ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen....

16

Click here to load reader

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen....

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

28

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS JAGUNG HIBRIDA

OLEH: SESBANY*)

Abstrak

Penelitian ini dilaksanakan di WKPP Sei Mencirim, yakni

desa Sei Mencirim dan desa Telaga Sari pada kelompoktani Persada, Gloria, Cinta Tani, dan Dasroha. Waktu penelitian akan dilaksanakan bulan Nopember sampai dengan Desember 2010. Penelitian ini bertujuan: (1) Menganalisis pengaruh variabel-variabel input yaitu: luas lahan, biaya tenaga kerja, varietas unggul, jarak tanam dan jumlah tanaman per hektar, biaya pembelian pupuk terhadap produktivitas jagung hibrida, (2) Mengetahui variabel yang dominan yang mempengaruhi produktivitas jagung hibrida.

Metode yang digunakan adalah model regresi yang menggunakan lima variabel independen yaitu: luas lahan (X1), varietas (X2), jumlah populasi tanaman (X3), biaya tenaga kerja (X4) dan biaya pembelian pupuk (X5), sedangkan pengujian hipotesisnya menggunakan uji F dan uji t.

1-SesbanyHasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hampir semua variabel independen yang diamati berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas Jagung Hibrida, kecuali variabel luas lahan, dan (2) Variabel varietas dan variabel jumlah populasi tanamam memberikan pengaruh dominan terhadap hasil produktivitas jagung hibrida.

Kata Kunci : Analisis Faktor, Produktivitas, Jagung Hibrida

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang mempunyai peranan strategis dalam perekonomian nasional. Kebutuhan jagung terus meningkat, baik untuk pangan dan pakan ternak maupun sebagai bahan bakar industri (Anonimus, 2008). Sebagian besar jagung domestik untuk pakan atau industri pakan membutuhkan 57 persen dari kebutuhan nasional, sisanya sekitar 34 persen untuk pangan, dan 9 persen untuk kebutuhan industri lainnya (Mejaya, 2005).

*) Dosen STPP Medan

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

29

Untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional dan menekan volume impor, pemerintah telah mencanangkan program peningkatan produktivitas jagung sejak tahun 2007 dengan sasaran swasembada dengan jalan menambah luas areal pertanaman jagung dan penggunaan varietas hibrida.

Dewasa ini, luas areal panen jagung nasional baru sekitar 3,60 juta hektar dengan produksi 3,45 t/ha, sementara di tingkat penelitian telah mencapai 5,0 sampai 10,0 t/ha, bergantung kepada kondisi lahan, lingkungan setempat, dan teknologi yang diterapkan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa produktivitas jagung masih dapat ditingkatkan melalui inovasi teknologi (Anonimus, 2008).

Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP) Sei Mencirim meliputi dua desa yaitu Desa Sei Mencirim dan Desa Telaga Sari, merupakan daerah yang berpotensi dalam pengembangan budidaya jagung. Kelompoktani yang mengusahakan budidaya jagung dua kali sepanjang tahun di kedua desa tersebut adalah: (a) Kelompoktani Persada dengan jumlah anggota 84 0rang, dengan luas lahan penanaman jagung 75 ha; (b) Kelompoktani Gloria dengan jumlah anggota 70 orang, dengan luas lahan penanaman jagung 58 ha, (c) Kelompoktani Cinta tani dengan jumlah anggota 32 0rang, dengan luas lahan penanaman jagung 20 ha; dan (d) Kelompoktani Dasroha dengan jumlah anggota 86 orang, dengan luas lahan penanaman jagung 54 ha. Ke empat kelompoktani tersebut memanfaatkan lahan padi sawah untuk penanaman jagung, dengan sistem pola penanaman jagung-jagung-padi.

Umumnya ke empat kelompoktani telah menggunakan benih jagung hibrida, seperti jagung hibrida Pioner 12, Bisi 2 dan NK 33. Dari ke tiga varietas tersebut yang paling banyak digunakan adalah Pioner 12. Produktivitas ke tiga varietas di daerah tersebut adalah: varietas hibrida Pioner 12 rata-rata produksinya 6,5 t/ha, Bisi 2 rata-rata produksinya 6,0 t/ha, dan NK 33 rata-rata produksinya mencapai 5,0 t/ha.

Berdasarkan data produksi jagung hibrida di WKPP Sei Mencirim, produksinya masih dapat ditingkatkan lagi menjadi 8-10 t/ha sesuai dengan hasil pengkajian balai penelitian dengan memperhatikan asupan teknologi budidaya yang tepat, seperti pemberian pupuk berimbang, penggunaan varietas hibrida yang cocok, dan jarak tanam yang optimal (mempengaruhi populasi tanaman per hektar). Selain faktor

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

30

tersebut di atas, komponen yang harus diperhatikan juga adalah: luas lahan, biaya tenaga kerja, biaya pembelian pupuk dan biaya produksi lainnya.

B. Tujuan

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh variabel-variabel input yaitu: luas

lahan, biaya tenaga kerja, varietas unggul, jarak tanam dan jumlah tanaman per hektar, biaya pembelian pupuk terhadap produktivitas jagung hibrida.

2. Mengetahui variabel yang dominan yang mempengaruhi produktivitas jagung hibrida.

C. Hipotesis

1. Diduga faktor luas lahan berpengaruh secara positif terhadap produktivitas jagung hibrida di WKPP Sei Mencirim.

2. Diduga faktor varietas berpengaruh secara positif terhadap produktivitas jagung hibrida di WKPP Sei Mencirim.

3. Diduga faktor jarak tanam berpengaruh secara positif terhadap produktivitas jagung hibrida di WKPP Sei Mencirim.

4. Diduga faktor biaya tenaga kerja berpengaruh secara positif terhadap produktivitas jagung hibrida di WKPP Sei Mencirim.

5. Diduga faktor biaya pembelian pupuk berpengaruh secara positif terhadap produktivitas jagung hibrida di WKPP Sei Mencirim.

BAHAN DAN METODA

A. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan di WKPP Sei Mencirim, yakni Desa Sei Mencirim dan Desa Telaga Sari pada Kelompoktani Persada, Gloria, Cinta Tani, dan Dasroha. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Nopember sampai dengan Desember 2010.

B. Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah kertas kuarto, kertas HVS, tinta komputer, double folio. Sedangkan alat yang digunakan komputer, alat tulis.

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

31

C. Definisi Operasional Variabel 1. Luas lahan

Luas lahan yang dimaksud adalah luas lahan yang dimiliki atau yang ditanami jagung hibrida terbatas pada lahan sawah. Satuan yang digunakan adalah m2.

2. Varietas Varietas yang dimaksud adalah varietas jagung hibrida yang ditanam petani pada lahan sawah musim tanam Juni sampai dengan Oktober 2010. Varietas jagung dimaksud jenis varietas Pioner 12 dan bukan Pioner 12. Satuan pengukurannya dengan model dummy untuk varietas Pioner 12 = 1 dan bukan Pioner 12 = 0.

3. Jarak tanam Jarak tanam yang dimaksud adalah jarak tanam yang dgunakan untuk menanam jagung hibrida. Satuan yang digunakan adalah 20 x 70 cm dan 30 x 70 cm. Satuan yang digunakan adalah jumlah tanaman jagung per hekar.

4. Biaya tenaga kerja Biaya tenaga kerja yang dimaksud adalah jumlah biaya yang dibutuhkan untuk menggarap usahatani jagung hibrida. Biaya tenaga kerja yang dimaksud meliputi biaya tenaga kerja untuk pengolahan tanah, menanam, memelihara, dan memanen. Satuan yang digunakan adalah rupiah (Rp).

5. Biaya pembelian pupuk Biaya pembelian pupuk yang dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan ntuk membeli pupuk baik pupuk organik maupun pupuk anorganik. Satuan yang digunakan adalah rupiah (Rp).

6. Produktivitas jagung hibrida Produktivitas jagung yang dimaksud adalah produktivitas jagung pipilan kering panen. Satuan yang digunakan adalah kilogram (kg).

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diambil dari musim tanam Juni sampai dengan Oktober 2010, yang diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan petani jagung hibrida yang terpilih sebagai sampel dengan menggunakan daftar pertanyaan.

Jenis data yang digunakan adalah data input dan output, yaitu: (1) Luas lahan (m2), (2) Varietas, (3) Jarak tanan

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

32

(tanaman/ha), (4) Biaya tenaga kerja (Rp), (5) Biaya pembelian pupuk (Rp), dan (6) Jumlah produktivitas jagung (t/ha).

Data sekunder meliputi data penunjang dari data primer, yang didapatkan melalui studi kepustakaan dari berbagai sumber, wawancara dengan Kepala Desa, Kelompoktani, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).

E. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di WKPP Sei Mencirim. Pemilihan lokasi di dasarkan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan sentra jagung.

Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi dapat menggunakan rumus:

N = N ------------ 1 + Ne2

Dimana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = nilai kritis yang diinginkan (persen kelonggaran

ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi (Sevilla, dkk, 1993).

jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 angota kelompoktani atau 12,5% dari jumlah populasi dari setiap kelompok.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster sampling yang terkuota, karena sifat lahan/sebaran geografi dan kebiasaan petani relatif sama (Mudrajat, 2001).

G. Teknik Pengumpulan Data

Data primer diambil pada bulan Juni sampai dengan Oktober 2010, yang diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan petani jagung yang terpilih sebagai sampel dengan menggunakan daftar pertanyaan. Data yang akan diperoleh melalui wawancara ini meliputi: (1) Luas lahan yang ditanami jagung hibrida, (2) Varietas yang ditanam, (3) Jarak tanam (tanaman/ha), (4) Biaya tenaga kerja yang diperlukan unuk mengolah tanah, memelihara, dan memanen (Rp), (5)

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

33

Jumlah biaya pembelian pupuk yang digunakan (Rp/ha), (6) Hasil produktivitas jagung pipilan kering per hektarnya (t/ha), (7) Harga jagung pipil kering per kilogram.

Data sekunder yang bersifat umum dilakukan wawancara dengan Kepala Desa, Kelompoktani, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).

H. Teknik Analisis

1. Model yang digunakan Model analisis yang digunakan untuk menduga

komponen yang berpengaruh terhadap tingkat produktivitas pada penelitian ini adalah model regresi umum yang menggunakan lebih dari dua variabel independen dengan model persamaan linier sebagai berikut: Y = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ............ + bnXn + e Dimana : Y = variabel dependen X1, X2, X3, ............., Xn = variabel independen e = kesalahan (error term) bo = konstanta b1, b2, b3, .........., bn = koefisien variabel independen

2. Pengujian hipotesis a. Uji F

Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji distribusi F. Caranya dengan membandingkan antara nilai kritis F (F tabel) dengan nilai F hitung (F rasio) yang terdapat pada tabel analysis of variance dari perhitungan SPSS. Dirumuskan sebagai berikut: Ho : b1 = b2 = ......... = bn = 0 Ha : b1 = b2 = ......... = bn = 0 Bila nilai F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan bila nilai F hitung > F tabel, maka Ho ditolak berarti bahwa input-input yang digunakan berpengaruh secara bersama-sama. Nilai F dapat diformulasikan sebagai berikut:

F = R2/ (k – 1) --------------------

(1 – R2)/ (n – k)

Dimana: k = jumlah variabel independen termasuk konstanta n = jumlah sampel

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

34

b. Uji t Dirumuskan sebagai berikut: Ho : b1 = b2 = ......... = bn = 0 Ha : b1 = b2 = ......... = bn = 0 Bila nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan bila nilai t hitung > t tabel, maka Ho ditolak berarti bahwa variabel yang bersangkutan berpengaruh secara signifikan. Nilai t dapat diformulasikan sebagai berikut:

t = (bi– bi*) -------------------- Sbi

Dimana: bi = koefisiensi dari variabel ke i bi* = nilai hipotesis dari bi Sbi = simpangan baku dari variabel bebas ke i Nilai t tabel = /2, n – k - 1 Dimana, n = jumlah sampel K = jumlah variabel independen termasuk konstanta

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Uji F Pada Tabel 1 disajikan ringkasan ringkasan hasil

uji statistik pengaruh luas lahan, varietas bibit, jarak dan jumlah tanaman, biaya tenaga kerja, biaya pembelian pupuk terhadap hasil Produktivitas Jagung. Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Statistik Pengaruh Luas lahan,

Varietas bibit, Jarak dan Jumlah Tanaman, Biaya Tenaga kerja, Biaya Pembelian Pupuk Terhadap Hasil Produktivitas Jagung

Model Summaryᵇ

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .981(a) .962 .959 292.319 .928

a Predictors: (Constant), Sarana Prod, Varietas, Biaya Tenaga, Populasi, Luas lahan b Dependent Variabel: Produktivitas

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

35

ANOVAᵇ

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 119361241.804 4 29840310.451 349.212 .000(a) Residual 4699772.596 55 85450.411 Total 124061014.400 59

a Predictors: (Constant), Sarana Prod, Varietas, Biaya Tenaga, Populasi,luas lahan b Dependent Variabel: Produktivitas

Berdasarkan analisis regresi Tabel 1 nampak

bahwa nilai F hitung (349,212) > dari nilai F tabel (1,95) atau signifikan (0.00) < alpha (0.05). Dengan demikian, Ho1 yang menyatakan tidak ada pengaruh faktor luas lahan, faktor varietas bibit, faktor jarak dan jumlah tanaman, faktor biaya tenaga kerja, dan faktor biaya pembelian pupuk terhadap hasil produktivitas jagung hibrida, ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa: ada pengaruh faktor luas lahan, faktor varietas bibit, faktor jarak dan jumlah tanaman, faktor biaya tenaga kerja, dan faktor pembelian pupuk terhadap hasil produktivitas jagung hibrida, diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan secara statistik dapat dibuktikan bahwa semua variabel independen luas lahan, variabel varietas bibit variabel jarak dan jumlah tanaman variabel biaya tenaga kerja dan variabel biaya pembelian pupuk secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel hasil produktivitas jagung hibrida.

2. Pengujian Hipotesis (Uji t)

Pengujian koefisien regresi parsial atau uji t digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak dengan mengetahui apakah variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat kepercayaan 95 persen (α = 5 persen) dan df = 59, hasil pengujian disajikan pada Tabel 2.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

36

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Parsial Coefficientsª

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model

B

Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -249.124 121.897 -2.044 .046 Varietas 516.557 83.359 .176 6.197 .000 Populasi .064 .008 .792 7.555 .000 Biaya Tenaga .000 .000 .139 1.710 .093 Sarana Prod

Luas Lahan .000 .000

.000

.000 .108 .100

1.380 1.267

.173

.207

a. Dependent Variabel: Produktivitas

Dari hasil pengolahan data Tabel 2 yang merupakan output dari pengolahan model regresi dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Pengaruh Luas Lahan (X1) Terhadap Hasil

Produktivitas Jagung (Y) Berdasarkan analisis data, diketahui t hitung luas lahan (1,267) < dari t tabel (1,66) atau sig. (0.207) > alpha (0,05) adalah non signifikan pada taraf 5%, dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil statistik ini menunjukkan bahwa faktor luas lahan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produktivitas jagung hibrida.

b. Pengaruh Varietas (X2) Terhadap Hasil Produktivitas Jagung (Y) Berdasarkan analisis data, diketahui t hitung variabel varietas (6,197) > t tabel (1,66) atau sig. (0.000) < alpha (0,05) adalah signifikan pada taraf 5%, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil uji statistik ini dapat disimpulkan, bahwa variabel varietas secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produktivitas jagung hibrida.

c. Pengaruh Jarak dan Jumlah Tanaman (X3) Terhadap Hasil Produktivitas jagung (Y) Berdasarkan analisis data, diketahui t hitung variabel Jarak dan Jumlah Tanaman (7.555) > t tabel (1,66) atau sig. (0.00) < alpha (0,05) adalah signifikan pada taraf 1%, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil uji statistik ini dapat disimpulkan, hahwa variabel jarak dan jumlah tanamam secara

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

37

parsial berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produktivitas jagung hibrida.

d. Pengaruh Jumlah Biaya Tenaga Kerja (X4) Terhadap Hasil Produktivitas Jagung (Y) Berdasarkan analisis data, diketahui t hitung variabel jumlah biaya tenaga kerja (1,710) > t tabel (1,66) atau sig. (0,093) > alpha (0,05) adalah signifikan 1 %, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil uji statistik ini dapat disimpulkan, bahwa variabel Jumlah Biaya Tenaga kerja secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produktivitas jagung hibrida.

e. Pengaruh Biaya Pembelian Pupuk (X5) Terhadap Hasil Produktivitas Jagung (y) Berdasarkan analisis data, diketahui t hitung variabel Biaya Pembelian Pupuk (1,380) < t tabel (1,66) atau sig. (0,173) > alpha (0,05) adalah non signifikan pada taraf 1%, dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil uji statistik ini dapat disimpulkan, bahwa variabel biaya pembelian pupuk secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produktivitas jagung hibrida. Berdasarkan hasil analisis statistik pada tabel tersebut diatas maka, uji parsial pada fungsi regresi estimasi Y = f (X1, X2, ..........Xn) bertujuan untuk membuat kesimpulan mengenai pengaruh masing-masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Pengujian koefisien regresi dengan mengunakan nilai probabilitas (p-value) dengan tingkat signifikan (alpha) yang digunakan. Jika nilai probabilitas (p-value) lebih kecil dari pada tingkat signifikansi (alpha) yang digunakan, keputusannya adalah menolak hipotesis nol (Ho) dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Artinya variabel independen yang diuji berpengaruh secara signifikan (bermakna) terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika probabilitas menerima hipotesis non (p-value) lebih besar dari tingkat signifikansi (alpha) yang digunakan.

B. Pembahasan

1. Pengaruh Luas Lahan Terhadap Produktivitas Jagung Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada Tabel 2 tersebut dapat diketahui persamaan regresi yang diperoleh sebagai berikut:

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

38

Y = -249,124 + 0,000X1 + 516,557X2 + 0,064X3 + 0,001X4 + 0,000X5 Sb (0,000) (83,359) (0,008) (0,000) (0,000) t hitung (1,267) (6,197) (7,555) (1,710) (1,380) R² = 0,962 F ratio = 349,212

Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa faktor produktivitas luas lahan ternyata non signifikan dalam mempengaruhi hasil produktivitas jagung, diketahui t hitung pada variabel luas lahan (1,267) < dari t tabel (1,66) atau sig.(0.207) > alpha ( 0,05) adalah non signifikan pada taraf 1 %, artinya, secara statistik dapat dibuktikan bahwa variabel luas lahan tidak berpengaruh terhadap perubahan variabel hasil produktivitas jagung hibrida.

Pengaruh yang non signifikan luas lahan terhadap produktivitas berkaitan erat dengan jarak tanam, dimana petani umumnya menanam jagung hibrida dengan jarak tanam yang sama yaitu 20 cm x 70 cm, sehingga jumlah populasi per hektarnya sama sehingga tidak mempengaruhi besarnya produktivitas per hektarnya. Disamping itu petani responden usahatani jagung hibrida memiliki luas lahan yang kecil yaitu rata-rata 0,2 ha sampai 0,59 ha yaitu: 35 orang (58,33%), dibandingkan dengan petani yang memiliki luas lahan 0,6 ha sampai 1,0 ha yaitu: 25 orang (41,66%). Untuk lebih jelasnya luas lahan penanaman jagung hibrida petani responden disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Luas Lahan Penanaman Jagung Hibrida Petani

Responden Tahun 2010 No Luas Lahan

(ha) Responden

(orang) Persentase

(%) 1. < 0,2 - - 2. 0,2 – 0,39 18 30,00 3. 0,4 – 0,59 17 28,33 4. 0,6 – 0,79 2 3,33 5. 0,8 – 1,0 23 38,33

2. Pengaruh Varietas Terhadap Produktivitas Jagung

Berdasarkan analisis data Tabel 2, diketahui t hitung variabel varietas (6.197) > t tabel (1,66) atau sig. (0.00) < alpha (0,05) adalah signifikan pada taraf 5 %, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil uji statistik ini dapat disimpulkan, bahwa variabel

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

39

varietas bibit secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produktivitas jagung hibrida.

Menurut Soekartawi (1990) dan Mubyarto (1994), dalam pengelolaan sumberdaya produktivitas, salah satu aspek yang penting dalam intensifikasi sumberdaya pertanian adalah aspek varietas tanaman. Dan hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa faktor varietas secara signifikan mempengaruhi hasil produktivitas jagung, secara positif dalam model penelitian varietas jagung Hibrida Pioner-12 secara statistik hasil produktivitasnya lebih banyak dibandingkan dengan varietas jagung Hibrida non Pioner-12 (varietas Bisi-2, NK33). Menurut hasil penelitian Riyadi (2007) dan Suryana (2007) bahwa Varietas Pioner-12 memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan varietas Bisi-2, NK33. Varietas Pioner-12 dapat berproduksi tinggi, baik ditanam pada musim penghujan maupun musim kemarau, dan menjamin hasil panen yang baik di daerah serangan penyakit utama jagung, terutama di musim penghujan. Selain tahan terhadap penyakit utama jagung, varietas Pioner- 12 juga tahan terhadap penyakit bulai dan memiliki hasil panen yang lebih banyak dibandingkan dengan varietas Bisi-2, dan NK33. Jagung Pioneer P 12 memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan.

Pendapat tersebut di atas sesuai dengan hasil penelitian di WKPP Sei Mencirim yaitu produksi tanaman jagung yang ditanam di areal lahan sawah tadah hujan yang tertinggi adalah jagung Pioneer-12 (6,8 ton/ha), disusul oleh Bisi-2 (6,1 ton/ha) dan NKK 33 (5,2 ton/ha). Varietas Pioneer-12 lebih disering di tanam oleh petani dibandingkan dengan varietas Bisi-2 dan NKK 33. Ini disebabkan varietas Pioneer-12 memiliki produksi yang tidak jauh berbeda jika ditanam pada musim kemarau maupun musim penghujan. Sebaliknya varietas Bisi-2 dan NKK hanya baik produksinya jika ditanam pada musim kemarau, karena jika ditanam pada musim penghujan, kedua varietas tersebut agak peka terhadap penyakit utama jagung.

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

40

3. Pengaruh Jarak Tanam dan Jumlah Tanaman (Populasi) Terhadap Produktivitas Jagung

Berdasarkan analisis data Tabel 2, diketahui t hitung variabel Jarak dan Jumlah Tanaman (7.555) > t Tabel (1,66) atau sig. (0.00) < alpha (0,05) adalah signifikan pada taraf 5 %, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil uji statistik ini dapat disimpulkan, hahwa variabel jarak dan jumlah tanamam secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produktivitas jagung hibrida.

Berdasarkan data di lapangan populasi tanaman dalam usahatani jagung dengan jarak tanam 20 cm x 70 cm adalah sebesar 71.429 batang per hektar, sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap jumlah produksi jagung yang akan diperoleh. Hasil produksi jagung hibrida dengan jarak tanam 20 cm x 70 cm pada jagung Pioneer-12 mencapai 6,8 ton/ha), disusul oleh Bisi-2 dengan produksi 6,1 ton/ha dan NKK 33 dengan produksi 5,2 ton/ha. Meskipun dengan jarak rapat dalam barisan (20 cm) namun cukup renggang jarak antar tanaman (70 cm) memungkinkan tanaman tersebut leluasa dalam memperoleh sinar matahari dalam proses fotosintesa sehingga pertumbuhan tanaman baik dan produksi meningkat. Menurut laporan Moomaw dkk (1967), Rhem (1989) dan Kiniry dkk (1989), terdapat korelasi yang tinggi (kuat) antara hasil panen tanaman dengan jumlah radiasi matahari yang dapat diserap oleh kanopi pertanaman utamanya selama 45 hari sebelum panen. Dalam kaitan ini, jumlah radiasi matahari diserap atau diterima kanopi tanaman sebelum primordia bunga hingga fase pemasakan (sebelum panen) sangat penting terhadap akumulasi secara optimal bahan hijauan, produksi komponen hasil, pengisian bulir, dan hasil panen. Kondisi tanaman jagung Pioneer-12 dengan jarak tanam 20 cm x 70 cm memberikan produksi yang lebih tinggi yaitu 6,8 ton/ha dibandingkan dengan hasil penelitian Dahlan dkk (2004) pada varietas yang sama dengan jarak tanam 30 cm x 50 cm dengan produksi berkisar 5,0 sampai dengan 6,0 ton/ha.

Menurut Soekartawi (1990) dan Mubyarto (1994), dalam pengelolaan sumberdaya produktivitas, salah satu aspek yang penting dalam intensifikasi sumberdaya

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

41

pertanian adalah aspek modal dalam hal ini adalah jumlah tanaman. Dan hasil analisis regresi (Tabel 2) dapat diketahui bahwa faktor produktivitas jarak dan jumlah tanaman secara signifikan mempengaruhi hasil produktivitas jagung, artinya jika variabel jarak dan jumlah tanaman bertambah 1 batang maka akan meningkatkan produktivitas jagung sebesar 0,064 kg/m² nya. Atau dengan kata lain apabila dilakukan penanaman 1 batang tanaman jagung, maka dapat diperkirakan jumlah produksi yang akan dipanen meningkat sebesar 0,064 kg.

4. Pengaruh Jumlah Biaya Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Jagung.

Berdasarkan analisis data Tabel 8, diketahui t hitung variabel Jumlah Biaya Tenaga Kerja (1.710) > t tabel (1,66) atau sig. (0,093) < alpha (0,05) adalah signifikan 5 %, dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil uji statistik ini dapat disimpulkan, bahwa variabel Jumlah Biaya Tenaga kerja secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produktivitas jagung hibrida.

Dilihat dari data lapangan setelah diteliti rata-rata jumlah tenaga kerja dalam pengelolaan usaha tani jagung rata-rata sebanyak tujuh orang per hektar, sehingga secara teknis hal ini sangat berpengaruh terhadap jumlah produktivitas jagung yang akan diperoleh. Menurut Soekartawi (1990) dan Mubyarto (1994), dalam pengelolaan sumberdaya produktivitas, salah satu aspek yang penting dalam klasifikasi sumberdaya pertanian adalah aspek tenaga kerja. Hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa faktor biaya produktivitas tenaga kerja adalah signifikan mempengaruhi Produksi jagung, artinya apabila variabel biaya tenaga kerja bertambah sebanyak tujuh orang, maka jumlah produksi jagung yang diperoleh akan semakin meningkat. Koefisien beta jumlah tenaga kerja, input produktivitas pada faktor produktivitas biaya tenaga kerja sebesar 0,001. Ini dapat diartikan, jika variabel jumlah biaya tenaga kerja bertambah satu orang, maka dapat diperkirakan jumlah produksi yang akan dihasilkan akan meningkat sebesar 0,001 ton jagung pipilan kering panen. Dengan kata lain dapat diinterpretasikan bahwa penambahan biaya tenaga kerja masih mampu

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

42

meningkatkan hasil produksi jagung di WKPP Sei Mencirim untuk satuan Hektar.

5. Pengaruh Biaya Pembelian Pupuk Terhadap Produktivitas Jagung

Berdasarkan analisis data tabel 8, diketahui t hitung variabel Biaya Pembelian Pupuk (1.380) < t tabel (1,66) atau sig. (0,173) > alpha (0,05) adalah non signifikan pada taraf signifikansi 5%, dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan hasil uji statistik ini dapat disimpulkan, bahwa variabel biaya pembelian pupuk secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil produktivitas jagung hibrida.

Berdasarkan data petani responden setelah diteliti rata-rata penggunaan jumlah pupuk untuk usahatani jagung hibrida berkisar antara 350 Kg per hektar. Petani responden sebanyak 51 orang (85%) umumnya menggunakan pupuk ponska (pupuk majemuk) dibandingkan dengan pupuk tunggal sebanyak 9 orang (15%). Dengan demikian secara teknis hal ini tidak berpengaruh terhadap jumlah produktivitas jagung yang dihasilkannya.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil penelitian sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan model produktivitas jagung yang

diestimasikan memberikan hasil yang positip karena hampir semua variabel independen yang diamati berpengaruh terhadap hasil Produktivitas Jagung Hibrida, kecuali variabel luas lahan.

2. Variabel varietas dan variabel jarak dan jumlah populasi tanamam memberikan pengaruh dominan terhadap hasil produktivitas jagung hibrida.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, 2008. Teknologi Budidaya Jagung. Buku seriinovasi:

TP/04-2008. ISBN: 978-979-1415-25-5 Kiniry, J. R., C. A. Jones, J. C. O’Toole, R. Blanchet, and D. A.

Spanel. 1989. Radiation-Use Efficiency in Biomass Accumulation Prior to Grain-Filling for Five Grain-Crop Species. Field Crop Res. 20:51-64.

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … Vol 5/3-Sesbany.pdf · mempengaruhi variabel dependen. Dengan melihat t hitung pada print out komputer dan nilai t tabel pada tingkat

43

Mejaya, 2005. Pola Heterosis dalam Pembentukan Varietas Unggul Jagung Bersari Bebas dan Hibrida. Makalah disampaikan dalam Seminar Rutin tanggal 12 Mei 2005. Puslitbang Tanaman Pangan. Bogor.

Moomaw, J. C., P. G. Baldazo, and L. Lucas. 1967. Effects of

Ripening Period Environment on Yields of Tropical Rice. Pages: 18-25 in Int. Comm. Newsl (Special Issue). IRRI, Los Banos, Philippines.

Mubyarto, 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi 3. LP3ES.

Jakarta. Mudrajad, K., 2001. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk

Bisnis dan Ekonomi. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Rhem. 1989. Handbuch der Landwirtschaft und Ernaehrung in den

Entwicklungslaender. Ulmer Verlag, Stutteart. Hal 13-31.

Riyadi, 1997. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi

Jagung di Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Universitas Diponegoro. Semarang.

Suryana Sawa, 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Produksi Jagung di Kabupaten Blora. Universitas Diponegoro. Semarang.

Rukmana, Rahmat, 1996. Varietas Hibrida, Andalan Swasembada

Jagung Nasional. Dalam : Suara Karya 8 Oktober 1996. Jakarta.

-----------, 1997. Usahatani Jagung. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Sevila, C.G; Ochahe, J.A.; Punsalan, T.G.; Regalan, B.P. dan

Uriarte, G.G., 1993. Pengantar Metode Penelitian. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.

Soekartawi, 1990. Teori Ekonomi Produk, dengan Pokok Bahasan

Analisis Fungsi Cobb-Douglas. Rajawali Press. Jakarta.