Mandiri Edema

14
PBL langkah 3 Skenario 2 “EDEMA” Nama: Cindy Julia Amanda Npm: 1102013063 Kelompok: A 11 I. Memahami dan menjelaskan kapiler darah a. Struktur kapiler darah - Kapiler berdinding sangat tipis (ketebalan 1μm; garis tengah manusia 100 μm). Kapiler terdiri dari satu lapisan sel endotel gepeng yang tidak memiliki otot ataupun jaringan ikat. - Jarak antara kapiler dan sebuah sel sangat cepat, hal ini memungkinkan kapiler menempuh jarak pendek antara darah dan sel sekitar kapiler yang tipis. - Kapiler hanya mengandung 5% dari darah normal yaitu 250 ml dari total 5000 ml). - Sel-sel endotel membentuk dinding yang sangat rapat. Sebagian besar kapiler terdapat celah sempit atau pori kapiler. Pori kapiler berisi air yang memungkinkan lewatnya molekul-molekul kecil larut air. Sedangkan molekul yang larut lemak, hanya bisa menumbus kapiler pada hati. - Difusi bergantung pada permeabilitas dinding kapiler. - Histamin bisa memicu perangkat kontraktil aktin- miosin di dinding sel endotel yang dapat memperbesar pori-pori kapiler, akibatnya protein-protein plasma yang tadinya tertahan dapat lewat ke jaringan sekitar, dan menimbulkan tekanan osmotik.

description

edema, oedema

Transcript of Mandiri Edema

Page 1: Mandiri Edema

PBL langkah 3 Skenario 2 “EDEMA”Nama: Cindy Julia AmandaNpm: 1102013063Kelompok: A 11

I. Memahami dan menjelaskan kapiler daraha. Struktur kapiler darah

- Kapiler berdinding sangat tipis (ketebalan 1μm; garis tengah manusia 100 μm). Kapiler terdiri dari satu lapisan sel endotel gepeng yang tidak memiliki otot ataupun jaringan ikat.- Jarak antara kapiler dan sebuah sel sangat cepat, hal ini memungkinkan kapiler menempuh jarak pendek antara darah dan sel sekitar kapiler yang tipis.- Kapiler hanya mengandung 5% dari darah normal yaitu 250 ml dari total 5000 ml).- Sel-sel endotel membentuk dinding yang sangat rapat. Sebagian besar kapiler terdapat celah sempit atau pori kapiler. Pori kapiler berisi air yang memungkinkan lewatnya molekul-molekul kecil larut air. Sedangkan molekul yang larut lemak, hanya bisa menumbus kapiler pada hati.- Difusi bergantung pada permeabilitas dinding kapiler.- Histamin bisa memicu perangkat kontraktil aktin-miosin di dinding sel endotel yang dapat memperbesar pori-pori kapiler, akibatnya protein-protein plasma yang tadinya tertahan dapat lewat ke jaringan sekitar, dan menimbulkan tekanan osmotik.

(Sherwood)

Kapiler darah dibagi menjadi 3 jenis utama :

1. Kapiler sempurna

Page 2: Mandiri Edema

Bayak dijumpai pada jaringan termasuk otot paru,susundan saraf pusat dan kulit. Sitoplasma sel endotel menebal d tempat yang berinti dan menipis di bagian lainnya.

2. Kapiler bertingkatKapiler bertingkat dijumpai pada mukosa usus,glomerulus,ginjal dan pancreas. Sitoplasma tipis dan tempat pori-pori.

3. Kapiler sinusidalKapiler sinusidal mempunyai garis tengah,lumen lebih besar dari normal.

http://ajarhistovet.blogspot.com/2009/03/v-histologi-sistema-kardiovaskuler.html

b. Fungsi kapiler darah- Pertukaran zat

Oksigen dan zat-zat makanan dimasukkan ke dalam sel melaui pembuluh kapiler.

- Menghubungkan ujung pembuluh nadi terkecil dan berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh.

- Mengangkut zat-zat sisa pembakaran (kapiler yang berhubungan dengan vena)

c. Faktor yang mempengaruhi tekanan kapiler Bulk flow

Merupakan suatu volume cairan bebas protein yang tersaring ke luar kapiler, bercampur dengan cairan interstisium disekitarnya, dan kemudian direabsorpsi. Bulk flow sangat penting untuk mengatur distribusi CES antara plasma dan cairan interstisium. Proses ini disebut bulk flow karena berbagai konstituen cairan berpindah bersama sama sebagai satu kesatuan.

a. Tekanan di dalam kapiler melebihi tekanan diluar sehingga cairan terdorong keluar melalui pori-pori tersebut dalam suatu proses yang disebut ultrafiltrasi

b. Tekanan yang mengarah ke dalam melebihi tekanan keluar, terjadi perpindahan netto cairan dari kompartemen interstitium ke dalam kapiler melalui pori-pori, yang disebut dengan reabsorpsi.

Page 3: Mandiri Edema

Bulk flow dipengaruhi oleh perbedaan tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik koloid antara plasma dan cairan interstitium. 4 gaya yang mempengaruhi perpindahan cairan menembus dinding kapiler adalah :

1. Tekanan darah kapiler (PC)Tekanan cairan atau hidrostatik yang dihasilkan darah pada bagian dalam dinding kapiler. Tekanan ini cendrung mendorong cairan keluar dari kapiler kedalam cairan interstisium.

2. Tekanan osmotik koloid plasma (π p ¿ Atau tekanan onkotik, adalah gaya yang disebabkan oleh dispersi koloidal protein-protein plasma. Tekanan ini mendorong perpindahan cairan kedalam kapler. Karena protein plasma tetap berada di plasma dan tidak masuk ke cairan interstisium maka terjadi perbedaan knsentrasi. Plasma memiliki konsentrasi protein yang lebih tinggi dan air yang lebih rendah dibanding cairan interstisium yang memberntuk efek osmotik yang cendrung memindahkan air dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air rendah.

3. Tekanan hidrostatik cairan interstitium (P IF¿Tekanan ini dibentuk oleh cairan interstisium yang cendrung mendorong cairan masuk ke dalam kapiler.

4. Tekanan osmotik koloid cairan interstitium (π IF ¿Sebagian kecil protein yang bocor ke interstisium akan dibalikkan lagi ke darah lewat sistem limfe. Karena itu, konsentrasi protein di cairan interstisium menimbulkan efek osmotik yang cendrung mendorong perpindahan cairan keluar kapiler dan masuk ke interstisium.

(sherwood)

d. Sirkulasi darahPertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi dan transport aktif

Page 4: Mandiri Edema

Difusi: peristiwa mengalirmya suatu zat dalam pelarut dari konsentrasi tinggi ke rendahTransport aktif: pergerakan atau pemindahan yang menggunakan energy untuk mengeluarkan dan memasukkan ion ion dan molekul melalui membran sel yang bersifat permeable

O2 dalam alveolus berdifusi melalui membrane kapiler pulmonalis diikat Hb dalam sel darah merah dikapiler darah jaringan O2 dilepas Hb O2 menuju sel jaringan

Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung.

Page 5: Mandiri Edema

Kapiler bercabang langsung dari arteriol atau dari mertarteiol, suatu saluran utama antara arteriol dan venula. Kapiler-kapiler menyatu kembali di venula atau metarteriol. Mertaarteriol dikelilingi oleh otot-otot polos yang membentuk sfingter prakapiler yang mengelilingi kapiler sewaktu pembuluh ini muncul dari mertarteriol Sfingter prakapiler bekerja sebagai keran untuk mengatur aliran darah melalui kapiler tertentu.

II. Memahami dan menjelaskan fisiologi kelebihan cairan tubuha. Tekanan Hidrosatik

Tekanan tidak hanya terjadi hidrostatis, tetapi juga terjadi pada zat cair. Pada zat cair, tekanan tidak hanya dimiliki oleh air yang mengalir, tetapi tekanan juga dimiliki oleh air yang diam. Air yang diam memiliki tekanan yang disebabkan oleh zat cair yang berada pada kedalaman tertentu yang disebut dengan tekanan hidrostatis. Besarnya tekanan hidrostatis bergantung pada ketinggian zat cair, massa jenis, dan percepatan zat cair.

Tekanan hidrostatik adalah tekanan dalam zat cair yang disebabkan oleh berat zat cair itu sendiri. Secara matematisdirumuskan:

keterangan:Ph= tekanan hidrosatis (Pa atau N/m2)

=massa jenis zat cair (kg/m3)g  = percepatan gravitasi bumi (m/s2)h  = kedalaman (m)

(http://sumadewiblog.wordpress.com/tekanan/tekanan-hidrostatis/)

Page 6: Mandiri Edema

b. Tekanan Osmotik KoloidTekanan osmotik koloid (tekanan onkotik) adalah tekanan osmotik yang dihasilkan oleh molekul koloid yang tidak dapat berdifusi, misalnya protein, yang bersifat menarik air ke dalam kapiler dan melawan tekanan filtrasi.

Perpindahan cairan dari ruang intravaskular ke interstisium atau sebaliknya sangat dipengaruhi oleh kadar albumin dalam plasma. Pada keadaan normal, albumin tidak dapat keluar dari pembuluh darah. Albumin adalah protein utama di dalam plasma (80% protein plasma), memberikan 85% tekanan onkotik plasma. Protein plasma menghasilkan tekanan onkotik sekitar 25 mmHg. Efek osmotik packed red blood cells adalah nol karena sel darah berada dalam suspensi bukan di dalam solution, sehingga tidak bereaksi dengan air.

c. Faktor yang mempengaruhi metabolisme air Umur

Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolism, dan berat badan. Anak anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan disbanding usia dewasa, pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.

IklimOrang yang tinggal di daerah yang panas dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5L per hari

StressStress dapat meningkatkan metabolism sel, glukosa darah, dan pemecahan glikogen otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan daoat meningkatkan volume darah.

DietDiet seseorang berpengaruh pada intake cairan dan elektrolit. Ketika intake nutrisi tidak kuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduannya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema

Kondisi sakit

d. Hukum starlingFiltrasi sepanjang kapiler terjadi karena ada tenaga Starling: perbedaan tekanan hidrostatik intravaskuler dan interstisiil, dan perbedaan tekanan koloid-osmotik intravaskuler dan interstisiil. Maka aliran cairan :

K (Pc + i) – (Pi + c)K = koefisien filtrasi kaplierPc = tekanan hidrostatik kapiler = 37 mm HgPi = tekanan hidrostatik interstitial = 17 mm Hgc = tekanan koloid – osmotik kapiler = 25 mm Hgi = tekanan koloid – osmotik interstisiil = diabaikan

Page 7: Mandiri Edema

e. Gangguan kelebihan cairanKelebihan Volume Cairan (Hipervolemia)- Kelebihan volume cairan terjadi apabila tubuh menyimpan cairan dan elektrolitdalam

kompartemen ekstraseluler dalam proporsi yang seimbang. Karena adanyaretensi cairan isotonik, konsentrasi natrium dalam serum masih normal. Kelebihancairan tubuh hampir selalu disebabkan oleh penungkatan jumlah natrium dalamserum. Kelebihan cairan terjadi akibat

- overload cairan/ adanya gangguanmekanisme homeostatispada proses regulasi keseimbangan cairan.

- Asupan natrium yang berlebihan- Pemberian infus berisi natrium terlalu cepat dan banyak, terutama pada klien dengan

gangguan mekanisme regulasi cairan.c. - Penyakit yang mengubah mekanisme regulasi, seperti gangguan jantung(gagal ginjal

kongestif), gagal ginjal, sirosis hati, sindrom Cushingd.- Kelebihan steroid. (Steroid adalah setiap molekul, termasuk hormon, yang

mengandung cincin karbon dengan susunan tertentu.)

III. Memahami dan menjelaskan patologi kelebihan cairana. Definisi edema

Edema adalah pembengkakan jaringan akibat kelebihan cairan interstisium . Penimbunan terjadi ketika salah satu gaya yang bekerja melintasi dinding kapiler menjadi abnormal karena suatu hal.

(sherwood)

Klasifikasi edema:Edema dapat dibedakan menjadi:a. Edema lokalisata (edema lokal)

Hanya tebatas pada organ/pembuluh darah tertentu. Terdiri dari :• Ekstremitas (unilateral), pada vena atau pembuluh darah limfe• Ekstremitas (bilateral), biasanya pada ekstremitas bawah• Muka (facial edema)• Asites (cairan di rongga peritoneal)• Hidrotoraks (cairan di rongga pleura)

b. Edema Generalisata (edema umum)Pembengkakan yang terjadi pada seluruh tubuh atau sebagian besar tubuh pasien.Biasanya pada : Gagal jantung Sirosis hepatis Gangguan ekskresi

Selain itu, edema juga dapat dibedakan menjadi:a. Edema Intaseluler

Edema yang biasa terjadi akibat depresi sistem metabolik jaringan dan tidak adanya nutrisi selyang adekuat.

Page 8: Mandiri Edema

b. Edema EkstraselulerEdema yang biasanya disebabkan oleh kebocoran abnormal cairan dari plasma ke ruang interstitial dengan melintasi kapiler dan kegagalan limfatik untuk mengembalikan cairan dari interestitium ke dalam darah.

b. Gejala edema

Bengkak, mengkilat, bila ditekan timbul cekungan dan lambat kembali seperti semula

Berat badan naik, penambahan 2% kelebihan ringan, penambahan 5% kelebihan sedang, penambahan 8% kelebihan berat

Adanya bendungan vena di leher Pemendekan nafas dan dalam, penyokong darah (pulmonary) Perubahan mendadak pada mental dan abnormalitas tanda saraf,

penahanan pernapasna (pada edema cerebral yang berhubungan DKA) Nyeri otot yang berkaitan dengan pembengkakan Peningkatan tekanan vena (>11 cm H2O) Efusi pleura Denyut nadi kuat Edema perifer dan periorbita Asites Pitting Oedema pasa hipotiroidi

c. Faktor edema

Faktor resiko edema biasanya terdapat pada: Alkoholik (yang dapat menyebabkan sirosis hati dan penyakit lainnya) Tekanan darah tinggi Penyakit ginjal Telah melakukan operasi mastectomy atau operasi lainnya yang

melibatkan pengangkatan kelenjar getah bening Kehamilan Gaya hidup yang jarang melakukan aktivitas fisik Merokok

(http://www.localhealth.com/article/edema/causes)

Edema biasanya terjadi pada wanita hamil, dikarenakan cairan yang dibutuhkan oleh janin dan plasenta. Tubuh wanita hamil lebih mempertahankan natrium dan air dibanding tubuh normal, hal ini dapat menyebabkan edema.

Faktor-faktor lain yang meningkatkan resiko edema adalah saat mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti:

Obat yang membuka pembuluh darah Calcium channel blockers Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) Obat diabetes thiazolidinesiones

Page 9: Mandiri Edema

(http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/edema/basics/risk-factors/con-20033037)

d. Penyebab edema

1. Berkurangnya konsentrasi protein plasma.Menurunankan tekanan osmotik koloid plasma, yang menyebabkan kelebihan cairan yang keluar sementara cairan yang direabsorpsi lebih sedikit. Penurunan konsentrasi plasma dapat disebabkan oleh:

Pengeluaran protein plasma yang berlebihan lewat urin, akibat penyakit ginjal.

Penurunan sintesis protein plasma, akibat penyakit hati. Memakan makanan yang kurang mengandung protein Pengeluaran protein plasma, akibat dari luka bakar yang luas

2. Meningkatnya permeabilitas dinding kapilerPelebaran pori-pori kapiler yang dipicu oleh histamin saat cedera tau reaksi alergik dapat mengakibatkan kebocoran yang membuat protein plasma keluar kapiler menuju cairan interstisium. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan tekanan osmotik koloid dan biasanya mengakibatkan edema lokal.

3. Meningkatnya tekanan venaKetika darah terbendung di vena, menyebabkan peningkatkan tekanan darah kapiler karena kapiler mengalirkan darah ke vena. Edema regional terjadi akibat retriksi lokal aliran balik vena. Contohnya, pembengkakan yang sering terjadi di tungkai dan kaki selama kehamilan. Uterus yang membesar menekan vena-vena besar yang mengalirkan darah dari ektremitas bawah sewaktu pembuluh-pembuluh tersebut masuk ke rongga abdomen. Bendungan darah dari vena ini meningkatkan tekanan kapiler tungkai dan kaki, mendorong edema regional ektremitas bawah.

4. Sumbatan pembuluh limfeMenyebabkan edema karena kelebihan cairan filtrasi tertahan di cairan interstisium dan tidak dapat dikembalikan ke darah melalui pembuluh limfe.

(sherwood)

e. Pemeriksaan fisik dan penunjang edemaPemeriksaan Fisik pada penderita edema antara lain :

1. Bentuk paru – paru seperti kodok ; abdomen cembung dan sedikit tegang

2. Variesis di dekat usus3. Variesis di dekat tungkai bawah4. Edema timbal karena hipoalbuminemia5. Perubahan sirkulasi Distensi abdomen6. Timpani pada puncak asites7. Fluid wave8. Shifting dullness9. Pudle sing10. Foto thorax11. Ultrasonografi

Page 10: Mandiri Edema

12. CT Scan

Pemeriksaan Laboratorium Penurunan serum osmolalitas : < 280 mOsm/kg Penurunan serum protein, albumin, ureum, Hb dan Ht Peningkatan tekanan vena sentral (Central Vein Pressure)

f. Penatalaksanaan edema Pengobatan pada penyakit yang mendasar. Menyembuhkan penyakit yang

mendasari seperti asites peritonitis tuberkulosis. Tirah Baring. Tirah Baring dapat memperbaiki efektifitas diuretika pada

pasien transudasi yang berhubungan dengan hipertensi porta yang bisa menyebabkan aldosteron menurun. Dianjurkan Tirah Baring ini sedikit kakinya diangkat, selama beberapa jam setelah minum diuretika.

Diet. Diet rendah natrium antara 40-60 mEq/hari atau setara dengan <500 mg/hari namun jika diet garam terlalu rendah akan mengganggu fungsi ginjal.

Terapi presentesis. Dengan mengetahui dasar patofisiologi dari protein (gradien nilai albumin serum) untuk mengetahui penyebabnya dengan transudat atau eksudat dan menghitung sel untuk mengetahui akibat dari inflamasi

Stoking suportif dan elevasi kaki Restriksi cairan <1500 ml/hari Diuretik

Pada gagal jantung :- hindari overdiuresis karena dapat menurunkan curah jantung dan

menyebabkan azotemia prerenal- hindari diuretik yang bersifat hipokalemia karena dapat menyebabkan

intoksikasi digitalis Pada sirosis hati :- spironolakton dapat menyebabkan asidosis dan hiperkalemia- dapat pula ditambahkan diuretik golongan tiazid- deplesi volume yang berlebihan dapat menyebabkan gagal ginjal,

hiponatremia dan alkalosis Pada sindroma nefrotik :- pemberian albumin dibatasi hanya pada kasus yang berat

Hindari faktor yang memperburuk penyakit dasar : diuresis yang berlebihan menyebabkan pengurangan volume plasma, hipotensi, perfusi yang inadekuat, sehingga diuretic harus diberikan dengan hati-hati