Post on 28-May-2019
ANALISIS PENGARUH TENAGA KERJA, LUAS LAHAN DAN PUPUK
TERHADAP KETERSEDIAAN PANGAN KABUPATEN/KOTA DI
PROVINSI JAWA TENGAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
EKO YULIYANTO
B300120085
PROGRAM ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
ii
iii
1
ANALISIS PENGARUH TENAGA KERJA, LUAS LAHAN DAN PUPUK
TERHADAP KETERSEDIAAN PANGAN KABUPATEN/KOTA DI
PROVINSI JAWA TENGAH
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Luas Lahan dan
Pupuk terhadap Ketersediaan Pangan Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variabel tenaga kerja, luas
lahan dan pupuk berpengaruh terhadap ketersediaan pangan kabupaten/kota di
Jawa Tengah. Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan analisi regresi linier
berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Variabel dalam penelitian
ini adalah variabel tenaga kerja, luas lahan dan pupuk dan variabel ketersediaan
pangan. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap ketersediaan pangan, variabel luas lahan
memiliki pengaruh signifikan terhadap ketersediaan pangan pada tingkat α = 0,10
dengan koefisien sebesar 0,0000 dan variabel pupuk memiliki pengaruh signifikan
terhadap ketersediaan pangan pada tingkat α = 0,10 dengan koefisien sebesar
0,0846.
Kata Kunci : Tenaga Kerja, Luas Lahan, Pupuk, Ketersediaan Pangan, OLS.
ABSTRACT
The research titled “analysis the effect of labor, land and fertilizer to the
availability of food regency/city in central java”. The purpose of this study was to
determine whether the variabel labor, land and fertilizer affect the availability of
food regency/city in central java. The research was conducted by using linear
regression analysis with Ordinary Least Square method (OLS). The variable in
this study is the variable of labor, land, fertilizer and availability food. Based on
the results of the analysis showed that the variables of labor does not have a
significant influence on the availability of food, variable land area has a
significant influence towards the availability of food at the level α = 0,10 with a
coefficient of 0,0000 and variable fertilizer has a significant influence on the
availability of food on the level α = 0,10 with a coefficient of 0,0846.
Keywords : Labor, land area, fertilizer, food availability, OLS.
1. PENDAHULUAN
Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumber daya
manusia suatu bangsa. Untuk mencapai ketahanan pangan diperlukan
2
ketersediaan pangan dalam kuantitas dan kualitas yang cukup, terdistribusi
dengan harga terjangkau dan aman dikonsumsi bagi setiap warga untuk
menopang aktivitasnya sehari-hari sepanjang waktu (Amaliyah, 2011).
Dewasa ini krisis perekonomian yang terjadi di Indonesia menyebabkan
masyarakat kesulitan dalam memenuhi kehidupannya. Ditambah lagi dengan
adanya krisis global yang juga semakin membuat krisis bertambah sulit. Banyak
kalangan yang memperkirakan kalau krisis perekonomian yang semakin
kompleks ini bias mengarah kepada krisis pangan. Kelaparan akan menjadi
ancaman yang akan menyusul kemiskinan massal yang terjadi saat ini. Sebelum
krisis pangan terjadi, sejak jauh-jauh hari, sudah banyak pemikir maupun praktisi
yang mati-matian menggodok kebijakan-kebijakan maupun sekedar sumbangan
pemikiran untuk mengantisipasinya (Sitorus dan Ramli, 2013).
Pertanian mempunyai peran penting dalam penyediaan kebutuhan pangan
manusia apalagi dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk yang berarti
bahwa kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat. Jika suatu negara
menghendaki pembangunan yang lancar dan berkesinambungan, maka ia harus
memulainya dari daerah pedesaan pada umumnya, dan sektor pertanian pada
khususnya. Pertanian tidak hanya sekedar menghasilkan bahan pangan, tetapi juga
memberikan kesempatan kerja dan pendapatan bagi masyarakat (Michael, 2000).
Salah satu tujuan pembangunan pertanian di Indonesia adalah untuk
menciptakan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani, sehingga
pemerintah mempunyai kewajiban untuk selalu mengupayakan ketersediaannya,
melalui berbagai langkah kebijakan. Disamping itu, dalam rangka peningkatan
kesejahteraan petani, diupayakan agar harga jual komoditas ketahanan pangan
berada dalam tingkat yang mampu memberikan keuntungan bagi petani (Uzzam,
2011).
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi dalam bidang
pertanian, terutama untuk produksi padi. Tenaga kerja pada sektor pertanian
seringkali menjadi kendala, seiring dengan menurunnya minat tenaga kerja muda
3
untuk terjun pada sektor pertanian maka seringkali dijumpai kelangkaan tenaga
kerja pada saat pengolahan lahan atau pada saat panen raya. Jumlah tenaga kerja
di bidang pertanian selalu mengalami penurunan. Hali ini disebabkan karena
anak-anak muda cenderung enggan bekerja dibidang pertanian, umumnya mereka
lebih memilih bekerja di kantoran. Apabila akhirnya mereka bekerja pada bidang
pertanian, hal itu karena adanya pengaruh dari orang tua atau sulitnya mencari
pekerjaa (Uzzam, 2011).
Dari latar belakang yang sudah dipaparkan diatas maka penelitian ini akan
ditujukan untuk menguji bagaimana arah dan besarnya pengaruh variabel tenaga
kerja, luas lahan dan pupuk terhadap ketersediaan pangan kabupaten/kota di Jawa
Tengah.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Pengumpulan data ini berupa dokumentasi, yaitu metode pengumpulan
data yang diperoleh dari berbagai media cetak maupun elektronik serta dari
instansi terkait yaitu Badan Pusat Statistik (BPS). Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pengolahan data
statistik deskriptif. Setelah data diperoleh kemudian dianalisis dengan
menggunakan analisis kuantitatif. Adapun model yang digunakan merupakan
replikasi dari sebagian model yang dikembangkan dalam penelitian (Robby
Fahmi Ariefin et al, 2016) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang
Mmempengaruhi Pendapatan Petani Kedelai Di Kecamatan Bangsalsari
Kabupaten Jember” yakni sebgai berikut :
Keterangan :
Yi = Ketersediaan Pangan
β0 = intersep atau konstanta
β1-3 = parameter atau koefisien
X1i = Tenaga Kerja
4
X2i = Luas Lahan
X3i = Pupuk
μi = Faktor gangguan
3. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan dari hasil analisis data yang dilakukan antara tenaga kerja pada
sektor pertanian dengan ketahanan pangan kabupaten/kota di Jawa Tengah dapat
dijelaskan sebagai berikut :
3.1 Uji Asumsi Klasik
3.1.1 Uji Normalitas
Tingkat signifikansi yang digunakan α sebesar 0,10 dengan kriteria
pengujian H0 diterima bila JB < 0,10, Ho ditolak bila JB > 0,10. Dapat
dilihat bahwa besar nilai probabilitas dari hasil pengujian adalah
0,194215 > 0,10 maka Ho diterima. Maka kesimpulan yang dapat di
ambil adalah residual distribusi normal.
3.1.2 Uji Heterokedastisitas
Tingkat signifikansi yang digunakan α sebesar 0,10 dengan kriteria
pengujian H0 diterima bila χ² hitung atau statistik χ² < 0,10 , Ho ditolak
bila χ² hitung atau statistik χ² > 0,10. Nilai probabilitas dari hasil uji
sebesar 0,2022 > 0,10 maka Ho diterima. Maka dapat ditarik kesimpulan
tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam model.
3.1.3 Uji Spesifikasi Model
Tingkat signifikansi yang digunakan α sebesar 0,10 dengan kriteria
pengujian H0 diterima bila F hitung atau statistik F < 0,10 , Ho : ditolak
bila F hitung atau statistik F > 0,10. Nilai probabilitas dari hasil uji
sebesar 0,1419 > 0,10 maka Ho diterima. Maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa model yang dipakai linier.
3.2 Uji Kebaikan Model
3.2.1 Uji Eksistensi Model (Uji F)
Tingkat signifikansi yang digunakan (α) sebesar 0,10 dengan kriteria
pengujian H0 diterima bila F hitung atau statistik F < 0,10 , Ho ditolak
5
bila F hitung atau statistik F > 0,10. Nilai probabilitas statistik F adalah
sebesar 0,000000 < 0,10 maka Ho ditolak maka dapat ditarik kesimpulan
model yang dipakai eksis.
3.2.2 Interpretasi R2
Pada tabel uji interpretasi terlihat nilai R
2 = 0,880124 artinya,
variasi variabel ketersediaan pangan dapat dijelaskan oleh variabel-
variabel independen (tenaga kerja, luas lahan dan pupuk) sebesar 88,01
persen, sisanya 11,99 persen dijelaskan olek faktor lain yang tidak
disertakan dalam model.
3.2.3 Uji Validitas Pengaruh (Uji t)
Probabilitas Tenaga kerja (X1) = 0,2206 > 0,10 maka Ho
diterima, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel tenaga kerja tidak
memiliki pengaruh signifikan. Probabilitas Luas Lahan (X2) = 0,0000 < 0,10
maka Ho ditolak, dengan kesimpulan bahwa variabel luas lahan memiliki
pengaruh signifikan. Probabilitas Pupuk (X3) = 0,0846 < 0,10 maka Ho
ditolak, dengan kesimpulan bahwa variabel Pupuk memiliki pengaruh
signifikan.
3.3 Analisis Pengaruh Variabel Independen
Analisis pengaruh variabel independen digunakan untuk mengetahui
arah dan besaran pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
3.3.1 Pengaruh Luas Lahan Terhadap Ketersediaan Pangan
Koefisien Luas lahan pada kabupaten/kota di jawa tengah adalah
sebesar 6,940528 , bila variabel lainnya dianggap konstan, apabila luas
lahan meningkat 1 ha maka ketersediaan pangan akan naik sebesar
6,940528 ton, dan apabila luas lahan turun 1 ha maka ketersediaan
pangan akan turun sebesar 6,940528 ton.
3.3.2 Pengaruh Pupuk Terhadap Ketersediaan Pangan
Koefisien Pupuk pada kabupaten/kota di jawa tengah adalah
sebesar -324,4911, bila variabel lainnya dianggap konstan, apabila pupuk
naik 1 ton maka ketersediaan pangan akan turun sebesar 324,4911 ton
6
dan apabila pupuk turun sebesar 1 ton maka ketersediaan pangan akan
naik sebesar 324,9411 ton.
4. PENUTUP
Berdasarkan analisis hasil regresi model OLS (Ordinary Least Square)
yang telah dilakukan pada BAB IV maka kesimpulan yang dapat diambil dari
hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : Dari hasil uji asumsi klasik diperoleh
kesimpulan bahwa uji normalitas residual distribsi ui normal, pada uji
heteroskedastisitas tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model, pada
uji spesifikasi model adalah model yang dipakai linier. Dari uji statistik yaitu uji
F, nilai probabilitas statistik F adalah sebesar 0,000000 < 0,10 maka model yang
dipakai eksis, dan nilai pada koefisien R2 = 0,880124 artinya variasi variabel
ketersediaan pangan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen (tenaga
kerja, luas lahan dan pupuk) sebesar 88,01% sisanya 11,99% dijelaskan oleh
faktor lain yang tidak disertakan dalam model. Dari hasil analisis uji t dapat
disimpulkan bahwa variabel tenaga kerja tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap ketersediaan pangan, variabel luas lahan memiliki pengaruh signifikan
terhadap ketersediaan pangan pada tingkat α = 0,10 dengan koefisien sebesar
0,0000 dan variabel pupuk memiliki pengaruh signifikan terhadap ketersediaan
pangan pada tingkat α = 0,10 dengan koefisien sebesar 0,0846.
Pemerintah harus turun tangan untuk mengenalkan dan memberikan
bantuan teknologi tepat guna untuk mengolah hasil olahan pertanian sehingga
para petani dapat bekerja lebih efektif, efisien dan hasilnya pun maksimal serta
tidak membuat tenaga fisik para petani menjadi tumpuan pekerjaan mereka.
Untuk membuat tenaga kerja pada sektor pertanian menjadi lebih
produktif dan efisiensi produksi meningkat sebaiknya pemerintah juga harus
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja pada sektor pertanian. Dan memberikan
pelatihan-pelatihan supaya ekonomi sumber daya manusia kita lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
7
Amaliyah, Husnul. 2011. “Analisis Hubungan Proporsi Pengeluaran dan Konsumsi
Pangan dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Padi Di
Kabupaten Klaten”. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Januari.
BPS Provinsi Jawa Tengah. 2014. Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2014,
Semarang.
Echebiri, R.N., and J.A. Mbanasor. 2003. “Rural Age Distribution and Farm Labour
Ssupply in Food Crop Production Systems in Abia State, Nigeria”.
Tropical and Subtropical Agroecosystems Vol. 2.
Erviyana, Poppy. 2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Tanaman
Pangan Jagung Di Indonesia”. JEJAK Journal of Economics and Policy
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang Vol. 7 No. 2. Juni.
Fitri, Nurul dkk. 2015. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi
Di Provinsi Aceh”. Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah
Kuala Vol. 3 No.1. Februari.
Habib, Akbar. 2013. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi
Jagung”. Jurnal Agribisnis Fakultas Pertanian UMSU Volume 18,
Nomor 1. April.
Junaidi dkk. 2014. “Analisis Produksi, Distribusi Pendapatan Petani dan Dampak
Program Optimalisasi Lahan Terhadap Produksi Padi Sawah Di
Kabupaten Muaro Jambi”. Jurnal Perspektif Pembiayaan dan
Pembangunan Daerah Vol. 2 No. 1. Juli-September.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Kuantitatif : Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan
Ekonomi. Yogyakarta : UPP-AMP YKPN.
Mahdalena L.G., Wenny dkk. 2015. ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Ketersediaan Beras dan Jagung Di Provinsi Sumatera Utara”. Jurnal
social ekonomi vol.4, No. 8.
Okoye, B.C et al. 2015. “Analyses of Labour Productivity Among Small-Holder
Cassava Farmers for Food Security and Empowerment in Central
Madagascar”. International Journal of Agricultural Management and
Development Vol. 6(3). September.
Sitorus, Sartika Frinces Juliana, dan Ramli. 2013. “Analisis Efisiensi Faktor
Produksi Padi Sawah Dalam Rangka Ketahanan Pangan Di Desa
Tumpatan Kec. Beringin Kab. Deli Serdang”. Jurnal Ekonomi dan
Keuangan Vol. 1 No. 10.
8
Taiwo, Adejare Grace, and Arimi Kayode. 2015. “Empirical Analysis of
Determinants of Labour Use by Selected Food Crops Darmers in Oyo
and Ondo State, Nigeria”. Department of Agricultural Extension and
Rural Development Universitas of Ibadan Vol. 5(10).
Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Edisi Ketujuh.
Jakarta: Erlangga.
Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
Jakarta.
Utomo, Yuni Prihadi. 2007. Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Uzzam, Fatihah Ulfah. 2011. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produksi Padi Di Kabupaten Solok”. Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas. Oktober.
Yudaningrum W, Agnes. 2011. “Analisis Hubungan Proporsi Pengeluaran dan
Konsumsi Pangan dengan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Di
Kabupaten Kulon Progo”. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Juli.
Zulmi, Rizal. 2011. “Pengaruh Luas Lahan, Tenaga Kerja, Penggunaan Benih dan
Pupuk Terhadap Produksi Padi Di Jawa Tengah Tahun 1994-2008”.
Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
September.
Zuraini. 2013. “Analisis Produksi dan Produktivitas Padi Sawah Di Kabupaten Aceh
Utara”. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Universitas Malikulsaleh Vol.
4 No. 1. Juli.