Pengujian penyerapan air bata beton CKS dari 5 macam...
Transcript of Pengujian penyerapan air bata beton CKS dari 5 macam...
Pengujian penyerapan air bata beton CKS dari 5 macam komposisi campuran
yang dicoba dapat dihitung berdasarkan Persamaan 2.2. dan diperoleh hasil seperti
pada Tabel 5.6 berikut :
Tabel 5.6. Penyerapan Air Bata Beton Ringan CKS
KomposisiCampuran
No.Benda
Uji
Berat Benda Uji NilaiRerata
(%)A (gr)(SSD)
B (gr)(Kering)
Absorbsi(%)
1Pc : 7.0Ps : 0%CKS
1 15241 14712 3.473.362 15365 14775 3.84
3 15112 14695 2.76
1Pc : 0.21Ps : 3%CKS
1 15245 14611 4.164.672 15760 14674 6.89
3 15321 14869 2.95
1Pc : 0.42Ps : 6%CKS
1 15928 14568 8.548.402 15816 14661 7.30
3 16004 14504 9.37
1Pc : 0.63Ps : 9%CKS
1 16230 14534 10.4512.792 15686 13558 13.57
3 16638 14251 14.35
1Pc : 0.84Ps : 12%CKS
1 15428 13049 15.4214.972 15554 13281 14.61
3 15749 13406 14.88Sumber : Hasil Penelitian
0.002.004.006.008.00
10.0012.0014.0016.00
PenyerapanAir (%)
0% 3% 6% 9% 12%
Persentase CKS (%)
Penyerapan Air Bata Beton Ringan CKS
Penyerapan
Gambar 5.2. Diagram Batang Penyerapan Air Bata Beton
Pengujian Berat Jenis
Pengujian berat jenis (BJ) bata beton CKS dari 5 macam komposisi campuran
seperti pada Tabel 5.7 berikut :
Tabel 5.7. Berat Jenis Bata Beton Ringan CKS
KomposisiCampuran
No.Benda
Uji
BeratBenda
Uji (kg)
Volume(m3)
Berat Jenis(kg/m3) Rerata
1Pc : 7.0Ps :0% CKS
1 15.241 0.08 190.5125190.491672 15.365 0.08 192.0625
3 15.112 0.08 188.9
1Pc : 0.21Ps :3% CKS
1 15.245 0.08 190.5625193.0252 15.76 0.08 197
3 15.321 0.08 191.5125
1Pc : 0.42Ps :6% CKS
1 15.928 0.08 199.1198.952 15.816 0.08 197.7
3 16.004 0.08 200.05
1Pc : 0.63Ps :9% CKS
1 16.23 0.08 202.875202.308332 15.686 0.08 196.075
3 16.638 0.08 207.975
1Pc : 0.84Ps :12% CKS
1 15.428 0.08 192.85194.71252 15.554 0.08 194.425
3 15.749 0.08 196.8625Sumber : Hasil Penelitian
5.3. Pembahasan Hasil Penelitian
Mutu Bahan Bata BetonBerdasarkan Tabel 5.1. dan Tabel 5.2. hasil pengujian untuk agregat halus
(pasir) dan Cangkang Kelapa Sawit (CKS) syarat mutu bahan untuk digunakan dalam
pembuatan bata beton sesuai dengan syarat mutu yang distandarisasikan oleh SK. SNI
S-04-1989-F.
Pengujian Visual Bata Beton
Berdasarkan Tabel 5.4. hasil pengujian, dari kelima komposisi campuran bata
beton CKS yang dicoba telah memenuhi syarat tampak luar menurut ketentuan dalam
SNI 03-0349-1989, yaitu menghasilkan bata beton yang mempunyai permukaan
bidang rata, tidak retak, halus dan tidak berongga. Tetapi pada campuran dengan
persentase CKS 12 % permukaan bidang bata beton agak kasar, disebabkan karena
persentase penambahan cangkang kelapa sawit (CKS) yang semakin besar dengan
mengurangi jumlah pasir sehingga permukaan bidang bata beton menjadi agak kasar.
Pengujian Kuat Tekan Bata Beton
Berdasarkan Tabel 4.5. dan Gambar 4.1. kuat tekan bata beton ringan CKS
persentase CKS 3%, dan 6% mengalami peningkatan dari bata beton normal sebesar
9,49% dan 18,64%. Peningkatan ini disebabkan pada bata beton ringan diberi
tambahan CKS yang mana mutu CKS hampir sama dengan mutu agregat kasar untuk
campuran beton. Persentase CKS 9% kuat tekannya sama dengan kuat tekan bata
beton normal dan untuk persentase CKS 12 % kuat tekannya menglami penurunan
sebesar 34,58%. Penurunan ini disebabkan banyaknya kandungan CKS dalam bata
beton sehingga berkurangnya reaksi anatara air dan semennya untuk membentuk
suatu ikatan yang kuat.
Kadar persentase CKS optimum yang untuk bata beton ringan CKS ada pada
persentase 9%, karena pada persentase 9% menghasilkan kuat tekan sebesar 29,76
kg/cm2 atau mengalami peningkatan kuat tekan sebesar 18,64% dari kuat tekan bata
beton normal (bata betonnon CKS), yaitu 25,09 kg/cm2.
Berdasarkan SNI 03-0349-1989 bata beton normal/non CKS dan bata beton dengan
persentase CKS 9% dan kuat tekannya sebaesar 25,09 kg/cm2 termasuk tingkat mutu
bata beton pejal IV. Bata beton persentase CKS 3% dan CKS 6% yang kuat tekannya
sebesar 27,47 kg/cm2 dan 29,76 kg/cm2 melampaui kuat tekan tingkat mutu bata
beton pejal IV. Untuk standar PUBI 1989 bata beton normal/non CKS dan bata beton
dengan persentase CKS 9% dan kuat tekannya sebaesar 25,09 kg/cm2 termasuk
tingkat mutu bata beton pejal A1. Bata beton persentase CKS 3% dan CKS 6% yang
kuat tekannya sebesar 27,47 kg/cm2 dan 29,76 kg/cm2 melampaui kuat tekan tingkat
mutu bata beton pejal A1.
Pengujian Penyerapan Air Bata Beton
Berdasarkan Tabel 4.6. dan Gambar 4.3. penyerapan air pada bata beton CKS
mengalami peningkatan sebanding dengan peningkatan persentase CKS, tetapi nilai
penyerapan air bata beton CKS masih lebih kecil dari persyaratan nilai penyerapan air
maksimum berdasarkan SNI. 03-0349-1989 dan PUBI 1989 yaitu sebesar 25 % untuk
bata beton tingkat mutu I dan B2. Penyerapan air pada bata beton CKS memenuhi
syarat dan dapat digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Balitbang DPU. (1982). Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI 1982).
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman, Badan Penelitian
dan Pengembangan Pekerjaan Umum. DPU.
Departemen Perindustrian RI. (1980). Mutu dan Cara Uji, Bata Beton Pejal. SII No.
0248-80. Jakarta : Departemen Perindustrian RI.
Dewan Standardisasi Nasional. (1989). Bata Beton Untuk Pasangan Dinding. SNI 03-
0349-1989. Jakarta : Dewan Standarisasi Nasional.
Danag Prakoso, 2013, Batu Cetak Beton (BATAKO), http://sukatekniksipil.blogs,
diakses 15 Oktober 2013.
Krishna Raju, N. (1983). Design Of Concrete Mixes. CBS Publisher & Distributor
Kardiyono Tjokrodimulyo. (2007). Teknologi Beton. Yogyakarta : Biro Penerbit
KMTS FT UGM.
Mulyono, Tri. (2004). Teknologi Beton. Yogyakarta : Andi.
Samekto, Wuryati dan Rahmadiyanto. Candra. (2001). Teknologi Beton. Yogyakarta :
Kanisius.
Subiyanto, B.; Subyakto Y. Rosalita. 2005. Pemanfaatan Limbah Cangkang Sawit
untuk produk Bahan Bangunan. Laporan Teknis Program Kompetitif UPT
BPP Biomaterial – LIPI. Tidak diterbitkan.
Eki.riana blogs
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran A.1Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK
BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : Gunung Sugih
Hasil Pemeriksaan Analisis Saringan Agregat Halus (Pasir)
DiameterSaringan
( mm )
Tertahan
Saringan
Tertahan
Kumulatif
Berat
Lolos Spesifikasi
ASTM( gram ) ( % ) ( gram ) ( % ) ( % )
4,75 0 0 0 0 100 100
2,36 100 10 100 10 97 90-100
1,18 225 22,5 325 32,5 67,5 60-95
0,6 250 25 575 57,5 42,5 30-70
0,3 225 22,5 800 80 20 15-34
0,15 140 14 940 94 6 5-20
Pan 60 6 1000 100 0 0-10
Jumlah 1000 100 274
Modulus kehalusan butir (FM)
100
% ertahanKomulatifT2,74
Dari tabel dan grafik di atas, agregat halus yang dipakai dalam penelitian ini telahmemenuhi standar gradasi agregat halus sesuai dengan standar ASTM yaituberkisar antara 2,3 - 3,1.
Lampiran A.2Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK
BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : Gunung Sugih
Hasil Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus (Pasir)
Agregat halus benda uji A
Berat benda uji sebelum dioven (Ws) = 1000 gr
Berat benda uji setelah dioven (Wd) = 992gr
Agregat halus benda uji B
Berat benda uji sebelum dioven = 1000 gr
Berat benda uji setelah dioven = 991 gr
Kadar Air Agregat (ω) %100
s
ds
W
WW
Benda uji A Kadar Air Agregat %8.0%1001000
9921000
Benda uji B Kadar Air Agregat = %9,0%1001000
9911000
Kadar Air Agregat = %85,02
9,08,0
Kadar air yang didapat dari hasil pengujian material sesuai dengan standar ASTM
yaitu antara 0% - 1%
Lampiran A.3Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK
BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : Gunung Sugih
Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat HalusBerat contoh kondisi SSD (B) = 500 gr.
Berat contoh + piknometer + air (C) = 996 gr
Berat piknometer + air (D) = 680 gr
Berat contoh setelah dioven (E) = 492 gr
1. Berat jenis semu =CDE
E
=
996680492
492
= 795,2
176
492
2. Berat jenis kering =CDB
E
=
996680500
492
= 6739,2
184
492
3. Berat jenis kondisi SSD =CDB
B
=
996680500
500
= 7173,2
184
500
4. Prosentase Absorbsi = %100B
EB%6,1%100
500
492500
Berat jenis agregat halus telah sesuai denga standar ASTM yaitu berkisar antara 2,0 –
2,9.
Lampiran A.4Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK
BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : Gunung Sugih
Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir
Berat sampel A sebelum dicuci (W1) : 500 gram
Berat sampel B sebelum dicuci (W1) : 500 gram
Berat sampel A setelah dicuci dan dioven (W2) : 482 gram
Berat sampel B setelah dicuci dan dioven (W2) : 484 gram
1. Persentase Kadar Lumpur A =
x 100% = x 100% = 3,6%
2. Peresentase Kadar Lumpur B =
x 100% = x 100% = 3,2%
3. Persentase rata – rata = = 3,4%
Kadar lumpur agregat halus/pasir standar yaitu kurang dari 5%, dengan demikian
hasil pemeriksaan kadar lumpur pada agregat halus tersebut telah sesuai standar.
Lampiran A.5Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK
BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas Bandar LampungAsal Sample : Gunung Sugih
Hasil Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus Pasir
Pemeriksaan Berat Sampel
Sampel I Sampel II
Gembur
Volume bejana [V] (m3) 0,002 0,002
Berat Bejana [Wb] (Kg) 2685,8 2685,8
Berat bejana + sampel [Wt](Kg) 6983,4 6890
Berat sampel [Ws = Wt – Wb](Kg) 4297,6 4294,2
Berat Volume = Ws/V (Kg/m3) 2148,8 2147,1
Hasil rata-rata 2147,95
Padat
Volume bejana [V] (m3) 0,002 0,002
Berat Bejana [Wb] (Kg) 2685,8 2685,8
Berat bejana + sampel [Wt] (Kg) 7251,0 7290,5
Berat sampel [Ws = Wt – Wb](Kg) 4565,2 4604,7
Berat Volume = Ws/V (Kg/m3) 2282,6 2302,35
Hasil rata-rata 2292,47
Lampiran B.1Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK
BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : PTPN IV (Rejosari, Natar Lampung Selatan)
Hasil Pemeriksaan Analisis Saringan Cangkang Kelapa Sawit (CKS)
DiameterSaringan
( mm )
Tertahan
Saringan
Tertahan
Kumulatif
Berat
Lolos Spesifikasi
ASTM( gram ) ( % ) ( gram ) ( % ) ( % )
38 0 0 0 0 100 100
19 0,090 0,018 0,090 0,018 99,996 100
12,5 2,000 0,4 2,090 0,418 99,600 95-100
9,5 44,818 8,963 46,908 9,381 90,619 45-55
4,75 276,636 55,327 323,544 64,708 35,291 30-35
2,36 159,090 31,818 482,634 96,526 3,473 23-28
1,18 12,458 2,492 495,092 99,018 0,982 16-21
0,6 1,272 0,254 496,364 99,272 0,727 9-14
0,3 0,465 0,093 496,829 99,365 0,634 2-3
0,15 1,212 0,242 498,041 99,607 0.392 0
Pan 1,957 0,391 0 0 0 0
Jumlah 500 gr 100 587,677 -
Modulus kehalusan butir (FM)
100
% ertahanKomulatifT5,88
Dari tabel di atas, Cangkang Kelapa Sawit yang dipakai dalam penelitian ini telahmemenuhi standar gradasi agregat halus sesuai dengan standar ASTM yaituberkisar antara 2,3 - 3,1.
Lampiran B.2Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK
BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : PTPN IV (Rejosari, Natar Lampung Selatan)
Hasil Pemeriksaan Kadar Air Cangkang Kelapa Sawit (CKS)
Agregat kasar benda uji A
Berat benda uji sebelum dioven (Ws) = 500 gr
Berat benda uji setelah dioven (Wd) = 472,31gr
Agregat kasar benda uji B
Berat benda uji sebelum dioven = 500 gr
Berat benda uji setelah dioven = 480,15 gr
Kadar Air Agregat (ω) %100
s
ds
W
WW
Benda uji A Kadar Air Agregat %538,5%100500
31,472500
Benda uji B Kadar Air Agregat = %97,3%100500
15,480500
Kadar Air Agregat = %754,42
97,3538,5
Keterangan : Pengujian Cangkang Kelapa Sawit dilakukan sebagaimana melakukanpengujian pada agregat kasar menurut metode ASTM, kadar air yang disyaratkanASTM berkisar antara 0-3%, CKS tidak memenuhi standar disebabkan CKSmerupakan cangkang organik yang tidak sepenuhmya memiliki ciri seperti agregatkasar/batu split.
Lampiran B.3Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK
BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : PTPN IV (Rejosari, Natar Lampung Selatan)
Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan AirCangkang Kelapa Sawit (CKS)
Berat CKS kondisi SSD (A) : 500 gram
Berat CKS kondisi jenuh (B) : 506,1 gram
Berat cangkang setelah dioven (C) : 494 gram
1. Berat Jenis Semu = = 2,54
2. Berat Jenis Kering = = 2,55
3. Berat jenis SSD = = 2.58
4. Persentase Absorpsi = x 100% = x 100% = 1.2%
Keterangan : Pengujian Cangkang Kelapa Sawit dilakukan sebagaimana melakukan
pengujian pada agregat kasar menurut metode ASTM, berat jenis yang disyaratkan
ASTM berkisar antara 2.6 – 2.7, penelitian menunjukan berat jenis 2.58 namun
pengujian berat jenis CKS menurut metode ACI harus menggunakan jet process, hasil
yang didapat 1.16 pada penelitian tersebut.
Disebabkan alat pengujian tidak ada, maka pengujian dilakukan dengan metode
ASTM.
Lampiran B.4Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK
BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : PTPN IV (Rejosari, Natar Lampung Selatan)
Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Cangkang Kelapa Sawit (CKS)
Berat sampel A sebelum dicuci (W1) : 500 gram
Berat sampel B sebelum dicuci (W1) : 500 gram
Berat sampel A setelah dicuci dan dioven (W2) : 484 gram
Berat sampel B setelah dicuci dan dioven (W2) : 484 gram
1. Persentase Kadar Lumpur A = x 100% = = 3,2%
2. Persentase Kadar Lumpur B = x 100% = = 3,2%
3. Presentase rata-rata = = = 3,2%
Kadar lumpur agregat kasar standar ASTM yaitu kurang dari 5%, dengan demikian
hasil pemeriksaan kadar lumpur pada cangkang kelapa sawit tersebut telah sesuai
standar.
Lampiran B.5Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK
BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : PTPN IV (Rejosari, Natar Lampung Selatan)
Hasil Pemeriksaan Berat Volume Cangkang Kelapa Sawit (CKS)
Pemeriksaan Berat Sampel
Sampel I Sampel II
Gembur
Volume bejana [V] (m3) 0,002 0,002
Berat Bejana [Wb] (Kg) 2685,8 2685,8
Berat bejana + sampel [Wt](Kg) 4229,5 4231,5
Berat sampel [Ws = Wt – Wb](Kg) 1543,7 1545,7
Berat Volume = Ws/V (Kg/m3) 771,85 772,85
Hasil rata-rata 772,35
Padat
Volume bejana [V] (m3) 0,002 0,002
Berat Bejana [Wb] (Kg) 2685,8 2685,8
Berat bejana + sampel [Wt] (Kg) 4263.5 4265,6
Berat sampel [Ws = Wt – Wb](Kg) 1577.7 1579,8
Berat Volume = Ws/V (Kg/m3) 788,85 789,9
Hasil rata-rata 789,375
Biodata Peneliti
I. Identitas Diri
1.1 Nama lengkap : Devi Oktarina, S.T., M.T1.2. Jabatan Fungsional : Assisnten Ahli III B1.3. NIDN : 02081081031.4. Tempat dan Tanggallahir
: Lahat, 08 Oktober 1981
1.5. Alamat rumah Perumnas Bukit Kemiling Permai Blok T No.82 LK III Rt/022 Kemiling Permai BandarLampung
1.6. No Telpon : -1.7. Nomor Hp : 0812790967811.8. Alamat Kantor : Fakultas Teknik UNIV. MALAHAYATI
Jl. Pramuka No.27 Kemiling BandarLampung
1.9. Telepon/Faks/E-mail : 0721-271114/0721-2711119/1.10. Alamat Email : [email protected]. Mata Kuliah Yang Ditempuh dan Jumlah sks
a. Mata Kuliah I : Analisa Numerik 2 sksb. Mata Kuliah II : Struktur Kayu 2 sksc. Mata Kuliah III : Mekanika Rekayasa IV 3 sksd. Mata Kuliah IV : Ilmu Ukur Tanah 2 sks
H. Rencana Biaya Penelitian
Biaya Bahan Habis Pakai
No Nama bahan Jumlah Harga satuan HargaA Peralatan
Paralon LS 100,000 100,000Cangkul, plastik, skop, ayakandll LS 1,500,000 1,500,000
BTransportasi pengambilansampleSewa mobil (hari) 3 250,000 750,000Bensin 60 4,500 270,000Transport Seminar Nasional 1 2,000,000 2,000,000
C Bahan habis pakai
Semen 1 70,000 70,000Peralatan tulis kantor ls 750,000 750,000
D LaporanPelaporan 3 Exp 500,000 1,500,000
E Lain-lainPengirima artikel ke jurnal 1 500,000 500,000Seminar Nasional 1 500,000 500,000Kepustakaan ls 2,000,000 2,000,000Seminar di Peergroup, 2 Kali 2 500,000 1,000,000
Total 10,940,000
Biaya Personil
Tim peneliti Jumlah Bulan Jam/mingguTarif
jam/minggu Total
Ketua 1 12 14 12,000 2,016,000Teknisi LabMektan 2 3 10 10,000 1,600,000
Jumlah 3,616,000