Post on 28-Jan-2016
description
HUKUM HESS I CMU’AMMAR AULADY
HUKUM HESSA. TUJUAN
- Membuktikan keberlakuan hokum Hess dengan melakukan reksi langsung dan tak langsung
pada pembuatan larutan CaCl2
B. PERINCIAN KERJA
- Menentukan ΔHr CaCl2 secara langsung
- Menentukan ΔHr CaCl2 secara tak langsung
C. ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Gelas Kimia 500 ml 1 Buah
2. Erlenmeyer Asa 250 ml 1 Buah
3. Thermometer Raksa 1 Buah
4. Pipet Gondok 100 ml 1 Buah
5. Gelas Ukur 250 ml 1 Buah
6. Termos Iso Termo 1 Buah
7. Pengaduk Stirer 1 Buah
8.Neraca Analitik 1 Buah
9.Spatula 1 Buah
10.Hot Plate 1 Buah
11.Selang Karet 1 Buah
12.Labu semprot 1 Buah
13.Bola Hisap 1 Buah
D. BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Aquadest
2. Logam Ca
POLITEKNIK NEGERI MAKASSAR2005
HUKUM HESS I CMU’AMMAR AULADY
3. HCL 2 N
E. DASAR TEORI
Termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang efek panas pada suatu reaksi,
baik reaksi endoterm maupun eksoterm. Efek panas ini sering disebut juga panas reaksi, dan
diberi notasi ΔHr dengan satuan kkal atau kal, besaran ini merupakan fungsi dari temperatur.
Untuk menghitung besarnya panas reaksi, maka digunakan rumus panas reaksi pada tekanan
tetap yaitu :
..... (1)
Untuk perubahan temepratur yang tidak terlalu besar dengan anggapan Cp tetap, maka
persamaan (1) dapat diintegrasi menjadi :
Hr = m.Cp (T2 T1) ..... (2)
= ..... (3) dimana :
m = Berat zat dalam (gr) atau (mol)
ΔHr = Panas reaksi dalam (kal) atau (kkal)
T2,T1 = Masing-masing suhu akhir dan awal reaksi (K)
ΔT = Perubahan temperatur (K) atau (0 C)
Cp = Kapasitas panas zat dalam kal/gr 0C atau kkal/mol 0K
Pada tahun 1840 seorang ahli Kimia dari Swiss yang bernama G.H Hess mengemukakan
teori yang berhubungan dengan panas reaksi, yang dikenal dengan hokum Hess.
Menurut teori ini besarnya panas reaksi suatu reaksi kimia tidak bergantung pada jalannya
reaksi tetapi bergantung pada keadaan awal dan akhir reaksi. Suatu reaksi kadang-kadang tidak
hanya berlangsung melalui satu jalur, akan tetapi bias juga melalui jalur lain dengan hasil akhir
yang sama. Teatpi mungkin juga arah yang ditempuh tidak hanya arah 1 dan 2, melainkan
terdapat juga arah 3 dan 4, dan seterusnya.
Reaksi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
POLITEKNIK NEGERI MAKASSAR2005
HUKUM HESS I CMU’AMMAR AULADY
Dimana menurut Hukum Hess berlaku :
ΔH1 = ΔH2 + ΔH3 = ΔH4 + ΔH5+ ΔH6
Sebagai contoh, reaksi pembuatan gas CO2 dari C(p) dan O2(g), ini dapat dilakukan secara
langsung dan tak langsung.
1) ΔH = - 94,1 kkal
2) ΔH1 = - 26,4 kkal
ΔH2 = - 67,7 kkal
ΔH3 = - 94,1 kkal
Pada reaksi (1) didapat ΔHr = - 94,1 kkal dan pada reaksi (2) ΔHr juga – 94,1 kkal
Pada persamaan termokimia, oefisiennya diambil sebagai jumlah mol dari pereaksi dan
hasil reaksi. Persamaan termokimia diatas ini menyatakan bahwa 1 mol air berbentuk uap
dengan mengabsorbsi 41 kJ kalori.
Perubahan 1 mol cairan air menjadi 1 mol air selalu akan mengabsorbsi jmlah energi yang
sama ini, tentunya bila keadaan mula – mula dan akhirnya sama, tak menjadi soal
bagaimana kita melakukan perubahan itu. Caranya dapat juga sedemikian jauh yaitu dengan
cara menguraikan air tersebut menjadi uap H2 dan O2,lalu menggabungkan kedua unsur itu
menjadi uap air. Keseluruhan perubahan entalpinya tetap sama yaitu + 41 KJ. Sehingga kita
dapat melihat keseluruhan perubahan sebagai hasil urutan langkah – langkah dan harga
untuk keselurunah proses adalah jumlah dari perubahan entalpi yang terjadi selama
perjalanan ini. Pernyataan terakhir ini merupakan bagian dari Hukum HESS mengenai
jumlah panas.
POLITEKNIK NEGERI MAKASSAR2005
ΔH2 ΔH3
ΔH1
A
ΔH4 ΔH6
ΔH5
B
D
C
E
HUKUM HESS I CMU’AMMAR AULADY
F. CARA KERJA
a. Ditimbang sebanyak 2,0000 gr logam Ca diatas kertas timbang, (penimbangan dilakukan 2
kali dengan berat yang sama yaitu 2,0000 gr, dimana yang satu dipergunakan untuk
prosedur cara langsung dan yang satunya lagi untuk cara tidak langsung).
b. Cara langsung :
- Memasukkan 100 ml HCl 2N kedalam Termos Iso Termo, lalu dimasukkan pengaduk
stirer dan diset pada putaran 1 diatas hot plate lalu mengukur suhu mula-mula. (suhu
dicatat sebagai T1),
- Ditambahkan serbuk logam Ca sebanyak 2,0000gr, ditunggu sampai suhu konstan
kemudian dicatat sebagai T2,
- Lalu ditambahkan aquadest sebanyak 100 ml kedalam Erlenmeyer, kemudian mencatat
perubahan suhu yang terjadi pada saat konstan sebagai T3.
c. Cara tak langsung :
- Memasukkan 100 ml Aquadest kedalam Termos Iso Termo, lalu dimasukkan pengaduk
stirer dan diset pada putaran 1 diatas hot plate lalu mengukur suhu mula-mula. (suhu
dicatat sebagai T1),
- Ditambahkan serbuk logam Ca sebanyak 2,0000gr, ditunggu sampai suhu konstan
kemudian dicatat sebagai T2,
- Lalu ditambahkan HCl 2N sebanyak 100 ml kedalam Erlenmeyer, kemudian mencatat
perubahan suhu yang terjadi pada saat konstan sebagai T3.
G. DATA PENGAMATAN
1. Cara Langsung
HCl(aq) + Ca(L) CaCl2(aq) + H2(g)
CaCl2(aq)+ H2O /
T0 = 30 ºC = 303 ºK
T1 = 62 ºC = 335 ºK
T2 = 46 ºC = 320 ºK
2. Cara Tak langsung
POLITEKNIK NEGERI MAKASSAR2005
HUKUM HESS I CMU’AMMAR AULADY
H2O + Ca(l ) Ca(OH)2(l) + H2(g)
Ca(OH)2(l)+ HCl / CaCl2(aq) + H2(g)
T0 = 30 ºC = 303 ºK
T1 = 48 ºC = 321 ºK
T2 = 49 ºC = 322 ºK
Perhitungan
- Langsung
HCl(aq) + Ca(L) CaCl2(aq) + H2(g)
To = 30 oC T1 = 62 oC
Mol HCl = 2M
POLITEKNIK NEGERI MAKASSAR2005
HUKUM HESS I CMU’AMMAR AULADY
- Cara tak langsung
H2O + Ca(l ) Ca(OH)2(l) + H2(g)
To = 30 oC T1 = 49 oC
2 HCl(aq) + Ca(OH)2(aq) CaCl2(aq) + H2(g)
T1 = 48 oC T2 = 49 oC
Mol HCl = 2M
POLITEKNIK NEGERI MAKASSAR2005
HUKUM HESS I CMU’AMMAR AULADY
H. PEMBAHASAN
a. Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan pernyataan hukum Hess dengan melakukan
reaksi langsung dan tak langsung, dimana panas reaksi secara langsung harus sama dengan
panas reaksi secara tak langsung.
b. Dari percobaan diperoleh panas reaksi yang sama namun kemungkinan masih terdapat
kesalahan dalam percobaan. Kesalahan mungkin terjadi karena kekurang tepatnya dalam
mengamati perubahan suhu yang terjadi, serta volume zat yang kurang tepat.
POLITEKNIK NEGERI MAKASSAR2005
HUKUM HESS I CMU’AMMAR AULADY
c. Kita dapat melihat selisih kenaikan suhunya pada kurva dibawah ini :
I. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini maka kami dapat menyimpulkan bahwa:
Panas reaksi dari CaCl2 secara lagsung denga panas reaksi dari CaCL2 secara tak langsun
berbeda, dima panas reaksi dari cara langsung adalah:2826,8576 sedangkan pada cara tak
langsung adalah: 1420,3177
J. DAFTAR PUSTAKA
a. Oliver and Boyd “Hazardaus Chemicals”, ed. 1981.
b. Ir. M.S. Tupamohn “Kimia Fisika”, Politeknik Negeri Ujung Pandang dari file PEDC
Bandung.
POLITEKNIK NEGERI MAKASSAR2005