pengukuran [Autosaved]
-
Upload
nur-azizah -
Category
Documents
-
view
29 -
download
9
description
Transcript of pengukuran [Autosaved]
Kelompok 10
1. Harini Septyaning Asri 110534406874
2. Nihayatul Fitriyah 110534406851
3. Septian Indriani 110534406882
4. Siti Hamimah 110534406875
Kesalahan-Kesalahan-kesalahan kesalahan
dan dan cara-cara cara-cara
kompensasinyakompensasinya
Penyesuaian Fasa Agar kepada kepingan
bisa diberikan suatu moment yang berbanding lurus terhadap daya beban, maka diperlukan untuk membuat φ2 supaya tertinggal fasanya terhadap V dengan sudut sebesar 90o .
Penyesuaian pada beban-beban berat
Beban-beban berat, fluksi-fluksi arus yang akan memotong kepingan dan dengan demikian pula momen gerak yang akan dihasilkannya akan bertambah secara perbandingan lebih besar dari kuat arus, sehingga suatu kompensasi untuk kesalahan negatip pada beban-beban berat akan terjadi.
Penyesuaian beban-beban ringan
Suatu effek terjadi seakan-akan bahwa kutub-kutub magnit dari inti kumparan
tegangan, telah bergeser pada arah perputaran dan menghasilkan suatu momen di dalam arah perputaran
kepingan. Dengan mengatur posisi dari pada cincin pendek ini maka terdapat
kemungkinan untuk meniadakan pengaruh dari momen-momen
gesekan.
Mengelakan putaran pada beban kosong
Bila lubang tersebut sampai di bawah inti dari kumparan tegangan, maka jalan dari pada arus-arus putar yang terjadi di dalam kepingan akan mengalami gangguan. Hal ini menyebabkan bahwa momen pada beban ringan dikurangi dan menyebabkan kepingan akan berhenti pada posisi tersebut.
REGISTER
Satu alat yang mengintegrasi dan memperlihatkan jumlah perputaran dari kepingan disebut REGISTER yang dibuat sebagai penunjuk
PENGUJIAN dan KALIBERASI Pengujian dan keliberasi
menggunakan 2 metoda :• Metoda Stopwatch• Metoda Rotasi Standar
Metoda stopwatch Dimana suatu jumlah enersi
yang tertentu, diberikan kepada alat ukur yang sedang mengalami pengecekan dan waktu yang diperlukan oleh kepingan untuk berputar sampai dengan suatu jumlh perputaran tertentu, diukur.
Metoda rotasi standar Dimana alat ukur yang
mengalami pengecekan dibandingkan dengn suatu alat ukur enersi yang dibuat khusus dengan ketelitian-ketelitian tertentu sebagai standar untuk alat ukur enersi, atau pula disebut standar perputaran.
Dalam cara pengetestan dengan alat ukur induk,
cara ini berkisar pada cara praktis untuk pengtestan sejumlah alat ukur yang sama type atau lainnya.
ALAT UKUR INTEGRASI UNTUK ARAH SEARAH
Alat-alat ukur integrasi arus searah pada umumnya dipergunakan untuk mengintegrasi arus-arus searah, atau mengukur enersi arus searah, di dalam penggunaan-penggunaan khusus seperti di pabrik-pabrik elektrik kimia, dan sebagainya yang memakai daya listrik arus searah
Alat Ukur intergrasi Amper dari type
generator Arus yang akan diukur dialirkan melalui
shunt S, dan perbedaan tegangan antara shunt tersebut dan gaya motor
listrik dari suatu generator G dibesrkan, untuk menggerakan suatu
motor M. Bila dalam hal ini G telah diputar oleh M, dan penguat
mempunyai suatu factor penguat yang cukup besar maka input
terhadap sebagai nol.
Alat pengukur listrik arus searah dari type motor
mercuri Bila suatu momen peredam
yang dikenakan pada sumbuh putar seperti yang terjadi pada alat-alat ukur enersi arus bolak balik, maka kepingan tembaga akan berputar dengan suatu kecepatan yang berbanding lurus dengan daya.
Transformator Untuk Alat-alat Pengukuran
Transformator alat pengukur adalah identik dengan transformator daya tetapi dalam transformator alat-alat pengukuran yang dipentingkan bukanlah kerugian-kerugian daya, akan tetapi kesalahan-kesalahannya.
Transformator untuk alat-alat pengukuran dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
Transformator untuk arus dikenal sebagai transformator arus (TA)
Transformator untuk tegangan dikenal sebagai transformator potensial (TP)
Prinsip-prinsip Kerjalilitan primer N1 dan lilitan sekunder
sebanyak N2 , yang dihubungkan dengan beban Z pada lilitan-lilitan sekundernya.
:
suatu transformator yang ideal akan memenuhi persamaan-persamaanV1 = - nV
atauI1 = - 1 I2 n
Akan tetapi dalam prakteknya, sebagaian dari arus I1 dipakai untuk membangkitkan fluksi magnitis didalam kumparan besi. Nyatakan bagian ini sebagai I0 maka
n I1 = I2+I0
1 2V nV
n
Arus I0 disebut arus magnitisasi, dan Y0 disebut aknitansi. Rasio V1n = Kn
V2n
Dimana dan adalah harga-harga nominal dari tegangan-tegangan primer dan sekunder dari transformator, dan rasio.
I1n = Kn
I2n
Bila rasio transformator yang sebenarnya dinyatakan dengan K maka untuk transformator potensial K=V1
V2
Dan dengan demikian, maka kesalahan transformasi atau juga disebut kesalahan ratio dapat dinyatakan sebagai
e = Kn – K = KnV2 – V1
K V1
atau e = KnV2 – V1 x 100%
V1
Demikian pula dalam keadaan yang sama maka kesalahan ratio untuk transformator arus dapat dinyatakan sebagai
e = KnI2 – I1 x 100%I1
Contoh : Bila beban dari suatu transformator adalah
100 VA, dan tegangan nominal dari transformator adalah 110 V, maka Zb = 1102/100 = 121Ω .Demikian pula beban dari suatu transformator arus adalah 20 VA dan arus nominal sekunder adalah 5A, maka Zb = 20/52 = 0,8 . Sebagai catatan, maka komponen reaktif dari beban biasanya dinyatakan dengn factor kerjanya, sebagai contoh misalnya beban 20 VA, fakto kerja 0,8Ω.
Transformator-transformator Arus
Transformator arus dipergunakan dengan dihubungkannya dalam seri kumparan primernya dengan beban, kumparan sekundernya dihubungkan dengan sirkit arus dari alat pengukur watt.
Dalam transformator arus, kesalahan terjadi terutama disebabkan oleh adanya magnitasi, yang didapat dari sebagian arus primer.
Transformator potensial Transformator potensial dipergunakan
dengan menghubungkan kumparan-kumparan primernyasecara parallel dengan beban, dan kumparan sekundernya dihubungkan dengan sirkit tegangan dari pengukur volt atau pengukur watt.
Pembagi potensial kapasitor
Adanya resonansi maka ratio dari V1 ke V2 hanya tergantung pada C1 dan C2 dan tidak dipengaruhi oleh beban. Alat pembagi tegangan tersebut disebut sebagai pembagi tegangan kapasitip.
Dengan demikianV2 = C1 + C2 x 1-ω L(C1+C2) V1 C1 jφC1 + Zb
Bila konstanta-konstanta di atas dipilih sehingga memenuhi hubungan
ω2L(C1+C2) = 1 Maka persamaan berikut ini
didapatkan V1 = C1+C2
V2 C1
V1/V2 tidak tergantung dari beban, yaitu Zb. Akan tetapi karena persamaan (1-62) tergantung dari frekwensi maka V1/V2 akan mempunyai karakteristik frekwensi.
Sirkit Pengukur DayaDalam keadaan pengukuran dalam jaringan-
jaringan satu fasa, maka pembacaan pengukur watt W dapat dinyatakan dengan hubungan sebagai berikut.
W = VI cos ф KcKp
Atau VI cos Φ = KcKp
Ket : KC dari TA rasio transformasi arus
KP rasio transformasi dari TP
I arus beban V tegangan bebancos Φ faktor kerja dari beban
Hubungan-hubungan tiga phasa
Untuk pengukuran tegangan-tegangan antara pengantar-pengantar tiga fasa dalam sistim tuga pengantar, dua TP yang identik dapat dihubungkan, sedangkan untuk cara yang lazim, untuk menghubungkan transformator arus untuk pengukuran arus pada jaringan-jaringan tiga fasa.
Pengukuran arus pada jaringan
Alat ukur ampere jaringan dibuat dengan kumparan besi dalam bentuk seperti garpu yang mempunyai banyak lilitan, dan membentuk kumparan sekunder, dan satu pengantar sebagai kumparan primer dari satu lilitan, yang terdiri dari satu pengantar dimana mengalir arus yang akan diukur.