Pengujian penyerapan air bata beton CKS dari 5 macam...

25
Pengujian penyerapan air bata beton CKS dari 5 macam komposisi campuran yang dicoba dapat dihitung berdasarkan Persamaan 2.2. dan diperoleh hasil seperti pada Tabel 5.6 berikut : Tabel 5.6. Penyerapan Air Bata Beton Ringan CKS Komposisi Campuran No. Benda Uji Berat Benda Uji Nilai Rerata (%) A (gr) (SSD) B (gr) (Kering) Absorbsi (%) 1Pc : 7.0Ps : 0% CKS 1 15241 14712 3.47 3.36 2 15365 14775 3.84 3 15112 14695 2.76 1Pc : 0.21Ps : 3% CKS 1 15245 14611 4.16 4.67 2 15760 14674 6.89 3 15321 14869 2.95 1Pc : 0.42Ps : 6% CKS 1 15928 14568 8.54 8.40 2 15816 14661 7.30 3 16004 14504 9.37 1Pc : 0.63Ps : 9% CKS 1 16230 14534 10.45 12.79 2 15686 13558 13.57 3 16638 14251 14.35 1Pc : 0.84Ps : 12% CKS 1 15428 13049 15.42 14.97 2 15554 13281 14.61 3 15749 13406 14.88 Sumber : Hasil Penelitian 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 Penyerapan Air (%) 0% 3% 6% 9% 12% Persentase CKS (%) Penyerapan Air Bata Beton Ringan CKS Penyerapan Gambar 5.2. Diagram Batang Penyerapan Air Bata Beton Pengujian Berat Jenis

Transcript of Pengujian penyerapan air bata beton CKS dari 5 macam...

Pengujian penyerapan air bata beton CKS dari 5 macam komposisi campuran

yang dicoba dapat dihitung berdasarkan Persamaan 2.2. dan diperoleh hasil seperti

pada Tabel 5.6 berikut :

Tabel 5.6. Penyerapan Air Bata Beton Ringan CKS

KomposisiCampuran

No.Benda

Uji

Berat Benda Uji NilaiRerata

(%)A (gr)(SSD)

B (gr)(Kering)

Absorbsi(%)

1Pc : 7.0Ps : 0%CKS

1 15241 14712 3.473.362 15365 14775 3.84

3 15112 14695 2.76

1Pc : 0.21Ps : 3%CKS

1 15245 14611 4.164.672 15760 14674 6.89

3 15321 14869 2.95

1Pc : 0.42Ps : 6%CKS

1 15928 14568 8.548.402 15816 14661 7.30

3 16004 14504 9.37

1Pc : 0.63Ps : 9%CKS

1 16230 14534 10.4512.792 15686 13558 13.57

3 16638 14251 14.35

1Pc : 0.84Ps : 12%CKS

1 15428 13049 15.4214.972 15554 13281 14.61

3 15749 13406 14.88Sumber : Hasil Penelitian

0.002.004.006.008.00

10.0012.0014.0016.00

PenyerapanAir (%)

0% 3% 6% 9% 12%

Persentase CKS (%)

Penyerapan Air Bata Beton Ringan CKS

Penyerapan

Gambar 5.2. Diagram Batang Penyerapan Air Bata Beton

Pengujian Berat Jenis

Pengujian berat jenis (BJ) bata beton CKS dari 5 macam komposisi campuran

seperti pada Tabel 5.7 berikut :

Tabel 5.7. Berat Jenis Bata Beton Ringan CKS

KomposisiCampuran

No.Benda

Uji

BeratBenda

Uji (kg)

Volume(m3)

Berat Jenis(kg/m3) Rerata

1Pc : 7.0Ps :0% CKS

1 15.241 0.08 190.5125190.491672 15.365 0.08 192.0625

3 15.112 0.08 188.9

1Pc : 0.21Ps :3% CKS

1 15.245 0.08 190.5625193.0252 15.76 0.08 197

3 15.321 0.08 191.5125

1Pc : 0.42Ps :6% CKS

1 15.928 0.08 199.1198.952 15.816 0.08 197.7

3 16.004 0.08 200.05

1Pc : 0.63Ps :9% CKS

1 16.23 0.08 202.875202.308332 15.686 0.08 196.075

3 16.638 0.08 207.975

1Pc : 0.84Ps :12% CKS

1 15.428 0.08 192.85194.71252 15.554 0.08 194.425

3 15.749 0.08 196.8625Sumber : Hasil Penelitian

5.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Mutu Bahan Bata BetonBerdasarkan Tabel 5.1. dan Tabel 5.2. hasil pengujian untuk agregat halus

(pasir) dan Cangkang Kelapa Sawit (CKS) syarat mutu bahan untuk digunakan dalam

pembuatan bata beton sesuai dengan syarat mutu yang distandarisasikan oleh SK. SNI

S-04-1989-F.

Pengujian Visual Bata Beton

Berdasarkan Tabel 5.4. hasil pengujian, dari kelima komposisi campuran bata

beton CKS yang dicoba telah memenuhi syarat tampak luar menurut ketentuan dalam

SNI 03-0349-1989, yaitu menghasilkan bata beton yang mempunyai permukaan

bidang rata, tidak retak, halus dan tidak berongga. Tetapi pada campuran dengan

persentase CKS 12 % permukaan bidang bata beton agak kasar, disebabkan karena

persentase penambahan cangkang kelapa sawit (CKS) yang semakin besar dengan

mengurangi jumlah pasir sehingga permukaan bidang bata beton menjadi agak kasar.

Pengujian Kuat Tekan Bata Beton

Berdasarkan Tabel 4.5. dan Gambar 4.1. kuat tekan bata beton ringan CKS

persentase CKS 3%, dan 6% mengalami peningkatan dari bata beton normal sebesar

9,49% dan 18,64%. Peningkatan ini disebabkan pada bata beton ringan diberi

tambahan CKS yang mana mutu CKS hampir sama dengan mutu agregat kasar untuk

campuran beton. Persentase CKS 9% kuat tekannya sama dengan kuat tekan bata

beton normal dan untuk persentase CKS 12 % kuat tekannya menglami penurunan

sebesar 34,58%. Penurunan ini disebabkan banyaknya kandungan CKS dalam bata

beton sehingga berkurangnya reaksi anatara air dan semennya untuk membentuk

suatu ikatan yang kuat.

Kadar persentase CKS optimum yang untuk bata beton ringan CKS ada pada

persentase 9%, karena pada persentase 9% menghasilkan kuat tekan sebesar 29,76

kg/cm2 atau mengalami peningkatan kuat tekan sebesar 18,64% dari kuat tekan bata

beton normal (bata betonnon CKS), yaitu 25,09 kg/cm2.

Berdasarkan SNI 03-0349-1989 bata beton normal/non CKS dan bata beton dengan

persentase CKS 9% dan kuat tekannya sebaesar 25,09 kg/cm2 termasuk tingkat mutu

bata beton pejal IV. Bata beton persentase CKS 3% dan CKS 6% yang kuat tekannya

sebesar 27,47 kg/cm2 dan 29,76 kg/cm2 melampaui kuat tekan tingkat mutu bata

beton pejal IV. Untuk standar PUBI 1989 bata beton normal/non CKS dan bata beton

dengan persentase CKS 9% dan kuat tekannya sebaesar 25,09 kg/cm2 termasuk

tingkat mutu bata beton pejal A1. Bata beton persentase CKS 3% dan CKS 6% yang

kuat tekannya sebesar 27,47 kg/cm2 dan 29,76 kg/cm2 melampaui kuat tekan tingkat

mutu bata beton pejal A1.

Pengujian Penyerapan Air Bata Beton

Berdasarkan Tabel 4.6. dan Gambar 4.3. penyerapan air pada bata beton CKS

mengalami peningkatan sebanding dengan peningkatan persentase CKS, tetapi nilai

penyerapan air bata beton CKS masih lebih kecil dari persyaratan nilai penyerapan air

maksimum berdasarkan SNI. 03-0349-1989 dan PUBI 1989 yaitu sebesar 25 % untuk

bata beton tingkat mutu I dan B2. Penyerapan air pada bata beton CKS memenuhi

syarat dan dapat digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Balitbang DPU. (1982). Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI 1982).

Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman, Badan Penelitian

dan Pengembangan Pekerjaan Umum. DPU.

Departemen Perindustrian RI. (1980). Mutu dan Cara Uji, Bata Beton Pejal. SII No.

0248-80. Jakarta : Departemen Perindustrian RI.

Dewan Standardisasi Nasional. (1989). Bata Beton Untuk Pasangan Dinding. SNI 03-

0349-1989. Jakarta : Dewan Standarisasi Nasional.

Danag Prakoso, 2013, Batu Cetak Beton (BATAKO), http://sukatekniksipil.blogs,

diakses 15 Oktober 2013.

Krishna Raju, N. (1983). Design Of Concrete Mixes. CBS Publisher & Distributor

Kardiyono Tjokrodimulyo. (2007). Teknologi Beton. Yogyakarta : Biro Penerbit

KMTS FT UGM.

Mulyono, Tri. (2004). Teknologi Beton. Yogyakarta : Andi.

Samekto, Wuryati dan Rahmadiyanto. Candra. (2001). Teknologi Beton. Yogyakarta :

Kanisius.

Subiyanto, B.; Subyakto Y. Rosalita. 2005. Pemanfaatan Limbah Cangkang Sawit

untuk produk Bahan Bangunan. Laporan Teknis Program Kompetitif UPT

BPP Biomaterial – LIPI. Tidak diterbitkan.

Eki.riana blogs

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran A.1Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK

BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : Gunung Sugih

Hasil Pemeriksaan Analisis Saringan Agregat Halus (Pasir)

DiameterSaringan

( mm )

Tertahan

Saringan

Tertahan

Kumulatif

Berat

Lolos Spesifikasi

ASTM( gram ) ( % ) ( gram ) ( % ) ( % )

4,75 0 0 0 0 100 100

2,36 100 10 100 10 97 90-100

1,18 225 22,5 325 32,5 67,5 60-95

0,6 250 25 575 57,5 42,5 30-70

0,3 225 22,5 800 80 20 15-34

0,15 140 14 940 94 6 5-20

Pan 60 6 1000 100 0 0-10

Jumlah 1000 100 274

Modulus kehalusan butir (FM)

100

% ertahanKomulatifT2,74

Dari tabel dan grafik di atas, agregat halus yang dipakai dalam penelitian ini telahmemenuhi standar gradasi agregat halus sesuai dengan standar ASTM yaituberkisar antara 2,3 - 3,1.

Lampiran A.2Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK

BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : Gunung Sugih

Hasil Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus (Pasir)

Agregat halus benda uji A

Berat benda uji sebelum dioven (Ws) = 1000 gr

Berat benda uji setelah dioven (Wd) = 992gr

Agregat halus benda uji B

Berat benda uji sebelum dioven = 1000 gr

Berat benda uji setelah dioven = 991 gr

Kadar Air Agregat (ω) %100

s

ds

W

WW

Benda uji A Kadar Air Agregat %8.0%1001000

9921000

Benda uji B Kadar Air Agregat = %9,0%1001000

9911000

Kadar Air Agregat = %85,02

9,08,0

Kadar air yang didapat dari hasil pengujian material sesuai dengan standar ASTM

yaitu antara 0% - 1%

Lampiran A.3Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK

BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : Gunung Sugih

Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat HalusBerat contoh kondisi SSD (B) = 500 gr.

Berat contoh + piknometer + air (C) = 996 gr

Berat piknometer + air (D) = 680 gr

Berat contoh setelah dioven (E) = 492 gr

1. Berat jenis semu =CDE

E

=

996680492

492

= 795,2

176

492

2. Berat jenis kering =CDB

E

=

996680500

492

= 6739,2

184

492

3. Berat jenis kondisi SSD =CDB

B

=

996680500

500

= 7173,2

184

500

4. Prosentase Absorbsi = %100B

EB%6,1%100

500

492500

Berat jenis agregat halus telah sesuai denga standar ASTM yaitu berkisar antara 2,0 –

2,9.

Lampiran A.4Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK

BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : Gunung Sugih

Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir

Berat sampel A sebelum dicuci (W1) : 500 gram

Berat sampel B sebelum dicuci (W1) : 500 gram

Berat sampel A setelah dicuci dan dioven (W2) : 482 gram

Berat sampel B setelah dicuci dan dioven (W2) : 484 gram

1. Persentase Kadar Lumpur A =

x 100% = x 100% = 3,6%

2. Peresentase Kadar Lumpur B =

x 100% = x 100% = 3,2%

3. Persentase rata – rata = = 3,4%

Kadar lumpur agregat halus/pasir standar yaitu kurang dari 5%, dengan demikian

hasil pemeriksaan kadar lumpur pada agregat halus tersebut telah sesuai standar.

Lampiran A.5Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK

BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas Bandar LampungAsal Sample : Gunung Sugih

Hasil Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus Pasir

Pemeriksaan Berat Sampel

Sampel I Sampel II

Gembur

Volume bejana [V] (m3) 0,002 0,002

Berat Bejana [Wb] (Kg) 2685,8 2685,8

Berat bejana + sampel [Wt](Kg) 6983,4 6890

Berat sampel [Ws = Wt – Wb](Kg) 4297,6 4294,2

Berat Volume = Ws/V (Kg/m3) 2148,8 2147,1

Hasil rata-rata 2147,95

Padat

Volume bejana [V] (m3) 0,002 0,002

Berat Bejana [Wb] (Kg) 2685,8 2685,8

Berat bejana + sampel [Wt] (Kg) 7251,0 7290,5

Berat sampel [Ws = Wt – Wb](Kg) 4565,2 4604,7

Berat Volume = Ws/V (Kg/m3) 2282,6 2302,35

Hasil rata-rata 2292,47

Lampiran B.1Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK

BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : PTPN IV (Rejosari, Natar Lampung Selatan)

Hasil Pemeriksaan Analisis Saringan Cangkang Kelapa Sawit (CKS)

DiameterSaringan

( mm )

Tertahan

Saringan

Tertahan

Kumulatif

Berat

Lolos Spesifikasi

ASTM( gram ) ( % ) ( gram ) ( % ) ( % )

38 0 0 0 0 100 100

19 0,090 0,018 0,090 0,018 99,996 100

12,5 2,000 0,4 2,090 0,418 99,600 95-100

9,5 44,818 8,963 46,908 9,381 90,619 45-55

4,75 276,636 55,327 323,544 64,708 35,291 30-35

2,36 159,090 31,818 482,634 96,526 3,473 23-28

1,18 12,458 2,492 495,092 99,018 0,982 16-21

0,6 1,272 0,254 496,364 99,272 0,727 9-14

0,3 0,465 0,093 496,829 99,365 0,634 2-3

0,15 1,212 0,242 498,041 99,607 0.392 0

Pan 1,957 0,391 0 0 0 0

Jumlah 500 gr 100 587,677 -

Modulus kehalusan butir (FM)

100

% ertahanKomulatifT5,88

Dari tabel di atas, Cangkang Kelapa Sawit yang dipakai dalam penelitian ini telahmemenuhi standar gradasi agregat halus sesuai dengan standar ASTM yaituberkisar antara 2,3 - 3,1.

Lampiran B.2Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK

BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : PTPN IV (Rejosari, Natar Lampung Selatan)

Hasil Pemeriksaan Kadar Air Cangkang Kelapa Sawit (CKS)

Agregat kasar benda uji A

Berat benda uji sebelum dioven (Ws) = 500 gr

Berat benda uji setelah dioven (Wd) = 472,31gr

Agregat kasar benda uji B

Berat benda uji sebelum dioven = 500 gr

Berat benda uji setelah dioven = 480,15 gr

Kadar Air Agregat (ω) %100

s

ds

W

WW

Benda uji A Kadar Air Agregat %538,5%100500

31,472500

Benda uji B Kadar Air Agregat = %97,3%100500

15,480500

Kadar Air Agregat = %754,42

97,3538,5

Keterangan : Pengujian Cangkang Kelapa Sawit dilakukan sebagaimana melakukanpengujian pada agregat kasar menurut metode ASTM, kadar air yang disyaratkanASTM berkisar antara 0-3%, CKS tidak memenuhi standar disebabkan CKSmerupakan cangkang organik yang tidak sepenuhmya memiliki ciri seperti agregatkasar/batu split.

Lampiran B.3Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK

BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : PTPN IV (Rejosari, Natar Lampung Selatan)

Hasil Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan AirCangkang Kelapa Sawit (CKS)

Berat CKS kondisi SSD (A) : 500 gram

Berat CKS kondisi jenuh (B) : 506,1 gram

Berat cangkang setelah dioven (C) : 494 gram

1. Berat Jenis Semu = = 2,54

2. Berat Jenis Kering = = 2,55

3. Berat jenis SSD = = 2.58

4. Persentase Absorpsi = x 100% = x 100% = 1.2%

Keterangan : Pengujian Cangkang Kelapa Sawit dilakukan sebagaimana melakukan

pengujian pada agregat kasar menurut metode ASTM, berat jenis yang disyaratkan

ASTM berkisar antara 2.6 – 2.7, penelitian menunjukan berat jenis 2.58 namun

pengujian berat jenis CKS menurut metode ACI harus menggunakan jet process, hasil

yang didapat 1.16 pada penelitian tersebut.

Disebabkan alat pengujian tidak ada, maka pengujian dilakukan dengan metode

ASTM.

Lampiran B.4Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK

BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : PTPN IV (Rejosari, Natar Lampung Selatan)

Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur Cangkang Kelapa Sawit (CKS)

Berat sampel A sebelum dicuci (W1) : 500 gram

Berat sampel B sebelum dicuci (W1) : 500 gram

Berat sampel A setelah dicuci dan dioven (W2) : 484 gram

Berat sampel B setelah dicuci dan dioven (W2) : 484 gram

1. Persentase Kadar Lumpur A = x 100% = = 3,2%

2. Persentase Kadar Lumpur B = x 100% = = 3,2%

3. Presentase rata-rata = = = 3,2%

Kadar lumpur agregat kasar standar ASTM yaitu kurang dari 5%, dengan demikian

hasil pemeriksaan kadar lumpur pada cangkang kelapa sawit tersebut telah sesuai

standar.

Lampiran B.5Penelitian : PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT UNTUK

BATA BETON RINGANTempat : Laboratorium Teknik Sipil Universitas MalahayatiAsal Sample : PTPN IV (Rejosari, Natar Lampung Selatan)

Hasil Pemeriksaan Berat Volume Cangkang Kelapa Sawit (CKS)

Pemeriksaan Berat Sampel

Sampel I Sampel II

Gembur

Volume bejana [V] (m3) 0,002 0,002

Berat Bejana [Wb] (Kg) 2685,8 2685,8

Berat bejana + sampel [Wt](Kg) 4229,5 4231,5

Berat sampel [Ws = Wt – Wb](Kg) 1543,7 1545,7

Berat Volume = Ws/V (Kg/m3) 771,85 772,85

Hasil rata-rata 772,35

Padat

Volume bejana [V] (m3) 0,002 0,002

Berat Bejana [Wb] (Kg) 2685,8 2685,8

Berat bejana + sampel [Wt] (Kg) 4263.5 4265,6

Berat sampel [Ws = Wt – Wb](Kg) 1577.7 1579,8

Berat Volume = Ws/V (Kg/m3) 788,85 789,9

Hasil rata-rata 789,375

Lampiran C.4 Dokumentasi

Benda Uji 0%

Benda Uji 3%

Benda Uji 6%

Benda Uji 9%

Benda Uji 12%

Lampiran C.2 Dokumentasi

Pengujian Kuat Tekan

Lampiran C.3 Dokumentasi

Pengujian Penyerapan Air

Lampiran C.1 Dokumentasi

Tahapan Pembuatan Benda Uji Bata Beton

Biodata Peneliti

I. Identitas Diri

1.1 Nama lengkap : Devi Oktarina, S.T., M.T1.2. Jabatan Fungsional : Assisnten Ahli III B1.3. NIDN : 02081081031.4. Tempat dan Tanggallahir

: Lahat, 08 Oktober 1981

1.5. Alamat rumah Perumnas Bukit Kemiling Permai Blok T No.82 LK III Rt/022 Kemiling Permai BandarLampung

1.6. No Telpon : -1.7. Nomor Hp : 0812790967811.8. Alamat Kantor : Fakultas Teknik UNIV. MALAHAYATI

Jl. Pramuka No.27 Kemiling BandarLampung

1.9. Telepon/Faks/E-mail : 0721-271114/0721-2711119/1.10. Alamat Email : [email protected]. Mata Kuliah Yang Ditempuh dan Jumlah sks

a. Mata Kuliah I : Analisa Numerik 2 sksb. Mata Kuliah II : Struktur Kayu 2 sksc. Mata Kuliah III : Mekanika Rekayasa IV 3 sksd. Mata Kuliah IV : Ilmu Ukur Tanah 2 sks

H. Rencana Biaya Penelitian

Biaya Bahan Habis Pakai

No Nama bahan Jumlah Harga satuan HargaA Peralatan

Paralon LS 100,000 100,000Cangkul, plastik, skop, ayakandll LS 1,500,000 1,500,000

BTransportasi pengambilansampleSewa mobil (hari) 3 250,000 750,000Bensin 60 4,500 270,000Transport Seminar Nasional 1 2,000,000 2,000,000

C Bahan habis pakai

Semen 1 70,000 70,000Peralatan tulis kantor ls 750,000 750,000

D LaporanPelaporan 3 Exp 500,000 1,500,000

E Lain-lainPengirima artikel ke jurnal 1 500,000 500,000Seminar Nasional 1 500,000 500,000Kepustakaan ls 2,000,000 2,000,000Seminar di Peergroup, 2 Kali 2 500,000 1,000,000

Total 10,940,000

Biaya Personil

Tim peneliti Jumlah Bulan Jam/mingguTarif

jam/minggu Total

Ketua 1 12 14 12,000 2,016,000Teknisi LabMektan 2 3 10 10,000 1,600,000

Jumlah 3,616,000