Toksikologi Industri

26
TOKSIKOLOGI INDUSTRI

description

toksikologi industri dalam paparan kesehatan lingkungan - sebagai bahan pencemaran udara 2 Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

Transcript of Toksikologi Industri

Page 1: Toksikologi Industri

TOKSIKOLOGI INDUSTRI

Page 2: Toksikologi Industri

Bahan Pencemar Udara

• Gas : tidak memiliki bangun sendiri• Uap : bentuk gas zat padat atau cair• Debu : partikel zat padat• Kabut : titik cairan halus di udara karena

kondensasi uap• Fume : partikel zat padat karena kondensasi gas• Awan : partikel cair kondensasi gas• Asap : partikel karbon ukuran < 0.5μm hasil

pembakaran tak sempurna bahan karbon

Page 3: Toksikologi Industri

Penggolongan bahan pencemar

• Padat : fume, asap, debu

• Cair : awan, kabut

• Gas : uap, gas

• Partikel : debu, awan, kabut, fume

• Non partikel : gas, uap

Page 4: Toksikologi Industri

Efek Medik

• Konsentrasinya di udara

• Sifat fisik

• Sifat kimia : daya larut dalam air

• Port d’entrée

• Faktor tenaga kerja

Page 5: Toksikologi Industri

Efek Medik Partikel

• Perangsang : kapas, sabun, bubuk

• Toksik : Pb, As, Mn

• Penyebab fibrosis : debu asbes

• Penyebab alergi : tepung sari, kapas

• Penimbul demam : fume, ZnO

Page 6: Toksikologi Industri

Efek Medik Non Partikel

• Asfiksants : methan, helium

• Perangsang : ammoniak, HCl, H2S

• Racun organik dan anorganik : nikelcarbonyl

• Berefek anestesi : trichloretilen

• Merusak organ dalam : CCl4, benzen, parathion

Page 7: Toksikologi Industri

Nilai Ambang Batas

• Threshold Limit Value – Time Weighted Average (TWA) : kadar bahan di udara yang dianggap sebagian besar TK sanggup menghadapinya dengan tidak menunjukkan penyakit untuk waktu 8 jam sehari atau 40 jam seminggu

• Threshold Limit Value – Ceiling : nilai tertinggi kadar suatu zat yang tidak boleh dilampaui

• Threshold Limit Value – Short Time Exposure Limit : kadar yang masih diizinkan dalam waktu singkat, 15 menit

Page 8: Toksikologi Industri

Kegunaan NAB

• Kadar standar untuk perbandingan

• Pedoman perencanaan dan design pengendalian perlatan

• Substitusi bahan yang beracun dengan yang kurang

• Membantu menentukan gangguan kesehatan akibat faktor kimia

Page 9: Toksikologi Industri

Aplikasi NAB

• Adekuatnya alat-alat analitik

• Cara pengambilan contoh bahan dari lokasi

• Masih harus dinilai dan dikoreksi berdasar perubahan musim, keadaan cuaca dan kemungkinan efek kumulatif

Page 10: Toksikologi Industri

Pencegahan

• Simpan bahan kimia pada wadah tertutup

• Cuci tangan

• Hindari kontak kulit

• Jika terjadi kontak kulit, gunakan petunjuk sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet)

• Pelajari dengan baik seluruh MSDS, kenali bahaya potensial

Page 11: Toksikologi Industri

Pencegahan

• Mengikuti pelatihan kesehatan, training dan program monitoring

• Pelajari kontrol lingkungan (ventilasi, dll)

• Gunakan APD

• Cegah kontaminasi tempat tinggal

• Tanggung jawab pengusaha dan tenaga kerja

Page 12: Toksikologi Industri

Pestisida

• Insektisida

• Herbisida

• Fungisida

• Rodentisida

Page 13: Toksikologi Industri

Toksisitas

Indikator I II III IV

Oral LD50 <50 50-500 500-5000 >5000

Inhalasi LD50 <0.2 0.2-2 2-20 >20

Dermal LD50 <200 200-2000 2000-20000 >20000

Signal word Danger Warning Caution Caution

Eye effect Corrosive, Corneal opacity non reversible

Corneal opacity reversible - irritation

No Corneal opacity –

Irritation reversible

Irritation -

Skin effect corrosive Severe irritation

Moderate irritation

Mild irritation

Page 14: Toksikologi Industri

Macam pestisida

• Organofosfat : chlorpyrifos, diazinon, dichlorvos, fenthion, malathion, parathion

• Carbamate : carbaryl, dimetilan, landrin, propuxur

Asetilkolinesterase inhibitor

Page 15: Toksikologi Industri

Parasympathetic

Muscarinic Eye,iris muscle, ciliary muscle

Contraction

Sympathetic Contraction

Glands : lacrimal, salivary, resp, GI, urinary, sweat

Secretion

Heart : SA, AV node Slowing, refractory period increase

Sm : bronchial, GI Contraction

Wall, sphincter Contraction, relaxation

Bladder, fundus, sphinter

Contraction, relaxation

Neuromuscular

Nicotinic Skeletal Excitation

Central nervous

Brain Excitation

Depression

Page 16: Toksikologi Industri

Macam pestisida

• Organochlorine : aldrin, chlordane, DDT, dieldrin, mirex, toxaphene

Lipofilic tinggi akumulasi jaringan lemak lepas lambat ke darah CNS, liver, ginjal, myocard

Page 17: Toksikologi Industri

Macam pestisida

Pyrethrum

• Ekstrak bunga chrysanthenum

• Toksisitas rendah pada mamalia

• Menimbulkan alergi pada orang peka

• Absorbsi rendah oleh GIT/kulit

• Hidrolisa di jaringan dan usus

• Diekskresi cepat

Page 18: Toksikologi Industri

Senyawa hidrokarbon

• Halogen hidrokarbon

1. carbon tetrachloride (h alifatik)

2. biphenil polichlor (h aromatik)

• Nitrogen hidrokarbon

1. nitro benzene

2. nitro gliserin

Page 19: Toksikologi Industri

Carbon Tetrachloride

• Tak berwarna, mudah menguap, bau eter, mendidih pada suhu 76,8 C, tak dapat terbakar

• Penggunaan : campuran fumigan/insektisida, pelarut minyak, lemak, resin, vermis

• Efek toksik : depresi SSP, kerusakan hati, ginjal• Indikator biologis : tidak ditemukan bahan kimia

dan metabolit dalam darah dan urin

Page 20: Toksikologi Industri

Bifenil Poliklor

• Cairan jernih, kuning pucat, lengket• Kegunaan : kapasitor, transformator, karet

sintetik, peredam api, cairan hidraulik, lilin pencetak plasticizer

• Efek toksik : anoreksia, mual, nyeri abdomen, edema wajah dan tangan, hepatitis, hepatomegali, hematuria

• Indikator biologis : metabolit berkonjugasi dengan asam glukoronat

Page 21: Toksikologi Industri

Nitro Benzene

• Cairan seperti minyak, tak berwarna, berubah kuning bila kena udara

• Kegunaan : bahan pewarna, peledak, intermediat kimia dan pelarut

• Efek toksik : anoksia akibat pembentukan methemoglobin

• Indikator biologis : p nitrofenol, p aminofenol di urine

Page 22: Toksikologi Industri

Nitro Gliserin

• Cairan seperti minyak, kuning pucat, mudah meledak, bau manis

• Kegunaan : bahan peledak, propelan roket

• Efek toksik : vasodilatasi, nyeri angina, fibrilasi ventrikel

• Indikator biologis : nitro ester darah, nitrat anorganik urin (tidak valid)

Page 23: Toksikologi Industri

Logam berat – lead

• Kegunaan : pelapis kabel, pipa, cat

• Efek toksik : hematopoetik, kontraksi otot polos dan iritasi vagal, gangguan ginjal,

• Indikator biologik : kadar timbal darah, kadar timbal urine ( indikator pemajanan udara ), kadar timbal rambut sistem saraf

Page 24: Toksikologi Industri

Logam berat - arsen

• Kegunaan : peleburan, sublimasi, insektisida, herbisida, pengawet kayu

• Efek toksik : menghambat sistem enzim sulfhidryl, ulkus dan perforasi septum nasi, hiperkeratosis, hiperpigmentasi

• Indikator biologik : arsen urin, arsen anorganik, cacodylic acid, monomethylarsonic acid

Page 25: Toksikologi Industri

Logam berat - merkuri

• Kegunaan : peralatan ukur, pembuatan amalgam, desinfektan, fungisida

• Efek toksik : ginjal, diskolorisasi coklat mata, neurologis

• Indikator biologis : kadar dalam urin

Page 26: Toksikologi Industri

Metal Fume Fever

• Kuprum, seng, magnesium, aluminium, cadmium, krom, besi, timah putih, selenium, perak, vanadium dan antimon

• Demam akut, mialgia, gej resp ringan, keringat, mual, muntah, kolik abdomen

• Pengelas, pekerja kapal, pemotongan logam, pembakaran logam, pelebur logam