blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas...

25
Makalah Ekonomi Manajerial Analisis Sensitivitas/ Elastisitas Kurva Permintaan Kelompok 4 Nama Anggota Kelompok : 1. Atika Sefesiyani 115030200111105 2. Ike Nurul Aini 115030200111113 3. Ari Cahyo S. 115030201111083 Fakultas Ilmu Administrasi

Transcript of blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas...

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

Makalah Ekonomi ManajerialAnalisis Sensitivitas/ Elastisitas Kurva Permintaan

Kelompok 4

Nama Anggota Kelompok :

1. Atika Sefesiyani 115030200111105

2. Ike Nurul Aini 115030200111113

3. Ari Cahyo S. 115030201111083

Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya

Malang

2013

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangElastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami

beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai

sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan,

penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat

digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh,

Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi

terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan

penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator

ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu,

konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan

pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran

daerah tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat

membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif

kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah.

Elastisitas dapat mengukur seberapa besar perubahan suatu variabel

terhadap perubahan variabel lain. Sebagai contoh, elastisitas Y terhadap X

mengukur berapa persen perubahan Y karena perubahan X sebesar 1

persen. Elastisitas Y terhadap X= % perubahan Y / % perubahan X. Untuk

memudahkan pemahaman terhadap konsep tersebut, berikut ini akan

dibahas berbagai jenis elastisitas.

Pembahasan elastisitas ini dijelaskan dalam konteks pasar, yaitu antara

permintaan dan penawaran barang. Dengan memahami konsep tersebut,

Pemerintah Daerah nantinya akan mampu mengaplikasikan konsep tersebut

dalam pemerintahan daerah sesuai konteks yang dihadapi, baik dalam hal

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

Pemerintah Daerah menjadi penyedia barang dan jasa publik maupun dalam

berbagai kondisi lainnya.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana dasar permintaan dan pilihan konsumen?

2. Dalam kondisi bagaimana konsumsi optimal dapat tercapai?

3. Apa yang dimaksud dengan analisis elastisitas permintaan, elastisitas

harga dan elastisitas harga silang?

4. Bagaimana Elastisitas dan kebijakan penetapan harga optimum?

5. Bagaimana pengaruh waktu terhadap elastisitas?

1.3 Tujuan1. Untuk menjelaskan dasar permintaan dan pilihan konsumen

2. Untuk menjelaskan dan menganalisis konsumsi yang optimal

3. Untuk menjelaskan bagaimana analisis elastisitas permintaan,

elastisitas harga dan elasrisitas harga silang?

4. Untuk menjelaskan elastisitas dan kebijakan penetapan harga

optimum

5. Untuk menjelaskan pengaruh waktu terhadap elastisitas

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Permintaan dan Pilihan Konsumen

Elastisitas adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan atau

jumlah penawaran terhadap perubahan salah satu penentunya.

Elastisitas permintaan adalah ukuran besarnya respons jumlah

permintaan suatu barang terhadap perubahan variable yang mempengaruhi,

dihitung sebagai perubahan persentase jumlah permintaan dibagi dengan

perubahan persentase variable yang mempengaruhi atau dengan kata lain

perbandingan (rasio) antara persentase perubahan jumlah barang yang

diminta dengan persentase perubahan harga.

Dengan demikian elastisitas permintaan mengukur derajat kepekaan

perubahan jumlah yang diminta terhadap perubahan harga.  Elastisitas

permintaan sangat penting dalam pembuaatan keputusan managerial, karena

tingkat elastisaitas ini menggunakan sensitivitas dari permintaan konsumen

terha-dap perubahan harga. Informasi ini sangat penting bagi manager yang

berada da-lam bisnis total, agar mampu membuat keputusan berkaitan

dengan startegi penerapan harga produk.

Penentu-Penentu Elastisitas Permintaan :

a. Tersedianya Barang Substitusi yang TerdekatBarang-barang dengan substitusi terdekat cenderung memiliki

permintaan yang lebih elastis karena mempermudah para konsumen

untuk mengganti barang tersebut dengan yang lain. Misalnya,

mentega dan margarin merupakan barang yang mudah diganti dengan

yang lain. Kenaikan harga mentega sedikit saja, jika harga margarin

tetap, akan mengakibatkan jumlah mentega yang terjual turun dratis.

Sebaliknya, karena telur merupakan makanan tanpa substitusi dekat,

maka permintaan akan telur tidak seelastis permintaan akan mentega.

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

b. Kebutuhan versus KemewahanKebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelastic, sebaliknya

kemewahan memiliki permintaan yang elastis. Ketika biaya berobat ke

dokter meningkat, oreng tidak akan secara dramatis mengubah

frekuensi mereka ke dokter, meskipun mungkin tidak sesering

sebelumnya. Sebaliknya ketika kapal pesiar meningkat, maka jumlah

permintaan kapal pesiar akan turun banyak. Alasannya karena

kebanyakan orang melihat berobat ke dokter sebagai suatu

kebutuhan, sedangkan kapal pesiar sebagai suatu kemewahan. Suatu

barang merupakan suatu kebutuhan atau suatu kemewahan tidak

tergantung pada sifat hakiki barang itu, tetapi pada pilihan pembeli.

Bagi seorang pelaut yang tidak terlalu memperhatikan kesehatannya,

kapal pesiar mungkin sebuah kebutuhan dengan permintaan yang

inelastis, sedangkan berobat ke dokter adalah kemewahan dengan

permintaan yang elastis.

c. Definisi PasarElastisitas permintaan dalam segala jenis pasar bergantung pada

bagaimana kita menggambarkan batas-batas pasar. Pasar yang

terdefinisi sempit cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis

dibandingkan yang terdefinisi luas, karena lebih mudah menemukan

substitusi untuk barang-barang yang terdefinisi secara sempit.

Misalnya, makanan, sebuah kategori yang luas, memiliki permintaan

yang inelastis karena tidak ada barang substitusi untuk makanan. Es

krim, sebuah kategori yang lebih sempit, memiliki permintaan yang

lebih elastis karena mudah untuk menggantinya dengan pencuci mulut

lain. Es krim vanilla, sebuah kategori yang sangat sempit, memiliki

permintaan yang sangat elastis karena rasa lain es krim merupakan

barang substitusi yang hampir sempurna untuk vanilla.

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

d. Rentang WaktuBarang-barang cenderung memiliki permintaan yang lebih elastis

selama kurun waktu yang lebih panjang. Ketika harga bensin naik,

jumlah permintaan bensin hanya sedikit mengalami kemerosotan pada

beberapa bulan pertama. Namun setelah itu, bagaimanapun juga,

orang-orang akan membeli mobil-mobil yang lebih irit bahan bakar,

menggunakan transportasi umum, dan pindah ke tempat kerja yang

lebih dekat dengan tempat tinggal mereka. Dalam beberapa tahun,

jumlah permintaan bensin akan menurun dratis. 

2.2 Konsumsi Optimal

Sekarang kita dapat mengintegrasikan analisis kita tentang tingkat subtitusi

marginal, harga, dan pertimbangan anggaran untuk menetapkan kombinasi

produk yang optimal untuk konsumsi.

2.2.1 Maksimasi Utilitas

Keranjang pasar yang optimal adaln keranjang yang memaksimumkan utilitas

seorang konsumen untuk pengeluaran anggaran tertentu. Untuk

mengalokasikan pengeluaran secara efisien di antara berbagai produk, kita

harus mempertimbangkan baik utilitas marginal yang diturunkan dari

konsumsi maupun harga tiap produk. Untuk kombinasi konsumsi yang

optimal, rasio harga barang dan jasa harus sama dengan rasio utilitas

marginal mereka :

Kemiringan kurva kepuasan = kemiringan garis anggaran

−MuxMuy = - PxPy

MuxMuy = PxPy

Atau

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

MuxPx = MuyPy

Utilitas dimaksimumkan ketika produk dibeli pada tingkat di mana harga

relatif sama dengan utilitas marginal relatif yang diturunkan dari konsumsi.

Dari sini terlihat bahwa dengan konsumsi yang optimal, satu satuan mata

uang tambahan yang dibelanjakan untuk satu barang konsumsi tertentu akan

menambahkan utilitas keseluruhan dalam jumlah yang sama dengan utilitas

tambahan yang diperoleh jika uang tersebut dibelanjakan untuk barang

konsumsi lainya. Setiap barang dan jasa yang melanggar peraturan ini

berada di bawah tingkat optimal dalam arti bahwa perubahan dalam

keranjang pasar konsumen dapat menghasilkan tingkat utilitas yang lebih

tinggi yang diperoleh dengan pengeluaran anggaran yang sama.

Untuk meringkas, permintaan untuk barang dan jasa konsumen

didasari oleh utilitas atau kepuasan yang diturunkan dari konsumsi. Utilitas ini

akan dimaksimumkan di setiap tingkat anggaran ketika utilitas marginal relatif

yang diturunkan dari konsumsi setiap produk adalah proposional dengan

harga yang dibayarkan. Baru setelah itu setiap produk merupakan pembelian

yang menarik dalam arti memberikan utilitas marginal yang sama per jumlah

pengeluaran. Karena itu alokasi anggaran yang efektif oleh konsumen

memerlukan pertimbangan baik terhadap harga relatif maupun terhadap

utilitas marginal relatif yang diturunkan dari konsumsi.

Dengan ini kita memiliki hasil analisis yang terinci tentang peran

penting yang dimainkan oleh harga, periklanan, pendapatan, dan faktor

lainya dalam menetapkan tingkat permintaan akan produk perusahaan.

2.3 Analisis Elastisitas Permintaan, Elastisitas Harga dan Elastisitas Harga Silang

.Terkait dengan permintaan kita jumpai beberapa jenis elastisitas,

antara lain:

1. Price elasticity of demand (elastisitas harga)

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah

permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain

merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang

diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan

hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan

sebaliknya.

Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan

yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar

indeksnya/koefisiennya dapat kurang dari, sama dengan lebih besar dari satu

Dan merupakan angka mutlak (absolute),

Rumus :

sehingga permintaannya dapat dikatakan :

1. Tidak elastisitas ( in elastic )

Permintan inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya kenaikan

harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan jumlah yang diminta kurang

dari satu persen, sebaliknya penurunan harga sebesar 1 persen

menyebabkan kenaikan jumlah barang yang diminta kurang dari 1 persen.

Sebagai contoh adalah permintaan masyarakat terhadap beras atau

kebutuhan pokok lainnya.

2. Unitari ( unit ar y )

Permintaan elastic uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding

dengan perubaahan harga. Koefisien elastisitas permintaan uniter adalah

satu (E=1), artinya kenaikan harga sebesar 1% diikuti oleh penurunan jumlah

permintaan sebesar 1% dan sebaliknya.

3. Elastis ( elastic )

Permintaan elastic terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari

perubahan harga. Koefisien permintaan eastis bernilai lebih dari satu (E>1),

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

artinya kenaikan harga sebesar 1% menyebabkan kenaikan jumlah

permintaan lebih dari 1% dan sebaliknya.

2. Cross elasticity of demand (elastisitas silang)Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan

terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan

elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)

Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan

kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan

persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase

perubahan harga dari barang Y

Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat

komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas

silangnya adalah negatif, misalnya  kenaikan harga tinta akan mengakibatkan

penurunan permintaan terhadap pena.

Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda

elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam

akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan

sebaliknya.

Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah :

ΔQx       Py

Es = ——- x ——-  > 0                     Substitusi

Δ Px      Qx

Δ Qy       Px

Es = ——- x ——-  < 0                     Komplementer

Δ Py       Qy

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan

lereng dari kurva atau slope dari kurva permintaan. Bila elastisitas tersebut

no (0) berarti tidak ada hubungan antara suatu barang dengan barang lain.

3. Income elasticity of demand (elastisitas pendapatan)Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan

konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang,

besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut

elastisitas pendapatan.

Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase

perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perobahan

pendapatan, dengan rumus.

Δ Q                Δ Y                                        Δ Q                Y

Em  =  ——-      :    ——–             atau      Em  = ——–   x     ——–

Q                   Y                                          ΔY                 Q

Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1

% jumlah barang yang diminta;

Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih

besar dari pendapatan terhadap barang.

Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan

membelanjakan bahagian pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang,

bila pendapatannya naik.

Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan

naiknya jumlah barang yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah

positif dan barang yang diminta sebut barang normal atau superior.

Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah

suatu barang yang diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut

adalah negatif dan barang ini disebut dengan barang inferior atau giffen.

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

2.4.1 Elastisitas dan kebijakan penetapan harga optimum

Perusahaan menggunakan pemotongan harga, penjualan khusus,

kupon, dan program rebat untuk menguji harga dari permintaan produk-

produk mereka. Ketersediaan elastisitas harga, bersama data biaya yang

relevan, memadai untuk memungkinkan para menajer untuk menetapkan

kebijakan penetapan harga yang konsistendengan tujuan maksimasi nilai.

Hubungan antara pendapatan marginal, harga, dan elastisitas titik harga dari

permintaan mengikuti secara langsung dari definisi matematis tentang

hubungan marginal. dengan menggunakan hubungan ini, pendapatan

marginal adalah derivative dari fungsi pendapatan total. Yaitu, MR = dTRdQ .

Karena pendapatan total sama dengan harga kali jumlah ( TR =P x Q ),

pendapatan marginal ditemukan dengan mengambil derivative fungsi P x Q

dalam kaitannya engan Q:

MR = d (PxQ)dQ

Karena harga dan jumlah saling bergantung dalam situasi permintaan yang

umum, peraturan untuk perhitungan deferensial hasil perkalian hatus

diterapkan dalam mengambil derivative di atas:

MR = dTRdQ = d (PxQ)

dQ = P x

dQdQ + Q x

dPdQ

= P x 1 x Q dPdQ

= P + Q x dPdQ

Hubungan ini merupakan spesifikasi yang sepenuhnya umum pendapatan

marginal, yang, jika P difaktorkan dari sisi sebelah kanan, dapat di tulis ulang

sebagai:

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

MR = P [ 1 + QPx dPdQ ]

Bagian QP x

dPdQ dalam ekspresi di atas adalah balikan dari definisi untuk

elastisitas titik dari harga, ɛp = dQdPx ( PQ

)

QPx dPdQ

= 1dQdPx PQ

= 1ɛ p

Jadi pendapatan marginal dapat ditulis ulang sebagai:

MR = P [1+ 1ɛ p ]

2.4.2 Faktor – Faktor Penentu Elastisitas Harga

Ada empat faktor utama dalam menentukan elastisitas harga :

1. Produk substitusi.

Semakin banyak produk pengganti (substitusi), permintaan akan semakin

elastis. Hal ini dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke

produk substitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga permintaan akan

produk akan sangat sensitif terhadap perubahan harga.

2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan.

Semakin tinggi bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan

produk tersebut, maka permintaan semakin elastis. Produk yang harganya

mahal akan membebani konsumen ketika harganya naik, sehingga

konsumen akan mengurangi permintaannya. Sebaliknya pada produk yang

harganya murah.

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

3. Produk mewah versus kebutuhan.

Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana

konsumen sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari

substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan

permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk mewah cenderung elastis,

dimana barang mewah bukanlah sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih

mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.

4. Jangka waktu permintaan dianalisis.

Semakin lama jangka waktu permintaan dianalisis, semakin elastis

permintaan akan suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang

terjadi di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga mereka

tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam jangka panjang,

konsumen telah menyadari kenaikan harga, sehingga mereka akan pindah ke

produk substitusi yang tersedia. Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan

desain produk juga berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen

pindah ke produk lain.

2.5 Pengaruh waktu terhadap elastisitas

Waktu merupakan faktor penting dalam analisis permintaan. Salah

satu karakteristik waktu yang penting dari permintaan berkaitan dengan

kurangnya tanggapan yang segera dari pasar.

Para konsumen seringkali bereaksi secara lambat dalam perubahaan dalam

harga dan kondisi permintaan lainnya. Contoh terhadap perusahaan tenaga

listrik yang menaikkantarifnya 30 persen. Bagaimana hal ini mempengaruhi

jumlah tenaga listrik yang diminta. Dalam jangka pendek, pengaruh akan

sangat kecil. Para konsumen kemungkinan akan memperhatikan untuk

mematikan penerangan yang tidak perlu. Tetapi, permintaan total yang

sangat bergantung pada peralatan yang dimiliki oleh pelanggan sarana

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

umum di perumahan dan peralatan yang dioperasikan oleh para pelanggan

industry dan komersial, kemungkinan tidak banyak di pengaruhi.

Tetapi, dalam jangka panjang, kenaikan tarif listrik tersebut memiliki

pengaruh yang lebih besar. Secara umum, peluang untuk menaggapi

perubahan harga cenderung meningkat dengan waktu sementara para

konsumen memperoleh lebih banyak informasi atau lebih baik dalam

memandang pengaruh harga dan sementara lebih banyak tenaga atau

peralatan pengganti yang tersedia. Diperlukan waktu bagi konsumen untuk

menaggapi tingkat pendapatan yang berubah. Karena alas an-alasan seperti

ini, elastisitas jangka panjang cenderung lebih besar daripada elastisitas

jangka pendek untuk kebanyakan variable permintaan.

Kesimpulanya, permintaan akan produk-produk perusahaan merupakan

faktor penentu yang kritis bagi profitabilitas suatu perusahaan. Dan untuk

membuat ramalan permintaan yang tepat, seseorang harus memahami

analisis permintaan secara saksama.

Permintaan konsumen didasari atas kemampuan produk untuk memuaskan

keinginan konsumen yaitu, memberikan utilitas. Dimana utilitas marginal

adalah sebuah peningkatan dalam kesejahteraan atau kepuasan konsumen

yang dimungkinkan melalui kenaikan dalam konsumsi. Keranjang konsumsi

barang dan jasa yang diperoleh ketika harga relative yang dibayarkan

proposional dengan utilitas marginal relative yang diturunkan dari konsumsi:

MUxMUy

= PxPy

Ketika kondisi ini berlaku, utilitas total yang diturunkan dari konsumsi akan

dimaksimumkan.

Elastisitas harga memiliki hubungan yang pasti dengan pendapatan marginal

dan memainkan peran penting dalam menetapkan kebijakan harga. Harga

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

yang memaksimumkan laba untuk sebuah produk, P* yang berhubungan

dengan elastisitas harga dengan persamaan berikut ini:

MC

1+ 1εp

Elastisitas harga silang, εpx atau Epx, menghubungkan permintaan akan

produk Y dengan harga prodik X. jika epx>0 , kenaikan Px menyebabkan

kenaikan dalam Qy, dan barang-barang tersebut adalah pengganti. Produsen

barang pengganti adalah pesaing. Jika εpx<0, barang-barang tersebut adalah

pelengkap. Ketika hubungan pelengkap tersebut sangat kuat, perusahaan

kadang-kadang menawarkan produk-produk yang berhubungan tersebut

secara bersama-sama. Jika εpx=0, barang-barang dikatakan independen dan

perubahan harga dalam satu produk pada dasarnya tidak berpengaruh pada

permintaan akan produk lainnya.

Elastisitas pendapatan, ε 1 atau E1 menghubungkan permintaan akan

sebuah produk dengan berbagai ukuran pendapatan. Ukuran relative dari

koefisien elastisitas pendapatan sangat penting. Jika ε 1>1,0 , permintaan

meningkat dari proposional terhadap perubahan dalam pendapatan dan

permintaan itu dikatakan siklis. Jika ε 1<1,0 , permintaan cenderung

bbervariasi lebih kecil daripada perubahan dalam pendapatan keseluruhan,

dan permintaan itu dikatakan relative nonsiklis. Produk dengan

elastisitaspendapatan perminntaan yang tinggicenderung berkembang

bersamaan dengan pertumbuhan dalam keselurahan perekonomian.

Waktu dapat memainkan peran penting dalam analisis permintaan. Friksi di

pasar pada umumnya membatasi efek jangka pendek terhadap permintaan,

dampak penuh dari perubahan dalam faktor-faktor penentu permintaan

hanya dirasakan setelah periode yang panjang.

Page 16: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dasar Permintaan dan Pilihan Konsumen

Elastisitas permintaan sangat penting dalam pembuaatan

keputusan managerial, karena tingkat elastisaitas ini menggunakan

sensitivitas dari permintaan konsumen terha-dap perubahan harga.

Informasi ini sangat penting bagi manager yang berada da-lam bisnis

total, agar mampu membuat keputusan berkaitan dengan startegi

penerapan harga produk.

Penentu-Penentu Elastisitas Permintaan :

a. Tersedianya Barang Substitusi yang Terdekat

b. Kebutuhan versus Kemewahan

c. Definisi Pasar

d. Rentang Waktu

Konsumsi yang optimalKeranjang pasar yang optimal adaln keranjang yang

memaksimumkan utilitas seorang konsumen untuk pengeluaran

anggaran tertentu. Dengan konsumsi yang optimal, satu satuan mata

uang tambahan yang dibelanjakan untuk satu barang konsumsi

tertentu akan menambahkan utilitas keseluruhan dalam jumlah yang

sama dengan utilitas tambahan yang diperoleh jika uang tersebut

dibelanjakan untuk barang konsumsi lainya. Setiap barang dan jasa

yang melanggar peraturan ini berada di bawah tingkat optimal dalam

arti bahwa perubahan dalam keranjang pasar konsumen dapat

Page 17: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../files/2013/02/Analisis-sensitivitas.docx · Web viewElastisitas pendapatan, ε 1 atau E 1 menghubungkan permintaan akan sebuah produk dengan berbagai

menghasilkan tingkat utilitas yang lebih tinggi yang diperoleh dengan

pengeluaran anggaran yang sama.

Analisis Elastisitas Permintaan, Elastisitas Harga dan Elastisitas Harga Silang

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/

respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut

atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi

perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan

pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika

harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.

Elastisitas silang adalah merupakan persentase perubahan

permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga

dari barang Y.

Elastisitas dan kebijakan penetapan harga optimumKetersediaan elastisitas harga, bersama data biaya yang relevan,

memadai untuk memungkinkan para menajer untuk menetapkan

kebijakan penetapan harga yang konsistendengan tujuan maksimasi

nilai.

Pengaruh waktu terhadap elastisitasWaktu dapat memainkan peran penting dalam analisis permintaan.

Friksi di pasar pada umumnya membatasi efek jangka pendek

terhadap permintaan, dampak penuh dari perubahan dalam faktor-

faktor penentu permintaan hanya dirasakan setelah periode yang

panjang