PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf ·...

107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA TERHADAP MINAT BACA MAHASISWA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh : RESTINA ANJAR WATI K7407030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf ·...

Page 1: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN

KOLEKSI BAHAN PUSTAKA TERHADAP MINAT BACA MAHASISWA

DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA TAHUN 2010

SKRIPSI

Oleh :

RESTINA ANJAR WATI

K7407030

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN

KOLEKSI BAHAN PUSTAKA TERHADAP MINAT BACA MAHASISWA

DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA TAHUN 2010

Oleh :

RESTINA ANJAR WATI

K7407030

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi

BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 2 April 2011

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Drs. Ign Wagimin, M.Si

NIP 19510510 197603 1 003

Pembimbing II

Anton Subarno, S.Pd, M.Pd

NIP 19751223 200701 1 002

Page 4: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji

Nama Terang dan Tanda Tangan

1. Ketua : Dra. C. Dyah. S. I, M.Pd 1. …………

2. Sekretaris : Susantiningrum, S.Pd, S.E, MAB 2. …………

3. Anggota 1 : Drs. Ign Wagimin, M.Si 3. …………

4. Anggota 2 : Anton Subarno, S.Pd, M.Pd 4. ………….

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

NIP 19600727 198702 1 001

Page 5: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Restina Anjar Wati. PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN

PEMELIHARAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA TERHADAP MINAT

BACA MAHASISWA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS

SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2010. Skripsi. Surakarta: Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, April 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui adakah pengaruh yang

signifikan persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka terhadap minat baca

mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Tahun 2010; (2)

mengetahui adakah pengaruh yang signifikan pemeliharaan koleksi bahan pustaka

terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret

Tahun 2010; (3) mengetahui adakah pengaruh yang signifikan pengadaan dan

pemeliharaan koleksi bahan pustaka terhadap minat baca mahasiswa di UPT

Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Tahun 2010.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi

penelitian adalah mahasiswa UNS anggota aktif UPT Perpustakaan Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang berjumlah 20.860. Penentuan jumlah sampel

menggunakan rumus slovin dan diperoleh sampel sebanyak 100 mahasiswa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket/kuesioner dan

dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier

ganda.

Hasil penelitian: (1) Ada pengaruh yang signifikan positif antara persepsi

pengadaan koleksi bahan pustaka terhadap minat baca mahasiswa (rx1y = 0,663, α

5%); (2) ada pengaruh yang signifikan positif antara pemeliharaan koleksi bahan

pustaka terhadap minat baca mahasiswa (rx2y = 0,883, α 5%); (3) ada pengaruh

yang signifikan positif antara pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka

terhadap minat baca mahasiswa (F = 341,369, α 5%); (4) persamaan garis regresi

adalah Ŷ = -8,907 + 0,181 X1 + 0,284 X2; (5) besarnya sumbangan relatif persepsi

pengadaan koleksi bahan pustaka (X1) sebesar 25,3 % dan sumbangan relatif

pemeliharaan koleksi bahan pustaka (X2) sebesar 74,7 % sedangkan sumbangan

Page 6: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

efektif persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka (X1) sebesar 22,2 %dan

sumbangan efektif pemeliharaan koleksi bahan pustaka (X2) sebesar 65,4 %.

Page 7: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Restina Anjar Wati. THE INFLUENCE OF PROVIDING PERCEPTION AND

MAINTAINING BIBLIOTHECA MATERIAL COLLECTION AGAINST

READING INTEREST OF THE STUDENTS IN INTEGRATED SERVICE

UNIT (UPT) OF LIBRARY OF SEBELAS MARET UNIVERSITY

SURAKARTA YEAR 2010, Script. Surakarta: Pedagogic and Education Science

Faculty, Sebelas Maret University, March 2011.

The purposes of this research are: (1) To know if there is significance

influence of providing perception of bibliotheca material collection against

student’s reading interest in UPT of library of Sebelas Maret University in the

year of 2010; (2) to know if there is significant influence of collection maintaining

against reading interest of student in UPT of Sebelas Maret University Library in

the year of 2010; (3) to know if there is significant influence of providing and

maintaining collection of bibliotheca material against student`s reading interest

in UPT of sebelas Maret University Library in the year of 2010.

This research uses quantitative-descriptive method. Population of the

research is students of Sebelas Maret University, who are active members of UPT

of Sebelas Maret University Surakarta in amount 20.860. Slovin formula is used

in determining the sum of sample and it is gained sample in amount 100 students.

Data collecting technique used in this research is questionnaire method and

documentation. Data analysis technique used is double linear regression analysis.

The result of the research: (1) There is positive-significant influence

between collection providing perception of bibliotheca material against reading

interest of students (rx1y = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

between maintaining collection of bibliotheca material against student reading

interest (rx1y = 0,883, α 5%); (3) there is positive significant influence between

providing and maintaining collection of bibliotheca material against student

reading interest (F = 341,369, α 5 %); (4) the equation of regression line is Y = -

8,907 + 0,181 X1 + 0,284 X2; (5) the great of relative support providing

perception of bibliotheca material collection (X1) is 25,3% and relative support

maintaining of bibliotheca material collection (X2) is 74,7% while effective

Page 8: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

support of providing perception bibliotheca material collection (X1) is 22,2 % and

effective support of bibliotheca material collection maintaining (X2) is 65,4 %.

Page 9: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

“Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah, yang mengajar (manusia)

dengan perantaraan kalam”

(Q.S. Al--Alaq: 3-4)

Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya bukan menerima sebanyak-

banyaknya

(Pak Harfan_Laskar Pelangi)

There is a will, there is a way

Dimana ada niat disitu pasti ada jalan

(Penulis)

Page 10: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Kusuntingkan skripsi ini untuk:

Ayahanda dan Ibunda tercinta

Winahyu Handayani, adikku terkasih

Pendamping hidupku kelak

Keluarga besarku (mbah, paman, bibi,

uwa, dan sepupu2ku)

Sahabatku tersayang “FELNIESDYTA”

(Febe, Elin, Niken, Mb Dee, Ita)

Rekan-rekan PAP „07

PAP-FKIP-UNS, almamaterku

Page 11: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Segala puji hanya bagi Allah Azza wa Jalla atas segala bentuk nikmat

yang Dia berikan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat

untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Program Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tentu saja peneliti mengalami

berbagai hambatan dan kesulitan. Namun, berkat bantuan, bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya kesulitan-kesulitan yang timbul dapat

teratasi. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuannya, peneliti sampaikan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan izin penulisan skripsi ini.

2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP UNS, yang telah menyetujui permohonan

penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Sutaryadi, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS yang telah

memberikan izin penelitian ini.

4. Dra. C. Dyah S. I, M. Pd selaku Ketua BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekomomi Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial FKIP UNS, yang telah memberikan ijin peneliti untuk

menyusun skripsi ini.

5. Drs. Ign. Wagimin, M.Si selaku Pembimbing I dan Pembimbing Akademik

yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi kepada peneliti

selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Page 12: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

6. Anton Subarno, S.Pd, M. Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak

memberikan pengarahan, bimbingan dan dukungan yang tiada henti kepada

peneliti selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen di BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP

UNS atas bimbingan dan segala ilmu yang telah diajarkan selama ini.

8. Drs. Widodo, M.Soc,Sc selaku Kepala UPT Perpustakaan UNS Surakarta

yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di UPT Perpustakaan.

9. Sugeng Widaryatmo selaku Kepala Bagian Tata Usaha UPT Perpustakaan

UNS Surakarta yang telah membimbing dan membantu dalam penelitian.

10. Bapak dan Ibuku, sebagai rasa bakti dan hormatku atas motivasi, semangat,

harapan dan doa-doa yang selalu mengalir untukku sepanjang waktu dan

sepanjang masa.

11. Adikku tersayang “Winahyu Handayani”, bersamamu dalam tawa dan canda

adalah hal terindah dihidupku.

12. Keluarga besarku (Mbah, Pak Lik, Bu Lik, dan Sepupu-sepupuku) yang

senantiasa memberikan doa dan dukungannya untukku.

13. Sahabat-sahabatku terkasih “FELNIEZDYTHA” (febe si pianis, elin si imut,

niken si pintar, mb dee si narsis, ita si funny) yang selalu menjadi pelipur

laraku, pendengar setiaku, dan penyemangatku dikala aku terpuruk dalam

kepedihan.

14. My Brother “Budi Wahyono” yang telah banyak membantu dan mengajariku

mulai dari mencari bahan sampai mengolah data hasil penelitian sekaligus

sebagai tempat aku bertanya atas kesulitan-kesulitan yang aku hadapi.

15. Keluarga Luliana Elin (Bapak, Ibu, & Pikachu yang lucu) yang sudah

menerima dan mendoakanku seperti keluarga sendiri.

16. Anak-anak Kost “Damai 1” (Mbak Titin, Mbak Sandya, Mbak Widi, Mbak

Na, Mbak Dita, Mbak Dini, Desi, Putri, Tami, Aji, Junita, Indah, Arum, dan

Nurul) hidup seatap bagaikan keluarga yang sama-sama hidup di perantauan.

17. Teman-teman kelas A PAP ‟07.

18. Teman-teman kelas A1 Pendidikan Ekonomi.

19. Teman-teman LPM Motivasi FKIP UNS.

Page 13: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

20. Teman-teman PPL SMK Negeri 6 Surakarta, sampai jumpa kawan-kawanku

semoga kita selalu menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan.

21. Chlorid Latifoso beserta keluarga (Bapak, Ibu, Mbak Titan, Mas Kripton,

Mbak Intan, Dek Feri) yang sempat memberikan doa dan perhatian untukku.

22. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini.

Dengan semua kemampuan yang ada, peneliti berusaha menyajikan skripsi

ini dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Namun, peneliti menyadari bahwa masih

banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat

peneliti harapkan guna kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Surakarta, April 2011

Peneliti

Page 14: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ...................................................................................................... i

PENGAJUAN SKRIPSI ........................................................................... ii

PERSETUJUAN ....................................................................................... iii

PENGESAHAN......................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................. v

MOTTO .................................................................................................... ix

PERSEMBAHAN ..................................................................................... x

KATA PENGANTAR ............................................................................... xi

DAFTAR ISI ............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 5

D. Perumusan Masalah ................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 9

A. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 9

1. Tinjauan Tentang Perpustakaan .......................................... 9

a. Pengertian Perpustakaan ............................................... 9

b. Jenis-jenis Perpustakaan................................................ 10

c. Fungsi Perpustakaan ..................................................... 14

2. Tinjauan Tentang Persepsi Pengadaan Bahan Pustaka ........ 15

a. Pengertian Persepsi Pengadaan Bahan Pustaka .............. 15

b. Jenis-jenis Bahan Pustaka ............................................. 17

c. Pemilihan Bahan Pustaka .............................................. 19

d. Cara-cara Pengadaan Bahan Pustaka ............................. 22

Page 15: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

3. Tinjauan Tentang Pemeliharaan Bahan Pustaka .................. 25

a. Pengertian Pemeliharaan Bahan Pustaka ....................... 25

b. Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka .................. 26

c. Cara-cara Pemeliharaan Bahan Pustaka ......................... 30

4. Tinjauan Tentang Minat Baca Mahasiswa .......................... 37

a. Pengertian Minat Baca Mahasiswa ................................ 37

b. Pentingnya Minat Baca Mahasiswa ............................... 42

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

Mahasiswa .................................................................... 44

d. Upaya Menumbuhkan Minat Baca Mahasiswa .............. 46

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 48

C. Kerangka Berfikir .................................................................... 49

D. Hipotesis ................................................................................. 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 52

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 52

1. Tempat Penelitian .............................................................. 52

2. Waktu Penelitian ................................................................ 52

B. Populasi dan Sampel ................................................................ 53

1. Populasi ............................................................................. 53

2. Sampel ............................................................................... 53

3. Teknik Pengambilan Sampel ............................................. 54

C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 56

1. Metode Angket atau Kuesioner .......................................... 56

2. Metode Dokumentasi ......................................................... 61

D. Rancangan Penelitian ............................................................. 62

E. Teknik Analisis Data ............................................................... 63

1. Uji Prasyarat Analsis ......................................................... 63

2. Uji Hipotesis ..................................................................... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................ 69

A. Deskripsi Data ........................................................................ 69

B. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................... 70

1. Uji Normalitas.................................................................... 70

2. Uji Linieritas ...................................................................... 71

Page 16: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

3. Uji Multikolinieritas ........................................................... 72

4. Uji Autokoelasi .................................................................. 73

5. Uji Heteroskedastisitas ....................................................... 73

C. Pengujian Hipotesis ................................................................. 74

1. Uji Hipotesis I .................................................................... 74

2. Uji Hipotesis II ................................................................... 75

3. Uji Hipotesis III ................................................................. 76

4. Analisis Regresi Ganda ...................................................... 77

5. Kesimpulan Pengujian Hipotesis ........................................ 79

D. Pembahasan Hasil Analisis ...................................................... 79

1. Persepsi Pengadaan Koleksi Bahan Pustaka (X1) ................ 79

2. Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka (X2) ........................ 81

3. Minat Baca Mahasiswa (Y) ................................................ 82

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .................................... 84

A. Simpulan ................................................................................. 84

B. Implikasi ................................................................................. 85

C. Saran ....................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 88

LAMPIRAN .............................................................................................. 91

Page 17: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Bagan Kerangka Berfikir ......................................................... 50

Gambar 2. Bagan Kerangka Hipotesis ....................................................... 51

Gambar 3. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual .... 70

Gambar 4. Plot Persepsi Pengadaan Koleksi Bahan Pustaka (X1) dengan

Minat Baca Mahasiswa (Y) ..................................................... 71

Gambar 5. Plot Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka (X2) dengan Minat

Baca Mahasiswa (Y) ................................................................ 72

Page 18: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Pedoman Interpretasi Nilai r ........................................................ 66

Tabel 2. Deskripsi Data Statistik ............................................................... 69

Tabel 3. Coefficients ................................................................................. 73

Tabel 4. Model Summary .......................................................................... 73

Tabel 5. Coefficientsa ................................................................................ 74

Tabel 6. Correlations ................................................................................ 75

Tabel 7. Correlationsa .............................................................................. 76

Tabel 8. ANOVA ..................................................................................... 77

Tabel 9. Koefisien Regresi ........................................................................ 77

Page 19: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Matriks .................................................................................. 91

Lampiran 2. Angket ................................................................................. 94

Lampiran 3. Tabel Nilai Hasil Try Out XI.................................................. 102

Lampiran 4. Tabel Nilai Hasil Try Out X2 ................................................. 104

Lampiran 5. Tabel Nilai Hasil Try Out Y .................................................. 106

Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Instrumen X1 ........................................... 107

Lampiran 7. Hasil Uji Validitas Instrumen X2 ........................................... 109

Lampiran 8. Hasil Uji Validitas Instrumen Y ............................................ 112

Lampiran 9. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen X1........................................ 113

Lampiran 10. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen X2........................................ 115

Lampiran 11. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Y ......................................... 118

Lampiran 12. Tabulasi Data Penelitian X1 ................................................... 120

Lampiran 13. Tabulasi Data Penelitian X2 ................................................... 123

Lampiran 14. Tabulasi Data Penelitian Y .................................................... 126

Lampiran 15. Deskripsi Data Statistik ........................................................ 129

Lampiran 16. Uji Normalitas ....................................................................... 130

Lampiran 17. Uji Linieritas ......................................................................... 131

Lampiran 18. Uji Multikolinieritas .............................................................. 132

Lampiran 19. Uji Autokorelasi .................................................................... 133

Lampiran 20. Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 134

Lampiran 21. Uji Hipotesis I ....................................................................... 135

Lampiran 22. Uji Hipotesis II ...................................................................... 136

Lampiran 23. Uji Hipotesis III .................................................................... 137

Lampiran 24. Model Regresi ....................................................................... 138

Lampiran 25. Koefisien Determinasi ........................................................... 139

Lampiran 26. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ....... 140

Lampiran 27. Tabel r................................................................................... 142

Lampiran 28. Tabel F .................................................................................. 143

Page 20: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

Lampiran 29. Jadwal Penelitian................................................................... 147

Lampiran 30. Profil UPT Perpustakaan UNS .............................................. 148

Lampiran 31. Daftar Nama Pegawai ........................................................... 152

Lampiran 32. Pengadaan Buku Asing Tahun 2010 ...................................... 153

Lampiran 33. Pengadaan Buku Lokal Bulan Maret 2010 ............................. 157

Lampiran 34. Pengadaan Buku Lokal Bulan Oktober 2010 ......................... 166

Lampiran35. Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan ........................................................................... 172

Lampiran 36. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi .............................. 173

Lampiran 37. Surat Permohonan Ijin Penelitian .......................................... 174

Lampiran 38. Surat Permohonan Ijin Research ........................................... 175

Lampiran 39. Surat Ijin Menyusun Skripsi .................................................. 176

Lampiran 40. Surat Keterangan Penelitian .................................................. 177

Page 21: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara yang sedang melaksanakan

pembangunan terutama meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui

bidang pendidikan. Tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang RI

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, dan

menjadi warga negara yang demokratis. Sedangkan fungsi pendidikan nasional

adalah sebagai pembentuk watak dan kemampuan serta peradaban bangsa yang

bermartabat. Oleh karena itu, pendidikan termasuk dalam aspek-aspek penting

yang mempengaruhi penuntasan kemiskinan dan kebodohan khususnya bagi

bangsa Indonesia.

Pendidikan sebagai indikator penting dalam menentukan maju

tidaknya suatu bangsa memerlukan sarana dan prasarana yang mampu menunjang

tercapainya tujuan. Sarana penunjang pendidikan tersebut adalah perpustakaan. Di

Indonesia, terdapat empat jenis perpustakaan yakni perpustakaan umum,

perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan khusus

dimana masing-masing perpustakaan ini menyediakan bahan-bahan pustaka baik

buku maupun non buku yang berbeda-beda, disesuaikan dengan tingkat kebutuhan

pengguna. Bagi lembaga-lembaga pendidikan baik sekolah dasar, sekolah

menengah maupun perguruan tinggi sudah menjadi suatu keharusan untuk

menyediakan perpustakaan demi menunjang kelancaran proses pembelajaran yang

tengah dilakukan. Adanya perpustakaan di lembaga pendidikan akan lebih

memudahkan para pendidik dan para peserta didik dalam memperoleh kesempatan

untuk memperdalam dan memperluas wawasannya tentang berbagai hal dengan

cara membaca literatur-literatur atau bahan-bahan pustaka yang telah disediakan.

Oleh karena itu, perpustakaan merupakan sarana penunjang pendidikan yang

keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama bagi pelajar.

Page 22: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Menurut Lasa Hs (2007:19) “Perpustakaan diartikan sebagai kumpulan

buku atau bangunan fisik sebagai tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut

sistem tertentu untuk kepentingan pemakai”. Perpustakaan sebagai salah satu

tempat sumber informasi masyarakat, khususnya masyarakat pembaca (pemakai

perpustakaan) harus mampu menyediakan pelbagai bahan pustaka atau literatur.

Perpustakaan bagi sebuah lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi

merupakan suatu hal yang sangat penting. Perpustakaan mempunyai peranan

penting dalam meningkatkan mutu suatu pendidikan perguruan tinggi.

Perpustakaan di perguruan tinggi merupakan salah satu komponen dari proses

pendidikan yang terjadi disebuah lembaga perguruan tinggi dalam upaya

mencetak lulusan-lulusan yang berkualitas.

Para ahli pendidikan menyatakan bahwa mutu suatu lembaga

pendidikan tinggi dapat ditinjau dari perpustakaannya karena sebuah

perpustakaan yang mempunyai buku yang relatif lengkap dan up to

date dengan lay out ruang baca yang ditata sedemikian rupa sehingga

membuat pengunjung yang ada didalamnya merasa nyaman dengan

koleksi yang tertata dengan baik dan rapi akan merangsang mahasiswa

(civitas akademika) untuk mengunjungi (memanfaatkan) perpustakaan.

Perpustakaan yang demikian secara tidak langsung akan mengajak

para mahasiswa (civitas akademika) untuk membaca atau

meningkatkan minat baca karena dengan membaca orang akan dilatih

berpikir secara sistematis, memperluas wawasan dan pengetahuan.

(Indayati dalam Jurnal sosial:2008)

Buku merupakan jendela dunia, jadi dengan banyak membaca manusia

akan bisa membuka jendela dunia. Karena dengan semakin banyak membaca,

semakin banyak yang diketahui, semakin banyak informasi yang bisa diakses

dalam berbagai ilmu, sosial, praktek maupun ilmu-ilmu eksakta. Pembinaan minat

baca merupakan suatu jenis pelayanan perpustakaan dalam membantu dan

memberi guidance kepada para pengunjung mengingat secara umum minat baca

masyarakat Indonesia yang relatif masih sangat rendah. Terutama apabila

dibandingkan dengan minat baca negara-negara berkembang lainnya. Ada

beberapa indikator yang menunjukkan masih rendahnya minat baca masyarakat

Indonesia. Salah satunya adalah data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik

(BPS) pada tahun 2006 (www.bps.go.id) yang menunjukkan bahwa “masyarakat

Page 23: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Indonesia belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama

mendapatkan informasi. Masyarakat lebih banyak tertarik dan memilih untuk

menonton TV (85,9%) atau mendengarkan radio (40,3%) daripada membaca

koran (23,5%)”. Rendahnya budaya membaca ini juga dirasakan pada mahasiswa.

Perpustakaan di perguruan tinggi jarang dimanfaatkan secara optimal mahasiswa.

Demikian pula perpustakaan umum yang ada di setiap kota atau kabupaten yang

tersebar di nusantara ini, pengunjungnya relatif tidak begitu banyak. Hal ini

menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia belum mempunyai budaya membaca

sehingga wajar apabila Indeks Sumber Daya Manusia bangsa Indonesia juga

rendah. Bacaan yang kurang memikat dan minimnya sarana perpustakaan menjadi

faktor utama penyebab minat baca peserta didik rendah. Oleh karena itu,

keberadaan perpustakaan menjadi sangat penting. Salah satu faktor yang harus

diperhatikan adalah koleksi bahan pustaka yang ada. Sudah menjadi suatu

keharusan apabila perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka atau literatur

yang bermutu dan terarah sesuai dengan tujuannya. Bahan pustaka tidak hanya

terdiri dari buku–buku pengetahuan tetapi juga majalah, surat kabar, jurnal–jurnal

penelitian, film, kaset, tape recorder, dan video. Oleh karenanya, perlu

diperhatikan pula bagaimana pengadaan dan pemeliharaan bahan-bahan pustaka

tersebut.

Menurut Ign.Wagimin (2009:80) “Pengadaan adalah segala kegiatan

penyediaan untuk menunjang pelaksanaan tugas”. Didalam perpustakaan

perguruan tinggi, proses pengadaan koleksi bahan pustaka perpustakaan

didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain kebijakan kepala perpustakaan

dengan mempertimbangkan saran para dosen, pustakawan dan mahasiswa;

penetapan anggaran rutin dan nonrutin; dan kerjasama dengan pihak lain seperti

bekerja sama dengan penerbit. Adanya bahan-bahan pustaka yang menarik

dimana bahan pustaka tersebut sesuai dengan kebutuhan dan selera pengguna atau

mahasiswa serta sesuai dengan perkembangan IPTEK maka akan menarik minat

mahasiswa untuk lebih gemar membaca dan memanfaatkannya sebagai sumber

informasi yang penting. Setelah bahan – bahan pustaka tersebut diadakan, maka

perlu dilakukan suatu pemeliharaan atas koleksi bahan pustaka tersebut.

Page 24: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Menurut Ign.Wagimin (2009:87) “Pemeliharaan adalah kegiatan terus-

menerus untuk mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik atau siap

untuk dipakai”. Pemeliharaan koleksi bahan pustaka ini sangatlah penting sebab

tanpa adanya pemeliharaan yang baik, maka koleksi bahan pustaka yang ada akan

cepat dan mudah rusak sehingga nantinya akan menimbulkan pemborosan biaya

operasional yang telah dikeluarkan sebelumnya. Dalam perpustakaan perguruan

tinggi, pemeliharaan koleksi bahan pustaka perpustakaan ini menjadi tanggung

jawab semua pihak, baik pustakawan maupun pengguna. Pemeliharaan yang

dilakukan secara kontinyu dan teratur akan memberi dampak positif terhadap

bahan pustaka itu sendiri, yakni bahan pustaka akan terjaga kualitasnya baik

informasi-informasi yang terkandung didalamnya maupun kondisi fisik bahan

pustaka tersebut.

Dengan adanya kegiatan pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan

pustaka perpustakaan yang baik, maka diharapkan akan mampu memberi

kontribusi yang signifikan terhadap tumbuhnya minat membaca dari dalam diri

para mahasiswa pada khususnya. Hal ini tentu akan berpengaruh positif dalam

menunjang kelancaran proses kegiatan belajar dan mengajar sehingga tujuan

pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN

PEMELIHARAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA TERHADAP MINAT

BACA MAHASISWA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SEBELAS

MARET SURAKARTA TAHUN 2010

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah yang timbul, antara lain:

1. Minimnya jumlah koleksi bahan pustaka yang tersedia sehingga kurang

memberikan iklim yang kondusif bagi tumbuhnya minat baca pengunjung

yang memanfaatkan jasa perpustakaan

Page 25: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Koleksi bahan pustaka khususnya yang berbentuk buku di perpustakaan belum

memenuhi kebutuhan bacaan yang bervariasi sehingga menyebabkan

mahasiswa enggan untuk membaca

3. Banyak ditemukan buku-buku edisi 30 bahkan 40 tahun yang lalu dimana

buku-buku tersebut belum tentu sesuai dengan ilmu pengetahuan yang selalu

berkembang dari waktu ke waktu

4. Kondisi fisik bahan-bahan pustaka yang kurang terawat terutama yang

berbentuk buku baik buku fiksi maupun nonfiksi banyak yang lusuh,

berjamur, robek bahkan terlepas jilidnya sehingga mahasiswa enggan

membacanya

5. Mahasiswa jarang memanfaatkan bahan-bahan pustaka di perpustakaan

sebagai bacaan yang mampu menambah wawasan akan ilmu pengetahuan

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah perlu dilakukan karena adanya keterbatasan yang

dimiliki oleh peneliti, khususnya waktu, tenaga, kemampuan teoritik yang relevan

dengan penelitian, sehingga diharapkan penelitian dapat dilakukan lebih terfokus

dan mendalam (Iskandar, 2008:165).

Untuk memudahkan dalam pelaksaaan penelitian serta dapat menjawab

permasalahan secara fokus dan mendalam, maka perlu adanya pembatasan

masalah. Penelitian ini terfokus pada persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka,

pemeliharaan koleksi bahan pustaka dan minat baca mahasiswa di UPT

Perpustakaan Universitas Sebelas Maret. Untuk menjelaskan istilah-istilah yang

berkaitan dengan permasalahan tersebut perlu ditegaskan sebagai berikut:

1. Persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka merupakan pemanfaatan

pengalaman tentang pengadaan koleksi bahan pustaka yang telah dilakukan

sebelumnya untuk kemudian mampu memberikan tanggapan

2. Pemeliharaan koleksi bahan pustaka adalah suatu kegiatan mengusahakan agar

bahan-bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan tidak cepat mengalami

Page 26: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

kerusakan, awet dan bisa dipakai lebih lama serta bisa menjangkau lebih

banyak pembaca perpustakaan

3. Minat baca mahasiswa secara umum dapat diartikan sebagai suatu keadaan

yang timbul didalam diri mahasiswa akibat adanya keinginan yang kuat untuk

melakukan aktifitas membaca

D. Rumusan Masalah

Masalah merupakan suatu gejala yang menimbulkan kesulitan

sehingga menggerakan manusia untuk menyelesaikannya. Pada hakikatnya, suatu

penelitian dilaksanakan guna memecahkan suatu permasalahan dengan menuruti

aturan tertentu yang berlaku sehingga nantinya dapat diperoleh suatu kesimpulan

baik kesimpulan yang mendukung maupun yang menyanggah suatu teori atau

bahkan untuk menemukan teori baru.

Iskandar (2008:166) menyatakan bahwa “Rumusan masalah

merupakan uraian dari masalah yang dimunculkan dalam latar belakang yang

dikemukakan”. Rumusan masalah dinyatakan dengan kalimat pertanyaan atau

pernyataan yang jelas dan padat.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh yang signifikan persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka

terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas

Maret Surakarta Tahun 2010?

2. Adakah pengaruh yang signifikan pemeliharaan koleksi bahan pustaka

terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas

Maret Surakarta Tahun 2010?

3. Adakah pengaruh yang signifikan pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan

pustaka terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas

Sebelas Maret Surakarta Tahun 2010?

Page 27: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan manusia pasti mempunyai tujuan yang

hendak dicapai, yang mana tujuan tersebut dapat menjadikan proses dari suatu

kegiatan menjadi lebih jelas dan lebih terarah. Tanpa adanya suatu tujuan yang

jelas maka kegiatan yang dilakukan akan sia-sia dan nantinya tidak akan

menghasilkan sesuatu yang berguna terutama bagi orang yang melakukannya.

Pada dasarnya tujuan suatu penelitian adalah memecahkan suatu masalah.

Iskandar (2008:167) menyatakan bahwa ”Tujuan penelitian adalah tujuan untuk

menjawab pertanyaan masalah yang diteliti secara spesifik, untuk mencapai tujuan

penelitian yang dilakukan”.

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka

tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan persepsi pengadaan

koleksi bahan pustaka terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan

Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2010

2. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan pemeliharaan koleksi

bahan pustaka terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan

Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2010

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan pengadaan dan

pemeliharaan koleksi bahan pustaka terhadap minat baca mahasiswa di UPT

Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2010

F. Manfaat Penelitian

Manfaat merupakan sesuatu hal yang baik yang bisa dirasakan setelah

suatu kegiatan selesai dilaksanakan. Manfaat penelitian merupakan sesuatu yang

penting karena memberikan gambaran jelas dalam menjawab suatu permasalahan

baik secara teoritis maupun praktis. Penelitian yang dilakukan dengan baik akan

menghasilkan informasi yang akurat, rinci, dan faktual.

Dalam penelitian ini ada 2 (dua) manfaat yaitu manfaat teoretis dan

manfaat praktis. Manfaat teoretis berhubungan dengan ilmu itu sendiri, sedangkan

Page 28: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

manfaat praktis berhubungan dengan kegiatan secara nyata. Adapun manfaat

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Dapat memberikan kontribusi dalam menambah dan memperluas pengetahuan

khususnya dalam kajian ilmu pengetahuan manajemen perbekalan

b. Dapat memberikan kontribusi dalam menambah dan memperluas pengetahuan

khususnya dalam kajian ilmu pengetahuan manajemen perpustakaan pada

perpustakaan perguruan tinggi

2. Manfaat Praktis

a. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak UPT Perpustakaan

UNS dalam proses pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka

b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi bagian pemeliharaan UPT

Perpustakaan UNS mengenai arti pentingnya menjaga kelestarian bahan

pustaka untuk menumbuhkan minat baca mahasiswa

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi

penelitian selanjutnya yang serupa

Page 29: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Perpustakaan

a. Pengetian Perpustakaan

Perpustakaan merupakan sebuah infrastruktur jantung pendidikan yang

keberadaannya sangat dibutuhkan bagi semua pihak. Perpustakaan

mempunyai peranan yang signifikan khususnya untuk mendukung program

gemar membaca dan meningkatkan literasi informasi, juga untuk

mengembangkan siswa supaya mereka dapat belajar secara lebih independen

atau mandiri. Lepas dari itu, saat ini pengertian perpustakaan masih

mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi informasi yang semakin pesat.

Dalam pengertian yang sederhana, Lasa Hs (2007:19) mengemukakan

bahwa “Perpustakaan diartikan sebagai kumpulan buku atau bangunan fisik

sebagai tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu untuk

kepentingan pemakai”. Oleh karena itu, perpustakaan merupakan tempat

untuk menambah ilmu pengetahuan, mendapat keterangan, atau tempat

mencari hiburan. Konsep perpustakaan memang selalu diidentikan dengan

buku dan aspeknya yang mencakup ruangan, koleksi, penyimpanan, dan

pemanfaatan.

Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga

tertentu yang mengelola bahan–bahan pustaka, baik berupa buku–buku

maupun bukan buku (non book material) yang diatur secara sistematis

menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber

informasi oleh setiap pemakainya (Ibrahim Bafadal, 2005:3)

Pendapat senada juga diungkapkan oleh Pawit M.Yusuf dan Yaya

Suhendar, sebagai berikut:

Secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat yang

didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan

penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang

tercetak maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku,

Page 30: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

majalah, surat kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer dan

lain–lain. Semua koleksi sumber informasi tersebut disusun

berdasarkan sistem tertentu dan dipergunakan untuk kepentingan

belajar melalui kegiatan membaca dan mencari informasi bagi segenap

masyarakat yang membutuhkannya.

Dari ketiga pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

perpustakaan adalah suatu tempat atau unit kerja dari suatu lembaga tertentu

yang didalamnya terdapat usaha–usaha pengelolaan bahan pustaka baik

berupa buku maupun bukan buku yang disusun berdasarkan sistem tertentu

sehingga dapat dipergunakan oleh para pemakai sebagai sumber informasi.

b. Jenis–jenis Perpustakaan

Pada umumnya jenis–jenis perpustakaan yang berkembang di

Indonesia kurang lebih sama dengan yang berkembang di negara–negara lain.

Sebab, perpustakaan merupakan sesuatu yang bersifat universal.

Pengertiannya adalah dimanapun keberadaannya, perpustakaan adalah sama.

Meskipun begitu dalam praktiknya terdapat hal–hal yang berbeda karena

kondisi lingkungan dan masyarakatnya juga tidak sama. Perbedaan tersebut

adalah tingkat perkembangannya. Perkembangan perpustakaan sangat

tergantung kepada masyarakat setempat dan penyelenggaraannya.

Menurut Sutarno (2006:38-64) jenis–jenis perpustakaan yang

dikembangkan di Indonesia adalah :

1) Perpustakaan Nasional RI

2) Badan Perpustakaan Daerah

3) Perpustakaan Umum

4) Perpustakaan Perguruan Tinggi

5) Perpustakaan Sekolah

6) Perpustakaan Khusus

7) Perpustakaan Lembaga Keagamaan

8) Perpustakaan Internasional

9) Perpustakaan Kantor Perwakilan Negara–negara Asing

10) Perpustakaan Pribadi/Keluarga

11) Perpustakaan Digital

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

Page 31: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

1) Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan nasional di Indonesia terkenal dengan Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Perpustakaan Nasional

berkedudukan di ibukota negara Indonesia. Perpustakaan tersebut

mempunyai jangkauan dan ruang lingkup secara nasional. Perpustakaan

Nasional tersebut merupakan salah satu Lembaga Pemerintah Non-

Departemen (LPND) yang bertanggungjawab kepada Presiden.

2) Badan Perpustakaan Daerah

Badan Perpustakaan Daerah, atau lembaga lain yang sejenis adalah

yang berkedudukan ditiap provinsi di Indonesia yang mengelola

perpustakaan. Perpustakaan tersebut telah mengalami beberapa kali

perubahan nama (nomenklatur), meskipun peranan, tugas dan fungsinya

tetap sama yaitu perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

3) Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum seringkali diibaratkan sebagai Universitas

Rakyat atau Universitas Masyarakat. Maksudnya adalah bahwa

perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat

umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan,

teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan

meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Perpustakaan yang termasuk didalam kategori perpustakaan umum adalah:

perpustakaan umum kabupaten/kota, perpustakaan umum tingkat

kecamatan, perpustakaan umum desa/kelurahan, perpustakaan cabang,

taman bacaan rakyat/taman bacaan masyarakat, dan perpustakaan keliling.

4) Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sering disebut

sebagai jantungnya universitas, karena tanpa perpustakaan tersebut maka

proses pelaksanaan pembelajaran mungkin menjadi kurang optimal.

Dilihat dari penyelenggaraanya perpustakaan perguruan tinggi dilakukan

oleh lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan. Namun untuk upaya

pengembangan selanjutnya dapat saja menjalin kerjasama dengan pihak

Page 32: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

lain. Pemakainya adalah masyarakat perguruan tinggi yang terdiri dari

mahasiswa, dosen, peneliti dan mereka yang terlibat didalam kegiatan

akademik (civitas akademika).

5) Perpustakaan Sekolah

Sesuai dengan namanya, perpustakaan sekolah tentu berada di

sekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan

belajar-mengajar, penelitian yang sederhana, menyediakan bahan bacaan

guna menambah ilmu pengetahuan. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional (Sisdiknas) perpustakaan tersebut

merupakan sarana penunjang proses belajar mengajar di sekolah.

Perpustakaan sekolah diselenggarakan oleh sekolah dan pemanfaatanya

sangat tergantung kepada upaya kepala sekolah, para guru, petugas

perpustakaan dan para pelajar. Sementara pengembanganya selain menjadi

tanggung jawab kepala sekolah, juga dapat melibatkan komite sekolah

6) Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus sering disebut juga perpustakaan kedinasan,

karena kedudukannya pada lembaga–lembaga pemerintahan dan lembaga

swasta. Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu

pengetahuan yang berkaitan baik langsung atau tidak dengan instansi

induknya. Tugas dan fungsi perpustakaan khusus adalah menyediakan

sumber–sumber informasi dan mendukung kelancaran pelaksanaan

kegiatan organisasi yang menaungi perpustakaan itu.

7) Perpustakaan Lembaga Keagamaan

Perpustakaan lembaga keagamaan adalah perpustakaan yang

dimiliki dan dikelola oleh lembaga–lembaga keagamaan. Perpustakaan

yang dimaksud, misalnya perpustakaan masjid, perpustakaan gereja,

perpustakaan lembaga dalam agama Hindhu dan Budha, dan lembaga

keagamaan yang lain. Sementara pemakainya tidak dibatasi untuk

penganut agama tertentu, karena bagi penganut agama yang lain tidak ada

larangan untuk menggunakan dalam rangka menambah ilmu pengetahuan.

8) Perpustakaan Internasional

Page 33: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Perpustakaan internasional memiliki koleksi yang menyangkut

negara–negara anggota atau negara–negara yang berafiliasi kepada

lembaga dunia tersebut. Salah satu contohnya adalah perpustakaan

Sekretariat ASEAN. Koleksinya berasal dari berbagai negara yang

memuat informasi, ilmu pengetahuan tentang negaranya masing-masing.

Sementara itu, pemakainya juga berasal dari berbagai berbagai kelompok

masyarakat, termasuk warga negara asing yang untuk sementara

berdomisili di negara tersebut ataupun warga negara asing yang sedang

berkunjung di negara yang bersangkutan.

9) Perpustakaan Kantor Perwakilan Negara–negara Asing

Perpustakaan kantor perwakilan negara–negara asing dapat

ditemukan di keduaan besar negara–negara sahabat atau lembaga–lembaga

tertentu. Contohnya antara lain perpustakaan British Council. Koleksi

perpustakaan tersebut umumnya terdiri atas informasi dan ilmu

pengetahuan umum dan tentang negara yang bersangkutan serta ilmu

pengetahuan (buku) yang ditulis oleh penulis yang berasal dari negara

tersebut atau karya–karya tentang negara yang bersangkutan ditambah

informasi yang bersifat umum.

10) Perpustakaan Pribadi/Keluarga

Perpustakaan pribadi atau keluarga adalah perpustakaan yang

dimiliki dan dikelola oleh perorangan atau orang–orang tertentu bersama

anggota keluarganya. Meskipun perpustakaan pribadi merupakan milik

orang perorang namun untuk kegunaan bersama tidak ada salahnya apabila

orang lain ikut memanfaatkan juga. Koleksi perpustakaan pribadi pada

umumnya berisi tentang buku–buku yang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan pemiliknya.

11) Perpustakaan Digital

Sebenarnya perpustakaan digital bukan merupakan salah satu jenis

perpustakaan yang berdiri tersendiri. Akan tetapi merupakan

pengembangan dalam sistem pengelolaan dan layanan perpustakaan.

Didalam sistem tersebut tidak nampak secara fisik sumber informasi atau

Page 34: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

koleksi bahan pustaka karena informasi tersebut sudah diubah bentuknya

menjadi digital. Para pemakai perpustakaan dapat mengaksesnya melalui

suatu sistem dan peralatan tertentu. Oleh karena itu, perpustakaan digital

ada yang menyebut sebagai suatu perpustakaan maya (virtual library).

Pendapat senada juga diungkapkan oleh Ny. Rusiana Sjahrial-

Pamuntjak (2000:3–6) bahwa dengan melihat tugas dan tujuannya,

perpustakaan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1) Perpustakaan umum

Merupakan perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan

cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum.

Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yang diadakan oleh

masyarakat dan untuk masyarakat

2) Perpustakaan sekolah

Merupakan perpustakaan yang ada dalam lungkungan sekolah, baik

sekolah dasar maupun sekolah lanjutan, baik sekolah umum maupun

sekolah kejuruan. Melalui perpustakaan sekolah, kepandaian membaca

siswa dapat dimanfaatkan dan dikembangkan.

3) Perpustakaan perguruan tinggi

Merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga

pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas,

perpustakaan fakultas, perpustakaan akademi, perpustakaan sekolah

tinggi. Tujuannya membantu perguruan tinggi dalam menjalankan

program pengajaran. Ada beberapa fungsi perpustakaan perguruan

tinggi, antara lain fungsi edukasi, fungsi informasi, fungsi riset dan

fungsi rekreasi

4) Perpustakaan khusus

Merupakan bagian dari suatu lembaga penelitian, lembaga pemerintah,

ataupun bagian khusus dari perpustakaan umum yang besar. Tugasnya

ialah menyediakan koleksi buku untyuk para ahli dan pemakai yang

tergabung pada badan itu dan memberi keterangan bibiliografi dengan

cepat dan tepat serta mengadakan penelusuran literatur atas permintaan

c. Fungsi Perpustakaan

Fungsi–fungsi perpustakaan adalah suatu tugas atau jabatan yang harus

dilakukan didalam perpustakaan tersebut. “Pada prinsipnya sebuah

perpustakaan mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu: (1) menghimpun, (2)

memelihara, (3) memberdayakan semua koleksi bahan pustaka” (Sutarno,

2006:72).

Page 35: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Menurut Indayati (2008) fungsi perpustakaan antara lain:

1) Fungsi edukatif: perpustakaan menunjang pelaksanaan proses

pembelajaran

2) Fungsi informatif: perpustakaan memberikan pasokan informasi

terhadap kebutuhan pemakai, baik informasi diperpustakaan maupun

yang ada diluar perpustakaan

3) Fungsi dokumentatif: perpustakaan menjadi tempat atau sarana

penyimpanan dan mengoleksi bahan pustaka cetak maupun non-cetak

dari peristiwa masa lampau

4) Fungsi rekreatif: perpustakaan selain sebagai gudang informasi ilmiah,

juga menyediakan informasi yang bersifat hiburan.

Sedangkan menurut Sutarno (2006:73–75) fungsi–fungsi perpustakaan

dapat dirinci sebagai berikut:

1) Pengadaan bahan pustaka

2) Pengolahan

3) Layanan

4) Pemasyarakatan/sosialisasi

5) Kerja sama layanan antar perpustakaan

6) Pengembangan sumber daya manusia

7) Pembinaan dan pengembangan organisasi

8) Melakukan upaya preservasi koleksi

9) Membuat peraturan/tata

10) Penerapan dan pemanfaatan tekhnologi informasi

11) Menciptakan dan mengembangkan iklim diperpustakaan

Mengingat fungsi perpustakaan yang sangat besar khususnya dalam

menunjang kelancaran proses belajar mengajar, maka perpustakaan sangat

dibutuhkan keberadaannya terutama perpustakaan sekolah atau perpustakaan

perguruan tinggi.

2. Tinjauan Tentang Persepsi Pengadaan Bahan Pustaka

a. Pengertian Persepsi Pengadaan Bahan Pustaka

Ditiap-tiap waktu seseorang akan menyadari ada berbagai hal yang

berbeda dengan dirinya. Soerjono Soekanto dan Heri Tjandrasari (1997:22)

menerjemahkan pendapat J.S Roucek yang menyatakan bahwa “proses

menyadari adanya hal-hal yang berbeda dari diri manusia dan memberikan

Page 36: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

suatu tanggapan lazim disebut persepsi”. Kesadaran ini diperoleh berkat

penggunaan pancaindra manusia.

Nurjanah T (1993:276) menerjemahkan pendapat Rita L. Atkinson dan

Ernest R. Hilgrad yang mengemukakan bahwa “persepsi merupakan penelitian

bagaimana kita mengintegrasikan sensasi kedalam percepts (hasil dari

perceptual) obyek dan bagaimana kita selanjutnya menggunakan percepts itu

dalam mengenali dunia”. Sensasi-sensasi yang dirasakan dan dialami manusia

setiap saat tidak hilang begitu saja tetapi dipadukan didalam otak.

Pengintegrasian sensasi itu kemudian dipakai untuk mengenali lingkungan

sekitar. Secara lebih dalam Abu Ahmadi (1990:200) mengatakan bahwa

“persepsi adalah suatu persepsi dan interpretasi”. Pengertian ini tidak jauh

berbeda dengan yang dikemukakan oleh Rita Atkinson dan kawan-kawan

meskipun dengan bahasa yang sederhana dan lugas.

Pendapat senada juga dikemukakan oleh Dimyati Mahmud (1990:41)

bahwa “persepsi adalah menafsirkan stimulus yang ada diotak. Persepsi itu

merupakan pengertian kita tentang situasi sekarang dalam artian pengalaman-

pengalaman yang telah lalu”. Jadi persepsi itu muncul karena kita telah

memiliki pengalaman sebelumnya yang berkaitan dan tersimpan aman dalam

otak. Pengalaman yang telah lalu dimanfaatkan untuk mengenali masa kini.

Menurut Bimo Walgito (1997:53) “persepsi merupakan suatu proses

yang didahului oleh penginderaan, yaitu merupakan proses yang berwujud

diterimanya stimulus oleh individu melalui oleh alat reseptor sampai ke

susunan syaraf otak”. Proses tersebut merupakan proses psikologis, dalam arti

individu itu menyadari apa yang ia lihat, ia dengar, dan ia rasakan sehingga

terjadi proses persepsi.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

perrsepsi adalah pemanfaatan pengalaman atau sensasi yang telah lalu untuk

mengenali masa kini dan menyadari ada banyak hal yang berbeda dengan diri

manusia untuk kemudian mampu memberikan tanggapan.

Koleksi merupakan nafas perpustakaan perguruan tinggi. Artinya,

perpustakaan perguruan tinggi akan dapat berfungsi sebagai sumber informasi

Page 37: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dan sumber belajar apabila didalam perpustakaan tersebut tersedia banyak

bahan pustaka. Dengan adanya bahan pustaka ini para mahasiswa dapat

belajar dan mencari informasi yang diinginkan. Sedangkan perpustakaan

perguruan tinggi yang kurang memiliki bahan–bahan pustaka atau jarang

bahkan tidak pernah ditambah dengan bahan–bahan pustaka yang baru akan

ketinggalan zaman dan lambat laun minat mahasiswa untuk membaca semakin

pudar sehingga mereka kurang senang mengunjungi perpustakaan perguruan

tinggi. Oleh karena itu, perlu adanya pengadaan bahan pustaka secara terus–

menerus.

Dalam buku Manajemen Logistik, H. Subagya (1999:29)

mengemukakan bahwa “Pengadaan adalah segala kegiatan dan usaha untuk

menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan

yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi

ada (termasuk didalamnya usaha untuk mempertahankan sesuatu yang telah

ada dalam batas–batas efisiensi)”. Pendapat senada juga diungkapkan Ign.

Wagimin (2009:80) bahwa “Pengadaan adalah segala kegiatan penyediaan

untuk menunjang pelaksanaan tugas”.

Berdasarkan kedua pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan

bahwa pengadaan adalah suatu usaha atau kegiatan untuk memenuhi

kebutuhan dengan cara menyediakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi

ada sehingga mampu menunjang dan memperlancar pelaksanaan tugas atau

pekerjaan.

Menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar (2005:9) bahwa “Bahan

pustaka adalah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku

ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar

mengajar di sekolah yang bersangkutan”. Pengadaan bahan pustaka adalah

salah satu dari kegiatan pelayanan teknis pada suatu perpustakaan dalam usaha

untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna secara up

to date. Melalui kegiatan kerja pengadaan tersebut, pustakawan berusaha

menghimpun bahan–bahan pustaka yang akan dijadikan koleksi perpustakaan

baik itu koleksi seperti buku, terbitan berseri lainnya seperti majalah, jurnal,

Page 38: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

surat kabar, brosur, dan sebagainya, sedangkan koleksi non cetak seperti kaset,

audiovisual, mikrofilm, mikrofis, piringan hitam, vidio kaset, dan CD ROM

(Compact Disc Read Only Memory).

Menurut Ibrahim Bafadal (2005:25) bahwa “Pengadaan bahan pustaka

adalah mengusahakan bahan–bahan pustaka yang belum dimiliki perpustakaan

sekolah dan menambah bahan–bahan pustaka yang sudah dimiliki

perpustakaan sekolah tetapi jumlahnya masih kurang”. Sedangkan menurut

Yulia (1993:41) bahwa ”Pengadaan koleksi adalah hal-hal yang mencakup

perolehan bahan/buku melalui pembelian, hadiah, pertukaran, pembayaran

atau tanda terima pembayaran dan pemeliharaan catatan-catatan yang

berkaitan dengan pengadaan”.

Berdasar pada kedua pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan

bahwa pengadaan bahan pustaka adalah kegiatan layanan teknis perpustakaan

dalam rangka melengkapi atau memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan

yang dimulai dari pemilihan, pemesanan, sampai pada tahap pemeriksaan dan

inventarisasi.

Didalam pengadaan bahan pustaka terdapat dua kemungkinan.

Kemungkinan yang pertama adalah mengusahakan bahan–bahan pustaka yang

sama sekali belum dimiliki oleh perpustakaan perguruan tinggi. Kemungkinan

yang kedua adalah menambah bahan–bahan pustaka yang jumlahnya kurang

menjadi tercukupi untuk memenuhi kebutuhan.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka merupakan pemanfaatan

pengalaman tentang pengadaan koleksi bahan pustaka yang telah dilakukan

sebelumnya untuk kemudian mampu memberikan tanggapan.

b. Jenis–jenis Bahan Pustaka

Pemahaman jenis–jenis bahan pustaka perlu sekali bagi seorang

pustakawan. Hal ini dikarenakan dapat dijadikan dasar untuk menentukan

bahan–bahan pustaka yang harus diusahakan. Bahan–bahan pustaka ada

bermacam–macam, hal ini tergantung darimana kita meninjaunya.

Page 39: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Jenis bahan pustaka bisa ditinjau dari bentuk fisiknya dan dari isinya,

yakni sebagai berikut:

1) Ditinjau dari bentuk fisiknya, bahan–bahan pustaka bisa dibagi

kedalam dua kelompok sebagai berikut:

a) Bahan–bahan pustaka berupa buku–buku, seperti buku tentang

psikologi, buku Bahasa Indonesia, buku–buku tentang ilmu

pengetahuan sosial, buku–buku tentang agama, buku–buku tentang

ilmu pengetahuan alam

b) Bahan–bahan pustaka bukan berupa buku, seperti surat kabar,

majalah, peta, globe, piringan hitam.

Bahan–bahan pustaka yang bukan berupa buku ini dapat dibagi lagi

menjadi dua kelompok sebagai berikut:

(1) Bahan–bahan tertulis, seperti surat kabar, majalah, brosur,

laporan, karangan–karangan, kliping

(2) Bahan–bahan berupa alat pengajaran, seperti piringan hitam,

radio, tape recorder, filmslide projector, filmstrip projector.

2) Ditinjau dari isinya, bahan–bahan pustaka dapat dibagi kedalam dua

kelompok sebagai berikut:

a) Bahan–bahan pustaka yang isinya fiksi, atau disebut buku–buku

fiksi, seperti buku cerita anak–anak, cerpen, novel

b) Bahan–bahan pustaka yang isinya non fiksi, atau disebut buku non

fiksi, seperti buku referensi, kamus, biografi, ensiklopedi, majalah

dan surat kabar. (Ibrahim Bafadal, 2005:27)

Sebuah perpustakaan harus menyediakan bermacam–macam bahan

pustaka, baik yang berupa buku maupun bukan berupa buku (non book

material), baik buku–buku fiksi maupun buku–buku non fiksi. Bahkan

perpustakaan yang sudah maju pun sudah seharusnya menyediakan banyak

media belajar yang berteknologi tinggi seperti alat pemutaran film, radio, dan

video tape recorder. Hal ini disebabkan perpustakaan tidak hanya sebagai

tempat untuk membaca tetapi juga sebagai tempat untuk mendengarkan,

belajar dan mendengarkan sesuatu.

Bahan–bahan pustaka yang perlu diusahakan secara bertahap oleh

pustakawan dapat dirinci sebagai berikut:

1) Buku–buku referensi

a) Kamus

b) Ensiklopedi

c) Biografi

d) Almanak

2) Buku–buku ilmu pengetahuan

Page 40: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

a) Buku–buku yang berhubungan dengan agama

b) Buku–buku yang berhubungan dengan kewarganegaraan

c) Buku–buku yang berhubungan dengan pertanian

d) Buku–buku tentang peternakan

e) Buku–buku tentang kehutanan

f) Buku–buku tentang perikanan

g) Buku–buku tentang pres dan komunikasi

h) Buku–buku tentang ilmu pengetahuan dan teknologi

i) Buku–buku tentang sarana transportasi

j) Buku–buku tentang kewiraswastaan

k) Buku–buku tentang seni

l) Buku–buku tentang kesehatan

m) Buku–buku tentang lingkungan hidup

n) Buku–buku tentang surat menyurat

o) Buku–buku tentang koperasi

p) Buku–buku sejarah Indonesia dan dunia

q) Buku–buku sastra

r) Buku–buku lain yang sekiranya perlu

3) Buku–buku cerita

4) Surat kabar

5) Majalah

6) Klipping

7) Alat peraga

8) Audio visual aids

(Ibrahim Bafadal, 2005:29–31)

Pada umumnya, jurnal–jurnal penelitian termasuk juga bahan–bahan

pustaka yang biasanya ada di perpustakaan–perpustakaan perguruan tinggi.

Hal ini mengingat pemakai perpustakaan perguruan tinggi adalah mahasiswa,

dosen, tenaga teknis nonedukatif, dan masyarakat bebas yang kerap sekali

melakukan penelitian–penelitian ilmiah.

c. Pemilihan Bahan Pustaka

Menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar (2005:25) bahwa

“Pemilihan bahan pustaka yaitu kegiatan mengidentifikasi bahan pustaka yang

akan ditambahkan kepada koleksi yang sudah ada di perpustakaan”. Dalam

dunia kepustakawanan proses pemilihan bahan pustaka merupakan aspek

kegiatan yang intelek.

Dalam usaha pemilihan bahan pustaka sebelum masuk ke langkah

berikutnya perlu dilakukan tinjauan kembali terhadap buku yang akan dipilih,

Page 41: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

apakah sudah dimiliki sebelumnya untuk menghindari duplikasi bahan

pustaka.

Menurut Sulistyo-Basuki (1993:427) bahwa “Tujuan pemilihan bahan

pustaka adalah mengembangkan koleksi perpustakaan yang baik dan

seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan pemakai yang berubah dan

tuntutan pemakai yang sekarang dan yang akan datang”

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan

pustaka, antara lain:

1) Buku

Pustakawan harus tahu keadaan buku yang ada di pasaran (seberapa

jauh buku yang tersedia, bagaimana proyeksinya yang akan datang).

2) Pemakai

Pustakawan harus memahami selera pemakai dalam bidang ilmu

pengetahuan termasuk latar belakang pemakai.

3) Sumber daya

Pustakawan harus mengetahui sumber daya yang ada, termasuk dana

dan anggaran, staf serta buku yang dapat dipinjam dari perpustakaan

lain.(Sulistyo-Basuki, 1993:431).

Dari pernyataan di atas yang paling penting diperhatikan adalah

sumber daya khususnya ketersediaan dana dan anggaran. Sebab tanpa dana

yang cukup, pengadaan bahan pustaka akan sia–sia untuk dilaksanakan.

1) Pihak-pihak yang Berwenang Melakukan Pemilihan Bahan Pustaka

Dalam suatu perpustakaan, pihak yang berwenang untuk melakukan

pemilihan bahan pustaka bukan hanya pustakawan tetapi semua unsur yang

berkepentingan, termasuk para pengguna jasa perpustakaan. Adapun pihak-

pihak yang berwenang untuk melakukan pemilihan bahan pustaka antara lain:

a) Pada perpustakaan sekolah, pihak yang berwenang melakukan

pemilihan bahan pustaka adalah kepala sekolah, dan wakil, serta guru,

pelajar boleh saja memberikan saran.

b) Pada perpustakaan umum, pihak yang berwenang adalah dewan

penasehat, penyantun perpustakaan, dan tokoh masyarakat.

c) Pada perpustakaan perguruan tinggi, pihak yang berwenang melakukan

pemilihan adalah pimpinan universitas, pimpinan fakultas, dosen, staf,

dan mahasiswa menyarankan dan harus dipertimbangkan

kesesuaiannya dengan kebutuhan.

Page 42: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

d) Pada perpustakaan khusus, pihak yang berwenang melakukan

pemilihan adalah pimpinan institusi di mana perpustakaan tersebut

bernaung.

e) Pada akhirnya, pustakawanlah yang berwenang apabila bahan pustaka

(Yulia,1993:75)

Selain itu, menurut untuk dapat melakukan pemilihan bahan pustaka,

pihak-pihak yang berhubungan harus memiliki pengetahuan seperti:

a) Menguasai sarana bibliografi yang tersedia, paham akan dunia

penerbitan, khususnya kelemahan dan keunggulan suatu penerbit.

b) Mengetahui latar belakang para pemakai perpustakaan, misalnya siapa

saja yang menjadi anggota, minat dan penelitian yang sedang dan telah

dilakukan dan mengapa ada kelompok pengguna bahan pustaka yang

satu berbeda dengan pengguna perpustakaan yang lain.

c) Memahami kebutuhan para anggota.

d) Personil pemilihan buku harus bersifat netral serta harus menguasai

informasi dan akal sehat dalam pemilihan.

e) Pengetahuan mendalam mengenai koleksi perpustakaan.

f) Mengetahui buku melalui proses membaca.

(Sulistyo-Basuki, 1993:429).

2) Prinsip-prinsip Pemilihan Bahan Pustaka

Prinsip-prinsip pemilihan bahan pustaka ditetapkan sebagai upaya

untuk menyesuaikan pemilihan bahan pustaka dengan tujuan dan fungsi

perpustakaan prinsip tersebut diperjelas sebagai berikut:

a) Relevansi atau kesesuaian

Bahan pustaka harus disesuaikan dengan fungsi dan tujuan

perpustakaan dengan lembaga induknya.

b) Kesesuaian dengan kebutuhan pengguna

Pemilihan bahan pustaka harus mengutamakan kepentingan pengguna

dengan tujuan untuk memenuhi tingkat keterpakaian pemakai.

c) Kelengkapan

Pengadaan bahan pustaka hendaknya berpedoman kepada kelengkapan

koleksi yang dibutuhkan oleh pemakai jasa perpustakaan, bukan

berpedoman pada jumlah banyaknya eksemplar buku tetapi harus

diperhatikan kualitas koleksi tersebut.

d) Kemutakhiran

Isi yang terdapat dalam bahan pustaka harus sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

e) Unsur kerja sama dengan pihak lain

Perpustakaan sebaiknya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak

seperti pakar ilmu pengetahuan pengguna dalam melaksanakan

Page 43: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pemilihan bahan pustaka agar relevansi koleksi dengan kebutuhan

pengguna dapat dipenuhi. (Siregar, 2002:80).

Sedangkan untuk menentukan judul bahan pustaka apa yang akan

dipilih pihak perpustakaan harus mengetahui apakah terbitan tersebut masih

tersedia di pasar, toko buku dengan penerbit atau tidak.

3) Alat Bantu Pemilihan Bahan Pustaka

Untuk mengetahui apakah bahan pustaka tersebut sesuai dengan

kebutuhan perpustakaan, maka diperlukan alat bantu pemilihan buku. Menurut

Sulistyo Basuki (1993:432) alat bantu pemilihan bahan pustaka terdiri dari:

a. Sarana pembaca

b. Timbangan buku seperti yang terdapat pada surat kabar dan majalah

c. Bibliografi

Sedangkan alat bantu seleksi yang lain, antara lain:

a. Katalog penerbit dalam dan luar negeri yang berisi

(1) Judul, anak judul, judul paralel

(2) Edisi, negara, bahasa, bentuk

(3) Kota terbit, penerbit

(4) Tahun terbit

(5) Harga langganan

(6) ISSN

b. Bibliografi Nasional dan Internasional

c. Bibliografi khusus berbagai bidang ilmu

d. Daftar tambahan koleksi perpustakaan lain

e. Tim, bagan buku, iklan, dan lain-lain.(Milburga,1994:74)

Jadi melalui informasi di atas, pihak-pihak yang melakukan pemilihan

bahan pustaka dapat menentukan bahan pustaka mana yang cocok.

d. Cara–cara Pengadaan Bahan Pustaka

Pada umumnya bahan–bahan pustaka khususnya yang berupa buku–

buku merupakan bantuan atau “dropping” dari pemerintah, baik dari Kantor

Wilayah Departemen Pendidikan Nasional maupun Kantor Pusat Departemen

Pendidikan Nasional. Namun, bantuan tersebut terbatas dan tidak selalu ada,

sehingga pustakawan dituntut untuk mengusahakan bahan–bahan pustaka

dengan cara lain.

Page 44: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Menurut Suherman (2009:78–81), pengadaan bahan–bahan pustaka

perpustakaan dapat dilakukan dengan cara–cara sebagai berikut:

1) Pembelian

Pembelian merupakan salah satu cara pemenuhan kebutuhan

barang dengan jalan membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual

(supplier) untuk mendapatkan sejumlah baranng sesuai dengan

kesepakatan kedua belah pihak. Untuk itu, perlu adanya penetapan

anggaran antara 5–10% dari seluruh anggaran sekolah. Anggaran ini

ditetapkan pada awal tahun dan disetujui oleh komite sekolah.

Pembelian buku–buku perpustakaan sekolah dapat ditempuh

dengan beberapa cara, antara lain:

a) Membeli ke penerbit

Yang dimaksud disini adalah untuk memperoleh buku–buku,

pustakawan membeli ke penerbit. Pembelian ke penerbit relatif

lebih murah bila dibandingkan dengan membeli ke toko buku.

b) Membeli di toko buku

Tidak semua sekolah dekat dengan penerbit, sehingga apabila

membeli langsung ke penerbit akan memakan biaya yang cukup

banyak untuk ongkos perjalanannya. Oleh karena itu, sebaiknya

pustakawan membeli ke toko buku yang dekat dengan sekolahnya.

c) Memesan

Pemesanan dapat dilakukan kepada toko buku atau penyalur, atau

dapat pula langsung kepada penerbit. (Ibrahim Bafadal, 2005:37-

38)

Pengadaan buku–buku, baik dengan membeli langsung ke toko

buku dan penerbit maupun dengan memesan dapat dilakukan dengan dua

cara. Cara pertama adalah pembelian atau pemesanan langsung, artinya

pustakawan langsung datang ke toko buku atau penerbit untuk membeli

atau memesan buku. Cara kedua adalah pembelian atau pemesanan lewat

pos apabila lokasi toko buku dan penerbit jauh dari sekolah.

2) Tukar–menukar

Penukaran dilakukan ketika sebuah perpustakaan memiliki koleksi

buku melampaui kebutuhannya dengan cara menawarkan penukaran

kepada perpustakaan lain untuk judul yang belum dimilikinya. Hal ini pun

dilakukan untuk buku-buku yang dianggap tidak berguna bagi lembaga

Page 45: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

atau instansi yang bersangkutan dilihat dari segi subjek buku–buku

tersebut sehingga penukaran harus didasarkan pada keikhlasan.

3) Hadiah atau Sumbangan

Suherman (2009:79–80) membagi hadiah atau sumbangan menjadi

3 sebagai berikut:

a) Hadiah yang diberikan secara cuma–cuma

b) Hadiah yang diberikan apabila ada surat permintaan

c) Hadiah dari murid yang sudah menyelesaikan sekolahnya

4) Fotokopi

Sistem fotokopi ini timbul semenjak adanya mesin fotokopi yang

digunakan oleh masyarakat luas. Penambahan koleksi ini dilakukan

apabila membutuhkan publikasi yang sudah tidak tersedia lagi pada

penerbit atau habis dari persediaan dan tidak dicetak kembali

5) Kliping

Pembuatan kliping dapat menambah referensi bahan pustaka.

Kliping dapat dijadikan sebagai sebuah “referensi alternatif”, artinya dapat

memenuhi kekurangan koleksi buku–buku perpustakaan. Menurut Ibrahim

Bafadal (2005:44) bahwa “Ada tiga hal yang harus diketahui untuk

membuat kliping yang baik. Hal itu harus dijelaskan kepada murid–murid

sebelum membuat kliping. Tiga hal tersebut adalah bahan atau materi yang

dapat dijadikan kliping, alat–alat yang perlu dipersiapkan untuk membuat

kliping, dan cara membuat kliping”

6) Publikasi

Pembuatan literatur sekunder perlu dilakukan oleh petugas

perpustakaan dalam rangka pengadaan bahan pustaka. Literatur sekunder

adalah dokumen yang berisi informasi mengenai literatur primer.

Umumnya literatur sekunder merupakan karya referensi yang berisi

informasi atau bibliografi mengenai literatur primer. Jenis literatur

sekunder dapat berupa bibliografi, majalah indeks, dan abstrak.

Page 46: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Diantara beberapa alternatif cara pengadaan bahan pustaka terutama

buku-buku perpustakaan di atas, tidak dapat dikatakan bahwa ada satu cara

yang paling efektif dan efisien, tetapi pemilihan suatu alternatif pengadaan

barang diantara beberapa alternatif tersebut sangat tergantung dari sifat

kepentingan dan kebutuhan masing–masing.

Berdasakan uraian diatas maka indikator persepsi pengadaan koleksi

bahan pustaka adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan koleksi bahan pustaka

2. Cara pengadaannya, yang terdiri dari:

a) Pembelian

b) Tukar menukar

c) Hadiah atau sumbangan

d) Fotokopi

e) Kliping

f) Publikasi

3. Tinjauan Tentang Pemeliharaan Bahan Pustaka

a. Pengertian Pemeliharaan Bahan Pustaka

Pemeliharaan bahan pustaka dapat dikatakan lebih sulit apabila

dibandingkan dengan pengadaannya sendiri. Hal ini dapat dilihat dari

banyaknya bahan pustaka yang tidak terawat, kotor, asal penempatannya, dan

penampilan atau kondisi bahan–bahan pustaka yang tidak sesuai dengan

umurnya. Dalam rangka pengembangan perpustakaan perguruan tinggi perlu

adanya peningkatan bahan pustaka baik ditinjau dari segi kuantitas maupun

kualitasnya. Satu hal yang terlupakan dari para pengelola perpustakaan

perguruan tinggi adalah dalam rangka meningkatkan jumlah bahan pustaka

mereka hanya berusaha mendapatkan tambahan tetapi justru bahan–bahan

pustaka yang telah tersedia tidak dipelihara sehingga bahan pustaka tersebut

menjadi cepat rusak dan akhirnya tidak berguna lagi. Oleh karena itu.

pemeliharaan bahan-bahan pustaka perpustakaan perguruan tinggi merupakan

kegiatan yang sangat penting.

Page 47: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Menurut H.Subagya (1999:87) “Pemeliharaan adalah suatu usaha atau

proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi tekhnis dan daya guna suatu

alat produksi atau fasilitas kerja dengan jalan merawat, memperbaiki,

merehabilitasi, dan menyempurnakan”. Sedangkan menurut Ign. Wagimin

(2009:87) “Pemeliharaan adalah kegiatan terus–menerus untuk mengusahakan

agar barang tetap dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai”.

Berdasarkan kedua pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan

bahwa pemeliharaan adalah suatu kegiatan untuk mempertahankan suatu

barang baik kondisi teknis maupun daya gunanya dengan cara merawat,

memperbaiki, merehabilitasi agar barang tersebut selalu terjaga dari kerusakan

dan selalu siap dipakai apabila sewaktu-waktu diperlukan.

Menurut Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar (2005:119) bahwa

“Pemeliharaan bahan pustaka adalah tindakan atau kegiatan mencegah,

melindungi dan memperbaiki, baik perlindungan dari kerusakan dari sebab-

sebab alamiah maupun kerusakan akibat tangan-tangan usil manusia”.

“Pemeliharaan bahan pustaka merupakan kegiatan mengusahakan agar bahan

pustaka yang kita kerjakan tidak cepat mengalami kerusakan, awet, dan bisa

dipakai lebih lama serta bisa menjangkau lebih banyak pembaca

perpustakaan”.(http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/03/23/pemeliharaan-

bahan-pustaka-di-perpustakaan/). Bahan pustaka adalah unsur penting dalam

sistem perpustakaan, dimana bahan pustaka harus dilestarikan karena memiliki

nilai informasi yang mahal. Pemeliharaan bahan pustaka tidak hanya secara

fisik saja, namun juga meliputi isinya yang berbentuk informasi yang

terkandung di dalamnya.

Berdasarkan pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pemeliharaan koleksi bahan pustaka adalah suatu kegiatan mencegah atau

memperbaiki kerusakan pada bahan pustaka sehingga akan tercipta koleksi

yang awet dan bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama oleh para

pemakai.

Page 48: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b. Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka

Bahan–bahan pustaka perlu dijaga keawetannya. Penjagaan

dimaksudkan agar nilai informasinnya tetap lestari dan dapat dimanfaatkan

oleh siapa pun yang membutuhkan. Apabila rusak, akan susah untuk

memperbaikinya dan tentunya akan memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Untuk itu perlu diketahui faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka.

Adapun faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka, antara lain:

1) Gangguan Fisik

Banyak hal yang menyebabkan buku menjadi kotor baik karena

kecerobohan petugas perpustakaan, peminjam atau karena gangguan

fisik gedung, misalnya kotor dan ventilasi kurang teratur. Adapun yang

termasuk gangguan fisik ini antara lain:

a) Coretan pensil

b) Coretan tinta atau stabilo

c) Tanah atau kapur

d) Kerusakan halaman

e) Bencana dan musibah

2) Gangguan Biologis

Indonesia sebagai daerah tropis, faktor biologi ikut mendorong

kerusakan bahan pustaka terutama buku–buku. Faktor biologi ini

antara lain

a) Jamur

Mula–mula jamur berwarna putih, kemudian dapat berubah

menjadi kehijau–hijauan dan kebiru–biruan. Ada juga jamur yang

berwarna cokelat, hitam, merah, dan kekuning–kuningan. Jamur

dapat merusak kertas dan kulit buku. Jamur dapat tumbuh cepat

apabila ada kelembapan diatas 60% dan maksimum 90% serta

lembap suhu antara 80 sampai dengan 100 derajat F.

b) Serangga

Ratusan jenis serangga hidup dengan sumber makanannya yang

berasal dari buku. Artinya, bahan pustaka menjadi rusak. Serangga

dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu penghuni tetap dan

penghuni musiman. Kelompok pertama yaitu serangga yang

makanan utamanya adalah kertas dan zat–zat yang ada pada kertas

(sellulosa, perekat, glue) sedangkan kelompok kedua adalah

serangga yang makanan utamanya adalah kayu namun mampu

merusak kertas. Serangga tersebut antara lain rayap/anai–anai,

kecoa, gegat, kutu buku, ulat buku, dan tikus.

c) Rayap

Merupakan perusak yang paling berbahaya karena dapat

menghabiskan buku dalam waktu yang singkat. Ada dua jenis

rayap yakni rayap kering yang hidup dalam kayu dan rayap basah

yang hidup dalam tanah tanah

Page 49: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

d) Kecoa

Kecoa berwarna cokelat kehitaman, muncul dan mencari makanan

pada malam hari. Makanannya adalah kanji dan perekat–perekat

sampul buku yang dimakannya hingga habis serta kain–kain pada

punggung buku.

e) Silverfish (Lepisma Saccharina)

Silverfish merupakan salah satu jenis serangga yang berbadan

ramping dan tidak bersayap. Serangga ini lebih aktif pada malam

hari. Makanannya adalah lem perekat yang terdapat pada sampul

buku sehingga merusakkan jilid dan sampul buku.

f) Kutu Buku

Binatang ini sangat kecil berwarna abu–abu atau putih badannya

lunak dan kepalanya relatif besar serta giginya sangat kuat.

Makanannya adalah perekat, glue, dan kertas–kertas yang telah

ditumbuhi jamur

g) Ulat buku

Binatang ini meletakan telurnya diatas permukaan kertas atau

disela- sela kertas. Dari telur ini keluar larva yang sangat

berbahaya bagi buku. Buku yang dihuni ulat buku menjadi

berlubang–lubang karena larvanya memakan kertas ketika mencari

jalan keluar

h) Tikus

Tikus juga merupakan binatang perusak buku yang sulit diberantas.

Binatang ini biasanya memakan buku–buku yang disimpan dalam

kardus dan kadang–kadang kertas disobek–sobeknya untuk

dijadikan sarang. (Suherman, 2009:123–129)

Pendapat senada lainnya diutarakan oleh Lasa Hs (2007:157–161)

bahwa faktor penyebab kerusakan bahan pustaka dibedakan menjadi 3, antara

lain:

1) Faktor Biologi

Indonesia sebagai daerah tropis, faktor biologi ikut mendorong

kerusakan bahan pustaka. Faktor bilogi ini antara lain serangga, lumut,

maupun jamur.

2) Faktor Fisika

Kerusakan bahan pustaka terutama buku– buku disebabkan pula oleh

faktor fisika. Faktor fisika ini antara lain:

a) Cahaya

Cahaya dapat mengurangi kekuatan bahan pustaka bahkan

memudarkannya. Sebab, bahan pustaka merupakan salah satu

benda yang menyerap cahaya. Kerusakan bahan pustaka juga

diakibatkan adanya penyerapan energi radiasi. Energi radiasi

adalah bentuk dari gerak gelombang yang mengenai objek

Page 50: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b) Panas dan uap air

Bahan pustaka khususnya yang terbuat dari kertas akan cepat rusak

karena adanya energi panas dalam ruang penyimpanan. Derajat

panas yang tinggi akan menyebabkan kertas menjadi kering, getas

dan rapuh. Sementara itu, uap panas dapat menyebabkan kertas

hingga menimbulkan jamur dan serangga.

3) Faktor Kimiawi

Kekuatan kertas dan tinta secara perlahan–lahan akan menurun karena

adanya gas asam, debu dan asap yang terkandung di udara. Faktor

kimiawi yang dimaksud antara lain:

a) Pencemaran

Pencemaran pada umumnya dikibatkan oleh proses pembakaran

yang menimbulkan asap. Sisa–sisa pembakaran akan menjadi debu

yang mengandung karbon. Karbon ini akan menyebabkan

pelapukan pada buku

b) Debu

Debu dapat mengaburkan tulisan dan merusak kertas sehingga

bahan pustaka yang terdiri dari kertas dan rak–rak sebaiknya

dijauhkan dari debu

c) Tinta

Penggunaan tinta berkualitas rengah akan merugikan terutama

apabila kena air atau kelembapan udara

d) Asam

Kerusakan kertas buku dapat disebabkan karena kualitas kertas.

Kertas yang baik adalah yang tidak mengandung asam, yitu kertas

yang tidak memiliki pH diatas 7.0. Adapun alat–alat pengukur pH

ini adalah pH meter, kertas lakmus, pH stick, dan pen archivist.

Sedangkan menurut Ibrahim Bafadal (2005 : 121) “Ada dua faktor

yang membuat buku–buku menjadi rusak. Pertama adalah faktor manusia.

Kedua adalah faktor alamiah”.

Agar lebih jelasnya akan penulis uraikan sebagai berikut:

1) Faktor manusia

Para pengunjung perpustakaan terkadang sering melalaikan arti

pentingnya buku–buku dan secara tidak sadar seringkali mereka merusak

buku–buku bacaan tersebut. Misalnya mencoret–coret halaman buku

bahkan merobeknya. Tidak jarang pula ditemui mereka yang sedang

membaca buku sambil makan makanan kecil sehingga kemungkinan sisa–

Page 51: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

sisanya terjatuh kebuku yang sedang dibaca. Hal ini tentu saja membuat

buku menjadi kotor

2) Faktor alamiah

Faktor alamiah ini disebabkan baik oleh kondisi lingkungan, faktor

biologi maupun faktor fisika, misalnya kelembapan udara, air, api, jamur,

debu, sinar matahari dan serangga. Kelempaban udara dapat menimbulkan

jamur yang dapat merusak buku–buku bacaan. Biasanya kelembapan ini

terjadi diruang–ruang yang gelap dan ventilasi yang kurang.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat

disimpulkan bahwa faktor–faktor penyebab kerusakan bahan–bahan pustaka

meliputi faktor manusia, faktor biologi, faktor fisika dan faktor kimiawi.

c. Cara – cara Pemeliharaan Bahan Pustaka

Menyadari akan masalah yang ada, maka pemeliharaan bahan pustaka

ini sangat penting untuk kelestartaian suatu informasi yang terkandung dalam

suatau bahan koleksi. Menurut Lasa HS (2007:163-165) bahwa “Adapun

pemeliharaan ini dapat dilakukan dengan cara reproduksi, penjilidan,

laminasi/penyampulan, penyiangan dan fumigasi”.

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1) Reproduksi

Koleksi langka, penting, bernilai historis atau mudah rusak perlu

direproduksi. Reproduksi ini dapat dilakukan dengan cara fotokopi,

pembuatan bentuk mikro, dan pembuatan duplikasinya.

2) Penjilidan

Bahan-bahan yang perlu dijilid antara lain: lantaran sampulnya

mudah rusak, sampulnya terlalu tipis, terlepas jilidannya, atau majalah

lepas

3) Laminasi/penyampulan

Laminasi/penyampulan ini dengan cara memberikan pelindung

plastik atau bahan lain agar bahan pustaka itu tidak mudah sobek atau

Page 52: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

hancur. Di samping itu, dengan penyampulan buku, maka buku tampak

rapi.

4) Penyiangan

Penyiangan adalah proses pengeluaran buku dari jajaran koleksi

suatu perpustakaan. Pengeluaran ini didasarkan pada pertimbangan bahwa,

koleksi itu tidak diminati lagi, sudah ada edisi baru, atau bertentangan

dengan kebijakan pemerintaah dan etika masyarakat.

5) Fumigasi

Fumigasi atau pengasapan bertujuan untuk membunuh jamur

maupun serangga yang tumbuh pada bahan kertas. Fumigasi dapat

dilaksanakan dalam kotak, lemari fimigasi, ruang fumigasi, ruang

penyimpanan arsip, ruang perpustakan, maupun ruang deposit. Bahan

fumigasi disebut fumigant. Bahan-bahan fumigasi dapat berbentuk:

a) Padat

Bahan padat ini terdiri dari thymol cristal dan phospine.

(1) Thymol cristal

Bahan ini dapat mematikan jamur yang tumbuh pada permukaan

kertas atau kulit sampul buku.

(2) Phospine

Bahan ini dapat berbentuk: tablet dan batangan. Bahan ini

mengandung magnesium phosphine yang dapat bereaksi dengan

uap air yang terdapat dalam udara berbentuk gas phosphine yang

beracun.

b) Cair

Bahan cair ini antara lain formaldehide dan carbon tetrachloride.

(1) Fomaldehide

Bahan cairan ini pada tekanan suhu kamar secara perlahan akan

menguap menjadi gas. Bahan ini berguna untuk mematikan jamur.

Fumigasi dengan bahan ini dilakukan dalam ruangan khusus

fumigasi. Cara fumigasi ini ditaruh dengan bejana yang ceper agar

penguapannya lebih cepat, kemudian dimasukkan ke dalam

ruangan fumigasi.

(2) Carbon tetrachloride dan carbon disulfide

Penggunaan bahan-bahan Carbon tetrachloride dan carbon

disulfide ini dapat dicampur dengan perbandingan 50%:50% atau

dipisah sama sekali. Bahan ini juga berfungsi mematikan serangga

dan cara penggunaannya seperti pada penggunaan formaldehide.

c) Gas

Bahan gas ini antara lain berupa methyl bromide. Bahan ini

memiliki titik didih yang rendah. Oleh karena itu begitu di keluarkan dari

Page 53: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dalam tabung langsung menjadi gas. Gas ini lebih berat dari udara maka

dalam proses fumigasi hendaknya dimasukkan dari atap ruangan. Bahan

ini berfungsi sebagai pembasmi serangga dan dapat membunuh jamur

aspergillus spp dan pacnicilium spp. Gas ini tidak mudah terbakar dan

dapat mematikan api.

Ibrahim Bafadal (2005:121) bahwa “…kegiatan pemeliharan buku-

buku perpustakaan terdapat dua kegiatan, yaitu berusaha mencegah

kemungkinan-kemungkinan timbulnya kerusakan buku–buku dan

membetulkan atau memperbaiki buku–buku perpustakaan yang telah rusak”.

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1) Usaha pencegahan kerusakan bahan pustaka

Usaha pencegahan pada dasarnya merupakan usaha yang sifatnya

preventif, dimana sebelum bahan-bahan pustaka rusak dilakukan usaha

pencegahannya. Tetapi walaupun telah diusahakan pencegahan tetap saja

masih mengalami kerusakan, sehingga bahan-bahan pustaka yang rusak

tersebut perlu diperbaiki dan dibetulkan.

Untuk mencegah terjadinya kelembapan udara dalah memberikan

penerangan yang cukup, semprotlah buku–buku dengan menggunakan

Amoniak yang dicampur dengan Thynolhaeter. Air dapat

menyebabkan timbulnya flek-flek warna pada buku, kertas buku

menjadi berkerinyut, dan perekat buku menjadi cepat lepas. Oleh sebab

itu, pada waktu mendirikan gedung perpustakaan harus

mempertimbangkan kemungkinan–kemungkinan terjadinya banjir. Api

sangat berbahaya karena dapat menimbulkan kebakaran. Sebagai usaha

pencegahan, perlu diusahakan alat pemadam kebakaran, setiap

pengunjung dilarang merokok. Debu dapat juga merusak buku. Cara

membersihkan debu tersebut dapat menggunakan “vacuum cleaner”,

atau yang lebih sederhana adalah kain yang sedikit basah sehingga

semua debu dapat diserap oleh kain yang sedikit basah tersebut.

Serangga merupakan binatang yang dapat merusak buku–buku. Ada

banyak serangga yang biasa merusak buku–buku, misalnya rayap,

kecoa, lipas, cucunguk, dan ulat bulu. Untuk mencegah kerusakan

buku yang disebabkan oleh serangga ini dapat dilakukan beberapa

usaha. Misalnya member kamper di rak-rak buku, pada waktu menjilid

bahan perekatnya hendaknya dicampuri amoniak, atau bisa juga

dengan menggunakan ruang khusus, dimana buku–buku yang akan

dibebaskan dari serangga dimasukan kedalamnya dan ditutup selama

tujuh hari. Pada ruang tersebut diberi bahan kimia berupa Carbon

Tetra Clorid. (Ibrahim Bafadal, 2005:122)

Page 54: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Pencegahan bahan–bahan pustaka dari kerusakan harus disesuaikan

dengan faktor–faktor penyebab terjadinya kerusakan bahan pustaka

tersebut. Hal ini dikarenakan masing–masing upaya pencegahan berbeda

antara faktor penyebab yang satu dengan yang lainnya.

Pendapat senada juga diungkapkan oleh Daryono, usaha preventif

yang dilakukan antara lain:

a) Faktor biologi :

(1) Tikus

Diupayakan agar setiap pengunjung dilarang membawa makanan

dan minuman ke Ruang Baca .

(2) Serangga

(a) Diupayakan ruangan tetap selalu bersih

(b) Susunan buku dalam rak-rak ditata secara rapi, sehingga ada

sirkulasi udara udara

(c) Rak harus dibuat dari bahan yang tidak disukai oleh serangga

(kayu jati/logam)

(d) Pada rak diberikan bahan yang berbau, dan tidak disukai oleh

serangga, seperti kamper, naftalen, dll.

(e) Penyuntikan dengan bahan anti serangga (DTT)

(f) Fumigasi: mencegah, mengobati dan mensterilkan bahan

pustaka

(3) Jamur

(a) memeriksa buku secara berkala

(b) membersihkan tempat penyimpanan

(c) menurunkan suhu udara

(d) susunan tidak terlalu rapat, supaya ada sirkulasi udara

b) Faktor Fisika (alamiah)

(1) Debu

(a) dilakukan penyedotan debu (vacuum cleaner)

(b) dipasang AC/filter penyaring udara

(c) dipasang alat pembersih udara (air cleaner)

(d) disediakan almari kaca

(2) Suhu udara/kelembaban

(a) mengatur suhu udara dalam ruangan menjadi 20–24 C

(b) memasang alat dehumidifier (untuk ruangan) atau silicagel

(untuk almari), untuk mengatur tingkat kelembapan.

(3) Cahaya Matahari

Koleksi dihindarkan dari sinar matahari langsung, dengan

memasang filter flexy glass atau polyester film

(4) Listrik/Lampu

Koleksi harus dihindarkan dari sinar ultra violet yang berasal dari

lampu neon dengan cara memberikan filter (UV fluorescent light)

atau seng oksida dan titanium oksida.

Page 55: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

c) Faktor kimia

(1) Dengan memilih bahan pustaka yang baik dengan teliti, perlu

dilihat jenis kertas dan tulisan.

(2) Menetralkan asam yang terkandung dalam kertas dengan

deasidifikasi atau memberi bahan penahan (buffer)

d) Faktor lain-lain

(1) Manusia

(a) menumbuhkan kesadaran terhadap pemakai tentang pentingnya

peduli terhadap keutuhan bahan pustaka

(b) memberikan sanksi kepada perusak bahan pustaka

(c) memasang rambu-rambu.

(2) Bencana alam

(a) menghindarkan dari bahaya api, banjir, dan listrik

(b) dilarang merokok di dalam ruangan

(c) memeriksa kabel listrik secara berkala

(d) memasang alarm (smoke detector)

(e) menempatkan bahan-bahan yang mudah terbakar ditempat

tersendiri

(f) mengontrol air setiap ada turun hujan.

(http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/03/23/pemeliharaan-

bahan-pustaka-di-perpustakaan/)

Tindakan preventif ini dimaksudakan untuk mencegah sebelum

bahan atau koleksi perpustakaan termasuk segala fasilitas, perabotan dan

perlengkapannya mengalami kerusakan. Caranya antara lain sebagai

berikut:

a) Membersihkan secara rutin seluruh perabotan dan perlengkapan

perpustakaan, termasuk keadaan ruangan

b) Membungkus dan memberi sampul setiap buku

c) Mengatur ventilasi udara supaya tetap dalam kondisi normal, tidak

terlalu dingin dan panas

d) Membersihkan koleksi buku dan lainnya dengan menggunakan kebut

pembersih atau lap

e) Memberi peringatan kepada para pengguna agar secara bersama –

sama turut menjaga kebersihan

f) Menjaga kerapihan letak buku-buku atau koleksi perpustaaan lainnya.

(Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar, 2005:7-8)

2) Usaha memperbaiki kerusakan bahan pustaka

Usaha–usaha perbaikan buku–buku bermacam–macam, tergantung

pada jenis kerusakannya, antara lain:

Page 56: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

a) Memperbaiki buku–buku yang sedikit sobek.

b) Memperbaiki buku–buku yang sebagian halamannya lepas.

c) Memperbaiki buku–buku yang punggungnya rusak.

d) Memperbaiki buku–buku yang “paperback”nya rusak.

e) Menjilid buku–buku yang jilidnya lepas. (Ibrahim Bafadal, 2005 :123).

Dalam memperbaiki buku–buku yang rusak diperlukan bahan–

bahan dan alat-alat. Bahan–bahan yang perlu dipersiapkan sebelumnya

antara lain berupa kertas HVS, kertas gesing, kertas marmer, karton tebal,

line dan benang. Sedangkan alat–alat yang perlu dipersiapkan antara lain

pisau, silet, palu, paku, jarum, kuas, penggaris, alat mengepres buku dan

steples.

Petugas yang ditunjuk untuk memperbaiki buku–buku yang rusak

ini harus memiliki pengetahuan memperbaiki buku. Yang lebih penting

lagi adalah petugas tersebut harus terampil dan kreatif. Dengan demikian

buku yang rusak itu dapat diperbaiki sedemikian rupa sehingga menjadi

buku yang baik kembali.

Pendapat lainnya diungkapkan oleh Daryono bahwa ada beberapa

cara memperbaiki bahan–bahan pustaka, antara lain:

a) Laminasi dan Enkapsulasi

Untuk memperpanjang umur bahan pustaka perlu diadakan pelapisan

atau laminasi, terutama bahan pustaka yang lapuk atau robek sehingga

menjadi tampak kuat atau utuh kembali. Ada 2 cara laminasi yaitu

laminasi dengan mesin dan dengan cara manual.

Cara lain selain laminasi adalah enkapsulasi. Enkapsulasi adalah salah

satu cara melindungi kertas dari kerusakan fisik misalnya rapuh karena

umur. Yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan enkapsulasi adalah

kertas harus bersih, kering dan bebas asam.

b) Penjilidan

Struktur buku terdiri atas: segi, foredge, kertas hujungan, badan buku,

papan jilidan, ikatan timbul, groove, tulang pita kapital dan

sebagainya. Agar struktur buku itu tidak lepas satu sama lainnya, maka

perlu dilakukan penjilidan.Untuk buku-buku yang telah mengalami

kerusakan, perlu segera dilakukan pemjilidan ulang, agar nilai

informasi yang ada didalamnya tidak hilang, sehingga buku yang telah

diperbaiki dengan pemjilidan ulang tersebut dapat dimanfaatkan

kembali oleh pengguna perpustakaan. Ada lima macam jenis jilidan

yang dapat dipilih: (1) jilid kaye, (2) signature binding, (3) jilid lem

punggung, (4) jilid spiral, (5) jilid lakban.

Page 57: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

(http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/03/23/pemeliharaan-bahan-

pustaka-di-perpustakaan/)

Di perpustakaan, tindakan kuratif mempunyai arti perbaikan atau

pengobatan akan sesuatu yang sudah terlanjur rusak. Tindakan perbaikan

ini bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

a) Melaksanakan penjilidan terhadap buku-buku yang rusak.

b) Melaksanakan penyemprotan dengan menggunakan obat-obat anti

serangga.

c) Mengganti buku-buku yang sudah rusak sekali (reproduksi).

d) Meminta ganti rugi kepada pengguna perpustakaan yang dengan

sengaja telah merusak atau menghilangkan koleksi milik perpustakaan.

(Pawit M Yusuf dan Yaya Suhendar, 2005:8-9)

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa cara–

cara pemeliharaan bahan pustaka agar terhindar dari kerusakan terbagi

menjadi dua yakni usaha pencegahan dari kerusakan (preventif) dan usaha

memperbaiki bahan pustaka yang telah mengalami kerusakan (kuratif)

Berdasarkan uraian diatas maka indikator pemeliharaan koleksi bahan

pustaka adalah sebagai berikut:

1. Tindakan preventif

a) Membersihkan secara rutin seluruh perabotan dan perlengkapan

perpustakaan, termasuk keadaan ruangan

b) Mengatur ventilasi udara supaya tetap dalam kondisi normal, tidak

terlalu dingin dan panas

c) Membersihkan koleksi buku dan lainnya dengan menggunakan kebut

pembersih atau lap

d) Memberi peringatan kepada para pengguna agar secara bersama-sama

turut menjaga kebersihan

e) Menjaga kerapihan letak buku-buku atau koleksi perpustaaan lainnya

2. Tindakan kuratif

a) Melaksanakan penjilidan terhadap buku-buku yang rusak

b) Melaksanakan penyemprotan dengan menggunakan obat-obat anti

serangga

Page 58: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

c) Mengganti buku-buku yang sudah rusak sekali (reproduksi)

d) Meminta ganti rugi kepada pengguna perpustakaan yang dengan

sengaja telah merusak atau menghilangkan koleksi milik perpustakaan

3. Tinjauan Tentang Minat Baca Mahasiswa

a. Pengertian Minat Baca Mahasiswa

Minat yang terdapat pada setiap individu berbeda-beda. Minat pada

diri seseorang memberikan gambaran dalam kegiatannya untuk mencapai

tujuan. W.S Winkel (2004:188) “Minat diartikan sebagai kecenderungan

subyek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok

bahasan tertentu. Dan merasa senang mempelajari studi itu”. Menurut Hilgard

dalam Slameto (2003:57) memberi rumusan tentang minat adalah sebagai

berikut “ is persisting fendency to pay attention to an enjoy some activity or

content “ bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan

dan mengenang beberapa kegiatan, diperhatikan terus-menerus yang disertai

rasa senang. Sedangkan Muhibbin Syah (2003:136) menyatakan “Minat

(interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

yang besar terhadap sesuatu”.

Pendapat lain diungkapkan Slameto (2003:180) “Minat adalah suatu

rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada

yang menyuruh”. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu

hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau

dekat hubungan tersebut semakin besar minat. Menurut Ibrahim Bafadal

(2005:191) mengatakan bahwa “Minat itu bisa dikelompokan sebagai sifat

atau sikap (trait or attitude) yang memiliki kecenderungan–kecenderungan

atau tendensi tertentu”. Sedangkan menurut Sutarno NS (2006:27) bahwa

“Minat seseorang terhadap sesuatu adalah kecenderungan hati yang tingi,

gairah atau keinginan seseorang terhadap sesuatu”

Minat dapat timbul karena adanya kebiasaan. Hal ini sesuai dengan

pendapat Bernard yang dikutip oleh Sardiman AM (2001:74) mengungkapkan

“Minat timbul tidak secara tiba-tiba/spontan melainkan timbul akibat dari

Page 59: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja”. Minat

seseorang dapat menentukan kegiatan apa yang akan dipilih. Jadi minat antara

yang satu dengan yang lain menunjukkan perbedaan.

Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang

melihat ciri-ciri atau sementara situasi yang dihubungkan dengan

keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Apayang

dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa

yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa

seseorang kepada suatu obyek (biasanya disertai dengan perasaan

senang), karena itu merasa ada kepentingan dengan obyek tersebut.

(Sardiman AM, 2001:74)

Pendapat tersebut dikuatkan oleh pendapat Marksheffel yang dikutip

oleh Ibrahim Bafadal (2005:192) memberikan pendapatnya mengenai minat

sebagai berikut:

1. Minat bukan hasil pembawaan manusia, tetapi dapat dibentuk dan

diusahakan, dipelajari dan dikembangkan.

2. Minat itu bisa dihubungkan untuk maksud-maksud tertentu untuk

bertindak.

3. Secara sempit, minat itu diasosiasikan dengan keadaan sosial

seseorang dan emosi seseorang.

4. Minat itu biasanya membawa inisiatif dan mengarah kepada kelakuan

atau tabiat manusia.

Minat juga dapat muncul karena adanya rasa keingintahuan. Hal ini

sesuai dengan pendapat Weber yang dikutip oleh Muhibbin Syah (2003:136)

“Minat bergantung pada banyak faktor internal lainnya seperti pemusatan

perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan”.

Berdasarkan berbagai definisi tentang minat di atas dapat disimpulkan

bahwa pengertian minat mengandung unsur:

1. Adanya kecenderungan tertarik atau senang terhadap sesuatu.

2. Minat dapat dibentuk, dipelajari dan dikembangkan, sehingga minat

bukan merupakan pembawaan.

3. Minat dapat timbul karena adanya kebiasaan.

Secara ideal seorang anak harus mempunyai minat akan sesuatu agar ia

dapat belajar dengan sungguh–sungguh. Besar kecilnya minat akan sangat

berpengaruh pada sikap seseorang terhadap aktivitas yang sedang

Page 60: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dilakukannya. Begitu pula dalam hal membaca. Bagi sebagian orang,

membaca dapat diartikan sebagai hobi yang merupakan bagian dari

kesibukannya sehari–hari. Bagi para pelajar khususnya, minat membaca

merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan bagi mereka sehingga diharapkan

mampu memperlancar proses belajar. Dengan minat baca pada diri para

pelajar kemungkinan akan dapat memotivasi mereka untuk dapat belajar

mandiri sehingga mampu membantunya untuk meraih prestasi belajar dengan

maksimal.

Kegiatan membaca dapat memperkaya pengetahuan seseorang, secara

sederhana pengertian membaca yang didefinisikan oleh Kamus Besar Bahasa

Indonesia (2002:83) “Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa

yang tertulis (dengan melisankan)”. Menurut Ibrahim Bafadal (2005:192)

bahwa “Membaca merupakan suatu proses menangkap atau memperoleh

konsep–konsep yang dimaksud oleh pengarangnya, menginterpretasi,

mengevaluasi konsep–konsep pengarang, dan merefleksikan atau bertindak

sebagaimana yang dimaksud dari konsep–konsep itu.”

Dengan demikian, dapat dikatakan kegiatan membaca tidak hanya

mengoperasikan pelbagai ketrampilan untuk memahami kata–kata dan

kalimat, tetapi juga kemampuan menginterpretasi dan mengevaluasi sehingga

memperoleh pemahaman yang komprehensif. Pendapat yang hampir sama

dikemukakan oleh memberikan pengertian mengenai hakikat membaca

sebagai berikut :

Membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan

mental. Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman. Orang

dapat membaca dengan baik jika mampu melihat huruf–huruf

denganjelas, menggerakkan mata secara lincah, mengingat simbol–

simbol bahasa dengan tepat, dan memiliki penalaran yang cukup

memahami bacaan. (Mulyono Abdurrohman, 1999:200)

Membaca merupakan kegiatan kompleks dan disengaja, dalam hal ini

berupa proses berpikir yang didalamnya terdiri dari pelbagai aksi pikir yang

bekerja secara terpadu mengarah kepada satu tujuan, yaitu memahami makna

paparan tulisan secara keseluruhan. Dengan membaca seseorang akan

Page 61: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

mendapatkan pengertian–pengertian baru, menambah pengetahuan,

mendapatkan ide–ide baru, memperluas pandangan sehingga nantinya mereka

memiliki kecerdasan dan peradaban yang tinggi yang berguna bagi dirinya

sendiri dan berguna bagi orang lain.

Berdasarkan berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

pengertian membaca mengandung unsur:

1. Merupakan aktifitas fisik dan mental dalam memahami bahasa tulis

2. Aktifitas fisik dalam membaca berhubungan dengan indera penglihatan

3. Aktifitas mental dalam membaca mencakup ingatan dan pemahaman

Mahasiswa yang gemar membaca dapat memperlancar kegiatan belajar

dan mampu meningkatkan prestasi belajarnya. Oleh karena itu, pengajar atau

pendidik perlu membimbing peserta didiknya agar lebih gemar membaca.

Menurut pendapat Sutarno N.S (2006:27) bahwa “minat baca seseorang dapat

diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi orang tersebut kepada suatu

sumber bacaan tertentu”.

Kebiasaan membaca dapat membantu seseorang untuk memperoleh

informasi yang berguna bagi kehidupan sehari–hari, untuk efektifitas bagi

kelancaran dan peningkatan prestasi serta menjadi kemampuan dasar yang

sangat penting artinya demi kemajuan masyarakat dan individu itu sendiri. Hal

ini sesuai dengan pendapat Suyatmi (2000:38) mengatakan bahwa “minat baca

adalah suatu keadaan yang timbul akibat adanya keinginan yang kuat.

Keinginan itu timbul karena adanya motif tertentu sehingga mempunyai

dorongan yang besar untuk melakukan aktifitas membaca”

Kegemaran membaca tidak akan tumbuh dengan sendirinya melainkan

harus ditumbuhkan melalui proses belajar. Oleh karena itu, untuk

mengembangkan minat baca, para pelajar dibimbing agar tidak merasakan

belajar sebagai suatu kewajiban tetapi sebagai suatu kebutuhan. Oleh karena

itu, dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan minat baca

adalah suatu keadaan yang muncul akibat adanya keinginan yang besar untuk

melakukan kegiatan membaca dan untuk mencapai suatu tujuan. Pada

Page 62: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dasarnya minat baca antara individu satu dengan yang lainnya berbeda-beda

tergantung dari besar kecilnya motif membaca yang mereka miliki.

Berdasarkan berbagai definisi tentang minat dan membaca tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa pengertian minat membaca mengandung

unsur:

1. Ketertarikan dan rasa senang pada aktifitas membaca

2. Adanya kepuasan tersendiri setelah melakukan aktifitas membaca

3. Timbulnya minat baca bisa terjadi karena adanya kebiasaan membaca

4. Adanya pemahaman terhadap suatu bacaan

Minat membaca terbagi menjadi dua, yaitu minat membaca spontan

dan minat membaca terpola. Minat membaca spontan adalah kegiatan

membaca yang dilakukan atas kemauan atau inisiatif spontan diri sendiri tanpa

adanya dorongan atau perintah pihak luar. Sedangkan yang dimaksud dengan

membaca terpola adalah kegiatan membaca yang terjadi karena faktor dari

luar, seperti perintah dari guru atau dosen atau orang tua.

Sedangkan mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun

1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi

tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) “Mahasiswa adalah setiap

orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan

tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun”. Selain itu, pendapat senada juga

diutarakan oleh Knopfemacher (dalam Suwono, 1978) bahwa “Mahasiswa

adalah merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya

dengan perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik

dan diharapkan menjadi calon-calon intelektual”. Mahasiswa merupakan suatu

kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan

dengan perguruan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau

cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat yang sering kali syarat

dengan berbagai predikat.

Page 63: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Dari pendapat di atas bias dijelaskan bahwa mahasiswa adalah status

yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi

yang diharapkan menjadi calon-calon intelektual.

Minat baca mahasiswa dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang

timbul didalam diri mahasiswa akibat adanya keinginan yang kuat untuk

melakukan aktifitas membaca.

b. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Mahasiswa

Tumbuhnya minat baca dalam diri seorang mahasiswa tidak lepas dari

faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca itu sendiri. Menurut Sutarno NS

(2006:27) bahwa “Faktor yang menjadi pendorong atas bangkitnya minat baca

ialah ketertarikan, kegemaran dan hobi membaca,…”

Berdasarkan pendapat tersebut, agar lebih jelasnya akan penulis

uraikan sebagai berikut:

1) Ketertarikan

Seseorang yang mempunyai minat untuk membaca karena tertarik

bahwa buku–buku bacaan tersebut dikemas dengan menarik, baik desain,

gambar, bentuk dan ukurannya. Rasa tertarik ini muncul saat pertama kali

orang melihat buku tersebut terutama penampilannya. Hal ini tentunya

akan menimbulkan keinginan orang tersebut untuk mengetahui isi dari

buku tersebut dengan cara membacanya.

2) Kegemaran

Seseorang yang mempunyai minat untuk membaca karena

kegemarannya. Kegemaran timbul karena ketertarikannya akan buku–buku

bacaan. Oleh karena itu, ia mempunyai minat membaca karena pada

dasarnya dalam dirinya sendiri sudah mempunyai kegemaran untuk

membaca.

3) Hobi membaca

Seseorang mempunyai minat untuk membaca karena hobi

membaca. Biasanya, seseorang yang mempunyai hobi terhadap sesuatu

maka ia akan sering melakukannya sehingga menjadi suatu kebiasaan.

Page 64: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Hobi atau kebiasaan membaca timbul setelah kegemaran tersebut dipenuhi

dengan ketersediaan bahan dan sumber bacaan yang sesuai dengan selera.

Faktor–faktor tersebut dapat dapat terpelihara melalui sikap–sikap,

bahwa dalam diri tertanam komitmen, yakni membaca memperoleh

keuntungan ilmu pengetahuan, wawasan atau pengalaman dan kearifan.

Ketika diamati dengan cermat ada beberapa faktor yang mampu mendorong

bangkitnya minat baca masyarakat. Menurut Sutarno (2003:19) faktor–faktor

yang mampu mendorong minat baca antara lain:

1) Rasa ingin tahu yang tinggi atas fakta, teori, prinsip, pengetahuan,

informasi

2) Keadaan lingkungan fisik yang memadai, dalam arti tersediannya

bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam

3) Keadaan lingkungan sosial yang kondusif, maksudnya adalah iklim

yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca

4) Rasa haus informasi, rasa ingin tahu terutama yang aktual

5) Berprinsip hidup bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani

c. Upaya Menumbuhkan Minat Baca Mahasiswa

Minat baca bukanlah bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir tetapi

merupakan hasil didikan yang dilakukan secara kontinyu. Begitu pun minat

membaca yang dimiliki oleh seorang mahasiswa. Kegiatan membaca sangat

erat hubungannya dengan perpustakaan. Salah satu tugas pustakawan dalam

rangka memfungsikan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar adalah

dengan menumbuhkan minat baca. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan

oleh pustakawan untuk menumbuhkan minat membaca sebagaimana yang

diungkapkan oleh Ibrahim Bafadal (2005:203–205). Usaha–usaha tersebut

antara lain:

1) Memperkenalkan buku–buku

2) Memperkenalkan riwayat hidup tokoh–tokoh

3) Memperkenalkan hasil–hasil kaya sastrawan

Page 65: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Sekali lagi perlu ditekankan bahwa berhasil atau tidaknya

menumbuhkan minat baca, baik dengan cara memperkenlkan buku–buku,

riwayat hidup tokoh–tokoh terkenal, maupun hasil–hasil terbaik para

sastrawan tidak hanya bergantung pada materi tetapi cara penyampaiannya,

bagaimana cara pustakawan berusaha memberikan pesan khusus pada murid–

murid sehingga mereka tergugah dalam mendorong hatinya untuk membaca

buku–buku.

Sedangkan dikalangan masyarakat perguruan tinggi, rendahnya minat

baca mahasiswa menjadi persoalan penting dalam dunia pendidikan. Pengaruh

tradisi lisan yang masih sangat kuat membuat akses untuk memperoleh

informasi menjadi terhambat. Padahal akses untuk memperoleh informasi

sangat banyak. Hal ini tampaknya belum disadari oleh mahasiswa sebagai

generasi penerus bangsa. Menurut Supriyanto (2006:292–293) ada beberapa

cara yang dapat dipergunakan untuk membantu menumbuhkan dan

membudayakan minat baca mahasiswa dikalangan perguruan tinggi, antara

lain:

1) Memperbaiki silabus atau sistem belajar mengajar diperguruan tinggi

2) Memperbaiki dan meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan

perguruan tinggi

3) Mengadakan lomba penulisan karya ilmiah bagi para mahasiswa

4) Membentuk klub pecinta buku

5) Membuat program buku murah

6) Melaksanakan budaya baca di kampus–kampus perguruan tinggi

7) Menghidupkan pers kampus

Cara lain untuk memperkenalkan buku perpustakaan juga bisa

dilakukan melalui pameran buku. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim

Bafadal (2005:205) bahwa “Usaha lain sebagai pendekatan buku–buku

perpustakaan sekolah adalah menyelenggarakan “display” dan pameran

buku.”

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1) Display

Display berarti mengatur buku–buku secara khusus yang lebih

menyolok dan menarik. Biasanya yang di “display” adalah buku–buku

Page 66: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

baru, dengan tujuan selain memperkenalkan buku–buku baru juga sebagai

usaha memberikan stimulus tertentu. Oleh sebab itu, agar kegiatan

“display” ini benar–benar dapat merangsang pengunjung perpustakaan

maka buku–buku yang di “display” harus diatur sedemikian rupa dengan

kombinasi warna, tipuan sinar, artistik susunan, sehingga koleksi yang

biasa menjadi koleksi yang menarik

2) Pameran buku

Menurut Ibrahim Bafadal (2005:205–206) bahwa “pameran buku

adalah kegiatan memfisualisasikan buku–buku agar diketahui oleh murid.”

Pada dasarnya pameran buku ini bertujuan untuk memperkenalkan dan

mempromosikan perpustakaan kepada masyarakat. Apabila pameran buku

ini dijadikan sebagai pendekatan untuk memperkenalkan buku–buku,

maka yang perlu diperhatikan adalah tempat dan waktu. Tempat yang

dipilih untuk kegiatan pameran harus tempat yang cukup luas, strategis,

ramai, dan aman. Sedangkan waktunya harus dapat disesuaikan dengan

para pengunjung.

Berdasarkan uraian diatas maka indikator minat baca adalah sebagai

berikut:

1) Faktor intern

Faktor intern minat baca antara lain adalah rasa ingin tahu yang

tinggi tentang sesuatu, kebiasaan membaca yang telah dimiliki,

pemahaman yang kurang dan rasa puas setelah membaca

2) Faktor ekstern

Faktor ekstern merupakan hasil dari pengaruh luar atau suasana

yang merangsang mahasiswa untuk membaca. Suasana tersebut dapat

diciptakan oleh pustakawan. Usaha tersebut antara lain keadaan

lingkungan fisik yang memadai, yakni tersedia dan terawatnya koleksi

yang dibutuhkan mahasiswa

Page 67: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan

penulis lakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Indayati (Jurnal Sosial:2008), dengan judul Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Minat Baca Mahasiswa di Perpustakaan Universitas

Merdeka Madiun. Adapun hasil penelitiannya sebagai berikut:

a. terdapat pengaruh kelengkapan buku terhadap minat baca mahasiswa

di perpustakaan Universitas Merdeka Madiun

b. terdapat pengaruh kenyamanan ruang baca terhadap minat baca

mahasiswa di perpustakaan Universitas Merdeka Madiun

c. terdapat pengaruh pelayanan peminjaman terhadap minat baca

mahasiswa di perpustakaan Universitas Merdeka Madiun

d. terdapat pengaruh secara simultan antara variabel kelengkapan buku,

kenyamanan ruang baca, dan pelayanan peminjaman terhadap minat

baca mahasiswa di perpustakaan Universitas Merdeka Madiun

e. variabel pelayanan peminjaman berpengaruh dominan terhadap minat

baca mahasiswa dengan koefisien korelasi 0,830

(http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/920887100.pdf)

2. Tjetjep S. Surialaga, Achmad Djunaedi, Bambang S. Sankarto, dan

Endang Pernama (Jurnal Perpustakaan Pertanian:2002) dengan judul

Pelestarian Koleksi Perpustakaan. Hasil penelitiannya adalah kegiatan

pelestarian selama dua tahun terakhir ini meliputi pembersihan koleksi,

peningkatan penggunaan AC diruangan koleksi (stack), pemberian kapur

barus dan silicia gels pada rak-rak buku, fumigasi dan reparasi. Penjilidan

majalah baru dilakukan apabila nomor-nomor dari judul majalah tersebut

telah lengkap, sedangkan reparasi dilakukan untuk buku yang rusak akibat

sering digunakan. Pelestarian dengan cara alih bentuk dapat dilakukan dari

bentuk tercetak kedalam bentuk rol (film) atau kedalam bentuk kecil (fis).

Selama dua tahun terakhir telah berhasil diproses 424 mikrofis. Untuk

Page 68: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

pelestarian dengan alih bentuk kedalam CD-ROM sudah dihasilkan lima

buah CD-ROM yang memuat 521 dokumen.

(http://pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/pp142052.pdf)

3. Anton Subarno (Skripsi:1999) dengan judul Pengaruh Tata Ruang dan

Pelayanan Perpustakaan Terhadap Minat Baca Siswa SMK Negeri 3

Surakarta Tahun Ajaran 1998/1999. Adapun hasil penelitiannya sebagai

berikut:

a. Ada pengaruh yang signifikan tata ruang perpustakaan terhadap minat

baca (ry1>rtab atau 0,552>0,361 pada taraf signifikansi 5%)

b. Ada pengaruh yang signifikan pelayanan perpustakaan terhadap minat

baca (ry2>rtab atau 0,640>0,361 pada taraf signifikansi 5%)

c. Ada pengaruh yang signifikan tata ruang dan pelayanan perpustakaan

terhadap minat baca (FO>Ft atau 20,71>3,35 pada taraf signifikansi

5%)

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teori diatas maka dapat disusun kerangka berfikir

tentang pengaruh persepsi pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka

terhadap minat baca mahasiswa. Persepsi bisa diartikan sebagai anggapan atau

penilaian sedangkan pengadaan koleksi bahan pustaka merupakan kegiatan

layanan teknis perpustakaan dalam rangka melengkapi atau memenuhi kebutuhan

pengguna perpustakaan yang meliputi kegiatan pemilihan koleksi bahan pustaka

dan tekhnik atau cara pengadaannya. Cara pengadaan koleksi bahan pustaka

terdiri atas pembelian, tukar-menukar, hadiah atau sumbangan, fotokopi, kliping

dan publikasi. Pengadaan koleksi buku yang dilakukan oleh pustakawan dapat

memberikan pengaruh terhadap minat baca mahasiswa. Jika mahasiswa

mengetahui ada bahan–pustaka yang menarik, memadai, bervariasi, mudah

ditemukan dan sesuai dengan keinginanya maka akan timbul minat mahasiswa

untuk membaca bahan–bahan pustaka tersebut.

Page 69: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Selain pengadaan koleksi bahan pustaka, faktor lain yang dapat

berpengaruh terhadap minat baca mahasiswa adalah pemeliharaan koleksi bahan

pustaka. Pemeliharaan adalah suatu usaha atau proses kegiatan untuk

mempertahankan kondisi tekhnis dan daya guna suatu alat produksi atau fasilitas

kerja dengan jalan merawat, memperbaiki, merehabilitasi, dan menyempurnakan.

Pemeliharaan koleksi bahan pustaka yang dilakukan oleh pustakawan meliputi

tindakan preventif atau pencegahan koleksi bahan pustaka dari kerusakan dan

tindakan kuratif atau perbaikan bahan pustaka dari kerusakan. Logikanya dengan

melihat kondisi bahan–bahan pustaka yang terawat, bersih, rapi, dan tidak lusuh

maka akan menarik perhatian mahasiswa untuk melihat dan membaca isi buku

tersebut. Jadi jelas bahwa pemeliharaan bahan pustaka turut mempengaruhi minat

mahasiswa untuk lebih gemar membaca.

Minat baca mahasiswa dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya

karena pengadaan koleksi bahan pustaka. Adanya usaha pengadaan bahan–bahan

pustaka harus diimbangi dengan pemeliharaan yang senantiasa dilakukan

sehingga bahan pustaka yang ada terhindar dari kerusakan. Apabila tidak, maka

usaha pengadaan bahan–bahan pustaka akan menjadi sia–sia karena walaupun

tersedia banyak bahan pustaka tetapi tidak dipelihara dengan baik akan

menyebabkan buku–buku tersebut menjadi cepat rusak, lusuh, robek, dan berkutu

sehingga ada lembaran–lembaran buku yang hilang. Hal ini tentu saja akan

mengurangi kualitas bahan–bahan pustaka tersebut. Kondisi yang demikian akan

menyebabkan mahasiswa enggan untuk melihat dan memperhatikan bahan–bahan

pustaka sehingga mereka pun tidak mempunyai minat untuk membacanya. Oleh

karena itu, adanya bahan pustaka disertai dengan terpeliharanya bahan–bahan

pustaka tersebut secara bersama–sama akan mempengaruhi minat mahasiswa

untuk membaca. Timbulnya minat baca ditandai dengan adanya ketertarikan atau

rasa senang pada aktifitas membaca, adanya kepuasan tersendiri setelah

melakukan aktifitas membaca, adanya kebiasaan membaca, dan pemahaman

terhadap suatu bacaan.

Page 70: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Secara grafis, maka pengaruh pengadaan dan pemeliharaan koleksi

bahan pustaka terhadap minat baca mahasiswa dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 1 : Bagan Kerangka Berfikir

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian.

Hipotesis dari penelitian ini dibangun dari hasil kajian teoritis atau melalui proses

menghubung–hubungkan sejumlah bukti empiris.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran, maka hipotesis

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh yang signifikan persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka

terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas

Maret Surakarta Tahun 2010

2. Ada pengaruh yang signifikan pemeliharaan koleksi bahan pustaka terhadap

minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret

Surakarta Tahun 2010

3. Ada pengaruh yang signifikan pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan

pustaka terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas

Sebelas Maret Surakarta Tahun 2010

PersepsiPengadaan

Koleksi Bahan Pustaka

Pemeliharaan Koleksi

Bahan Pustaka

Minat Baca Mahasiswa

Page 71: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Secara grafis, maka hipotesis penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

(1)

(3)

(2)

Gambar 2 : Bagan Kerangka Hipotesis

Persepsi Pengadaan

Koleksi Bahan Pustaka

Pemeliharaan Koleksi

Bahan Pustaka

Minat Baca Mahasiswa

Page 72: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penentuan tempat atau lokasi penelitian berkaitan erat dengan adanya

data atau informasi yang bisa diperoleh sesuai dengan permasalahan yang

diketengahkan dalam penelitian. Didalam penelitian ini peneliti memilih lokasi di

UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan alasan sebagai

berikut:

a) Di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta, tersedia data dan

informasi yang dibutuhkan.

b) Lokasi UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang mudah

dijangkau sehingga dapat memberikan kemudahan bagi peneliti untuk datang

dengan frekuensi yang besar sehingga mampu mendapatkan data yang lebih

lengkap dan lebih aktual.

c) Di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta belum pernah

diadakan penelitian dengan permasalahan yang sama

d) UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta telah memberikan izin

kepada peneliti untuk mengadakan penelitian

2. Waktu Penelitian

Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini selama 5 (lima) bulan

terhitung sejak disetujuinya proposal penelitian pada bulan November tahun 2010.

Tahap persiapan selanjutnya, yakni perijinan dan penyusunan instrumen akan

dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2010 dan bulan Januari tahun 2011.

Tahap pelaksanaan penelitian yang terdiri atas pengumpulan data dan analisis data

akan dilaksanakan pada bulan Februari dan bulan Maret tahun 2011. Sedangkan

tahap akhir yang terdiri dari penulisan laporan dan ujian akan dilaksanakan pada

bulan April 2011.

Page 73: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subyek penelitian. Menurut Singarimbun

dalam Iskandar (2008:68) ”Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit–unit

analisis yang memilki ciri–ciri yang akan di duga”. Sedangkan menurut Nurul

Zuriah (2005) ”Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti

dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan”.

Menurut Sugiyono (2008:80) ”Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Menurut J. Suprianto (2003:203)”Populasi adalah seluruh

elemen yang akan diteliti”. Sedangkan Suharsimi Arikunto (2002:108)

menyatakan bahwa ”Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi

dalam penelitian ini adalah mahasiswa UNS anggota aktif UPT Perpustakaan

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berjumlah 20.860 mahasiswa.

2. Sampel

Menurut Iskandar (2008:69) “Sampel adalah sebagian dari populasi

yang diambil secara representatif atau mewakili populasi yang bersangkutan atau

bagian kecil yang diamati”. Menurut J. Suprianto (2003:204) “Sampel adalah

sebagian dari populasi yang akan diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono

(2008:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh

populasi tersebut”. Berdasarkan kedua pernyataan tersebut penulis dapat

menyimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang akan diamati.

Mengingat populasi yang ada dalam jumlah besar, sedangkan waktu,

biaya dan tenaga yang tersedia terbatas yang tidak memungkinkan untuk

mengadakan penelitian ini maka hanya akan diambil sebagian saja dari populasi.

Dalam penelitian yang baik, sampel yang diambil haruslah representatif, artinya

sampel benar–benar mencerminkan populasinya. Sedangkan menurut Guilford

dalam buku J. Supranto (2001:239) “…..semakin besar sampel (makin besar nilai

n = banyaknya elemen sampel) akan memberikan hasil yang akurat”.

Page 74: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya

sampel yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini penentuan

besarnya sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

Keterangan:

n : Ukuran sampel

N : Ukuran Populasi

e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

populasi, dalam penelitian ini nilai e sebesar 0,1 (Husein Umar, 2008:23).

(dibulatkan)

Jadi, sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang mahasiswa

anggota aktif UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang

jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data

sebenarnya, dapat memperhatikan sifat–sifat dan penyebaran populasi. Iskandar

(2008:69) menyatakan bahwa “Teknik sampling merupakan penelitian yang tidak

Page 75: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

meneliti seluruh subjek yang ada dalam populasi, melainkan hanya sebagian saja

yang diperlukan oleh peneliti dalam penelitian yang disebut sampel”.

Menurut Sutrisno Hadi (2000:27) tekhnik pengambilan sampel ada

beberapa cara yaitu:

a. Random Sampling (undian, ordinal, menggunakan table bilangan random)

b. Stratified Sampling

c. Area Probability Sampling

d. Proportional Sampling (dikombinasikan dengan stratified atau area)

e. Proporsive Sampling

f. Quota Sampling

g. Cluster Sampling

h. Double Sampling

i. Accidental Sampling

Adapun tekhnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah:

a. Quota Sampling

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:119) ”Quota sampling adalah

tekhnik pengumpulan sampel yang dalam pengumpulan datanya, peneliti

menghubungi subjek yang memenuhi prasyarat ciri–populasi,tanpa

menghiraukan dari mana asal subyek tersebut (asal masih dalam populasi)”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2008:85) ”Quota sampling adalah tekhnik

untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri–ciri tertentu

sampai jumlah (kuota) yang diinginkan”

b. Accidental Sampling (sampel kebetulan)

Menurut Sugiyono (2008:85) “Accidental sampling adalah tekhnik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”

Dari pengertian tersebut maka mahasiswa anggota aktif UPT

Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang menjadi sampel adalah

mahasiswa yang bertemu dengan peneliti pada waktu penelitian dilaksanakan

sampai jumlah (kuota) terpenuhi di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Page 76: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam metode pengumpulan data ada beberapa cara yang dapat

digunakan, tetapi tidak semua cara dapat diterapkan dalam setiap jenis penelitian.

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode angket atau kuesioner, dan metode dokumentasi.

Untuk lebih jelasnya dapat penulis uraikan tentang angket atau kuesioner, dan

dokumentasi.

1. Metode Angket atau Kuesioner

a. Pengertian Angket

Suharsimi Arikunto (2006:151) menyatakan “angket adalah sejumlah

pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal lain yang ia ketahui”.

Sedangkan Iqbal Hasan (2003:82) menjelaskan “angket adalah daftar

pertanyaan yang diserahkan kepada responden”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik

pengumpulan data dengan angket adalah penyelidikan mengenai suatu

masalah dengan jalan mengedarkan pertanyaan kepada responden untuk

mendapatkan informasi, keterangan, tanggapan, atau hal yang diketahui secara

tertulis. Jadi kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada

responden dan jawabanya diberikan secara tertulis

b. Jenis-Jenis Angket

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:152) mengemukakan bahwa

angket dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung dari sudut pandang

yang digunakan, yaitu:

1) Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:

a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk

menjawab dengan kalimat sendiri.

b) Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih.

2) Dipandang dari jawaban yang diberikan, maka ada:

a) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.

b) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang

orang lain.

Page 77: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

3) Dipandang dari bentuknya, maka ada:

a) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan

kuesioner tertutup.

b) kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.

c) Check list, sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan

tanda chek (√ ) Pada kolom yang sesuai.

d) Rating-scala ( skala bertingkat ), yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya

dimulai dari setuju sampai dengan sangat tidak setuju.

Dipandang dari cara menjawabnya dalam penelitian ini digunakan

angket jenis tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah

disediakan dan bila dipandang dari bentuknya, angket yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket dengan skala bertingkat (rating-scale). Alasannya

dapat memberikan beberapa alternatif jawaban kepada responden sehingga

dapat memilih jawaban yang paling tepat sesuai dengan pendapatnya.

c. Alasan Penggunaan Angket

Alasan digunakanya angket sebagai alat atau instrument pengumpulan

data, bahwa angket mempunyai beberapa keuntungan seperti yang

dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto ( 2006: 153) yaitu:

1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti

2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden

3) Dapat dijawab responden menurut kecepatanya masing-masing, dan

menurut waktu senggang responden.

4) Dapat dibuat standar sehingga bagi semua responden dapat diberi

pertanyaan yang benar-benar sama.

d. Langkah-Langkah Menyusun Angket

Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1) Menetapkan tujuan pembuatan angket

Tujuan penyusunan angket dalam penelitian ini adalah untuk

memperoleh data tentang persepsi pengadaan dan pemeliharaan koleksi

bahan pustaka dihubungkan dengan minat baca mahasiswa.

2) Menentukan aspek-aspek yang akan diukur

Untuk memperjelas pertanyaan-pertanyaan yang akan disusun,

perlu dibuat suatu matriks yang disebut matrik spesifikasi data. Matrik ini

merupakan penjabaran dari aspek-aspek yang akan diukur untuk

Page 78: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

memperjelas permasalahan yang akan dituangkan ke dalam angket. Isi dari

matriks ini harus sesuai dan mengarah pada masalah dan tujuan penelitian.

Adapun isi dari matriks spesifikasi data ini antara lain batasan dari konsep

yang akan diteliti, variabel-variabel serta indikator-indikator yang perlu di

identifikasi dan diukur.

3) Menyusun petunjuk pengisian angket.

4) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan variabel-variabel

yang akan diteliti

Pernyataan-pernyataan yang dibuat harus sesuai dengan aspek-

aspek yang tertuang dalam matriks spesifikasi data yang telah disusun.

Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator dan selanjutnya

dijabarkan menjadi sub indikator yang dapat diukur. Adapun penyusunan

pernyataan dalam penelitian ini menggunakan skala bertingkat atau rating-

scale dan untuk menentukan nilai jawaban angket dari masing-masing

angket digunakan modifikasi skala likert.

Menurut Sugiyono (2001:87) mengemukakan bentuk skala likert

dengan kategori penelitian sebagai berikut:

1) Sangat setuju

2) Setuju

3) Ragu-ragu

4) Tidak setuju

5) Sangat tidak setuju

Alternatif ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif jawaban

tersebut mempunyai arti ganda dan dapat menimbulkan kecenderungan

responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai

dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:241) sebagai berikut:

Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan dengan 5 alternatif,

karena responden cenderung memilih alternative yang ada ditengah

(karena dirasa aman dan paling gampang karena tidak berpikir) dan

alasan itu memang ada benarnya. Maka memang dirasakan alternatif

pilihannya hanya 4 saja. Alternatif “Sangat setuju” dan “Setuju” ada

disisi atau kubu awal (kubu akhir) sedang dua pilihan lain, yaitu

“Tidak setuju” dan “Sangat tidak setuju” disisi atau kubu akhir (awal).

Dalam hal ini dapa kita pahami karena “Sangat setuju” dan “Setuju”

Page 79: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

sebenarnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang

menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan “Sangat tidak setuju”

yang pada dasarnya adalah juga “Tidak setuju”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka setiap instrumen mempunyai 4

alternatif jawaban dari yang sangat positif sampai ke sangat negatif yang

dapat berupa kata sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak

setuju. Mengenai cara penilaian terhadap angket yang dipakai dalam

penilaian ini adalah sebagai berikut:

1) Setiap pertanyaan terdiri dari 4 pilihan jawaban.

2) Dalam menjawab pertanyaan, responden mamilih salah satu

alternatif jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda

chek (√ ) pada kolom jawaban yang dipilih.

3) Apabila pertanyaan yang dibuat positif diberikan penilaian sebagai

berikut:

Jawaban sangat setuju nilai = 4

Jawaban setuju nilai = 3

Jawaban tidak setuju nilai = 2

Jawaban sangat tidak setuju nilai = 1

4) Apabila pertanyaan yang dibuat negatif diberikan penilaian sebagai

berikut:

Jawaban sangat setuju nilai = 1

Jawaban setuju nilai = 2

Jawaban tidak setuju nilai = 3

Jawaban sangat tidak setuju nilai = 4

5) Membuat surat pengantar

6) Mengadakan uji coba (try out)

Setelah angket disusun, angket tersebut perlu diuji-cobakan untuk

mengetahui letak kelemahan atau hal-hal yang akan menyulitkan

responden dalam menjawab pertanyaan. Selain itu uji coba angket

ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket

tersebut.

Page 80: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Kemudian untuk mengetahui validitas dan reabilitas dari hasil try

out digunakan alat ukur sebagai berikut:

a) Validitas

Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur berfungsi

dengan baik atau valid/tingkat kesahihan untuk dijadikan alat ukur.

Penelitian ini untuk menguji tingkat validitas kuesioner

menggunakan formula korelasi Product Moment dari Pearson

dengan angka kasar seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi

Arikunto (2006: 170) sebagai berikut:

2222

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi variabel x dan y

X : jumah skor-skor X

Y : jumlah skor-skor Y

N : jumlah responden

Hasil dari xyr dikonsultasikan dengan tabel harga kritis product

moment. Apabila hasil yang diperoleh hitungr > tabelr dengan taraf

signifikan 5% maka angket tersebut valid. Pengujian akan

dilakukan dengan software SPSS 17

b) Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan uji untuk menunjukkan sejauh mana alat

ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat pengumpul

data. Penelitin ini menggunakan rumus alpha. Adapun rumus

tersebut menurut Suharsimi Arikunto (2006:180) adalah sebagai

berikut:

Page 81: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

2

2

11 11

t

b

k

kr

Keterangan:

11r = Reabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2

b = Jumlah varians butir

2

t = Varians total

Hasil 11r dikonsultasikan dengan tabel product moment. Apabila

hasil yang diperoleh hitungr > tabelr dengan taraf signifikan 5% maka

angket tersebut reliabel. Sedangkan, menurut Duwi Priyatno

(2008:26) “Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila

memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6”. Pengujian

akan dilakukan dengan software SPSS 17

7) Revisi angket

Setelah angket di uji-cobakan maka hasilnya dijadikan dasar untuk

revisi.

8) Memperbanyak angket

Angket yang telah direvisi dan telah diyakini valid dan reliabel,

diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang dijadikan

sampel angket.

9) Langkah terakhir adalah menggunakan angket yang telah

diperbanyak dan sudah menggunakan umpan balik dari responden

sebagai alat pengumpul data yang kemudian dianalisis.

2. Metode Dokumentasi

Suharsimi Arikunto (2006:158) berpendapat bahwa “metode

dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan

sebagainya”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dokumentasi

yang dimaksudkan untuk memperoleh data tentang pengadaan bahan pustaka

Page 82: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

tahun 2010, data tentang jumlah pegawai, profil UPT Perpustakaan UNS, dan

keterangan lain yang diperlukan.

D. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian memaparkan hubungan antara berbagai variabel

yang akan di teliti. Rancangan penelitian meliputi metode yang nantinya

digunakan untuk memperoleh data. Salah satu cara mencari kebenaran yang

dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian. Tujuan umum pelaksanaan

penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka langkah-langkah yang

digunakan harus relevan dengan masalah yang dirumuskan.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel–variabel yang

akan diukur dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian dengan

metode deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk

memberi uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan

mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

(independent) berdasarkan indikator–indikator dari variabel yang diteliti tanpa

membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang diteliti guna

untuk eksplorasi dan klasifikasi dengan mendeskripsikan sejumlah variabel

berkenaan dengan masalah variabel yang diteliti (Iskandar, 2008:61).

Rancangan penelitian yang disusun dengan baik, selain berguna untuk

peneliti itu sendiri juga memudahkan pihak lain untuk melakukan evaluasi.

Berikut ini merupakan rancangan penelitian dalam penelitian ini:

1. Variabel bebas atau independent variable adalah persepsi pengadaan koleksi

bahan pustaka (X1) dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka (X2)

2. Variabel terikat atau dependent variable adalah minat baca mahasiswa(Y).

Untuk menentukan pengaruh pengadaan dan pemeliharaan koleksi

bahan pustaka terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas

Sebelas Maret Surakarta dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi

linear berganda.

Page 83: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

E. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap dan benar, kemudian dilakukan

analisis data. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas sampel atau menguji normal tidaknya sampel, tidak lain

sebenarnya adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran

data yang akan dianalisis (Suharsimi Arikunto, 2005:301). Apabila data

distribusi normal, berarti data tersebut dapat dipakai untuk penelitian ini

sebagai salah satu syarat analisis regresi linear yang nantinya digunakan untuk

menguji hipotesis. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan

mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal suatu grafik. Menurut

Singgih Santoso (2010:213) ketentuannya adalah sebagai berikut:

1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis

diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Linearitas

Uji Linieritas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan linier

antara variabel X dan Y yang bisa dilakukan, sebagai berikut :

1) Plot antara residu (e) versus Y-topi

Jika plot yang bersangkutan menggambarkan suatu scatter

diagram (diagram pencar) dalam arti tidak berpola maka dapat dikatakan

tidak terjadi mispesifikasi pada fungsi regresi, hal ini bararti bahwa

hubungan antara variabal X dan Y adalah linier.

2) Plot antara variabel X versus Y

Jika plot menggambarkan garis lurus maka asumsi pertama ini

telah terpenuhi.

3) Plot antara residu versus X

Jika plot menggambarkan diagram pencar maka linieritas ini sudah

terpenuhi.

(Siswandari, 2008:28)

Page 84: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear

antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus dipenuhi

dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Pada pembahasan

ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai Variance

Inflation Factor pada model regresi. Pengujian akan dilakukan dengan

menggunakan software SPSS 17. Menurut Santoso (2001) dalam Duwi

Priyatno (2010:81) bahwa “pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka

variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel

bebas lainnya”.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah bertujuan mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara

residual pada pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Model

regresi yang baik apabila tidak terjadi autokorelasi. Untuk mengetahui apakah

pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-

W (Durbin Watson) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

d = Nilai Durbin – Watson

= Jumlah kuadrat sisa (Gujarati, 2003).

Pada penelitian ini akan dilakukan uji autokorelasi dengan melihat

nilai Durbin – Watson pada tabel model summary. Pengujian akan dilakukan

dengan menggunakan software SPSS 17. Menurut Singgih Santoso (2010:

215) kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:

1) Nilai D-W dibawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.

Page 85: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

2) Nilai D-W diantara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada

autokorelasi.

3) Nilai D-W diatas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.

e. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan

varian dan residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji

heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan

model karena gangguan varian yang berbeda antar observasi satu ke observasi

lain. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan.

Pada penelitian ini akan dilakukan uji heteroskedastisitas dengan

menggunakan uji park, yaitu meregresikan nilai residu kuadrat dengan

masing-masing variabel independen. Apabila nilai probabilitas lebih besar dari

0,05 maka model regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas (Damodar

Gujarati, 2006).

2. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis I dan II

Pengujian hipotesis I dan II akan dilakukan dengan menggunakan uji r.

Penggunaan Uji r adalah untuk menguji secara parsial masing-masing variabel

dan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel, yakni variabel

independen dengan variabel dependen. Menurut Sugiyono (2007: 184-185)

langkah-langkah dari uji r adalah sebagai berikut :

1) Hipotesiss

Ho : = 0

Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel

independen terhadap variabel dependen.

Ho : ≠ 0

Berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel independen

terhadap variabel dependen.

Page 86: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

2) Tingkat signifikasi ( ) = 5%

3) Rumus uji r

2222

))((

YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi variabel x dan y

X : jumah skor-skor X

Y : jumlah skor-skor Y

N : jumlah responden

(Suharsimi Arikunto,2006: 275)

4) Kriteria pengujian

Ho diterima dan Ha ditolak apabila rhitung rtabel atau nilai probabilitas

0,05.

Ho ditolak dan Ha diterima apabila rhitung rtabel atau nilai probabilitas

0,05.

Uji r dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu

dengan melihat tabel correlations pada nilai pearson correlation. Jika nilai

pearson correlation (rhitung) > rtabel dengan nilai probabilitas < 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap

variabel terikat. Atau jika nilai pearson correlation (rhitung) < rtabel dengan nilai

probabilitas > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang

signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

Sedangkan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel

adalah dengan menginterpretasi terhadap nilai r. Menurut Sugiyono (2007:

184) interpretasi tersebut adalah sebagi berikut:

Tabel 1. Pedoman Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Kuat

Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Kuat

Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Sedang

Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Sangat Rendah

Page 87: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

b. Uji Hipotesis III

Pengujian hipotesis III akan dilakukan dengan menggunakan uji F.

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1,

X2...Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen (Y).Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan

berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat

signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05. (Duwi Priyatno, 2010: 67)

Adapun langkah-langkah dari uji F adalah sebagai berikut :

1) Hipotesis

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0

Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel

independen terhadap variabel dependen.

Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0

Berarti ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel

independen terhadap variabel dependen.

2) Tingkat signifikasi ( ) = 5 % ; F tabel ( k-1;n-k )

3) Rumus uji F

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi

n = Jumlah observasi

k = Jumlah variabel

4) Kriteria pengujian

Ho diterima dan Ha ditolak apabila Fhitung Ftabel atau nilai probabilitas

0,05.

Ho ditolak dan Ha diterima apabila Fhitung Ftabel atau nilai probabilitas

0,05.

Uji F dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu

dengan melihat tabel ANOVA dalam kolom nilai F, jika Fhitung Ftabel dengan

nilai probabilitas < 0,05 maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang

signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan

Page 88: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika Fhitung

< Ftabel dengan nilai probabilitas > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang

signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel

terikat.

c. Analisis Regresi Linear Ganda

Korelasi ganda digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel

bebas atau lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel

terikatnya. Bentuk persamaan regresi ganda adalah sebagai berikut:

2211 XbXbaY

Di mana :

Y

= Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

a = Konstanta (nilai Y apabila X1, X2….. = 0)

b1, b2 = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

X1, X2 = Variabel independen

(Duwi Priyatno, 2010:61)

d. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Masing-Masing

Prediktor Terhadap Kriterium ( Y )

Sumbangan relatif dan sumbangan efektif digunakan untuk

mengetahui seberapa sumbangan murni masing-masing prediktor terhadap

kriterium Y.

1) Menghitung sumbangan relatif 1X dan 2X terhadap Y dengan rumus.

1X = %100)(

11 xREGJK

yxb

%100)(

222 x

REGJK

yxbX

2) Menghitung sumbangan efektif 1X dan 2X terhadap Y dengan rumus.

Untuk 1X SE % 1X = SR % 1X x 2R

Untuk 2X SE % 2X = SR % 2X x 2R

( Sutrisno Hadi, 2002 : 44-45 )

Keterangan 2R = SE adalah sumbangan efektif garis regresi.

Page 89: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Persepsi Pengadaan dan

Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka Terhadap Minat Baca Mahasiswa di UPT

Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2010” ini menggunakan

dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Dua variabel bebas tersebut yaitu

persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka (X1) dan pemeliharaan koleksi bahan

pustaka (X2). Satu variabel terikatnya adalah minat baca mahasiswa (Y).

Sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih

dahulu dilakukan try out kepada 30 orang responden diluar sampel. Try out

digunakan untuk mengetahui item-item yang tidak memenuhi syarat validitas dan

reliabilitas angket sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat 4

item soal yang tidak valid, yaitu: nomor 34 dan 35 dari variabel pemeliharaan

koleksi bahan pustaka (Lampiran 7). Sedangkan dua item lainnya, yaitu nomor 46

dan 50 dari variabel minat baca mahasiswa (Lampiran 8). Keempat item tersebut

tidak digunakan karena sudah diwakili oleh item lain. Selanjutnya, item soal yang

valid sebanyak 47 digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini.

Berdasarkan data induk penelitian penyebaran angket kepada

mahasiswa, maka deskripsi data variabel pengadaan koleksi bahan pustaka (X1),

variabel pemeliharaan koleksi bahan pustaka (X2) dan variabel minat baca

mahasiswa (Y), diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 2. Deskripsi Data Statistik

Nilai

Minimum

Nilai

Maksimum

Nilai

Rata-rata

Standar

Deviasi

Jumlah

Responden

Pengadaan (X1) 27 54 36,03 4,602 100

Pemeliharaan (X2) 55 86 67,78 6,279 100

Minat Baca (Y) 10 24 16,89 2.433 100

Sumber: data primer yang diolah (2010)

Page 90: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Deskripsi data di atas menunjukkan jumlah responden dalam penelitian

ini adalah 100 mahasiswa. Berdasarkan deskripsi data di atas dapat diketahui skor

variabel persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka diperoleh skor minimum 27,

skor maksimum 54, rata-rata 36,03 dan standar deviasi 4,602. Variabel

pemeliharaan koleksi bahan pustaka diperoleh skor minimum 55, skor maksimum

86, rata-rata 67,78 dan standar deviasi 6,279. Variabel minat baca mahasiswa

diperoleh skor minimum 10, skor maksimum 24, rata-rata 16,89 dan standar

deviasi 2,433.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan

untuk analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan

dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat diketahui

dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Jika data

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas bisa dilihat dalam

gambar berikut:

Sumber: data primer yang diolah (2010)

Page 91: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Gambar 3. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual

Gambar di atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Hasil uji linearitas

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Persepsi Pengadaan Koleksi Bahan Pustaka (X1) dengan Minat Baca

Mahasiswa (Y)

Sumber: data primer yang diolah (2010)

Gambar 4. Plot Persepsi Pengadaan Koleksi Bahan Pustaka (X1) dengan

Minat Baca Mahasiswa (Y)

Berdasarkan plot antara variabel persepsi pengadaan koleksi bahan

pustaka (X1) dengan variebel minat baca mahasiswa (Y) di atas dapat dilihat

bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi memenuhi asumsi linieritas.

Page 92: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

b. Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka (X2) dengan Minat Baca

Mahasiswa (Y)

Sumber: data primer yang diolah (2010)

Gambar 5. Plot Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka (X1) dengan Minat Baca

Mahasiswa (Y)

Berdasarkan plot antara variabel pemeliharaan koleksi bahan pustaka

(X2) dengan variebel minat baca mahasiswa (Y) diatas dapat dilihat bahwa plot

menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi

memenuhi asumsi linieritas.

3. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Adapun hasil uji

multikolinearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 93: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Tabel 3. Coefficients

Model Collinierity Statistics

Tolerance Nilai VIF

Pengadaan (X1) 0,810 1,235

Pemeliharaan (X2) 0,810 1,235

Sumber: data primer yang diolah (2010)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF kedua variabel

bebas kurang dari 5. Maka, dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari

masalah multikolinearitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah variabel

pengganggu dari masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Hasil uji

autokorelasi dalam penelitian ini bisa dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4. Model Summary

Model Std. Eror of the Estimate Nilai Durbin-Watson

1 0,867 1,944

Sumber: data primer yang diolah (2010)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil angka Durbin-Watson sebesar

1,944. Nilai Durbin-Watson terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1,944 < 2), dengan

demikian model regresi terbebas dari masalah autokorelasi. (Singgih Santosa,

2010:215)

5. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan lain. Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini bisa dilihat

dalam tabel berikut:

Page 94: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Tabel 5. Coefficientsa

Sig.

Persepsi Pengadaan (X1) 0,903

Pemeliharaan (X2) 0,514

Sumber: data yang promer diolah (2010)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai probabilitas kedua

variabel bebas lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pada model

regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas sehingga model regresi layak

dipakai.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan

pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan

diterima apabila hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan

sebaliknya akan ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan

hipotesis.

1. Uji Hipotesis I

Hipotesis I akan diuji dengan menggunakan uji r, yakni sebagai

berikut:

a. Hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap

variabel terikat.

Ha : ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

b. Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai r hitung > r tabel atau nilai probabilitas

atau signifikansi lebih kecil dari 0,05

Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai r hitung < r tabel atau nilai probabilitas

atau signifikansi lebih besar dari 0,05

Page 95: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

c. Hasil Pengujian

Tabel 6. Correlations

Pearson Correlation Sig.(2-tailed)

Persepsi Pengadaan*Minat Baca 0,663 0,000

Sumber: data primer yang diolah (2010)

Berdasarkan tabel correlations diatas dapat diketahui bahwa nilai rhitung

antara variabel persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka (X1) dengan minat baca

mahasiswa (Y) adalah 0,663 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan nilai rtabel

untuk N = 100 adalah 0,195 (Lampiran 27). Apabila dibandingkan maka didapat

rhitung > rtabel, yakni 0,663 > 0,195. Oleh karena itu, maka Ho ditolak dan Ha

diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi pengadaan

koleksi bahan pustaka (X1) terhadap minat baca mahasiswa (Y). Apabila nilai

rhitung diinterpretasikan dengan tabel interpretasi maka didapat keeratan hubungan

antara variabel persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka (X1) dengan minat baca

mahasiswa (Y) adalah kuat (Sugiyono, 2007: 184).

2. Uji Hipotesis II

Hipotesis II akan diuji dengan menggunakan uji r, yakni sebagai

berikut:

a. Hipotesis

Ho : tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap

variabel terikat.

Ha : ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

b. Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai r hitung > r tabel atau nilai probabilitas

atau signifikansi lebih kecil dari 0,05

Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai r hitung < r tabel atau nilai probabilitas

atau signifikansi lebih besar dari 0,05

Page 96: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

c. Hasil Pengujian

Tabel 7. Correlationsa

Pearson Correlation Sig.(2-tailed)

Pemeliharaan*Minat Baca 0,883 0,000

Sumber: data primer yang diolah (2010)

Berdasarkan tabel correlations diatas dapat diketahui bahwa nilai rhitung

antara variabel pemeliharaan koleksi bahan pustaka (X2) dengan minat baca

mahasiswa (Y) adalah 0,883 dengan signifikansi 0,000. Sedangkan nilai rtabel

untuk N = 100 adalah 0,195 (Lampiran 27). Apabila dibandingkan maka didapat

rhitung > rtabel, yakni 0,883 > 0,195. Oleh karena itu, maka Ho ditolak dan Ha

diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara pemeliharaan koleksi

bahan pustaka (X2) terhadap minat baca mahasiswa (Y). Apabila nilai rhitung

diinterpretasikan dengan tabel interpretasi maka didapat keeratan hubungan antara

variabel pemeliharaan koleksi bahan pustaka (X2) dengan minat baca mahasiswa

(Y) adalah sangat kuat (Sugiyono, 2007: 184).

3. Uji Hipotesis III

Hipotesis III akan diuji dengan menggunakan uji F, yakni sebagai

berikut:

a. Hipotesis

Ho: tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengadaan dan

pemeliharaan koleksi bahan pustaka secara bersama-sama terhadap

minat baca mahasiswa

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel pengadaan dan

Pemeliharaan koleksi bahan pustaka secara bersama-sama terhadap

minat baca mahasiswa

b. Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel atau nilai probabilitas lebih

kecil dari 0,05

Ho diterima dan Ha ditolak apabila Fhitung < Ftabel atau nilai probabilitas lebih

besar dari 0,05

Page 97: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

c. Hasil Pengujian

Tabel 8. ANOVA

F Sig.(2-tailed)

Regression 341,369 0,000

Sumber: data primer yang diolah (2010)

Berdasarkan tabel ANOVA di atas bisa dilihat bahwa nilai F hitung

antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah 341,369 signifikansi 0,000.

Sedangkan nilai Ftabel untuk df1= 2 dan df2= 97 adalah 3,09 (Lampiran 28).

Apabila dibandingkan maka didapat Fhitung > Ftabel, yakni 341,369 > 3,09. Oleh

karena itu, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat pengaruh yang

signifikan secara bersama-sama antara variabel persepsi pengadaan koleksi bahan

pustaka (X1) dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka (X2) terhadap minat baca

mahasiswa (Y).

4. Analisis Regresi Ganda

Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows

diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut:

Tabel 9. Koefisien Regresi

Koefisien Nilai Probabilitas

Konstanta -8,907 0,000

Pengadaan (X1) 0,181 0,000

Pemeliharaan (X2) 0,284 0,000

Berdasarkan tabel Koefisien Regresi di atas, maka persamaan regresi

yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Ŷ = -8,907 + 0,181 X1 + 0,284 X2

Keterangan

Ŷ : Minat Baca Mahasiswa

X1 : Persepsi Pengadaan Koleksi Bahan Pustaka

X2 : Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka

Page 98: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai

berikut:

a. Konstanta / intersep sebesar -8,907 secara matematis menyatakan bahwa jika

nilai variabel bebas X1 dan X2 sama dengan nol maka nilai Ŷ adalah -8,907.

Dalam penelitian ini nilai variabel bebas X1,dan X2 tidak mungkin sama

dengan nol dan nilai Y tidak mungkin negatif. Damodar Gujarati (2006)

mengatakan bahwa “nilai intersep tidak selalu berarti karena seringkali

jangkauan nilai variabel bebas tidak memasukkan nol sebagai salah satu nilai

yang diamati.”

b. Koefisien regresi variabel persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka (X1)

sebesar 0,181 artinya persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka mempunyai

pengaruh yang positif terhadap variabel minat baca mahasiswa. Sedangkan

koefisien 0,181 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel persepsi

pengadaan koleksi bahan pustaka dengan asumsi variabel bebas lain konstan

akan menyebabkan kenaikan minat baca mahasiswa sebesar 0,181 unit.

c. Koefisien regresi variabel pemeliharaan koleksi bahan pustaka (X2) sebesar

0,284 artinya pemeliharaan koleksi bahan pustaka mempunyai pengaruh yang

positif terhadap variabel minat baca mahasiswa. Sedangkan koefisien 0,284

berarti bahwa peningkatan satu unit variabel pemeliharaan koleksi bahan

pustaka dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan

kenaikan minat baca mahasiswa sebesar 0,284 unit.

Berdasarkan hasil penghitungan pada model summary diperoleh angka

R Square adalah sebesar 0,876. Hal ini berarti 87,6% minat baca mahasiswa dapat

dijelaskan oleh kedua variabel tersebut. Sedangkan sisanya (100 % - 87,6% =

12,4%) selebihnya sebesar 12,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

termasuk dalam penelitian ini. (Lampiran 25)

Adapun hasil perhitungan dari Sumbangan Relatif (SR) dan

Sumbangan efektif (SE) didapatkan hasil perhitungan SR persepsi pengadaan

koleksi bahan pustaka (X1) terhadap minat baca mahasiswa (Y) sebesar 25,3%

dan SR pemeliharaan koleksi bahan pustaka (X2) terhadap minat baca mahasiswa

Page 99: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

(Y) sebesar 74,7%. Sedangkan SE X1 terhadap Y = 22,2% dan SE X2 terhadap Y=

65,4%. (Lampiran 26)

5. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis data untuk menguji hipotesis, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel persepsi pengadaan

koleksi bahan pustaka secara parsial terhadap minat baca mahasiswa.

b. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel pemeliharaan

koleksi bahan pustaka secara parsial terhadap minat baca mahasiswa.

c. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara variabel persepsi pengadaan

koleksi bahan pustaka dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka secara

bersama-sama terhadap minat baca mahasiswa.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan pada hasil analisis diatas, maka dapat diberikan

pembahasan sebagai berikut:

1. Persepsi Pengadaan Koleksi Bahan Pustaka

Tingkat pencapaian untuk variabel persepsi pengadaan koleksi bahan

pustaka di UPT Perpusatakaan UNS adalah 60,05%. Angka tersebut diperoleh

dengan membandingkan hasil angket yang diberikan kepada 100 responden

dengan skor tertinggi kriterium untuk setiap variabel. Berdasarkan persentase

tersebut dapat diketahui bahwa pengadaan koleksi bahan pustaka di UPT

Perpustakaan UNS masih perlu ditingkatkan lagi agar lebih optimal karena belum

terpenuhinya sebagian aspek yang mendukung persepsi pengadaan koleksi bahan

pustaka.

Berdasarkan data yang telah terkumpul item nomor 3 dengan nilai 161

yang merupakan nilai terendah berisi pernyataan tentang masih banyak ditemukan

bahan pustaka terbitan tahun 1970-1990an sehingga kurang sesuai dengan ilmu

Page 100: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

pengetahuan dan teknologi yang selalu berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini

berarti program pengadaan bahan pustaka terutama yang berbentuk buku

khususnya buku-buku non fiksi harus tetap menjadi prioritas utama. Namun,

bukan berarti bahan pustaka terbitan tahun 1970-1990an langsung dibuang begitu

saja. Oleh karena itu, sebaiknya jumlah bahan-bahan pustaka terbaru lebih besar

dibandingkan bahan pustaka yang lama karena isi yang terdapat dalam bahan

pustaka harus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal

ini sesuai dengan prinsip-prinsip pemilihan bahan pustaka, yaitu kemutakhiran

(Siregar, 2002:80). Prinsip tersebut ditetapkan sebagai upaya untuk menyesuaikan

pemilihan bahan pustaka dengan tujuan dan fungsi perpustakaan.

Selain itu, berdasarkan data yang terkumpul item nomor 7 pun

termasuk kelompok item dengan nilai rendah, yakni 198. Sebagian besar

mahasiswa setuju bahwa belum banyak bahan pustaka yang penerbitnya berasal

dari luar negeri. Pengetahuan dan wawasan yang dibutuhkan mahasiswa tidak

hanya berasal dari bahan-bahan pustaka terbitan dalam negeri saja tetapi juga dari

luar negeri. Bahan-bahan pustaka yang penerbitnya berasal dari luar negeri

berfungsi sebagai penyeimbang dan pelengkap koleksi bahan pustaka

perpustakaan. Oleh karena itu, sebaiknya pengadaan koleksi bahan pustaka yang

penerbitnya berasal dari luar negeri perlu ditingkatkan lagi.

Dalam suatu perpustakaan, pihak yang berwenang untuk melakukan

pemilihan bahan pustaka bukan hanya pustakawan tetapi semua unsur yang

berkepentingan, termasuk para pengguna jasa perpustakaan. Pada perpustakaan

perguruan tinggi, pihak yang berwenang melakukan pemilihan adalah pimpinan

universitas, pimpinan fakultas, dosen, staf, dan mahasiswa (Yulia,1993:75).

Dalam hal ini, mahasiswa Universitas Sebelas Maret telah berperan serta dalam

memilih bahan-bahan pustaka yang harus dimiliki oleh UPT Perpustakaan. Hal ini

tampak pada pernyataan item nomor 6 dengan skor tertinggi 306. Oleh karena itu,

sebaiknya petugas perpustakaan selalu mempertimbangkan saran-saran

mahasiswa tersebut sehingga akan diperoleh bahan-bahan pustaka yang sesuai

dengan selera dan kebutuhan mahasiswa. Dengan melihat adanya bahan-bahan

Page 101: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

pustaka edisi terbaru, banyaknya bahan pustaka terbitan luar negeri dan sesuai

dengan kebutuhan tentunya akan menarik perhatian mahasiswa sehingga minat

baca pun akan meningkat.

2. Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka

Pencapaian variabel pemeliharaan koleksi bahan pustaka di UPT

Perpustakaan UNS adalah 65,17 %. Dari hasil tersebut maka dapat dinyatakan

bahwa pemeliharaan koleksi bahan pustaka masih dapat ditingkatkan lagi agar

lebih optimal karena belum terpenuhinya sebagian aspek yang mendukung

pemeliharaan koleksi bahan pustaka. Berdasarkan data yang telah terkumpul, item

yang mempunyai nilai rendah adalah nomor 17, 19 dan 37 dengan skor masing-

masing item adalah 231, 237 dan 212.

Sebagian besar mahasiswa sepakat untuk tidak setuju dengan

pernyataan item nomor 17 yang berisi pernyataan tentang saya selalu menemukan

kamper atau bahan pengawet di tempat penyimpanan bahan pustaka, seperti rak

buku. Pada dasarnya, kamper merupakan bahan berbau yang tidak disukai oleh

serangga seperti halnya naftalen. Serangga termasuk dalam salah satu faktor

biologi penyebab kerusakan bahan pustaka (Lasa Hs, 2007:157–161). Ratusan

jenis serangga hidup dengan sumber makanannya berasal dari buku, seperti anai-

anai, kutu buku, dan kecoa. Oleh karena itu, sebagai upaya pencegahan maka pada

tempat-tempat penyimpanan koleksi bahan pustaka harus terdapat kamper,

naftalen, aau bahan berbau lainnya yang dibenci serangga.

Selanjutnya, item nomor 19 berisi pernyataan tentang saya jarang

menemukan bahan pustaka yang telah tersampuli dengan rapi terutama yang

berbentuk buku. Biasanya, buku-buku yang tidak tersampuli dengan rapi akan

menjadi cepat lusuh dan kotor baik buku baru maupun buku lama. Bagi sebagian

besar mahasiswa, mereka merasa enggan membaca buku yang kondisi fisiknya

sudah lusuh, kotor dan tidak rapi sehingga akhirnya mereka pun tidak

memanfaatkannya sebagai sumber informasi. Oleh karena itu, sebaiknya bahan

pustaka terutama yang berbentuk buku sudah semestinya mendapat perawatan

Page 102: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

yang layak baik buku baru maupaun buku-buku lama. Salah satunya adalah

dengan memberi sampul sehingga buku terkesan lebih rapi dan lebih terawat.

Selain itu, petugas perpustakaan harus selalu melakukan penyemprotan

terhadap bahan-bahan pustaka sehingga bahan pustaka selalu terlindung dari

benda-benda parasit, seperti jamur. Hal ini sesuai dengan pernyataan mahasiswa

untuk tidak setuju pada item nomor 37, yaitu saya mengetahui bahwa petugas

perpustakaan selalu melakukan penyemprotan terhadap koleksi bahan pustaka.

Selain penyemprotan dapat juga dilakukan dengan cara lain, yakni fumigasi atau

pengasapan yang bertujuan untuk membunuh jamur maupun serangga yang

tumbuh pada bahan kertas (Lasa HS, 2007:163-165). Dengan adanya

penyemprotan atau pengasapan maka bahan-bahan pustaka akan terlindung dari

jamur dan serangga sehingga tidak mudah rusak.

Mahasiswa pun telah ikut serta dalam proses pemeliharaan koleksi

bahan pustaka. Hal ini terbukti dengan pernyataan item nomor 29 dan 30 dimana

sebagian besar mahasiswa selalu menaati peringatan atau rambu-rambu yang

berlaku dan selalu mempunyai kesadaran tentang pentinganya peduli terhadap

keutuhan bahan pustaka dengan tidak mencoret-coret, tidak merobek dan tidak

menghilangkannya.

Dengan adanya pemeliharaan yang terus menerus baik dari pihak

petugas perpustakaan maupun dari mahasiswa maka akan tercipta koleksi bahan

pustaka yang selalu bersih, rapi, dan terawat sehingga nantinya mahasiswa pun

akan tertarik untuk lebih giat memanfaatkan bahan-bahan pustaka tersebut sebagai

bacaan yang mampu memberikan informasi yang tengah dibutuhkan.

3. Minat Baca Mahasiswa

Tingkat pencapaian minat baca mahasiswa adalah 70,37%. Bila

melihat tingkat pencapaian pengadaan koleksi bahan pustaka sebesar 60,05% dan

pemeliharaan koleksi bahan pustaka sebesar 65,17%, maka minat baca mahasiswa

yang telah dicapai tersebut perlu ditingkatkan lagi.

Page 103: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Dari data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa mahasiswa yang

mempunyai skor tinggi dalam variabel pengadaan koleksi bahan pustaka dan

pemeliharaan koleksi bahan pustaka mempunyai nilai yang tinggi juga dalam

minat baca mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa pengadaan koleksi bahan

pustaka dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka secara bersama-sama dapat

mempengaruhi minat baca mahasiswa. Dengan adanya pengadaan koleksi bahan

pustaka yang teratur ditunjang dengan pemeliharaan koleksi bahan pustaka yang

optimal maka minat baca mahasiswa dapat dicapai dengan optimal pula.

Pada dasarnya, koleksi bahan pustaka di UPT Perpustakaan UNS telah

membangkitakan rasa ingin tahu dalam diri mahasiswa untuk membacanya. Hal

ini sesuai dengan pernyataan item nomor 44 dengan nilai tertinggi 422. Namun

demikian, masih ada sebagian mahasiswa yang tidak setuju dengan pernyataan

item nomor 48 yang sekaligus merupakan nilai terendah 258, yaitu saya selalu

membaca karena telah terbiasa membaca bahan pustaka yang tersedia di

perpustakaan. Oleh karena itu, sebaiknya dari pihak UPT Perpustakaan UNS

selalu berusaha menyelenggarakan program untuk menumbuhkan kebiasaan

membaca melalui beberapa kegiatan, seperti pameran dan bazar buku. Selain itu,

dapat juga dengan memperbaharui suasana ruang baca perpustakaan menjadi lebih

nyaman sehingga mahasiswa akan merasa betah untuk membaca.

Namun demikian, kedua hal tersebut yakni pengadaan dan

pemeliharaan koleksi bahan pustaka tidak semata-mata dinyatakan sebagai faktor

mutlak yang mempengaruhi minat baca mahasiswa, akan tetapi masih banyak

faktor yang lainnya yang tidak tercakup dalam penelitian ini, seperti tata ruang

dan layanan perpustakaan.

Page 104: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis statistik untuk menguji hipotesis yang telah

dilakukan dengan analisis regresi linier berganda dan pembahasan analisis data,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Hal ini didukung oleh nilai rhitung > rtabel atau 0,663 >

0,195 pada taraf signifikansi 5%

2. Pemeliharaan koleksi bahan pustaka mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap minat baca mahasiswa di UPT Perpustakaan Universitas Sebelas

Maret Surakarta. Hal ini didukung oleh nilai rhitung > rtabel atau 0,883 > 0,195

pada taraf signifikansi 5%

3. Persepsi pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap minat baca mahasiswa di UPT

Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hal ini didukung oleh nilai

Fhitung > Ftabel atau 341,369 > 3,09 pada taraf signifikansi 5%

4. Persamaan garis regresi Ŷ = -8,907 + 0,181 X1 + 0,284 X2. Dalam persamaan

regresi diperoleh koefisien regresi untuk masing-masing variabel adalah

persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka = 0,181 dan pemeliharaan koleksi

bahan pustaka = 0,284. Nilai koefisien regresi terbesar adalah 0,284 sehingga

dapat disimpulkan bahwa dari kedua variabel bebas yang memiliki pengaruh

paling besar terhadap minat baca mahasiswa adalah variabel pemeliharaan

koleksi bahan pustaka.

5. Besarnya sumbangan relatif dan sumbangan efektif berdasarkan hasil

perhitungan adalah:

a. Sumbangan relatif variabel persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka

terhadap minat baca mahasiswa sebesar 25,3%

Page 105: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

b. Sumbangan relatif variabel pemeliharaan koleksi bahan pustaka terhadap

minat baca mahasiswa sebesar 74,7%

c. Sumbangan efektif variabel persepsi pengadaan koleksi bahan pustaka

terhadap minat baca mahasiswa sebesar 22,2%

d. Sumbangan efektif variabel pemeliharaan koleksi bahan pustaka terhadap

minat baca mahasiswa sebesar 65,4%

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan diatas, maka implikasi

hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adanya pelaksanaan pengadaan bahan pustaka yang tepat disertai

pemeliharaan yang kontinyu akan menciptakan kondisi koleksi bahan pustaka

UPT Perpustakaan UNS yang terawat, bersih, rapi dan lengkap dimana

informasi yang dimiliki sesuai dengan perkembangan IPTEK

2. Adanya koleksi bahan pustaka UPT Perpustakaan UNS yang lengkap dan

terawat akan menumbuhkan minat mahasiswa untuk membaca menjadi

semakin besar. Hal ini akan menyebabkan terjadinya kebiasaan membaca

dikalangan mahasiswa meningkat sehingga budaya membaca pun akan

tercipta

3. Adanya penemuan faktor-faktor lain di UPT Perpustakaan UNS yang masih

perlu dibenahi. Faktor-faktor tersebut turut menunjang peningkatan minat baca

mahasiswa selain persepsi pengadaan dan pemeliharaan koleksi bahan

pustaka, yaitu layanan yang diberikan kepada mahasiswa dan tata ruang

perpustakaan yang mencakup pencahayaan, suhu, warna dan udara.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah peneliti

kemukakan di atas, maka dapat peneliti berikan beberapa saran yang sekiranya

dapat memberikan manfaat bagi perkembangan UPT Perpustakaan UNS. Adapun

saran-saran yang dapat peneliti sampaikan antara lain:

Page 106: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

1. Kepada Kepala UPT Perpustakaan UNS

Menyusun kebijakan atau program baru dalam proses pengadaan

kolekasi bahan pustaka untuk menambah jumlah bahan pustaka yang

penerbitnya berasal dari luar negeri sehingga koleksi bahan pustaka yang

tersedia akan lebih bervariasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Hal ini

sesuai dengan hasil angket penelitian item nomor 7 dengan skor 198.

2. Kepada Pegawai UPT Perpustakaan UNS

a. Dalam proses pengadaan khususnya pemilihan bahan pustaka hendaknya

memperhatikan saran-saran mahasiswa sehingga pengadaan koleksi bahan

pustaka sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Hal ini sesuai dengan hasil

angket penelitian item nomor 2 dan 4 dengan skor masing-masing 185 dan

248

b. Dalam proses pemeliharaan koleksi bahan pustaka hendaknya mulai

dipasang kamper, naftalen, atau bahan berbau lainnya yang tidak disukai

oleh serangga pada tempat-tempat penyimpanan bahan pustaka, seperti rak

buku atau lemari. Serangga merupakan hewan perusak bahan pustaka

terutama buku. Hal ini sesuai dengan hasil angket penelitian item nomor

17 dengan skor 231

c. Kepada Mahasiswa

a. Mahasiswa sebaiknya tetap membaca bahan pustaka yang kondisinya telah

rusak. Bahan pustaka yang kondisinya telah rusak tidak lantas kandungan

informasi yang ada didalamnya berkurang. Oleh karena itu, selama

kandungan informasi bahan pustaka tersebut masih sesuai dengan

kebutuhan maka tidak ada salahnya apabila tetap dimanfaatkan sebagai

sumber informasi. Hal ini sesuai dengan hasil angket penelitian item

nomor 40 dengan skor 219

b. Berdasarkan hasil angket, dapat diketahui bahwa mahasiswa selalu

menaati peraturan yang ada dan mempunyai kesadaran tentang

pentinganya peduli terhadap keutuhan bahan pustaka dengan tidak

Page 107: PENGARUH PERSEPSI PENGADAAN DAN PEMELIHARAAN …eprints.uns.ac.id/7377/1/214891011201103301.pdf · interest of students (r = 0,663, α 5%); (2) there is positive significant influence

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

merusaknya. Hal ini sesuai dengan pernyataan dalam item nomor 29 dan

30 dengan skor masing-masing 315 dan 327. Oleh karena itu, sudah

menjadi suatu keharusan bagi mahasiswa untuk mempertahankan sikapnya

tersebut sehingga bahan pustaka yang tersedia akan tetap terjaga dengan

baik