifat-sifat Allah �, karena merasa keberatan dengan hal tersebut, maka Ibnu Abbas berkata:

    � �SBًIِ ِرَنْوCِ�ُ؟ َ�ِءَ�ُ� َهُق6َ َ(َْ�َ�ْ�ُ/ِ:ْ+َ� َوِ�ِ"َ/5ْ ُُIِ �ْ�ََ �َeَ*ِ �ٍ(( “Apa yang dikhawatirkan oleh mereka itu? Mereka

    mau mendengar dan menerima ketika dibacakan ayat-ayat yang muhkamat (jelas pengertiannya), tapi mereka keberatan untuk menerimanya ketika

  • Kitab Tauhid 187

    dibacakan ayat-ayat yang mutasyabihat (sulit difahami) 99.

    Orang-orang Quraisy ketika mendengar Rasulullah � menyebut “Ar Rahman”, mereka mengingkarinya, maka terhadap mereka itu, Allah � menurunkan firmanNya:

    öΝ èδ uρ tβρã àI õ3tƒ Ç≈ uΗ ÷q§9 $$Î/ 4 〈 “Dan mereka kafir terhadap Ar Rahman”.

    Kandungan bab ini:

    1. Dinyatakan tidak beriman, karena mengingkari (menolak) sebagian dari Asma’ dan Sifat Allah.

    2. Penjelasan tentang ayat yang terdapat dalam surat Ar Ra’d(100).

    3. Tidak dibenarkan menyampaikan kepada manusia hal-hal yang tidak difahami oleh mereka.

    (99) Perkataan Ibnu Abbas disebutkan penulis setelah perkataan Ali yang

    menyatakan bahwa seyogyanya tidak usah dituturkan kepada orang-orang

    apa yang tidak mereka mengerti, adalah untuk menunjukkan bahwa nash-

    nash Al Qur’an maupun hadits yang berkenaan sifat Allah tidak termasuk

    hal tersebut, bahkan perlu pula disebutkan dan ditegaskan, karena

    keberatan sebagian orang akan hal tersebut bukanlah menjadi faktor

    penghalang untuk menyebutkannya, sebab para ulama semenjak zaman

    dahulu masih membacakan ayat-ayat dan hadits-hadits yang berkenaan

    dengan sifat Allah di hadapan orang-orang umum maupun khusus.

    (100) Ayat ini menunjukkah kewajiban mengimani segala Asma’ dan Sifat

    Allah, dan mengingkari sesuatu darinya adalah kufur.

  • Kitab Tauhid 188

    4. Hal itu disebabkan karena bisa mengakibatkan Allah dan Rasul-Nya didustakan, meskipun ia tidak bermaksud demikian.

    5. Ibnu Abbas � menolak sikap orang yang merasa keberatan ketika dibacakan sebuah hadits yang berkenaan dengan sifat Allah dan menyatakan bahwa sikap tersebut bisa mencelakakan dirinya.

  • Kitab Tauhid 189

    BAB 41

    [INGKAR TERHADAP NI’MAT ALLAH]

    Firman Allah � :

    tβθèùÍ ÷ètƒ |M yϑ ÷èÏΡ «! $# ¢Ο èO $pκ tΞρã Å6Ζム〈 “Mereka mengetahui ni’mat Allah (tetapi) kemudian

    mereka mengingkarinya.” (QS. An Nahl: 83).

    Dalam menafsiri ayat di atas Mujahid mengatakan bahwa maksudnya adalah kata-kata seseroang: “Ini adalah harta kekayaan yang aku warisi dari nenek moyangku.”

    Aun bin Abdullah mengatakan: “Yakni kata mereka ‘kalau bukan karena fulan, tentu tidak akan menjadi begini’.”

    Ibnu Qutaibah berkata, menafsiri ayat di atas: “mereka mengatakan: ini adalah sebab syafa’at sembahan- sembahan kami”.

    Abul Abbas (101) - setelah mengupas hadits yang diriwayatkan oleh Zaid bin Khalid yang di dalamnya terdapat sabda Nabi: “sesungguhnya Allah berfirman: “pagi ini sebagian hamba-Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir …, sebagaimana yang telah disebutkan di atas – (102) ia mengatakan:

    (101) Abu Al Abbas Ibnu Taimiyah.

    (102) Telah disebutkan pada bab 30.

  • Kitab Tauhid 190

    “Hal ini banyak terdapat dalam Al qur’an maupun As sunnah, Allah � mencela orang yang menyekutukan-Nya dengan menisbatkan ni’mat yang telah diberikan kepada selain-Nya”.

    Sebagian ulama salaf mengatakan: “yaitu seperti ucapan mereka: anginnya bagus, nahkodanya cerdik, pandai, dan sebagainya, yang bisa muncul dari ucapan banyak orang.

    Kandungan bab ini:

    1. Penjelasan tentang firman Allah yang terdapat dalam surat An Nahl, yang menyatakan adanya banyak orang yang mengetahui ni’mat Allah tapi mereka mengingkarinya.

    2. Hal itu sering terjadi dalam ucapan banyak orang. [Karena itu harus dihindari].

    3. Ucapan seperti ini dianggap sebagai pengingkaran terhadap ni’mat Allah.

    4. Adanya dua hal yang kontradiksi (mengetahui ni’mat Allah dan mengingkarinya), bisa terjadi dalam diri manusia.

  • Kitab Tauhid 191

    BAB 42

    [LARANGAN MENJADIKAN SEKUTU BAGI ALLAH.]

    Firman Allah � :

    Ÿξsù (#θè= yèøgrB ¬! #YŠ# y‰Ρr& öΝçFΡ r&uρ šχθßϑ n= ÷ès? 〈 “Maka janganlah kamu membuat sekutu untuk

    Allah padahal kamu mengetahui (bahwa Allah adalah maha Esa). ” (QS. Al Baqarah: 22).

    Ibnu Abbas � dalam menafsirkan ayat tersebut mengatakan: “membuat sekutu untuk Allah adalah perbuatan syirik, suatu perbuatan dosa yang lebih sulit untuk dikenali dari pada semut kecil yang merayap di atas batu hitam, pada malam hari yang gelap gulita. Yaitu seperti ucapan anda: ‘demi Allah dan demi hidupmu wahai fulan, juga demi hidupku’, Atau seperti ucapan: ‘kalau bukan karena anjing ini, tentu kita didatangi pencuri-pencuri itu’, atau seperti ucapan: ‘kalau bukan karena angsa yang dirumah ini, tentu kita didatangi pencuri-pencuri tersebut’, atau seperti ucapan seseorang kepada kawan-kawannya: ‘ini terjadi karena kehendak Allah dan kehendakmu’, atau seperti ucapan seseorang: ‘kalaulah bukan karena Allah dan fulan’.

    Oleh karena itu, janganlah anda menyertakan “si fulan” dalam ucapan-ucapan di atas, karena bisa menjatuhkan anda kedalam kemusyrikan.” (HR. Ibnu Abi Hatim).

  • Kitab Tauhid 192

    Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab �, bahwa Rasulullah � bersabda:

    ))َ �َْ :َZَ*ِ Gَ�ْ6ِ0َِأْو َأ6ََ= َآْ�َ? َ( ا Vْ6ََك(( “Barangsiapa yang bersumpah dengan menyebut

    selain Allah, maka ia telah berbuat kekafiran atau kemusyrikan.” (HR. Turmudzi, dan ia nyatakan sebagai hadits hasan, dan dinyatakan oleh Al Hakim shahih).

    Dan Ibnu Mas’ud � berkata:

    ))iَ َأْن ْ:ِZَ*ِ 0ِ َأً* ِذ َآ

    َأْن َأْ� ِ>�َ� ِإ�8َْ:ِZَ*ِ Gَ�ْ6ِ�ِRَ ِد Sً (( “Sungguh bersumpah bohong dengan menyebut

    nama Allah, lebih Aku sukai daripada bersumpah jujur tetapi dengan menyebut nama selain-Nya.”

    Diriwayatkan dari Hudzaifah � bahwa Rasulullah � bersabda:

    �� ُ% ا0ُ َء Vَا َْ�ُ�ْ� Sُْ�ِ/َ�، َوٌنَ& ُ( َءVَ َو ا0ُ َء Vَا َْ�ُ�ْ�ُ? َت َ�((Vٌَنَ& ُ( َء((

    “Janganlah kalian mengatakan: ‘atas kehendak Allah dan kehendak si fulan’, tapi katakanlah: ‘atas kehendak Allah kemudian atas kehendak si fulan.” (HR. Abu Daud dengan sanad yang baik).

    Diriwayatkan dari Ibrahim An Nakha’i bahwa ia melarang ucapan: “Aku berlindung kepada Allah dan kepadamu”, tetapi ia memperbolehkan ucapan: “Aku berlindung kepada Allah, kemudian kepadamu”, serta ucapan: ‘kalau bukan karena Allah kemudian karena si fulan’, dan ia tidak memperbolehkan ucapan: ‘kalau bukan karena Allah dan karena fulan’.

  • Kitab Tauhid 193

    Kandungan bab ini:

    1. Penjelasan tentang maksud “membuat sekutu untuk Allah”.

    2. Penjelasan para sahabat bahwa ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah yang berkaitan dengan syirik akbar itu mencakup juga tentang syirik ashghar (kecil).

    3. Bersumpah dengan menyebut nama selain Allah adalah syirik.

    4. Bersumpah menggunakan nama selain Allah walaupun dalam kebenaran, itu lebih besar dosanya daripada sumpah palsu dengan menggunakan nama Allah.

    5. Ada perbedaan yang jelas sekali antara ( َو ) yang berarti “dan” dengan ( %ُ�� ) yang berarti “kemudian”.

  • Kitab Tauhid 194

    BAB 43

    ORANG YANG TIDAK RELA TERHADAP SUMPAH

    YANG MENGGUNAKAN NAMA ALLAH

    Diriwayatkan dari Ibnu Umar �, bahwa Rasulullah � bersabda:

    ْ�ُ/ ِئ{َ*ا ِ*ْ�ُ=ِ:5ْ َت َ�((َ ،�َْ :َZَ*ِ 0ِ)َ :ْ�َmْ�َُو, ْقَ�ُْ :ِZَ�َ �ُ*ِ 0ِ )) ا0َِ� ِcَْ�َ: َ(َض6ْ َ�ْ� َ�ْ�َ، َوَض6َْ�ْ:َ(

    “Janganlah kalian bersumpah dengan nama nenek moyang kalian! Barangsiapa yang bersumpah dengan nama Allah, maka hendaknya ia jujur, dan barangsiapa yang diberi sumpah dengan nama Allah maka hendaklah ia rela (menerimanya), barangsiapa yang tidak rela menerima sumpah tersebut maka lepaslah ia dari Allah �” (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang hasan).

    Kandungan bab ini:

    1. Larangan bersumpah dengan menyebut nama nenek moyang.

    2. Diperintahkan kepada orang yang diberi sumpah dengan menyebut nama Allah untuk rela menerimanya.

    3. Ancaman bagi orang-orang yang tidak rela menerimanya.

  • Kitab Tauhid 195

    BAB 44

    UCAPAN SESEORANG: “ATAS KEHENDAK ALLAH

    DAN KEHENDAKMU”

    Qutaibah � berkata:

    : َنْ�ُ�ْ�ُ? َتَنْ�ُآeْ6ِ ُتْ�ُ/ن�ِإ: َلَ?، َ(� >��9ِ ا���َت َأ�ِدْ�ُ+ َ�ن� َأ((َVَ َء ْنا َأْواُدَرا َأَذ ِإ� >9ِ8 ا���ُ�ُه6ََ9َBِ)َ ،gَْ#َ/اْ�َو: َنْ�ُ�ْ�ُ?َت، َوVِXْoَ َوا0ُ

    ((:اْ�ُ�ْ�ُ? َ�ْنَأ َو ))9َBِْ#َ/ اْ�بdَر َو((: اْ�ُ�ْ�ُ? َ�ْوا َأْ�ُ=ِ:5َْ�َVَ ا0ُ َء %ُ �� VِXْoَ((

    “Bahwa ada seorang Yahudi datang kepada Rasulullah �, lalu berkata: “Sesungguhnya kamu sekalian telah melakukan perbuatan syirik, kalian mengucapkan: ‘atas kehendak Allah dan kehendakmu’ dan mengucapkan: ‘demi Ka’bah’, maka Rasulullah memerintahkan para sahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan: ‘demi Rabb Pemilik ka’bah’, dan mengucapkan: ‘atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu’. (HR. An Nasa'i dan ia nyatakan sebagai hadits shahih).

    Ibnu Abbas � menuturkan:

    �� َ� َل Sًَ&ُ! َرن� َأ((:9ِd< �:َ Vَ َو ا0ُ َء VِXْoَ،)َ ?ََأ((: َل!َ#َ:ْ�َ�ِ

  • Kitab Tauhid 196

    Diriwayatkan oleh Ibnu majah, dari At Thufail saudara seibu Aisyah, radhiallahuanha. ia berkata:

    “Aku bermimpi seolah-olah aku mendatangi sekelompok orang-orang Yahudi, dan aku berkata kepada mereka: ‘Sungguh kalian adalah sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan: Uzair putra Allah’. Mereka menjawab: ‘Sungguh kalian juga sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan: "Atas kehendak Allah dan kehendak Muhammad". Kemudian aku melewati sekelompok orang-orang Nasrani, dan aku berkata kepada mereka: "Sungguh kalian adalah sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan: "Al Masih putra Allah". Mereka pun balik berkata: "Sungguh kalian juga sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan: "Atas kehendak Allah dan Muhammad". Maka pada keesokan harinya aku memberitahukan mimpiku tersebut kepada kawan-kawanku, setelah itu aku mendatangi Nabi Muhammad �, dan aku beritahukan hal itu kepada beliau. Kemudian Rasul bersabda: “Apakah engkau telah memberitahukannya kepada seseorang? aku menjawab: ‘ya’. Lalu Rasulullah � bersabda yang diawalinya dengan memuji nama Allah � :

    � َأ((*َ #ْ�ُ)َ ،Kِن�Oُ =َ�ْ&ًَأً�ْؤى ُرَأ َر Eْ9َ6َ*ْ +َ

    Eْ9َ6َ َأْ� َِ � ْ�ُ/ن�ِإ، َوْ�ُ/ْSُ:ْ�ُ�َْآ :ِ"َBًَن َآ �َ "ْ�َ#ُ�: اْ�ُ�ْ�ُ? َتَ& ، َ(َ+ْ� Iَْ� ُآَ+ْن َأْنا َأَ@َآا َوَ@ َآْ>َِ

    Vََو ا0ُ َء Vََء

    : اْ�ُ�ْ� Sُْ�ِ/َ�، َوٌ�"�5َ َُVَ َو ا0ُ َء ْ�َ�ُ(( “Amma ba’du, sesungguhnya Thufail telah

    bermimpi tentang sesuatu, dan telah diberitahukan kepada sebagian orang dari kalian. Dan sesunguhnya kalian telah mengucapkan suatu ucapan yang ketika itu saya tidak sempat melarangnya, karena aku disibukkan dengan urusan ini dan itu, oleh karena itu,

  • Kitab Tauhid 197

    janganlah kalian mengatakan: "Atas kehendak Allah dan kehendak Muhammad", akan tetapi ucapkanlah: "Atas kehendak Allah semata.”

    Kandungan bab ini:

    1. Hadits di atas menunjukkan bahwa orang Yahudi pun mengetahui tentang perbuatan yang disebut syirik ashghar.

    2. Pemahaman seseorang akan kebenaran tidak menjamin ia untuk menerima dan melaksanakannya, apabila ia dipengaruhi oleh hawa nafsunya. [Sebagaimana orang-orang Yahudi tadi, dia mengerti kebenaran, tetapi dia tidak mau mengikuti kebenaran itu, dan tidak mau beriman kepada Nabi yang membawanya].

    3. Sabda Rasulullah �: “Apakah engkau menjadikan diriku sekutu bagi Allah? Sebagai bukti adanya penolakan terhadap orang-orang yang mengatakan kepada beliau: "Atas kehendak Allah dan kehendakmu", jika demikian sikap beliau, lalu bagaimana dengan orang-orang yang mengatakan:

    ... اَك2ِ�َ ِ� ِ*ُذْ�ُ� َأْ> ِ� َqِْ:َ\ اْ�َم6َْآ َأَ� “Wahai makhluk termulia, tak ada seorangpun bagiku sebagai tempatku berlindung kecuali engkau ..” dan dua bait selanjutnya.

    4. Ucapan seseorang: “atas kehendak Allah dan kehendakmu” termasuk syirik ashghar, tidak termasuk syirik akbar, karena beliau bersabda:

  • Kitab Tauhid 198

    “kalian telah mengucapkan suatu ucapan yang karena kesibukanku dengan ini dan itu aku tidak sempat melarangnya”.

    5. Mimpi yang baik termasuk bagian dari wahyu.

    6. Mimpi kadang menjadi sebab disyariatkannya suatu hukum.

  • Kitab Tauhid 199

    BAB 45

    BARANGSIAPA MENCACI MASA MAKA DIA TELAH

    MENYAKITI ALLAH

    Firman Allah � :

    (#θä9$s% uρ $tΒ }‘Ïδ āωÎ) $uΖ è?$uŠxm $u‹ ÷Ρ ‘‰9$# ßNθßϑ tΡ $u‹ øtwΥuρ $tΒ uρ !$uΖ ä3Ï= ÷κ ç‰ āωÎ) ã ÷δ ¤$!$# 4 $tΒ uρ Μçλm; y7 Ï9 ẍ‹ Î/ ôÏΒ AΟù= Ïæ ( ÷βÎ) öΝ èδ āωÎ) tβθ‘Ζ Ýà tƒ 〈

    “Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita kesuali masa, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS. Al Jatsiah: 24).

    Diriwayatkan dalam shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah � bahwa Rasulullah � bersabda:

    ))Sَ ْ�ِذْ�ُ�: � َ�َ# َت ا0ُ َل� ُ�:Sَd ُأ6ُْه ا���َنَأ، َو6َْه ا����8ُ]، َ�َم Fَدُ�> اْ*ِ 6ُْه ا���َ� ُه ا0َن�Kِ َ(6َْها ا���89�ُْ] َت َ�((: و(> روا�B )) َرَ+ا��� َوlَْ�ا�:�((

    “Allah � berfirman: “Anak Adam (manusia) menyakiti Aku, mereka mencaci masa, padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Akulah yang menjadikan malam dan siang silih berganti”. Dan dalam riwayat yang lain dikatakan: “Janganlah kalian

  • Kitab Tauhid 200

    mencaci masa, karena Allah � adalah Pemilik dan Pengatur masa.” (103).

    Kandungan bab ini:

    1. Larangan mencaci masa.

    2. Mencaci masa berarti menyakiti Allah �.

    3. Perlu renungan akan sabda Nabi �: “Karena Allah sesungguhnya adalah Pemilik dan Pengatur masa” (104).

    4. Mencaci mungkin saja dilakukan seseorang, meskipun ia tidak bermaksud demikian dalam hatinya.

    (103)Orang-orang Jahiliyah, kalau mereka tertimpa suatu musibah, bencana

    atau malapetaka, mereka mencaci masa. Maka Allah melarang hal tersebut,

    karena yang menciptakan dan mengatur masa adalah Allah Yang Maha

    Esa. Sedangkan menghina pekerjaan seseorang berarti menghina orang

    yang melakukannya. Dengan demikian, mencaci masa berarti mencela dan

    menyakiti Allah sebagai Pencipta dan Pengatur masa.

    (104)Sabda beliau itu menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam

    semesta ini adalah dengan takdir Allah, karena itu wajib bagi seorang

    muslim untuk beriman dengan qadha dan qadar, yang baik maupun yang

    buruk, yang manis maupun yang pahit.